Reference Analisa Hubungan Indeks Keluaran Raob Berdasarkan Pengamatan Radiosonde Dengan Kejadian Hujan Dan Guntur Di Polonia
47
DAFTAR PUSTAKA
Aldrian, E, Budiman, dan Mimin Karmini. 2011. “Adaptasi dan Mitigasi
Perubahan Iklim di Indonesia”. Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara
Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika. Jakarta.
Aws//Tr-79/006 .“The Use of The Skew T, Log P Diagram in Analysis and
Forcasting”.(Illinois : Scott Air Force Base, 1990) hal. 5-35
Budiarti M, Muslim M, Ilhamsyah Y. 2012. “Studi indeks stabilitas udara
terhadap peramalan kejadian badai guntur di wilayah Stasiun
Meteorologi Cengkareng Banten”. Cengkareng: Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
Ferdiansyah, Asep 2012.“Potensi Parameter Keluaran RAOB (RAWINSONDE
OBSERVATION PROGRAMS) Sebagai Indikator Kunci Dalam Analisis
Curah Hujan.Skripsi IPB Bogor.
Kadarsah. 2007. “Tiga Pola Curah Hujan Indonesia”.
(http://kadarsah.wordpress.com/2007/06/29/tiga-daerah-iklim-indonesia),
diakses tanggal 12 Maret 2015.
Nugraheni. I. 2010. “Prakiraan Kejadian Hujan Dengan Metode Regresi
Logistik Berdasarkan Data Depresi Titik Embun Di Stasiun Meteorologi
Cengkareng Dan Di Stasiun Meteorologi Juanda”. Tugas Akhir Diploma III
AMG, Jakarta.
Prasetya H. 2014. “Verifikasi Indeks Stabilitas Luaran Model Arpege Synergie
Dengan Data Aktual Sepuluh Titik Stasiun di Pulau Jawa”. Skripsi
STMKG, Jakarta.
Prawirowardoyo, Susilo. 1996. Meteorologi. Penerbit ITB. Bandung.
Tjasyono HK, Bayong. dan Harijono, Sri Woro B. 2006. “ Meteorologi Indonesia
2”. BMG, Jakarta.
http://karyatulisilmiah.com/pengertian-regresi/.Diakses tanggal 12 Maret 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Aldrian, E, Budiman, dan Mimin Karmini. 2011. “Adaptasi dan Mitigasi
Perubahan Iklim di Indonesia”. Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara
Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika. Jakarta.
Aws//Tr-79/006 .“The Use of The Skew T, Log P Diagram in Analysis and
Forcasting”.(Illinois : Scott Air Force Base, 1990) hal. 5-35
Budiarti M, Muslim M, Ilhamsyah Y. 2012. “Studi indeks stabilitas udara
terhadap peramalan kejadian badai guntur di wilayah Stasiun
Meteorologi Cengkareng Banten”. Cengkareng: Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
Ferdiansyah, Asep 2012.“Potensi Parameter Keluaran RAOB (RAWINSONDE
OBSERVATION PROGRAMS) Sebagai Indikator Kunci Dalam Analisis
Curah Hujan.Skripsi IPB Bogor.
Kadarsah. 2007. “Tiga Pola Curah Hujan Indonesia”.
(http://kadarsah.wordpress.com/2007/06/29/tiga-daerah-iklim-indonesia),
diakses tanggal 12 Maret 2015.
Nugraheni. I. 2010. “Prakiraan Kejadian Hujan Dengan Metode Regresi
Logistik Berdasarkan Data Depresi Titik Embun Di Stasiun Meteorologi
Cengkareng Dan Di Stasiun Meteorologi Juanda”. Tugas Akhir Diploma III
AMG, Jakarta.
Prasetya H. 2014. “Verifikasi Indeks Stabilitas Luaran Model Arpege Synergie
Dengan Data Aktual Sepuluh Titik Stasiun di Pulau Jawa”. Skripsi
STMKG, Jakarta.
Prawirowardoyo, Susilo. 1996. Meteorologi. Penerbit ITB. Bandung.
Tjasyono HK, Bayong. dan Harijono, Sri Woro B. 2006. “ Meteorologi Indonesia
2”. BMG, Jakarta.
http://karyatulisilmiah.com/pengertian-regresi/.Diakses tanggal 12 Maret 2015.