NO Waktu dan Jarak Tempuh

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Nagari Salimpat
Nagari Salimpat merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Lembah
Gumanti yang berada di Kabupaten Solok. Perkembangan perkantoran
pemerintahan dan pemukiman masyarakat begitu pesat. Nagari Salimpat
merupakan salah satu nagari yang sudah maju dari nagari lainnya. Ini dapat
dibuktikan dengan fasilitas sarana prasana pendidikan yang sudah lengkap
dan memadai, sarana persediaan air bersih yang berjalan lancar, sarana
pembangunan jalan yang sudah berjalan lancar, dan pemungkiman masyarakat
yang begitu luas dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian.
Pembangunan yang diharapkan seiring tujuan hakiki pembangunan
Pemerintahan Kabupaten Solok di berbagai sektor. Selain itu lebih
memperhatikan aspek sosial masyarakat, potensi sumber daya alam yang
sesuai dengan tata ruang rencana pembangunan kawasan pembangunan
Pemerintahan Kabupaten Solok.
Tabel: I Batas Wilayah Nagari Salimpat
Letak Batas
Nagari
Sebelah Utara

Batu Bajanjang
Sebelah Selatan
Air Dingin
Sebelah Barat
Alahan Panjang
Sebelah Timur
Talang Babungo
Sumber: Kantor Wali Nagari
Secara geografis Nagari Salimpat berada pada daratan tinggi yang
berkisar antara 1450 meter dari pemukiman laut, berbatasan langsung dengan
Gunung Talang, mempunyai pemukiman tanah yang beragam, sebagian besar

55

56

wilayahnya adalah lahan pertanian. Wilayah perbukitan dapat dijumpai hanya
sekitar 15% dari keseluruhan luasnya.1
Salimpat merupakan salah nagari yang istimewa dari nagari lainnya
yang ada di Kecamatan Lembah Gumanti karena keberhasilan masyarakatnya

akan pertanian dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan pembangunan dan laju
pertumbuhan masyarakat yang cenderung meningkat.
Nagari Salimpat terdiri dari empat Jorong diantaranya: Jorong
Salimpat, Jorong Taratatak Baru, Jorong Lipek Pageh, Dan Jorong Tanjung
Balik dengan jarak tempuh adalah sebagai berikut:
Tabel: II Waktu Tempuh dan Letak Nagari
NO Waktu dan Jarak Tempuh
1.
Jarak Ke Ibukota Kecamatan
2.
Jarak Ke Ibukota Kabupaten
3.
Jarak Ke Ibukota Propinsi
4.
Waktu tempuh ke ibukota kecamatan
5.
Waktu tempuh kepusat fasilitas terdekat
(ekonomi, kesehatan, pemerintahan)


Keterangan
2 Km
49 Km
72 Km
0,25 Jam
0,25 Jam

Sumber: Kantor Wali Nagari
Dari data tabel di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa waktu
tempuh jarang dari Nagari Salimpat ke jarak Ibukota Kecamatan yaitu sekitar
2 Km, jarak dari Salimpat ke Ibukota Kabupaten 49 Km, jarak Salimpat Ke
Ibukota Propinsi 72 Km, Waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan0,25

1

Zulfikar Panduko Rajo, , Profil Nagari, Pelaksanaan Pendataan, (Wali Nagari:
Departemen dalam Negeri Republik Indonesia, 2013), h.1

57


Jam,Waktu tempuh kepusat fasilitas terdekat (Ekonomi, Kesehatan,
Pemerintahan) 0,25 Jam.2
Tabel: III Jumlah Penduduk Dirinci dari Golongan Usia dan Jenis
KelaminTahun 2011
Jenis
Kelamin
Jumlah
NO.
Golongan umur
Laki-Laki Perempuan
1.
0-12 bulan
87
80
167
2.
13 bulan-4 tahun
247
221
468

3.
5-6 tahun
182
161
343
4.
7-12 tahun
245
233
478
5.
13-15 tahun
261
232
493
6.
16-18 tahun
219
197
416

7.
19-25 tahun
232
203
435
8.
26-35 tahun
272
247
519
9.
36-45 tahun
781
522
1303
10.
46-50 tahun
498
437
935

11.
51-60 tahun
463
502
965
12.
61-75 tahun
227
312
539
13.
Lebih dari 76 tahun
39
57
96
Jumlah
3753
3404
7159
Sumber: Kantor Wali Nagari

Dari data tabel di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa jenis
usia masyarakat Nagari Salimpat sesui dengan jenis kelamin yaitu laki-laki
berjumlah 3753 orang, sedangkan perempuan berjumlah 3404 orang jadi
jumlah keseluruhan masyarakat Nagari Salimpat 7159 orang.3
Tabel: IV Kepadatan Penduduk Tahun 2011
Keterangan
Jumlah
Laki-laki
108 jiwa
Perempuan
101 jiwa
Jumlah keseluruhan
209 jiwa
Kepadatan penduduk
209 per km
Sumber: Kantor Wali Nagari

2

Zulfikar Panduko Rajo, , Profil Nagari, Pelaksanaan Pendataan, (Wali Nagari:

Departemen dalam Negeri Republik Indonesia, 2013), h.3
3
Zulfikar Panduko Rajo, , Profil Nagari, Pelaksanaan Pendataan, (Wali Nagari:
Departemen dalam Negeri Republik Indonesia, 2013), h.5

58

Tabel: V Mata Pencarian Penduduk
No.
Uraian
1.
Angkatan Kerja
2.
Petani
3.
Pekerja di Sektor Jasa
4.
Pekerja Di Sektor Industri
Sumber: Sumber: Kantor Wali Nagari
Tabel: VI Sarana Ibadah

Jenis sarana ibadah
No.
Masjid
1.
Musalla
2.
Surau
3.
TPA
4.
Sumber: Kantor Wali Nagari

Jumlah
7
10
9
16

Tabel: VII Sarana Pendidikan Formal
No.

Prasarana
Keterangan
Ada/tidak
TK
1.
SD
2.
SLTP
3.
SLTA
4.
Sumber: Kantor Wali Nagari

Jumlah
4103
2922
109
335

ada
ada
ada
-

Kondisi
Baik
Baik
Baik
Baik

Jumlah(buah)

6
4
1
-

Kondisi
baik/rus
ak
baik
baik
baik
-

B. Gambaran Jorong Taratak Baru
Jorong Taratak Baru merupakan salah satu jorong yang berada di
Kenagarian Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. posisi
Timur Jorong Taratak Baru berbatasan dengan Jorong Kubang Jantan, berada
di pinggir jalur utama Iliran Gumanti- Talang Babungo.
Penduduk Jorong Taratak Baru saat ini berjumlah 1200 jiwa dengan
jumlah 449 kepala keluarga (KK). Di Jorong Taratak Baru 100% beragama
Islam. Seperti masyarakat Minangkabau lainnya warga Jorong Taratak Baru
tidak banyak yang merantau mereka lebih betah di kampung dengan usaha
bertani dari pada merantau. Aktiviatas keseharian warga yang paling

59

dominannya adalah ke sawah dan berladang. Selain itu juga sebagai pedagang,
tukang perabot dan buruh tani.
Tabel: VII Jumlah Penduduk Dirinci dari Golongan Usia Tahun 2017
No. Golongan Umur
Jumlah
1
1-5 Tahun
156
2
6-17 Tahun
747
3
18-59 Tahun
1200
4
60-80 Tahun
75
5
80-90 tahun
67
Jumlah
2245
Sumber: Jorong Taratak Baru
Dari data tabel di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa jenis usia
masyarakat Jorong Taratak Baru sesuai dengan jenis kelamin yaitu

jadi

jumlah keseluruhan masyarakat Jorong Taratak Baru 2245 orang.4
Bertani merupakan mata pencaharian yang utama bagi masyarakat
Jorong Taratak Baru. Karena masyarakat memiliki lahan untuk bertani yang
sangat luas dan subur.Hasil pertanian masyarakat dijual ke pasar atau kepada
toke yang pergi kerumah-rumah masyarakat.Tamanan sayur dan palawija
lainnya menjadi pilihan utama bagi masayarakat Jorong Taratak Baru seperti,
bawang, tomat, cabe dan lain sebagainya.
Jorong Taratak Baru pada umum masyarakatnya memiliki lahan
pertanian yang sangat luas sehingga masyarakat Jorong Taratak Baru tidak
perlu untuk keluar mencari pekerjaan karena lahan untuk bertani yang sangat
luas. Di Jorong Taratak siang hari akan terlihat seperti kampung yang
ditinggal yang tidak ada penghuninya, karena semua masyarakat berada
diladang untuk bekerja.

4

Taslim, Data Penduduk Jorong Taratak Baru, 2017

60

Sebagai masyarakat bertani, berternak merupakan hal yang biasa atau
banyak ditemui seperti: Ternak sapi, kambing, ayam, itik, kelinci bahkan
marmut serta memelihara hewan untuk berburu dan menjaga kebun seperti
anjing. Warga belum menyadari pentingnya pengelolaan kotoran ternak
tersebut.Mereka belum memiliki tempat pembuangan atau belum dikelola
menjadi hal yang bisa dimanfaatkan.Mereka yang sudah mempunyai tempat
kotoran ternak namun belum dikelola dengan bagus ada sebanyak 71% dan
membirkan berserakan sebanyak 29 %.
Tabel: IX Sarana Ibadah
No.
Jenis sarana ibadah
1.
Masjid
2.
Musalla
3.
Surau
4.
TPA
Sumber: Kantor Wali Nagari

Jumlah
1
5
1

Kondisi
Baik
Baik
Baik

Tabel: XI Warga yang Mengikuti Kerja Bakti dalam
Pembersihan Dalam Tiap-tiap Rumah Menurut adanya
Sampah
NO Aspek masalah
Alternative
jumlah
1
Kerja bakti
a. Satu kali seminggu
56
b. 1 kali dalam 15 hari
45
c. 1 kali dalam sebulan
45
Jumlah
146
Sumber: Jorong Taratak Baru
Dari data tabel diatas dapat penulis uraikan warga yang mengikuti
kerja bakti dalam pembersihan lingkungan dalam tiap-tiap rumah menurut
adanya sampah yaitu masyarakat yang mengikuti kerja bakti 1 kali dalam
seminggu sebanyak 56, 1 kali dalam 15 hari sebanyak 45 sedangkan yang
mengikuti 1 kali dalam sebulan 45 jadi jumlah masyarakat yang aktif
mengikuti kerja bakti dalam kebersihan lingkungan sebanyak 146 orang.

61

Tabel: XII Saluran Pembungan Tinja Masyarakat
No Aspek Masalah
Alternatif
Jumlah
1
Tempat pembuangan septik tank
240
tinja
a. sungai
80
b. saluran
129
Jumlah
449
Sumber: Kantor Wali Nagari
Dari data tabel di atas dapat penulis uraikan masyarakat yang memiliki
tempat saluran pembuangan tinja masyarakat yaitu: saptik tank sebanyak 240,
sungai 80 dan yang menyalurkan melalui saluran sebanyak 129 jadi jumlah
keseluruhan masyarakat yang menggunakan penyaluran seperti saptik tank,
sungai, dan saluran sebanyak 449 keluarga .5
C. Tokoh Masyarakat sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kesehatan
Lingkungan di Jorong Taratak Baru
Menciptakan kebersihan lingkungan atau kesehatan lingkungan sudah
jelas membutuhkan peran aktif antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan
masyarakat setempat. Dimana kedua belah pihak saling mendukung tanpa ada
kerja sama antara masyarakat dan pemerintah mustahil tercipta kesehatan atau
kebersihan lingkungan. Untuk itu diperlukan peran pemerintah, tokoh
masyarakat serta peran serta warga masyarakat menjaga lingkungannya.
Untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat perlu
adanya koordinasi dari dinas kesehatan dalam memberikan penyuluhan yaitu
sebagai pendorong dan penggerak. Seseorang untuk mencapai suatu tujuan
agar dalam meningkatkan kesehatan lingkungan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Tokoh masyarakat harus bisa memberikan motivasi serta

5

Taslim, Data Kantor Jorong Taratak Baru, 2017

62

masukan-masukan kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kesehatan
lingkungan, peran dari tokoh masyarakat dapat memberikan kesadaran tentang
arti penting kebersihan lingkungan bagi kesehatan masyarakat.
Jorong Taratak Baru adalah jorong yang masih kental dengan adat
istiadat. Masyarakat disini selain di pimpin oleh kepala jorong mereka juga di
pimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat seperti niniak
mamak, alim ulama, dan cadiak pandai, sangat berperan dalam mengatur
masyarakat yang ada di Jorong Taratak Baru diantaranya mereka akan
menegur masyarakat serta anak kemenakan bila ada yang berbuat salah dan
tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Mereka akan menegur dan
memotivasi masyarakat serta anak kemenakan jika sudah jauh melenceng dari
yang sudah ditetapkan, diantaranya dalam masalah kebersihan lingkungan.
Seperti membuangan sampah kesembarangan tempat atau ke sungai. Sampah
adalah semua benda yang sudah tidak terpakai lagi oleh masyarakat. Namun,
kenyataannya sampah yang ada di buang oleh masyarakat ke sungai dan ke
pinggir jalan. Sehingga sungai menjadi tercemar dan jalan menjadi kotor
akibat sampah yang berserakan. Disini peran tokoh masyarakat sangat
diperlukan.
Berdasarkan hasil observasi penulis dilapangan pada tanggal 02 Mei
2017 penulis melihat seseorang yang ternyata seorang niniak mamak dari
Jorong Taratak Baru memotivasi masyarakat serta anak kemenakannya untuk
membuang sampah di tempat yang sudah dibuatnya, sebagai tempat
pembuangan sampah.

63

Untuk itu penulis mewawancarai niniak mamak yang bernama R
beliau mengungkapkan bahwa:
“Kebersihan lingkungan sangat berpengaruh sekali bagi
kesehatan masyarakat karena lingkungan yang bersih akan
membuat kehidupan masyarakat akan menjadi sehat, nyaman
dan tentram sehingga saya mengajak masyarakat serta anak
kemenakan saya untuk membuang sampah pada tempat sampah
serta melarang anak kemenakan saya untuk buang sampah ke
sungai karena sungai
digunakan oleh masyarakat untuk
beraktivitas sehari-hari seperti: mencuci piring, mencuci pakaian,
mandi bahkan ada yang menggunakan untuk air minum”6
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai anak kemenakan R. dengan melihat F sebagai anak kemenakan
R melakukan apa yang diarahkan oleh niniak mamaknya yaitu membuang
sampah ke tempat yang telah dibuat oleh R.
Kemudian penulis mewawancarai F dia mengungkapkan bahwa:
“R sebagai niniak mamak kami sering memotivasi kami untuk
tidak membuang sampah kesembarangan tempat apa lagi ke
sungai, karena dengan membuang sampah ke sungai dan
kesembarangan tempat akan berakibatkan pada kesehatan kita”.7
Hal senada juga diungkapkan oleh Z mengunggapkan bahwa:
“R sebagai niniak mamak kami sering menegur kami apa bila
diantara kami ada yang buang sampah sampah ke sungai maupun
disembarangan tempat dan mimiak mamak kami sering
memotivasi kami tentang bahaya buang sampah kesembaranag
tempat apalagi ke sungai”. 8
Kemudian penulis juga melihat seorang alim ulama Jorong Taratak
Baru yang sedang menegur dan memotivasi anak kemenakannya yang
membuang sampah ke sungai dan kesembarangan tempat.
6

Rusdi, Niniak Mamak Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 21 Mei 2017
Fara Diba, Kenenakan Rusdi, Wawancara Langsung, 23 Mei 2017
8
Zabil, Kemenakan Rusdi, Wawancara Langsung, 24 Mei 2017

7

64

Untuk itu penulis mewawancarai alim ulama yang bernama T beliau
mengungkapkan bahwa:
“Untuk menjaga kebersihan lingkungan saya melarang anak
kemenakan untuk buang sampah ke sungai karena sungai adalah
sumber kebutuhan hidup bagi masyarakat Jorong Taratak Baru
dimana sungai dimanfaatkan oleh masyarakat serta anak
kemenakan untuk mencuci, mandi bahkan untuk kebutuhan
masak, untuk itu agar tidak terjadi kencemaran lingkungan akibat
sampah saya melarang masyarakat serta anak kemenakan buang
sampah serta memotivasi anak kemenakan tentang bahaya
sampah yang dibuang kesungai”.9
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai anak kemenakan T yaitu dengan melihat V sebagai masyarakat
serta anak kemenakan T melakukan apa yang diarahkan oleh alim ulama untuk
membuang sampah ke sungai.
Kemudian penulis mewawancarai V sebagai masyarakat serta anak
kemenakan. Dia mengungkapkan bahwa:
“T
sebagai alim ulam di Jorong Taratak Baru selalu
mengarahkan kami untuk tidak buang sampah ke dalam sungai
karena sungai adalah sumber kehidupan masyarakat, beliau
sering memotivasi kami bahwa bahaya sampah yang dibuang
kesungai”10
Hal senada juga diungkapkan oleh A. Dia mengatakan bahwa:
“T sebagai alim ulam kami selalu memotivasi kami untuk tidak
buang sampah ke dalam sungai dan mengarahkan kami untuk
membuang sampah ketempat yang telah disediakan
dimasyarakat”11
Kemudian penulis melihat seseorang yang ternyata seorang cadiak
pandai dari Jorong Taratak Baru memotivasi masyarakat serta anak
9

Taslim, Alim Ulama Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 25 Mei 2017
Vita, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 27 Mei 2017
11
Angga, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 28 Mei 2017
10

65

kemenakannya untuk membuang sampah di tempat yang sudah dibuatnya,
sebagai tempat pembuangan sampah.
Untuk itu penulis mewawancarai cadiak pandai yang bernama R beliau
mengungkapkan bahwa:
“untuk meningkatkan kesehatan lingkungan saya mengajak
masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai dan ke
pinggir pinggir jalan dan saya menegur masyarakat saya kalau
masih ketehauan yang buang sampah ke sungai serta memotivasi
anak kemenakan serta masyarakat tentang arti penting menjaga
lingkungan tempat tinggal dan menjaga kebersihan sungai”12
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai anak kemenakan R yaitu dengan melihat V sebagai masyarakat
serta anak kemenakan R melakukan apa yang diarahkan oleh alim ulama
untuk membuang sampah ke sungai.
Kemudian penulis mewawancarai V sebagai masyarakat serta anak
kemenakan. Dia mengungkapkan bahwa:
“R sebagai cadiak pandai selalu mengajak kami untuk menjaga
lingkungan serta sungai karena apabila sungai dan lingkungan
bersih maka kesehatan lingkungan akan tercipta dan cadiak
pandai sering menegur kami kalau ada diantara masyarakat yang
masih buang sampah ke sungai”.13
Hal senada juga diungkapkan oleh D. dia mengungkapkan bahwa:
“ R sebagai cadiak pandai di Jorong Taratak Baru selalu menegur
kami untuk tidak buang sampah kedalam sungai karena R
mengatakan bahwa sungai adalah tempat beraktivitas masyarakat
Jorong Taratak Baru dan R sebagai cadiak pandai selalu
mengarahkan kami untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih
indah dan nyaman”14

12

Rudi, Cadiak Pandai Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 30 Mei 2017
Visla, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 02 Juni 2017
14
Depi, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 04 Juni 2017
13

66

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa, peran tokoh masyarakat sebagai motivator untuk pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan lingkungan telah berjalan sebagaimana
mestinya seperti mengarahkan, membimbing masyarakat untuk tidak mebuang
sampah di sungai dan disembarangan tempat.
D. Tokoh Masyarakat Sebagai Fasilitator dalam Meningkatkan Kesehatan
Lingkungan di Jorong Taratak Baru
Disamping tokoh masyarakat sebagai motivator dalam meningkatkan
kesehatan lingkungan. Pemimpin atau tokoh masyarakat harus mampu terjun
langsung kelapangan sehingga semangat masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan bisa tercipta. Dengan demikian tokoh masyarakat
sebagai fasilitator merupakan suatu kegiatan yang menjelaskan pemahaman,
tindakan, keputusan yang dilakukan seseorang untuk mempermudah kegiatan
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan.
Fasilitator menciptakan suasana dialogis dengan masyarakat dan
mampu menumbuh kembangkan, memberikan petunjuk, melatih, membina,
memfasilitasi, partisipasi serta memantau dan mengevaluasi peran masyarakat
dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Jorong Taratak Baru.
Berdasarkan hasil observasi penulis dilapangan pada tanggal 29 Mei
2017 penulis melihat seseorang yang ternyata seorang niniak mamak dari
Jorong Taratak Baru menjadi seorang fasilitator bagi masyarakat serta anak
kemenakannya dalam penanganan untuk membuang sampah di tempat yang
sudah dibuat, sebagai tempat pembuangan sampah.

67

Untuk itu penulis mewawancarai niniak mamak yang bernama R
beliau mengungkapkan bahwa:
“saya mengajak anak kemenakan saya untuk membuang sampah
pada tempat yang telah saya disediakan, dan melarang anak
kemenakan untuk buang sampah ke sungai karena sungai
digunakan oleh masyarakat untuk mencuci, mandi dan untuk
kebutuhan masak, dan saya melatih masyarakat untuk bisa
berperilaku hidup bersih dengan membuang sampah pada tempat
yang telah disediakan ” 15
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai anak kemenakan R. Dengan melihat F sebagai anak
kemenakan R melakukan apa yang diarahkan oleh niniak mamaknya yaitu
membuang sampah ke tempat yang telah dibuat oleh R.
Untuk itu penulis mewawancarai anak kemenakan R yang bernama F
mengatakan bahwa:
“R sebagai niniak mamak di Jorong Taratak Baru sangat
memperhatikan kami dalam masalah pembuangan sampah, R
sebagai niniak mamak di Jorong Taratak Baru selalu melatih dan
memberikan petunjuk kepada anak kemenakannya bahwa
penting menjaga kebersihan lingkungan ”16
Hal senada juga diungkapkan oleh anak kemenakan yang bernama Z
mengungkapkan bahwa:
Dalam masalah tempat pembuangan sampah di Jorong Taratak
Baru niniak mamak R telah menyediakan tempat untuk alokasi
pembuangan sampah dan R mengajak kami untuk membuang
sampah pada tempat yang telah disediakan”17
Kemudian penulis juga melihat seorang alim ulama Jorong Taratak
Baru yang sedang mengajak dan memberikan petunjuk atau pengarahan
15

Ramzi, Niniak Mamak Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 07 Juni 2017
Fatin, Anak Kemenakan Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 09 Juni 2017
17
Zabil, Anak Kemenakan Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 10 Juni 2017

16

68

kepada anak kemenakannya untuk membuang sampah ketempat yang telah
disediakan oleh alim ulam
Untuk itu penulis mewawancarai alim ulama yang bernama T beliau
mengungkapkan bahwa:
“Saya telah mengajak dan melatih masyarakat membuat tempat
untuk penampungan sampah dengan memberikan lokasi yang
telah disediakan di Jorong Taratak Baru, dan menyampaikan
kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempat atau
pada lokasi yang telah disediakan”18
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan T. Dengan melihat F
sebagai masyarakat serta anak kemenakan T melakukan apa yang diarahkan
dan di fasilitasi oleh alim ulamanya yaitu membuang sampah ke tempat yang
telah dibuat oleh T.
Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan T
yang bernama F mengatakan bahwa:
“T sebagai alim ulama dalam masyarakat Jorong Taratak Baru
telah mengarahkan kami untuk membuang sampah pada tempat
atau alokasi yang telah disediakan”.19
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang masyarakat yang bernama
R mengatakan bahwa:
“T sebagai alim ulama telah mengajak kami untuk membuang
sampah pada lokasi pembuangan sampah yang telah di sediakan
oleh alim ulama untuk masyarakat”.20

18

Tasman, Alim Ulama Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 12 Juni 2017
Fadia, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung14 Juni 2017
20
Rahmi, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung 15 Juni 2017

19

69

Kemudian penulis juga melihat seorang cadiak pandai Jorong Taratak
Baru yang sedang mengajak masyarakat serta anak kemenakannya untuk
membuang sampah kealokasi yang telah disediakan oleh alim ulam
Untuk itu penulis mewawancarai cadiak pandai yang bernama Z beliau
mengungkapkan bahwa:
“untuk tempat pembuangan sampah saya telah menyediakan
untuk masyarakat serta anak kemenakan saya tempat dan lokasi
tempat untuk membuangan sampah dan melarang masyarakat
untuk membuang sampah ke sungai maupun ke sembarangan
tempat karena tempat dan lokasi sampah telah disediakan”.21
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan Z. Dengan melihat F
sebagai masyarakat serta anak kemenakan Z melakukan apa yang diarahkan
dan di fasilitasi oleh alim ulamanya yaitu membuang sampah ke tempat yang
telah dibuat oleh Z.
Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan Z
yang bernama F mengatakan bahwa:
“Z sebagai cadiak pandai di dalam masyarakat melarang kami
untuk membuang sampah ke sungai maupun kesembarangan
tempat karena akan merusak lingkungan dan sungai sehingga
kami diajak oleh cadiak pandai untuk membuang sampah yang
telah disediakan oleh cadiak pandai untuk tempat pembuangan
sampah”.22
Hal senada juga diungkapkan oleh A mengatakan bahwa:
Dalam menjaga kesehatan lingkungan yaitu sehatan lingkungan
dan sungai cadiak pandai melarang kami untuk membuang
sampah ke sungai dan kesembarangan tempat namun tokoh
masyarakat mengajak kami untuk membuang sampah ke tempat
21
22

Zainal, Cadiak Pandai Di Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 18 Juni 2017
Febra, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 20 Juni 2017

70

yang telah disediakan oleh cadiak pandai berupa tempat yang
kosong pemukiman yang sudah lama tidak digunakan
masyarakat”. 23
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa, peran tokoh masyarakat sebagai fasilitator untuk pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan lingkungan telah berjalan sebagaimana
mestinya seperti melatih masyarakat, mengarahkan, membimbing dan
memfasilitasi tempat-tempat untuk pembuangan sampah masyarakat agar
masyarakatnya tidak membuang lagi ke sungai maupun kesembarangan
tempat.

E. Tokoh Masyarakat sebagai Inisiator dalam Meningkatkan Kesehatan
Lingkungan di Jorong Taratak Baru
Tokoh masyarakat sebagai inisiatif dalam meningkatkan kesehatan
lingkunga Jorong Taratak Baru. Di Jorong Taratak Baru sampah yang ada
pada umumnya adalah sampah basah dan sampah kering, masyarakat tidak
membedakan atau mengasingkan antara sampah basah dan sampah kering,
mereka memasukkan atau mencampurkan semua sampah pada satu tempat
saja dan kemudian masyarakat membuangnya ke tempat yang telah di
sediakan oleh tokoh masyarakat.
Masalah yang terdapat di lingkungan Jorong Taratak Baru di atas
disebabkan karena pengetahuan dan inisiatif masyarakat yang masih terbatas
atau kurang, sistem manajemen pengelolaan sampah yang tidak baik sehingga
membuat tokoh masyarakat harus bisa mengajak masyarakat untuk bisa
23

Azmi, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 22 Juni 2017

71

berubah pada kehidupan yang lebih baik yaitu tokoh masyarakat harus bisa
memberikan penagarahan dan inisiatif bagaimana cara untuk membuang
sampah agar tida bercampur antara sampah yang bisa dibakar dan yang tidak
bisa dibakar.
Dengan demikian diperlukan peran dan inisiatif pemerintah, tokoh
masyarakat serta peran serta warga masyarakat menjaga lingkungannya.
Dengan memberikan pengarahan dan kesadaran kepada warga tentang arti
penting sebuah lingkungan yang bersih dan nyaman agar tercipta kesehatan
lingkungan dan memberikan ide-ide baru kepada masyarakat tentang arti
penting dari menjaga lingkungan tempat tinggal
Berdasarka hasil observasi penulis dilapangan pada tanggal 23 juni
2017 saya melihat seseorang yang ternyata niniak mamak yang sedang
mengajak masyarakat serta anak kemenakannya untuk bersama-sama
membersihkan lingkungan dari sampah agar lingkungan bersih, indah dan
nyaman serta memberikan ide-ide kepada masyarakat tentang sampah yang di
buang ke tempat lokasi yang telah disediakan oleh tokoh masyarakat
Untuk itu penulis mewawancarai niniak mamak yang bernama S beliau
mengungkapkan bahwa:
“Dalam pembuangan sampah masyarakat tidak memperhatikan
sampah yang di buang berupa sampah basah dan sampah kering
sehingga sampah yang di buang pada tempat sampah yang telah
disediakan menjadi busuk melihat keadaan sampah masyarakat
yang tidak dikelola dengan baik sehingga saya mengajak
masyarakat serta anak kemenakan saya untuk membuang sampah
dengan mengasingkan sampah kering yang bisa dibakar dengan
yang tidak di bakar serta sampah basah sehingga apa bila sudah
penuh sampah kering dibakar agar sampah tidak bertumpuk dan

72

berserakan walaupun sampah dibuang pada lokasi yang telah
disediakan”.24
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S. Dengan melihat F
sebagai masyarakat serta anak kemenakan S melakukan apa yang diarahkan,
fasilitasi serta memberikan inisiatif kepada masyarakat tentang pengelolaan
pembuangan sampah.
Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S
yang bernama F mengatakan bahwa:
“S sebagai niniak mamak selalu mengarahkan kami dalam
menjaga kebersihan lingkungan yaitu S sebagai niniak mamak
selalu memberikan ide-ide tentang pengelolaan sampah dengan
baik kepada kami dan selalu menegur kami kalau ada
kejanggalan dari kami dalam pembuang sampah”25
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang anak kemenakan serta
masyarakat yang bernama R mengatakan bahwa:
“Niniak mamak yang bernama S selalu mengarahkan kami cara
membuang sampah sampah yang baik yaitu dengan cara
mengasingkan antara sampah basah dengan sampah kering
kemudian sampah kering dibakar agar sampah tidak
bertumpukan”26
Kemudian penulis juga melihat seorang alim ulama Jorong Taratak
Baru yang sedang mengajak anak kemenakannya untuk membuang sampah
kealokasi yang telah disediakan oleh alim ulam kemudian memberi inisiatif
masyarakat cara membuang sampah kering dan sampah basah

24

Syahdinir, Niniak Mamak Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 24 Juni 2017
Fadia, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung 26 Juni 2017
26
Rafi, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 27 Juni 2017
25

73

Untuk itu penulis mewawancarai alim ulama yang bernama S beliau
mengungkapkan bahwa:
“Kebiasaan masyarakat yang buang sampah tapi tidak
memperhatikan tata cara membuang sampah sehingga tempat
yang digunakan untuk tempat pembuangan sampah menjadi
berantakan dan menimbulkan baun yang tidak sedap sehingga
saya memberikan ide-ide kepada masyarakat untuk bisa
menagsingkan sampah kering dan basah basah agar pengelolaan
sampah bisa dikelola dengan baik”.27
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S. Dengan melihat F
sebagai masyarakat serta anak kemenakan S melakukan apa yang diarahkan,
fasilitasi serta memberikan inisiatif kepada masyarakat tentang pengelolaan
pembuangan sampah.
Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S
yang bernama F mengatakan bahwa:
“S sebagai alim ulama memberi kami inisiatif bagaimana cara
membuang sampah yang baik yaitu dengan mengasingkan
sampah kering dengan sampah basah biar kalau sudah banyak
sampah kering yang bisa dibakar biar lingkungan tempat
pembuangan sampah indah dan tidak berantakan”28
Hal senada juga diungkapkan masyarakat yang bernama D mengatakan
bahwa:
“S sebagai alim ulama selalu mengajak kami untuk menjaga
lingkungan agar tetap bersih dan indah dan S sebagai seorang
alim ulama selalu mengarahkan kami cara membuang sampah
agar sampah yang dibuang tidak menimbulkan masalah kepada
orang lain yaitu denga cara mengasingkan sampah yang bersifat
kering dan sampah yang bersifat basah”.29
27

Sudirman, Alim Ulama Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 29 Juni 2017
Fatin, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 30 Juni 2017
29
Doli, Masyarakat Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 03 Juli 2017

28

74

Kemudian penulis juga melihat seorang cadiak pandai Jorong Taratak
Baru yang sedang mengajak anak kemenakannya untuk membuang sampah
kealokasi yang telah disediakan oleh cadiak pandai kemudian memberi
inisiatif masyarakat cara membuang sampah kering dan sampah basah
Untuk itu penulis mewawancarai cadiak pandai yang bernama S beliau
mengungkapkan bahwa:
“dalam mengumpulkan sampah masyarakat Jorong Taratak Baru
tidak menghiraukan apakah itu sampah kering ataupun sampah
basah, mereka membuangnya ke tempat sampah namun tidak
mengelolanya dengan baik , untuk itu saya mengajak masyarakat
untuk membuang sampah dengan cara memisahkan antara
sampah kering dengan sampah basah kemudian sampah kering
yang bisa dibakar saya mengajak masyarakat untuk
membakarnya agar tempat sampah yang telah disediakan tidak
menumpuk akibat sampah yang dihasilakn masyarakat ”.30
Kemudian

penulis

menelusurinya

dengan

mengobservasi

dan

mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S. Dengan melihat F
sebagai masyarakat serta anak kemenakan S melakukan apa yang diarahkan,
fasilitasi serta memberikan inisiatif kepada masyarakat tentang pengelolaan
pembuangan sampah.
Untuk itu penulis mewawancarai masyarakat serta anak kemenakan S
yang bernama F mengatakan bahwa:
“Dalam meningkatkan kebersihan lingkungan cadiak pandai di
Jorong Taratak Baru selalu menengur kami kalau masih ada
diantara kami yang buang sampah yang tidak sesuai dengan yang
telah ditetapkan oleh cadiak pandai dan tokoh masyarakat
lainnya. Beliau selalu mengarahkan serta mengajak kami untuk
membakar sampah kering yang dihasilkan masyarakat untuk
membakarnya”31
30
31

Safra, Cadiak Pandai Jorong Taratak Baru, Wawancara Langsung, 09 Juni 2017
Feri , Masyarakat Jorong Taratak Bru, Wawancara Langsung, 15 Juni 2017

75

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa, peran tokoh masyarakat sebagai inisiatif untuk pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan lingkungan telah berjalan sebagaimana
mestinya seperti memberikan ide-ide kepada masyarakat, dan memberi
inspirasi kepada masyarakat bagaimana cara membuang sampah pada tempat
sampah yang telah disediakan yaitu dengan cara mengajak masyarakat untuk
bisa memisahkan antara sampah basah dan sampah kering agar tidak terjadi
penumpukan dan kemudian sampah kering yang dihasilkan masyarakat bisa di
bakar akar tidak terjadi penumpukan terhadap sampah yang berada di lokasi
yang telah disediakan oleh tokoh masyarakat.