MAKNA SHOLAT TARAWIH DARI MALAM PERTAMA

MAKNA SHOLAT TARAWIH DARI MALAM
PERTAMA HINGGA MALAM KE-30
Di bulan Ramadhan, kita memiliki
beberapa ibadah tertentu yang tidak ada
di bulan-bulan lainnya, salah satunya
adalah sholat tarawih.
Setelah sholat isya’, kita biasanya
melaksanakan sholat tarawih sebanyak
11 sampai dengan 23 raka’at yang
ditutup degan 3 raka’at witir. Lalu,
kenapa
kita
harus
bersusah-susah
mendirikan
sholat
hingga
belasan
raka’at setelah seharian berpuasa?
(Baca juga: 7 Cara Agar Hubungan
Suami Istri Tetap Hangat dan Ibadah

Tetap Jalan Selama Ramadhan)
Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata
bahwa Nabi pernah ditanya tentang
Keutamaan Shalat Tarawih Di Bulan
Ramadhan. Nabi menjawab dengan
sabdanya sebagai berikut :

Di malam pertama, Orang mukmin
keluar dari dosanya , seperti saat dia
dilahirkan oleh ibunya.
Di malam kedua, ia diampuni, dan juga
kedua orang tuanya, jika keduanya
mukmin
Di malam ketiga, seorang malaikat
berseru di bawah Arsy: Mulailah beramal,
semoga Allah mengampuni dosamu
yang telah lewat.
Di malam keempat, dia memperoleh
pahala seperti pahala membaca Taurat,
Injil, Zabur, dan Al-Furqan Al-Quran.

Di malam kelima, Allah Subhanahu wa
Taala memeberikan pahala seperti
pahala orang yang shalat di Masjidil
Haram, masjid Madinah dan Masjidil
Aqsha.
Di malam keenam, Allah Subhanahu
wa Taala memberikan pahala orang yang
berthawaf di Baitul Makmur dan

dimohonkan ampun oleh setiap batu dan
cadas.
Di malam ketujuh, seolah-olah ia
mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan
kemenangannya atas Firaun dan Haman.
Di malam kedelapan, Allah Subhanahu
wa Taala memberinya apa yang pernah
Dia berikan kepada Nabi Ibrahim ‘Alaihi
Salam.
Di malam kesembilan, seolah-olah ia
beribadah keDi Allah Subhanahu wa

Taala sebagaimana ibadahnya Nabi
Salallahu ‘Alaihi wa Salam.
Di malam kesepuluh, Allah Subhanahu
wa Taala mengaruniai dia kebaikan dunia
dan akhirat.
Di malam kesebelas, ia keluar dari
dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut
ibunya.

Di malam keduabelas, ia datang pada
hari kiamat wajahnya bagaikan bulan di
malam purnama.
Di malam ketigabelas, ia datang di
hari kiamat dalam keadaan aman dari
segala keburukan.
Di
malam
keempatbelas,
para
malaikat

datang
seraya
memberi
kesaksian untuknya, bahwa ia telah
melakukan shalat tarawih, maka Allah
tidak menghisabnya di hari kiamat.
Di malam kelimabelas, ia didoakan
oleh para malaikat dan para penanggung
(pemikul) Arsy dan Kursi.
Di
malam
keenambelas,
Allah
menerapkan baginya kebebasan untuk
selamat dari neraka dan kebebasan
masuk ke dalam surga.
Di malam ketujuhbelas, ia
pahala seperti pahala para nabi.

diberi


Di malam kedelapanbelas, seorang
malaikat berseru, “Hai hamba Allah,
sesungguhnya Allah ridha pada dirimu
dan pada ibu bapakmu.”
Di malam kesembilanbelas, Allah
mengangkat derajat-derajatnya dalam
surga Firdaus.
Di malam keduapuluh, Allah memberi
pahala para Syuhada (orang-orang yang
mati syahid) dan shalihin (orang-orang
yang saleh).
Di malam kedua puluh satu, Allah
membangun untuknya gedung dari
cahaya.
Di malam keduapuluh dua, ia datang
di hari kiamat dalam keadaan aman dari
setiap kesedihan dan kesusahan.
Di malam keduapuluh tiga, Allah
membangun untuknya sebuah kota di

dalam surga.

Di malam keduapuluh empat, ia
memperoleh duapuluh empat doa yang
dikabulkan.
Di malam keduapuluh lima, Allah
Taala menghapuskan darinya azab kubur.
Di malam keduapuluh enam, Allah
mengangkat
pahalanya
selama
empatpuluh tahun.
Di malam keduapuluh tujuh, ia dapat
melewati shirathal mustaqim di hari
kiamat bagaikan kilat yang menyambar.
Di malam keduapuluh delapan, Allah
mengangkat baginya seribu derajat
dalam surga.
Di malam keduapuluh sembilan,
Allah memberinya pahala seribu haji

yang diterima.
Di
malam
ketigapuluh,
Allah
berfirman, “Hai hamba-Ku, makanlah
buah-buahan surga, mandilah dari air
Salsabil dan minumlah dari telaga

Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau
hamba-Ku.”
(Baca
juga: 5
Cara
Kebiasaan
Buruk
Ramadhan)

Membuang
Di

Bulan

Subhanallah,
semoga
kita
diberi
kesempatan untuk menikmati berbagai
berkah dan rahmat yang disediakan
Allah di Ramadhan kali ini. Aamiin.