PUTUSAN PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA TIDAK ADANYA IZIN POLIGAMI

  PUTUSAN PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA TIDAK ADANYA IZIN POLIGAMI (Studi Kasus Putusan No. 255/Pdt.G/2012/PA.Mdn) SKRIPSI

  Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

  Universitas Sumatera Utara

  Oleh : DEWI SARTIKA LUBIS NIM : 110200556 DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 5

  

PUTUSAN PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA

TIDAK ADANYA IZIN POLIGAMI

(Studi Kasus Putusan No. 255/Pdt.G/2012/PA.Mdn)

SKRIPSI

  Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

  Universitas Sumatera Utara

  

Oleh :

DEWI SARTIKA LUBIS

NIM : 110200556

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW

  Disetujui Oleh Ketua Departemen Hukum Keperdataan

  Dr. H. Hasim Purba, SH.M.Hum

  NIP. 19660303 198509 1 001 Pembimbing I Pembimbing II

   Muhammad Hayat, SH. Syamsul Rizal, SH.M.Hum NIP.19500808 198002 1 001 NIP. 19640216 198911 1 001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

  

2 0 1 5

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah SWT selama Penulis menuntut ilmu dan menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Adapun yang Penulis pilih sebagai judul Skripsi adalah:

  “PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA TIDAK ADANYA IZIN POLIGAMI (Studi kasiis Putusan nomor 255/PdtG/2012/PA.Mdn). Penulis

  menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan berbagai keterbatasan Penulis, baik keterbatasan pengetahuan, pengalaman Penulis dalam menulis karya ilmiah, maupun segi ketersediaan literatur. Oleh karena itu, Penulis dengan besar hati mengharapkan kritik dan saran yang bersifet membangun dari pembaca sekalian.

  Pada kesempatan ini Penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya secara moril maupun materil dalam proses penyelesaian skripsi ini kepada: 1.

  Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  2. Prof, Dr. Budiman Gintpig, S.H., M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 3. Bapak Syarirudin Hasibuan, S.H., M.H., DFM., selaku Wakil Dekan II

  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Dr. O.K Saidin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  5. Bapak Dr. Hasim Purba, SH.M,Hum sebagai Ketua Departemen Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 6. Ibu Rabiatul Syariah, SH.M.Hum selaku Sekretaris Departemen Hukum Perdata.

  7. Bapak Muhammad Hayat, SH. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah memeriksa dan memperbaiki kesalahan pada skripsi ini dan memberikan nasehat dan arahan dari proses awal sampai akhir penulisan skripsi ini.

  8. Bapak Syamsul Rizal, SH, M.Hum selaku Ketua Program khususan Perdata BW Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus merupakan Dosen Pembimbing II yang telah banyak membimbing dan memperbaiki kesalahan- kesalahan pada skripsi ini dan kemudian memberikan pengetahuan dan nasehat dari proses awal sampai akhir penulisan skripsi ini.

  9. Bapak dan Ibu dosen serta semua staf administrasi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, 10. Kepada kedua Orangtua saya yaitu mama dan ayah saya yang selalu memberikan support dan dukungan yang tidak ada hentinya dan seialu mengingatkan tentang skripsi ini dan saya tidak lupa untuk berterima kasih kepada kedua orangtua saya.

  11. Kepada abang-abang dan kakak saya yaitu Abdul Harris Lubis, SE, Abdul Muchlis Lubis, S.Kom dan kakak saya Lenny Harlina Lubis, SE. yang selalu mendukung dan membantu saya untuk menyiapkan skripsi ini.

  12. Kepada Dzulfiqar RojinSalim yang selalu menemani saya membuat skripsi ini dan selalu memberikan semangat yang lebih.

  13. Kepada sahabat-sahabat saya dari mulai SMP sampai sekarang yaitu Elvina Darmono, Zulfati Indraloka, Viraviranda, Elfliira Jasanti Hrp, Desty Hernisya, SH, Tia Sahara, Amd, Retyka Rizky, Anisa Umairah yang terus memberikan dukungan dan memberikan support kepada saya serta selalu membuat saya tersenyum disaat suka dan duka. Thanks fabs! 14. Kepada M-girl yaitu Wan Fitri Marissa, Azri Mulia Rezeki, Ria Angelina, *

  Cinthia Febrilla yang hari-hari selalu menemani saya dalam membuat skripsi ini dan sama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.

  15. Kepada Seluruh teman-teman Grup E, terimakasih atas semua memori selama Penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Hukum USU.

16. Kepada teman-teman sepermainan dikampus yaitu Said Fadheil Saifan, Ader

  Siregar, dan Fadel Hasibuan yang selalu menemani dan selalu membuat saya tertawa.

  17. Semua pihak yang telah membantu Penulis baik secara moril maupun materil yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu. Demikian yang dapat Penulis sampaikan, semoga kita semua selalu dilindungi Allah SWT.

  Medan, April 2015 Penulis,

  Dewi Sartika Lubis

  

ABSTRAK

  Dewi Sartika Lubis* Muhammad Hayat, SH. M.Hum**

  Syamsul Rizal, SH.M.Hum**

  Melangsungkan perkawinan haruslah memenuhi syarat maupun rukun di dalam perkawinan. Syarat maupun rukun perkawinan yang sudah ditentukan terkadang diabaikan, hingga akhirnya tidak tertutup kemungkinan perkawinannya batal atau dibatalkan.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan jalan menelaah dan mengkaji suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku dan relevan untuk digunakan sebagai dasar dalam melakukan pemecahan masalah.

  Pembatalan perkawinan di Pengadilan Agama disebabkan perkawinan tersebut tidak memenuhi syarat-syarat dan rukun untuk melakukan perkawinan, kurang telitinya pemeriksaan administrasi calon suami istri, kurang pahamnya masyarakat terhadap ketentuan hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan, bahwa untuk melakukan perkawinan poligami menurut hukum islam harus ada izin dari Pengadilan, dan dikehendaki oleh suami istri. Dari pembatalan perkawinan tersebut dapat menimbulkan suatu akibat hukum terhadap suami isteri itu sendiri, anak-anak yang dilahirkan, serta harta kekayaan yang ada selama perkawinan itu berlangsung.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Pengadilan Agama mempunyai kewenangan dalam pembatalan perkawinan karena tidak adanya izin poligami. Pembatalan perkawinan dapat diputuskan oleh hakim bila mana salah satu syarat atau rukun sah perkawinan tidak terpenuhi dan hal demikian batal oleh hukum.Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam mengatur tentang perkawinan, selain itu didalam Al-Qur

  ‟an juga mempertegas adanya rukun maupun syarat nikah yang wajib dipenuhi dalam melaksanakan suatu perkawinan. Akibat hukum pembatalan perkawinan karena tidak adanya izin poligami mempunyai beberapa dampak hukum antara lain terhadap suami isteri dengan adanya pembatalan perkawinan, yaitu diantara keduanya dianggap tidak pernah terjadi perkawinan. Jadi putusan pengadilan berlaku surut terhadap perkawinan yang telah dibatalkan, maksudnya sejak perkawinan mereka dilangsungkan sampai dengan adanya putusan pembatan perkawinan maka perkawinan mereka dianggap tidak pernah terjadi.. Pertimbangan hakim dalam perkara pembatalan perkawinan sesuai dengan putusan Nomor: 255/Pdt.G/2012/PA.Mdn adalah berdasarkan kesaksian dari para saksi dan juga bukti-bukti yang telah ada, selain itu beberapa rukun atau syarat sah suatu perkawinan tidak terpenuhi, dengan demikian hakim memberi putusan pembatalan perkawinan terhadap perkara ini.

  Kata Kunci : Pembatalan Perkawinan, Izin Poligami.

  • Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
    • Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

  DAFTAR ISI ABSTRAK ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI. .................................................................................................... iv

  BAB I : P E N D A H U L U A N............................................................. 1 A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Permasalahan ......................................................................... 6 C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 6 D. Manfaat Penulisan ................................................................... 7 E. Metode Penelitian.................................................................... 7 F. Keaslian Penulisan .................................................................. 9 G. Sistematika Penulisan ............................................................. 9 BAB II : TINJAUAN TENTANG PERKAWINAN POLIGAMI .......... 11 A. Pengertian Perkawinan Poligami ............................................ 11 B. Dasar Hukum Perkawinan Poligami ....................................... 17 C. Alasan-Alasan Poligami .......................................................... 27 D. Syarat dan Izin Poligami ......................................................... 29

BAB III : TINJAUAN TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN ... 33

A. Pengertian Pembatalan Perkawinan ....................................... 33 B. Alasan Pembatalan Perkawinan .............................................. 38 C. Tatacara Pembatalan Perkawinan ........................................... 42 D. Akibat Hukum Pembatalan Perkawinan ................................. 49

Dokumen yang terkait

TINJAUAN YURIDIS PEMBATALAN PERNIKAHAN AKIBAT MENGGUNAKAN DOKUMEN KETERANGAN PALSU (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN NO. 776PDT.GPAMDN) TESIS

0 0 13

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA BAB III PENGATURAN IZIN USAHA KECIL MENENGAH DALAM PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 10 TAHUN 2002 DITINJAU DARI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Pe

0 0 15

PERBEDAAN SIKAP TERHADAP MENOPAUSE ANTARA WANITA YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA SKRIPSI

0 0 15

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENJATUHAN HUKUMAN TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA PENGGELAPAN (STUDI PUTUSAN NOMOR : 06PID.SUS-ANAK2014PN.MDN) SKRIPSI

0 0 10

BAB II PENGATURAN IZIN USAHA PARIWISATA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NO. 4 TAHUN 2014 TENTANG KEPARIWISATAAN A. Pengertian Usaha Pariwisata - Pengawasan Izin Usaha Pariwisata Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Ke

0 0 11

TINJAUAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA TERHADAP IZIN PENGELOLAAN HUTAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2002 SKRIPSI

0 0 9

PENERAPAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU MONEY LAUNDERING DENGAN KEJAHATAN ASAL PENIPUAN (ANALISIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR: 1329KPID2012.)

0 0 13

BAB II PENGATURAN IZIN USAHA PETERNAKAN DI KOTA MEDAN A. Pengertian Usaha Peternakan - Prosedur Pemberian Izin Usaha Peternakan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2004 Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan

0 0 7

BAB II TINJAUAN TENTANG PERKAWINAN POLIGAMI A. Pengertian Perkawinan Poligami. - Pembatalan Perkawinan Karena Tidak Adanya Izin Poligami(Studi kasiis Putusan nomor 255/PdtG/2012/PA.Mdn)

0 0 22