Peran sitokonin dan retardan dalam pembe

Peran Sitokinin dan Retardan dalam Pembentukan
Umbi Mikro Kentang

Oleh :
Adi Setiadi
(A253120171)
Atika Fathur R
(A253120121)
Dewi Citra Sari (A253130366)

Dosen Pembimbing :
Dr Ir Diny Dinarti, MSi

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Pangan
fungsional
Produktivitas

rendah

Produktivitas Kentang di Indonesia,USA dan
Belanda Tahun 2012

Negara

Produktivitas (ton/ha)

Indonesia

16.58

USA

37.40

Belanda

45.10

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Produksi Bibit Kentang
dilakukan dengan umbi

Akumulasi penyakit
Solusi

Bibit menggunakan G0 dari stek in vitro bebas
patogen
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Produksi Umbi Mikro kentang

diperlukan

Zat Pengatur Tumbuh

SITOKININ

RETARDAN

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Mempelajari pengaruh sitokinin dan retardan dalam
pembentukan umbi mikro kentang secara in vitro

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Alat

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Maret – Mei 2014.

Laboratoeium Kultur Jaringan 1 ,
Departemen Agronomi dan Hortikultira IPB

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Induksi tunas 4 minggu
Media MS 0 tanpa ZPT

Pengumbian (5 – 12 MST)

Media MS0 cair + gula 90
g/l + ZPT sesuai perlakuan
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Rancangan Acak Kelompok
Yij = µ + αi + βj + є ij
Keterangan :
Yij = respon pada perlakuan kombinasi ZPT ke-i dan ulangan
ke-j.
μ = nilai rataan umum
αi = pengaruh perlakuan kombinasi ZPT ke-i
βj = pengaruh ulangan ke-j
ε ij = pengaruh galat percobaan pada perlakuan kombinasi
ZPT ke-i dan ulangan ke-j.

dengan i = 1, 2, 3, 4,5 dan j = 1, 2,3

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Taraf Perlakuan ZPT
P1

MS0 + gula 90 g L-1

P2

MS0 + gula 90 g L-1 + Air Kelapa 15%
+ BAP 5 ppm

P3

MS0 + gula 90 g L-1 + Air Kelapa 15%

+ BAP 5 ppm + Paclobutrazol 10 ppm

P4

MS0 + gula 90 g L-1 + Air Kelapa 15%
+ BAP 5 ppm + CCC 400 ppm

P5

MS0 + gula 90 g L-1 + Air Kelapa 15%
+ BAP 5 ppm + Asam salisilat 30 ppm
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Pengamatan dilakukan setiap minggu (1–12 MST) yang
meliputi
1. persentase hidup eksplan,
2. Jumlah tunas per eksplan

3. Jumlah buku per eksplan
4. jumlah stolon, dan
5. jumlah umbi.

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Prosedur Analisis Data
Data kuantitatif yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan
uji F dengan taraf 5 %. Jika terdapat perlakuan yang berpengaruh
nyata, akan dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range
Test pada taraf 5 %.

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

70%
60%
50%
40%
30%

20%
10%
0%
1 MST

2 MST

3 MST

4 MST

5 MST

6 MST

7 MST

8 MST

9 MST 10 MST 11 MST

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Perlakuan
MS0
MS0+AK+BAP
MS0+AK+BAP
+Paclo
MS0+AK+BAP
+CCC
MS0+AK+BAP

+Asam Salisilat

Tunas/eksplan Buku/eksplan Stolon/eksplan

Umbi/eksplan

1.278

19.444

1.238

0.009

1.111

11.861

0.058

0.232

1.285

10.560

0.171

0.121

1.011

12.119

0.580

0.040

1.289

8.163

0.258

0.028

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

1,800
1,600
1,400
1,200
P1

1,000

P2
P3

0,800

P4

0,600

P5

0,400
0,200
1 MST

2 MST

3 MST

4 MST

5 MST

6 MST

7 MST

8 MST

9 MST 10 MST 11 MST

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Perlakua
n

Minggu Setalah Tanam
6

7

8

9

10

11

P1

7.615 ab

14.683 a

17.794 a

20.061 a

19.85 a

19.444 a

P2

5.064 c

9.491 b

10.958 b

11.657 b

11.479 b

11.861 b

P3

6.640 bc

9.736 b

10.032 b

11.412 b

10.465 b

10.56 b

P4

9.552 a

10.698 b

12.296 b

14.352 b

11.569 b

12.119 b

P5

7.425 ab

8.318 b

8.956 b

9.062 b

8.878 b

8.163 b

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Perlaku
an
P1
P2
P3
P4
P5

5
0,029
0,042
0,092

6
0,266
0,137
0,075
0,249
0,143

Minggu Setelah Tanam
7
8
9
0,359
1,019
1,462
0,033
0,083
0,083
0,069
0,153
0,208
0,357
0,047
0,969
0,435
0,222
0,224

10
1,773
0,122
0,131
0,660
0,089

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

11
1,238
0,058
0,171
0,580
0,258

0,300

0,250
0,200
P1

P2

0,150

P3
P4

0,100

P5
0,050
-

1 MST

2 MST

3 MST

4 MST

5 MST

6 MST

7 MST

8 MST

9 MST

10 MST 11 MST

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Kesimpulan
• Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa media pengumbian tidak
berpengaruh nyata terhadap setiap parameter
pengamatan kecuali pertumbuhan tunas.
Media MS0 dengan 90 g/l sukrosa dan zat
pengatur tumbuh BAP telah mampu
menginduksi umbi mikro dengan rata-rata
jumlah umbi mikro tertinggi bila dibandingkan
dengan media pengumbian lainnya.

Terima Kasih

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014