Ib M Bagi Masyarakat Nelayan Tradisional Lhok Krueng Aceh dalam Menggunakan Fishfinder dan Peta untuk Penentuan Lokasi Rumpon dan Fishing Ground

LAPORAN AKHIR
IPTEKS BAGI MASYARAKAT

IbM Bagi Masyarakat Nelayan Tradisional Lhok Krueng Aceh dalam
Menggunakan Fishfinder dan Peta untuk Penentuan Lokasi Rumpon dan
Fishing Ground

OLEH

Drs. Muhammad, M.Si.
Ichsan Setiawan, M.Si.
Rizwan, M.T.

NIDN 0031126345
NIDN 0007067804
NIDN 0006097610

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
DESEMBER 2013


HALAMAN PENGESAHAN

Judul IbM
Ketua Tim Pengusul
Nama Lengkap
NIDN
Jabatan/ Golongan
Program Studi
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Alamat/Telp/Email
Anggota (1)
Nama Lengkap
NIDN
Jabatan/ Golongan
Program Studi
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Alamat/Telp/Email

Anggota (2)
Nama Lengkap
NIDN
Jabatan/ Golongan
Program Studi
Perguruan Tinggi
Bidang Keahlian
Alamat/Telp/Email
Institusi Mitra
Nama Institusi Mitra
Alamat
Penanggung Jawab
Tahun Pelaksanaan
Biaya Tahun Berjalan
Biaya Keseluruhan

: IbM Bagi Masyarakat Nelayan Tradisional Lhok Krueng Aceh
dalam Menggunakan Fishfinder dan Peta untuk Penentuan
Lokasi Rumpon dan Fishing Ground
:

: Drs. Muhammad, M.Si
: 0031126345
: Pembina/IVa
: Ilmu Kelautan
: UNIVERSITAS SYIAH KUALA
: Instrumentasi Kelautan
: Jl. Jurusan Ilmu Kelautan, KKP – Unsyiah, Darussalam,
Banda Aceh / 081360014807/ mhmdsal60@gmail.com
:
: Ichsan Setiawan, M.Si
: 0007067804
: Lektor/IIId
: Ilmu Kelautan
: UNIVERSITAS SYIAH KUALA
: Fisika Kelautan
: Jl. Jurusan Ilmu Kelautan, KKP – Unsyiah, Darussalam,
Banda Aceh / 085220189228/ ichsansetiawan@yahoo.com
:
: Rizwan, M.T
: 0006097610

: Lektor/IIId
: Ilmu Kelautan
: UNIVERSITAS SYIAH KUALA
: Perikanan Tangkap
: Jl. Jurusan Ilmu Kelautan, KKP – Unsyiah, Darussalam,
Banda Aceh / 0811685324/ wan_kapal@yahoo.co.id
:
: LSM Adee Beurata
: Jl. Sisingamangaraja No. 107 Gp. Mulia Kec. Kuta Alam, Banda
Aceh
: Jurusan Ilmu Kelautan, KKP dan LPKM UNSYIAH
: Tahun ke 1 (satu) dari rencana 1 (satu) tahun
: Rp. 20.000.000,: Rp. 20.000.000,-

Banda Aceh, 11 Desember 2013
Mengetahui,
Ketua Pelaksana Koordinatorat Kelautan dan Perikanan

Ketua Tim Pengusul,


(Prof. Dr. Adlim, M.Sc)
NIDN. 0004126503

(Drs. Muhammad, M.Si)
NIDN. 0031126345
Menyetujui,
Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Syiah Kuala

Prof. Dr. Nazir Aziz, SE, MBA
NIDN. 002126501

RINGKASAN

Oleh: Muhammad1*, Ichsan Setiawan1 dan Rizwan1
Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk membantu nelayan-nelayan
tradisional yang merupakan anggota Panglima Laot Lhok Krueng Aceh, Banda Aceh agar
dapat memahami dan mempraktekkan penggunaan fishfinder untuk penentuan rumpon dan
fishing ground. Permasalahan yang dialami oleh nelayan tradisional anggota Panglima Laot
Lhok Krueng Aceh adalah tidak biasa menggunakan alat fishfinder dan juga berubahnya

lokasi fishing ground pada setiap kali kegiatan melaut. Permasalahan tersebut sangatlah
krusial dimana pendapatan nelayan sangat tergantung dari pada banyaknya hasil tangkapan
yang diperoleh. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan adalah; 1. Memberikan pengetahuan
kepada nelayan tradisional bagaimana mengoperasikan fishfinder untuk penentuan lokasi
rumpon dan fishing ground, 2. Memberikan pengetahuan membaca peta dan
memanfaatkannya. Pelaksanaan kegiatan melalui langkah-langkah berikut: 1) Tahap
perencanaan, terdiri atas: a) Pengenalan alat fishfinder dan peta, b) Teori dan tatacara
penggunaan fishfinder dan peta, c) Praktik dan evaluasi.
1

Dosen Jurusan Ilmu Kelautan, Koordinatorat Kelautan dan Perikanan
*Email: mhmdsal60@gmail.com

iii

PRAKATA

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karuniaNya, sehingga pengabdian yang berjudul “IbM Bagi Masyarakat Nelayan

Tradisional Lhok Krueng Aceh dalam Menggunakan Fishfinder dan Peta untuk Penentuan
Lokasi Rumpon dan Fishing Ground” telah dapat diselesaikan.
Terima kasih disampaikan kepada Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM)
Universitas Syiah Kuala yang telah membiayai kegiatan pengabdian ini. Terima kasih juga
disampaikan kepada mitra kegiatan “LSM Adee Beurata” serta kelompok nelayan dibawah
binaan LSM tersebut yang sangat partisipatif serta aktif dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian ini, sehingga kegiatan dapat diselesaikan.
Disadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik yang
konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Amiin…

Banda Aceh,

Desember 2013

Tim Pelaksana IbM

iv


DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN .....................................................................

i

RINGKASAN ................................................................................................. iii
PRAKATA...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................

1

1.1 Analisis Situasi............................................................................

1

1.2 Permasalahan Mitra ....................................................................


3

BAB 2 TARGET LUARAN ..........................................................................

5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................

6

3.1 Metode Pelalsanaan ...................................................................

6

3.1.1 Memberikan Pemahaman tentang Prinsip Kerja
Fishfinder ...........................................................................

6


3.1.2 Memberikan Pemahaman tentang Prinsip Kerja
GPS ....................................................................................

8

3.2 Solusi yang Ditawarkan .............................................................. 9
BAB 4 Kelayakan Perguruan Tinggi ........................................................... 10
BAB 5 Hasil dan Pembahasan ...................................................................... 12
5.1 Evaluasi Kegiatan ...................................................................... 12
5.2 Indikator Keberhasilan................................................................ 13
5.3 Pembahasan................................................................................. 13
BAB 6 Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 15
6.1 Kesimpulan ................................................................................ 15
6.2 Saran ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 17

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis kepakaran para Tim pengabdi................................................... 10

vi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perairan utara Aceh ........................................................................ 2
Gambar 2. Skema kerja fishfinder ................................................................... 7

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Documentasi Kegiatan ................................................................ 2
Lampiran 2. Modul .......................................................................................... 21
Lampiran 3. Identitas Diri Pengabdian ............................................................ 47

viii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Provinsi Aceh adalah provinsi paling barat Republik Indonesia yang memiliki
pantai yang cukup panjang ± 1.660 km dengan luas laut teritorial 32.071 km2 dan
wilayah laut ZEE seluas 534.520 km2 (Anon, 2011). Melihat kondisi geografis,
oseanografis dan geologis yang ada di perairan Aceh, salah satu sektor unggulan yang
dapat dikembangkan oleh pemerintahannya adalah kelautan. Hal ini ditopang oleh
potensi sumber daya laut yang beragam dan berlimpah di perairannya. Panglima Laot
Lhok Krueng Aceh berlokasi di desa Lampulo kecamatan Kuta Alam Banda Aceh
dimana nelayan-nelayan tradisional yang bernaung dibawah Panglimaa Laot Lhok
Krueng Aceh beroperasi di perairan utara Aceh. Perairan ini berbatasan dengan;
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Benggala
Sebelah Selatan berbatasan dengan Banda Aceh dan Aceh Besar
Letak geografis perairan utara Aceh (Gambar 1) sangat strategis baik ditinjau
dari segi teknis maupun ekonomis untuk industri kelautan, karena berada diantara
Selat Malaka dan Samudera Hindia yang kaya dengan sumberdaya lautnya.
Disamping itu, perairannya juga sebagai pintu gerbang lalu lintas pelayaran
internasional yang menghubungkan bagian barat dan timur Indo-Pasifik.

1

Gambar 1. Perairan utara Aceh

Gempa dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 merupakan bencana
alam terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah kemanusiaan. Bencana tersebut
mengakibatkan lebih dari 186.000 jiwa meninggal, yang termasuk didalamnya 15 –
20% adalah nelayan (~ 100.000 jiwa). Tidak hanya itu, tsunami juga menghancurkan
lebih dari 10.000 armada tangkap tradisional, alat tangkap yang tak terhitung
jumlahnya dan juga struktur yang berkaitan dengan aktifitas kelautan dan perikanan
(Garces et al. 2010; Stobutzki dan Hall 2005; Rizal et al. 2013).
Selain korban jiwa dari pada nelayan, kehilangan lainnya yang tidak dapat
dihitung akibat dari bencana tsunami ini adalah hilangnya informasi yang dimiliki
oleh nelayan tentang kegiatan penangkapan ikan yang dimiliki oleh nelayan-nelayan
yang menjadi korban pada peristiwa bencana tersebut.
Belum adanya pencatatan lokasi rumpon dan fishing ground saat ini
mengakibatkan kondisi nelayan tradisional semakin terpuruk. Sebagai bagian dari
proses rahabilitasi dan rekonstruksi Aceh

pasca

gempa

dan

tsunami,

Badan

Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh telah memberikan bantuan berupa boat,

2

alat tangkap dan peralatan melaut. Beberapa nelayan tradisional di Lhok Krueng Aceh
memperoleh bantuan berupa fishfinder sebagai peralatan melaut.
Fishfinder merupakan alat untuk melacak keberadaan ikan di laut, danau
maupun sungai. Fishfinder dilengkapi dengan tranducer yang dipasang dibawah
kapal, alat inilah yang akan mengirim sinyal suara (sonar) ke dasar laut sehingga bisa
dideteksi berapa kedalaman, keberadaan ikan, topografi bawah laut dan kita bisa
melihatnya dari monitor yang dipasang di kapal.
GPS merupakan sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit
yang dikembangkan dan dikelola oleh Pertahanan Amerika Serikat. GPS dapat
memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu di mana saja di muka
bumi setiap saat, dengan ketelitian penentuan posisi dalam fraksi millimeter sampai
dengan meter. Kemampuan jangkauannya mencakup seluruh dunia dan dapat
digunakan banyak orang setiap saat pada waktu yang sama (Abidin (1995) disitasi
oleh GIS konsorsium Aceh Nias, 2007)

1.2. Permasalahan Mitra
Nalayan tradisional Lhok Krueng Aceh sebagai mitra dalam kegiatan ini
beroperasi di perairan utara Aceh. Dalam kegiatan ini, mitra bergerak dalam bidang
penangkapan ikan. Masalah yang dihadapi oleh mitra antara lain:
a. Tidak bisa menentukan lokasi rumpon dengan alat fishfinder sehingga sering
terjadinya kesalahan dalam peletakan dan juga pencarian posisi ketika
sekumpulan ikan berada dilokasi tersebut.
b. Tidak bisa membaca peta dan menentukan lokasi fishing ground sehingga
menyebabkan biaya operasional melaut menjadi tinggi.

3

c. Rusaknya alat tangkap yang disebabkan oleh tidak adanya iformasi tentang
perairan dangkal ataupun gangguan didasar laut.
Kedua permasalahan tersebut sangatlah berdampak kepada biaya operasional
nelayan ketika melaut. Dengan kondisi tidak mengetahui posisi rumpon dan fishing
ground secara tepat, mengakibatkan nelayan harus mencari-cari ataupun mengingat
posisi yang pernah dilakukan penangkapan sebelumnya. Begitu juga dengan
kemungkinan alat tangkap rusak yang lebih besar karena tidak bisa mengetahui posisi
gangguan didasar laut, yang selama ini informasi tersebut terdapat di peta.

4

BAB 2. TARGET LUARAN
Melihat kondisi nelyan tradisional saat ini, kami berupaya untuk memberikan
kontribusi positif bagi nelayan dalam hal pemanfaatan alat fishfinder dan juga peta.
Berikut adalah target luaran pada kegiatan ini:
a. Nelayan bisa menentukan lokasi rumpon dengan alat fishfinder sehingga
kesalahan dalam peletakan dan juga pencarian posisi ketika sekumpulan ikan
berada dilokasi dapat diminimalisir.
b. Nelayan bisa membaca peta dan menentukan lokasi fishing ground sehingga
dapat mengurangi biaya operasional melaut.
c. Berkurangnya insiden rusaknya alat tangkap nelayan dilaut, akibat halangan
didasar.

5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan
Pengabdian ini akan dilaksanakan mulai tahun 2013 bulan 6 - 11. Pengabdian
ini terdiri atas tiga rangkaian kegiatan dimana pada pertama bertujuan memberikan
pemahaman tentang pentingnya penentuan lokasi rumpon dan fishing ground; kedua
bertujuan memberikan pengetahuan dan pengoptimalan alat fishfinder dan
penggunaan peta; dan ketiga evaluasi dan praktik penggunaan alat dilapangan.

3.1.1 Memberikan Pemahaman tentang Prinsip Kerja Fishfinder
Pada kegiatan ini kami akan mengadakan pelatihan yang didalamnya berisikan
materi tentang prinsip kerja Fishfinder. Sebagai gambaran, Fishfinder merupakan alat
berbentuk monitor yang digunakan untuk mencari lokasi ikan. Fishfinder ini terdiri
dari transducer yang berfungsi sebagai sensor dan monitor yang berguna untuk
menampilkan hasil gambar. Transducer ini terletak dibawah kapal, baik ditengahtengah maupun dibelakang, dan berfungsi untuk mengirimkan sinyal-sinyal (sonar) ke
bawah laut. Sinyal-sinyal tersebut akan memantul kembali setelah mencapai dasar dan
kemudian sinyal tersebut akan kembali ditangkap oleh transducer untuk seterusnya di
interpretasikan di komputer. Berdasarkan jarak jelajah sinyal dari transducer, maka
komputer dapat mengetahui jarak kedalaman, jenis struktur dasar dan benda-benda
yang melayang ditengah-tengah (ikan, benda-benda yang melayang dalam laut, dan
sebagainya). Beberapa buah depth sounder atau Fishfinder yang cukup populer adalah
JRC, Humminbird, Eagle, Garmin, Furuno, Lawrance, Simrad, dan lain-lain
(Adrianus, 2004).

6

Gambar 2. Skema kerja fishfinder
Sumber : Manual book Garmin GPSMAP 178c Sounder

Cara kerja fishfinder GARMIN GPSMAP 178C Sounder adalah sebagai
berikut: sonar merupakan sinyal suara yang dipancarkan ke arah bawah oleh
transducer kemudian sonar, yang sangat sensitif ketika terkena objek, akan memantul
kembali ke arah transducer

ketika terkena objek apapun. Sonar yang kembali

diterima oleh transducer akan melalui proses konversi, oleh sistem komputer, menjadi
informasi yang ditampilkan di display fishfinder. Data tersebut akan terekam secara
continue (terus menerus) menurut jarak pancar sonar yang dapat ditentukan untuk
merekam informasi dari pantulan sonar tersebut, informasi tersebut akan direkam
dalam bentuk titik ke memori Fishfinder yang terbatas besarannya. Jumlah titik yang
dapat direkam adalah 3000 titik informasi (jarak titik rekam dalam Mil laut atau Km).
Kedalaman maksimal yang dapat dicapai oleh sinyal suara atau Sonar yang
dipancar kan oleh transducer Fishfinder GARMIN GPSMAP 178C Sounder dapat
mencapai kedalam 1500 foot (450 m) pada dual frequency 50/200 kHz dan 900 foot
(270 m) pada single frequency 200 kHz, namun jangkauan kedalaman sangat
bergantung pada keadaan salinitas dan densitas serta kondisi perairan lainnya.
Fishfinder GARMIN GPSMAP 178C Sounder juga dilengkapi dengan GPS sebagai

7

pelengkap navigasi, menerima 12 satelit secara bersamaan sehingga membuat posisi
navigasi lebih akurat. Fishfinder ini juga dapat mengukur suhu permukaan air pada
50F – 1580F (-150C – 550C) (Garmin GPSMAP 178C Manual, 2004).
Materi-materi ini serta dengan alat peraga fishfinder langsung bisa di coba
oleh nelayan, dan dipastikan bahwa nelayan tersebut dapat menggunakan serta
mengoptimalkan kemampuan dari alat tersebut.

3.1.2 Memberikan Pemahaman tentang Prinsip Kerja Global Positioning System
(GPS)
Pada kegiatan ini kami akan mengadakan pelatihan yang didalamnya berisikan
materi tentang prinsip kerja perangkat GPS. Perangkat GPS dalam kegiatan melaut
sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menentukan lokasi berdasarkan sinyal yang
ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menentukan posisi, dibutuhkan paling sedikit
3 satelit untuk penentuan posisi lintang dan bujur dan 4 satelit untuk menentukan
posisi lintang, bujur, dan ketinggian. Semakin banyak satelit yang diperoleh maka
akurasi posisi akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat
GPS harus berada di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS berada dalam ruangan
atau daerah yang dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang akan diperoleh akan
semakin berkurang sehingga akan sukar menentukan posisi dengan tepat.
GPS terdiri atas 3 segmen, yaitu : Segmen angkasa, kontrol/pengendali, dan
pengguna. Segmen Angkasa terdiri atas 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada
ketinggian 20.200 km dan inklinasi (kemiringan) 55 derajat dengan periode 12 jam
(satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari
orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di
bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh

8

dunia. Segmen Kontrol/Pengendali: terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di
Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi
ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan
informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada
pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit
satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan
dikirim ke satelit GPS. Segmen Pengguna: Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima
GPS (selanjutnya kita sebut perangkat GPS) yang biasanya terdiri dari penerima,
prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun kita berada di muka
bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian
menghitung posisi, kecepatan dan waktu (Prabowo et al, 2002).

3.2 Solusi yang Ditawarkan
Melihat permasalahan tersebut, kami memberikan solusi sebagai berikut:
1. Pemberian materi dan pelatihan penggunaan fishfinder dan peta
2. Pengoptimalisasi penggunaan alat fishfinder dan peta
3. Praktik penggunaan
Dengan ketiga solusi yang ditawarkan tersebut, diharapkan adanya perubahan yang
berarti dalam aktifitas penangkapan ikan oleh nelayan tradisional, yaitu dengan
adanya kemampuan untuk menggunakan alat fishfinder dan peta secara optimal.

9

Bab 4. Kelayakan Perguruan Tinggi
Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Tim Pengusul yang merupakan staf
pengajar pada Jurusan Ilmu Kelautan Koordinatorat Kelautan dan Perikanan (KKP)
Universitas Syiah Kuala. Tim pengusul memiliki kepakaran dibidang kelautan dan
perikanan. Materi yang disampaikan begitu juga dengan kegiatan praktik di lapangan
yang diterapkan oleh tim pengusul nantinya diharapkan dapat memberi manfaat bagi
kedua mitra program pengabdian ini yaitu nelayan-nelayan tradisional yang bernaung
dibawah kepengurusan Panglima Laot Lhok Krueng Aceh. Tentu dari kegiatan ini
diharapkan akan menghasilkan hasil terbaik, sehingga keberadaan Lempaga
Pengabdian Masyarakat (LPM) dengan mengusung program pemerintah yang
senantiasa selalu bekerja sama dengan KKP, dapat membantu secara sinergis dan
eksis sebagai pemberi input terhadap kebijakan di level stake holder.
Tabel 1. Jenis kepakaran para Tim pengabdi
Masalah yang
No

Nama

Jenis Kepakaran
akan diatasi

1

Drs. Muhammad, M.Si

Instrumentasi Kelautan

2

Ichsan Setiawan, M.Si

Fisika Kelautan

Pembelajaran alat
Pembelajaran
kondisi fisis laut
Penentuan lokasi

3

Rizwan, M.T

Perikanan Tangkap

rumpon dan
fishing ground

Dengan adanya dana hibah dari dana pengabdian IbM, maka pengabdian dapat
diaplikasikan kepada masyarakat. Lembaga pengabdian masyarakat Universitas Syiah
Kuala sebagai pelaksana program juga sangat berkaitan dalam membantu para tim

10

pengabdi seperti mengevaluasi dan mengawasi berlangsungnya kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.

11

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Evaluasi Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 20 September 2013 diikuti oleh
91 peserta yang terdiri dari anak buah kapal (ABK) dan pawang (nahkoda kapal).
Banyaknya jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini menunjukkan program
pengabdian IbM bagi masyarakat nelayan tradisional dalam menggunakan fishfinder
ini sangatlah penting.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh nelayan tradisional Lhok Krueng
Aceh adalah sebagai berikut;
d. Tidak bisa menentukan lokasi rumpon dengan alat fishfinder sehingga sering
terjadinya kesalahan dalam peletakan dan juga pencarian posisi ketika
sekumpulan ikan berada dilokasi tersebut.
e. Tidak bisa membaca peta dan menentukan lokasi fishing ground sehingga
menyebabkan biaya operasional melaut menjadi tinggi.
f. Rusaknya alat tangkap yang disebabkan oleh tidak adanya iformasi tentang
perairan dangkal ataupun gangguan didasar laut.
Dengan adanya permasalahan tersebut, TIM IBM berhasil memberi arahan
serta informasi pada kegiatan pelatihan dan praktik. TIM IBM juga memastikan
bahwa peserta yang terlibat mampu dan memahami cara membaca sebuah peta dan
menggunakan fishfinder pada kegiatan melaut. Hal ini dilakukan dengan cara;
memberikan

kesempatan

kepada

peserta

untuk

menggunakan

peta

serta

mengaplikasikannya dalam fishfinder.
Tentu, karena berbagai keterbatasan seperti jumlah alat peraga serta dana yang
cukup, tentu masih banyak nelayan tradisional yang masih memerlukan pelatihan
serupa.

12

5.2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut;
1. Nelayan mengerti akan fungsi dan kegunaan alat fishfinder dan peta.
2. Nelayan mampu menggunakan fishfinder dan peta.
3. Nelayan mengerti dan memahami hasil luaran (membaca layar) yang
dihasilkan oleh fishfinder.
Ketiga indikator tersebut memberikan bukti bahwa nelayan mampu dan
berkeinginan untuk dapat menggunakan serta mengoptimalisasi penggunaan alat
fishfinder dan peta.Tidak hanya itu, kegiatan praktik langsung baik didalam ruangan
maupun diatas boat sangat membantu nelayan untuk lebih mahir dalam penggunaan
alat tersebut. Diperkirakan ketika saat penjajakan awal untuk melaksanakan program,
kemampuan pawang dan juga ABK hanya 10%, dan setelah diberikan pelatihan
pemahaman mereka bertambah hingga 75%.

5.3 Pembahasan
Permasalahan yang dialami oleh nelayaan tradisional dalam menggunakan alat
fishfinder dengan tingkat kemampuan hanya 10% telah berdampak pada tidak
efektifnya dari aktifitas melaut. Kemampuan yang sangat terbatas tersebut juga
bahkan merugikan nelayan dimana, alat fishfinder terdapat didalam boat (ada) tetapi
tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Selain tidak efektifnya dari aktifitas
melaut, kemungkinan alat tangkap rusak akibat perairan dangkal ataupun gangguan
didasar laut serta kesalahan dalam peletakan rumpon sangatlah besar.
Melihat permasalahan tersebut, dan setelah berdiskusi dengan kelompok
nelayan dibawah LSM Adee Beurata, TIM IbM mengajukan kegiatan pelatihan ini.

13

Tim IbM merumuskan cara untuk mengatasi permasalah tersebut yaitu dengan dua
metode; 1. Pemberian Materi dan 2. Praktek Lapangan.
Tim IbM berhasil mengatasi permasalahan yang dialami oleh nelayan
tradisional Lhok Krueng Aceh dalam penggunaan alat fishfinder seperti yang telah
diungkapkan pada 5.1 dan 5.2.
Pada peta yang disajikan oleh tim IbM ketika proses pemberian materi dikelas
maupun dilapangan, merupakan peta hasil dari pengumpulan data berbasis komunitas
nelayan yang diproduksi oleh lembaga adat Panglima Laot. Peta tersebut sangat
membantu nelayan untuk mengetahui daerah-daerah berbahaya dan posisi-posisi
peletakkan pukat yang telah tercatat.
Keberhasilan Tim IbM dalam melaksanakan pelatihan tidak luput dari
keinginan nelayan tradisional itu sendiri yang termotivasi untuk menggunakan alat
fishfinder. Tingkat keberhasilan 75% dari pelatihan ini diukur dengan cara
membandingkan kemampuan peserta sebelum pelatihan yang hanya 10%, dan setelah
pelatihan.
Dengan alat fishfinder ini, nelayan telah memahami sistem kerjanya (yaitu
dengan menggunakan frekuensi suara). Tampilan yang dikeluarkan oleh fishfinder
pada monitor alat juga sudah dipahami walaupun tidak begitu mendalam.

14

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, permasalahan yang dialami oleh mitra bisa diatasi
dengan metode ajar dan praktek lapangan (penggunaan alat). Program pengabdian
yang telah dilaksanakan oleh TIM IBM berhasil memberi arahan serta informasi pada
kegiatan pelatihan dan praktik. Nahkoda kapal dan ABK sangat terbantu dengan
adanya program pengabdian ini dan mampu memanfaatkan alat fishfinder dan peta.

6.2 Saran
Melihat begitu banyak masalah yang dihadapi oleh nelayan tradicional di
Aceh sangat diharapkan kegiatan IbM ini dapat lebih dikembangkan dari segi jumlah
peserta, alat yang digunakan dan mungkin bisa dilaksanakan di kabupaten/kota yang
lain. Tentu dengan adanya dukungan dari LPKM UNSYIAH.

15

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus, 2004, How To Use Properly, http://www.fishforum.com. Pada Oktober
2008.
Anonymous. 2011. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh,
Dinas Kelautan dan Perikanan, Banda Aceh.
Garces L.R., Pidob M.D., Pomeroy R.S., Koeshendrajana S., Prisantoso B.I., Fatan
N.A., Adhuri D., Raiful T., Rizal S., Tewfik A. and Dey M. 2010. Rapid
assessment of community needs and fisheries status in tsunami-affected
communities in Aceh Province, Indonesia. Ocean and Coastal Management
53(2):69–79.
GARMIN Ltd., 2004. GPS MAP178C Sounder Owners Manual, Garmin International
Inc. Kansas, USA
GIS Konsorsium Aceh Nias, 2007. Modul Pelatihan ArcGIS Tingkat Dasar, Banda
Aceh.
Prabowo, D. Anang T.N., Jhon P. dan Hilmy A., 2002. Modul Pengenalan GIS, GPS
dan Remote Sensing. Dept. GIS Forest Watch Indonesia. Jakarta.
Rizal, S., H. A. Haridhi, C. R. Wilson, A. Hasan dan I. Setiawan. 2013. Community
collection of ocean current data: An example from northern Aceh province,
Indonesia. Traditional Marine Resource Management and Knowledge, 31, 311.
Stobutzki I.C. and Hall S.J. 2005. Rebuilding coastal fisheries livelihoods after the
Tsunami: Key lessons from past experience. Naga, WorldFish Center
Newsletter 28(1 and 2):6–12.

16

LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Peserta sedang mendengarkan penyampaian materi.

Gambar 2. Peserta sedang belajar menggunakan peta.

17

Gambar 3. Kunjungan dari LPKM UNSYIAH pada saat kegiatan pengabdian sedang
berlangsung.

Gambar 4. Foto bersama TIM IBM dan peserta kegiatan.

18

Gambar 5. Peserta memraktikkan cara penggunaan fishfinder didalam kapal.

Gambar 6. Peserta berdiskusi dengan TIM IBM tentang penggunaan fishfinder.

19

Gambar 7. Peserta mencoba menggunakan fishfinder untuk penentuan lokasi rumpon.

Gambar 8. Foto bersama TIM IBM dan peserta setelah kegiatan praktik menggunakan
fish finder.
20

2. Modul

21

3. Identitas Diri Pengabdian
1. Identitas Diri Ketua Pengabdian
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)

Drs. Muhammad, M.Si

2

Jenis Kelamin

L

3

Jabatan Fungsional

Pembina / IVa

4

NIP/NIK/Identitas lainnya

196012311990021005

5

NIDN

0031126345

6

Tempat dan Tanggal Lahir

Kayee Panyang dan 31 Desember 1960

7

E-mail

mhmdsal60@gmail.com

9

Nomor Telepon/HP

11 Nomor Telepon/Faks

081360014807
Jurusan Ilmu Kelautan, KKP – Unsyiah, Darussalam
Banda Aceh.
-

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = 50 orang

10 Alamat Kantor

1. Instrumentasi Kelautan

13. Mata Kuliah yg Diampu
2. Termodinamika Laut
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi

S-1
Univ. Sumatra
Utara

S-2

S-3

Univ. Indonesia

-

Bidang Ilmu

Ilmu Fisika

Ilmu Fisika

-

Tahun Masuk-Lulus

1980-1987

1991-1994

-

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Sistim Pencairan
Gas Alam Cair
NLG Berdasarkan
Metode Penurunan
Temperatur dan
Tekanan

Identifikasi
Warna Secara
Kuantitatif Pada
Kertas Berwarna
yang Secara
Visual Tampak
Sama

-

Nama Pembimbing/Promotor

Drs. Haloan
Harahap

Dr. Bambang
Sugiono

-

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
Sumber*
Jml (Juta Rp)

No.

Tahun

Judul Penelitian

1

2010

Pengaruh Elnino terhadap Arus, temperatur
dan salinitas Laut di Selat Malaka

87

DIKTI

Pemodelan Numerik 3 Dimensi Lautan
Hindia, Teluk Benggala Lautan Andaman
DIKTI
2011
283
2
dan Selat Malaka untuk strategi ketahanan
pangan.
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun
dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No.
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)
1

-

-

-

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian
masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No.

Judul Artikel Ilmiah

1

Pengaruh ELSO (Elnino and Southen Oscilation)
terhadap transport massa air laut di Selat Malaka

2

Komposisi Ikan Karang di lokasi Transplantasi
karang di Pulau Rubiah, Kota Sabang Aceh

3

General Circulation in The Malacca Strait and
Andaman Sea.

Nama Jurnal

kepada

Volume/
Nomor/Tahun

Depik, 1(1):
61-67
April 2012
April 2012
ISSN 20897790
Depik, 1(3):
196-199
Desember 2012 Desember 2012
ISSN 20897790
American
Journal of
Environmental
Science, 2012, Mei 2012
8 (5), 479-488
ISSN: 1553345X

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan Ilmiah /
Waktu dan
No
Judul Artikel Ilmiah
Tempat
Seminar

-

-

-

-

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No

Judul Buku

Tahun

Jumlah
Halaman

Penerbit

1

-

-

-

-

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No.

Judul/Tema HKI

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

1

-

-

-

-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan kegiatan pengabdian ini.

Banda Aceh, 15 Juni 2013
Pengusul

(Drs. Muhammad, M.Si)

2. Identitas Diri Anggota Pengabdian (1)
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
Ichsan Setiawan, M.Si
2

Jenis Kelamin

L

3

Jabatan Fungsional

Lektor

4

NIP/NIK/Identitas lainnya

197806072006041004

5

NIDN

0007067804

6

Tempat dan Tanggal Lahir

Bireuen dan 7 Juni 1978

7

E-mail

ichsansetiawan@yahoo.com

9

Nomor Telepon/HP

11 Nomor Telepon/Faks

085220189228
Jurusan Ilmu Kelautan, KKP – Unsyiah, Darussalam
Banda Aceh.
-

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = 33 orang

10 Alamat Kantor

1. Hidrodinamika Laut
2. Oseanografi Fisik
3. Pemodelan Laut
13. Mata Kuliah yg Diampu

4. Termodinamika Laut
5. Sedimentasi
6. Matematika Kelautan

B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi

S-1
Unsyiah, Banda
Aceh

S-2

S-3

ITB, Bandung

-

Bidang Ilmu

Fisika

Oseanografi

-

Tahun Masuk-Lulus

1996-2000

2002-2005

-

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Pengaruh gesekan
dasar laut terhadap
perubahan pola
posisi
Amphidromie
pasang surut dan
arus pasang surut
(tidal currents)
di North Sea dan
Perairan Indonesia
untuk komponen
M2

Permodelan
numeric transport
sedimen akibat
arus yang
dibangkitkan oleh
Gelombang di
Perairan Pantai
Pulau Baai
Bengkulu

-

Nama Pembimbing/Promotor

1. Prof. Dr.
Syamsul Rizal
2. Irwandi, M.Si

3. Dr. rer. nat.
Dadang K.
Mihardja
4. Dr. Eng.
Totok Suprijo

-

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No.

Tahun

1

2008

2

2009

3

4

5

Pendanaan
Sumber*
Jml (Juta Rp)

Judul Penelitian

Syamsul Rizal, Ichsan Setiawan, Taufiq
Iskandar, Perhitungan Transport Massa Air di Hibah
Selat Malaka dengan Model Numerik Tiga- Bersaing
dimensi
Hibah
Syamsul Rizal, Ichsan Setiawan,
Kompetitif
Muhammad, Pengaruh El Nino Terhadap
Penelitian
Arus, Temperatur Dan Salinitas Laut di Selat
Sesuai
Malaka
Prioritas
Nasional

45

91

2010

Supiyati, Ichsan Setiawan, Suharsono,
Transport Sedimen Penyebab Pendangkalan Hibah
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Dengan
Bersaing I
Model Diskritisasi Dinamika Oseanografi

32,725

2011

Supiyati, Ichsan Setiawan, Suharsono,
Transport Sedimen Penyebab Pendangkalan Hibah
Bersaing II
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Dengan
Model Diskritisasi Dinamika Oseanografi

49,5

2011

Ichsan Setiawan, Edy Miswar, Ilham
Zulfahmi, Studi Karakteristik Sedimen
Berdasarkan Ukuran Butir di Pesisir Pantai
Kajhu Kabupaten Aceh Besar

4

Yayasan
Ekosistem
Basah

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun
dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No.
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)

1

2010

Yayasan
Nur Fadli, Edi Rudi, Ichsan Setiawan, Edy
Lamjabat,
Miswar, Pendampingan Monitoring Ekosistem
Ujong Pancu 5
Terumbu Karang di Perairan Ujong Pancu
Pekan BadaPekan Bada-Aceh Besar
Aceh Besar

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari
masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

skema

pengabdian

kepada

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No.

1

2

3

4

5

6

7

Judul Artikel Ilmiah

Ichsan Setiawan, (2009), ”
Validasi Model Numerik Arus
Sejajar Pantai Dengan Model
Analitik Longuet-Higgins”
Ichsan Setiawan dan Syarifah
Meurah Yuni, (2009),
”Numerical model of wave
induced current in Pulau Baai
coastal waters Bengkulu”
Syamsul Rizal, Ichsan Setiawan,
Muhammad, Taufiq Iskandar dan
Mulyadi A. Wahid, (2009).
“Simulasi Pola Arus Baroklinik
di Perairan Indonesia Timur
dengan Model Numerik Tigadimensi”
Syamsul Rizal, Ichsan Setiawan,
Taufiq Iskandar, Yopi Ilhamsyah,
Mulyadi A. Wahid and Musri
Musman, (2010). “Currents
Simulation in the Malacca Strait
by Using Three-dimensional
numerical Model”
Muhammad Nazir, Ichsan
Setiawan, Irwandi (2011),
”Simulasi Hidrodinamika 2D
Resolusi Tinggi menggunakan
Syarat Batas Tide Model Driver
(TMD) di Perairan Ulee Lheue,
Banda Aceh”
Rizwan, Ichsan Setiawan, Ratna
Mutia Aprilla, (2011), ”Effect of
Production Factors on Purse
Seine Fish Capture in the Fish
Port Lampulo, Banda Aceh
Supiyati, Suharsono, Ichsan
Setiawan, (2011), ” Angkutan
Sedimen Penyebab
Pendangkalan Pelabuhan Pulai
Baai Bengkulu dengan Model
Diskritisasi Dinamika

Nama Jurnal

Volume/
Nomor/Tahun

Jurnal Dinamika
Teknik Sipil
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta, Volume 9,
No.1, Januari 2009,
ISSN: 1411-8904.

2009

Jurnal Natural FMIPA
Unsyiah, Volume 9,
No.2 September 2009,
ISSN: 1141-8513.

2009

Jurnal Matematika dan
Sains, Volume 14 No.
4, Desember 2009,
ISSN: 0854-5154.

2009

Sains Malaysiana,
UKM, Volume 39,
No.4, August 2010,
ISSN: 0126-6039.

2010

Jurnal Gradien FMIPA
Universitas Bengkulu,
Volume 7,
No.1 Januari 2011,
ISSN: 0216-2393.

2011

Jurnal Natural FMIPA
Unsyiah, Volume 11,
No.1 Maret 2011, hal.
24-29, ISSN: 11418513.
Jurnal Dinamika
Teknik Sipil
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta, Volume 11,
No.2 Mei 2011, hal.

2011

2011

Oseanografi

172-180, ISSN: 14118904
Jurnal Depik (Jurnal
Syahrul Purnawan, Ichsan
Ilmu-ilmu Perairan,
Setiawan, Marwantim, “Studi
Pesisir dan
sebaran sedimen berdasarkan
8
perikanan), Volume 1
2012
ukuran butir di perairan Kuala
No. 1, April 2012,
Gigieng, Kabupaten Aceh Besar,
hal. 31-36, ISSN :
Provinsi Aceh”
2089-7790
Jurnal Depik (Jurnal
Ilmu-ilmu Perairan,
Nur Fadli, Ichsan Setiawan,
Pesisir dan
Nurul Fadhilah, “Keragaman
9 makrozoobenthos di perairan
perikanan), Volume 1
2012
No.
1,
April
2012,
hal.
Kuala Gigieng Kabupaten Aceh
45-52, ISSN : 2089Besar”
7790
Jurnal Rona
Lingkungan Hidup
Ichsan Setiawan, “Prakiraan
(Journal of
Dampak Penyebaran Temperatur Environment), Volume
10 Laut Akibat Outlet PLTU di
2012
5
Perairan Suak Puntong
No. 2, September 2012,
Kabupaten Nagan Raya”
hal. 8-13, ISSN : 14127709
SPC Traditional
Syamsul Rizal, Haekal A.
Marine Resource
Haridhi, Crispen R. Wilson,
Management and
Akhyar Hasan and Ichsan
Knowledge
11 Setiawan, “Community
2013
Information Bulletin,
collection of ocean current data:
Issue 31: p. 3-11, May
An example from Northern Aceh
2013, ISSN: 1025Province, Indonesia”
7497
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
Waktu
Nama Pertemuan Ilmiah /
No
Judul Artikel Ilmiah
dan
Seminar
Tempat
Proceedings of The 3rd IMT-GT Marwan, Said Munzir, Ichsan
2007 Regional Conference on Setiawan, Rasudin (2007),
USM,
1 Mathematics, Statistics and EFFECT OF WAVE BREAKER ON
Penang,
Applications, December 5-6, AMPLITUDE REDUCTION OF THE
Malaysia
2007, ISBN 978-983-3986-25-5. INCOMING WAVE
Proceedings of The 3rd IMT-GT Said Munzir, Ichsan Setiawan,
2007 Regional Conference on Marwan, Rasudin (2007), THE
USM,
2 Mathematics, Statistics and MAXIMUM RUN UP
Penang,
Applications, December 5-6, PROPAGATION OF WAVE ON A
Malaysia
2007, ISBN 978-983-3986-25-5. SLOPING BEACH
Prosiding Seminar Nasional Marwan, Said Munzir, Ichsan
Unsyiah,
Hasil
Penelitian
Antar Setiawan, Rasudin (2008),
3
Banda
Universitas,
“Sains
dan Pengaruh Reflektor Terhadap
Aceh
Teknologi”, Banda Aceh, 10-12 Reduksi Amplitudo Gelombang

Maret 2008, ISBN 978-979- Datang
8278-27-3.
Proceedings of The 4rd IMT-GT Fatmawati, Marwan, Siti
International Conference on Rusdiana, Ichsan Setiawan,
Unsyiah,
Banda
4 Mathematics, Statistics and (2008), On The Soliton Solution
Applications 2008, June 9-11, Of The Korteweg-De Vries
Aceh
2008, ISBN 978-602-8199-11-7. Equation
Proceedings of International Ichsan Setiawan, Yopi
Symposium Land Use after the Ilhamsyah, Edy Miswar, Aykal
Tsunami, Supporting Education, Haddrevi, (2008), A Prediction
Unsyiah,
5 Research and Development in Study of Wave Propagation
Banda
the Aceh Region, Aceh - Before and After Tsunami in
Aceh
Indonesia, November 4-6, 2008, Ulee Lheue Coastal Waters
ISBN 978-979-25-7401-2.
Prosiding Seminar Nasional
Matematika
dan
Terapan
Ichsan Setiawan, (2010),
USU,
(SiMantap), 29 November 2010
Formulasi Numerik Arus Sejajar
6
Medan
di Auditorium FMIPA USU
Pantai Kasus Pantai Lurus
Medan, ISBN: 978-602-882671-6.
Prosiding Seminar Nasional
Taufiq Iskandar, Ichsan
Matematika
dan
Terapan
Setiawan, (2010), Simulasi
(SiMantap), 29 November 2010
USU,
7
Arus Laut Barotropik di Selat
di Auditorium FMIPA USU
Medan
Malaka dengan menggunakan
Medan, ISBN: 978-602-8826HAMSOM Model
71-6.
Proceedings of Annual
Syamsul Rizal, Muhammad,
International Conference Syiah
Taufiq Iskandar, Ichsan
Kuala University (AIC
Setiawan, Agus Satriadi, and
Unsyiah,
8 Unsyiah), AAC Dayan Dawood Radinal (2011), “Simulation of
Banda
Darussalam – Banda Aceh,
Sea Surface Temperature (SST)
Aceh
Indonesia, November 29-30,
and Sea Surface Salinity (SSS)
2011, ISSN 2089-208X.
in the Bay of Bengal”
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
Jumlah
No
Judul Buku
Tahun Halaman
Penerbit
1
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No.
1

Judul/Tema HKI

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam
5 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Respons
No. Sosial Lainnya yang Telah Tahun Tempat Penerapan
Masyarakat
Diterapkan
Kabupaten Nagan
AMDAL Pembangunan
Raya, Provinsi Aceh Mendukung dan
PLTU 2X100 MW
1.
2008 dengan persetujuan
Lanjutkan
Meulaboh/Nagan Raya di
SK Gubernur No. 03
Pembangunan
Suak Puntong-Nagan Raya
Tahun 2008
Banda Aceh,
AMDAL (ANDAL
Provinsi Aceh
Mendukung dan
Pembangunan Pelabuhan
2.
2008 dengan persetujuan
Lanjutkan
Perikanan Samudera
SK Gubernur No. 22
Pembangunan
Lampulo Kota Banda Aceh)
Tahun 2008
Banda Aceh,
AMDAL (ANDAL
Provinsi Aceh
Mendukung dan
Lanjutkan
3. Pembangunan Pelabuhan
2008 dengan persetujuan
Penyeberangan Sinabang)
Pembangunan
SK Gubernur No. 54
Tahun 2008
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
-

-

-

-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pangajuan kegiatan pengabdian ini.
Banda Aceh, 15 Juni 2013
Pengusul

(Ichsan Setiawan, M.Si)

3. Identitas Diri Anggota Pengabdian (2)
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
Rizwan, M.T.
2

Jenis Kelamin

L

3

Jabatan Fungsional

Lektor

4

NIP/NIK/Identitas lainnya

197606092008011008

5

NIDN

0006097610

6

Tempat dan Tanggal Lahir

Sigli dan 06 September 1976

7

E-mail

wan_kapal@yahoo.co.id

9

Nomor Telepon/HP

0811685324
Jurusan pemanfaatan sumberdaya perikanan, KKP –
Unsyiah, Darussalam
-Banda Aceh.

10 Alamat Kantor
11 Nomor Telepon/Faks
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = 15 orang
1. Pengantar Perikanan Tangkap
2. Kapal perikanan
3. Permesinan Kapal

13. Mata Kuliah yg Diampu

4. Pelabuhan Perikanan
5. Daerah Penangkapan
6. Alat-alat penangkapan

B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi

S-1
Unaya, Banda
Aceh

S-2
ITS, Surabaya
Teknologi
Kelautan
2003-2006

Bidang Ilmu

Teknik Mesin

Tahun Masuk-Lulus

1996-2000

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Studi
Rekonstruksi
Analisis
GalanganPelumasan untuk galangan
motor bakar diesel tradisional pasca
tsunami di Kota
Banda Aceh

S-3
-

-

7. Ir. Heri
5. Dr. Hasan
Soepomo,
Yudie Sastra,
M.Sc
Nama Pembimbing/Promotor
DEA
8.
Ir.
6. Ir. Zulkifli
Triwilaswandi
o WP, M.Sc
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No.
Tahun
Judul Penelitian
Sumber*
Jml (Juta Rp)
1

2

2010

Rizwan, Syahrul Purnawan, Edi Miswar,
Kajian osenografi di kawasan pulo Aceh

Dosen Muda 15

2012

Rizwan, Syahrul Purnawan , Perencanaan
galangan kapal perikanan modern di kota
banda aceh

Dosen Muda 15

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI
maupun dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No.
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)
1
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada
masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No.

Judul Artikel Ilmiah

1

Sofyatuddin Karina, Rizwan &
Khairunnisak ,(2012), “Pengaruh
salinitas dan daya apung terhadap
daya tetas telur ikan bandeng,
chanos – chanos”

2

3

Rizwan, Ichsan Setiawan, Ratna
Mutia Aprilla, (2011), ”Effect of
Production Factors on Purse
Seine Fish Capture in the Fish
Port Lampulo, Banda Aceh
Rizwan, Syahrul Purnawan, Edy
Miswar, (2010), “Study of
oceanography and fisheries in

Nama Jurnal
Jurnal Depik (Jurnal
Ilmu-ilmu Perairan,
Pesisir dan
perikanan), Volume 1
No. 1, April 2012,
hal. 22-26, ISSN :
2089-7790
Jurnal Natural FMIPA
Unsyiah, Volume 11,
No.1 Maret 2011, hal.
24-29, ISSN: 11418513.
Jurnal Natural FMIPA
Unsyiah, Volume 10,
2010, ISSN: 1141-

Volume/
Nomor/Tahun

2012

2011

2010

8513.

Pulo Aceh water”
Rizwan, (2012), “Pembangunan
industry perikanan modern di
Kota Banda Aceh”
Rizwan, (2011), “Potensi
perikanan tangkap di kota Banda
Aceh pasca tsunami”
Rizwan, (2010), “Perencanaan
pemilihan lokasi kontruksi
galangan-galangan kapal
tradisional pasca tsunami di
kawasan Kota Banda Aceh”
Rizwan, (2011), “Menanti
galangan kapal modern”

4

5

6

7

Jurnal Tasimak, Vol. 3,
No. 1

2012

Jurnal Tasimak, Vol. 2,
No. 1

2011

Jurnal Tasimak, Vol. 1,
No. 2

2010

Opini Serambi
Indonesia

2011

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No

Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar

Judul Artikel
Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1

-

-

-

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No

Judul Buku

Tahun

Jumlah
Halaman

Penerbit

1

-

-

-

-

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No.

Judul/Tema HKI

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

1

-

-

-

-

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
Dalam 5 Tahun Terakhir
No.

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun

1.

-

-

Tempat
Penerapan
-

Respons
Masyarakat
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan kegiatan pengabdian ini.

Banda Aceh, 15 Juni 2013
Pengusul

(Rizwan, M.T.)