DIABETES MELLITUS epid

DIABETES MELLITUS
• Prevalensi peny DM ini diseluruh dunia

meningkat pesat.
• Kecenderungan meningkarnya peny ini
,disamping faktor genetik,juga dikaitkan dgn
perobahan sosial ekonomi dan gaya hidup
dlm masyarakat memakan .makanan yg
serba enak,umumnya kaya lemak dan gula.
• Peny.DM ini sering disebut “ The great
imitator”,ok peny.
• Ini dpt mengenai semua organ tubuh dan
menimbulkan bermacam keluhan.

• Definisi DM :

Penyakit atau kumpulan gejala yg terjadi
akibat insulin dlm badan jumlahnya
berkurang(secara kuantitatip) atau daya
kerjanya menurun(secara kualitatip) yg
menyebabkan gangguan metabolisme zat

gula,dimana terjadi peninggian kadar
glukosa(gula) dalam darah dan dalam
urine.

• Menurut The Expert Committee On The

Diagnosis And CLassification of Diabetes
Mellitus:
“Sekumpulan peny.metabolisme yg ditandai
dgn adanya peningkatan kadar glukosa
dalam darah (hyperglycaemia) akibat
gangguan sekresi insulin ataupun
gangguan kerja(aksi) insulin ataupun
gabungan ke 2 nya,dan hyperglycaemia

yg berlangsung kronis, akan
berakibat disfungsi dan kegagalan
fungsi dari berbagai organ tubuh dlm
jangka panjang,terutama
mata,syaraf,jantung,pembuluh

darah.”

• Men.American Diabetes Association (ADA)

DM adalah:
Suatu kelompok peny.metabolik,yg ditandai
oleh kadar glukosa darah melebihi nilai
normal(hyperglycaemia) dgn diagnosis
kadar gula darah sewaktu >>200 mg/dl
atau kadar gula darah puasa >>126
mg/dl,yg terjadi ok kelainan sekresi
insulin,kerja insulin,atau kedua2nya.

• Peny.ini memang tak langsung membunuh

penderitanya,tapi komplikasi jangka
panjang(late complication),yg pelan2 akan
mengancam jiwa os,kualitas hidup serta
effisiensi kerja os.perlahan2 akan
menurun.


Pendekatan metabolik(Metabolic Approach)
perlu
untuk mencegah atau
paling tidak menunda terjadinya
komplikasi jangka panjang.

TYPE DM.
Secara klinis DM dibagi atas:
1.DM type I (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
=
=IDDM=
2.Type II =Non Insulin Dependent Diabetes
Mellitus
=NIDDM=

• Type I :

Pada anak dan remaja.
Terjadi kerusakan sel2 Beta Pancreas(infeksi

virus,keracunan bahan2 kimia)
produksi
dan pengeluaran insulin berkurang
Hanya 10% dari semua DM.

• Type II.:
Biasanya terjadi usia >40 thn,90% dari
semua kasus,BB >>,dan punya riwayat
adanya anggota keluarga yg menderita DM.
25% DM type 2 punya riwayat keluarga
DM.
Kembar identik dgn DM,pasangan
kembarnya akan menderita peny.yg sama

• DM type I terjadi ok adanya kerusakan sel beta

pankreas sehingga sel2 yg memproduksi insulin
dlm tubuh tidak berfungsi.
Glukosa tak dpt masuk kedalam sel2.
Bila kerusakan sel beta telah mencapai 8090%,maka gejala DM mulai muncul

Perusakan sel beta tsb lebih cepat terjadi pada
anak2 drp dewasa.Ini ok sistem antibody tubuh
pada anak2 belum berkembang dan belum
mengetahui benda asing yg harus dilawan
sehingga reaksi tsb sering merusak sel2 beta
pankreas yg menghasilkan insulin

• -75% DM type 1 terjadi sebelum usia
40 thn.
Penderita DM type 1 biasanya
membutuhkan insulin seumur
hidupnya Diperkirakan hanya 1020% dari semua DM

II.Type II
Ini dibedakan dari Type I :
A .Sel beta pancreasnya utuh,tapi tak
menghasilkan insulin dlm jumlah yg cukup,sel2 tak
dpt terbuka,dan menyebabkan glukosa terkumpul
dlm darah.
Glukosa yg terkumpul ini tak dpt diobah menjadi

energi
kgd DM.
B.Pancreas menghasilkan insulin yg cukup,tapi
insulin ini tidak berfungsi secara effisien,ok
resistensi insulin.

• Pada obeis masih dihasilkan relatif banyak

insulin,tetapi tetap tak bisa mencukupi kebutuhan
untuk mempertahankan kgd tetap dlm batas2
normal.

Pada Obeis ini,insulin harus bekerja keras untuk
memasukkan glukosa ke dalam sel2 tubuh,ok
darah orang gemuk terdapat kgd yg tinggi,dimana
pada suatu saat akan menyebabkan insulin tidak
sanggup lagi untuk memasukkan glukosa tsb ke
dlm sel2 tubuh
sehingga terjadi resistensi
insulin

mengakibatkan
DM.
Resistensi insulin pada os. Type II yg gemuk,juga
disebabkan oleh masukan kalori yg berlebihan.

• Pada os.DM type II yg tak gemuk

kgd
nya tinggi,ok memiliki sel beta Pancreas yg
sangat sedikit untuk membentuk
insulin,sehingga dpt mempertahankan kgd
tetap dlm batas normal

Pada DM type II ditemukan 2 kerusakan:
1.Kerusakan fisiologis
sekresi insulin
yg
abnormal
2.Resistensi insulin pada sel2.









E P ID E M I O L O GI :
Peny.DM makin sering ditemukan pada masyarakat
sesuai perkembangan peradaban man.
Prevalensi :1,6%,JKT, Waspaji 1982,dgn ratio
pria :wanita =1,2 :1 ,Sutarja menemukan : 2,3%.
Peradaban Barat juga berpengaruh dlm
peningkatan DM
PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia )
meneliti thn 2001 di JKT prevalen DM di Depok 12,8
% ,Jawa Timur 1,4 % ,Jawa Barat 1,1 %,Padang 1,5
% dan Menado angkanya paling tinggi yaitu 6,1 %.
Profil Kesehatan Indonesia thn 2005,DM berada
pada peringkat 8,dgn proporsi 2,3 % pada os rawat

jalan di RS.
Sedangkan dari PTM terbanyak penyebab kematian
DM berada pada peringkat 6,dgn proporsi sebesar
2,16 % di RS di Indonesia.

• Orang Eskimo yg hidup dgn gaya hidup

tradisional,jarang terdapat DM,berbeda dgn
daerah urban (Zimmet,thn 1978).
Orang Yahudi yg berasal dari Yaman,dan pindah
ke Israel(Cohen,1961),orang India di Afrika
selatan(Marine,1966),DM nya meningkat.
Orang Indian di USA(West,1974),dari penduduk
asli di Australia(Wise.1976)
Ada hubungan timbal balik antara ekologi dgn
DM.

• Men.WHO,(2004),diperkirakan sekitar 177 juta

orang menderita DM,dan akan meningkat hingga

melebihi 300 juta orang pada thn 2025.
Di Asia,(2003), sebanyak 89 juta orang yg menderita
DM,dan jumlah ini akan mencapai hingga 170 juta
pada thn 2025.
Berdasarkan International Diabetes
Federation(2000),os. DM di INA yg berusia > 20 thn
mencapai 5,6 juta orang pada thn 2001,dan
diperkirakan akan meningkat hingga 8,2 juta pada
thn 2020.

• Berdasarkan Profil Kesehatan Sum.Utara,2000,DM

menempati peringkat ke 9 dgn proporsi os.DM thp
seluruh os.yg dirawat inap sebesar 4,09%
diseluruh RS di Propinsi Sum.Utara.
Profil Kesehatan Propinsi Sumatra Utara (2004)
DM menempati peringkat ke-6 sebagai penyebab
kematian terbanyak diseluruh RS di INA thp os.yg
dirawat inap thn 2003 dgn proporsi sebesar 3,2%
setelah Stroke,Cedera intra cranial,Perdarahan

intra cranial,TBC,dan Gagal ginjal.

• Mula2 terjadi resistensi insulin,sehingga

tubuh berusaha untuk meningkatkan
sekresi insulin
terjadi
penumpukan glukosa dlm darah,sedang
jumlah insulin terus menurun dan kgd
meningkat(hyperglycaemia)
baru muncul gejala2 klinis DM
• Resistensi insulin bisa terjadi ok
:kegemukan dan OR yg kurang

ETIOLOGI .
Penyebab pasti belum diketahui,
diperkirakan bersifat multifaktorial

• Gejala2 klinis :
1.Banyak & sering kencing(Poliuria).
2.Banyak minum(Polidipsi).
3.Banyak makan (Polifagi).
Trias P
gejala khas.,ditambah keluhan2 an
lain
:lemas,mudah lelah,BB turun,gatal2,kebas2,rasa
ngilu,keputihan,gangguan penglihatan,mudah
ngantuk,nafsu makan bertambah,sering merasa
haus,dll..

Determinan /Risk Faktor DM.
1.Genetik:
Kemungkinan seseorang yg memliki
riwayat keluarga DM type 1untuk menderira
DM adalah 50%,sedang seseorang yg
memiliki riwayat keluarga DM type 2 untuk
menderita DM adalah 50%(Men.WHO
EXPERT COMMITTEE ON DM).
Perbedaan besarnya resiko pada DM type 1
dan DM type 2,menunjukkan bahwa peny.DM
juga dpt dipengaruhi oleh lingkungan.

• 2. Umur (usia lanjut).

Bertambahnya usia mengakibatkan
mundurnya fungsi alat tubuh
gangguan
fungsi pankreas dan kerja dari insulin.
Faktor2 lain yg mempengaruhi DM:
Penggunaan obat2 tertentu yg dpt
menimbulkan hyperglycaemia
Pada usia lanjut cenderung DM type 2.

Di USA prevalensi DM pada usia > 65 thn
adalah sebesar >10%,sedang umur diatas
80 thn, angkanya menjadi 16-20%
3. Pola makan & Obesitas.
Memakan lebih banyak kalori drp yg
dibutuhkan, kelebihan ini disimpan dlm
tubuh dlm bentuk lemak ,
obeis
Diperlukan insulin lebih bayak lagi,bila
insulin sudah tak mampu lagi mengobah
lemak menjadi sumber energi
lemak
tertimbun dlm darah mengakibatkan
naiknya k.g.d.
DM.

4. Kurangnya aktivitas fisik.
The Journal of the American
MedicalAssciation melaporkan dari
penemuan study >21000 dokter
menunjukkan bahwa ber OR 5x seminggu
akan menurunkan 42% kasus2 yg
diperkirakan akan menderita DM type 2.
Dgn ber OR akan dpt mencegah atau paling
sedikit menunda terjadinya DM type 2.

• 5. Kehamilan.
Peny DM yg terjadi ok kehamilan disebut: DM
Gestasional
Ini disebabkan adanya gangguan toleransi insulin.
Pada waktu hamil banyak dihasilkan hormon
oestrogen,progestron,gonadotropin,kortikosteroid,
hormon2 ini memiliki fungsi yg antagonis dgn
insulin,ok itu tubuh memerlukan jumlah insulin yg
lebih >>.
DM Gestasional biasanya terjadi pada trimester ke 2
dan 3.

Namun pada 98% kasus. DM nya hilang
jika bayi sudah dilahirkan.
Wanita yg menderita DM Gestasional pada
waktu 1 kehamilan, kemungkinan akan
mendapat DM itu lagi pada waktu
kehamilan berikutnya.
Bila wanita memiliki riwayat keluarga
DM,maka ia memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapat DM Gestasional.

6. Infeksi.
Orang yg rentan dgn DM,infeksi virus dpt menjadi
faktor pencetus terjadinya DM.
Ini disebabkan virus tsb dpt secara langsung sel2
beta pankreas,sehingga dpt merusak sel beta.
Beberapa infeksi yg khas yg jarang terjadi pada
orang normal terjadi pada os. DM.,seperti:
1.Tuberkulosa.
2.Infeksi sal.kemih
3.infeksi kulit dan selaput lendir.

DIAGNOSA .
Keluhan2 /gejala2 klinis +
pem.k.g.d(puasa >126mg%,k.g.d. sewaktu
>200 mg%).
Untuk kelompok tanpa keluhan khas DM
diperlukan pemastian kgd 2x
abnormal,baik kgd puasa(>126 mg%),kgd
sewaktu(>200 mg%) atau Tes Toleransi
Glukosa Oral,yaitu dgn mengukur kgd 2
jam setelah meminum 75 gram
glukosa.Bila hasilnya >>200 mg%
DM.

Buka Belum Pasti DM
n DM DM
KGD
Plasma
Sewakt vena
u
Darah
kapiler

Dokumen yang terkait

ANALISIS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP DEPRESI PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN PENDEKATAN MODELCOMMUNITY AS PARTNER DI KELURAHAN DINOYO MALANG

2 29 27

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH, FREKUENSIKELUHAN, DAN RAGAM KOMPLIKASI DENGAN KEPATUHAN TATALAKSANA PADAKLIENDIABETES MELLITUS YANG RAWAT JALAN DI POLI PENYAKIT DALAM RS WAVA HUSADA KEPANJEN

0 30 27

HUBUNGAN SELF-EFFICACYTERHADAPKEPATUHAN POLA DIIT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

10 80 27

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGELOLAAN BERAT BADAN DENGAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN BERAT BADAN (NIC) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (NIDDM) DI RSI AISYIYAH MALANG

1 25 23

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD "KANJURUHAN" KEPANJEN KABUPATEN MALANG

7 58 29

PERILAKU PERAN SAKIT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

1 20 2

DIET DIABETES MELLITUS DAN PENYUSUNAN MENU

0 15 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN TERAPI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS (SUATU STUDI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS BULAN OKTOBER 2009 DI RSD dr. SOEBANDI, JEMBER)

0 20 17

FAKTOR RISIKO DIABETES MELLITUS PADA PENDUDUK PULAU GILI KETAPANG, DESA GILI KETAPANG, KECAMATAN SUMBERASIH, KABUPATEN PROBOLINGGO (Analisis Data Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo Tahun 2012)

1 11 20

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN GIZI DENGAN POLA MAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENJALANI RAWAT JALAN DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

0 12 17