Amal Said, Jurnal Sinergi Ipteks, Juli 2010

  Jurnal Ilmiah ISSN 1907-2511. Volume 5 No. 2 edisi Juli 2010. Sinergi Ipteks

ANALISA EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA (Zea Mays L) DI DESA

LIMA POCCOE KECAMATAN CENRANA KABUPATEN MAROS

  

Oleh:

  Amal Said Pengajar pada Fakultas Pertanian UIM Makassar

  Jalan Perintis Kemerdekaan No. 29 Tlp. 0411-585865

  

ABSTRACT

Efficiency Analysis of factor production of corn hybrids at the village lima Poccoe in district Cenrana,

Maros Regency. NPM ratio of the input area of land at a price per hectare is greater than 1 (15.268),

economically meaningful allocation of production factors of land has not been efficient. NPM ratio of

fertilizer production factors with the price per kilogram is less than 1 (-2.058). This shows that

economically excessive allocation of fertilizer at this time (not efficient). The ratio between NPM labor is

(0.721) smaller than one, which means (not efficient). Value R/C ratio is 1.32 which indicates that any

increase in the cost of Rp. 1,-/ha, it will provide an additional revenue of Rp. 1.32,-/ha. Based on these

criteria, the value of R/C ratio > 1 means that the farming of maize hybrids are economically profitable

and feasible to be developed.

  Keywords: Efficiency of Corn Farming

A. PENDAHULUAN

  Jagung menjadi salah satu komoditas pertanian yang sangat penting karena selain untuk dikonsumsi untuk sayuran, buah jagung juga bisa diolah menjadi aneka makanan dan bahan baku industry seperti bahan maizena dan bahan pakan ternak. Kondisi ini membuat budidaya jagung memiliki prospek yang sangat menjanjikan, baik dari segi permintaan maupun harga jualnya.

  Terlebih lagi setelah ditemukan benih jagung hibrida yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan benih jagung local yang lebih dulu dikenal masyarakat. Keunggulan tersebut antara lain, masa panennya lebih cepat, lebih tahan serangan hama dan penyakit, serta produktivitasnya lebih banyak.

  Kabupaten Maros merupakan salah satu daerah pengembangan tanaman jagung. Hal ini disebabkan karena potensi wilayah dan syarat tumbuh tanaman jagung cocok dengan wilayah tersebut. Luas panen tanaman jagung di Kabupaten Maros rata-rata mencapai 3.200 Ha dengan produksi 10.150 ton/tahun (Dinas Pertanian Kabupaten Maros, 2009). Adapun jenis benih yang digunakan oleh petani di Desa Lima Poccoe adalah jenis hibrida varietas Bisi-2, dimana benih tersebut dapat diperoleh dari Dinas Pertanian setempat atau took-toko Tani. Selain itu, petani menggunakan pupuk Urea yang diperoleh di pasar tradisional atau took-toko Tani.

  Akan tetapi tersedianya sarana atau factor produksi belum berarti produktivitas yang diperoleh petani akan tinggi, namun bagaimana petani mengalokasikan penggunaan input (factor-faktor produksi) secara efisien untuk memperoleh produksi yang optimal. Di Desa Lima Poccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, penggunaan factor produksi belum optimal hal ini terlihat dari masih banyaknya petani yang menggunakan benih yang tidak berlabel dan bukan varietas unggul, kecuali bila ada bantuan benih dari pemerintah. Teknik pemupukan berimbang juga belum diterapkan secara optimal yang mempengaruhi jumlah produksi dan penggunaan tenaga kerja yang lebih banyak sehingga upah yang dikeluarkan semakin tinggi yang mempengaruhi jumlah pendapatan.

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menganggap perlu melakukan suatu penelitian dengan judul Analisis Efisiensi Pemanfaatan Faktor-faktor Produksi pada Usahatani Jagung di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian yang telah digambarkan pada latar belakang, maka rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Apakah pemanfaatan factor-faktor produksi (luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja) telah efisien pada usahatani jagung hibrida di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros?

  2. Apakah usahatani jagung hibrida menguntungkan bagi petani di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros?

  Tujuan

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan factor-faktor produksi yang diterapkan petani dalam usahatani jagung hibrida di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros.

  2. Untuk mengetahui usahatani jagung hibrida menguntungkan atau tidak bagi petani di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros.

  Kegunaan

  Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

  1. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak terkait dalam menentukan kebijakan terhadap pengembangan dan pengelolaan usahatani jagung hibrida.

  2. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani dalam mengelola usahatani jagung hybrida dengan memanfaatkan factor-faktor produksi secara efisien.

B. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu daerah pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Maros. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari bulan Oktober 2009 sampai Januari 2010.

  Penentuan Responden

  Penentuan responden dilakukan secara Purposive sampling (sengaja) dengan pertimbangan responden yang terpilih dapat mewakili petani di lokasi penelitian dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun jumlah petani jagung hibrida di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros adalah 312 orang dan yang terpilih untuk dijadikan sampel sebanyak 15 persen. Jadi total petani responden adalah 47 orang.

  Analisa Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi

  Data dikumpulkan dari hasil survey dengan menggunakan kuisioner dan ditambah dengan pengamatan/observasi lapangan. Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi untuk mendapatkan data yang digunakan untuk keperluan analisis. a. Analisis Cobb Douglass Untuk menguji efisiensi penggunaan factor produksi, digunakan analisis produksi Cobb Douglass, (Soekartawi, 2003):

  b1 b2 b3 bi bn u Y= aX 1 . aX 2 . aX 3 …… X i …… X n . e

  Dengan mengetahui variabel-variabel yang dianalisis, dalam hal ini variabel bebasnya sebanyak empat (X1, X2, X3, dan X4) maka persamaan fungsi produksi Cobb Douglass dapat ditulis sebagai berikut:

  b1 b2 b3 b4 Y= aX 1 . X 2 . X 3 . X 4 . e

  Untuk memudahkan penggunaan terhadap persamaan tersebut, maka persamaannya diubah menjadi bentuk linier berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut sebagai berikut:

  Log Y = log a + b 1 logX 1 + b 2 logX 2 + b 3 logX

3 + b

4 logX 4 + u

  Keterangan: Y = Produksi Jagung Hibrida X1= Luas Lahan (Ha) X2= Benih (kg) X3= Pupuk (kg) X4= Tenaga Kerja (HKSP) u = Kesalahan e = Logaritma natural (e= 2.718) a,b= Besaran yang diduga Setelah diperoleh koefisien regresi, maka dilakukan uji F untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X1) secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas (Y). Uji T untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel tidak bebas. Elastisitas penggunaan factor produksi diketahui dari besarnya nilai bi. Pengaruh penggunaan factor produksi diketahui dengan menggunakan koefisien elasstisistas masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas yaitu bi, dengan criteria penilaian:

  1. Jika bi > 1, skala ekonomi usahatani jagung increasing return to scale

  2. Jika bi = 1, skala ekonomi usahatani jagung constant return to scale

  3. Jika bi < 1, skala ekonomi usahatani jagung decreasing return to scale Efisiensi penggunaan factor produksi dapat dihitung dengan menggunakan efisiensi harga yaitu nilai produk marginal input (NPM Xi) sama dengan harga input. Rumus perhitungan efisiensi harga berdasarkan penggunaan teknik fungsi produksi Cobb-Douglass adalah: bi. Y.Py = PXi NPMXi = PXi Dimana: b1 = Elastisitas Produksi Y = Output Rata-rata X = Input Rata-rata Py = Harga Output Rata-rata Px = Harga Input Rata-rata Dengan criteria penilaian: Jika NPMX1/PXi > 1 penggunaan factor produksi belum efisien Jika NPMX1/PXi = 1 penggunaan factor produksi efisien Jika NPMX1/PXi < 1 penggunaan factor produksi tidak efisien

  b. Uji Kelayakan Usahatani Untuk menguji kelayakan usahatani digunakan analisis Analisis R/C Ratio untuk mengetahui apakah usahatani jagung hibrida yang dijalankan menguntungkan bagi petani. Analisis ini menggunakan rumus: Total Revenue R/C ratio = -------------------

  Total Biaya Adapun kriterianya sebagai berikut:

  Jika R/C Ratio > 1, maka usahatani jagung hibrida menguntungkan

  • Jika R/C Ratio < 1, maka usahatani jagung hibrida merugikan - Jika R/C Ratio = 1, maka usahatani jagung hibrida impas.
  • Dimana:

  1. Total penerimaan (Revenue) diperoleh dari: TR = Hy. Y Keterangan: Hy = Harga Jagung Hibrida (Rp) Y = Jumlah Produksi Jagung Hibrida (Kg)

  2. Total biaya (Cost) diperoleh dari : TC = FC + VC Keterangan: FC = Seluruh komponen biaya yang termasuk biaya tetap

  VC = Seluruh komponen biaya yang termasuk biaya variable Sedangkan untuk menganalisis besarnya keuntungan yang diterima petani, digunakan fungsi keuntungan dengan rumus sebagai berikut:

  TR – TC Dimana: bersih/ Keuntungan TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya Untuk menganalisis Break Event Point (BEP) skala luas usahatani digunakan dasar ketentuan sebagai berikut: TR = TC Berdasarkan pada ketentuan tersebut, maka metode yang sesuai adalah dengan menggunakan analisis regresi yang dalam hal ini luas lahan diberlakukan sebagai variabel yang independent (Xi). Langkah pertama meregresikan Y1 (total biaya) dengan luas lahan (Xi), begitu pula dengan Y2 (total revenue) dengan luas lahan (Xi), selanjutnya pertemuan diperoleh Y1 = Y2 atau sama saja dengan TC = TR = 0. Dengan demikian persamaan tersebut menjadi: Y1 = …….. Fungsi Biaya Maka X (luas lahan) pada saat Y1 = Y2 adalah:

   α – β X rata-rata = ------------ β 1 α

1 Dimana:

  X = Luas lahan usahatani jagung hibrida Y1 = Fungsi biaya sama dengan TC Y2 = Fungsi revenue sama dengan TR …….. adalah parameter regresi sederhana

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi

  Tabel 1. Hasil Estimasi Fungsi Produksi Cobb Douglass Pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Limapoccoe, kecamatan cenrana, Kabupaten Maros, 2010.

  No. variabel Bebas Koefisien t Hitung Signifikansi Regresi (α = 0,05)

  1 Luas Lahan 1, 004 10,447 0,000

  2 Benih 0,003 4, 410 0,990

  3 Pupuk -0,150 0,012 0,041

  4 Tenaga Kerja 0,239 -2,111 0,001

  5 Konstanta 3,562 3,413 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2010. Tabel 2. Analisis Efisiensi Faktor-faktor Produksi Usahatani jagung Hibrida di Desa Limapoccoe, kecamatan cenrana, Kabupaten Maros, 2010.

  No. variabel Bebas Koefisien NPM/Xi lokasi Input Regresi

  1 Luas Lahan 1, 004 15,268 Belum Efisien

  2 Benih 0,003 0,029 Tidak Efisien

  3 Pupuk -0,150 -2,058 Tidak Efisien

  4 Tenaga Kerja 0,239 0,721 Tidak Efisien Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2010.

  Tabel 3. Jenis dan Nilai Biaya Rata-rata Usahatani Jagung Hibrida di Desa Limapoccoe, kecamatan cenrana, Kabupaten Maros, 2010.

  Biaya dan Pendapatan Jagung Hibrida

  Jenis Biaya Jumlah Nilai Biaya (Rp/ha) Persentase (%) Biaya Variabel

  • Benih (kg/ha) 1,06 779.361,70 13,68
  • Pupuk Urea (kg/ha) 471,28 565.531,91 9,39
  • Pupuk ZA (kg/ha) 20,21 21.223,40 0,37
  • Pupuk NPK (kg/ha) 59,72 104.515,96 1,83
  • Herbisida Supremo (ltr/ha) 7,98 557.234,04 9,78
  • Herbisida Gramoxon (ltr/ha) 3,66 202.234,04 3,55
  • Herbisida DMA6 (ltr/ha) 0,04 2.425,53

  0,04

  • Upah Tenaga Kerja (HKSP/ha) 72,60 2.903.901,77

  50,97 Total Biaya Variabel 5.136.428,37 Biaya Tetap

  • Pajak lahan (Rp/ha) 0,59 35.000,00

  0,61

  • Penyusutan Alat 1,01 25.426,60

  0,45

  • Sewa Tanah (Rp/ha) 500,00 500.000,00

  8,78 Total Biaya Tetap 560.426,60 Total Biaya (1 + 2) 5.696.854,96 100,00 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2010.

D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  1. Pada usahatani jagung hibrida di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, pemanfaatan factor-faktor produksi yang belum efisien adalah luas lahan sehingga perlu ditambah, sedangkan yang tidak efisien adalah benih, pupuk dan tenaga kerja sehingga perlu dikurangi agar usahatani tersebut efisien dan dapat memperoleh keuntungan yang optimal.

  2. Usahatani jagung hibrida di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros

  Saran

  1. Para petani hendaknya menyeimbangkan seluruh factor produksi dengan kebutuhan tanaman jagung hibrida agar tidak terjadi inefisiensi dalam pemanfaatan factor-faktor produksi yaitu dengan cara; memperluas lahan garapan dan menerapkan teknik penanaman yang dianjurkan agar tidak terjadi pemborosan seperti penggunaan pupuk dan benih yang proporsional sesuai dengan jarak tanam yang dianjurkan.

  2. Rekomendasi penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan penyuluhan bagi PPL kepada petani yang ada di lokasi penelitian dan wilayah kerjanya masing- masing.

E. DAFTAR PUSTAKA

  

Jurnal Ilmiah Sinergi Ipteks ISSN 1907-2511. Volume 5 No. 2 edisi Juli 2010.

  

Analisis Episiensi Faktor Produksi Tanaman Jangung Hibrida (Zea Mays, L) di

Desa Limapoccoe, Kecamatan Cenrana. Kabupaten Maros.

  

Oleh Amal Said.

  Diterbitkan Oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Universitas Islam Makassar.