Etika dan Tanggungjawab Sosial pe

etika dan tanggungjawab sosial

domain utama tindakan

• Pada dasarnya, kebijakan publik mengakomodir
tiga domain ini
• Persoalan etik adalah dinamika yg terus ada,
antara persoalan legal versus personal  dilema
etis

dilema etis
• Sebuah situasi yang muncul ketika semua pilihan
atau perilaku alternatif telah dianggap tidak
diinginkan atau diyakini bermasalah
• situasi yang kompleks yang sering melibatkan konflik
baik secara manifest maupun laten, untuk mematuhi
satu aturan atau melanggar
• Kadang-kadang disebut paradoks etika dalam filsafat
moral, dilema etika sering dirujuk dalam upaya untuk
membantah suatu sistem etika atau kode moral, atau
untuk memperbaiki sistem tersebut sehingga untuk

menyelesaikan paradoks yang muncul

dilema etis
Kebanyakan dilema etika melibatkan konflik
antara kebutuhan bagian & seluruh:
• Individu versus organisasi
• Organisasi terhadap masyarakat secara keseluruhan

Pemimpin dapat menggunakan strategi
normatif untuk memandu pengambilan
keputusan mereka dengan mendasarkan
norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam
organisasi

pendekatan
• Utilitarian Approach
• Individualism Approach
• Moral-Rights Approach
• Justice Approach


pendekatan utilitarian
• Utilitarianisme muncul pada abad ke-19 oleh Jeremy
Bentham dan John Stuart Mill untuk membantu
anggota legislatif menentukan hukum secara terbaik.
Bentham dan Mill menyarankan bahwa tindakan etis
adalah tindakan yang memberikan keseimbangan
terbesar kebaikan atas kejahatan  perilaku moral
menghasilkan kebaikan terbesar untuk jumlah
terbesar
• kekhawatiran "Big Brother Problems“  apakah
kebaikan bersama berpengaruh langsung pada
kehidupan dari individu

Tiga tahap utama:
• Mengidentifikasi setiap pilihan, alternatif, dan risikorisiko yang tersedia dan/atau akan muncul
• Mengidentifikasi siapa yang akan menjadi target atas
setiap kebijakan, apa manfaat dan juga persoalan
yang akan muncul dari setiap alternatif tersebut
• Memilih tindakan yang akan menghasilkan benefit
terbesar sekaligus yang masalahnya paling kecil


Pengambilan keputusan etis adalah keputusan
yang menghasilkan “kebajikan tertinggi” untuk
“sebesar-besarnya penerima”

pendekatan individualisme
• Menekankan pada sisi individu
• Promosikan dulu kepentingan individu, nanti
ujung-ujungnya akan berpengaruh pada
‘’kebaikan bersama’’
• Dalam bisnis, individualisme diyakini sebagai
faktor pendorong ‘kejujuran’ dan ‘integritas’ ,
yang akan mendorong ‘kejujuran’ dan ‘integritas’
ke level yg lebih luas

pendekatan moral-hak
• Berdasarkan pada filsafat Immanuel Kant yang
berfokus pada ‘’hak individu untuk memilih apa yang
terbaik untuk dirinya’’
• Masyarakat bukan ‘objek’ yang dapat dimanipulasi

• Masyarakat memiliki sejumlah hak yang harus
dilindungi, antara lain: hak untuk memperoleh
informasi yg benar, hak privasi dan perlindungan,
hak untuk tidak dilukai, hak untuk memperoleh apa
yang ‘sudah dijanjikan’ atau ‘hak asasi’

pendekatan keadilan
• Disandarkan pada filsafat Aristoteles, "equals should

be treated equally and unequals unequally"
• Keputusan harus didasarkan pada tiga prinsip:
ekuitas (equity), kesetaraan (fairness), dan
ketidakberpihakan (impartiality)
• tanyakan: apakah semua orang diperlakukan sama?
Apakah muncul ‘favoritism ‘ versus ‘discrimination’?
• Baik ‘favoritism’ maupun ‘discrimination’ itu keliru

Tiga tipe ‘pendekatan keadilan’:
• Distributive Justice
• Procedural Justice

• Compensatory Justice
DISTRIBUTIVE JUSTICE
• perlakuan berbeda tidak boleh didasarkan pada
karakteristik yg bersifat menghakimi kebijakan
parsial hanya untuk satu kelompok
• Dalam kasus perbedaan substantif, orang harus
diperlakukan berbeda secara proporsional dengan
perbedaan di antara mereka  kebijakan boleh
membedakan, namun tetap proporsional sesuai
situasi yang terjadi

PROCEDURAL JUSTICE
• Aturan harus dinyatakan dengan jelas dan
konsisten
• Aturan harus berdiri di tengah semua pihak 
imparsial
COMPENSATORY JUSTICE
• Individu harus menerima ‘kompensasi’ atas
kebijakan yang mereka alami
• Bertujuan meminimalkan atau membalikkan

keadaan bahaya yg dilakukan oleh ketidakadilan
atau sebagai efek dari sebuah kebijakan

etika dan tanggungjawab sosial
• Bagaimana etika administrasi dalam konteks
tanggungjawab sosial?
• Persoalan etika administrasi adalah persoalan yg
lokal sekaligus global  setiap negara memiliki
persoalannya sendiri, sangat bergantung pada
nilai yg dianut
• Tanggungjawab sosial adalah ‘beban moral’ yang
disandang oleh administrasi publik, bahwa setiap
kebijakan pada hakikatnya ditujukan ke publik

• Model diatas mempersyaratkan dua hal:
pemahaman atas standar moral sekaligus
rekognisi atas ‘dampak moral’
• Dalam perumusan ‘moral solution’, maka
tanggungjawab sosial harus menjadi faktor
determinan


Lima hal pokok:
• Kepentingan publik adalah prioritas
• Integritas dan akuntabilitas sebagai kunci
• Transparansi dalam pengelolaan sumber daya
• Berpegang pada aturan dan hukum
• Kepemimpinan mempromosikan keadilan sosial