MASA BAYI dan kelebihan berat (1)
Dosen: Rika Devianti., S.Pd.i., M.Pd.
PGMI/A/IV
MASA BAYI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Perkembangan Anak
Disusun oleh:
Nama : MARTANDO
NIRM : 1209.15.07676
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
T.A 2016/2017
A. Definisi Masa Bayi
1
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya
harus dipenuhi seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan
keinginan itu. Ia hanya pandai menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya
menangis, ibu yang pertama kali mempunyai bayi itu tentu merasa bingung
tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya.
Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku,
sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik
perasaan senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip
perkembangan pungsi perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh
perasaanya. Perasaan sendiri tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan
berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli
lingkungan.1
Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia.
Setiap orang akan mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam
garis besarnya terdapat persamaan-persamaan sehingga proses pertumbuhan
dan perkembangan dapat dikelompokan kedalam beberapa masa. Para ahli
perkembangan memberikan batasan usia 18 sampai 24 bulan bagi masa bayi,
dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas sifatnya. Lagi pula
sejak usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif yang
memadai sehingga Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi
selesai dan mulailah masa kanak-kanak.2
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru
lahir dua minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi
baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya
dengan periode pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak
berdaya.
1 Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenada Media,
2011), hlm. 169
2 Dra. Hj. Hadi Machmud, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari: CV
Shadra, 2010), hlm. 71-72.
2
Selama beberapa tahun masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara
beraangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan
tidak berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan
setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri
sehingga pada masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang
manusia yang berbeda dengan awal masa bayi.
Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak
berdaya, maka semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun
sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang
telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri3
Masa bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan
kepribadian karena merupakan periode dasar untuk kepribadian pada masa
dewasa.4
Menurut Hurlock, periode ini dibagi menjadi dua bagian berikut:
1. Periode Partunate; berlangsung sejak bayi keluar dari rahim ibu hingga
tali pusar dipotong dan diikat. Periode Partunate berlangsung selama 1520 menit setelah lahir ditandai dengan pemotongan tali pusat bayi untuk
menjadi individu yang terpisah, mandiri dan berbeda.
2. Periode Neonate; berlangsung sampai sekitar akhir minggu kedua dari
kehidupan. Periode Neonate menurut kriteria medis, berakhir dengan
putusnya tali pusat, sekitar 2 minggu setelah lahir. Menurut kriteria
psikologis, periode ini berakhir dengan bertambahnya kembali berat lahir
yang hilang dan indikasi dimulainya kembali perkembangan dan
penyesuaian yang diperlukan untuk hidup bebas dari perlindungan
lingkungan rahim5
3 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga),
hlm. 76
4 Rosleny Marliani, Psikologi Perkembangan (Bandung: Pustaka Setia,
2015), hlm. 109
5 Ibid, hlm. 110
3
Setiap periode dalam rentang kehidupan manusia ditandai oleh gejala
perkembangan
tertentu,
yang
membedakannya
dari
periode-periode
sebelumnya. Menurut Hurlock ada beberapa ciri penting periode bayi yang
baru lahir, yaitu sebagai berikut:
1. Periode tersingkat dari semua periode perkembangan.
Masa ini dimulai sejak kelahiran dan berakhir ketika bayi menjelang
dua minggu. Menurut kriteria medis. Penyesuaian ini berakhir pada saat
tali pusat lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiolois, penyesuaian
berakhir pada saat bayi gemuk kembali setelah ia kehilangan berat badan
sesudah dilahirkan. Menurut kriteria psikologis, penyesuaian ini berakhir
pada saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan perkembangan
perilaku.
2. Masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Masa ini merupakan peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan
luar. Untuk itu, bayi harus mampu menyesuaikan diri. Ada bayi yang dapat
melakukan penyesuaian dengan mudah, tetapi ada juga bayi yang sulit
melakukan penyesuaian dan mengalami kegagalan.
3. Masa terhentinya perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode
pranatal tiba-tiba terhenti pada kelahiran. Hal ini menimbullkan sedikit
kemunduran, seperti berkurangnya berat badan dan menjadi kurang sehat
dibandingkan dengan pada saat dilahirkan.
4. Periode yang Berbahaya
Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya baik secara
fisik maupun psikologis. Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya
mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan
yang sangat baru dan sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan tingginya
tingkat kematian.
Secara Psikologis, masa bayi merupakan saat terbentuknya sikap dari
orang-orang yang berarti bagi bayi. Pada umumnya sikap terbentuk selama
periode pranatal dan mungkin berubah secara radikal setelah bayi dilahirkan,
4
tetapi beberapa diantaranya relatif menetap atau semakin kuat bergantung
pada kondisi pada saat kelahiran dan pada penyesuaian antara bayi dan orang
tua.
Penyesuaian bayi neonatal yang dilakukan pasca-kelahiran adalah sebagai
berikut:
1. Perubahan temperatur
Temperatur dalam rahim sekitar 36º C (100º F), sedangkan lingkungan
setelah lahir 20º C dan 21º C (68º F dan 70º F), dan akan berubah setelah
bayi meninggalkan rumah sakit.
2. Pernapasan
Pada saat dalam kandungan bayi bernapas melalui plasenta tali pusat
dan setelah lahir, bayi mulai menghirup dan mengeluarkan udara sendiri.
3. Makanan
Karena refleksi mengisap dan mengunyah sering tidak berkembang
sempurna pada saat lahir, bayi sering tidak mampu mendapat makanan
yang dibutuhkan.
4. Pembuangan
Beberapa menit atau jam setelah lahir, organ pembuangan sudah mulai
berfungsi.6
B. Perkembangan Masa Bayi
1. Ciri-ciri Umum Masa Bayi
Ciri-ciri tertentu masa bayi hampir sama dengan ciri-ciri periode lain
dalam rentang khidupan, tetapi ciri-ciri ini sangat penting selama dua
tahun pertama. Ciri-ciri yang membedakan masa bayi dari periode
sebelumnya dan sesudahnya adalah sebagai berikut:
a. Masa dasar yang Sesungguhnya
Ada empat hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting,
yaitu:
6 Ibid, hlm. 110-112
5
1) Sifat-sifat mulai terbentuk, baik atau buruk, bermanfaat atau
berbahaya.
2) Masa yang mudah untuk memperbaiki kekeliruan.
3) Kebiasaan yang mempengaruhi pribadi dan sosial
4) Tahap pembelajaran yang mudah dicerna.
b. Masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat
Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun psikologis.
Pertumbuhan dan perubahan intelek akan berjalan sejajar dengan
perubahan fisik dan bai pun mampu mengungkapkan apa yang mereka
inginkan. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak hanya
terjadi dalam penampilan, tetapi juga dalam kemampuan.
c. Permulaan Sosialisasi
Egosenstrisme, yaitu bayi cepat berubah menjadi keinginan untuk
menjadi bagian dari kelompok sosial, yang ditunjukkan dengan
mencoba memperoleh perhatian dari orang lain. Melalui segala macam
cara yang dapat dilakukannya apabila ia dibiarkan sendiri dalam waktu
lama.
Meskipun demikian, bayi lebih dapat mengandalkan perhatian dan
kasih sayang ibu atau pengasuhnya daripada anggota keluarga lain atau
orang lain.
d. Permulaan berkembangnya penggolongan peran Seks.
Masa ini merupakan masa bayi dikenalkan dengan kebiasaan
menurut jenis kelaminnya.
2. Tugas dalam Perkembangan Masa Bayi
Beberapa tugas yang harus dipenuhi selama rentang kehidupan pada
masa bayi antara lain:
a. Belajar berjalan pada usia 9,0-15,0 bulan.
b. Belajar memakan makanan padat;
c. Belajar berbicara;
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar;
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin:
6
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis;
g. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam;
h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara,
dan orang lain;
i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan
kata hati.7
C. Esensi perkembangan pada Masa Bayi
1. Perkembangan Fisik
Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat melihat walaupun belum
jelas, lidahnya dapat merasa. Ia dapat mencium bau dan merasa sakit serta
sistem motorik merekapun sudah cukup berkembang. Bayi yang baru lahir
juga mempunyai beberapa refleksi bawaan yang diturunkan secara genetik
yang fungsinya adalah untuk mempertahankan hidup dalam menghadapi
lingkungan (survival).
a. Pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi
Pada waktu lahir seorang bayi rata-rata mmempunyai berat badan
3000 gram dan panjang badan 50 cm. Ia segera tumbuh dengan cepat
dengan kecepatan pertumbuhan yang berlainan untuk berbagai bagian
tubuhnya. Ketika mencapai usia 2 tahun, seorang bayi tela mencapai
kira-kira setengah dari tinggi badannya waktu dewasa nanti. Dalam
tahun pertama badan bayyi tumbuh pesat dan sesudah usia 1 tahun
sampai puberitas tungkailah dan tumbuh pesat.
b. Refleks
Seperti dijelaskan sebelumnya, seorang bayi lahir dengan
kemampuan-kemampuan tertentu antara lain berupa refleks. Seorang
bayi yang baru ahir (neonatus) akan segera menahan nafas dan
menutup tenggorokannya jika dimasukan kedalam air.
Refleks mengatur gerakan-gerakan bayi yang masih bersifat
otomatis dan tidak dibawah kontrol anak. Refeks ialah reaksi yang
sudah ada ( buil in ) yang bekerja atas tibulnya ransangan tertentu,
yang memungkinkan sorang bayi berespon terhadap lingkungan
sebelum ada proses pembelajaran. Sebagai contoh refleks mengisap;
7 Ibid, hlm. 113-114
7
seorang bayi akan mengisap setiap barang (benda) yang ditempatkan
di mulutnya. Refleks memungkin seorang bayi untuk mendapat
makanan sebelum ia belajar mengasosiasikan puting susu dengan
makanan. Jika seorang bayi yang baru lahir disentuh pipi atau sudut
bibirnya, maka ia akan menggerakkan kepalanya kearah sentuhan
untuk mencari sesuatu yang dapat di isap. Ini disebut refleks mencari
(rooting refleks). Kedua refleks masa meonatus masa ini akan hilang
pada bayi pada usia 3 atau 4 bulan, karena menatus sudah mampu
menyusu secara aktif.
Refleks
Perkembangan
Pernafasan
Permanen, sekalipun
Signifikansinya
Memberikan Oksigen dan
sebagian menjadi tindakan membuang karbon
Menghisap
Mencari
sukarela.
dioksida
Melemah dan menghilang
Mengarahkan anak pada
pada usia 6 bulan
payudara atau botol susu
Secara gradual dibawah
Membantuk anak untuk
pengontrolan yang
minum.
disengaja
Menelan
Permanen, meskipun
Membantu anak menelan
sebagian menjadi tindakan dan menjauhi cekikan
sukarela
Mengedip
Permanen, meskipun
Memelihara mata dari
kemudian melemah secara
benda cahaya terang
sukarela
Biji mata
Permanen
Memelihara dari cahaya
8
terang dan memberikan
penglihatan yang baik
dalam cahaya lampu yang
redup
Moro
Gerakan lengan dan
Menunjukkan
telapak tangan
perkembangan normal
menghilang pada 6 bulan,
dari sistem saraf
tetapi reaksi terkejut
berlangsung seumur
hidup.
Memegang
Melemah pada usia 3
Menunjukkan
bulan
perkembangan normal
dari sistem saraf
Penguatan
Menghilang pada usia 2
Menunjukkan
leher
tahun 3 bulan
perkembangan normal
dari sistem saraf
Babinski
Menghilang pada usia 8
Menunjukkan
sampai 12 bulan
perkembangan normal
dari sistem saraf
Melangkah
Berenang
Menghilang pada usia 2
Menunjukkan
bulan, tetapi kemudian
perkembangan normal
diaplikasikan
dari sistem saraf
Menghilangkan setelah 4
Menunjukkan
hingga 5 bulan
perkembangan normal
dari sistem saraf8
9
c. Siklus kegiatan bayi
Pola kegiatan neonatus berada pada orang dewasa. Kira-kira dua
pertiga harinya dipakai untuk tidur, yang terbagi kedalam beberapa
waktu dan mereka tidak tidur panjang antara jam 10 malam sampai
pagi. Dalam setiap rentang waktu 4 jam, mereka sadar dan hanya
tenang sekitar 30 menit. Mereka buang air kecil sampai 18 kali sehari
dan buang air besar 3-7 kali sehari. Pada usia 1 bulan barulah mereka
lebih tidur di waktu malam. Pada bulan keempat barulah pola tidur
mereka menyerupai tidur orang dewasa walaupun jumlah jam tidur
mereka masih lebih tinggi yaitu tidur panjang di waktu malam dan
lebih aktif serta terjaga di waktu siang.
Untuk mengamati dan memahami pola hidup bayi, para ahli
perkembangan membagi keadaan bayi itu kedalam beberapa klasifikasi
yaitu :
1) Tidur lelap, bayi tidur diam dengan mata tertutup, pernafasannya
teratur, tidak bersuara, dan tidak berespon terhadap ransangan dari
luar.
2) Tidur biasa, bayi bergerak-gerak sedikit, pernafasan mungkin
sedikit berbunyi, ritme nafas teratur atau tidak teratur.
3) Tidak gelisa, bayi tampak melakukan berbagai kegiatan gerakan,
matanya tertutup namun kelopaknya mungkin berkedip-kedip,
pernafasan tidak teratur, dan bayi mengeluarkan suara-suara
4)
mendesah atau mengelu.
Mengantuk, mata bayi terbuka atau separuh terbuka gerakan-
gerakan hanya sedikit dan bayi lebih banya bersuara.
5) Terjaga dan aktif, inilah keadaan dimana orang tua menganggap
bayinya sudah bangun, mata bayi terbuka dan tatapannya terang ia
melakukan berbagai gerak bebas, ia mungkin agak rewel, kulitnya
agak memerah, dan pernafasannya dapat menjadi tidak teratur jika
bayi tegang.
8 Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2015), hlm. 93
10
6) Terjaga dan terara, keadaan inilah yang biasanya terlihat pada bayi
yang sudah lebih tua dan jarang pada neonatus. Mata bayi terbuka
lebar, ada kegiatan motorik yang terarah kepada sesuatu seperti
suara atau rangsangan cahaya.
7) Terjaga dengan perhatian terpaku, bayi dalam keadaan terjaga
tetapi tidak bereaksi kepada rangsangan dari luar. Contoh, ketika
bayi sedang menyusu atau sedang menangis. Pada waktu menangis
bayi mungkin saja bergerak-gerak, tetapi matanya tertutup.
d. Perkembangan motorik bayi
Seorang bayi menunjukan perkembangan motorik kasar, yaitu yang
berkaitan
dengan
otot-otot
besar
yang
dipergunakan
untuk
menggerakan lengan atau untuk berjalan dan berkembang, motorik
halus
yang
berkitan
dengan
gerakan-gerakan
halus
seperti
keterampilan jari tangan.
Keterampilan Motorik
Mengangkat dagu sambil tengkurap
Mengangkat dada sambil tengkurap
Duduk dengan bantuan
Duduk tanpa bantuan
Berdiri dengan bantuan
Berdiri dengan berpegang pada perabot
Merangkak
Berjalan dengan dibimbing
Berusaha berdiri sendiri
Naik tangga
Berdiri sendriri
Berjalan
Naik turun tangga tanpa bantuan
Dapat lari dan berjalan mundur
Usia Normatif
1 bulan
2 bulan
4 bulan
7 bulan
8 bulan
9 bulan
10 bulan
11 bulan
12 bulan
13 bulan
14 bulan
15 bulan
18 bulan
24 bulan9
e. Perkembangan otak
Selagi seorang bayi menangis, tersenyum atau mengerutkan
dahinya,
menggoyang-goyangkan
benda
yang
digenggamnya
‘berbicara’ dan berjalan, maka didalam otaknya terjadi pula
perubahan-perubahan penting. Bermula sebagai makhluk bersel satu,
9 Desmita, Op. Cit, hlm. 99
11
pada saat lahir seorang bayi sudah mempunyai otak dan sistem syaraf
yang terdiri dari kira-kira 100 triliyun sel syaraf.10
2. Perkembangan Psikologis
Masa bayi adalah masa pembentukan psikologis fundamental untuk
makan, tidur, dan buang air walaupun pembentukan kebiasaan tersebut tidak
selesai pada akhir masa bayi.
a. Pola tidur
Pada tahun pertama, lama rata-rata tidur malam meningkat dari 8 jam
pada tiga minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu pertama dan
selanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut. Selama tiga bulan
pertama, penurunan jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh
peningkatan jumlah waktu tidur malam.
b. Pola makan
Sejak kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua pola
makan adalah dalam bentuk mengisap dan menelan. Mengunyah
umumnya mulai dilakukan sebulan sesudah mengigit. Ketidaksukaan
makan yang mulai berkembang pada tahun kedua sering merupakan
akibat dari perpanjangan pola makan ala bayi. Setelah terbiasa dengan
makanan cair, cukup sulit bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan
makanan yang agak padat.
c. Pola buang air
Pengendalian buang air besar rata-rata mulai pada usia enam bulan,
sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15 dan 16
bulan. Dalam hal buang air besar, kebiasaan pengendalian terbentuk
pada akhir masa bayi meskipun sekali-sekali dapat juga terjadi
penyimpangan, khususnya ketika bayi lelah, sakit, atau secara emosional
sangat senang. Sebaliknya, pengendalian buang air kecil belum
sempurna pada akhir masa bayi.
d. Perilaku emosional pada Masa Bayi
Ada dua ciri khusus dari emosi masa bayi, yaitu sebagai berikut:
1) Emosi bayi disertai oleh reaksi perilaku yang terlampau hebat bagi
rangsangan yang menimbulkannya, terutama dalam hal marah dan
takut.
10 Dra. Hj. Hadi Machmud, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari: CV
Shadra, 2010), hlm. 72-84
12
2) Emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan dengan
periode-periode lain. Hal ini disebabkan karena terbatasnya
kemampuan intelektual bayi sehingga mereka mudah dan cepat
bereaksi terhadap rangsangan yang pada waktu lalu membangkitkan
reaksi emosional.
e. Pola emosional yang Umum
Pola emosional yang lazim pada masa bayi adalah sebagai berikut.
1) Kemarahan
Perangsang yang membangkitkan kemarahan bayi adalah
gerakan-gerakan
yang
mencoba
menghalangi
keinginannya.
Kemarahan ini ditampakkan dalam bentuk menjerit, meronta-ronta,
menendang, mengibaskan tangan, dan memukul apa saja yang ada
didekatnnya. Pada tahun kedua, bayi dapat juga melonjak-lonjak,
berguling-guling, meronta-ronta, dan menahan napas.
2) Ketakutan
Perangsang yang dapat membangkitkan ketakutan bayi adalah
suara keras; orang, barang, dan situasi asing, ruangan gelap; tempat
tinggi. Pada usia 8 bulan sampai 1 tahun bayi akan menangis jika
melihat benda, situasi, atau orang yang asing.
3) Rasa ingin tahu
Bayi mudah mengungkapkan rasa ingin tahunya melalui ekspresi
wajah dengan cara menegangkan otot muka, membuka mulut, dan
menjulurkan lidah.
4) Kegembiraan
Pada usia 8 minggu bayi akan senyum atau tidur pulas jika
merasa kenyang, hangat, dan nyaman. Pada bulan kedua dan ketiga
bayi mulai bereaksi pada orang yang mengajaknya bercanda,
menggelitik dan memperhatikannya. Ia mengungkapkan rasa senang
atau kegembiraannya dengan tersenyum dan menggerakkan lengan
serta kakinya.
5) Afeksi
Setiap orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan
jasmaninya, atau memperlihatkan afeksi merupakan perangsang
untuk afeksi bayi. Umumnya bayi mengungkapkan afeksinya dengan
13
memeluk, menepuk, dan mencium barang atau orang yang
dicintainya.11
Umur
1 – 1 bulan
3 bulan
3 – 4 bulan
4 bulan
4 – 7 bulan
5 – 9 bulan
18 bulan
Umur Ekspresi Emosi
Senyum sosial
Senyum kesenangan
Kehati-hatian
Keheranan
Kegembiraan, kemarahan
Ketakutan
Malu 12
3. Perkembangan Sosialisasi
Perkembangan sosial yang dini berperan sangat penting dalam
menentukan hubungan sosial pada masa depan danpola perilaku terhadap
orang lain. Karena kehidupan bayi berpusat disekitar rumah, dasar perilaku
dan sikap sosialnya pun terletak dirumah.
Pengalaman interaksi sosial di dalam keluarga turut menentukan pula
cara tingkah lkunya terhadap orang lain. Apabila interaksi sosial di dalam
keluarga tidak lancar, interaksi sosialnya dalam masyarakat juga tidak
lancar.
Dasar-dasar sosial sangat penting karena sekali terbentuk, dasar-dasar itu
cenderung menetap ketika anak menjadi lebih besar.
a. Reaksi bayi terhadap orang dewasa
Beberapa reaksi bayi terhadap orang dewasa, antara lain sebagai
berikut.
1) Usia 2-3 bulan, bayi dapat membedakan manusia dari benda mati
dan mengetahui bahwa manusialah yang memenuhi kebutuhankebutuhannya. Bayi akan merasa puas apabila berada bersama
manusia dan tidak senang apabila ditinggal sendiri.
2) Usia 4-5 bulan, bayi ingin digendong oleh siapa saja yang
mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang berbeda kepada wajahwajah yang tersenyum, suara-suara yang menunjukkan amarah.
11 Rosleny marliani, Op. Cit. hlm. 116-118
12 Desmita, Op. Cit, hlm. 117
14
3) Usia 6-7 bulan, bayi membedakan “teman” dan “orang asing”
dengan tersenyum pada yang pertama dan memperlihatkan ketakutan
akan kehadiran orang yang terakhir.
4) Usia 8-9 bulan, bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan
sederhana dari orang lain.
5) Usia 12 bulan, bayi mulai bereaksi terhadap larangan “jangan”.
6) Usia 16-18 bulan, bayi bersifat negativisme, dalam bentuk keras
kepala tidak mau mengikuti permintaan atau perintah dari orang
dewasa ditunjukkan dengan perilaku menarik diri atau ledakan
amarah.
7) Usia 20-24 bulan, bayi bekerja sama dalam sejumlah kegiatan rutin,
seperti berpakaian, makan dan mandi.
b. Perilaku bayi terhadap bayi lain
1) Usia 4-5 bulan, bayi mulai menarik perhaitan bayi atau anak lain
dengan melambungkan badan ke atas dan ke bawah, menendang,
tertawa, atau bermain dengan ludah.
2) Usia 6-7 bulan, bayi tersenyum terhadap bayi lain dan menunjukkan
minat terhadap tangisannya.
3) Usia 8-13 bulan, bayi mencoba meremasi pakaian dan rambut bayibayi lain, meniru perilaku dan suara mereka, bekerja sama dalam
menggunakan mainan meskipun cenderung bingung apabila bayi lain
mengambil salah satu mainannya.
4) Usia 13-18 bulan, berebut mainan sekarang berkurang dan bayi lebih
bekerja sama dalam bermain dan mau berbagi rasa.
5) Usia 18-24 bulan, bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain
daripada menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk
hubungan sosial dengannya.13
4. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh pikolog untuk
menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan perssepsi,
pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang
memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa
13 Rosleny marliani, Op. Cit. hlm 120-121
15
depan, atau semua proses Psikologi yang berkaitan dengan bagaimana
individu
mempelajari,
memperhatikan,
mengamati,
membayangkan,
memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya.
a. Perkembangan kognitif menurut pandangan Piaget
Piaget merupakan salah seorang pakar psikologi swiss yang banyak
mempelajari kognitif anak. Ia meyakini bahwa anak membangun secara
aktif dunia kognitif mereka sendiri.
Lebih jauh dari itu, piaget juga meyakini bahwa pemikiran anak
berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari bayi hingga
dewasa. Kemampuan ini bersumber dari tekanan biologis untuk
menyesuaikan diri dari lingkungan serta adanya pengorganisasian
struktur berpikir.
b. Perkembangan kognitif menurut pandangan kontemporer
Dengan menggunakan taknik-teknik eksperimental yang sangat
maju, telah lahir sejumlah hasil penelitian baru tantang perkembangan
kognitif
bayi
dan
diantara
hasil
penelitian
baru
tersebut,
merekomendasikan agar teori perkembangan piaget dimodifikasi secara
mendasar. Karena sejumlah penelitian terbaru menunjukan bahwa
beberapa kemampuan kognitif anak muncul lebih awal daripada yang
dirumuskan oleh piaget dan perkembangan mereka selanjutnya lebih
panjang daripada yang diperkirakannya.
Pandangan kontemporer ini kemudian juga mendapat sokongan yang
penting dari para pakar psikologi pemrosesan informasi. Kalau piaget
meyakini bahwa perkembangan kognitif bayi baru tercapai pada
pertengahan tahun kedua, maka para pakar ini percaya bahwa
perkembangan kognitif,telah dimiliki lebih bayi lebih awal.
c. Perkembangan persepsi
Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan
lingkungannya, bagaimana ia mengerti, dan menginterpretasikan
stimulus yang ada di lingkungannya.
16
Menurut pandangan kontemporer, persepsi berkembang melalui
proses secara bertahap sejak lahir hingga meninggal. Sejumlah hasil
penelitian terbaru tentang perkembangan persepsi bayi menunjukan
bahwa kemampuan-kemampuan persepsi bayi telah berkembang sejak
awal-awal kehidupannya.
d. Perkembangan konsepsi
Menurut chaplin (2002), konsepsi adalah proses penggambaran ide
atau proses berpikir.
Peneliti-peneliti kontemporer percaya bahwa bayi lahir dengan
membawa
kemampuan-kemampuan
konsepsi
atau
telah
telah
memperoleh sejak awal perkembangan mereka.
e. Perkembangan memori
Menurut chaplin (2002), memori adalah keseluruhan pengalaman
masa lampau yang dapat diingat kembali. Memori merupakan unsur inti
dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk belajar dari individu
melibatkan memori.,
Berbeda dengan pandangan para pakar psikologi terdahulu yang
menganggap bahwa bayi tidak dapat menyimpan memori sampai mereka
memiliki ketrampilan berbahasa yang diperlukan untuk membentuk
memori itu dan mengingatnya, maka pandangan kontemporer percaya
bahwa kemampuan memori bayi telah mulai berkembang jauh lebih
awal dan bahkan sebelum kelahirannya.
f. Perkembangan bahasa
sesungguhnya
bayi
sudah
menunjukan
kemampuan
khusus
berbahasa, termasuk menyeleksi perhatian, membedakan suara, meniru
aspek-aspek pembicaraan, mensinkronkoan gerakan dengan nada suara
dan lebih khusus lagi kemampuan memahami fonem. Bayi yang berusia
1 bulan, dapat dengan mudah membedakan antara bunyi yang sama
dengan fonem yang berbeda, dan anak-anakdengan cepat dapat
mempelajari fonem mana yang relevan dengan bahasanya.
17
5. Perkembangan Psikososial
Perkembangan Psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan
perasaan atau emosi dan keperibadian serta perubahan dalam bagaimana
individu berhubungan dengan orang lain. Masa bayi adalah masa ketika
anak-anak mulai berjalan, berpikir, berbicara dan merasakan sesuatu.
Meskipun dalam pemenuhan kebutuhan bayi masih sangat tergantung pada
pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sebab, sejak
lahir pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam
perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan
orang-orang disekitarnya.
Dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa hal penting yang
berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya
adalah:
a. Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara
gejolak fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang
tampak (seperti senyuman atau ringisan).14
Ekpresi emosional terlibat dalam hubungan pertama yang terjadi
pada bayi. Kemampuan bayi untuk mengkomunikasikan emosi
memperbolehkan interaksi yang harmonis dengan pengasuh mereka dan
awal dari sebuah ikatan emosional diantara mereka.15
Untuk dapat memahami secara pasti mengenai kondisi emosi bayi
adalah sangat sukar, sebab informasi mengenai aspek emosi yang
subjektif hanya dapat diperoleh dengan cara intropeksi, sedangkan bayi
(sesuai dengan usianya yang masih sangat muda) tidak dapat
menggunakan cara tersebut dengan baik. Beberaapa para ahli memahami
kondisi emosi bayi melalui ekspresi tubuh dan wajah.
Untuk mengetahui apakah bayi benar-benar mengekspresikan emosi
tertentu, Corral Izard telah mengembangkan suatu sistem pengkodean
ekspresi wajah bayi yang berkaitan dengan emosi tertentu yang dikenal
dengan sebutan Miximally Discriminative Facial Movement Coding
14 Desmita, Op. Cit, hlm. 112-115
15 John W. Santrock, Masa Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2011), hlm. 291
18
System (MAX). Berdasarkan sistem klasifikasi Izard, diketahui beberapa
ekpresi emosi selama masa bayi, yaitu: kegembiraan tertawa
diekspresikan pada usia 4 bulan, ketakutan pada usia 5-8 bulan, dan
emosi-emosi yang lebih rumit seperti rasa malu, rasa bersalah,
kebingungan, cemburu, dan kebanggaan diekspresikan selama anak
belajar berjalan.
b. Perkembangan Temperamen
Temperamen adalah perbedaan kualitas dan intensitas respon
emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual
yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke
waktu dan pada semua situasi, yang dipengaruhi oleh interaksi antara
pembawaan, kematangan dan pengalaman16
Sejak lahir bayi memperlihatkan berbagai aktifitas individual yang
berbeda-beda. Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki
dan mulutnya tanpa henti-hentinya, tetapi bayi yang lain terlihat lebih
tenang. Dari perbedaan ini Alexander dan Stella Chess melakukan
penelitian dan mengklasifikasi tempermen kedalam tiga pola dasar,
pertama anak yang mudah (easy child), anak ini umumnya dalam suasan
hati yang positif, cepat membangun rutinitas teratur pada masa bayi, dan
mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, kedua anak yang sulit
(diffucult child), anak ini bereaksi secara negatif dan sering menangis,
terlibat rutinitas sehari-hari yang tidak teratur, dan lambat untuk
menerima perubahan, ketiga anak yang sulit untuk ramah (slow-towarm-up child), anak ini memiliki tingkat aktivitas rendah, seseorang
yang agak negatif, dan menunjukkan intensitas suasana hati yang rendah.
Pola-pola temperamen tersebut merupakan suatu karekteristik tetap
sepanjang masa bayi dan anak-anak yang akan dibentuk dan
diperbaharui oleh pengalaman anak dikemudian hari.17
c. Perkembangan Attachment
16 Desmita, Op.Cit, hlm. 117-119
17 John W. Santrock, Op.Cit,hlm. 295
19
Attachment
adalah
suatau
hubungan yang
psikologis
yang
diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain
dalam rentang waktu dan rentang tertentu. Seoarang bayi yang baru saja
lahir memiliki perasaan sosial, yakni kecendrungan alami untuk
berintrsksi dan melakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Hal
ini berkaitan dengan kondisi bayi yang sangat lemah pada saat lahir,
sehingga ia sangat membutuhkan pengasuhan dari orang lain dalam
mempertahankan hidupnya. Oleh sebab itu tidak heran kalau bayi dalam
semua kebudayaan mengembangkan kontak dan ikatan sosial yang kuat
dengan orang yang mengasuhnya, terutama ibunya.
Para ahli riset dan klinis lebih menaruh pada dua jenis ikatan, yaitu
keterkaitan dengan orang tua, orang yang dekat dengan orang tua dan
keterkaitan dengan anak-anak. Menurt J. Bowlby, pentingnya attachment
dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya
secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu keterkaitan.
Secara biologis, bayi yang baru lahir diberi kelengkapan untuk
memperoleh perilaku keterkaitan dengan ibunya. Bowlby juga
mengidentifikasi tahap perkembangan attachment pada bayi, terbagi
menjadi empat tahap:
1) Indiscriminate Sociability (0-2 bulan), pada tahap ini bayi tidak
membedakan antara orang-orang dan merasa tenang, atau meneriama
dengan senang orang yang dikenal dan tidak dikenal.
2) Attachment in the makin (3-7), pada tahap ini bayi mulai mengakui
dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang
lebih dikenal.
3) Specifc, clear-curt attachment(8-24), pada tahap ini bayi telah
mengembangkan keterkaitan dengan ibu atau pengasuh pertama
lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan
menangis ketika berpisah dengannya.
4) Goal-coordinated partenerships (24-seterusnya), pada tahap ini bayi
merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama,
bayi tidak merasa sedih selama berpisah dari ibu atau pengasuh
pertamanya dalam jangka waktu yang lama.
20
d. Perkembangan Rasa Percaya
Sesuai dengan perkembangan psikososial erikson, tahun-tahun
pertama kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (turst), dan
rasa tidak percaya (misturst). Erikson membagi rasa percaya ke dalam
tiga aspek:
1) Bahwa bayi belajar percaya padakesamaan dan kesimnambungan
dari pengasuh diluarnya.
2) Bahwa bayi percaya diri dan dapat dipercaya pada kemampuan
organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorongan-dorongan.
3) Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga
pengasuh tak perlu waspada dirugikan.
Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada
bayi terlihat dalam kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur, dan
kemudahan buang air besar. Bayi yang memiliki rasa percaya diri pada
dirinya cenderung memiliki rasa aman dan percaya diri untuk
mengekplorisasi lingkungan yang baru. Sebaliknya bayi yang tidak
memiliki rasa tidak percaya, cenderung tidak memiliki harapan-harapan
positif, rasa percaya diri bukan hanya muncul dan selesai begitu saja
selama tahun-tahun pertama kehidupan bayi saja, melainkan akan
muncul kembali pada tahap-tahap perkembangan berikutnya.
e. Perkembangan Otonomi
Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk
menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai, dan menentukan
dirinya sendiri. Otonomi dibangun di atas perkembangan kemampuan
mental dan kemampuan motorik. Pada tahap ini bayi tidak hanya dapat
berjalan, tetapi mereka juga dapat memanjat, membuka dan menutup,
menjatuhkan, menolak dan menarik, memegang dan melepaskan. Bayi
21
merasa bangga dengan prestasi ini dan ingin melakukan segala sesuatu
sendiri.
Dengan demikian, setelah memperoleh kepercayaan dari pengasuh
mereka, bayi mulai menemukan bahwa perilaku mereka adalah mereka
sendiri. Mereka mulai menyatakan rasa mandiri atau otonomi mereka.
Perkembangan otonomi pada balita memberi dorongan untuk menjadi
individu yang mandiri, yang dapat memiliki dan menentukan masa
depan mereka sendiri.18
D. Bahaya-bahaya dalam Masa Perkembangan Bayi
Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya
merupakan bahaya bagi bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan
psikologis atau keduanya. Dalam tahun pertama dalam masa bayi, bahaya
fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-bahaya
psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan
bahaya yang serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala
sesuatu harus dilakukan untuk memperkecil intensitasnya kalau memang
bahaya itu terjadi.
1. Bahaya Fisik
Beberapa bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain
sebagai berikut.
a. Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi
selama tiga bulan daripada sesudahnya dan kurang lebih dari dua
pertiganya terjadi dalam bulan pertama.
b. Kematian Ranjang
Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi
korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang
ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab kematian yang
disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan
bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan
pada pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu
18 Desmita, Op.Cit, hlm. 125-126.
22
lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun
pertama masa bayi daripada tahun kedua.
c. Penyakit
Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan
pertama disebabkan karena penyakit separti gastrointestinal atau
komplikasi pernafasan, tetapi jumlah kematian yang dulu
disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang
karena sekarang bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk
memperkebal tubuh tehadap penyakit.
d. Kecelakaan
Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena
bayi sangat terlindungi dalam tempat tidur. Namun dalam tahun
kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak sangat
dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.
e. Kurang gizi
Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau
diet yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan
fisik
tetapi
juga
merusak
perkembangan
mental.
Kalau
pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat
mencapai potensi-potensi intelektualnya.
f. Dasar untuk menjadi gemuk
Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang
montok dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar
anaknya gemuk. Berbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada 3
periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama 3
bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah
lahir, dan yang ke 3 selama awal masa remaja.
2. Bahaya Psikologis
Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh
beberapa hal berikut.
a. Bahaya dalam berbicara
Keterlambatan dalam berbicara, seperti halnya kelambatan
dalam pengendalian motorik menjadi serius dalam masa bayi
karena pada masa ini diletakkan dasar- dasar untuk alat
23
komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa
hal, yang paling sering adalah tingkat intelegensi yang rendah,
kurangnya perangsang (terutama dalam tahun pertama).
b. Bahaya emosi
Terdapat empat bahaya psikologis umum yang sering muncul
dalam hubungan perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu:
1) Kurangnya kasih sayang
2) Tekanan
3) Terlampau banyak kasih sayang
4) Emosi yang kuat
c. Bahaya sosial
Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan
motivasi untuk belajar menjadi sosial. Karena kurangnya
kesempatan
dalam
hubungan
sosial
dapat
mempengaruhi
perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya
adalah penyakit sosial “malu”, bahwa sifat ini terbawa sejak bayi
dimana mereka dihadapkan pada terlalu banyak orang asing dan
pengasuh asing.
d. Bahaya moralitas
Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di
masa depan terjadi bila bayi lebih banyak mendapatkan perhatian
kalau dia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan
orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
e. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Konsep diri yang sedang berkembang merupakan cermin dari
tanggapan bayi mengenai pandangan orang tentang dirinya.
f. Bahaya bermain
Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan
bagi si bayi. Karena ada beberapa mainan dapat menyebabkan luka
pada si bayi jika ia tidak hati-hati dalam memainkannya.19
DAFTAR PUSTAKA
19 Elizabeth B. Hurlock, Op. Cit, hlm. 95-100
24
Desmita. 2015. Psikologi
Rosdakarya.
Perkembangan.
Bandung:
PT Remaja
Hurlock Elizabeth B. 2007. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Media.
John W. Santrock. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba
Humanika.
Machmud Hadi, M.Pd. 2010. Psikologi Perkembangan. Kendari: Cv
Shadra.
Marliani Rosleny. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka
Setia.
25
PGMI/A/IV
MASA BAYI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Perkembangan Anak
Disusun oleh:
Nama : MARTANDO
NIRM : 1209.15.07676
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
T.A 2016/2017
A. Definisi Masa Bayi
1
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya
harus dipenuhi seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan
keinginan itu. Ia hanya pandai menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya
menangis, ibu yang pertama kali mempunyai bayi itu tentu merasa bingung
tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya.
Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku,
sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik
perasaan senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip
perkembangan pungsi perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh
perasaanya. Perasaan sendiri tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan
berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli
lingkungan.1
Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia.
Setiap orang akan mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam
garis besarnya terdapat persamaan-persamaan sehingga proses pertumbuhan
dan perkembangan dapat dikelompokan kedalam beberapa masa. Para ahli
perkembangan memberikan batasan usia 18 sampai 24 bulan bagi masa bayi,
dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas sifatnya. Lagi pula
sejak usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif yang
memadai sehingga Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi
selesai dan mulailah masa kanak-kanak.2
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru
lahir dua minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi
baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya
dengan periode pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak
berdaya.
1 Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenada Media,
2011), hlm. 169
2 Dra. Hj. Hadi Machmud, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari: CV
Shadra, 2010), hlm. 71-72.
2
Selama beberapa tahun masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara
beraangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan
tidak berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan
setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri
sehingga pada masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang
manusia yang berbeda dengan awal masa bayi.
Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak
berdaya, maka semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun
sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang
telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri3
Masa bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan
kepribadian karena merupakan periode dasar untuk kepribadian pada masa
dewasa.4
Menurut Hurlock, periode ini dibagi menjadi dua bagian berikut:
1. Periode Partunate; berlangsung sejak bayi keluar dari rahim ibu hingga
tali pusar dipotong dan diikat. Periode Partunate berlangsung selama 1520 menit setelah lahir ditandai dengan pemotongan tali pusat bayi untuk
menjadi individu yang terpisah, mandiri dan berbeda.
2. Periode Neonate; berlangsung sampai sekitar akhir minggu kedua dari
kehidupan. Periode Neonate menurut kriteria medis, berakhir dengan
putusnya tali pusat, sekitar 2 minggu setelah lahir. Menurut kriteria
psikologis, periode ini berakhir dengan bertambahnya kembali berat lahir
yang hilang dan indikasi dimulainya kembali perkembangan dan
penyesuaian yang diperlukan untuk hidup bebas dari perlindungan
lingkungan rahim5
3 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga),
hlm. 76
4 Rosleny Marliani, Psikologi Perkembangan (Bandung: Pustaka Setia,
2015), hlm. 109
5 Ibid, hlm. 110
3
Setiap periode dalam rentang kehidupan manusia ditandai oleh gejala
perkembangan
tertentu,
yang
membedakannya
dari
periode-periode
sebelumnya. Menurut Hurlock ada beberapa ciri penting periode bayi yang
baru lahir, yaitu sebagai berikut:
1. Periode tersingkat dari semua periode perkembangan.
Masa ini dimulai sejak kelahiran dan berakhir ketika bayi menjelang
dua minggu. Menurut kriteria medis. Penyesuaian ini berakhir pada saat
tali pusat lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiolois, penyesuaian
berakhir pada saat bayi gemuk kembali setelah ia kehilangan berat badan
sesudah dilahirkan. Menurut kriteria psikologis, penyesuaian ini berakhir
pada saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan perkembangan
perilaku.
2. Masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Masa ini merupakan peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan
luar. Untuk itu, bayi harus mampu menyesuaikan diri. Ada bayi yang dapat
melakukan penyesuaian dengan mudah, tetapi ada juga bayi yang sulit
melakukan penyesuaian dan mengalami kegagalan.
3. Masa terhentinya perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode
pranatal tiba-tiba terhenti pada kelahiran. Hal ini menimbullkan sedikit
kemunduran, seperti berkurangnya berat badan dan menjadi kurang sehat
dibandingkan dengan pada saat dilahirkan.
4. Periode yang Berbahaya
Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya baik secara
fisik maupun psikologis. Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya
mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan
yang sangat baru dan sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan tingginya
tingkat kematian.
Secara Psikologis, masa bayi merupakan saat terbentuknya sikap dari
orang-orang yang berarti bagi bayi. Pada umumnya sikap terbentuk selama
periode pranatal dan mungkin berubah secara radikal setelah bayi dilahirkan,
4
tetapi beberapa diantaranya relatif menetap atau semakin kuat bergantung
pada kondisi pada saat kelahiran dan pada penyesuaian antara bayi dan orang
tua.
Penyesuaian bayi neonatal yang dilakukan pasca-kelahiran adalah sebagai
berikut:
1. Perubahan temperatur
Temperatur dalam rahim sekitar 36º C (100º F), sedangkan lingkungan
setelah lahir 20º C dan 21º C (68º F dan 70º F), dan akan berubah setelah
bayi meninggalkan rumah sakit.
2. Pernapasan
Pada saat dalam kandungan bayi bernapas melalui plasenta tali pusat
dan setelah lahir, bayi mulai menghirup dan mengeluarkan udara sendiri.
3. Makanan
Karena refleksi mengisap dan mengunyah sering tidak berkembang
sempurna pada saat lahir, bayi sering tidak mampu mendapat makanan
yang dibutuhkan.
4. Pembuangan
Beberapa menit atau jam setelah lahir, organ pembuangan sudah mulai
berfungsi.6
B. Perkembangan Masa Bayi
1. Ciri-ciri Umum Masa Bayi
Ciri-ciri tertentu masa bayi hampir sama dengan ciri-ciri periode lain
dalam rentang khidupan, tetapi ciri-ciri ini sangat penting selama dua
tahun pertama. Ciri-ciri yang membedakan masa bayi dari periode
sebelumnya dan sesudahnya adalah sebagai berikut:
a. Masa dasar yang Sesungguhnya
Ada empat hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting,
yaitu:
6 Ibid, hlm. 110-112
5
1) Sifat-sifat mulai terbentuk, baik atau buruk, bermanfaat atau
berbahaya.
2) Masa yang mudah untuk memperbaiki kekeliruan.
3) Kebiasaan yang mempengaruhi pribadi dan sosial
4) Tahap pembelajaran yang mudah dicerna.
b. Masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat
Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun psikologis.
Pertumbuhan dan perubahan intelek akan berjalan sejajar dengan
perubahan fisik dan bai pun mampu mengungkapkan apa yang mereka
inginkan. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak hanya
terjadi dalam penampilan, tetapi juga dalam kemampuan.
c. Permulaan Sosialisasi
Egosenstrisme, yaitu bayi cepat berubah menjadi keinginan untuk
menjadi bagian dari kelompok sosial, yang ditunjukkan dengan
mencoba memperoleh perhatian dari orang lain. Melalui segala macam
cara yang dapat dilakukannya apabila ia dibiarkan sendiri dalam waktu
lama.
Meskipun demikian, bayi lebih dapat mengandalkan perhatian dan
kasih sayang ibu atau pengasuhnya daripada anggota keluarga lain atau
orang lain.
d. Permulaan berkembangnya penggolongan peran Seks.
Masa ini merupakan masa bayi dikenalkan dengan kebiasaan
menurut jenis kelaminnya.
2. Tugas dalam Perkembangan Masa Bayi
Beberapa tugas yang harus dipenuhi selama rentang kehidupan pada
masa bayi antara lain:
a. Belajar berjalan pada usia 9,0-15,0 bulan.
b. Belajar memakan makanan padat;
c. Belajar berbicara;
d. Belajar buang air kecil dan buang air besar;
e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin:
6
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis;
g. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam;
h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara,
dan orang lain;
i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan
kata hati.7
C. Esensi perkembangan pada Masa Bayi
1. Perkembangan Fisik
Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat melihat walaupun belum
jelas, lidahnya dapat merasa. Ia dapat mencium bau dan merasa sakit serta
sistem motorik merekapun sudah cukup berkembang. Bayi yang baru lahir
juga mempunyai beberapa refleksi bawaan yang diturunkan secara genetik
yang fungsinya adalah untuk mempertahankan hidup dalam menghadapi
lingkungan (survival).
a. Pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi
Pada waktu lahir seorang bayi rata-rata mmempunyai berat badan
3000 gram dan panjang badan 50 cm. Ia segera tumbuh dengan cepat
dengan kecepatan pertumbuhan yang berlainan untuk berbagai bagian
tubuhnya. Ketika mencapai usia 2 tahun, seorang bayi tela mencapai
kira-kira setengah dari tinggi badannya waktu dewasa nanti. Dalam
tahun pertama badan bayyi tumbuh pesat dan sesudah usia 1 tahun
sampai puberitas tungkailah dan tumbuh pesat.
b. Refleks
Seperti dijelaskan sebelumnya, seorang bayi lahir dengan
kemampuan-kemampuan tertentu antara lain berupa refleks. Seorang
bayi yang baru ahir (neonatus) akan segera menahan nafas dan
menutup tenggorokannya jika dimasukan kedalam air.
Refleks mengatur gerakan-gerakan bayi yang masih bersifat
otomatis dan tidak dibawah kontrol anak. Refeks ialah reaksi yang
sudah ada ( buil in ) yang bekerja atas tibulnya ransangan tertentu,
yang memungkinkan sorang bayi berespon terhadap lingkungan
sebelum ada proses pembelajaran. Sebagai contoh refleks mengisap;
7 Ibid, hlm. 113-114
7
seorang bayi akan mengisap setiap barang (benda) yang ditempatkan
di mulutnya. Refleks memungkin seorang bayi untuk mendapat
makanan sebelum ia belajar mengasosiasikan puting susu dengan
makanan. Jika seorang bayi yang baru lahir disentuh pipi atau sudut
bibirnya, maka ia akan menggerakkan kepalanya kearah sentuhan
untuk mencari sesuatu yang dapat di isap. Ini disebut refleks mencari
(rooting refleks). Kedua refleks masa meonatus masa ini akan hilang
pada bayi pada usia 3 atau 4 bulan, karena menatus sudah mampu
menyusu secara aktif.
Refleks
Perkembangan
Pernafasan
Permanen, sekalipun
Signifikansinya
Memberikan Oksigen dan
sebagian menjadi tindakan membuang karbon
Menghisap
Mencari
sukarela.
dioksida
Melemah dan menghilang
Mengarahkan anak pada
pada usia 6 bulan
payudara atau botol susu
Secara gradual dibawah
Membantuk anak untuk
pengontrolan yang
minum.
disengaja
Menelan
Permanen, meskipun
Membantu anak menelan
sebagian menjadi tindakan dan menjauhi cekikan
sukarela
Mengedip
Permanen, meskipun
Memelihara mata dari
kemudian melemah secara
benda cahaya terang
sukarela
Biji mata
Permanen
Memelihara dari cahaya
8
terang dan memberikan
penglihatan yang baik
dalam cahaya lampu yang
redup
Moro
Gerakan lengan dan
Menunjukkan
telapak tangan
perkembangan normal
menghilang pada 6 bulan,
dari sistem saraf
tetapi reaksi terkejut
berlangsung seumur
hidup.
Memegang
Melemah pada usia 3
Menunjukkan
bulan
perkembangan normal
dari sistem saraf
Penguatan
Menghilang pada usia 2
Menunjukkan
leher
tahun 3 bulan
perkembangan normal
dari sistem saraf
Babinski
Menghilang pada usia 8
Menunjukkan
sampai 12 bulan
perkembangan normal
dari sistem saraf
Melangkah
Berenang
Menghilang pada usia 2
Menunjukkan
bulan, tetapi kemudian
perkembangan normal
diaplikasikan
dari sistem saraf
Menghilangkan setelah 4
Menunjukkan
hingga 5 bulan
perkembangan normal
dari sistem saraf8
9
c. Siklus kegiatan bayi
Pola kegiatan neonatus berada pada orang dewasa. Kira-kira dua
pertiga harinya dipakai untuk tidur, yang terbagi kedalam beberapa
waktu dan mereka tidak tidur panjang antara jam 10 malam sampai
pagi. Dalam setiap rentang waktu 4 jam, mereka sadar dan hanya
tenang sekitar 30 menit. Mereka buang air kecil sampai 18 kali sehari
dan buang air besar 3-7 kali sehari. Pada usia 1 bulan barulah mereka
lebih tidur di waktu malam. Pada bulan keempat barulah pola tidur
mereka menyerupai tidur orang dewasa walaupun jumlah jam tidur
mereka masih lebih tinggi yaitu tidur panjang di waktu malam dan
lebih aktif serta terjaga di waktu siang.
Untuk mengamati dan memahami pola hidup bayi, para ahli
perkembangan membagi keadaan bayi itu kedalam beberapa klasifikasi
yaitu :
1) Tidur lelap, bayi tidur diam dengan mata tertutup, pernafasannya
teratur, tidak bersuara, dan tidak berespon terhadap ransangan dari
luar.
2) Tidur biasa, bayi bergerak-gerak sedikit, pernafasan mungkin
sedikit berbunyi, ritme nafas teratur atau tidak teratur.
3) Tidak gelisa, bayi tampak melakukan berbagai kegiatan gerakan,
matanya tertutup namun kelopaknya mungkin berkedip-kedip,
pernafasan tidak teratur, dan bayi mengeluarkan suara-suara
4)
mendesah atau mengelu.
Mengantuk, mata bayi terbuka atau separuh terbuka gerakan-
gerakan hanya sedikit dan bayi lebih banya bersuara.
5) Terjaga dan aktif, inilah keadaan dimana orang tua menganggap
bayinya sudah bangun, mata bayi terbuka dan tatapannya terang ia
melakukan berbagai gerak bebas, ia mungkin agak rewel, kulitnya
agak memerah, dan pernafasannya dapat menjadi tidak teratur jika
bayi tegang.
8 Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2015), hlm. 93
10
6) Terjaga dan terara, keadaan inilah yang biasanya terlihat pada bayi
yang sudah lebih tua dan jarang pada neonatus. Mata bayi terbuka
lebar, ada kegiatan motorik yang terarah kepada sesuatu seperti
suara atau rangsangan cahaya.
7) Terjaga dengan perhatian terpaku, bayi dalam keadaan terjaga
tetapi tidak bereaksi kepada rangsangan dari luar. Contoh, ketika
bayi sedang menyusu atau sedang menangis. Pada waktu menangis
bayi mungkin saja bergerak-gerak, tetapi matanya tertutup.
d. Perkembangan motorik bayi
Seorang bayi menunjukan perkembangan motorik kasar, yaitu yang
berkaitan
dengan
otot-otot
besar
yang
dipergunakan
untuk
menggerakan lengan atau untuk berjalan dan berkembang, motorik
halus
yang
berkitan
dengan
gerakan-gerakan
halus
seperti
keterampilan jari tangan.
Keterampilan Motorik
Mengangkat dagu sambil tengkurap
Mengangkat dada sambil tengkurap
Duduk dengan bantuan
Duduk tanpa bantuan
Berdiri dengan bantuan
Berdiri dengan berpegang pada perabot
Merangkak
Berjalan dengan dibimbing
Berusaha berdiri sendiri
Naik tangga
Berdiri sendriri
Berjalan
Naik turun tangga tanpa bantuan
Dapat lari dan berjalan mundur
Usia Normatif
1 bulan
2 bulan
4 bulan
7 bulan
8 bulan
9 bulan
10 bulan
11 bulan
12 bulan
13 bulan
14 bulan
15 bulan
18 bulan
24 bulan9
e. Perkembangan otak
Selagi seorang bayi menangis, tersenyum atau mengerutkan
dahinya,
menggoyang-goyangkan
benda
yang
digenggamnya
‘berbicara’ dan berjalan, maka didalam otaknya terjadi pula
perubahan-perubahan penting. Bermula sebagai makhluk bersel satu,
9 Desmita, Op. Cit, hlm. 99
11
pada saat lahir seorang bayi sudah mempunyai otak dan sistem syaraf
yang terdiri dari kira-kira 100 triliyun sel syaraf.10
2. Perkembangan Psikologis
Masa bayi adalah masa pembentukan psikologis fundamental untuk
makan, tidur, dan buang air walaupun pembentukan kebiasaan tersebut tidak
selesai pada akhir masa bayi.
a. Pola tidur
Pada tahun pertama, lama rata-rata tidur malam meningkat dari 8 jam
pada tiga minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu pertama dan
selanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut. Selama tiga bulan
pertama, penurunan jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh
peningkatan jumlah waktu tidur malam.
b. Pola makan
Sejak kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua pola
makan adalah dalam bentuk mengisap dan menelan. Mengunyah
umumnya mulai dilakukan sebulan sesudah mengigit. Ketidaksukaan
makan yang mulai berkembang pada tahun kedua sering merupakan
akibat dari perpanjangan pola makan ala bayi. Setelah terbiasa dengan
makanan cair, cukup sulit bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan
makanan yang agak padat.
c. Pola buang air
Pengendalian buang air besar rata-rata mulai pada usia enam bulan,
sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15 dan 16
bulan. Dalam hal buang air besar, kebiasaan pengendalian terbentuk
pada akhir masa bayi meskipun sekali-sekali dapat juga terjadi
penyimpangan, khususnya ketika bayi lelah, sakit, atau secara emosional
sangat senang. Sebaliknya, pengendalian buang air kecil belum
sempurna pada akhir masa bayi.
d. Perilaku emosional pada Masa Bayi
Ada dua ciri khusus dari emosi masa bayi, yaitu sebagai berikut:
1) Emosi bayi disertai oleh reaksi perilaku yang terlampau hebat bagi
rangsangan yang menimbulkannya, terutama dalam hal marah dan
takut.
10 Dra. Hj. Hadi Machmud, M.Pd. psikologi perkembangan (Kendari: CV
Shadra, 2010), hlm. 72-84
12
2) Emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan dengan
periode-periode lain. Hal ini disebabkan karena terbatasnya
kemampuan intelektual bayi sehingga mereka mudah dan cepat
bereaksi terhadap rangsangan yang pada waktu lalu membangkitkan
reaksi emosional.
e. Pola emosional yang Umum
Pola emosional yang lazim pada masa bayi adalah sebagai berikut.
1) Kemarahan
Perangsang yang membangkitkan kemarahan bayi adalah
gerakan-gerakan
yang
mencoba
menghalangi
keinginannya.
Kemarahan ini ditampakkan dalam bentuk menjerit, meronta-ronta,
menendang, mengibaskan tangan, dan memukul apa saja yang ada
didekatnnya. Pada tahun kedua, bayi dapat juga melonjak-lonjak,
berguling-guling, meronta-ronta, dan menahan napas.
2) Ketakutan
Perangsang yang dapat membangkitkan ketakutan bayi adalah
suara keras; orang, barang, dan situasi asing, ruangan gelap; tempat
tinggi. Pada usia 8 bulan sampai 1 tahun bayi akan menangis jika
melihat benda, situasi, atau orang yang asing.
3) Rasa ingin tahu
Bayi mudah mengungkapkan rasa ingin tahunya melalui ekspresi
wajah dengan cara menegangkan otot muka, membuka mulut, dan
menjulurkan lidah.
4) Kegembiraan
Pada usia 8 minggu bayi akan senyum atau tidur pulas jika
merasa kenyang, hangat, dan nyaman. Pada bulan kedua dan ketiga
bayi mulai bereaksi pada orang yang mengajaknya bercanda,
menggelitik dan memperhatikannya. Ia mengungkapkan rasa senang
atau kegembiraannya dengan tersenyum dan menggerakkan lengan
serta kakinya.
5) Afeksi
Setiap orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan
jasmaninya, atau memperlihatkan afeksi merupakan perangsang
untuk afeksi bayi. Umumnya bayi mengungkapkan afeksinya dengan
13
memeluk, menepuk, dan mencium barang atau orang yang
dicintainya.11
Umur
1 – 1 bulan
3 bulan
3 – 4 bulan
4 bulan
4 – 7 bulan
5 – 9 bulan
18 bulan
Umur Ekspresi Emosi
Senyum sosial
Senyum kesenangan
Kehati-hatian
Keheranan
Kegembiraan, kemarahan
Ketakutan
Malu 12
3. Perkembangan Sosialisasi
Perkembangan sosial yang dini berperan sangat penting dalam
menentukan hubungan sosial pada masa depan danpola perilaku terhadap
orang lain. Karena kehidupan bayi berpusat disekitar rumah, dasar perilaku
dan sikap sosialnya pun terletak dirumah.
Pengalaman interaksi sosial di dalam keluarga turut menentukan pula
cara tingkah lkunya terhadap orang lain. Apabila interaksi sosial di dalam
keluarga tidak lancar, interaksi sosialnya dalam masyarakat juga tidak
lancar.
Dasar-dasar sosial sangat penting karena sekali terbentuk, dasar-dasar itu
cenderung menetap ketika anak menjadi lebih besar.
a. Reaksi bayi terhadap orang dewasa
Beberapa reaksi bayi terhadap orang dewasa, antara lain sebagai
berikut.
1) Usia 2-3 bulan, bayi dapat membedakan manusia dari benda mati
dan mengetahui bahwa manusialah yang memenuhi kebutuhankebutuhannya. Bayi akan merasa puas apabila berada bersama
manusia dan tidak senang apabila ditinggal sendiri.
2) Usia 4-5 bulan, bayi ingin digendong oleh siapa saja yang
mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang berbeda kepada wajahwajah yang tersenyum, suara-suara yang menunjukkan amarah.
11 Rosleny marliani, Op. Cit. hlm. 116-118
12 Desmita, Op. Cit, hlm. 117
14
3) Usia 6-7 bulan, bayi membedakan “teman” dan “orang asing”
dengan tersenyum pada yang pertama dan memperlihatkan ketakutan
akan kehadiran orang yang terakhir.
4) Usia 8-9 bulan, bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan
sederhana dari orang lain.
5) Usia 12 bulan, bayi mulai bereaksi terhadap larangan “jangan”.
6) Usia 16-18 bulan, bayi bersifat negativisme, dalam bentuk keras
kepala tidak mau mengikuti permintaan atau perintah dari orang
dewasa ditunjukkan dengan perilaku menarik diri atau ledakan
amarah.
7) Usia 20-24 bulan, bayi bekerja sama dalam sejumlah kegiatan rutin,
seperti berpakaian, makan dan mandi.
b. Perilaku bayi terhadap bayi lain
1) Usia 4-5 bulan, bayi mulai menarik perhaitan bayi atau anak lain
dengan melambungkan badan ke atas dan ke bawah, menendang,
tertawa, atau bermain dengan ludah.
2) Usia 6-7 bulan, bayi tersenyum terhadap bayi lain dan menunjukkan
minat terhadap tangisannya.
3) Usia 8-13 bulan, bayi mencoba meremasi pakaian dan rambut bayibayi lain, meniru perilaku dan suara mereka, bekerja sama dalam
menggunakan mainan meskipun cenderung bingung apabila bayi lain
mengambil salah satu mainannya.
4) Usia 13-18 bulan, berebut mainan sekarang berkurang dan bayi lebih
bekerja sama dalam bermain dan mau berbagi rasa.
5) Usia 18-24 bulan, bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain
daripada menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk
hubungan sosial dengannya.13
4. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh pikolog untuk
menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan perssepsi,
pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang
memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa
13 Rosleny marliani, Op. Cit. hlm 120-121
15
depan, atau semua proses Psikologi yang berkaitan dengan bagaimana
individu
mempelajari,
memperhatikan,
mengamati,
membayangkan,
memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya.
a. Perkembangan kognitif menurut pandangan Piaget
Piaget merupakan salah seorang pakar psikologi swiss yang banyak
mempelajari kognitif anak. Ia meyakini bahwa anak membangun secara
aktif dunia kognitif mereka sendiri.
Lebih jauh dari itu, piaget juga meyakini bahwa pemikiran anak
berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari bayi hingga
dewasa. Kemampuan ini bersumber dari tekanan biologis untuk
menyesuaikan diri dari lingkungan serta adanya pengorganisasian
struktur berpikir.
b. Perkembangan kognitif menurut pandangan kontemporer
Dengan menggunakan taknik-teknik eksperimental yang sangat
maju, telah lahir sejumlah hasil penelitian baru tantang perkembangan
kognitif
bayi
dan
diantara
hasil
penelitian
baru
tersebut,
merekomendasikan agar teori perkembangan piaget dimodifikasi secara
mendasar. Karena sejumlah penelitian terbaru menunjukan bahwa
beberapa kemampuan kognitif anak muncul lebih awal daripada yang
dirumuskan oleh piaget dan perkembangan mereka selanjutnya lebih
panjang daripada yang diperkirakannya.
Pandangan kontemporer ini kemudian juga mendapat sokongan yang
penting dari para pakar psikologi pemrosesan informasi. Kalau piaget
meyakini bahwa perkembangan kognitif bayi baru tercapai pada
pertengahan tahun kedua, maka para pakar ini percaya bahwa
perkembangan kognitif,telah dimiliki lebih bayi lebih awal.
c. Perkembangan persepsi
Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan
lingkungannya, bagaimana ia mengerti, dan menginterpretasikan
stimulus yang ada di lingkungannya.
16
Menurut pandangan kontemporer, persepsi berkembang melalui
proses secara bertahap sejak lahir hingga meninggal. Sejumlah hasil
penelitian terbaru tentang perkembangan persepsi bayi menunjukan
bahwa kemampuan-kemampuan persepsi bayi telah berkembang sejak
awal-awal kehidupannya.
d. Perkembangan konsepsi
Menurut chaplin (2002), konsepsi adalah proses penggambaran ide
atau proses berpikir.
Peneliti-peneliti kontemporer percaya bahwa bayi lahir dengan
membawa
kemampuan-kemampuan
konsepsi
atau
telah
telah
memperoleh sejak awal perkembangan mereka.
e. Perkembangan memori
Menurut chaplin (2002), memori adalah keseluruhan pengalaman
masa lampau yang dapat diingat kembali. Memori merupakan unsur inti
dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk belajar dari individu
melibatkan memori.,
Berbeda dengan pandangan para pakar psikologi terdahulu yang
menganggap bahwa bayi tidak dapat menyimpan memori sampai mereka
memiliki ketrampilan berbahasa yang diperlukan untuk membentuk
memori itu dan mengingatnya, maka pandangan kontemporer percaya
bahwa kemampuan memori bayi telah mulai berkembang jauh lebih
awal dan bahkan sebelum kelahirannya.
f. Perkembangan bahasa
sesungguhnya
bayi
sudah
menunjukan
kemampuan
khusus
berbahasa, termasuk menyeleksi perhatian, membedakan suara, meniru
aspek-aspek pembicaraan, mensinkronkoan gerakan dengan nada suara
dan lebih khusus lagi kemampuan memahami fonem. Bayi yang berusia
1 bulan, dapat dengan mudah membedakan antara bunyi yang sama
dengan fonem yang berbeda, dan anak-anakdengan cepat dapat
mempelajari fonem mana yang relevan dengan bahasanya.
17
5. Perkembangan Psikososial
Perkembangan Psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan
perasaan atau emosi dan keperibadian serta perubahan dalam bagaimana
individu berhubungan dengan orang lain. Masa bayi adalah masa ketika
anak-anak mulai berjalan, berpikir, berbicara dan merasakan sesuatu.
Meskipun dalam pemenuhan kebutuhan bayi masih sangat tergantung pada
pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sebab, sejak
lahir pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam
perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan
orang-orang disekitarnya.
Dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa hal penting yang
berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya
adalah:
a. Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara
gejolak fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang
tampak (seperti senyuman atau ringisan).14
Ekpresi emosional terlibat dalam hubungan pertama yang terjadi
pada bayi. Kemampuan bayi untuk mengkomunikasikan emosi
memperbolehkan interaksi yang harmonis dengan pengasuh mereka dan
awal dari sebuah ikatan emosional diantara mereka.15
Untuk dapat memahami secara pasti mengenai kondisi emosi bayi
adalah sangat sukar, sebab informasi mengenai aspek emosi yang
subjektif hanya dapat diperoleh dengan cara intropeksi, sedangkan bayi
(sesuai dengan usianya yang masih sangat muda) tidak dapat
menggunakan cara tersebut dengan baik. Beberaapa para ahli memahami
kondisi emosi bayi melalui ekspresi tubuh dan wajah.
Untuk mengetahui apakah bayi benar-benar mengekspresikan emosi
tertentu, Corral Izard telah mengembangkan suatu sistem pengkodean
ekspresi wajah bayi yang berkaitan dengan emosi tertentu yang dikenal
dengan sebutan Miximally Discriminative Facial Movement Coding
14 Desmita, Op. Cit, hlm. 112-115
15 John W. Santrock, Masa Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2011), hlm. 291
18
System (MAX). Berdasarkan sistem klasifikasi Izard, diketahui beberapa
ekpresi emosi selama masa bayi, yaitu: kegembiraan tertawa
diekspresikan pada usia 4 bulan, ketakutan pada usia 5-8 bulan, dan
emosi-emosi yang lebih rumit seperti rasa malu, rasa bersalah,
kebingungan, cemburu, dan kebanggaan diekspresikan selama anak
belajar berjalan.
b. Perkembangan Temperamen
Temperamen adalah perbedaan kualitas dan intensitas respon
emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual
yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke
waktu dan pada semua situasi, yang dipengaruhi oleh interaksi antara
pembawaan, kematangan dan pengalaman16
Sejak lahir bayi memperlihatkan berbagai aktifitas individual yang
berbeda-beda. Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki
dan mulutnya tanpa henti-hentinya, tetapi bayi yang lain terlihat lebih
tenang. Dari perbedaan ini Alexander dan Stella Chess melakukan
penelitian dan mengklasifikasi tempermen kedalam tiga pola dasar,
pertama anak yang mudah (easy child), anak ini umumnya dalam suasan
hati yang positif, cepat membangun rutinitas teratur pada masa bayi, dan
mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, kedua anak yang sulit
(diffucult child), anak ini bereaksi secara negatif dan sering menangis,
terlibat rutinitas sehari-hari yang tidak teratur, dan lambat untuk
menerima perubahan, ketiga anak yang sulit untuk ramah (slow-towarm-up child), anak ini memiliki tingkat aktivitas rendah, seseorang
yang agak negatif, dan menunjukkan intensitas suasana hati yang rendah.
Pola-pola temperamen tersebut merupakan suatu karekteristik tetap
sepanjang masa bayi dan anak-anak yang akan dibentuk dan
diperbaharui oleh pengalaman anak dikemudian hari.17
c. Perkembangan Attachment
16 Desmita, Op.Cit, hlm. 117-119
17 John W. Santrock, Op.Cit,hlm. 295
19
Attachment
adalah
suatau
hubungan yang
psikologis
yang
diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain
dalam rentang waktu dan rentang tertentu. Seoarang bayi yang baru saja
lahir memiliki perasaan sosial, yakni kecendrungan alami untuk
berintrsksi dan melakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Hal
ini berkaitan dengan kondisi bayi yang sangat lemah pada saat lahir,
sehingga ia sangat membutuhkan pengasuhan dari orang lain dalam
mempertahankan hidupnya. Oleh sebab itu tidak heran kalau bayi dalam
semua kebudayaan mengembangkan kontak dan ikatan sosial yang kuat
dengan orang yang mengasuhnya, terutama ibunya.
Para ahli riset dan klinis lebih menaruh pada dua jenis ikatan, yaitu
keterkaitan dengan orang tua, orang yang dekat dengan orang tua dan
keterkaitan dengan anak-anak. Menurt J. Bowlby, pentingnya attachment
dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya
secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu keterkaitan.
Secara biologis, bayi yang baru lahir diberi kelengkapan untuk
memperoleh perilaku keterkaitan dengan ibunya. Bowlby juga
mengidentifikasi tahap perkembangan attachment pada bayi, terbagi
menjadi empat tahap:
1) Indiscriminate Sociability (0-2 bulan), pada tahap ini bayi tidak
membedakan antara orang-orang dan merasa tenang, atau meneriama
dengan senang orang yang dikenal dan tidak dikenal.
2) Attachment in the makin (3-7), pada tahap ini bayi mulai mengakui
dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang
lebih dikenal.
3) Specifc, clear-curt attachment(8-24), pada tahap ini bayi telah
mengembangkan keterkaitan dengan ibu atau pengasuh pertama
lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan
menangis ketika berpisah dengannya.
4) Goal-coordinated partenerships (24-seterusnya), pada tahap ini bayi
merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama,
bayi tidak merasa sedih selama berpisah dari ibu atau pengasuh
pertamanya dalam jangka waktu yang lama.
20
d. Perkembangan Rasa Percaya
Sesuai dengan perkembangan psikososial erikson, tahun-tahun
pertama kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (turst), dan
rasa tidak percaya (misturst). Erikson membagi rasa percaya ke dalam
tiga aspek:
1) Bahwa bayi belajar percaya padakesamaan dan kesimnambungan
dari pengasuh diluarnya.
2) Bahwa bayi percaya diri dan dapat dipercaya pada kemampuan
organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorongan-dorongan.
3) Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga
pengasuh tak perlu waspada dirugikan.
Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada
bayi terlihat dalam kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur, dan
kemudahan buang air besar. Bayi yang memiliki rasa percaya diri pada
dirinya cenderung memiliki rasa aman dan percaya diri untuk
mengekplorisasi lingkungan yang baru. Sebaliknya bayi yang tidak
memiliki rasa tidak percaya, cenderung tidak memiliki harapan-harapan
positif, rasa percaya diri bukan hanya muncul dan selesai begitu saja
selama tahun-tahun pertama kehidupan bayi saja, melainkan akan
muncul kembali pada tahap-tahap perkembangan berikutnya.
e. Perkembangan Otonomi
Otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk
menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai, dan menentukan
dirinya sendiri. Otonomi dibangun di atas perkembangan kemampuan
mental dan kemampuan motorik. Pada tahap ini bayi tidak hanya dapat
berjalan, tetapi mereka juga dapat memanjat, membuka dan menutup,
menjatuhkan, menolak dan menarik, memegang dan melepaskan. Bayi
21
merasa bangga dengan prestasi ini dan ingin melakukan segala sesuatu
sendiri.
Dengan demikian, setelah memperoleh kepercayaan dari pengasuh
mereka, bayi mulai menemukan bahwa perilaku mereka adalah mereka
sendiri. Mereka mulai menyatakan rasa mandiri atau otonomi mereka.
Perkembangan otonomi pada balita memberi dorongan untuk menjadi
individu yang mandiri, yang dapat memiliki dan menentukan masa
depan mereka sendiri.18
D. Bahaya-bahaya dalam Masa Perkembangan Bayi
Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya
merupakan bahaya bagi bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan
psikologis atau keduanya. Dalam tahun pertama dalam masa bayi, bahaya
fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-bahaya
psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan
bahaya yang serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala
sesuatu harus dilakukan untuk memperkecil intensitasnya kalau memang
bahaya itu terjadi.
1. Bahaya Fisik
Beberapa bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain
sebagai berikut.
a. Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi
selama tiga bulan daripada sesudahnya dan kurang lebih dari dua
pertiganya terjadi dalam bulan pertama.
b. Kematian Ranjang
Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi
korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang
ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab kematian yang
disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan
bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan
pada pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu
18 Desmita, Op.Cit, hlm. 125-126.
22
lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun
pertama masa bayi daripada tahun kedua.
c. Penyakit
Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan
pertama disebabkan karena penyakit separti gastrointestinal atau
komplikasi pernafasan, tetapi jumlah kematian yang dulu
disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang
karena sekarang bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk
memperkebal tubuh tehadap penyakit.
d. Kecelakaan
Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena
bayi sangat terlindungi dalam tempat tidur. Namun dalam tahun
kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak sangat
dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.
e. Kurang gizi
Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau
diet yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan
fisik
tetapi
juga
merusak
perkembangan
mental.
Kalau
pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat
mencapai potensi-potensi intelektualnya.
f. Dasar untuk menjadi gemuk
Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang
montok dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar
anaknya gemuk. Berbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada 3
periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama 3
bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah
lahir, dan yang ke 3 selama awal masa remaja.
2. Bahaya Psikologis
Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh
beberapa hal berikut.
a. Bahaya dalam berbicara
Keterlambatan dalam berbicara, seperti halnya kelambatan
dalam pengendalian motorik menjadi serius dalam masa bayi
karena pada masa ini diletakkan dasar- dasar untuk alat
23
komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa
hal, yang paling sering adalah tingkat intelegensi yang rendah,
kurangnya perangsang (terutama dalam tahun pertama).
b. Bahaya emosi
Terdapat empat bahaya psikologis umum yang sering muncul
dalam hubungan perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu:
1) Kurangnya kasih sayang
2) Tekanan
3) Terlampau banyak kasih sayang
4) Emosi yang kuat
c. Bahaya sosial
Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan
motivasi untuk belajar menjadi sosial. Karena kurangnya
kesempatan
dalam
hubungan
sosial
dapat
mempengaruhi
perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya
adalah penyakit sosial “malu”, bahwa sifat ini terbawa sejak bayi
dimana mereka dihadapkan pada terlalu banyak orang asing dan
pengasuh asing.
d. Bahaya moralitas
Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di
masa depan terjadi bila bayi lebih banyak mendapatkan perhatian
kalau dia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan
orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
e. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Konsep diri yang sedang berkembang merupakan cermin dari
tanggapan bayi mengenai pandangan orang tentang dirinya.
f. Bahaya bermain
Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan
bagi si bayi. Karena ada beberapa mainan dapat menyebabkan luka
pada si bayi jika ia tidak hati-hati dalam memainkannya.19
DAFTAR PUSTAKA
19 Elizabeth B. Hurlock, Op. Cit, hlm. 95-100
24
Desmita. 2015. Psikologi
Rosdakarya.
Perkembangan.
Bandung:
PT Remaja
Hurlock Elizabeth B. 2007. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Media.
John W. Santrock. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba
Humanika.
Machmud Hadi, M.Pd. 2010. Psikologi Perkembangan. Kendari: Cv
Shadra.
Marliani Rosleny. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka
Setia.
25