BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas 2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas - Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indones

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Profitabilitas

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas

  Semua perusahaan baik perusahan besar maupun kecil pasti mempunyai tujuan yang sama, tujuan tersebut adalah untuk mencapai laba yang maksimum, sehingga perusahaan tetap dapat hidup dan beroperasi dengan baik. Dengan perolehan keuntungan atau laba yang maksimum perusahaan tentu dapat melakukan banyak hal seperti, meningkatkan kualitas mutu produk atau pelayanan, mensejahterakan karyawan perusahaan, serta dapat melakukan suatu investasi baru. Hal tersebut bisa terjadi apabila manajemen disuatu perusahaan benar-benar melakukan pekerjaannya dengan baik, dan membidik apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Manajemen dituntut bukan hanya untuk memperoleh laba saja, tapi berharap laba yang dicapai tersebut benar-benar telah mencapai target yang sudah ditentukan sebelumnya.

  Untuk mengukur tingkat keuntungan dalam suatu organisasi atau perusahaan maka dalam penelitian ini cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas. Hal tersebut dilakukan karena para investor selalu memperhatikan potensi perusahaan untuk menghasilkan suatu profit, dimana hal yang demikian menjadi daya tarik investor untuk melakukan jual beli saham.

  Menurut Brigham, (2006:107), “Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan”.

  Dari pengertian ini investor akan lebih jelas melihat apa yang dihasilkan perusahaan di akhir pengambilan keputusannya, dari hal tersebut maka investor dapat mangambil keputusan apakah akan melakukan invastasi atau tidak.

  Menurut Fakhruddin, (2001:64), “ Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri”. Dalam rasio ini juga menunjukkan ukuran tingkat efektifitas manajemen dalam suatu perusahaan. Hal tersebut ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Selain itu rasio ini sangat diperhatikan oleh calon maupun para pemegang saham karena berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan diterima. Pada dasarnya rasio profitabilitas ini penggunaanya adalah untuk menunjukkan tingkat efisiensi suatu perusahaan.

2.1.1.2 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

  Ada beberapa jenis analisis yang digunakan untuk menilai tingkat rasio profitabilitas, adapun beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas yaitu sebagai berikut, (Kasmir,2008:199) : 1.

  Profit Margin (Net Profit Margin, Gross Profit Margin) 2. Return On Investment (ROI) 3. Return On Equity (ROE) 4. Laba Per Lembar Saham

  Namun dari keempat rasio tersebut diatas, dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas yang menunjukkan kaitannya dengan investasi. Menurut (Horne,2005:222) “Rasio profitabilitas (profitability ratio) terdiri atas dua jenis rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Kedua rasio tersebut adalah Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE). Namun menurut (Fakhruddin,2001:65) “Net Profit Margin (NPM) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas”. Untuk itu dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan di dalam penelitian ini diwakili oleh tiga rasio utama yaitu, Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM).

  1. Return On Assets (ROA)

  Return On Assets (ROA) merupakan penilaian

  profitabilitas atas total asset, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. Return On

  

Assets (ROA) menunjukkan efektivitas perusahaan dalam

  mengelola aktiva baik dari modal sendiri maupun dari modal pinjaman, investor akan melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengelola asset. Semakin tinggi tingkat Return On Assets (ROA) maka akan memberikan efek terhadap volume penjualan saham, artinya tinggi rendahnya Return On Assets (ROA) akan mempengaruhi minat investor dalam melakukan investasi sehingga akan mempengaruhi volume penjualan saham perusahaan begitu pula sebaliknya.

  Secara matematis Return On Assets (ROA) dapat dirumuskan sebagai berikut (Horne,2005:224): ROA=

  2. Return On Equity (ROE)

  Return On Equity (ROE) adalah salah satu rasio

  yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin besar dan kuat, demikian pula sebaliknya. Return On Equity (ROE) yang tinggi mencerminkan penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan dengan manajeman biaya yang efektif. Hal ini akan mempengaruhi minat para investor untuk melakukan transaksi jual beli saham, sehingga akan meningkatkan volume penjualan saham perusahaan tersebut. Dengan kata lain Return On Equity (ROE) yang baik akan memberikan pengaruh terhadap volume penjualan saham pada suatu perusahaan.

  Formula yang digunakan dalam menghitung Retun

  On Equity (ROE) yakni sebagai berikut (Horne, 2005:225)

  ROE =

  3. Net Profit Margin (NPM)

  Net Profit Margin (NPM), merupakan rasio yang

  digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan, rasio ini akan menggambarkan penghasilan bersih perusahaan berdasarkan total penjualan. Pengukuran rasio dapat dilakukan dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih, yakni dengan formula sebagai berikut (Fakhruddin, 2001:65):

  NPM =

  2.1.1.3 Tujuan Dan Manfaat Profitabilitas Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga dapat bermanfaat bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan penting dengan perusahaan.

  Menurut Kasmir (2008:197), beliau menerangkan bahwa tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu: 1.

  Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu

  2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang

  3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu 4.

  Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

  5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

  6. Untuk megukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri

  7. dan tujuan lainnya.

  Sementara itu manfaat yang diperoleh adalah: 1.

  Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode

  2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang

  3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu 4.

  Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

  5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

  6. Manfaat lainnya. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di dalam laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Penggunaan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen perusahaan. Dimana, semakin lengkap rasio yang digunakan, maka semakin sempurna hasil yang akan dicapai. Artinya pengetahuan tentang kondisi dan posisi profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara sempurna.

2.1.2 Saham

2.1.2.1 Pengertian Saham

  Menurut Putra, (2003:19) “Saham adalah bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu perusahaan tertentu. Jadi pemilik suatu saham mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan tersebut sebesar persentase kepemilikan sahamnya”. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan suatu saham tersebut.

  Menurut Fakhruddin (2001:8) Saham mempunyai beberapa karekteristik, antara lain:

1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba 2.

  Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one

  share one vote )

  3. Memiliki hak terakhir (yunior) dalam hal pembagian kekayaaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

  4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya.

  5. Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya. Fakhruddin (2001:7), mengatakan bahwa ada dua keuntungan yang akan diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, keuntungan atau manfaat tersebut berupa: 1.

  Dividen, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

  2. Capital Gain, merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Saham

  Ditinjau dari segi kemampuan dan manfaatnya, saham dapat digolongkan kedalam saham biasa (Common Stock), dan Saham Preferen (Preferred Stock) (Fakhruddin, 2001:12).

  1. Saham biasa (Common Stock) Saham biasa (Common Stock), yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar.

  2. Saham Preferen (Preferred Stock) Saham Preferen (Preferred Stock), merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham bisasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi bisa juga tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.

2.1.3 Harga Saham

  Saham adalah bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu perusahaan tertentu (Putra,2003:19). Saham merupakan surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat diperjual belikan di dalam Bursa Efek Indonesia.

  Sedangkan harga saham merupakan nilai yang harus dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham dalam rangka melakukan penyertaan modal.

  Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini yakni harga saham akhir transaksi (Closing Price) yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga tahunan.

2.1.4 Volume Penjualan Saham

  Menurut Putri (2009:28) Volume penjualan saham adalah seberapa besar penjualan saham-saham tersebut pada suatu periode. Volume penjulan saham yang meningkat akan menunjukkan pertumbuhan dari perusahaan tersebut. Semakin besar tingkat penjualan saham, maka semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan atau mengalami pertumbuhan laba prusahaan yang nantinya meningkatkan return yang akan diterima oleh perusahaan tersebut.

  Tingkat penjualan saham yang cenderung fluktuatif menunjukkan perdagangan yang cepat, hal ini dipengaruhi oleh informasi yang masuk ke bursa dan minat para investor untuk membeli saham tersebut. Minat investor untuk melakukan transaksi jual beli saham akan mudah terpengaruh oleh tinggi rendahnya tingkat rasio profitabilitas perusahaan ataupun factor lain yang mempengaruhi investor dalam melakukan investasi.

  Volume penjualan saham juga digunakan oleh para investor sebagai pertimbangan untuk menginvestasikan dana mereka. Para investor cenderung menginvestasikan dananya pada perusahaan yang paling laris diburuh masyarakat dan investor lain, karena menurut mereka saham yang diburuh oleh masyarakat dan investor lain merupakan saham yang akan memberikan mereka untung yang besar dibandingkan dengan saham-saham yang lain yang mempunyai risiko kecil namun tidak jelas kepastiannya apakah perusahaan tersebut akan memberi keuntungan yang besar.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

  Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian.

  Purnawati (2006) dalam penelitiannya menguji pengaruh harga saham dan tingkat bunga deposito terhadap volume penjualan saham perbankan di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hasil linier berganda menunjukkan bahwa harga saham (XI) dan tingkat suku bunga deposito (X2) secara serentak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham.

  Putri (2009), dalam penelitiannya dengan menganalisis pengaruh Earning

  Per Share, Deviden Per Share dan harga saham terhadap volume penjualan saham

  pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), dan harga saham berpengaruh secara simultan terhadap volume penjualan saham. Secara parsial Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham. Sedangkan harga saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham.

  Prihatini (2010), meneliti tentang Analisis Pengaruh Arus Kas Terhadap Volume Penjualan Saham (study kasus pada Bursa Efek Indonesia), dimana hasil dari pada penelitian ini menyatakan bahwa arus kas yang yang dilihat dari rasio keuntungan dan rasio kecukupan (sufficiency) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham pada Bursa Efek Indonesia (perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

  Sapriko (2011), meneliti tentang Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan pada tahun 2006 sampai tahun 2009, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara parsial Return On Equity (ROE), dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham, sedangkan Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham. Namun secara simultan tingkat profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets, Return On Equity, dan juga harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  Penelitian terdahulu dapat dilihat dalam table seperti berikut: Tabel 2.1

  Earning Per Share, Deviden Per Share , Dan

  Per Share (EPS), Deviden Per Share

  Saham brpengaruh secara simultan terhadap volume penjualan saham. Secara parsial Earning

  Share (DPS), dan harga

  (EPS), Deviden Per

  Earning Per Share

  Harga Saham Variabel Devenden: Volume Penjualan Saham

  Variabel Indevenden:

   Tinjauan Penelitian Terdahulu

  Dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

  Earning Per Share, Deviden Per Share,

  Pengaruh

  1. Putri (2009)

  Variabel Penelitian Hasil Penelitian

  Judul Penelitian

  No. Nama Peneliti

  (DPS), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham. Sedangkan harga Saham tidak mempunyai pengeruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham.

  2. Purnawati (2006)

  Pengaruh Harga Saham Dan Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Volume Penjualan Saham Perbankan Di Bursa Efek Jakarta

  Variable Indevenden: Pengaruh Harga Saham Dan Tingkat Suku Bunga Deposito Variable Devenden: Volume Penjualan Saham

  Hasil linier berganda menunjukkan bahwa harga saham (X1) dan tingkat suku bunga deposito (X2) secara serentak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham

  3. Prihatini (2010)

  Analisis Pengaruh Arus Kas Terhadap Volume penjualan Saham (Study Kasus Pada Bursa Efek Indonesia)

  Variabel Indevenden: Pengaruh Arus Kas Variabel Devenden: Volume Penjualan Saham

  Arus kas yang dilihat dari rasio keuntungan dan rasio kecukupan (sufficiency) mempunyai pengaruh uang signifikan terhadap volume penjualan saham.

  4. Sapriko (2011)

  Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilit as dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman

  Variabel Indevenden: Profitabilitas yang diwakili oleh ROA, ROE, dan juga Harga Saham Variabel Devenden: Volume Penjualan Saham

  Secara parsial Return On Equity (ROE), dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham, sedangkan Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham.

  Secara simultan tingkat profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets, Return On Equity, dan juga harga yang saham mempunyai Terdaftar pengaruh yang di Bursa signifikan terhadap Efek volume penjualan Indonesia saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  Sumber : Diolah Penulis

2.3 Kerangka Konseptual

  Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:

  Return On Assets

  (ROA)

1 X

  Return On Equity

  (ROE)

  X 2 Net Profit Margin

  Volume Penjualan (NPM)

  Saham

  3 X

  ( Y ) Harga Saham

  4 X

Gambar 2.1 Kerangka KonseptualGambar 2.1 menjelaskan tentang hubungan kausal antara profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets (X ), Return On Equity (X ), Net Profit Margin

  1

  2

  (X

  3 ), terhadap Volume Penjualan Saham (Y), gambar tersebut juga

  memperlihatkan hubungan antara Harga Saham (X

  4 ) dengan volume penjualan saham. Pada dasarnya tingkat profitablitas merupakan analisis untuk menilai posisi keuangan perusahaan, rasio ini akan menggambarkan efektivitas perusahaan dalam mengelola investasi dari pemegang saham, begitu pula dengan Harga Saham, sebelum memulai investasi tentu saja para investor perlu memperhatikan Harga Saham. Tinggi rendahnya tingkat Profitabilitas dan Harga Saham akan mempengaruhi minat investor untuk melakukan investasi, secara teoritis hal ini akan memberikan pengaruh pula terhadap volume penjualan saham perusahaan tersebut.

2.4 Hipotesis Penelitian

  Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah, Erlina (2008:49), “mengatakan hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk di uji secara empiris”. Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.

  Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang prilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi dan yang akan terjadi.

  Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah, serta kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian ini adalah

  Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),

  dan harga saham berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 54 113

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 37 60

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 20 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas - Pengaruh Modal Kerja Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Modal - Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Saham 2.1.1.1 Pengertian Saham - Pengaruh Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2009-2013).

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit - Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham (Stock Splits) 2.1.1.1 Pengertian Pemecahan Saham - Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Harga Saham 2.1.1 Definisi Harga Saham - Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 0 25