Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.)
Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil AsetatBiji Alpukat
- Dicuci dibersihkan dari kotoran
- Di potong menjadi ukuran yang lebih kecil
o
- Dimasukkan ke dalam oven pada suhu 30-40 C sampai kering
- Dihaluskan - Dimasukkan dalam tabung Erlenmeyer 500 ml
- Ditambahkan ± 150 ml pelarut metanol
- Dimaserasi selama 3 hari
- Disaring dan disimpan dalam tabung Erlenmeyer lain
- Dimaserasi kembali dengan volume yang sama
Maserat
- Supernatan - Dipekatkan dengan menggunakan rotary
- Evaporator pada suhu tidak lebih dari 50°C
- Hal yang sama dilakukan terhadap jenis pelarut n-heksana dan etil asetat
Disentrifuse pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit
Ekstrak Biji Alpukat
8 LAMPIRAN 2 . Alur Kerja Pembuatan Larutan Standar McFarland 10 CFU/ml
0,048 M 0,18 M
- Diambil sebanyak 0,5 ml - Diambil sebanyak 99,5 ml
- Dihomogenkan kedua larutan
Hasil
- Diukur densitas suspensi dengan menggunakan spektrofotometer (nilai O.D. 625nm ± 0,13)
Larutan standar 0,5 McFarland 1x 108 CFU/ml
LAMPIRAN 3. Skrining Fitokimia Pemeriksaan Alkaloida
0,5 g serbuk biji alpukat Ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N
- Ditambahkan 9 ml akuadest
- Dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit
- Didinginkan -
- Filtrat - Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Meyer - Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat - Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorf Hasil
Disaring
Pemeriksaan Flavonoida
0,5 g serbuk biji alpukat Dilarutkan dengan 10 ml metanol
- Direfluks selama 10 menit
- Disaring panas-panas melalui kertas saring
- Diencerkan dengan 10 ml akuadest
- Ditambah 5 ml n-heksan
- Dikocok -
Didiamkan
- Filtrat Diambil lapisan metanol
- C Diuapkan pada temperature 40
- Sisa dilarutkan dalam 5 etil asetat
- Disaring -
Larutan
- Diuapkan 1 ml larutan hingga kering - Diuapkan 1 ml larutan hingga kering
- Dilarutkan dalam 1-2 ml etanol 96% - Dilarutkan dalam 1 ml etanol 96%
- Ditambahkan 0,5 g serbuk seng - Ditambahkan 0,1 g magnesium
- Ditambahkan 2 ml asam klorida 2N - 10 tetes asam klorida pekat
- Didiamkan selama satu menit
- Ditambahkan 10 ml asam klorida pekat
Larutan berwarna Larutan berwarna merah merah jingga/ungu
Pemeriksaan Tanin
0,5 g serbuk biji alpukat
- Dilarutkan dengan 10 ml akuadest
- Disaring - Filtratnya diencerkan dengan akuadest sampai tidak berwarna
- Diambil 2 ml larutan
- Ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi (III) klorida
Berwarna biru/hijau kehitaman
Pemeriksaan Glikosida
3 g serbuk biji alpukat
- Dilarutkan dengan 30 ml campuran etanol 96% akuadest
- Ditambahkan 10 ml HCl 2 N - Direfluks selama 10 menit
- didinginkan
- Disaring 20 ml filtrat
- Ditambahkan 25 ml akuadest
- Ditambahkan 25 ml timbal (II) asetat 0,4 M - Dikocok - Didiamkan selama 5 menit
- Disaring - Dilarutkan dengan 20 ml campuran kloroform:isopropanol (3:2)
- Ditambahkan natrium sulfat anhidrat secukupnya
- Disaring - Diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 500C
- Dilarutkan sisanya dengan 2 ml metanol
- Diambil 0,1 ml larutan percobaan di masukkan kedalam tabung reaksi
- Diuapkan - Ditambahkan 2 ml air
- Ditambahkan 2 tetes pereaksi molish
- Ditambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat
Cincin warna ungu
Pemeriksaan Saponin
0,5 g serbuk
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan 10 ml akuadest
- Didinginkan - Dikocok kuat-kuat selama 10 detik
- Timbul busa yang mantap tidak kurang dari 10 menit setinggi 1-10 cm
- Ditambahkan 1 tetes larutan asam klorida 2 N Busa
Pemeriksaan Steroida/triterpenoida
1 g serbuk
- Dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam
- Filtrat diuapkan dalam cawan penguap
- Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat
- Ditambahkan 1 tetes asam sulfat pekat
Warna ungu atau merah kemudian berubah menjadi biru hijau air laut konsentrasi menjadi 100 ppm
LAMPIRAN 4. Uji Toksisitas dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
0,5 ml @ 0,5 mL ke dalam 3 vial
0,5 ml Larutan induk konsentrasi 10000 ppm
Sampel 20 mg Dilarutkan dalam 2 ml metanol
Ditambahkan 5 ml metanol Larutan dengan konsentrasi 1000 ppm
Ketika ditambahkan air laut konsentrasi menjadi Ditambahkan 5 ml metanol
Larutan dengan konsentrasi 100 ppm @ 0,5 mL ke dalam 3 vial
@ 0,5 mL ke dalam 3
- Dibiarkan pelarutnya menguap
- Ditambahkan 50 µL dimetilsulfoksida (DMSO)
- Ditambahkan air laut hingga hampir mencapai batas kalibrasi
- 10 ekor larva udang dimasukkan ke dalam masing-masing vial uji
- Kemudian tambahkan air laut hingga batas kalibrasi
- Biarkan selama 24 jam dan hitung larva yang mati
Hitung nilai LC
50
Ketika ditambahkan
LAMPIRAN 5. Alur Kerja Daya Hambat Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana
Mill.) Terhadap Bakteri PatogenBakteri Ekstrak Biji
- Disubkultur selama ± 24 jam pada media N - Diencerkan dengan DMSO sesuai konsentrasi yaitu 5, 10, 15, dan 20%
- Diambil dengan jarum ose - Ditetesi sebanyak 10μl pada cakram kertas steril
- Dilarutkan dalam larutan fisiologis (NaCl 0.9%) - Kontrol (-) digunakan cakram kertas yang berisi 10μl DMSO
- Dihomogenkan dan disesuaikan kekeruhannya - Kontrol (+) digunakan cakram kertas dengan standar McFarland kloramfenikol 30μg dan nistatin 10µg
Suspensi Bakteri
- Disebarkan dengan cotton swab pada permukaan media MHA
- Diletakkan cakram kertas yang sudah berisi ekstrak meatbolit sekunder isolat potensial
Hasil o
- Diinkubasi pada T: 37 C selama 24-48 jam
- Diukur zona hambat yang terbentuk dengan jangka sorong
Diameter Zona y = 1.011x - 0.626
0.5
10
10
3
10
1
1
1
1 10 3,178
5
2
3 Rata-rata
2 1 1,7 17 4,046 PerhitunganLC
50
: Persamaanregresi : y =ax+b Maka y = 1,0115x -0,6265 a = 1,0115 b = -0,6265
Untuk LC
50 responadalah 50% sehingganilaiprobit (y) adalah 5,00
5 = 1,0115x -0,6265 1,0115 x = 5 +0,6265
1,0115x = 5,6265 x = 5,6 LC
50
= x = 5,6 µg/mL (ppm)
1
2
1
2
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
1
3
1
4
5
6 N ila i P ro b it
Konsentrasi (µg/mL)
Kurva Uji Toksisitas Ekstrak Metanol LAMPIRAN 6. Hasil Uji Toksisitas Ekstrak Biji Alpukat1. Hasil Uji Toksisitas Ekstrak Metanol Dengan Metode BSLT
Konsentrasi (μg/mL)
Jumlah larva Artemia tiap uji
Jumlah larva Artemia yang mati Persen kematian
(%) Nilai probit
2. Hasil Uji Toksisitas Ekstrak Etil Asetat Dengan Metode BSLT y = 1.647x + 0.721
2
10
1
1 10 3,178
3
10
3 2 1,7 17 4,046
5
10
10
10
10 10 100 9,768 PerhitunganLC
50 :
Persamaanregresi : y = ax+b Maka y = 1,6475x + 0,7215 a = 1,6475 b = 0,7215
Untuk LC
50
responadalah 50% sehingganilaiprobit (y) adalah 5,00 5 = 1,6475x + 0,7215 1,6475 x = 5 – 0,7215 1,6475 x = 4,2785 x = 2,6
LC
50 = x
2
1
4
4
6
8
10
12
1
2
3
5
3 Rata-rata
6 N ila i P ro b it
Konsentrasi (µg/mL)
Kurva Uji Toksisitas Ekstrak Etil AsetatKonsentrasi (µg/mL)
Jumlah larva Artemia tiap uji
Jumlah larva Artemia yang mati Persen kematian
(%) Nilai probit
1
2
= 2,6μg/mL(ppm) y = 0.648x + 2.620
1
LC
1
4 40 4,747
5
10
10
8 5 7,7 77 5,772 PerhitunganLC
50
: Persamaanregresi : y = ax+b Maka y = 0,6485x + 2,6202 a = 0,6485 b = 2,6202
Untuk LC
50 responadalah 50% sehingganilaiprobit (y) adalah 5,00
5 = 0,6485x + 2,6202 0,6485 x = 5 – 2,6202 0,6485 x =2,3798 x =3,7
50
6
= x = 3,7μg/mL (ppm)
Tabel Nilai Probit
%
1
2
3
4
5
6
7
8
5
10
2
Konsentrasi (μg/mL)
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6 N ila i P ro b it Konsentrasi ( μg/mL) Kurva Uji Toksisitas Ekstrak n-Heksan
Jumlah larva Artemia tiap uji
3
Jumlah larva Artemia yang mati Persen kematian
(%) Nilai probit
1
2
3 Rata-rata
1
10
1
1
1
1 10 3,178
9 …. 2,674 2,946 3,119 3,249 3,355 3,445 3,524 3,595 3,659
10 3,178 3,773 3,825 3,874 3,920 3,964 4,006 4,046 4,085 4,122 20 4,158 4,194 4,228 4,261 4,294 4,326 4,357 4,387 4,417 4,447 30 4,476 4,504 4,532 4,560 4,597 4,615 4,642 4,668 4,695 4,721 40 4,747 4,733 4,798 4,824 4,849 4,900 4,925 4,950 4,950 4,975 50 5,000 5,030 5,050 5,075 5,100 5,126 5,151 5,182 5,202 5,277 60 5,253 5,279 5,305 5,332 5,358 5,385 5,413 5,468 5,468 5,496 70 5,524 5,553 5,583 5,613 5,643 5,674 5,706 5,772 5,722 5,806 80 5,842 5,878 5,519 5,854 5,994 6,036 6,080 6,125 6,175 6,227 90 6,282 6,341 6,405 6,476 6,576 6,645 6,751 6,881 7,054 7,326 100 9,768