ANALISIS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP DEPRESI PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN PENDEKATAN MODELCOMMUNITY AS PARTNER DI KELURAHAN DINOYO MALANG
ANALISIS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP DEPRESI PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN
PENDEKATAN MODELCOMMUNITY AS PARTNER DI KELURAHAN DINOYO MALANG
SKRIPSI
Oleh : RIF’ATUL FANI
08060070
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
(2)
i
ANALISIS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP DEPRESI PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN
PENDEKATAN MODELCOMMUNITY AS PARTNER DI KELURAHAN DINOYO MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
Oleh : RIF’ATUL FANI
NIM. 08060070
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(3)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP DEPRESI PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN
PENDEKATAN MODELCOMMUNITY AS PARTNER DI KELURAHAN DINOYO MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh : RIF’ATUL FANI
NIM. 08060070
Skripsi ini telah diujikan Tanggal 25 April 2012
Penguji I, Penguji II,
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom Rohmah Susanto,.S.Kep,.Ns NIP.UMM.112.0309.0405 NIP.UMM. 112.0309.0392
Penguji III, Penguji IV,
DR. Moch. Agus Krisno,M.Kes Ledy Martha A, S.Kep,Ns,M.Kes. NIP.UMM.104.8909.0118 NIP.UMM.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari handayani, M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304
(4)
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Rif’atul Fani
Nim : 08060070
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul skripsi : Analisis Promosi Kesehatan terhadap Depresi pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus dengan Pendekatan Model
Community as Partner di Kelurahan Dinoyo Malang.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 18 April 2012 Yang membuat pernyataan,
Rif’atul Fani
(5)
iv
LEMBAR MOTTO
Tidak ada satupun alasan yang
membenarkan manusia untuk
bersikap SOMBONG
Hidupmu bukan hanya untuk
diri sendiri dan
orang-orang yang kamu butuhkan
dalam menghadapi hidupmu,
tapi juga untuk orang
lain yang membutuhkanmu
dalam menghadapi hidupnya
Terus menjadi lebih baik adalah tanda
bahwa kita bersyukur kepada Sang
(6)
v
(7)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Promosi Kesehatan terhadap Depresi pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus dengan Pendekatan Model Community as Partner di Kelurahan Dinoyo Malang ”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada :
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini,.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom. selaku pembimbing I yang telah sabar dan bijaksana dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
4. Rohmah Susanto, S.Kep,.Ns selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepala Puskesmas Dinoyo Malang yang telah memberikan izin dan memfasilitasi saya dalam proses awal pelaksanaan penelitian.
6. Kelurahan Dinoyo dan Ibu Kader yang telah membantu saya dalam proses penelitian ini.
(8)
vii
7. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
8. Orangtuaku tercinta Bapak Syech Akbar dan Ibu Sumiati Hasan serta keenam saudaraku yang tak pernah lelah untuk memberikan motivasi, kasih sayang serta doa yang dipanjatkan untuk kesuksesan Fani.
9. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK angkatan 2008 dan KKN 47 2011 yang turut serta membantu dan memberikan dukungan.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak
khususnya bidang keperawatan dan Puskesmas Dinoyo Malang. Amin…
Malang, 18 April 2012
(9)
viii ABSTRACT
Analysis Health Promotion to Depression in Aggregate of
Diabetes Mellitus Patients Approach Community as Partner Model
in Dinoyo Rural District Malang City
Rif’atul Fani1, Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom.2,Rohmah Susanto,S.Kep.Ns3
Background : Diabetes Mellitus is a chronic disease that can lead to feeling inadequate, it can be exaggerated, fears arise that continues to be a feeling of depression. People with Diabetes Mellitus have two times higher risk of depression is between 20-25%. To prevent the Diabetes Mellitus condition developing 5 to 6 years earlier suffered from consequence of depression, health promotion approach
Community as Partner model is very appropriate to applied in aggregate of patients with
Diabetes Mellitus because it provides a holistic problem solving in the form of primary prevention, secondary, and tertiary.
Method : This research is a observational research used cross sectional design. The research was conducted in January 2012 in Dinoyo Rural District Malang City. Subjects were aggregate of patients with diabetes mellitus (n=33) taken by the method of probability sampling with cluster sampling technique. Data analysis performed using SPSS16 with a computerized system linear multiple regression analysis.
Result : The result showed the influenced of primary prevention to depression is 33,7%. Influenced of secondary prevention to depression is 46,1% and influnced of tertiary prevention to depression is 31,8%. The regression equation is depression in aggregate of Diabetes Mellitus patients=41.8 to 1.4 + 0.06 primary prevention secondary prevention - 1.6 tertiary prevention.
Conclusion : There is a relationship of primary prevention, secondary prevention, and tertiary prevention with depression in aggregate of Diabetes Mellitus patients in Dinoyo Rural District Malang City. While the most dominant factor of health promotion related to depression in aggregate of Diabetes Mellitus patients is secondry prevention.
Keywords : Health Promotion, Depression, Diabetes Mellitus, Community as Partner
1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University
of Muhammadiyah Malang.
2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University
of Muhammadiyah Malang.
3. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University
(10)
ix INTISARI
Analisis Promosi Kesehatan terhadap Depresi pada Agregat
Penderita
Diabetes Mellitus
dengan Pendekatan Model
Community as Partner
di Kelurahan Dinoyo Malang
Rif’atul Fani1
, Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom.2, Rohmah Susanto,S.Kep.Ns3
Latar Belakang : Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronis yang dapat menimbulkan perasaan yang tidak adekuat lagi, dapat berlebihan, timbul ketakutan yang berlanjut menjadi perasaan depresi. Orang dengan Diabetes Mellitus mempunyai resiko dua kali lebih tinggi terjadinya depresi yakni antara 20-25%. Untuk mencegah kondisi Diebetes Mellitus berkembang 5 sampai 6 tahun lebih cepat akibat depresi yang diderita, promosi kesehatan dengan pendekatan model Community as Partner sangat sesuai diterapkan pada agregat penderita Diabetes Mellitus karena memberikan upaya penyelesaian masalah secara holistik berupa pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 di Kelurahan Dinoyo Malang. Subyek penelitian adalah agregat penderita
Diabetes Melitus (n = 33) diambil dengan metode probability sampling dengan tehnik
cluster sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS 16 dengan analisis regresi linier ganda.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pencegahan primer terhadap depresi yakni sebesar 33,7%. Pengaruh pencegahan sekunder terhadap depresi sebesar 46,1% dan pengaruh pencegahan tersier terhadap depresi sebesar 31,8%. Adapun persamaan garis regresinya adalah depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus = 41,8 – 1,4 pencegahan primer + 0,06 pencegahan sekunder – 1,6 pencegahan tersier.
Kesimpulan : Ada hubungan pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan penceghan tersier dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Malang. Sedangkan untuk faktor yang paling dominan dari promosi kesehatan yang berhubungan dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus adalah pencegahan sekunder.
Kata Kunci : Promosi Kesehatan, Depresi, Diabetes Mellitus, Community as Partner.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
(11)
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRACT ... viii
INTISARI ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTARLAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Bagi Agregat Penderita Diabetes Mellitus ... 6
1.4.2 Bagi Institusi Keperawatan ... 6
1.4.3 Bagi Peneliti ... 6
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Strategi Intervensi Community as Partner untuk menurunkan Depresi pada Diabetes Mellitus ... 8 2.1.1 Promosi Kesehatan ... 8
2.1.2 Strategi Promosi Kesehatan ... 8
2.1.3 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ... 9
2.1.4 Konsep Community as Partner ... 11 2.1.5 Strategi Intervensi Community as Partner untuk Menurunkan 13
(12)
xi
Depresi pada Diabetes Mellitus ...
2.2 Konsep Depresi pada Penderita Diabetes Mellitus ... 15
2.2.1 Konsep Depresi ... 15
2.2.1.1 Definisi Depresi ... 15
2.2.1.2 Penyebab Depresi ... 16
2.2.1.3 Jenis- Jenis Depresi Berdasarkan Tingkat Penyakit .. 20
2.2.1.4 Instrumen Depresi ... 21
2.2.2 Konsep Diabetes Mellitus ... 22
2.2.2.1 Definisi Diabetes Mellitus ... 22
2.2.2.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus ... 22
a. Diabetes Mellitus Tipe 1 ... 22
b. Diabetes Mellitus Tipe 2 ... 23
c. Diabetes Mellitus Gestasional ... 24
d. Diabetes Mellitus Tipe lain ... 24
2.2.2.3 Gambaran Klinis Diabetes Mellitus ... 24
2.2.2.4 Penyebab Diabetes Mellitus ... 25
a. Genetik dan faktor Keturunan ... 25
b. Virus ... 25
c. Bahan Toksik ... 26
d. Nutrisi Berlebihan ... 26
2.2.2.6 Komplikasi Diabetes Mellitus ... 26
a. Komplikasi Akut ... 26
b. Komplikasi Kronik ... 27
2.2.3 Depresi pada Penderita Diabetes Mellitus ... 27
2.2.4 Peran Perawat dalam Agregat Penderita Diabetes Mellitus ... 29
BAB III KERANGKA KONSEP ... 32
3.1 Kerangka Konseptual ... 32
3.2 Hipotesis Penelitian ... 33
BAB IV METODE PENELITIAN ... 35
4.1 Desain Penelitian ... 35
4.2 Kerangka Penelitian ... 35
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling... 36
(13)
xii
4.3.2 Sampel ... 37
4.3.3 Sampling ... 37
4.4. Variabel Penelitian ... 38
4.4.1 Variabel Independen ... 38
4.4.2 Variabel Dependen ... 38
4.5 Definisi Operasional ... 38
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 39
4.7 Intrumen Penelitian ... 39
4.7.1 Uji Validitas... 40
4.7.2 Uji Reliabilitas ... 41
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 42
4.8.1 Tahap Persiapan ... 42
4.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 42
4.9 Analisa Data ... 43
4.9.1 Univariat ... 43
4.9.2 Bivariat ... 43
4.9.3 Multivariat ... 43
4.10 Etika Penelitian ... 48
4.10.1Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)... 48
4.10.2Tanpa Nama (Annonimity)... 48
4.10.3Kerahasiaan (Confidentiality)... 48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 49
5.1 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus... 49
5.2 Tingkat Depresi Agregat Penderita Diabetes Mellitus ... 50
5.3 Hubungan Pencegahan Primer, Pencegahan Sekunder, dan Pencegahan Tersier dengan Depresi pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus ... 51 5.4 Faktor Dominan dari Promosi Kesehatan yang berhubungan dengan Depresi pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus ... 52 BAB VI PEMBAHASAN ... 55
6.1 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus... 55
6.2 Tingkat Depresi Agregat Penderita Diabetes Mellitus ... 57 6.3 Hubungan Pencegahan Primer dengan Depresi pada Agregat 58
(14)
xiii
Penderita Diabetes Mellitus ... 6.4 Hubungan Pencegahan Sekunder dengan Depresi pada Agregat
Penderita Diabetes Mellitus ... 60
6.5 Hubungan Pencegahan Tersier dengan Depresi pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus ...
61
6.6 Faktor Dominan dari Promosi Kesehatan yang berhubungan dengan Depresi pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus ...
63
6.7 Keterbatasan Penelitian ... 64
6.8 Implikasi untuk Keperawatan ... 65
BAB VII PENUTUP ... 67
7.1 Kesimpulan ... 67
7.2 Saran ... 67
(15)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kadar Glukosa Sewaktu dan Puasa ... 25 Tabel 4.1 Definisi Operasional variabel ... 39 Tabel 5.1 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan
Dinoyo Bulan Januari 2012... 50
Tabel 5.2 Tingkat Depresi Agregat Penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Bulan Januari 2012 ...
51
Tabel 5.3 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Promosi Kesehatan terhadap Depresi pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus ...
(16)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Community as Partner ... 11 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 33 Gambar 4.2 Kerangka Penelitian ... 36
(17)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Responden ... 72
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin studi Pendahuluan dan Ijin Penelitian .. 73
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Dinoyo Malang ... 74 Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian di Kelurahan Dinoyo Malang ... 75
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian di Kelurahan Dinoyo Malang ... 76 Lampiran 6 Tes DASS (Depression Anxiety Stress Scale) 42 ... 77
Lampiran 7 SAP (Satuan Acara Penyuluhan )Promosi Kesehatan ... 79
Lampiran 8 Kuesioner Analisis Promosi Kesehatan terhadap Depresi pada Agregat Penderita Diabetes Mellitus dengan Pendekatan Model Community as Partner di Kelurahan Dinoyo Malang .... 83 Lampiran 9 Kisi-Kisi Jawaban Kuesioner ... 86
Lampiran 10 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 88
Lampiran 11 Hasil Pelaksanaan Promosi Kesehatan ... 94
Lampiran 12 Uji Asumsi ... 98
Lampiran 13 Hasil Signifikansi Persamaan Garis Regresi ... 100
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ... 102
(18)
xvii
DAFTAR PUSTAKA
American Diagnosis Association. (2003). Diagnosis and Classification of Diabetes (Diabetes Care). 26:3160–3167
Ananta. (2009). Waspadai Gejala Penyakit Mematikan. Yogyakarta: Tugu Publisher. Anderson, RJ.,Freedland, KE., Clouse, RE., Lustman, PJ. (2001). The Prevalence of
Comorbid Depression in Adults with Diabetes: A Meta Analysis Diabetes Care, 24 (6): 1069-1078
Anderson & McFarlane. (2006). Community as Partner Theory and Practice in Nursing Edisi 3. Philadelpihia: Lippincott Williams & Wilkins.
Antara. (2011). Masyarakat Perlu Edukasi Bahaya Diabetes Mellitus.
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/11/11/21/148494-masyarakat-perlu-edukasi-bahaya-diabetes-mellitus. Diakses pada tanggal 30 November 2011.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Arora, Anjali. (2007). Pres Diabetes (Memahami Diabetes dan Mengukur Resiko yang Anda Miliki). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Basuki. (2002). Penyuluhan Diabetes Mellitus . Jakarta: FKUI.
D’Adamo & Catherine. (2006). Diabetes: Penemuan Baru Memerangi Diabetes melalui Diet Golongan Darah. Yogyakarta: B-First
Depkes. (2004). Pusat Promosi Kesehatan: Kebijaksanaan Nasional Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI : Jakarta
Efendi, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Ekasari, Nia Fatma, et al. (2008). Keperawatan Komunitas Upaya Memandirikan Masyarakat Untuk Hidup Sehat. Jakarta: Trans Info Media.
Hidayat, Alimul Aziz. (2003). Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Alimul Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
(19)
xviii
Katon, W., Von Korff, M., Ciechanowski P, et al. (2004). Behavioral and Clinical Factors Associated with Depession among Individuals with Diabetes. Diabetes Care. 27 (4): 914-920.
Lubis, Namora. (2009). DEPRESI: Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana.
Lutsman, PJ., Anderson, RJ., Freeland, KE., de Groot, M., Carney, RM., Clouse, RE., (2000). Depression and Poor Glycemic Control: A Meta Analytic Review of the Literature. Diabetes Care. 23 (7): 934-942
Maramis, W.F. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan Teori & Imlu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nouwen, Arie, et al. (2005).Effect of comorbid chronic diseases on prevalence and odds of depression in adults with diabetes. Psychosom Med;67:46–51pmid:15673623
Nurmiati, Amir. (2005). Depresi Aspek Neurologi Diagnosis dan Tatalaksana. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nursalam & Patriani. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: UD Agung Seto.
Nursalam . (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Potter & Perry. (2005). Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice. 4/E. Alih Bahasa Asih, Yasmin dkk. Jakarta: EGC
Purwoko, Krisman. (2010). Hati-hati, Diabetes dan Depresi Bisa Saling Memacu
.http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/10/11/24/148494-hati-hatidiabetes-dan-depresi-bisa-saling-memicu. Diakses pada tanggal 25 September 2011.
Riduwan & Kuncoro,Engkos A. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung : Alfabeta
Soegondo, S,dkk. (2005). Penatalksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FKUI. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
(20)
xix
Wahit & Nurul. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas 1: Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika.
Wicaksana,Inu. (2009). Aspek Neuropsikologi Gangguan Mood. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM.
Widjadja, Rafelina. (2009). Penyakit Kronis: Tindakan, Pencegahan, Pengobatan secara Medis maupun Tradisional. Jakarta: Bee Media Indonesia.
Winarsunu, Tulus. (2009). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press.
(21)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
DEPKES RI (2004) menyatakan bahwa promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Notoatmodjo (2005) menyatakan bahwa promosi kesehatan merupakan upaya memasarkan, menjual, memperkenalkan, pesan-pesan atau program-program kesehatan sehingga masyarakat menerima atau mengenal pesan-pesan kesehatan tersebut, yang akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat. Berdasarkan pengertian promosi kesehatan di atas dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan merupakan upaya yang dilakukan melalui penyampaian pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan individu atau kelompok dalam mempertahankan, mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya sehingga dapat terciptanya kesehatan yang optimal dan sesuai harapan.
Diabetes Mellitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula dalam darah (glukosa) akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang sering menjadi masalah kesehatan di masyarakat dan mulai menonjol sebagai penyebab mortalitas di Negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Menurut hasil survey WHO, permasalahan Diabetes Mellitus di Indonesia tahun 2003 menduduki ranking ke 5, tahun 2005 menjadi ranking ke 3 dan tahun 2006 jumlah penderita mencapai 14 juta orang dengan persentase 50% penderita
(22)
2
yang sadar mengidap penyakit diabetes dan sekitar 30% di antaranya melakukan pengobatan secara teratur. WHO memperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi 21,8 juta orang pada tahun 2030 dan menurut International Diabetes Federation perkiraan WHO tersebut telah terjadi pada tahun 2011 ini (Antara, 2011). Hal ini dimungkinkan karena penduduk Indonesia memiliki kebiasaan yang buruk seperti diet yang kurang sehat, kurang gerak, dan kondisi lingkungan yang
tidak mendukung kesehatan (D’Adamo & Catherine, 2006). Distribusi penyakit ini juga menyebar pada semua tingkatan masyarakat dari tingkat sosial ekonomi rendah sampai tinggi, pada setiap ras, golongan etnis dan daerah geografis. Hal ini tentu saja merupakan suatu kondisi yang perlu mendapat perhatian karena komplikasi Diabetes Mellitus dapat mengenai semua organ tubuh dan gejalanya dapat timbul secara perlahan-lahan sehingga penderita tidak menyadari akan adanya perubahan dalam dirinya seperti polidipsi, polifagia, dan poliuri (Ananta, 2009).
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronis yang dapat menimbulkan perasaan yang tidak adekuat lagi, dapat berlebihan, timbul ketakutan yang berlanjut menjadi perasaan depresi. Depresi merupakan kejadian yang umum terjadi pada penderita Diabetes Mellitus. Gangguan psikologis ini muncul pada saat seseorang menerima diagnosa Diabetes Mellitus. Penderita Diabetes Mellitus sering kali mengalami kesulitan untuk menerima diagnosa tersebut ketika mengetahui bahwa penyakitnya tidak bisa disembuhkan, mempunyai banyak komplikasi, dan pengobatan yang dilakukan seumur hidup serta harus melakukan diet yang ketat. Penyakit ini dapat mempengaruhi mobilitas dan tingkat kemandirian penderita serta mengalami perubahan dalam gaya hidupnya yaitu cara melihat dirinya sendiri
(23)
3
dan ataupun untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini dapat berlanjut menjadi perasaan gelisah, takut, cemas dan depresi (Nouwen, 2005).
Depresi dan Diabetes Mellitus dapat terjadi secara bersamaan karena adanya perubahan fisik yang dihubungkan dengan penyakit yang merupakan penyebab depresi dan individu akan menunjukkan reaksi psikologis. Sementara itu resiko terjadi depresi akan meningkat seiring dengan semakin beratnya kondisi Diabetes Mellitus yang diderita. Resiko terjadinya depresi secara umum antara 10-25 % pada wanita dan 5-11 % pada laki-laki. Sementara orang dengan Diabetes Mellitus
mempunyai resiko dua kali lebih tinggi terjadinya depresi yakni antara 20-25% (Anderson,et al. 2001; Katon W,et al. 2004).
Depresi merupakan salah satu keadaan yang biasa terjadi pada seseorang yang menderita penyakit kronis dengan komplikasi seperti Diabetes Mellitus. Depresi dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah dan metabolisme insulin melalui peningkatan kortisol yang berdampak pada kebiasaan pola makan,
penambahan berat badan dan resiko komplikasi. Manajemen pengobatan Diabates
Mellitus yang dilakukan dalam waktu lama dapat memperparah kondisi depresi penderita. Hal ini menunjukkan bahwa diabetes dan depresi tidak hanya terkait
secara perilaku, tapi juga secara biologis (Purwoko, 2010).
Penelitian oleh Hu (2010, dalam Purwoko, 2010) mengatakan bahwa sekitar 10% dari jumlah penduduk Amerika Serikat menderita diabetes dan setiap tahun 6,7% orang berusia lebih dari 18 tahun mengalami depresi klinis. Di antara lebih dari 7.400 peserta yang mengalami depresi, terdapat 17% yang memiliki risiko tinggi mengalami Diabetes Mellitus. Sebaliknya, di antara lebih dari 2.800
peserta yang mengalami Diabetes Mellitus, terdapat 29% yang beresiko mengalami
(24)
4
Dilihat dari jumlah prevalensi yang tinggi perawat komunitas bertanggung jawab membantu agregat penderita Diabetes Mellitus untuk tetap menstabilkan dan mempertahankan kesehatannya agar tidak depresi dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial. Community as Partneryang didasarkan pada Nueman’s model menekankan agregat penderita Diabetes Mellitus sebagai pelaku utama pembangunan kesehatan, dan proses keperawatan (Efendi, Ferry & Makhfudli, 2009). Agregat ini dipengaruhi oleh delapan subsistem yakni komunikasi, transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Anderson & McFarlane. 2006). Untuk mencegah kondisi Diebetes Mellitus berkembang 5 sampai 6 tahun lebih cepat akibat depresi yang diderita (Katon, et al, 2004) promosi kesehatan dengan pendekatan model Community as Partner sangat sesuai diterapkan pada agregat penderita Diabetes Mellitus karena memberikan upaya penyelesaian masalah secara holistik berupa pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Dari hasil studi pendahuluan jumlah penderita dengan diagnosa Diabetes Mellitus yang didapatkan dari kunjungan masyarakat ke Puskesmas Dinoyo Malang dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2011, di Kelurahan Dinoyo terdapat 50 orang penderita yang rata-rata berusia 57 tahun. Para penderita mengeluh takut dengan penyakit yang dideritanya, merasa sedih dan cemas karena tidak bisa mencari nafkah untuk anak-anak mereka. Mereka juga merasa sulit untuk menjalani pengobatan dan diet yang harus dilakukan seumur hidup untuk mengontrol penyakitnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menganggap perlu melakukan penelitian untuk menganalisis Promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus dengan pendekatan model Community as Partner di Kelurahan Dinoyo Malang.
(25)
5
1.2 Rumusan Masalah
Bardasarkan uraian di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.2.1 Bagaimana hubungan pencegahan primer dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo?
1.2.2 Bagaimana hubungan pencegahan sekunder dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo?
1.2.3 Bagaimana hubungan pencegahan tersier dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo?
1.2.4 Faktor apa yang lebih dominan dari promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita
Diabetes Mellitus dengan pendekatan model Community as Partner di Kelurahan Dinoyo Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi karakteristik agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Malang.
1.3.2.2 Mengidentifikasi tingkat depresi agregat penderita Diabetes Mellitus
(26)
6
1.3.2.3 Mengidentifikasi hubungan pencegahan primer dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus
1.3.2.4 Mengidentifikasi hubungan pencegahan sekunder dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus
1.3.2.5 Mengidentifikasi hubungan pencegahan tersier dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus
1.3.2.6 Mengidentifikasi faktor dominan dari Promosi kesehatan yang berhubungan dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Agregat Penderita Diabetes Mellitus
Menjadi alternatif untuk mencegah depresi sehingga diharapkan agregat penderita Diabetes Mellitus memiliki semangat dalam menjalani seluruh proses program pengobatannya.
1.4.2 Bagi Institusi Keperawatan
Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan tentang Analisis promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita
Diabetes Mellitus sehingga dapat dijadikan referensi akademik serta pengembangan penelitian di bidang keperawatan komunitas.
1.4.3 Bagi Peneliti
Dengan mengetahui hubungan promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus dengan pendekatan model Community as Partner maka akan menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti di
(27)
7
bidang keperawatan, khususnya keperawatan komunitas. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian lebih lanjut. 1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pedoman bagi penelitian lain yang akan mengembangkan topik yang berkaitan dengan intervensi model Community as Partner dalam penyelesaian masalah depresi pada penderita Diabetes Mellitus.
(1)
yang sadar mengidap penyakit diabetes dan sekitar 30% di antaranya melakukan pengobatan secara teratur. WHO memperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi 21,8 juta orang pada tahun 2030 dan menurut International Diabetes Federation perkiraan WHO tersebut telah terjadi pada tahun 2011 ini (Antara, 2011). Hal ini dimungkinkan karena penduduk Indonesia memiliki kebiasaan yang buruk seperti diet yang kurang sehat, kurang gerak, dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung kesehatan (D’Adamo & Catherine, 2006). Distribusi penyakit ini juga menyebar pada semua tingkatan masyarakat dari tingkat sosial ekonomi rendah sampai tinggi, pada setiap ras, golongan etnis dan daerah geografis. Hal ini tentu saja merupakan suatu kondisi yang perlu mendapat perhatian karena komplikasi Diabetes Mellitus dapat mengenai semua organ tubuh dan gejalanya dapat timbul secara perlahan-lahan sehingga penderita tidak menyadari akan adanya perubahan dalam dirinya seperti polidipsi, polifagia, dan poliuri (Ananta, 2009).
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronis yang dapat menimbulkan perasaan yang tidak adekuat lagi, dapat berlebihan, timbul ketakutan yang berlanjut menjadi perasaan depresi. Depresi merupakan kejadian yang umum terjadi pada penderita Diabetes Mellitus. Gangguan psikologis ini muncul pada saat seseorang menerima diagnosa Diabetes Mellitus. Penderita Diabetes Mellitus sering kali mengalami kesulitan untuk menerima diagnosa tersebut ketika mengetahui bahwa penyakitnya tidak bisa disembuhkan, mempunyai banyak komplikasi, dan pengobatan yang dilakukan seumur hidup serta harus melakukan diet yang ketat. Penyakit ini dapat mempengaruhi mobilitas dan tingkat kemandirian penderita serta mengalami perubahan dalam gaya hidupnya yaitu cara melihat dirinya sendiri
(2)
dan ataupun untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini dapat berlanjut menjadi perasaan gelisah, takut, cemas dan depresi (Nouwen, 2005).
Depresi dan Diabetes Mellitus dapat terjadi secara bersamaan karena adanya perubahan fisik yang dihubungkan dengan penyakit yang merupakan penyebab depresi dan individu akan menunjukkan reaksi psikologis. Sementara itu resiko terjadi depresi akan meningkat seiring dengan semakin beratnya kondisi Diabetes Mellitus yang diderita. Resiko terjadinya depresi secara umum antara 10-25 % pada wanita dan 5-11 % pada laki-laki. Sementara orang dengan Diabetes Mellitus mempunyai resiko dua kali lebih tinggi terjadinya depresi yakni antara 20-25% (Anderson,et al. 2001; Katon W,et al. 2004).
Depresi merupakan salah satu keadaan yang biasa terjadi pada seseorang yang menderita penyakit kronis dengan komplikasi seperti Diabetes Mellitus. Depresi dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah dan metabolisme insulin melalui peningkatan kortisol yang berdampak pada kebiasaan pola makan, penambahan berat badan dan resiko komplikasi. Manajemen pengobatan Diabates Mellitus yang dilakukan dalam waktu lama dapat memperparah kondisi depresi penderita. Hal ini menunjukkan bahwa diabetes dan depresi tidak hanya terkait secara perilaku, tapi juga secara biologis (Purwoko, 2010).
Penelitian oleh Hu (2010, dalam Purwoko, 2010) mengatakan bahwa sekitar 10% dari jumlah penduduk Amerika Serikat menderita diabetes dan setiap tahun 6,7% orang berusia lebih dari 18 tahun mengalami depresi klinis. Di antara lebih dari 7.400 peserta yang mengalami depresi, terdapat 17% yang memiliki risiko tinggi mengalami Diabetes Mellitus. Sebaliknya, di antara lebih dari 2.800 peserta yang mengalami Diabetes Mellitus, terdapat 29% yang beresiko mengalami depresi.
(3)
Dilihat dari jumlah prevalensi yang tinggi perawat komunitas bertanggung jawab membantu agregat penderita Diabetes Mellitus untuk tetap menstabilkan dan mempertahankan kesehatannya agar tidak depresi dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial. Community as Partneryang didasarkan pada Nueman’s model menekankan agregat penderita Diabetes Mellitus sebagai pelaku utama pembangunan kesehatan, dan proses keperawatan (Efendi, Ferry & Makhfudli, 2009). Agregat ini dipengaruhi oleh delapan subsistem yakni komunikasi, transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Anderson & McFarlane. 2006). Untuk mencegah kondisi Diebetes Mellitus berkembang 5 sampai 6 tahun lebih cepat akibat depresi yang diderita (Katon, et al, 2004) promosi kesehatan dengan pendekatan model Community as Partner sangat sesuai diterapkan pada agregat penderita Diabetes Mellitus karena memberikan upaya penyelesaian masalah secara holistik berupa pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Dari hasil studi pendahuluan jumlah penderita dengan diagnosa Diabetes Mellitus yang didapatkan dari kunjungan masyarakat ke Puskesmas Dinoyo Malang dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2011, di Kelurahan Dinoyo terdapat 50 orang penderita yang rata-rata berusia 57 tahun. Para penderita mengeluh takut dengan penyakit yang dideritanya, merasa sedih dan cemas karena tidak bisa mencari nafkah untuk anak-anak mereka. Mereka juga merasa sulit untuk menjalani pengobatan dan diet yang harus dilakukan seumur hidup untuk mengontrol penyakitnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menganggap perlu melakukan penelitian untuk menganalisis Promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus dengan pendekatan model Community as Partner di Kelurahan Dinoyo Malang.
(4)
1.2 Rumusan Masalah
Bardasarkan uraian di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.2.1 Bagaimana hubungan pencegahan primer dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo?
1.2.2 Bagaimana hubungan pencegahan sekunder dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo?
1.2.3 Bagaimana hubungan pencegahan tersier dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo?
1.2.4 Faktor apa yang lebih dominan dari promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus dengan pendekatan model Community as Partner di Kelurahan Dinoyo Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi karakteristik agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Malang.
1.3.2.2 Mengidentifikasi tingkat depresi agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Malang.
(5)
1.3.2.3 Mengidentifikasi hubungan pencegahan primer dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus
1.3.2.4 Mengidentifikasi hubungan pencegahan sekunder dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus
1.3.2.5 Mengidentifikasi hubungan pencegahan tersier dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus
1.3.2.6 Mengidentifikasi faktor dominan dari Promosi kesehatan yang berhubungan dengan depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Dinoyo Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Agregat Penderita Diabetes Mellitus
Menjadi alternatif untuk mencegah depresi sehingga diharapkan agregat penderita Diabetes Mellitus memiliki semangat dalam menjalani seluruh proses program pengobatannya.
1.4.2 Bagi Institusi Keperawatan
Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan tentang Analisis promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus sehingga dapat dijadikan referensi akademik serta pengembangan penelitian di bidang keperawatan komunitas.
1.4.3 Bagi Peneliti
Dengan mengetahui hubungan promosi kesehatan terhadap depresi pada agregat penderita Diabetes Mellitus dengan pendekatan model Community as Partner maka akan menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti di
(6)
bidang keperawatan, khususnya keperawatan komunitas. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian lebih lanjut. 1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pedoman bagi penelitian lain yang akan mengembangkan topik yang berkaitan dengan intervensi model Community as Partner dalam penyelesaian masalah depresi pada penderita Diabetes Mellitus.