Jenis kalimat dasar dan relasi antar kla

JENIS KALIMAT DASAR DAN RELASI ANTAR KLAUSA
1. JENIS KALIMAT DASAR.
A. Pendahuluan
Secara sederhana, sebuah kalimat terdiri dari beberapa konstituent, yakni subjek,
predkiket, dan objek. Kehadiran kata kerja/ verba terssebut dapat menentukan tipe
kalimatnya. Disini hanya fokus pada peran dari kata kerja tersebut dalam sebuah
kalimat. Dengan kata lain, kalimat sederhana merupakan kalimat yang hanya terdiri
dari satu subjek dan prediket.
B. Fitur- Fitur Verba yang berbeda
Fitur- fitur kalimat yang berbeda tergantung pada hubungan yang spesifik antar kata
kerja dasar atau tipe konstruksi dari kata kerja itu sendiri dengan hadirnya konstituent
kalimat lainnya. Faktor utamanya adalah. Faktor yang utama adalah keberlakuan kata
kerja atau pengelompokan kalimat yakni dalam kata kerja transitif- tipe dari kata kerja
yang ditentukan oleh kejadiannya bersama objek.
1. Transitif dan intransitif
Istilah transitif berkaitan dengan adanya kehadiran objek. Sedangkan intransitif
digunakan untuk menggantikan ketidakhadiran objek.
- Intransitif
Contohnya; chuckle, cluck, creep dan fall
- Transitif
Contohnya; use, do, put, crown, chase, like, filter

He uses good illustration
Disamping itu, kata kerja yang menghendaki satu atau dua nomina; eat, play,
chop dan whistle
Contohnya;
The patient is eating well today
Johny ate all of his spinach
Billy played by himself all day
He chopped hard all day
He whistles every morning
Namun, dalam beberapa kata ada yang memiliki makna yang berbeda ketika
digunakan dalam kalimat transitif yang bermakna intransitif, contohnya;
My neighbor runs each morning (intransitif)
My neighbor runs his business well (transitif).
- Ditansitif/ bitransitif
Contohnya;
He gives generously (intransitif)
He gives a lot of money (transitif)
He gives a lot of money to charity (bitransitif)
He showed his pictures last night (transitif)
He showed his pictures to us last night (bitransitif)

Singkatnya, bitansitif merupakan kalimat transitif yang mempunyai objek yang
mana kedudukan objek tak lansung sebaik objek lansung.
2. Penggunaan yang tak mendasar
2.1 Pasif
Pada kajian sebelumnya telah disampaikan bahwa subjek pada kalimat aktif
adalah aktor, agen atau inisiator dari aksi tersebut. Sedangkan, dalam kalimat

pasif subjek merupakan goal atau resipien dari aksi tersebut. Lebih lanjutnya,
dalam bahasa Inggris, prediket merupakan auxiliary dan past perfect, seperti
contoh;
Jill plished the floor today (aktif)
The floor was polished today(by Jill) (pasif).
2.2 Kausatif
Banyak bahasa yang memilki afik yang mengindikasikan penyebab dari suatu
aksi yang mengubah kata kerja intransitif menjadi transitif, transitif menjadi
bitransitif, contohnya;
I go (intransitif)
I cause him to go (transitif)
I eat it (transitif)
I cause him to eat it (bitransitif)

I made him go
3. Kata kerja impersonal
Terdapat pada bahasa yang pada kalimat intransitif tidak menghendaki adanya
subjek nomina, contohnya;
It’s cloudy
It rains a great deal here
It’s snowing
It’’s hot
It’s cold
Pada umumnya subjek dalam kalimat merupakan inanimate/ dummy subjek.
C. Kalimat Statif
Prediket pada kalimat statif menentukan lokasi, atau menjelaskan subjek. Hal ini
ditinjau dari makna semantiknya. Pada sebagian bahasa, kalimat statif terdiri dari 3
konstituen yakni subjek, kata kerja yang khusus menjadi kata kerja ‘be’. Dalam
bahasa ini kata kerjanya menandai tenses, aspek, pelaku, dan sebagainya.
Pada bahasa yang lain, kalimat statif terdapat 2 konstituen yakni subjek dan nominal
atau prediket adjektiva bahkan tanpa ‘linking verb’.
1. Hadir dalam waktu dan ruang
Faktanya diekspresikan dengan menggunakan kata kerja yang spesial/ copula
Contohnya;

There is a shortage of gasoline.
There were three books on the table.
A long time ago, there was a man who lived in the forest.
2. Mengelompokkan- menentukan/ mengidentifikasi
Statif mengidentifikasikan atau mengelompokkan satu entitas. Dalam bahasa
Inggris menggunakan kata kerja ‘be’ untuk menghubungkan 2 konstituen,
contohnya;
She is my friend
Ralp is a soldier
Clowns are circus performers
That man is Ralp.
3. Penjelasan
Pada bahasa Inggris dan bahasa Spanyol, subjek dan kata sifat dihubungkan oleh
kata kerja. Namun, pada bahasa Spanyol, terdapat 2 kata kerja yang berbeda yang
penggunaannya tergantung pada permanennya suatu status, contohnya;

Esta pintura es bella
This painting is beautiful
El cielo esta bonito hoy The sky is pretty today
4. Lokasi

Pada kalimat statif lainnya mengidentifikasikan lokasi dari suatu subjek.
Contohnya dalam bahasa Inggris dan Spanyol;
Mama esta en la casa
Mother is in the house
5. Kepunyaan.
Contohnya dalam bahasa Inggris
I have two books
Pada kalimat tersebut menggunakan konstruksi ‘have’
Pada bahasa Guatemala (Central Pocomam)
Wile w-uu?
I have
Wile aw-uu?
You have
Wile r- uu?She has
Wile q-uu?
We have
Wile aw-uu?-ta you (pl) have
Wile k-un?
They have
D. Fitur- Fitur Modal

Maksud suatu kalimat diujarkan tergantung dari intensitas penuturnya, dapat berupa
fakta, meminta orang lain untuk melakukan sesuatu, atau bertanya. Hal tersebut tak
terlepas dari peran/ makna/ semantiknya.
1. Kalimat deklaratif
Contohnya;
2. Kalimat imperatif
Mengekspresikan permintaan atau perintah. Ada beberapa hal ynag berbeda
dengan deklaratif. Umumnya imperatif lebih pendek. Contohnya dalam bahasa
inggris tidak ada penggunaan afiks, go head!, come here!, run along!
Disamping itu, bentuk ‘should....’ atau ‘ I’ld like you to.....’ Sistem lain yang
digunakan dalam ‘request’ dalam bentuk pertanyaan seperti ‘ would you like to
shut the window?’ atau ‘could you shut the window?’ dan responnya cukup
dengan menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’.
3. Kalimat interogatif
3.1 Pertanyaan ya/tidak
Pertanyaan yang menghendaki jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ tergantung pada unsur
suprasegmentalnya seperti; intonasi, tekanan (rendah/ tinggi) yang dapat
membedakannya dengan kalimat deklaratif.
Contohnya;
Alex left yesterday

Alex left yesterday? Namun bentuknya berubah menjadi Did Alex leave
yesterday.
3.2 Pertanyaaan mengandung informasi
Tipe- tipe pertanyaan ‘WH-question’ yakni;
- Who dan what untuk benda dan kata ganti ‘pronoun’
Who went?
What do the mean say?
- Which untuk kata sifat

Which book did you bring?
- When untuk ekspresi sementara
When did the man leave?
- Where untuk menghendaki lokasi
Where did he go?
- How untuk cara
How did he get away?
- Why untuk alasan
Why did he go?
- Beberapa kondisi tertentu menggunakan ‘do’
E. Kesimpulan

Mode
Transitiviti

Deklaratif

Trnsitiviti : He lifted the
weight
Bitransitif : He handed it to
me.
Intransitif
He ran
Statif

He is generous

Intergoratif
Did he lift it?
Who lifted it?
Did he hand it to me?
Who handed it to me?

Did he run?
Who ran?
Is he generous?
Who is generous?

Imperatif
Lift it!
Hand it to me!
Run!
Be generous!

F. Modifikasi yang Lain
1. Modifikasi topik dan fokus
Modifikasi ini bertujuan untuk menekankan pada satu kostituen tertentu.
Contoh;
A : ‘Why he ate so much candy?’
B : ‘ It was cookies I ate, not candy.’
Pada kasus ini, objeknya dibawa ke depan kalimat dan ditempatkan dalam
konstruksi kata kerja khusus yang berlawanan. Konstruksi inilah yang
dimaksudkan dengan konstruksi fokus. Serta topikalisasi merupakan label

konstruksi. Topik biasanya diletakkan di depan beberapa konstituen dari posisi
normalnya dalam kalimat.
Pada bahasa mandarin, topik terlihat lebih dasar dari pada subjek- prediket.
Seperti contoh;
Neike shu yezi da
That tree (topik), the leaves are big.
Nei kuai tian daozi zhangde hen da, suoyi hen zhiqian
That peice of land (topik), rice grows very big, so it is very valuable.

2. RELASI ANTAR KLAUSA.
A. Pendahuluan
Beberapa kalimat sederhana mengkombinasikan beberapa cara untuk membuat
konstruksi yang lebih kompleks baik dari segi hubungannya, bentuknya yang
bervariasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam membedakan apa yang

dikatakan sebagai kalimat dasar/ sederhana dari sudut pandang bentuk yang mirip
dalam konstruksi kalimat kompleks. Hubungan antar klausa yang ada dalam kalimat
bervariasi dan kompleks. Kompleksiti ini tergantung pada interaksi yang terdapat
dalam 3 hal, yakni; komposisi internal dalam klausa, hubungan secara stuktur, dan
hubungan semantiknya.

B. Komposisi Klausa
C. Konstruksi subordinat
1. Klausa adjektifa
2. Klausa keterangan
3. Klausa keterangan lainnya
4. Klausa pelengkap
4.1 Bentuk tersendiri
4.2 Benruk tersendiri yang ditandai
4.3 Bentuk- bentuk khusus kata kerja/ verba
4.4 Kata kerja nominal
4.5 Pengahapusan subjek
D. Konstruksi koordinat
1. Kalimat gabungan
E. Kompleksiti Lebih Lanjut
F. Hubungan Semantik
G. Struktur kalimat Kompleks.

Hubungan antar klausa
Hubungan antara klausa dalam kalimat sangat bervariasi dan kompleks. Kompleksitas
ini disebabkan oleh interaksi dari tiga parameter yang berbeda yaitu komposisi internal
klausa, Hubungan antara masing - masing structural serta hubungan semantiknya.
1. Komposisi internal klausa
Dalam hal komposisi internal klausa dapat dibagi menjadi independen dan dependen.
klausa dependen dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap dalam percakapan. Sementara
klausa independen, tidak dapat berdiri sendiri. Ia ditandai dalam beberapa cara formal sebagai
pembeda dari klausa independen. Seperti, kehadiran sebuah kata atau frase ; if, because,
when, in order to, yang ditambahkan kedalam bentuk independen, atau adanya fitur – fitur
khusus yang merupakan konstituen yang wajib hadir dalam klause independent ( Elson dan
Pickett, 1983 : 120 – 121 ).

Penggabungan klausa menjadi struktur yang kompleks dilihat dari dua cara yaitu
subordinasi dan koordinasi. Dikotomi tersebut, terdapat bentuk hubungan Struktural antar
klausa yakni subordinating construction dan coordinating construction.
2.1 Subordinating cunstructions
Jenis kalimat kompleks mencakup satu atau lebih klausa bawahan yang merupakan
dependent dari klausa utama atau independent clause. Umumnya, struktur klausa
subordinative merupakan modifier dari klausa utama, yang mana clausa utama atau klausa
independent yang terdiri dari satu atau lebih struktur subordinatifnya.
Contoh : - Either you do your home work or you fail the course
Dalam konstruksi ini, terdapat dua klausa independent yang jika dipisahkan menjadi
-

You do your home work

-

You fail the course

Serta, pemarkah subordinative klausanya yaitu : ‘either’ dan ‘or’
Kedua klausa independent tersebut yang jika hadir ‘either’ dan ‘or’ maka masing –
masing kalimat tersebut wajib hadir satu sama lainnya karena pemarkah subordinative
struktunya ‘either’ dan ‘or’. Kedua pemarkah leksikal tersebut saling mengaitkan antara
kalimat pertama dan kedua.
Contoh konstruksi subordinatif dalam konstruksi lainnya, kata subordinatif dalam
klausa kedua adalah optional, seperti :
-

If you do your homework, you will pass the course.

-

If you do your homework, ( then ) you will pass the course.

Kehadiran pemarkah subordinative ‘then’ merupakan optional karena hadir atau
tidaknya ‘then’ tidak begitu mengubah makna dari kalimat tersebut. Sementara ‘If’ bersifat
pemarkah subordinative wajib karena hadirnya mempengaruhi makna kalimat secara
keseluruhan.
Selanjutnya, mengsubordinasi kalimat sangat bervariasi, jenis - jenisnya ditentukan
oleh hubungan fungsional antara klausa dependen dan klausa independent.

2.1.1 Adjectival clause
Adapun fungsi dari klausa dependent yaitu sebagai modifier dalam noun phrase.
Klausa tersebut dikenal dengan adjective clause atau relative clause. Relative clause biasanya
ditunjukkan oleh adanya relative pronoun ( Siapa atau apa ) atau penanda lain yang berkaitan
dengan klausa adjective itu sendiri sebagai modifier dari noun phrase.
Contoh : - the boy who brings the newspaper
-

The newspaper that the boy brought

Contoh – contoh di bawah ini menunjukkan berbagai fungsi dari pemarkah relative
clause dalam bahasa inggris, yaitu :
1. Subject : The man who came left again.
2. Object : the book ( that ) he brought is on the table
3. indirect object : the man to whom you gave the book was here
4. Accompaniment : The man with whom you work was here
5. cause : I met the man because of whom you no longer have work
7. benefit : the for whom you work phone
8. adverbial : - The day ( that ) he graduated, he got a job
- The corner where he had the accident is over here
Selanjutnya, bentuk dependent adjective clause dalam restrictive clause dan
nonrescriptive clause. Restrictive clause membantu untuk menentukan dan mengspesifikasi
kan head noun. Sementara non-restrictive clause hanya sebatas member penjelasan tentang
noun dalm suatu kondisi dimana identifikasiannya tidak begitu dibutuhkan.
Contoh :
1. Linguist who tire easily never finish the job
( restrictive clause : only some linguists tire easily )
2. Linguists, who tire easily, never finish the job.

( nonrestrictive clause : all linguists tire easily )
2.2.2 Adverbial clauses
Adverbial clause befungsi menjelaskan waktu, lokasi, cara, tujuan ataupun alasan
Contoh :
1. She talks as if she has a cold. ( manner )
2. I went in order to see sally. ( purpose )
3. I went because they wanted me to. ( reason )
4. When the child came, we give him the gift. ( time )
5. We came out where the road was bad. ( place )
6. If john goes, I’ll stay home. ( condition )
7. I’ll go, even though he doesn’t ( concession )

2.2.3 Complement Clause
Complement clause juga termasuk clausa sematan yang berfungsi sebagai subjek dan
objek dari verb klausa utama.

Dalam bahasa inggris, subjek complement clause

membutuhkan complemtaizer ‘that’ yang bisa bersifat obligatori atau optional
Contoh : - That the governor will be reelected is a foregone conclusion
-

The teacher implied ( that ) the answer was wrong

-

Max says ( that ) he will come tomorrow.

2.2 Coordinating Construction
Berbeda dengan konstruksi kalimat subordinat, konstruksi kalimat coordinat terdiri dari
dua atau lebih klausa independent yang secara simantik bermakna parallel. Coordinate
sentence dihubungkan oleh kata penghubung ‘and’, ‘but’, dan ‘or’ bahkan