INVESTASI AKTIVA LANCAR (CURRENT ASSETS INVESTED)

  INVESTASI AKTIVA LANCAR (CURRENT ASSETS INVESTED) 1. Pengertian

   Proses Investasi Proses Investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas:yaitu sekuritas apa yang akan dipilih,seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tesebut akan dilakukan.untuk mengambil keputusan terswbut di perlukan langkah-langkah sebagai berikut : Menentukan kebijakan investasi

  Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya,dan berapa banyak investasi tersebut akn dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara resiko dan keuntungan investasi,maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menderita rugi. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan dalam baik dalam keuntungan maupun resiko.

  Pemodal yang bersedia yang bersedia menanggung resiko lebih besar (dan karenanya mengharapkan memperoleh keuntungan yang lebih besar), akan mengalokasikan dananya pada sebagian besar sekuritas yang lebih beresiko. Analisis Sekuritas Tahap ini berarti melakukan analisis terhadap individual atau kelompok sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas. Pertama adalah mereka yang berpendapat bahawa ada sekuritas yang Misspriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah) dan analisis dapat mendeteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Kedua adalah mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar.

  Kalaupun ada sekuritas yang misspiced. Analisis tidak mampu untuk mendeteksinya. Pada dasarnya mereka yang menganut pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal efisien. Sengan demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas dasar misspriced, tetapi didasarkan preferensi resiko para pemodal atau pemodal yang

  Pembentukan portofolio Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih. Dan berapa proporsi dana yang akan ditamamkan pada masing-masing sekuritas tersebut Melakukan revisi portofolio

  Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksuk kalu perlu melakukan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Kalau dirasa bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak sesuai dengan preferensi resiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. Evaluasi kinerja portofolio

  Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) portoolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun resiko yang ditanggung.

   Strategi Investasi Dalam melakukan analisis, pemodal mungkin melakukan strategi pemilihan saham yang termasuk Growth stocks atau value stock growth stoks adalah saham- saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham-saham lain. Value stock sebaliknya, menunjukan saham-saham perusahaan yang menunjukan asset yang nampak murah, dan neraca yang kuat.

  • Strategi Investasi Aktif Strategi ini mendasarkan diri pada asumsi bahwa: (a) pasarmodal melakukan kesalahan dalam penentuan harga (misspriced), dan (b) para pemodal berpendapat bisa menindentifikasikan misspriced ini memanfaatkannya (apakah memang kedua asumsi tersebut benar, masih merupakan masalah yang perlu diteliti)
  • Strategi Investasi Pasif

  Apabila pasar modal sepenuhnya efisien, maka pilihan yang paling masuk akal adalah melakukan strategi investasi pasif. Strategi investasi pasif mendasarkan diri pada asumsi bahwa (a) pasar modal tidak melakukan misspricing) dan (b) meskipun terjadi misspricing, para pemodal berpendapat bahwa mereka tidak dapat melakukan idendifikasikan dan memanfaatkannya. Dengan kata lain, penganut strategi ini tidak bermaksut untuk mengalahkan (out performance) pasar.

2. Surat Berharga / Sekuritas (marketable Security)

  Sebenarnya investasi dalam bentuk sekuritas dapat digolongkan kedalam investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Initergantung kepada tujuan seseorang yang melakukan investasi. Apabila seseorang melakukan investasi bertujuan untuk memanfaatkan Idle money, maka ini disebut investasi jangka panjang dan apabila tujuannya untuk mendapatkan penghasilan yang tetap disetiap periode, maka ini disebut investasi jangka panjang.

  Sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dariprospek atau kekayaan dari organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Sekuritas bisa diperjual belikan dan merupakan instrument yang berjangka panjang. Penerbitan sekuritas dilakukan di pasar modal, sedangkan kegiatan perdagangannya dilakukan di bursa. Di Indonesia terdapat dua bursa yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

   Jenis-Jenis Sekuritas Jenis-jenis sekuritas yang diperdagangkan dipasar financial sangat beragam, diantaranya :

  • Saham - Obligasi - Sertifikat right
  • Waran

  Sekuritas adalah surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang sekuritas ikut srta dalam modal. Dan obligsi surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan ataupun pemerintah. Dengan membeli obligasi, pemilik obligasi tersebut berhak menerima Bunga (interest) yang biasa dibayarkan setiap 6 bulan (1 semester) dan harga nominalnya pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.

  Obligasi memiliki karakteristik karakteristik yang bermacam-macam. Diantaran jenis- jenis tersebut, salah satu jenis yang “tradisional” adalah obligasi yang menawarkan bunga yang tetap dengan jangka waktu tertentu. Misalnya suatu obligasi mempunyai nilai nominal Rp 1.000.000 mempunyai coupon rate 18 % dan jangka waktu 5 tahun. ini berarti bahwa pembeli obligasi tersebut akan menerima bunga sebesar 18 % x Rp 1.000.000 = Rp 180.000 setiap tahun atau Rp 90.000 setaip semester, Mulai dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada tahun kelima pemilik obligasi akan memperoleh pelinasan pokok pinjamannya yaitu sebesar Rp 1.000.000,-

  Selama berjalannya waktu, harga obligasi bisa naik bisa juga turun. Jadi meskipun penghasilan yang diterima dalam bentuk bunga bersifat tetap, tetapi jika pemodal akan menjual obligasi tersebut sebelum jangka waktu pelunasannya ada kemungkinan bahwa ia akan menerima harga yang berbeda dengan harga yang dulu ia bayar. di Indonesia obligasi yang diperdagangkan di pasar modal merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dengan jangka waktu minimal 4 tahun. Pemerintah belum menerbitkan obligasi yang juga diperdagangkan di pasar modal.

3. Kas (Cash) Selain pada sekuritas, investasi juga dapat dilakukan kedalam bentuk kas.

  Namun investasi dalam bentuk kas biasanya hanya dilakukan oleh pemilik perusahaan yang ingin menambah saldo kas pada perusahaannya. Ini dilakukan demi menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaaannya.

  Apabila saldo kas suatu perusahaan terlalu tinggi, maka tentu pada perusahaan tersebut memiliki idle money (uang nganggur) yang berlebihan. Idle money yang berlebihan akan sangat efektif terhadap perusahaan. Disini perusahaan tersebut perlu melakukan pemanfaatan terhadap idle money tersebut baik itu dengan cara berinvestasi

  Apabila terjadi sebaliknya yaitu perusahaan merasa kekurangan kas, maka pemilik perusahaan harus melakukan kebijakan baik dengan mengeluarkan saham-saham atau obligasi, maupun dengan cara menambah saldo kas perusahaan tersebut dengan uang pribadi.

  Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk

membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas dapat berupa uang tunai maupun uang

  simpanan pada bank yang dapat dipergunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

   Yang termasuk kedalam kas antara lain adalah : 1) Uang kertas dan uang logam 2) Cek dan bilyet giro 3) Simpanan pada bank yang berbentuk giro 4) Travel’s chek, yaitu cek yang dikeluarkan khusus untuk perjalanan (Tourism- business) 5) Money order, yaitu surat perintah membayar sejumlah uang tetentu berdasarkan keperluan pengguna.

6) Cashier’s Chek, yaitu cek yang dibuat oleh bank yang suatu saat dapat dicairkan dibank itu juga.

  7) Bank Draf, yaitu cek atau perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai rekening dibank lain, yang dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah, melalui pentetoran lebih dulu dibank pembuat.

  Sesuai Kriteria kas diatas, maka fungsi kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena hamper semua kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan selalu berkaitan dengan kas. Tanpa kas suatu perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar.

   Pengawasan kas (Controlling on Cash)

  Kas bersifat sangat mudah dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya, sehingga kemungkinan terjadinya kemungkinan penyelewengan sangat besar. Untuk itu diperlukan pengawasan untuk melindungi kas dari pencurian, penyelewengan dan penyalahgunaan kas. Perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga sampai disetorkan ke bank. Prosedur seperti ini disebut

  

pengendalian preventif (preventive Control). Prosedur yang dirancang untuk

  mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan kas disebut Pengendalian Detektif (Detective Control).

  Dalam pengertian tertentu, pengendalian detective juga bersifat presentive (mencegah) karena para karyawan akan berupaya menghindarkan pencurian atau penyalahgunaan bila mereka mengetahui bahwa hal seperti itu kemungkinan akan terungkap.

   Langkah-langkah pengawasan intern terhadap kas

  a) Dalam penerimaan kas (Cash receipt)

  • Menentukan fungsi-fungsi dalam penerimaan secara jelas dan menetapkan agar setiap penerimaan kas segera dicatat dan disetorkan kebank.
  • Mengasakan pemisahan fungsi antara pengurus perusahaan (penerimaan dan penyimpanan) dengan pencatatan kas.
  • Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas.

  b) Dalam pengeluarkan kas (Cash Disbursement)

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK, INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI JAWA TIMUR (PERIODE 1982-2012)

1 36 20

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH DENGAN RISIKO INVESTASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

7 94 86

ANALISIS PERBANDINGAN SUMBER PEMBELANJAAN SEWA GUNA USAHA DENGAN KREDIT BANK SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PENDANAAN BUS PADA PO AL-MUBAROK MALANG

4 50 32

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

0 3 9

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2000.I – 2007.IV

1 17 6

ANALISIS PENGARUH MODAL, NON PERFORMING FINANCING (NPF), DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERBANKAN SYARIAH

2 7 156

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG DAN SET KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD DAN BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI

1 24 71

ANALISIS PERLAKUAN AKTIVA TETAP PADA PT. BHANDA GHARA REKSA MEDAN

1 0 11