ANALISIS HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP DITINJAU DARI SKILL ARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

(1)

ANALISIS HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP DITINJAU DARI SKILLARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN

EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

Oleh Risna Afriani

Kenyataan pembelajaran fisika di sekolah masih terfokus pada penuntasan materi saja. Sehingga tingkat kepahaman materi dan kemampuan berpikir peserta didik tidak dikembangkan secara maksimal. Kemampuan berpikir merupakan produk otak untuk taraf kognitif yang salah satunya adalah hasil belajar siswa dan ke-mampuan berargumentasi secara ilmiah. Penelitian ini dilakukan di SMP Ar-Raihan Bandar Lampung, menggunakan dua kelas yaitu kelas ekperimen di laboratorium nyata (kelas VIII Umar Bin Khatab) dengan jumlah sampel 25 siswa dan kelas eksperimen di laboratorium maya (VIII Ustman Bin Affan) dengan sampel 25 siswa menggunakan desain faktorial. Pada awal penelitian diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kemudian siswa diberikan LKS untuk mengetahui skill argumentasi ilmiah siswa yang kemudian dikategorikan dalam skill argumentasi ilmiah tinggi dan skill argumentasi ilmiah rendah. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan peningkatan hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan maya, (2) Ada Interaksi antara metode pembelajaran


(2)

Risna Afriani

iii

dengan skill argumentasi ilmiah siswa dalam peningkatan hasil belajar fisika siswa, (3) Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar fisika siswa yang memilikiskillargumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya menggunakan me-tode eksperimen di laboratorium nyata dan maya, 4) Ada perbedaan peningkatan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah rendah yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan maya.

Kata kunci: hasil belajar,skillargumentasi ilmiah,metode eksperimen,laborato-rium maya,laboratorium nyata.


(3)

SKILLARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

Oleh Risna Afriani

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

Judul Skripsi : ANALISIS HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP DITINJAU DARISKILLARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

Nama Mahasiswa : Risna Afriani Nomor Pokok Mahasiswa : 0743022044 Program Studi : Pendidikan Fisika Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Abdurrahman, M. Si Dr. Undang Rosidin, M. Pd NIP. 19681210 199303 1 002 NIP. 19600301 198503 1 003

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si. NIP 19671004 199303 1 004


(5)

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. Abdurrahman, M. Si.

Sekretaris :Dr. Undang Rosidin, M. Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing :Dr. Agus Suyatna, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Risna Afriani

NPM : 0743022044

Fakultas/Jurusan : FKIP/P MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 177 Kotabumi, Lampung Utara Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Desember 2012 Yang Menyatakan,

Risna Afriani NPM. 0743022044


(7)

Penulis dilahirkan di Kotabumi Lampung Utara, pada tanggal 28 April 1990, sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak M. Najib dan Ibu Murniati, S. Pd.

Jenjang pendidikan dimulai di Taman Kanak-kanak (TK) R.A. Muslimin

Kotabumi tahun 1994 dan diselesaikan tahun 1995, Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Teladan Kotabumi diselesaikan pada tahun 2001. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kotabumi, diselesaikan pada tahun 2004. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kotabumi, diselesaikan pada tahun 2007.

Tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa jalur non-Reguler.

Tahun 2009, penulis melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Pada tahun 2011 penulis melaksanakan praktek mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 6 Bandar Lampung.


(8)

MOTTO:


(9)

karya sederhana ku ini sebagai bukti tanda cinta dan kasih ku yang tulus kepada: 1. Teristimewa untuk mama dan bapak yang telah tulus dan sabar membesarkan,

mendidik, dan mendoakanku tanpa henti, memberikan kasih sayang, serta memberikan yang terbaik untuk masa depanku.

2. Adik-adik tercinta (Rini Novitasari, Khairul Akbar, dan Azzahra Nafisa) yang telah memberikan semangat, canda tawa, senyuman termanis dan selalu menemani disegala suasana

3. Para pendidik yang kuhormati, yang telah mengajar dengan penuh kesabaran 4. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan memberi motivasi kepada ku 5. Almamater tercinta.


(10)

xi

SANWACANA

Bismillahirrohmaanirrohiim,

Alhamdulillahirobbill alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas kasih sayang dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

argumentasi ilmiah Siswa pada Metode Eksperimen di laboratorium Nyata dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Dr. Undang Rosidin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika sekaligus selaku pembimbing II atas kesediaan dan keikhlasannya

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Abdurrahman, M. Si selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Agus Suyatna, M.Si. selaku Pembahas yang selalu memberikan bimbingan dan saran atas perbaikan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen serta staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan Pendidikan MIPA.


(11)

xii

sekaligus atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung. 8. Bapak Levi Prihata, S.Pd. selaku guru mitra atas bantuan dan kerja samanya

selama penelitian berlangsung.

9. Bapak dan ibu guru serta staf SMP Ar-Raihan Bandar Lampung.

10. Siswa-siswi kelas VIII Umar Bin Khatab dan kelas VIII Ustman Bin Affan SMP Ar-Raihan Bandar Lampung.

11. Sepupu dan keponakanku (Suci, Uti, Dinda, Raihan) yang lucu-lucu, bandel, nyebelin tetapi tetap dihati. Terimakasih atas senyuman dan canda tawa nya. 12. Uni Neni dan Bang Hen, terimakasih untuk tempat tinggal nya dan sudah mau

direpotkan.

13. Untuk teman ku Dian Novitasari, Duwi Wahyuni, Santi, Mb Esti, terimaksih ya buat semua bantuan nya.

14. Sahabat-sahabat ku tercinta (Yuni, Riski, Putri, Danti). Terimakasih untuk semangat nya, terimakasih untuk semua hari-hari yang kalian berikan untuk ku yang tak kan bisa ku lupakan, .

15. Rekan-rekan Pendidikan Fisika Nonreguler 2007. Terimakasih atas persaudaraan dan kebersamaannya.

16. Kakak tingkat 2006, 2005, serta adik tingkat angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011.

17. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini Semoga Alloh melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.


(12)

xiii

Bandar Lampung, Desember 2012


(13)

Tabel Halaman 3.1 Desain Penelitian... 26 4.1 Hasil Uji Validitas Soal... 38 4.2 Hasil Uji Realibilitas Soal ... 38 4.3 Data PersentaseSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Untuk Kedua

Metode Eksperimen ... 39 4.4 Hasil Hasil Uji Normalitas DataN-gainHasilPretessdanPosttest... 44 4.5 Hasil Uji Homogenitas DataN-gainHasil Belajar Siswa padaTest of

Homogeneity of Variances... 45 4.6 Hasil Analisis Variansi Interaksi Metode Pembelajaran denganSkill

Argumentasi Siswa. ... 46 4.7 Uji Perbandingan Hasil Belajar Siswa padaSkillArgumentasi Tinggi

Antara Metode Pembelajran... 47 4.8 Uji Perbandingan Hasil Belajar Siswa padaSkillArgumentasi Rendah


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan KerangkaPemikiran... 22 4.1 Grafik FrekuensiSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Kelas

Eksperimen di Laboratorium Nyata... 40 4.2 Grafik FrekuensiSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Kelas

Eksperimen di Laboratorium Maya. ... 40 4.3 Grafik Persentase Rata-rataSkillArgumentasi Ilmiah Siswa

Untuk Kedua Kelas Eksperimen... 41 4.4 Diagram NilaiPretestdanPosttestRata-rata Kelas Eksperimen di

Laboratorium Nyata ... 42 4.5 Diagram NilaiPretestdanPosttestRata-rata Kelas Eksperimen di

Laboratorium Maya ... 42 4.6 Diagram TotalN-gainRata-rata Untuk Kedua Metode Eksperimen... 43 4.7 Grafik Rata-rata Nilai Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Eksperimen di

Laboratorium Nyata dan Laboratorium Maya ... 53 4.8 Grafik Interaksi AntaraSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Dengan Metode

Pembelajaran... 54 4.9 Diagram Persentasi Siswa Yang MemilikiSkillArgumentasi


(15)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya penga-jaran dan latihan, proses perbuatan dan cara mendidik. Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri siswa. Peru-bahan yang dimaksud adalah peruPeru-bahan perilaku berupa pengetahuan, pe-mahaman, dan keterampilan, serta kebiasaan yang baru yang diperoleh oleh siswa.

Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mulai diajarkan pada siswa SMP, meskipun dasar-dasarnya sudah diberikan sejak SD. Fisika pada khususnya dan IPA pada umumnya merupakan hasil dari kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari serangkaian proses ilmiah antara lain pe-nyelidikan, penyusunan, dan pengujian. Pentingnya pembelajaran fisika yaitu untuk memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, menumbuhkan kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah serta mengembangkan il-mu dan teknologi.


(16)

2 Namun pada kenyataannya, pembelajaran fisika lebih menekankan pada ketercapaian target materi menurut kurikulum atau menurut buku yang di-pakai sebagai buku panduan, bukan pada pemahaman materi yang diajar-kan dan peningkatan keterampilan belajar siswa. Padahal salah satu kecaka-pan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir dan keterampilan berbica, berargumentasi se-cara ilmiah.

Fisika sering dianggap sebagai pelajaran yang kurang diminati bahkan pa-ling tidak disukai oleh siswa. Padahal dasarnya setiap anak memiliki daya imajinasi dan rasa ingin tahu yang cukup besar. Kedua sifat tersebut meru-pakan dasar untuk mengembangkan sikap kritis dari anak tersebut. Untuk itu guru dituntut dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menggali rasa ingin tahu serta imajinasi yang dimiliki oleh setiap siswanya.

Skll atau keterampilan berpendapat siswa dapat membantu mengembang-kan kreatifitas yang ada pada diri siswa. Jika guru memberimengembang-kan suatu per-masalahan, hal itu akan memacu siswa untuk berpikir mengapa hal itu ter-jadi dan apa yang mempengaruhinya. Dengan bekal pertanyaan dari seorang siswa juga akan meningkatkan respon siswa lain untuk mengeluarkan ja-waban atau pertanyaan sehingga ketidakjelasan suatu materi/masalah dapat dipecahkan oleh siswa sendiri. Membelajarkan fisika tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan eksperimen dimana siswa melakukan percobaan menggu-nakan alat-alat praktikum sehingga pengalaman lansung sebagai sarana pe-ningkatan hasil belajar menjadi hal pokok yang harus dikuasai oleh siswa.


(17)

Akan tetapi, kurang atau tidak tersedianya fasilitas sarana-prasana laborato-rium menjadi suatu alasan yang kuat bagi guru untuk tidak melakukan ke-giatan praktikum.

Teknologi informasi dan komputer telah berkembang pesat. Teknologi me-miliki pengaruh yang luar biasa, salah satu implikasinya dapat dirasakan da-lam perkembangan media pembelajaran yang sekarang sudah berbantuan komputer. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pem-belajaran menjadi lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, serta hasil siswa da-pat ditingkatkan.

Penerapan pembelajaran dengan metode ini digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa dengan meninjau kemampuan berargumentasi ilmiah

sis-wa yang berbeda. S Analisis hasil

belajar fisika siswa SMP ditinjau dari skill argumentasi ilmiah siswa pada pembelajaran eksperimen di laboratorium nyata dan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, rumusan ma-salah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang pembe-lajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya?


(18)

4 2. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan skill

ar-gumentasi ilmiah siswa?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya? 4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada siswa yang

memi-liki skill argumentasi ilmiah rendah yang pembelajarannya mengguna-kan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk menge-tahui:

1. Perbedaan hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya mengguna-kan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya 2. Interaksi antara metode pembelajaran dengan skill argumentasi ilmiah

siswa

3. Perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya

4. Perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah rendah yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya


(19)

Penpelitian ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai beri-kut:

1. Dapat melatih siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa ter-hadap suatu materi belajar dalam proses pembelajaran fisika sekaligus membantu siswa dalam penguasaan konsep fisika.

2. Dapat menjadi alternatif baru bagi guru dalam menyajikan materi pem-belajaran yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan hasil be-lajar fisika siswa

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah :

1. Metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa me-lakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disam-paikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Metode eksperimen di labora-torium nyata adalah suatu metode pembelajaran yang siswanya melaku-kan praktikum dengan menggunamelaku-kan alat-alat di laboratorium.

2. Metode eksperimen di laboratorium maya (virtual laboratory) adalah metode pembelajaran dimana siswa melakukan praktikum dengan alat-alat dalam suatu program khusus seperti halnya laboratorium nyata yang berbasis komputer.

3. Skil argumentasi Ilmiah, merupakan kemampuan atau keterampilan sis-wa dalam mengemukakan suatu alasan atau pendapat mengenai sesuatu yang tujuannya untuk menyakinkan orang lain, mengajak, bahkan mem-pengaruhi orang lain, dimana alasan yang dikemukakan tersebut harus


(20)

6 bersifat logis, disertai dengan fakta-fakta yang bersifat keilmuan serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

4. Hasil belajar yang diteliti dibatasi pada aspek kognitif siswa yang di-peroleh berdasarkan hasilpretest dan posttestpokok bahasan usaha dan energi.

5. Materi yang disampaikan dalam penelitian ini adalah materi usaha dan energi.

6. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Umar Bin Khatab dan VIII Ustman Bin Affan semester genap di SMP Ar-Raihan Bandar Lampung.


(21)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati, 2002: 3-4).

Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti yang tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemam-puan melompat setelah latihan. Menurut Dimyati (1999:

4-pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain yang

Sedangkan hasil belajar menurut Mulyono (1999: 37) bahwa:

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses yang ber-usaha untuk memperoleh suatu bentuk prilaku yang menetap. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.


(22)

8

Menurut Daryanto (2010: 100) ada tiga ranah yang menjadi sasaran dalam

-kognitif saja. Masih menurut Daryanto (2010: 100-101):

Aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang diantaranya: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (aplication), analisis (analysis), sintsis (syntesis), dan evaluasi penilaian (evalua-tion).

Nilai aspek kognitif diperoleh dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis siswa yang dievaluasi di setiap akhir pembelajaran. Hasil evaluasi kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk hasil belajar siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami proses pembe-lajaran yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes. Hasil belajar sangat berkaitan dengan ketuntasan belajar siswa.

2. Skill Argumentasi Ilmiah

Era globalisasi oleh dilalui oleh siapapun yang hidup di abad ini. Di dalamnya sarat dengan kompetensi yang pemenangnya sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh proses pendidikan. Pengalaman belajar dalam proses pen-didikan diharapkan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh pe-serta didik sehingga siap digunakan untuk memecahkan problema


(23)

kehi-dupan yang dihadapinya. Pengalaman belajar yang diperolah peserta didik diharapkan juga mengilhami mereka ketika menghadapi problema dalam ke-hidupan yang sesungguhnya (Arif, 2002 : 14).

Skillatau keterampilan merupakan suatu kemampuan yang ada didalam diri manusia yang masih bisa untuk dikembangkan lagi. Keterampilan merupa-kan suatu kemampuan yang sudah ada didalam diri seseorang dengan sendi-rinya, yang kemudian dapat dikembangkan berdasarkan kemampuannya ter-sebut (Majid, 2007 : 31). Dengan kata lain keterampilan atau skill adalah kemampuan yang telah ada pada diri manusia itu sendiri, yang terbentuk dengan sendirinya, yang kemudian dapat dikembangkan kembali berdasar-kan kemampuannya tersebut.

Menurut Abdul (2007) keterampilan dapat dipilah menjadi 4 jenis yaitu keterampilan personal (personal skill) yang mencakup kecakapan mengenal diri (self awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thinking skill), kete-rampilan sosial (social skill), keterampilan akademik (academic skill), kete-rampilan vokasional (vocational skill).

Leksana (2011)skilladalah:

Keterampilan atauhow toatau cara untuk melakukan sesuatu. Landasan skill adalah pengalaman dan pembelajaran secara praktek lapangan. Dengan pembelajaran secara langsung dapat membantu siswa lebih terampil serta berdasakan pengalaman yang sebelumnya telah mereka dapatkan akan membuat mereka untuk lebih mengasah keterampilan yang ada. Dengan bimbingan guru dalam melakukan praktek, siswa akan lebih paham materi atau praktek yang dikerjakan. Skill memiliki karakter bisa ditransfer dari individu ke individu lainnya melalui proses pembelajaran bertahap. Cara yang paling efektif untuk mentransferskill adalah dengan mengikut sertakan si pembelajar melakukan tahapan pekerjaan saat dan membuatnya mempraktekan tahapan pekerjaan tersebut dalam konteks pelatihan lapangan dan melakukan pengulangan.


(24)

10 Abied (2011) juga berpendapat bahwa skill adalah suatu prosedur atau aturan untuk mendapatkan atau memperoleh suatu hasil tertentu.

Menanggapi kedua pendapat para ahli di atas bahwa keterampilan atauskill dapat di transfer atau di ajarkan kepada orang lain sehingga apa yang kita pelajari dan kita ketahui dapat pula dilakukan oleh orang lain dengan mengajarkan orang tersebut untuk melakukan apa yang kita kerjakan.

Selain itu jika kita mengajarkan pekerjaan atau pengalaman itu secara berulang-ulang maka orang tersebut akan mendapatkan keterampilan atau cara sendiri dalam melakukan pekerjaan tersebut. Praktek dan pengulangan merupakan dua kunci utama bagi seseorang untuk mempelajari dan menda-patkanskillyang baru.

argumentasi itu merupakan suatu usaha yang dilakukan sesorang yang tu-juannya untuk menyakinkan orang lain, mengajak, bahkan mempengaruhi orang lain. Agar tujuan itu berhasil si pembicara harus mengemukakan alasan-alasan yang kuat dengan menggunakan bukti-bukti yang berupa fakta (Suparni, 1986 : 94).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembicara berusaha mengemuka-kan fakta-fakta, sehingga ia dapat menunjukmengemuka-kan bahwa pendapat itu benar atau tidak (Keraf, 1985 : 3). Argumentasi merupakan usaha yang dilakukan seseorang dalam menyampaikan suatu pendapat yang disertai fakta yang menguatkan pendapat tersebut.


(25)

Kekuatan argumentasi terletak pada kemampuan si pembicara dalam mengemukakan pendapat dengan alasan yang mendukung dan pembenaran yang mengacu pada usaha dalam menunjukkan hubungan antara penyataan dan alasan. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus berani mengung-kapkan pendapatnya sesuai dengan apa yang dipikirkannya, baik penge-tahuan itu ia dapat dari buku ataupun dari pengalamannya sehari-hari. Kegiatan belajar mengajar dikatakan aktif apabila siswanya pun ikut aktif dalam proses pembelajaran dengan mereka memberikan alasan-alasan atau pendapat atas masalah yang diberikan oleh guru. Dasar pendapat atau argu-mentasi siswa merupakan awal dari pola berpikir kritis atau logis yang akan menimbulkan sikap ilmiah dalam diri siswa.

Wahyu (2011) mengatakan bahwa argumentasi adalah pembuktian. Erduran (2008: 4) memperkuat dengan menyatakan bahwa argumentasi adalah suatu bentuk wacana yang perlu disesuaikan oleh mahasiswa dan secara eksplisit diajarkan melalui instruksi yang sesuai, penataan tugas dan pemodelan. Da-lam proses pembelajaran siswa diharapkan mampu membuktikan kebenaran atas pendapat-pendapat yang telah ia kemukakan bedasarkan bukti yang da-pat diterima oleh orang banyak.

Berdasarkan definisi tersebut argumentasi merupakan suatu wacana yang disesuaikan untuk proses pembelajaran dengan adanya pendapat atau diskusi antar siswa.

Menurut Erduran (2008: 4) sebagai berikut:

Sebuah kerangka kedua adalah perspektif sosial budaya yang menunjuk pada peran interaksi sosial dalam belajar dan proses berpikir, dan me-nyatakan bahwa proses berpikir yang lebih tinggi berasal dari kegiatan


(26)

12 sosial mediasi, khususnya melalui mediasi bahasa dan mengusulkan bahwa setidaknya ada lima dimensi saling terkait atau kontribusi poten-sial dari pengenalan argumentasi di kelas sains adalah:

a. Mendukung akses ke kognitif dan meta-kognitif proses karakteristik kinerja dan memungkinkan ahli pemodelan untuk siswa;

b. Mendukung pengembangan kompetensi komunikatif dan berpikir sangat kritis;

c. Mendukung pencapaian melek ilmiah dan memberdayakan siswa untuk berbicara dan menulis bahasa ilmu pengetahuan;

d. Mendukung enkulturasi ke dalam praktek-praktek budaya ilmiah dan pengembangan kriteria untuk evaluasi epistemis pengetahuan.

e. Mendukung pengembangan penalaran, khususnya pilihan teori atau posisi berdasarkan kriteria rasional.

Proses belajar dan berpikir sangat berkaitan erat dengan cara berbahasa atau berpendapat. Mediasi bahasa akan membantu seseorang untuk menyatakan apa yang ia ketahui mengenai pengetahuan ataupun pengalaman. Dengan adanya mediasi bahasa dalam proses pembelajaran juga akan membantu guru untuk lebih mengetahui karakteristik dan kemampuan siswa. Sehingga guru dapat mengambil model yang tepat sesuai kemampuan siswa tersebut. Dari kelima manfaat argumentasi tersebut akan membantu siswa untuk men-jalin interaksi dan kerjasama dengan teman sebayanya, mendukung perkem-bangan komunikasi antar siswa dan cara berpikir kritis, memberdayakan sis-wa dalam berbicara dan menulis bahasa dalam ilmu pengetahuan, mendu-kung siswa untuk terjun langsung dalam praktek-praktek dan pengem-bangan kriteria pengetahuan serta mendukung pengempengem-bangan penalaran, khususnya pilihan teori atau posisi berdasarkan kriteria rasional. Sehingga siswa akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan hubungan yang baik dengan guru maupun siwa yang lain atau teman sebaya.


(27)

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa argumentasi dalam kelas sangat penting karena dapat membantu guru untuk mengetahui kemampuan siswa. Terkadang siswa yang mempunyai kemampuan pengetahuan tetapi tidak mempunyai kemampuan dalam berbicara sehingga dengan bahasa tuli-san akan mempermudah guru untuk menilai kemampuan siswa tersebut. Da-lam bidang sains argumentasi dibutuhkan sangat penting untuk mengetahui pendapat siswa tentang suatu teori yang telah dikemukakan dan akan me-munculkan suatu ide baru dalam bidang pendidikan khususnya sains.

Menurut Robbyn (2011) argumentasi adalah sebuah wacana yang berusaha meyakinkan atau membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat, si-kap, atau keyakinan. Wiwit (2011) juga berpendapat bahwa argumentasi merupakan suatu bentuk keterampilan berbahasa yang efektif, yang berusa-ha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sebagaimana yang diinginkan. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa argumentasi merupakan suatu wacana yang ditujukan kepada orang lain agar orang lain terpengaruh dimana dalam wacana tersebut disertakan fakta-fakta dan bukti yang sesuai sehingga orang lain pun menganggap bahwa wacana tersebut benar adanya bukan rekayasa belaka.

Ilmiah merupakan sesuatu yang bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, me-menuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Khodijah (2006) berpendapat bahwa ilmiah sesuatu yang bersifat sistematis yang berdasarkan penge-tahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah ada, logis, dan dapat dipertanggung jawabkan.


(28)

14 Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwaskillargumentasi ilmiah merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam me-nyampaikan suatu pendapat, dimana pendapat yang diajukan bersifat rele-van, logis, didukung oleh bukti-bukti yang ada dan dapat dipertanggung ja-wabkan kebenarannya.

3. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Roestiyah (2008: 80):

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Metode ekperimen secara langsung akan melibatkan siswa dalam penga-laman menemukan suatu konsep pembelajaran, sehingga proses pembela-jaran menjadi lebih berkesan bagi siswa. Siswa dapat membandingkan sen-diri hasil percobaannya dengan teori yang telah ada.

Sedangkan menurut Djamah (2000) dalam Trianto (2011: 196)

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok untuk melakukan suatu proses atau percobaan.

Sebagai suatu metode pembelajaran metode eksperimen tentunya tidak ter-lepas dari kegiatan praktikum yang menuntut adanya panduan untuk menun-tun berjalannya kegiatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.


(29)

Penggunaan metode ini bertujuan agar siswa mampu mencari dan mene-mukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebena-ran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur percobaan. Menurut Roestiyah (2008: 81-82):

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, b. Perlu diterangkan kepada siswa mengenai :

- Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam perco-baan

- Variabel-variabel yang harus dikontrol dengan ketat dalam kegia-tan eksperimen

- Urutan yang ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung. - Seluruh proses atau hal-hal penting saja yang harus dicatat.

- Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik dan sebagainya

c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa.

d. Setelah selesai eksperimen guru mengumpulkan hasil penelitian siswa.

Dalam kegiatan eksperimen guru memberi kebebasan siswa untuk bekerja sendiri sehingga diperlukan suatu panduan praktikum yang dibuat oleh guru sebagai penuntun kegiatan siswa untuk mencapai tujuan eksperimen.

Metode eksperimen dalam kegiatan pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan menurut Trianto (2011: 196-197):

Kelebihannya:

a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaanya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.

b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c. Degan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.


(30)

16 Kelemahannya:

a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.

b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.

c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

Peran guru dalam eksperimen sangat mempengaruhi efektifnya suatu eks-perimen terutama dalam menjelaskan tujuan ekseks-perimen dan menerangkan alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan. Dalam kegiatan eksperimen, guru memberi kebebasan siswa untuk bekerja sendiri sehingga diperlukan suatu panduan praktikum yang dibuat oleh guru sebagai penuntun kegiatan siswa untuk mencapai tujuan eksperimen yang dalam hal ini tertuang dalam bentuk LKK (Lembar Kerja Kelompok).

4. Laboratorium Maya (Virtual Laboratory)

Teknologi komunikasi adalah sarana dan prasarana struktur kelembagaan dan nilai-nilai sosial yang dikumpulkan, diolah, dan dipertukarkan informasi sehingga memungkinkan untuk terjadinya persamaan persepsi atau tinda-kan.

Menurut Putra (2009:55),virtual laboratory merupakan salah satu learning content yang berwujud piranti lunak komputer yang dirancang agar sese-orang dapat melakukan aktivitas-aktivitas eksperimen seperti halnya mereka melakukan eksperimen di laboratorium sebenarnya. Sedangkan Harms (1998) mengungkapkan bahwa


(31)

A computer simulation is enable essential function of laboratory experiments to be carried out on a computer is called a virtual laboratory (VL). Two major conceptions of this idea can be differentiated:

a) In the first constellation an experiment is replaced by a computer model. The experiment therefore takes place in the form of a simu-lation. Recently, virtual laboratories have emerged above all on the Internet (World Wide Web). However, these experimental virtual laboratories in JAVA format (and also those in VRML and Shock-wave-Format) mainly represent classic simulations, which are not intended to represent laboratory experiments in a realistic fashion. Simulations which attempt to represent the real laboratory expe-riments as closely as possible we call virtual labs.

b) On the other hand, laboratory experiments can be described as virtual when the experiments are controlled not by direct mani-pulation of laboratory equipment, but by means of a computer, which is linked up to the actual laboratory equipment via a network (for instance, via the WWW). This type of virtual laboratory is called remote lab.

Harms (1998) juga mengungkapkan bahwa:

Generally speaking, virtual laboratories, like simulations, are intended to transfer conceptual and procedural knowledge. Since this knowledge refers to the preparation, the performance and the evaluation of laboratory experiments, it is necessary to impart both background knowledge and also knowledge referring to actually carrying out the experiment.

As with simulations in general, virtual labs can also facilitate a range of different learning processes: solution of (complex) problems; dis-covery of new content and new assessment of already known in-formation by means of discovery learning;construction of general prin-ciples from experimental work and comparison of individual phe-nomena (inductive learning). In all these cases the alternation between generating hypotheses and testing hypotheses is of particular impor-tance.

Especially in the context of virtual labs another aspect plays an important role: due to their realistic representation they provide oppor-tunities for situative learning environments.

Seperti yang disebutkan di atas, laboratorium virtual ini dapat menjadi so-lusi dari kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam eksperimen labo-ratorium.


(32)

18 Mosterman, dkk. (1994) dan Campbell (1997) dalam Harms (1998) me-laporkan penelitian mereka pada Simulator Laboratorium Elektronik (SLE). Penggunaan Simulator Laboratorium Elektronik (SLE) dapat

1. Menghasilkan kinerja pada kedua tes tertulis dan laboratorium yang setara atau lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggu-nakan laboratorium fisik di awal pembelajaran sirkuit pada tingkat sarjana

2. Mengurangi kebutuhan untuk kedua peralatan dan ruang labora-torium, sehingga berpotensi menghemat uang.

3. Mengurangi waktu di laboratorium fisik

4. Mengurangi persyaratan untuk asisten pengajar di laboratorium fisik 5. Menghilangkan praktikum di laboratorium pada pertemuan yang

tidak disukai (misalnya malam dan akhir pekan) dan memberikan fleksibilitas pada siswa untuk mengambil laboratorium di asrama atau di rumah pada waktu mereka memilih.

Mereka mengevaluasi studi secara acak pada siswa pertama yang ditugaskan untuk dua kelompok masing-masing 10 siswa. Satu ke-lompok pertama mengambil VL dan laboratorium fisik berikutnya, kelompok yang lain mengambil laboratorium dalam urutan terbalik. Perbandingan penting adalah antara waktu yang dibutuhkan, dan jumlah permintaan bantuan ketika siswa mengambil VL sebelum laboratorium fisik. Siswa yang mengambil laboratorium fisik perta-ma membutuhkan waktu 73% lebih laperta-ma. Sementara itu, nilai rata-rata jumlah pertanyaan yang diajukan dari ajaran asisten adalah 157% lebih tinggi.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa praktikumvirtual laboratory lebih praktis, efektif, dan efisien untuk digunakan dalam pem-belajaran.

Cramer, dkk. (1997) dalam Harms (1998) memberikan definisi yang ber-beda, "Kami mendefinisikan laboratorium virtual sebagai simulasi perang-kat lunak dari sebuah percobaan yang output data tidak dapat dibedakan dari data dari percobaan fisika yang nyata". Laboratorium virtual efektif untuk membandingkan teori dan eksperimen. Seperti halnya laboratorium, siswa


(33)

dapat menerapkan metode ilmiah dengan ketelitian lengkap untuk setiap fe-nomena yang mereka hadapi. Namun, saat ini istilah laboratorium virtual digunakan untuk jenis yang sangat berbeda dari simulasi. Mereka mencoba untuk mengklasifikasikan state-of-the-artlaboratorium virtual yang ada se-suai dengan 5 kategori:

1. Simulasi klasik yang mengandung unsur-unsur tertentu dari per-cobaan laboratorium dan tersedia secara lokal (Simulasi).

2. Simulasi klasik yang mengandung unsur-unsur tertentu dari per-cobaan laboratorium, dapat diakses di Web (on-line) dan tersedia sebagaiJAVA-Applet(atau diakses denganplug-in) (Cyber Labs). 3. Simulasi yang mencoba untuk mewakili percobaan laboratorium

sedekat mungkin (Virtual Labs).

4. Simulasi eksperimen laboratorium menggunakan teknik virtual reality(VR Labs).

5. Nyata eksperimen yang dikendalikan melalui jaringan/internet (Remote Labs).

Edward (1997) dalam Harms (1998) menekankan bahwa:

Pentingnya realisme dalam layar presentasi dari sebuah mesin. Layar yang satu adalah skematis yang mendasari lainnya (realistis). Terutama adalah lebih mudah untuk digunakan, dan jauh lebih praktis. Dia me-nyimpulkan bahwa simulasi kurang efektif daripada laboratorium yang sebenarnya, tetapi realismenya yang meminimalkan kerugian.

Virtual laboratory merupakan sistem yang dapat digunakan untuk men-dukung sistem praktikum yang berjalan secara konvensional, sehingga dengan penggunaan virtual laboratory ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan praktikum melalui media komputer se-hingga eksperimen bisa dilakukan dimana saja, asalkan ada perangkat kom-puter. Hal ini diharapkan menjadi pembelajaran efektif karena selain dapat dilakukan di sekolah, kegiatan eksperimen dapat dilakukan oleh siswa seca-ra mandiri.


(34)

20 B. Kerangka Pikir

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disam-paikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Metode ekperimen yang dilakukan dilaboratorium nyata akan melibatkan siswa dalam pengalaman menemukan suatu konsep pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih berkesan bagi siswa. Siswa dapat mem-bandingkan sendiri hasil percobaannya dengan teori yang telah ada.

Metode eksperimen di laboratorium virtual merupakan salah satu learning content yang berwujud piranti lunak komputer yang dirancang agar sese-orang dapat melakukan aktivitas-aktivitas praktikum seperti halnya mereka melakukan praktikum di laboratorium sebenarnya.

Penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas, variable terikat, dan variable moderator. Sebagai variabel bebas adalah metode eksperimen di laboratorium nayata sebagai (X1) dan metode eksperimen di laboratorium maya sebagai (X2), variabel terikat adalah peningkatan hasil belajar fisika (Y), sedangkan variable moderatornya adalahskill argumentasi ilmiah. Ada dua hasil belajar yang diukur yaitu hasil belajar dengan metode eksperimen di laboratorium nyata (Y1) dan hasil belajar dengan metode eksperimen di laboratorium maya (Y2). Kedua hasil belajar ini kemudian dianalisis untuk mengetahui hasil belajar pada siswa yang memilikiskillargumentasi ilmiah


(35)

tinggi dan siswa yang memilikiskill argumentasi ilmiah rendah pada kedua metode.

Untuk memperjelas kerangka pemikiran mengenai analisis pada metode eksperimen di laboratorium nyata dan di laboratorium maya terhadap hasil belajar yang diukur yaitu hasil belajar dengan metode eksperimen di labo-ratorium nyata (Y1) dan hasil belajar dengan metode eksperimen di labora-torium maya (Y2) digambarkan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Kemudian dilakukan uji hipotesis untuk: (1) Mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya (2) Me-ngetahui apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran denganskill argumentasi ilmiah siswa, (3) Mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada siswa yang memilikiskillargumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya, dan (4) Mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah rendah

X1

X2

Y1

Y2

Dianalisis SAI


(36)

22 yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya.

C. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas maka dapat hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Hipotesis Pertama

: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang pembe-lajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya

: Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang pembela-jarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nya-ta dan laboratorium maya

2. Hipotesis Kedua

: Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran denganskill argumentasi ilmiah siswa.

: Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan skill argu-mentasi ilmiah siswa.

3. Hipotesis Ketiga

: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memili-ki skill argumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya


(37)

meng-gunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan labo-ratorium maya

: Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya

4. Hipotesis Keempat

: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memi-liki skill argumentasi ilmiah rendah yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya

: Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah rendah yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya.


(38)

25

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Ar-Raihan Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik quota sampling.Teknik ini merupakan salah satu jenis teknik pengambilan sampel purposive sampling. Berdasarkan populasi yang terdiri dari 8 kelas kemu-dian dipilih 2 kelas secara sengaja sebagai sampel dengan anggapan siswa pada 2 kelas tersebut dapat dilakukan pengukuran terhadap variabel peneli-tian sesuai dengan penelipeneli-tian yang dilakukan dan dari hasil pengukuran ter-sebut akan diperoleh data yang benar.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian faktorial atau2 2. Faktor pertama (faktor A) adalah metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran eksperimen di laboratorium nyata ( ) dan metode pembelajaran eksperimen di laboratorium maya ( ). Faktor yang kedua (faktor B) adalah skill argumentasi ilmiah siswa, kate-gori tinggi ( ) dan kategori rendah ( ). Jika digambarkan, rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(39)

Tabel 3.1. Desain Penelitian Hasil Belajar Fisika Siswa Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata ( ) Metode Eksperimen di Laboratorium Maya ( )

Tinggi ( )

Rendah( )

Sumber : Modifikasi dari Hardiansyah (2006)

Tabel 3.1 menyatakan bahwa penelitian ini memberikan perlakuan dalam pembelajaran melalui dua metode pembelajaran, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata untuk kelas eks-perimen I dan pembelajaran dengan menggunakan metode ekseks-perimen di la-boratorium maya untuk kelas eksperimen II yang menunjukkan bagaimana hasil belajar fisika siswa dapat direduksi dalam pelajaran fisika setelah me-nerima perlakuan tersebut.

Penelitian ini memiliki satu variabel bebas, satu variabel terikat, dan satu variabel moderator. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran, pada kelas eksperimen I menggunakan metode pembelajaran eksperimen di laboratorium nyata, sedangkan kelas eksperimen II menggu-nakan metode pembelajaran eksperimen di laboratorium maya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa. Dan variabel moderator dalam penelitian ini adalahskillargumentasi ilmiah siswa.

SkillArgumentasi Ilmiah Siswa (B)

Metode Pembelajaran ( )


(40)

27 C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Skil argumentasi ilmiah menggunakan instrumen LKS (lembar kerja siswa) yang di isi oleh siswa berdasarkan pertanyaan awal dari siswa mengenai hal yang akan dilakukan, perlakuan, pengamatan, kesimpu-lan, fakta-fakta, perbandingan ide dengan kelompok lain serta pendapat dari kelompok lain, dan refleksi serta soal diskusi dan penerapan persa-maan berdasarkan pada kasus yang diberikan.

2. Hasil Belajar menggunakan instrumen berbentuk soal essay. Tes ini di-gunakan pada saatpretestdanposttest.

D. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Validitas

Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk meng-evaluasinya harus valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digu-nakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instru-men tersebut dapat digunakan untuk instru-mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.


(41)

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product momentyang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:

= ( )( )

{ ( ) }{ ( ) }

(Arikunto, 2007: 72) Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen ter

maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

Item yang mempunyai kerelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3 (Masrun dalam Sugiyono, 2010: 188).

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriterium uji bila correlated item-total correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construck yang kuat (valid).


(42)

29 Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Per-hitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pen-dapat Arikunto (2008: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumusalpha, yaitu:

=

1 1

Di mana:

r11 = reliabilitas yang dicari

i2 = jumlah varians skor tiap-tiap item t2 = varians total

(Arikunto, 2007: 109) Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat peng-ukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan metode yang diukur berdasarkan skala alpha

0 sampai 1.

Menurut Sayuti dalam Saputri (2010: 30), instrumen dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut:

1.

reliabel.

2. Nilai Alpha Cro 3.


(43)

5. iabel. (Saputri, 2010: 30) Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu penguasaan sub pokok ma-teri usaha dan energi yang diperoleh dari nilai tes hasil belajar (pretest dan posttest) dan skill argumentasi ilmiah yang diperoleh dari nilai pengisian LKS.

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Proses analisis untuk dataskill argumentasi ilmiah siswa adalah dengan me-nilai hasil dari jawaban siswa pada LKS (Lembar Kerja Siswa) yang telah diberikan dengan mengacu pada matriks penskoran untuk argumen yang te-lah dijelaskan di teknik pengumpulan data. Perhitungan skor rata-rata dan persentasenya adalah:

Skor rata-rata=

% = 100%

Sedangkan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa digunakan skor hasil ujian observasi. Peningkatan skor hasil belajar merupakan


(44)

indi-31 kator adanya peningkatan atau penurunan hasil belajar pada pembelajaran fisika dengan pengaruh skill argumentasi ilmiah, sedangkan penilaian skill argumentasi ilmiah dilakukan dengan pengujian menggunakan soal studi kasus. Setelah mengikuti tes hasil belajar, siswa akan meperoleh suatu skor yang besarnya ditentukan dari banyaknya soal yang dapat dijawab dengan benar. Untuk mempermudah dalam pengolahan data skor yang diperoleh dibuat dalam bentuk nilai dengan rumus :

= 100

Sudjiono (2005 : 318)

Dan untuk menganalisis kategori hasil belajar siswa digunakan skor gain yang ternormalisasi.N-gaindiperoleh dari pengurangan skorpretestdengan posttest dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pretest. Jika dituliskan dalam persamaan adalah:

Keterangan:

g = N-gain

Spost = Skor postes Spre = Skor pretes Smax = Skor maksimum

Kategori: Tinggi N-gain Sedang N-gain< 0,7 Rendah :N-gain< 0,3

Meltzer dalam Marlangen (2010: 34) Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar digunakan skor pretest dan posttest. Peningkatan skor antara tes awal dan tes akhir dari kedua variabel merupakan indikator adanya pengaruh penggunaan metode pembelajaran.

pre pre post S S S S g max


(45)

Kemudian data hasil penelitian dianalisis dengan melakukan: 1) uji norma-litas data, 2) uji homogenitas data, dan Setelah kedua uji prasyarat dilaku-kan, maka tahapan berikutnya adalah uji anova dua jalur (Two Way Anova) dan uji t (Independent Sample T-Test) untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Keputusan hasil pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil analisis dengan kriteria uji dari masing-masing jenis pengujian.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadapN-gainhasil tes akhir dari kedua variabel tersebut, menggunakan program komputer. Pada penelitian ini uji normali-tas digunakan dengan uji kolmogorov smirnov. Dasar dari pengambilan ke-putusan uji normalitas, dihitung menggunakan program komputer dengan metodekolmogorov smirnovberdasarkan pada besaran probabilitas atau ni-lai signifikasi. Data dikatakan memenuhi asumsi normalitas jika pada Kolmogorov-SmirnovmaupunShapiro-Wilk nilaisig. > 0.05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas variabel. Variabel yang diuji homogenitasnya adalah skor tes awal dan akhir untuk hasil bela-jar. Pertimbangan efisiensi uji ini dilakukan dengan menggunakan fungsi univariatepada program komputer. Kriteria uji yang digunakan adalah: (1) jika nilaisig.< (0,05) atau Fhitung> Ftabel maka data dari perlakuan yang diberikan tidak homogen, (2) jika nilai sig. > (0,05) atau Fhitung tabel maka data dari perlakuan yang diberikan adalah homogen.


(46)

33 a) Uji Analisis Dua Jalur (Two Way Anova)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain faktorial 2 2, se-hingga untuk menganalisis data, digunakan Analisis Varians Dua Arah (Anava Dua Arah). Analisis variansi (two way anova) merupakan cara yang digunakan untuk menguji perbedaan variansi dua variabel atau lebih.

Unsur utama dalam analisis variansi adalah variansi antar kelompok dan variansi di dalam kelompok. Variansi ditempatkan sebagai pembi-lang sedangkan variansi di dalam kelompok sebagai penyebut.

Beberapa asumsi yang harus dipenuhi pada ujianovayaitu: 1. Varians homogen (sama)

2. Sampel kelompokdependentatauindependentketegorikal 3. Data berdistribusi normal

Tahapan-tahapan yang diambil dalam pengujian menggunakan ANOVA adalah:

1. Penentuan hipotesis nol (H0) baik antar-kolom (antar motivasi belajar siswa) maupun antar-baris (antar pendekatan pembelajaran) Hipotesis nol kolom (H0-kolom) : Rata-rata hasil belajar siswa kedua

skillargumentasi ilmiah siswa adalah sama

Hipotesis nol baris (H0-baris) : Rata-rata hasil belajar siswa kedua metode pembelajaran adalah sama. 2. Memasukkan data dalam program SPSS 17.0


(47)

Struktur Informasi pokok analisis ANOVA antara lain: a. Deskripsi rata-rata dan standar deviasi dari sampel.

Pada tabelDescriptivenilai mean, standar deviasi, dan nilai mini-mum serta maksimini-mum dapat diketahui.

b. Uji Homoskedastisitas Dengan hipotesis :

Ho: varianskpopulasi sama H1: varianskpopulasi berbeda

hipotesis satu diterima dengan kata lain asumsi kesamaan ragam terpenuhi.

c. Hasil uji beda rata- 1 2 k=0) Terlihat pada tabel ANOVA

Bila nilai signifikansi ataup-value

nol ditolak dan hipotesis satu diterima dengan kata lain minimal ada satu diantara tiap populasi yang memiliki perbedaan rata-rata. Oleh karena itu uji ANOVA dipenuhi.

b) Uji T Untuk Dua Sampel Bebas (Independent Sample T-Test)

Jika data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis ketiga dan hipo-tesis keempat dalam penelitian menggunakan statistik parametrik tes. Independent Sample T-Testdigunakan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhu-bungan. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:


(48)

35 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 _____ 2 ____ 1 1 1 2 ) 1 ( ) 1 ( n n n n s n s n X X t

: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memili-ki skill argumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya meng-gunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laborato-rium maya

: Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memilikiskill argumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya

Hipotesis Keempat

: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memili-kiskillargumentasi ilmiah rendah yang pembelajarannya meng-gunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan labora-torium maya

: Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah rendah yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya

Rumus perhitunganIndependent Sample T Testadalah sebagai berikut :

Dimanatadalaht hitung. Kemudianttabel dicari pada tabel distribusit dengan = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)


(49)

n-2. Setelah diperoleh besar dan maka dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Kriteria pengujian diterima jika

ditolak jika < atau >

Berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas:

Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka diterima.

Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka ditolak. (Priyatno, 2010:32-41)


(50)

58

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Tidak ada perbedaan peningkatan hasil belajar fisika siswa yang

pem-belajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya.

2. Ada Interaksi antara metode pembelajaran dengan skill argumentasi ilmiah siswa dalam peningkatan hasil belajar fisika siswa.

3. Tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah tinggi yang pembelajarannya meng-gunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya

4. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar fisika siswa yang memiliki skill argumentasi ilmiah rendah yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen di laboratorium nyata dan laboratorium maya.


(51)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil pengamatan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan metode eksperimen di laboratorium maya dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar fisika bagi siswa yang memilikiskillargumentasi ilmiah rendah.

2. Pembelajaran dengan metode eksperimen di laboratorium nyata dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar fisika bagi siswa yang memilikiskillargumentasi ilmiah tinggi.

3. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya mampu menciptakan interaksi pembelajaran yang baik sehingga siswa berpartisi secara aktif.

4. Bagi pihak lain yang ingin menerapkan perangkat pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti ini, sebaiknya terlebih dahulu di analisis kembali untuk disesuaikan penerapannya, terutama dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran, dan karak-teristik siswa yang ada pada sekolah tempat perangkat ini diterapkan.


(52)

ANALISIS HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP DITINJAU DARI SKILLARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN

EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

(Skripsi)

Oleh

RISNA AFRIANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(53)

xiv

Halaman

DAFTAR ISI... xiv

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR GAMBAR... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Hasil Belajar... 7

2. SkillArgumentasi Ilmiah ... 8

3. Metode Eksperimen ... 14

4. Laboratorium Maya (Virtual Laboratory) ... 17

B. Kerangka Pikir ... 20

C. Hipotesis ... 22

III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Instrumen Penelitian ... 27

D. Analisis Instrumen 1. Validitas ... 27


(54)

xv

2. Reliabilitas ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data... 30

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas... 32

2. Uji Homogenitas ... 32

3. Uji Hipotesis Statistik ... 33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Soal... 37

b. Uji Realibilitas Soal ... 37

2. Data HasilSkillArgumentasi Ilmiah Siswa dan Hasil Belajar a. SkillArgumentasi Ilmiah Siswa... 39

b. Hasil Belajar Siswa ... 41

3. Hasil Uji Penelitian a. Uji Normalitas Data ... 43

b. Uji Homogenitas ... 44

c. Hasil UjiTwo Way Annova... 45

d. Hasil UjiIndependent Sample T-Test... 46

e. Keputusan Hipotesis ... 47

B. Pembahasan... 53

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Silabus ... 60

2. RPP Usaha Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata... 63

3. RPP Energi Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata ... 72

4. Buku Siswa Usaha ... 82

5. Buku Siswa Energi... 85

6. LKS Usaha Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata ... 90

7. LKS Energi Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata... 97

8. RPP Usaha Metode Eksperimen di Laboratorium Maya ... 105


(55)

xvi

11. LKS Energi Metode Eksperimen di Laboratorium Maya ... 130

12. SoalPretestdanPostest... 137

13. Lembar Penilaian Argumentasi... 141

14. Rekapitulasi DataSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Kelas VIII Umar Bin Khatab ... 143

15. Rekapitulasi DataSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Kelas VIII Ustman Bin Affan ... 145

16. Rekapitulasi DataPretest, Posttest, danN-gainSiswa Kelas VIII Umar Bin Khatab ... 147

17. Rekapitulasi DataPretest, Posttest, danN-gainSiswa Kelas VIII Ustman Bin Affan ... 149

18. Uji Validitas Soal ... 151

19. Uji Reliabilitas Soal ... 152

20. Uji Normalitas... 153

21. Uji Homogenitas ... 158

22. UjiTwo Way Annova... 159

23. UjiIndependent Sample T-Test... 162

24. Surat Izin Penelitian Pendahuluan ... 164

25. Surat Izin Penelitian ... 165

26. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 166

27. Daftar Hadir Seminar Proposal ... 167

28. Daftar Hadir Seminar Hasil... 168

29. Kartu Kendali Skripsi... 169

30. Kartu Hadir Seminar ... 172


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Abied. 2011. Teori Belajar Gagne. (on line), (http://www.masbied.com, diakses 24 Desember 2011).

Abdul, M. 2007.Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Aprilia, Septi. 2011.Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual ditinjau dari Kemampuan Matematik dan Gaya Belajar Siswa

Pembelajaran Kimia Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA Semester II SMA N 1 Boja Tahun Pelajaran 2010/2011). Publikasi Tesis/Disertasi Siap Uji .http://pasca.uns.ac.id/?p=1967

Arif. 2002. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Daryanto. 2010.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Erduran. 2008.Argumentation in Science Education. USA: Sherry Soitherland. Harms, Ulrich. 1998. Virtual and Remote Labs in Physics Education. Jurnal

Internasional. Diakses 13 Desember 2011 dari http://labattmot.ele.ita.br/ ele/lfilipe/Lab_Real_Remoto/Artigos/

Hardiansyah. 2006. Jenis-Jenis Desain Penelitian Secara Umum Dan Pendeka-tannya. (on line) Makalah. [Network] diakses 4 Juli 2011 dari http://Te.Ugm.Ac.Id/~Risanuri/V01/Wp-Content/Uploads/2011/05/Final-Hardi-Dan-Kholis.Pdf


(57)

(on line), (http://www.google.co.pengertian+skill&source, diakses 24 Desember 2011).

Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran Keterampilan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Marlangen, Taranesia. 2010. Pengaruh Multiple Representations Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep (Penelitian Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMAN 7 Bandarlampung). (Skripsi). Bandarlampung: Universitas Lampung.

Mulyono, Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Putra. 2009.Multimedia dan Virtual Lab. Jakarta: Rineka Cipta

Priyatno, Duwi. 2010.Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom.

Roestiyah. 2008.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Robbyn. 2011.Eksposisi dan Argumentasi. (on line), (http://robzlabz.multiply. com/journal/item, diakses 08 Desember 2011).

Saputri, Novika. 2010.Pengaruh Fasilitas di Rumah dan Motivasi Belajar pada Pembelajaran Fisika melalui Metode Pemberian Tugas terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Trimurjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualita-tif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suparni. 1986.Penuntun Pembelajaran. Bandung: Ganesha.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Lan-dasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta: Kencana

Wahyu. 2011.Makalah Profesional Skill. (on line), (http://etha-lita.blogspot.com, di akses 10 Desember 2011).

Wiwit. 2011.Pengertian Argumentasi.(on line), (http://id.shvoong.com/humanitis /linguistics-pengertian-argumentasi, diakses 08 Desember 2011).


(1)

ANALISIS HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP DITINJAU DARI SKILLARGUMENTASI ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN

EKSPERIMEN DI LABORATORIUM NYATA DAN MAYA

(Skripsi)

Oleh

RISNA AFRIANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... xiv

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR GAMBAR... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Hasil Belajar... 7

2. SkillArgumentasi Ilmiah ... 8

3. Metode Eksperimen ... 14

4. Laboratorium Maya (Virtual Laboratory) ... 17

B. Kerangka Pikir ... 20

C. Hipotesis ... 22

III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Instrumen Penelitian ... 27

D. Analisis Instrumen 1. Validitas ... 27


(3)

2. Reliabilitas ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data... 30

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas... 32

2. Uji Homogenitas ... 32

3. Uji Hipotesis Statistik ... 33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Soal... 37

b. Uji Realibilitas Soal ... 37

2. Data HasilSkillArgumentasi Ilmiah Siswa dan Hasil Belajar a. SkillArgumentasi Ilmiah Siswa... 39

b. Hasil Belajar Siswa ... 41

3. Hasil Uji Penelitian a. Uji Normalitas Data ... 43

b. Uji Homogenitas ... 44

c. Hasil UjiTwo Way Annova... 45

d. Hasil UjiIndependent Sample T-Test... 46

e. Keputusan Hipotesis ... 47

B. Pembahasan... 53

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Silabus ... 60

2. RPP Usaha Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata... 63

3. RPP Energi Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata ... 72

4. Buku Siswa Usaha ... 82

5. Buku Siswa Energi... 85

6. LKS Usaha Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata ... 90

7. LKS Energi Metode Eksperimen di Laboratorium Nyata... 97

8. RPP Usaha Metode Eksperimen di Laboratorium Maya ... 105


(4)

xvi

10. LKS Usaha Metode Eksperimen di Laboratorium Maya... 124

11. LKS Energi Metode Eksperimen di Laboratorium Maya ... 130

12. SoalPretestdanPostest... 137

13. Lembar Penilaian Argumentasi... 141

14. Rekapitulasi DataSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Kelas VIII Umar Bin Khatab ... 143

15. Rekapitulasi DataSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Kelas VIII Ustman Bin Affan ... 145

16. Rekapitulasi DataPretest, Posttest, danN-gainSiswa Kelas VIII Umar Bin Khatab ... 147

17. Rekapitulasi DataPretest, Posttest, danN-gainSiswa Kelas VIII Ustman Bin Affan ... 149

18. Uji Validitas Soal ... 151

19. Uji Reliabilitas Soal ... 152

20. Uji Normalitas... 153

21. Uji Homogenitas ... 158

22. UjiTwo Way Annova... 159

23. UjiIndependent Sample T-Test... 162

24. Surat Izin Penelitian Pendahuluan ... 164

25. Surat Izin Penelitian ... 165

26. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 166

27. Daftar Hadir Seminar Proposal ... 167

28. Daftar Hadir Seminar Hasil... 168

29. Kartu Kendali Skripsi... 169

30. Kartu Hadir Seminar ... 172


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abied. 2011. Teori Belajar Gagne. (on line), (http://www.masbied.com, diakses 24 Desember 2011).

Abdul, M. 2007.Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Aprilia, Septi. 2011.Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual ditinjau dari Kemampuan Matematik dan Gaya Belajar Siswa

Pembelajaran Kimia Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA Semester II SMA N 1 Boja Tahun Pelajaran 2010/2011). Publikasi Tesis/Disertasi Siap Uji .http://pasca.uns.ac.id/?p=1967

Arif. 2002. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Daryanto. 2010.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Erduran. 2008.Argumentation in Science Education. USA: Sherry Soitherland.

Harms, Ulrich. 1998. Virtual and Remote Labs in Physics Education. Jurnal Internasional. Diakses 13 Desember 2011 dari http://labattmot.ele.ita.br/ ele/lfilipe/Lab_Real_Remoto/Artigos/

Hardiansyah. 2006. Jenis-Jenis Desain Penelitian Secara Umum Dan Pendeka-tannya. (on line) Makalah. [Network] diakses 4 Juli 2011 dari http://Te.Ugm.Ac.Id/~Risanuri/V01/Wp-Content/Uploads/2011/05/Final-Hardi-Dan-Kholis.Pdf


(6)

Leksana. TH. 2011. Skills, Knowledge, Habit, Attitude, Talent, bisa di bina. (on line), (http://www.google.co.pengertian+skill&source, diakses 24

Desember 2011).

Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran Keterampilan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Marlangen, Taranesia. 2010. Pengaruh Multiple Representations Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep (Penelitian Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMAN 7 Bandarlampung). (Skripsi). Bandarlampung: Universitas Lampung.

Mulyono, Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Putra. 2009.Multimedia dan Virtual Lab. Jakarta: Rineka Cipta

Priyatno, Duwi. 2010.Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom.

Roestiyah. 2008.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Robbyn. 2011.Eksposisi dan Argumentasi. (on line), (http://robzlabz.multiply. com/journal/item, diakses 08 Desember 2011).

Saputri, Novika. 2010.Pengaruh Fasilitas di Rumah dan Motivasi Belajar pada Pembelajaran Fisika melalui Metode Pemberian Tugas terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Trimurjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualita-tif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suparni. 1986.Penuntun Pembelajaran. Bandung: Ganesha.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Lan-dasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta: Kencana

Wahyu. 2011.Makalah Profesional Skill. (on line), (http://etha-lita.blogspot.com, di akses 10 Desember 2011).

Wiwit. 2011.Pengertian Argumentasi.(on line), (http://id.shvoong.com/humanitis /linguistics-pengertian-argumentasi, diakses 08 Desember 2011).