Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

OLEH

DEDI SETIADI 080503008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : DEDI SETIADI

NIM : 080503008

PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Medan,...

Menyetujui Pembimbing


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : DEDI SETIADI

NIM : 080503008

PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI :ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Tanggal... Ketua Departemen Studi S-1 Akuntansi

(Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak.)

Tanggal... Pelaksana Tugas Dekan


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

Telah Diuji Pada:

Tanggal...

Panitia Penguji Skripsi

Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak Pembimbing : Drs. Sucipto, MM, Ak


(5)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul "Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia" adalah benar hasil karya tulis saya sendiri disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan,…………..

Yang Membuat Pernyataan

Dedi Setiadi NIM: 080503008


(6)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh tingkat profitabilitas dan harga saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat profitabilitas dan harga saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham.

Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal. Penelitian ini menggunakan data sekunder yakni mengambil 25 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji heteroskedastisita, uji autokorelasi, motode analisis deskriftif, uji linier berganda, dan pengujian hipotesis yaitu uji F dan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham, namun hal itu berbeda dengan Return On Equity (ROE), dimana variabel Return On Equity (ROE) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Harga Saham, dan Volume Penjualan Saham.


(7)

ABSTRACT

ANALYSIS EFFECK OF PROBABILITY LEVEL AND STOCK PRICE ON SALES OF SHARE VOLUME ON MANUFACTURING COMPANIES

LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

The formulation of the problem in this research is the extent to which the influence of the level of profitability and share price of the stock on the sales volume manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The purpose of this study is to investigate and analyze the effect of the level of profitability and share price of the stock on the sales volume manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The independent variable in this study is represented by Profitability Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), and Stock Price.

Type of research is causal associative. This study uses secondary data that took 25 samples of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2009 to 2011. The method of analysis used is the classical assumption test consisting of normality multi co-linearity test, heteroskedasticity test, autocorrelation test, descriptive analysis method, linear regression test, and the hypothesis test namely the F test and t test.

The results showed that the variables simultaneously Return On Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), and stock price have a significant effect on the volume of sales of shares of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. While the results of the partial examination known that the variable Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), and the stock price significantly influence stock sales volume, but it is different with Return On Equity (ROE), where the variable Return On Equity (ROE) had no significant effect on the sales volume of shares in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

Key Words: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Stock Price and Sales of Shares Volume.


(8)

KATA PENGANTAR

Skripsi ini berjudul "Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia". Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran motivasi dan doa dari beberapa pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Almarhum Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Arifin Lubis, M.M. Selaku Pelaksana Tugas Dekan Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, Mafis., Ak selaku Ketua Departemen S1-Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi

S1-Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak selaku Sekretaris Program Studi S1- Akuntansi.

4. Bapak Drs. Sucipto, M.M., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelasaikan


(9)

skripsi ini sekaligus sebagai motivator dan pemberi semangat kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Nurzaimah, M.M., Ak Selaku Dosen Penilai Pembaca Skripsi yang telah mamberikan kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Secara Khusus kepada kedua Orangtua penulis yang sangat penulis

sayangi, Ayahanda Boiran dan Ibunda Suarni yang senantiasa melimpahkan kasih sayang, didikan, perhatian, dukungan moral, maupun materi dan doa-doanya yang selalu menyertai penulis. Selain itu terima kasih juga penulis ucapkan kepada Adik Penulis yaitu Sri Rahayu, dan Dwi Tri Anita Serta Teman-Teman Seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan doa-doanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi bermanfaat bagi pembaca.

Medan,……….. Penulis

Dedi Setiadi NIM: 080503008


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN……… i

ABSTRAK………. ii

ABSTRACT………... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABEL………. ix

DAFTAR GAMBAR……… . x

DAFTAR LAMPIRAN………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Perumusan Masalah………... 5

1.3 Tujuan Penelitian………... 6

1.4 Manfaat Penelitian………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis………... 8

2.1.1 Profitabilitas………... 8

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas... 8

2.1.1.2 Jenis-Jenis Rasio Probabilitas.... 10

2.1.1.3 Tujuan dan Manfaat Probabilitas 14

2.1.2 Saham……… 15

2.1.2.1 Pengertian Saham…... 15

2.1.2.2 Jenis-Jenis Saham………... 16

2.1.3 Harga Saham………... 17


(11)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu……….. 18

2.3 Kerangka Konseptual……… 23

2.4 Hipotesis Penelitian……….. 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……….. 26

3.2 Batasan Penelitian………. 26

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.... 27

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian………. 28

3.5 Jenis Data dan Sumber Data……….. 33

3.6 Teknik Pengumpulan Data……… 34

3.7 Metode Analisis Data……… 34

3.8 Jadwal Penelitian……….... 41

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum………... 42

4.2 Hasil Penelitian……….. 45

4.2.1 Analisis Statistik Deskriftif………... 45

4.2.2 Uji Asumsi Klasik……….. 47

4.2.2.1 Uji Normalitas Data………….... 48

4.2.2.2 .Uji Multikolinieritas……… 51

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas………... 52

4.2.2.4 Uji Autokorelasi……….. 54

4.2.3 Pengujian Hipotesis………... 56

4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2)…… 56

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (F-test).. 57

4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (t-test)…… 59


(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……… 66

B. Keterbatasan Penelitian……….. 68

C. Saran……….. 69

DAFTAR PUSTAKA………... .. 70

GLOSSARY………... 72


(13)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu……….. 20

3.1 Daftar Populasi Dan Sampel Perusahaan………. 29

3.2 Keputusan Uji Durbin Watson………... 37

3.3 Jadwal Penelitian………. 41

4.1 Data Penelitian………. 43

4.2 Descriptive Statistics……… 46

4.3 Uji Normalitas (One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.... 48

4.4 Uji Multikolinearitas……… 51

4.5 Keputusan Uji Durbin Watson………... 54

4.6 Hasil Uji Durbin Watson………. 54

4.7 Uji Autokorelasi The Run Test………... 55

4.8 Nilai Koefisien Determinasi (R2)……… 56

4.9 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)………... 58


(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual………. 23

4.1 Grafik Histogram……… 49

4.2 Grafik Normal P-Plot………. 50


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

i Daftar Populasi Dan Sampel Perusahaan Manufaktur…. 74

ii Data yang Digunakan Dalam Penelitian……….. 79

iii Hasi Perhitungan Statistik Deskriftif………... 82

iv Hasil Uji Normalitas………... 83

v Analisis Grafik……… 84

vi Analisis Normal Probability Plot……….. 85

vii Hasil Uji Multikolinearitas……… 86

viii Hasil Uji Heteroskedastisitas………... 88

ix Uji Heteroskedastisitas (Grafik Scatter-Plot)……….. 90

x Hasil Uji Autokorelasi……… 91

xi Hasi Uji Autokorelasi The Run Test……… 92

xii Hasil Uji Persamaan Regresi……… 93

xiii Hasil Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi……… 94

xiv Hsil Uji Signifikan Simultan (F-test)………... 95


(16)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh tingkat profitabilitas dan harga saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat profitabilitas dan harga saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham.

Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal. Penelitian ini menggunakan data sekunder yakni mengambil 25 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji heteroskedastisita, uji autokorelasi, motode analisis deskriftif, uji linier berganda, dan pengujian hipotesis yaitu uji F dan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham, namun hal itu berbeda dengan Return On Equity (ROE), dimana variabel Return On Equity (ROE) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Harga Saham, dan Volume Penjualan Saham.


(17)

ABSTRACT

ANALYSIS EFFECK OF PROBABILITY LEVEL AND STOCK PRICE ON SALES OF SHARE VOLUME ON MANUFACTURING COMPANIES

LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

The formulation of the problem in this research is the extent to which the influence of the level of profitability and share price of the stock on the sales volume manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The purpose of this study is to investigate and analyze the effect of the level of profitability and share price of the stock on the sales volume manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The independent variable in this study is represented by Profitability Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), and Stock Price.

Type of research is causal associative. This study uses secondary data that took 25 samples of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2009 to 2011. The method of analysis used is the classical assumption test consisting of normality multi co-linearity test, heteroskedasticity test, autocorrelation test, descriptive analysis method, linear regression test, and the hypothesis test namely the F test and t test.

The results showed that the variables simultaneously Return On Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), and stock price have a significant effect on the volume of sales of shares of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. While the results of the partial examination known that the variable Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), and the stock price significantly influence stock sales volume, but it is different with Return On Equity (ROE), where the variable Return On Equity (ROE) had no significant effect on the sales volume of shares in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

Key Words: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Stock Price and Sales of Shares Volume.


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam dunia ekonomi khususnya di Negara Indonesia, terdapat istilah yang disebut Bursa Efek Indonesia atau disingkat dengan BEI. Dimana Bursa Efek Indonesia ini merupakan suatu tempat atau wadah atau bisa disebut juga sebagai suatu media dimana BEI ini merupakan suatu media pertemuan antara pihak yang memiliki banyak dana atau yang disebut investor dengan pihak yang membutuhkan modal yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan suatu usaha.

Dalam hal ini investor berasumsi bahwa mereka akan mendapat return yang lebih dengan menginvestasikan modalnya kepada organisasi atau lembaga yang membutuhkan modal, dibandingkan harus menyimpan uang mereka di bank dengan tingkat suku bunga yang relatif kecil atau menyimpan uang tunai di dalam suatu brangkas pribadi.

Untuk hal yang demikian tersebut investor tentu memiliki wewenang untuk mengambil keputusan apakah akan menginvestasikan sahamnya atau tidak. Keputusan itu ditentukan oleh perbandingan antara harga pasar dengan nilai dari pada saham itu sendiri, yang nantinya akan memberi suatu dampak terhadap volume atau jumlah penjualan saham pada suatu perusahaan. Adapun peneliti


(19)

terdahulu yang sepaham dengan konsep diatas yang menyatakan adanya pengaruh harga saham dengan volume penjualan saham di suatu perusahaan.

Purnawati (2006), melakukan penelitian mengenai pengaruh harga saham dan tingkat suku bunga deposito terhadap volume penjualan saham, penelitian itu dilakukan pada perusahaan perbankan di bursa efek Jakarta dari tahun 2004 sampai tahun 2005 dalam bulanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham dan tingkat suku bunga deposito secara serentak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham.

Putri (2009), dimana Beliau meneliti tentang Pengaruh Earning Per Share, Dividen Per Share, Dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia pada masa periode 2004 sampai tahun 2007, dimana hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Earning Per Share, Dividen Per Share, dan harga saham berpengaruh simultan terhadap volume penjualan saham. Sedangkan secara parsial Earning Per Share dan Dividen Share berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham, dan harga saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham dalam suatu perusahaan.

Prihatini (2010), meneliti tentang Analisis Pengaruh Arus Kas Terhadap Volume Penjualan Saham (study kasus pada Bursa Efek Indonesia periode 2002-2006), dimana hasil dari pada penelitian ini menyatakan bahwa arus kas yang dilihat dari rasio keuntungan dan rasio kecukupan (sufficiency) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham pada Bursa Efek


(20)

Indonesia (perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Sapriko (2011), meneliti tentang Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan pada tahun 2006 sampai tahun 2009, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara parsial Return On Equity (ROE), dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham, sedangkan Return On Assets (ROA) tidak berprngaruh signifikan terhadap volume penjualan saham. Namun secara simultan tingkat profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets, Return On Equity, dan juga harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan kesimpulan dan uraian dari peneliti terdahulu, dapat diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi volume penjualan saham pada suatu perusahaan, baik berpengaruh secara parsial ataupun secara simultan. Faktor-faktor tersebut seperti ; harga saham, Earning Per Share, Dividen Per Share, tingkat suku bunga deposito, arus kas, dan juga termasuk tingkat profitabilitas yang berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham.

Dalam hal ini tingkat profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi para investor untuk melakukan investasi atau jual-beli


(21)

sahamnya, karena profitabilitas memberikan jaminan yang bervariasi terhadap jumlah dan volume penjualan saham di dalam suatu perusahaan.

Perlu diketahui dalam melakukan jual beli saham tentunya ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan, karena dalam melakukan jual beli saham atau berinvestasi tak pernah terlepas dari return dan risiko yang nantinya akan diterima oleh para investor. Menurut Widioatmojo (2004:36), mengatakan bahwa “ada dua unsur yang melekat pada setiap investasi adalah hasil (return) dan risiko (risk). Dua unsur ini selalu mempunyai hubungan searah, semakin tinggi risiko investasi, semakin besar peluang hasil yang diperoleh. Sebaliknya semakin kecil risiko, semakin kecil pula peluang hasil yang akan diperoleh”.

Hal tersebut akan membuat para investor cenderung untuk melakukan suatu penilaian ataupun manganalisis suatu perusahaan. Analisis tersebut dilakukan para investor bertujuan untuk menilai dan mengukur apakah suatu perusahaan tersebut layak untuk dijadikan tempat untuk berinvestasi. Dalam hal ini tingkat profitabilitas dapat memberikan suatu gambaran dan penjelasan mengenai sejauh mana perusahaan mampu untuk menghasilkan suatu laba dimasa yang akan datang dilihat dari Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), Assets, dan Modal yang digunakan oleh perusahaan baik modal sendiri ataupun modal asing yang didapat dari luar perusahaan. Semakin baik tingkat profitabilitas suatu perusahaan, semakin besar pula peluang para investor untuk berinvestasi di dalam perusahaan.


(22)

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan Sapriko (2011), dimana beliau meneliti tentang Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui sejauh mana tingkat profitabilitas yang lebih luas dengan variabel tambahan dan harga saham terhadap volume penjualan saham, dengan sampel perusahaan yang berbeda dari peneliti sebelumnya yaitu pada perusahaan manufaktur yang telah go publik. Dengan Judul:

“Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas Dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat Profitabilitas yang diwakili oleh beberapa rasio seperti Return On Assest (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(23)

b. Apakah secara bersama-sama (simultan) terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat Profitabilitas yang diwakili oleh beberapa rasio seperti Return On Assest (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk:

a. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan signifikan antara tingkat Profitabilitas yang yang diwakili oleh beberapa rasio seperti Return On Assest (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama (simultan) dan signifikan antara tingkat Profitabilitas yang diwakili oleh beberapa rasio seperti Return On Assest (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Harga Saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(24)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis pribadi, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bagi para investor, dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk

membuat suatu keputusan untuk melakukan investasi.

3. Bagi perusahaan, sebagai tambahan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan saham sehingga bisa menjadi pertimbangan dasar untuk meningkatkan penjualan saham perusahaan.

4. Bagi peneliti lain, sebagai referensi yang memberikan gambaran mengenai penerapan teori dalam ilmu pasar modal dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.

5. Bagi analisis pasar modal, sebagai tambahan informasi untuk melakukan analisis serta meramalkan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Profitabilitas

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas

Semua perusahaan baik perusahan besar maupun kecil pasti mempunyai tujuan yang sama, tujuan tersebut adalah untuk mencapai laba yang maksimum, sehingga perusahaan tetap dapat hidup dan beroperasi dengan baik. Dengan perolehan keuntungan atau laba yang maksimum perusahaan tentu dapat melakukan banyak hal seperti, meningkatkan kualitas mutu produk atau pelayanan, mensejahterakan karyawan perusahaan, serta dapat melakukan suatu investasi baru. Hal tersebut bisa terjadi apabila manajemen disuatu perusahaan benar-benar melakukan pekerjaannya dengan baik, dan membidik apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Manajemen dituntut bukan hanya untuk memperoleh laba saja, tapi berharap laba yang dicapai tersebut benar-benar telah mencapai target yang sudah ditentukan sebelumnya.

Untuk mengukur tingkat keuntungan dalam suatu organisasi atau perusahaan maka dalam penelitian ini cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas. Hal tersebut dilakukan karena para investor selalu memperhatikan potensi perusahaan untuk menghasilkan


(26)

suatu profit, dimana hal yang demikian menjadi daya tarik investor untuk melakukan jual beli saham.

Menurut Brigham, (2006:107), “Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan”. Dari pengertian ini investor akan lebih jelas melihat apa yang dihasilkan perusahaan di akhir pengambilan keputusannya, dari hal tersebut maka investor dapat mangambil keputusan apakah akan melakukan invastasi atau tidak.

Menurut Fakhruddin, (2001:64), “ Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri”. Dalam rasio ini juga menunjukkan ukuran tingkat efektifitas manajemen dalam suatu perusahaan. Hal tersebut ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Selain itu rasio ini sangat diperhatikan oleh calon maupun para pemegang saham karena berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan diterima. Pada dasarnya rasio profitabilitas ini penggunaanya adalah untuk menunjukkan tingkat efisiensi suatu perusahaan.


(27)

2.1.1.2 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Ada beberapa jenis analisis yang digunakan untuk menilai tingkat rasio profitabilitas, adapun beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas yaitu sebagai berikut, (Kasmir,2008:199) :

1. Profit Margin (Net Profit Margin, Gross Profit Margin) 2. Return On Investment (ROI)

3. Return On Equity (ROE) 4. Laba Per Lembar Saham

Namun dari keempat rasio tersebut diatas, dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas yang menunjukkan kaitannya dengan investasi. Menurut (Horne,2005:222) “Rasio profitabilitas (profitability ratio) terdiri atas dua jenis rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Kedua rasio tersebut adalah Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE). Namun menurut (Fakhruddin,2001:65) “Net Profit Margin (NPM) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas”. Untuk itu dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan di dalam penelitian ini diwakili oleh tiga rasio utama yaitu, Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM).


(28)

1. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan penilaian profitabilitas atas total asset, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. Return On Assets (ROA) menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva baik dari modal sendiri maupun dari modal pinjaman, investor akan melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengelola asset. Semakin tinggi tingkat Return On Assets (ROA) maka akan memberikan efek terhadap volume penjualan saham, artinya tinggi rendahnya Return On Assets (ROA) akan mempengaruhi minat investor dalam melakukan investasi sehingga akan mempengaruhi volume penjualan saham perusahaan begitu pula sebaliknya.

Secara matematis Return On Assets (ROA) dapat dirumuskan sebagai berikut (Horne,2005:224):


(29)

2. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin besar dan kuat, demikian pula sebaliknya. Return On Equity (ROE) yang tinggi mencerminkan penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan dengan manajeman biaya yang efektif. Hal ini akan mempengaruhi minat para investor untuk melakukan transaksi jual beli saham, sehingga akan meningkatkan volume penjualan saham perusahaan tersebut. Dengan kata lain Return On Equity (ROE) yang baik akan memberikan pengaruh terhadap volume penjualan saham pada suatu perusahaan.

Formula yang digunakan dalam menghitung Retun On Equity (ROE) yakni sebagai berikut (Horne, 2005:225)


(30)

3. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan, rasio ini akan menggambarkan penghasilan bersih perusahaan berdasarkan total penjualan. Pengukuran rasio dapat dilakukan dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih, yakni dengan formula sebagai berikut (Fakhruddin, 2001:65):


(31)

2.1.1.3 Tujuan Dan Manfaat Profitabilitas

Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga dapat bermanfaat bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan penting dengan perusahaan.

Menurut Kasmir (2008:197), beliau menerangkan bahwa tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

6. Untuk megukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri

7. dan tujuan lainnya.

Sementara itu manfaat yang diperoleh adalah:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

6. Manfaat lainnya.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di dalam


(32)

laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Penggunaan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen perusahaan. Dimana, semakin lengkap rasio yang digunakan, maka semakin sempurna hasil yang akan dicapai. Artinya pengetahuan tentang kondisi dan posisi profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara sempurna.

2.1.2 Saham

2.1.2.1 Pengertian Saham

Menurut Putra, (2003:19) “Saham adalah bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu perusahaan tertentu. Jadi pemilik suatu saham mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan tersebut sebesar persentase kepemilikan sahamnya”. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan suatu saham tersebut.

Menurut Fakhruddin (2001:8) Saham mempunyai beberapa karekteristik, antara lain:

1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba 2. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one


(33)

3. Memiliki hak terakhir (yunior) dalam hal pembagian kekayaaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain

sebesar proporsi sahamnya.

5. Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.

Fakhruddin (2001:7), mengatakan bahwa ada dua keuntungan yang akan diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, keuntungan atau manfaat tersebut berupa:

1. Dividen, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

2. Capital Gain, merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Saham

Ditinjau dari segi kemampuan dan manfaatnya, saham dapat digolongkan kedalam saham biasa (Common Stock), dan Saham Preferen (Preferred Stock) (Fakhruddin, 2001:12).

1. Saham biasa (Common Stock)

Saham biasa (Common Stock), yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham Preferen (Preferred Stock), merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham bisasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi bisa juga tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.


(34)

2.1.3 Harga Saham

Saham adalah bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu perusahaan tertentu (Putra,2003:19). Saham merupakan surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat diperjual belikan di dalam Bursa Efek Indonesia.

Sedangkan harga saham merupakan nilai yang harus dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham dalam rangka melakukan penyertaan modal.

Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini yakni harga saham akhir transaksi (Closing Price) yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga tahunan.

2.1.4 Volume Penjualan Saham

Menurut Putri (2009:28) Volume penjualan saham adalah seberapa besar penjualan saham-saham tersebut pada suatu periode. Volume penjulan saham yang meningkat akan menunjukkan pertumbuhan dari perusahaan tersebut. Semakin besar tingkat penjualan saham, maka semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan atau mengalami pertumbuhan laba prusahaan yang nantinya meningkatkan return yang akan diterima oleh perusahaan tersebut.


(35)

Tingkat penjualan saham yang cenderung fluktuatif menunjukkan perdagangan yang cepat, hal ini dipengaruhi oleh informasi yang masuk ke bursa dan minat para investor untuk membeli saham tersebut. Minat investor untuk melakukan transaksi jual beli saham akan mudah terpengaruh oleh tinggi rendahnya tingkat rasio profitabilitas perusahaan ataupun factor lain yang mempengaruhi investor dalam melakukan investasi.

Volume penjualan saham juga digunakan oleh para investor sebagai pertimbangan untuk menginvestasikan dana mereka. Para investor cenderung menginvestasikan dananya pada perusahaan yang paling laris diburuh masyarakat dan investor lain, karena menurut mereka saham yang diburuh oleh masyarakat dan investor lain merupakan saham yang akan memberikan mereka untung yang besar dibandingkan dengan saham-saham yang lain yang mempunyai risiko kecil namun tidak jelas kepastiannya apakah perusahaan tersebut akan memberi keuntungan yang besar.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian.

Purnawati (2006) dalam penelitiannya menguji pengaruh harga saham dan tingkat bunga deposito terhadap volume penjualan saham perbankan di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hasil linier berganda


(36)

menunjukkan bahwa harga saham (XI) dan tingkat suku bunga deposito (X2) secara serentak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham.

Putri (2009), dalam penelitiannya dengan menganalisis pengaruh Earning Per Share, Deviden Per Share dan harga saham terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), dan harga saham berpengaruh secara simultan terhadap volume penjualan saham. Secara parsial Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham. Sedangkan harga saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham.

Prihatini (2010), meneliti tentang Analisis Pengaruh Arus Kas Terhadap Volume Penjualan Saham (study kasus pada Bursa Efek Indonesia), dimana hasil dari pada penelitian ini menyatakan bahwa arus kas yang yang dilihat dari rasio keuntungan dan rasio kecukupan (sufficiency) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham pada Bursa Efek Indonesia (perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Sapriko (2011), meneliti tentang Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan pada tahun 2006 sampai tahun 2009, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara parsial Return On Equity (ROE), dan Harga Saham berpengaruh signifikan


(37)

terhadap volume penjualan saham, sedangkan Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham. Namun secara simultan tingkat profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets, Return On Equity, dan juga harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian terdahulu dapat dilihat dalam table seperti berikut:

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Putri (2009) Pengaruh Earning Per Share, Deviden Per Share, Dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Variabel Indevenden: Earning Per Share, Deviden Per Share, Dan Harga Saham

Variabel Devenden: Volume Penjualan Saham

Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), dan harga Saham brpengaruh secara simultan terhadap volume penjualan saham. Secara parsial Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham. Sedangkan harga Saham tidak mempunyai pengeruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham.


(38)

2. Purnawati (2006) Pengaruh Harga Saham Dan Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Volume Penjualan Saham Perbankan Di Bursa Efek Jakarta Variable Indevenden: Pengaruh Harga Saham Dan Tingkat Suku Bunga Deposito

Variable Devenden: Volume Penjualan Saham

Hasil linier berganda menunjukkan bahwa harga saham (X1) dan tingkat suku bunga deposito (X2) secara serentak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham

3. Prihatini (2010) Analisis Pengaruh Arus Kas Terhadap Volume penjualan Saham (Study Kasus Pada Bursa Efek Indonesia) Variabel Indevenden: Pengaruh Arus Kas Variabel Devenden: Volume Penjualan Saham

Arus kas yang dilihat dari rasio keuntungan dan rasio kecukupan (sufficiency)

mempunyai pengaruh uang signifikan terhadap volume penjualan saham.

4. Sapriko (2011) Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilit as dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Variabel Indevenden: Profitabilitas yang diwakili oleh ROA, ROE, dan juga Harga Saham

Variabel Devenden: Volume Penjualan Saham

Secara parsial Return On Equity (ROE), dan Harga Saham

berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham, sedangkan Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham. Secara simultan tingkat profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets, Return On Equity, dan juga harga


(39)

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(40)

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan penelitian terdahulu maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 menjelaskan tentang hubungan kausal antara profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets (X1), Return On Equity (X2), Net Profit Margin

(X3), terhadap Volume Penjualan Saham (Y), gambar tersebut juga

memperlihatkan hubungan antara Harga Saham (X4) dengan volume penjualan

saham.

Return On Assets (ROA)

X1

Return On Equity (ROE)

X2

Volume Penjualan Saham

( Y ) Net Profit Margin

(NPM) X3

Harga Saham X4


(41)

Pada dasarnya tingkat profitablitas merupakan analisis untuk menilai posisi keuangan perusahaan, rasio ini akan menggambarkan efektivitas perusahaan dalam mengelola investasi dari pemegang saham, begitu pula dengan Harga Saham, sebelum memulai investasi tentu saja para investor perlu memperhatikan Harga Saham. Tinggi rendahnya tingkat Profitabilitas dan Harga Saham akan mempengaruhi minat investor untuk melakukan investasi, secara teoritis hal ini akan memberikan pengaruh pula terhadap volume penjualan saham perusahaan tersebut.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah, Erlina (2008:49), “mengatakan hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk di uji secara empiris”. Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang prilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi dan yang akan terjadi.

Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah, serta kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian ini adalah Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan harga saham berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan


(42)

terhadap volume penjualan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif kausal. Jenis penelitian asosiatif kausal digunakan untuk penelitian yang memiliki hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel devenden yang diteliti. Menuut Erlina (2008:34, “penelitian asosiatif kausal adalah hubungan antara dua variabel atau lebih”.

3.2 Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi. Adapun yang menjadi batasan operasional yaitu: 1. Penelitian dilakukan hanya pada perusahaan manufaktur yang telah

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode penelitian dibatasi dari tahun 2009-2011.

3. Untuk pengukuran rasio profitabilitas hanya diwakili oleh tiga rasio yaitu, Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM)


(44)

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian melibatkan tiga variabel yang terdiri atas satu variabel devenden (variabel terikat) dan dua variabel indevenden (variabel bebas). Variabel indevenden terdiri dari profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan harga saham. Sedangkan variabel devenden dalam penelitian ini adalah volume penjualan saham.

Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Profitabilitas diwakili oleh tiga rasio. Return On Assets (ROA) merupakan penilaian profitabilitas atas total asset, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. Return On Equity (ROE) adalah rasio yang menggambarkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham. Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan, rasio ini akan menggambarkan penghasilan bersih perusahaan berdasarkan total penjualan.

Harga saham merupakan nilai yang harus dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham dalam rangka melakukan penyertaan modal. Volume penjualan saham adalah seberapa besar penjualan saham-saham tersebut pada suatu periode.


(45)

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Erlina (2008 : 75) “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Dimana perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan di publikasikan di

“Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi” (Erlina, 2008 : 75). Adapun perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu dengan beberapa pertimbangan. Teknik pengambilan sampel selama pengamatan, yakni tahun 2009 sampai dengan 2011 terdiri dari 132 perusahaan.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 25 perusahaan. Adapun yang menjadi kriteria penulis dalam penentuan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak keluar (delisting) pada tahun 2009-2011.

2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan lengkap dan audited kepada Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun 2009-2011. 3. Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami rugi namun mengalami


(46)

Berdasarkan kriteria yang telah dikemukakan, maka dapat diperoleh 25 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria penelitian:

Perusahaan-Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.1

Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan

No. Kelompok Kode Perusahaan

Kriteria

S

Perusahaan 1 2 3

1 Semen SMCB PT. Holkim Imdonesia Tbk √ √ √ 1 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk √ √ √ 2 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk √ √ √ 3

2

Keramik,

Porselin & ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk √ √ √ 4 Kaca AMGF PT. Asahimas Flat Glass Tbk √ AKAI PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk √ √ KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk √ √

MLIA PT. Mulia Industrindo Tbk √ √

TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk √ √ √ 5

3

Logam &

Sejenisnya ALKA PT. Alakasa Industrindo Tbk √ √ ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk √ √ BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk √ √

CTBN PT. Citra Tubindo Tbk √ √

GDST PT. Gunawan Dianjaya Stell Tbk √ √ INAI PT. Indal Aluminium Industy Tbk √ √

ITMA PT. Itamaraya Tbk √ √

JKSW PT. Jakarta Kyoel Stell Works Tbk √ √

JPRS PT. Jaya Pari Stell Tbk √ √

KRAS PT. Krakatau Stell Tbk √

LION PT. Lion Metal Works Tbk √ √

LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk √ √

PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk


(47)

TBMS PT. Tembaga Mulia Semanam Tbk 4 Kimia BRPT PT. Barito Pacific Tbk √ √

BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk √ √

DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk √ EKAD PT. Ekadharma Internasional Tbk √ √ ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk √

SRSN PT. Indo Acidatama Tbk √

INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk √ √ SOBI PT. Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk √ √

5

Plastik &

Kemasan AKKU PT. Aneka Kemasindo Tbk √ AKPI PT. Argha Karya Prima Tbk √ APLI PT. Asiaplast Industries Tbk √ √

BRNA PT. Berlina Tbk √ √

DYNA PT. Dynaplast Tbk √

SIAP PT. Sekawan Intipratama Tbk √ √

SIMA PT. Siswani Makmur Tbk √

FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk √

TRST PT. Trias Sentosa Tbk √ √

YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk √ √ 6 Pakan Ternak CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk √ √ JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk √ √

MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk √ √ √ 6

SIPD PT. Sierad Produce Tbk √ √ √

7 Kayu & SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk √ √ Pengolahannya TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk √ √ 8 Pulp & Kertas FASW PT. Fajar Surya Isesa Tbk √ √ √ 7 INKP PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk √ KBRI PT. Kertas Basuki Rachmat Ind Tbk √ √ TKIM PT. Pabrik kertas Tjiwi Kimia Tbk √ √

SPMA PT. Suparma Tbk √ √

SAIP PT. Surabaya Agung Industri Pulp Tbk √ √

INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk √ √

9 Otomotif & ASII PT. Astra Internasional Tbk √ √ √ 8 Komponen AUTO PT. Astra Otoparts tbk √ √


(48)

GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk

BRAM PT. Indo Kordsa Tbk √ √

IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk √ √ √ 9

INDS PT. Indospring Tbk √ √ √ 10

LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk √ √ MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk √ √

NIPS PT. Nipress Tbk √

PRAS PT. Prima Alloy Steel Tbk √ √

SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk √ √ √ 11

10

Textil &

Garment MYTX PT. Apac Citra Centertex Tbk √

ARGO PT. Argo Pantes Tbk √

CNTX PT. Centex (Prefered Stock) Tbk √ CNTB PT. Centex Saham Seri B Tbk √

ERTX PT. Eratex Djaja Tbk √

ESTI PT. Ever Shine Textile Industri Tbk √ √ MYRX PT. Hanson Internasional Tbk √ MYRXP PT. Hanson Internasional Seri B Tbk √ UNIT PT. Nusantara Inti Corpora Tbk √

PBRX PT. Pan Brother Tex Tbk √

INDR PT. Indorama Synthetics √ √

KARW PT. Karwell Indonesia Tbk √ √

PAFI PT. Panasia Filament Inti Tbk √ √ HDTX PT. Panasia Indosyntec Tbk √ ADMG PT. Polychem Indonesia Tbk √ √ RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk √ √ SSTM PT. Sunson Textile Manufacture Tbk √ √ TFCO PT. Tifico Fiber Internasional Tbk √

UNTX PT. Unitex Tbk √

11 Alas Kaki BIMA PT. Primarindo Asia Infrastructur Tbk √

BATA PT. Sepatu Bata Tbk √

SIMM PT. Surya Intrindo Makmur Tbk √ √ 12 Kabel JECC PT. Jemblo Cable Company Tbk √ √

KBLM PT. KMI Wiran Cable Tbk √ √

KBLI PT. Kabelindo Murni Tbk √

SCCO PT. Sucaco Tbk √


(49)

VOKS PT. Voksel Electric Tbk 13 Elektronik PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk √ √ 14

Makana &

Minuman ADES PT. Akasha Wira Internasional Tbk √ √ AQUA PT. Aqua Golden Mississippi Tbk √

CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk √ √

DAVO PT. Davomas Abadi √

DLTA PT. Delta Djakarta Tbk √ √ √ 12

ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk √ √ √ 13 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ 14

MYOR PT. Mayora Indah Tbk √ √

MLBI PT. Multi Bintang Indonesia √ √ √ 15

ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk √ PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk √ √

SKLT PT. Sekar Laut Tbk √ √

STTP PT. Siantar Top Tbk √ √ √ 16

AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √

ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk √

15 Rokok RMBA

PT. Berntoel Internasional Investama

Tbk √

GGRM PT. Gudang Garam Tbk √ √ √ 17

HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk √ √ √ 18 16 Farmasi DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk √ √ √ 19 INAF PT. Indofarma (persero) Tbk √ √

KLBF PT. Kalbe Farma Tbk √ √ √ 20

KAEF PT. Kimia Farma Tbk √ √ √ 21

MERK PT. Merck Tbk √ √

PYFA PT. Pyridam Farma Tbk √ √ √ 22

SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk √ √ SQBB PT. Taisho Pharmaceutical indonesia Tbk √

TSPC PT. Tempo Scan Pasific Tbk √ √ √ 23

17

Kosmetik &

Keperluan TCID PT. Mandom Indonesia Tbk √ √ √ 24

Rumah

Tangga MBTO PT. Martina Berto Tbk √ PROD PT. Sara Lee Body Care Indonesia Tbk √

MRAT PT. Mustika Ratu Tbk √ √


(50)

18 Peralatan

Rumah KICI PT. Kedaung Indah can Tbk √ √ Tangga KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk √ √ √ 25 LMPI PT. Langgeng Makmur industri Tbk √ √

Sumber

3.5 Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder. Menurut (Umar, 2003:60), “data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain. Waktu pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series dan data cross section. “Data time series (data deret waktu), adalah sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa waktu, misalnya mingguan, bulanan, dan tahunan” (Umar, 2003:61). Data cross section atau data satu waktu adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu (Umar, 2003:70)

Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan untuk mengukur rasio profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM). Data sekunder di dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu keuangan (Income Statement) seluruh perusahaan manufaktur yang menjadi


(51)

sampel penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan 2011.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan periode pengamatan, dengan cara mengumpulkan data, mencatat dan mengkaji data sekunder yang telah dipublikasikan di dalam periode pengamatan.

3.7 Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriftif digunakan untuk “menginformasikan nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi, dan menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak” (Wijaya, 2001 : 14).


(52)

2. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji, apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Penggunaan model analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Menurut Erlina (2008:12), “Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dala model regresi, variabel pengganggu atau resudal memiliki distribusi normal”. Pengujian normalitas yang digunakan adalah uji kolmogorov-smirnov. Kriteria yang dapat digunakan adalah dengan pengujian dua arah (two-tailed test) yaitu membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikan yang sudah ditentukan. Pedoman pengambilan keputusan tentang data yang mendekati distribusi normal adalah sebagai berikut:

1. Nilai sig. atau signifikan profitabilitas ditentukan sebesar 0,05, apabila p > 0,05 maka distribusi data normal

2. Nilai sig. atau signifikan profitabilitas ditentukan sebesar 0,05, apabila p < 0,05 maka distribusi data tidak normal.


(53)

b. Uji Multikolinearitas

“Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel indevenden” (Ghozali, 2005:91). Suatu model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel indevenden, untuk mengetahui apakah ada gejala multikolinearitas atas model regresi yakni dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance factor (VIF). Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2005:91).

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Erlina (2008:106), “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk malihat apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari resudal atau pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varian dari resudal satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Pengujian ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter-Plot dengan dasar analisis sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar


(54)

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedstisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Pengujian autokorelasi dapat dideteksi dengan uji Durbin Watson.

Kriteria DW-test adalah sebagai berikut: Tabel 3.2

Tabel Keputusan Uji Durbin Watson

Sumber: Algifari (2008:89)

Durbin Watson Kesimpulan

Kurang dari 1,08 Ada Autokorelasi

1,08-2,34 Tanpa Kesimpulan

1,66-2,34 Tidak ada autokeralis

2,34-2,92 Tanpa kesimpulan


(55)

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis ini dapat diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dengan bentuk persamaan sebagai berikut:

a. Analisis Linier Berganda

Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel devenden (Volume penjualan Saham)

= Konstanta

X1 = Variabel Independen 1 (Return On Assets)

X2 = Variabel Independen 2 (Return On Equity)

X3 = Variabel Indevenden 3 (Net Profit Margin)

X4 = Variabel Independen 4 (Harga Saham)

b 1,2,3,4 = Koefisien regresi masing-masing variabel indevenden

e = Ditribution Error


(56)

b. Uji Signifikan Simultan ( Uji-F )

Menurut Ghozali (2005 : 84) “uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel indevenden yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel devenden”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan sinifikansi F hitung dengan F tabel.

Hipotesis:

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya, Return On Assets (X1),

Return On Equity (X2), Net Profit Margin X3), dan harga saham

(X4), secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

volume penjuan saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : b1, b2, b3, b4 # 0, artinya, Return On Assets (X1),

Return On Equity (X2), Net Profit Margin (X3), dan harga saham

(X4), secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap

volume penjualan saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 diterima apabila Fhitung < Ftabel pada ( α = 5% )


(57)

c. Uji Signifikan Parsial ( Uji-t )

Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel devenden, uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.

Hipotesis:

H0 : b1 = 0, artinya Return On Assets(X1), Return On Equity

(X2), Net Profit Margin(X3), dan harga saham (X4) secara parsial

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : b1 # 0, artinya Return On Assets (X1), Return On Equity

(X2), Net Profit Margin (X3), dan harga saham (X4) secara parsial

berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan saham (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 diteima apabila thitung < ttabel pada ( α = 5% )


(58)

3.8 Jadwal Penelitian

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

No. Tahap Agut-12 Sep-12 Okt-12 Nov-12 Des-12 Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul 2 Pengumpulan Data 3 Pengolahan Data 4 Bimbingan Skripsi 5 Penyelasian

Laporan

Penelitian 6 Ujian Komprehensif


(59)

BAB IV

ANALISIS HASILPENELITIAN 4.1 Gambaran Umum

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan cara manggunakan Microsoft Exel, dan selanjutnya dilanjutkan dengan pengujian statistik deskriftif, pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan suatu Software, yaitu Software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan Output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu terdiri dari 132 perusahaan manufaktur. Dalam menentukan sampel peneliti menggunakan metode Purposive Sampling, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka diperoleh sampel sebanyak 25 sampel yang memenuhi kriteria. Sehingga sampel data sebanyak 75 yaitu (25 dikali 3 tahun).


(60)

Tabel 4.1 Data Penelitian

No. Kode Tahun ROA ROE NPM Harga Volume Emiten (%) (%) (%) Saham Penjualan

(RP) Saham

1 ARNA 2009 0,07765 0,18341 0,08947 303 11.631.000 2 ASII 2009 0,31283 0,40506 0,01019 2.346 11.452.365.000 3 DLTA 2009 0,16635 0,21097 0,17079 37.551 167.500 4 DVLA 2009 0,13025 0,13023 0,08489 695 163.340.000 5 FASW 2009 0,07537 0,17463 0,10124 1.464 4.461.000 6 GGRM 2009 0,12690 0,18798 0,01048 11.297 205.274.500 7 HMSP 2009 0,28715 0,48628 0,13503 9.968 12.444.500 8 ICBP 2009 0,22080 0,30930 0,05307 2.011 9.938.995.000 9 IMAS 2009 0,02308 0,08068 0,01694 442 76.000 10 INDF 2009 0,35140 0,35395 0,05550 2.017 9.952.750.500 11 INDS 2009 0,09460 0,15468 0,08159 9.44 127.400 12 INTP 2009 0,20823 0,15827 0,25969 7.906 569.531.500 13 KAEF 2009 0,03991 0,06280 0,02109 128 1.114.932.000 14 KDSI 2009 0,01908 0,04404 0,01095 133 49.554.000 15 KLBF 2009 0,24331 0,19391 0,10223 981 4.033.304.500 16 MAIN 2009 0,08580 0,64028 0,04065 180 17.160.000 17 MLBI 2009 0,04269 0,10941 0,05064 97.131 22.800 18 PYFA 2009 0,03775 0,05166 0,02858 84 906.463.500 19 SMCB 2009 0,21232 0,27166 0,15070 1.079 4.062.247.000 20 SMGR 2009 0,25684 0,32215 0,23120 5.258 1.154.880.000 21 SMSM 2009 0,14108 0,02444 0,09664 525 8.416.000 22 STTP 2009 0,07485 0,10153 0,06549 185 6.198.500 23 TCID 2009 0,12528 0,14147 0,08973 6 3.740.500 24 TOTO 2009 0,15048 0,04448 0,18648 821 35.000 25 TSPC 2009 0,09031 0,14731 0,08002 599 249.723.500 26 ARNA 2010 0,09052 0,19042 0,09520 544 132.262.500 27 ASII 2010 0,12729 0,14478 0,11051 4.678 9.835.495.000 28 DLTA 2010 0,19696 0,23521 0,25476 86.806 457.500 29 DVLA 2010 0,12981 0,17308 0,12191 953 21.867.500 30 FASW 2010 0,06296 0,15630 0,08358 2.082 160.288.000 31 GGRM 2010 0,13487 0,19447 0,11000 35.048 263.690.000


(61)

32 HMSP 2010 0,31285 0,42859 0,14802 9.968 13.167.000 33 ICBP 2010 0,12753 0,18201 0,09487 4.331 5.165.176.000 34 IMAS 2010 0,05618 0,27903 0,04102 1.839 59.104.000 35 INDF 2010 0,06246 0,31881 0,07689 4.281 5.354.301.000 36 INDS 2010 0,09237 0,31415 0,06923 3.189 1.295.700 37 INTP 2010 0,21014 0,24769 0,28954 15.976 849.666.000 38 KAEF 2010 0,08370 0,32451 0,04356 142 1.416.543.500 39 KDSI 2010 0,03028 0,06610 0,01504 189 359.117.500 40 KLBF 2010 0,18291 0,22286 0,12578 2.237 8.833.187.500 41 MAIN 2010 0,18623 0,10342 0,08836 269 523.322.500 42 MLBI 2010 0,38951 0,93693 0,24741 189.432 1.083.500 43 PYFA 2010 0,04174 0,54370 0,02981 113 2.663.609.000 44 SMCB 2010 0,07908 0,42092 0,13898 2.169 2.676.930.500 45 SMGR 2010 0,23345 0,29923 0,25328 8.664 2.005.688.000 46 SMSM 2010 0,14096 0,26497 0,09631 1.048 1.685.037.000 47 STTP 2010 0,06565 0,09529 0,05590 302 21.433.000 48 TCID 2010 0,12551 0,03850 0,08960 7.718 1.868.500 49 TOTO 2010 0,17753 0,05713 0,17280 1.627 2.995.000 50 TSPC 2010 0,13619 0,18583 0,09522 1.159 337.134.500 51 ARNA 2011 0,11393 0,11393 0,10267 335 599.435.500 52 ASII 2011 0,11584 0,23451 0,10940 6.173 10.339.960.000 53 DLTA 2011 0,20840 0,14323 0,25721 119.628 454.000 54 DVLA 2011 0,13025 0,16611 0,12703 1.145 5.860.000 55 FASW 2011 0,02681 0,07308 0,03209 3.031 174.985.500 56 GGRM 2011 0,12520 0,19934 0,11684 48.727 270.117.500 57 HMSP 2011 0,41625 0,09058 0,15259 30.043 5.339.000 58 ICBP 2011 0,12976 0,38444 0,10119 5.132 1.196.444.500 59 IMAS 2011 0,06295 0,15990 0,05153 486 489.990.000 60 INDF 2011 0,05742 0,69734 0,06788 5.272 3.341.537.000 61 INDS 2011 0,10548 0,19014 0,09734 4.316 282.583.000 62 INTP 2011 0,19816 0,22860 0,25899 15.516 916.934.500 63 KAEF 2011 0,09573 0,33713 0,04934 227 1.374.830.500 64 KDSI 2011 0,04030 0,08463 0,02001 221 105.668.500 65 KLBF 2011 0,17913 0,52727 0,13583 3.325 2.898.962.000 66 MAIN 2011 0,15458 0,48569 0,07791 987 1.926.649.500 67 MLBI 2011 0,41549 0,05650 0,27289 319.948 1.083.500


(62)

68 PYFA 2011 0,04381 0,56276 0,03424 165 2.640.193.500 69 SMCB 2011 0,09708 0,24124 0,14130 2.018 1.594.945.000 70 SMGR 2011 0,19965 0,36858 0,23966 9.181 1.705.265.000 71 SMSM 2011 0,17608 0,29952 0,11110 1.202 325.097.000 72 STTP 2011 0,04565 0,08708 0,04152 511 12.746.500 73 TCID 2011 0,12383 0,13723 0,08463 8.021 2.509.000 74 TOTO 2011 0,16283 0,08680 0,16254 408 2.005 000 75 TSPC 2011 0,13317 0,18583 0,09619 2.198 137.728.500

Sumber: Diolah Penulis (2012)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriftif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistic deskriftif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistic deskriftif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi dari variable-variabel indevenden dan variable devenden. Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs internet yaitu sampel data keuangan perusahaan manufaktur dari tahun 2009-2011 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari Profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan harga saham sebagai variable bebas (indevenden variabel) dan volume


(63)

penjulan saham sebagai variabel terikat (devenden variabel). Analisis statistik deskriftif variable tersebut dari perusahaan manufaktur selama periode tahun 2009-2011 disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriftif Descriptive Statistics

75 ,01908 ,41625 ,1417169 ,09130834

75 ,02444 ,93693 ,2340796 ,17016808

75 6 319948 15427,12 46361,076

75 35000 11452365000 1555387874,67 2815202736

75 ,01095 ,28954 ,1106508 ,07007350

75 ROA

ROE

Harga Saham Volume Penjualan Saham

NPM

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber: Olah Data SPSS 18.0 (2012)

Berdasarkan hasil analisis statistic deskriftif pada tabel 4.2 diatas, dapat dijelaskan bahwa:

1. N merupakan data yang valid yaitu sebanyak 75 buah

2. Net Profit Margin (NPM) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 75, dengan nilai minimum (terkecil) 0,01095, nilai maksimum (terbesar) 0,28954, dan mean (rata-rata) 0,1106508 dengan standar deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 0,07007350.

3. Volume penjualan saham memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 75,dengan nilai minimum (terkecil) 35000, nilai maksimum (terbesar)


(64)

11452365000, dan mean (rata-rata) 1555387874,67 dengan standar deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 2815202736.

4. Harga saham memiliki jamlah sampel (N) sebanyak 75, dengan nilai minimum (terkecil) 6, maksimum (terbesar) 319948, dan mean (rata-rata) 15427,12, dengan standar deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 46361,076.

5. Return On Equity (ROE) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 75, dengan nilai minimum (terkecil) 0,02444, maksimum (terbesar) 0,93693, dan mean (rata-rata) 0,2340796 dengan standar deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 0,17016808.

6. Return On Assets (ROA) memuliki jumlah sampel (N) sebanyak 75, dengan nilai minimum (terkecil) 0,01908, maksimum (terbesar) 0,41625, dan mean (rata-rata) 0,1417169 dengan standar deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 0,09130834.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda yakni terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.


(65)

4.2.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kelayakan apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan pendekatan analisis grafik dan analisis statistik, pendekatan analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot, analisis statistik dilakukan dengan alat uji Kolmogorov Smirnov, dengan membuat hipotesis:

Ho: Data resudal berdistibusi normal Ha: Data resudal tidak berdistribusi normal

Apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikannya lebih kecil 0,05 maka Ho ditolak.

Tabel 4.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

75 ,0000003 2500560152 ,198 ,198 -,162 1,716 ,125 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(66)

Berdasarkan tebel 4.3 dapat disimpulkan bahwa data bersifat normal, hal ini ditunjukkan oleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yakni 0,125 lebih besar dari pada nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Untuk itu dilanjutkan dengan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini juga dilampirkan grafik historgram dan flot data yang terdistribusi normal:

Gambar 4.1 Grafik Histogram


(67)

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2012)

Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik Normal Plot maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah berdistribusi secara normal. Demikian pula halnya dengan grafik Normal Plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal tersebut. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas.


(68)

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, untuk memdeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), serta menganalisis matrik korelasi variabel-variabel indevenden. Menurut Ghozali (2006:92) mengemukakan bahwa “nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nalai Tolerance < 0,1 atau sama dengan nilai VIF > 10”.

Berikut ini adalah hasil penelitian uji multikolinearitas yang ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF 1 (Constant) 3.312E8 7.021E8 .472 .639

ROA 1.561E10 4.660E9 .506 3.349 .001 .493 2.027 ROE 2.756E9 1.820E9 .167 1.514 .134 .931 1.074 Harga

Saham -15548.767 7578.196 -.256 -2.052 .044 .724 1.382 NPM -1.259E10 5.882E9 -.313 -2.140 .036 .526 1.902 a. Dependent Variable: Volume Penjualan Saham


(69)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan nilai tolerance > 0,10. Nilai tolerance untuk Return On Assets (ROA) adalah 0,493, Return On Equity (ROE) 0,931, harga saham 0,724, dan Net Profit Margin (NPM) 0,526. Sedangkan nilai VIF kelima variabel lebih kecil dari 10 yaitu Return On Assets (ROA) adalah 2,027, Return On Equity (ROE) 1,074, harga saham 1,382, dan Net Profit Margin (NPM) 1,902, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel indevenden.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan program SPSS 18.0

Dasar pengambilan keputusan:

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas

2. jika tidak ada pola yang jelas, sperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran tiik-titik pada grafik.


(70)

Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat ditunjukkan pada gambar 4.3 yakni sebagai berikut:

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2012)

Berdasarkan Grafik ScatterPlot pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta menyebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan regresi layak digunakan untuk memprediksi volume penjualan saham.


(71)

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson dan uji The Run Test, pengambilan keputusan uji Durbin Watson dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.

Tabel 4.5

Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

Sumber: Algifari (2000:89)

Berikut ini hasil tampilan output SPSS 18.0 tentang Uji Autokorelasi: Tabel 4.6

Uji Autokorelasi Durbin-Watson

Durbin Watson Kesimpulan

Kurang dari 1,08 Ada Autokorelasi

1,08-2,34 Tanpa Kesimpulan

1,66-2,34 Tidak ada autokorelasi

2,34-2,92 Tanpa kesimpulan

Lebih dari 2,92 Ada autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .459a .211 .166 2.571E9 2.278

a. Predictors: (Constant), NPM, ROE, Harga Saham, ROA


(72)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa tidak dapat ditarik kesimpulan autokorelasi, hal tersebut terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,278 yakni berada diantara 1,66-2,34, artinya dalam model regresi ini tidak ada autokorelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

Uji autokorelasi dapat juga dideteksi atau dilihat melalui uji The Run Test. Adapun hasil pengujian The Run Test dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Autokorelasi The Run Test Runs Test

-687175857,8 37 38 75 39 ,118 ,906 Test V aluea

Cases < Test V alue Cases >= Test Value Total Cases

Number of Runs Z

As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Median a.

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0 (2012)

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual, hal ini ditunjukkan oleh nilai Asyimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,906 diatas atau lebih besar dari tingkat kepercayaan 5% (0,05).


(1)

Hasil Uji Autikorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .459a .211 .166 2.571E9 2.278

a. Predictors: (Constant), NPM, ROE, Harga Saham, ROA

b. Dependent Variable: Volume Penjualan Saham


(2)

Hasil Uji Autokorelasi The Run Test

Runs Test

-687175857,8 37 38 75 39 ,118 ,906 Test V aluea

Cases < Test V alue Cases >= Test Value Total Cases

Number of Runs Z

As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Median a.


(3)

Hasil Uji Persamaan Regresi

Model Summaryb

,459a ,211 ,166 2571012251 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), NPM, ROE, Harga Saham, ROA a.

Dependent Variable: Volume Penjualan Saham b.

ANOV Ab

1,2E+020 4 3,094E +019 4,681 ,002a 4,6E+020 70 6,610E +018

5,9E+020 74 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), NPM, ROE, Harga S aham, ROA a.

Dependent Variable: Volume Penjualan S aham b.

Coefficients(a)

Mode

l Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

1 (Constant) 331189309,3 67

702098161,25

8 ,472 ,639

ROA 1560707014

6,108

4660070241,3

96 ,506 3,349 ,001

ROE 2755903778,

734

1820086454,2

71 ,167 1,514 ,134

Harga

Saham -15548,767 7578,196 -,256 -2,052 ,044

NPM

-1258748924 1,058

5881619510,6

37 -,313 -2,140 ,036

a Dependent Variable: Volume Penjualan Saham


(4)

Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

,459a ,211 ,166 2571012251

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), NPM, ROE, Harga Saham, ROA a.

Dependent Vari able: Vol ume Penjual an Saham b.


(5)

Hasil Uji Simultan (F-test)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.238E20 4 3.094E19 4.681 .002a

Residual 4.627E20 70 6.610E18

Total 5.865E20 74

a. Predictors: (Constant), NPM, ROE, Harga Saham, ROA b. Dependent Variable: Volume Penjualan Saham


(6)

Hasil Uji Parsial (t-test)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 331189309.367 702098161.258 .472 .639

ROA 15607070146.108 4660070241.396 .506 3.349 .001

ROE 2755903778.734 1820086454.271 .167 1.514 .134

Harga Saham -15548.767 7578.196 -.256 -2.052 .044

NPM -12587489241.058 5881619510.637 -.313 -2.140 .036


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 37 60

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 20 6

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 96

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 0 25

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15