KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD

  

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

( K T S P )

Tahun Pelajaran 2009/2010

  

MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF KEJIWAN

ALAMAT : JALAN KYAI WONOBODRO NO. 03 KEJIWAN

WONOSOBO 56311 KECAMATAN : WONOSOBO KABUPATEN : WONOSOBO PROPINSI : JAWA TENGAH

  

TIM PENYUSUN KURIKULUM MI MA’ARIF KEJIWAN

Tahun Ajaran 2009/20110

No Nama Jabatan Keterangan

  1 Tugiyat Ketua Bahasa Arab

  2 Humaida Jaza Izzah, A. Ma Anggota Guru Kelas

  3 Eni Muliasih A.Ma Anggota Guru Kelas

  4 Nur Farida S.Pd.I Anggota Guru Kelas

  5 Ghofir sanusi A.Ma Anggota Guru Kelas

  6 Hartini A.Ma Anggota Guru Kelas

  7 Nur Khamah, S.Pd.I Anggota Guru Kelas

  8 Amir Muanas Anggota Pend Jasmani

  9 Irwan Yahya A.Ma Anggota Aswaja

  10 Fatul Barokah A.Ma Anggota SBK

  11 Yulia Eko Nugraheni Anggota Bahasa Indonesia

  12 Dwi Masruroh, A.Ma Anggota Bahasa Arab, Fiqih

  13 Efiana Listyowati Anggota BTQ

  14 Elyta Rohmawati A.Ma Anggota

  IPA

  15 Atik Lutfianti, A. Ma Anggota Akidah Akhlak dan SKI

  16 Teguh Mubarok, A. Ma Anggota

  IPS

  17 Khoiri Anggota Komite

  18 Charis Nara Sumber Pengawas Wonosobo, 17 Juli 2009 Kepala MI Ma’arif Kejiwan

   T U G I Y A T

  NIP. 150321996

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah,SWT,mengiringi selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ) MI Ma’arif Kejiwan kecamatan Wonosobo. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras segenap komponen di MI Ma’arif Kejiwan Kecamatan Wonosobo sehingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) bisa terwujud.

  Implementasi Undang – undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan ,antara lain Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan .Peraturan Pemenruntah tersebut memberi arahan tentang perlunya di susun dan di laksanakan 8 ( Delapan ) Standar Nasional Pendidikan ,yaitu Standar Kepetensi Kelulusan ,Satndar Isi ,Satndar proses ,standar pendidikan ,standar Sarana dan prasarana ,Standar pengelolaaan ,standar pembiayaan ,standar penilaian pendidikan .

  Dengan adanya standar kompetensi dan standar isi ,maka setiap satuan pendidikan berkewajiban untuk membuat KTSP yang sudah dibuat untuk dilaksanakan memungkinkan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan program program pendidikannya sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di satuan pendidikannya.

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) merupakan kurikulum oprasional yang di susun dan dilaksanakan oleh masing – masing satuan pendidikan .Oleh karena itu ,MI Ma’arif Kejiwan Kecamatan Wonosobo berusaha menyusun nya dengan menerima berbagai masukan dari berbagai pihak , di antaranya pada guru dan komite sekolah.

  Kami sangat memahami bahwa kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ) MI Ma’arif Kejiwan ini masih jauh dari sempurna .Oleh karena itu ,kami sangat membutuhkan dan mengharapkan kritik , saran ,dan masukan dari setiap komponen yang peduli terhadap pendidikan demi kebaikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) di masa yang akan datang.

  

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN KURIKULUM MI MA’ARIF KEJIWAN ......................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iii

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….. iv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………… 2 B. Tujuan Pengembangan KTSP..................................................................

  3 C. Prinsip Pengembangan KTSP .................................................................

  3 D. Pengertian Istilah……………………………………………………….

  5 BAB II TUJUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Pendidikan Dasar.......................................................................

  6 B. Visi dan Misi Madrasah.......................................................................... 6 C. Tujuan Madrasah....................................................................................

  6 BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum...........................................................................................

  B. Muatan Kurikulum............................................................................................

  1. Mata Pelajaran.................................................................................

  2. Muatan Lokal...................................................................................

  3. Pegembangan Diri...........................................................................

  4. Pengaturan Beban Belajar...............................................................

  5. Ketuntasan Belajar...........................................................................

  6. Kenaikan Kelas................................................................................

  7. Kelulusan..........................................................................................

  8. Penentuan Kelulusan........................................................................

  9. Pendidikan Kecakapan Hidup..........................................................

  10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global........................

  BAB IV KALENDER PENDIDIKAN................................................................ BAB V. PENUTUP................................................................................................

  

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF KEJIWAN

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan tahun 2009/2010 telah dinyatakan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan. Setelah memperhatikan perimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2009/2010.

  Ditetapkan di : Wonosobo Pada Tanggal :

  Mengetahui Kepala MI Ma’arif Kejiwan Ketua Komite Madrasah

  Khairi T u g i y a t NIP. 150321996

  Mengetahui Kepala Kantor Kementrian Agama

  Kabupaten Wonosobo Drs.H. Abu Mansur.M.Pd.I NIP. 195505141991031001

A. Latar Belakang

  Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indoneia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan

  pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang mengacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.

  Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada kepala sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan urikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.

  Kurikulum merupakan seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu urikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

  Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pndidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi ( SI ) dan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

  Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan

  Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuha siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekoah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

  B. Tujuan Pengembangan KTSP

  Tujuan Pengembangan KTSP ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yag ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang akan dildksanakan. Selain itu, KTSP disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

  b) Belajar untuk memahami dan menghayati

  c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

  d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

  e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

  C. Prinsip Pengembangan KTSP

  1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

  Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

  2. Beragam dan terpadu

  Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

  3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

  Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

  4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

  Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan ( stakeholders ) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan.

  5. Menyeluruh dan berkesinambungan

  Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

  6. Belajar sepanjang hayat

  Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya

  Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah hrus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )

D. Pengertian Istilah

  1.Kurikulum

  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

  2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

  KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

  3. Silabus

  Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok /pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/ bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada

  4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yan memuat sekurang- kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Contoh rencana pelaksanaan MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo terdapat pada lampiran.

TUJUAN PENDIDIKAN

  A. Tujuan Pendidikan Dasar

  Pendidikan Nasional betujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecesrdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketram[ilan untuk mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

  B. Visi dan Misi Sekolah

  1. Visi Madrasah “ Menggali Potensi, Memacu Prestasi Luhur dalam Budi”

  2. Misi Madrasah

  a. Menyelenggarakan proses pendidikan yang bekualitas dengan pendekatan PAIKEM dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik yang maksimal b. Memfasilitasi peningkatan kompetensi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan c. Menanamkan penghayatan dan pengalaman ajaran islam dengan membiasakan perilaku kehidupan yang islami d. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa guna mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa e. Meningkatkan ketakwaan, mengembangkan disiplin melalui berbagai kegiatan kesiswaan, keagamaan dan ekstrakulikuler f. Menciptakan madrasah yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik

  C. Tujuan Sekolah

  a. Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

  b. Siswa sehat jasmani dan rohani

  c. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. e. Siswa kreatif, terampil dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

  Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan. Struktur kurikulum MI Ma’arif Kejiwan meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Struktur kurikulum MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo disusun berdasarkan Standar Isi dan Standar kompetensi Lulusan, yaitu sebagai berikut : a. Kurikulum MI Ma’arif Kejiwan memuat 12 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

  b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “ IPA terpadu “ dan “ IPS terpadu “ c. Pembelajaran pada kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit

  e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester ) adalah 36 minggu Tabel 1. Cakupan setiap kelompok mapel sebagai berikut.

  KelompokMata NO Cakupan Pelajaran

  Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

  1 Agama dan akhlak dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi mulia manusia yang berimandan bertaqwa kepada Tuhan

  YME serta berakhlak mulia.Akhlak mulia mencakup etika,budi,pekerti,atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

  Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

  2 Kewarganegaraan dan kepribadian di maksudkan untuk peningkatan kepribadian kesadaran dan wawasan peserta didik akan status ,hak,kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat ,berbangsa bernegara ,erta peningkatan kwalitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan ,jiwa dan patriotisme bela negara penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia ,kemajemukan bangsa,pelestarian lingkungan hidup kesetaraan gender,demokrasi,tanggungjawab sosial,ketaatan pada hukum ,ketaatan membayar pajak,dan sikap serta perilaku anti korupsi,kolosi,dan nepotisme.

  Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

  3 Ilmu Pengetahuan dan tehnologi pada SD Sambek di amksud untuk tehnologi mengenal,menyikapi,dan mengekpresikan ilmu pengetahuan dan tehnologi ,serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,kreatip dan mandiri.

  Lelompok matapelajaran estetika di maksudkan

  4 Estetika untuk meningkatkan sensitivitas,kemampuan mengepresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekpresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekpresi ,baik dalam kehidupan individual,maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

  Kelompok mata pelajran jasmani ,olah raga dan

  5 Jasmani ,olah raga dan kesehatan pada SD Sambek dimaksud untuk kesehatan meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportifitas dan kesadaran hidup sehat .Budaya hidup sehat termasuk kesadaran ,sikap ,dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas,kecanduan narkoba,HIV / AIDS,demam berdarah,muntaber,dan penyakit lainnya yang potensial untuk mewabah.

  

Tabel 2

STRUKTUR KURIKULUM MI MA’ARIF KEJIWAN

  3. Aswaja

  3

  11. Seni Budaya dan Ketrampilan

  2

  12. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

  2 B. Muatan Lokal

  1. Bahasa Inggris

  1

  2. Bahasa Jawa

  1

  2 C. Pengembangan diri

  4

  1. Pramuka

  1

  2. Tilawah

  1

  3. Rebana

  1 Jumlah

  30

  31

  32

  10. Ilmu Pengetahuan Sosial

  9. Ilmu Pengetahuan Alam

  Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

  3. SKI

  I II

  III

  IV,V dan VI

  A. Mata pelajaran

  P en d ek at an T em at ik

  1. Al-Quran Hadis

  2

  2. Fikih

  2

  2

  5

  4. Akidah Akhlak

  2

  5. Bahasa Arab

  2

  6. Pendidikan Kewarganegaraan

  2

  7. Bahasa indonesia

  5

  8. Matematika

  40 Keterangan : 1. 1 (satu) jam pelajaran alokasi waktu 35 menit 2. kelas 1, 2 dan 3 pendekatan Tematik 3. kelas 4, 5 dan 6 pendekatan mata pelajaran

B. Muatan Kurikulum

  Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajat bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu materi muatan lokal dan kegioatan pengembangan diri termasuk dalam isi kurikulum. peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kopetensi dan kompetensi dasar. muatan Kurikulum meliputi 12 mata pelajaran, 3 muatan lokal, dan 3 pengembangan diri.

1. Mata Pelajaran

a. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan Wonosobo meliputi sub mata pelajaran;

  1) Al-Qur’an Hadis

  Mata Pelajaran al -Qur’an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari al-Qur’an dan Hadis serta menanamkan pengertian, pemahaman , penghayatan isi kandungan ayat-ayat al Qur’an Hadis untuk mendorong, membina dan membimbing aklaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat - ayat al -Qur’an dan Hadis. Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi;

  a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Qur’an

  b) Hafalan surat - surat pendek

  c) Pemahaman kandungan surat - surat pendek

  d) Hadist - hadis tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri - ciri orang munafik dan amal saleh.

  2) Aqidah Akhlaq

  Mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaqnya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan

  1. Aspek Keimanan

  2. Aspek Akhlaq

  3. Aspek Kisah Keteladanan 3) Fiqih

  Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli, serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.

  Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara; ▪ Hubungan manusia dengan Allah Swt ▪ Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ▪ Hubungan manusia dengan alam lingkungan

4) Sejarah Kebudayaan Islam

  Tujuan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah;

  a. Pemberian pengetahuan tentang sejarah Islam dan kebudayaan kepada peserta didik.

  b. Mengambil ibrah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah

  c. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berklaq mulia berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada d. Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya berdasarkan tokoh - tokoh teleladananan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur

  Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di madrasah tetapi juga akan diangkat sejarah perkembangan ilmu agama, sains dan teknologi dalam islam. Aktor sejarah yang diangkat meliputi nabi, sahabat dan khalifah, ulama, intelektual dan filosuf. Faktor-faktor sosial dimunculkan guna penyempurnaan pengetahuan peserta didik tentang SKI. Kurikulum SKI pada MI mengkaji tentang sejarah Arab pra Islam, sejarah Rasulullah saw dan al-Khulafaur Rosyidin.

  Arah Pengembangan

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

5) Bahasa Arab

  Tujuan pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah;  Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Kemampuan berkomunikasi meliputi mendengarkan (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).

   Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.

   Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.

  Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Arab pada madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah;

  a) Bentuk Kata (sharfiy)

  1. مسا

  a). درفم

  b). ثنؤمdan ركذم

   2. درفم ريمض

  d). ةراشإuntuk درفم 3. لعف terdiri dari;

  عراضملا لعفلا dengan pelaku درفم يضاملا لعفلا dengan pelaku د رفم رملا لعفلا dengan pelaku درفم

  4. Beberapa رجلا تاودأ yang populer

  b) Pola Kalimat

  Pola kalimat yang mengandung fungsi : 1) لعاف yang berupa درفم رهاظ مسا 2) هب لوعفم yang berupa درفم رهاظ مسا 3) أ دتبم yang berupa رهاظ مسا dan ريمض مسا yang درفم 4) أ دتبم ربخ yang berupa benda, kata sifat , dan رورجم راج atau فرظ

  ناكملا

  c) Kosakata

  Kosa kata yang perlu dikuasai secara komulatif berjumlah 300 kata dan ungkapan / idiom yang komunikatif dan tinggi frekuensi pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik di lingkungan madrasah maupun di rumah.

  d) Kegiatan berbahasa

  1. Bercakap, artinya dalam pembelajaran menerapkan ketrampilan menggunakan bahasa Arab secara lisan untuk mengembangkan kemampuan mengungkapkan berbagai fungsi komunikasi bahasa

  2. Menyimak dengan tujuan untuk melatih peserta didik untuk memahami bahasa Arab lisan.

  3. Membaca dengan tujuan melatih ketrampilan membaca dalam rangka mengembangkan kemampuan memahami isi wacana, di samping sebagai bahan untuk memantapkan ketrampilan bercakap

  4. Menulis dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan menyusun kalimat-kalimat yang benar dalam isnya’muwajjah (karangan terpimpin).

  Arah Pengembangan

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

  Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut;:

  3). Hak asasi manusia . 4). Kebutuhan warga negara 5). Konstitusi Negara 6). Kekuasan dan Politik, 7). Pancasila 8). Globalisasi

  Tujuan :

  1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menaggapi isu kewarganegaraan

  2. Berpartisipasi secara aktif dan bertangguang jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi

  3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

  4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

  Arah Pengembangan

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

c. Bahasa Indonesia.

  Mata pelajaran ini bertujuan untuk bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

  1) Mendengarkan 2) Berbicara 3) Membaca 4) Menulis.

  Tujuan :

  1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

  2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

  3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya denga tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

  4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

  5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengerahuan dan kemampuan berbahasa

  6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006.

   Arah Pengembangan

  Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standard Proses dan Standard Penilaian.

d. Matematika.

  Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh serta mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah Ruang lingkup Mata Pelajaran Matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) Bilangan 2) Geometri dan pengukuran 3) Pengolahan data.

  Tujuan :

  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasi konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah

  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

  4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

   Arah Pengembangan

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

e. Ilmu Pengetahuan Alam.

  Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

  IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan Ruang Lingkup bahan kajian IPA I meliputi aspek-aspek berikut. 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, 2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya 3) Energi dan perubahannya 4) Bumi dan alam semesta Tujuan :

  1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

  2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

  3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan , teknologi dan masyarakat

  4. Mengembnagkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

  5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

  6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai aalm dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 Tahun 2006

   Arah Pengembangan

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

f. Ilmu Pengetahuan Sosial

  Mata pelajaran ini bertjuan untuk agar peserta didik memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

  1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

  2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

  3. Sistem Sosial dan Budaya 4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

  Tujuan :

  1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

  2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial

  3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

  4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dam global Standar kompetensi dan Kompetensi dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 Tahun 2006.

  Arah Pengembangan

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

g. Seni dan Budaya

  Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan, menumbuhkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan Ruang lingkup Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

  1) Seni rupa, 2) Seni musik 3) Seni drama, 4) Keterampilan.

  Keterangan Unsur rupa: Meliputi titik, garis, bidang, warna, dan bentuk (volume, ruang).

  Dimensi: Bermakna ukuran. Dua dimensi mengacu pada benda yang

  memiliki dua ukuran yakni panjang dan lebar. Tiga Dimensi mengacu pada benda yang selain memiliki ukuran panjang dan lebar, juga memiliki ketebalan (isi, volume,ruang).

  Gambar ekspresi: Gambar yang dibuat dengan maksud menyatakan

  gagasan/perasaan sendiri, tidak meniru orang lain. Tema disesuaikan dengan situasi atau kondisi yang aktual.

  Teknik menggunting/menyobek: Teknik berkarya seni rupa dengan

  menciptakan berbagai bentuk yang dihasilkan dengan cara menggunting/menyobek bahan semacam kertas/karton.

  Elemen musik: Terdiri atas empat unsur yakni: (1) pitch (nada, melodi,

  harmoni), (2) tempo (irama), (3) Warna suara, dan (4) dinamika (keras- lembut).

  Dinamik: Semua hal yang berhubungan dengan perbandingan volume nada (keras lembut). Sumber bunyi yang dihasilkan tubuh manusia: siulan, tepukan tangan, dsb. milik etnis di wilayah Nusantara seperti suling bambu, talempong, talempong, dsb. (2) Alat musik konvensional yakni alat musik nontradisional seperti gitar, piano, biola, drum, saxophone, dll; (3) Alat musik non konvensional yakni segala alat/bahan yang dapat menjadi sumber bunyi seperti batu, kayu, logam, plastik, dsb.

  Level: Posisi tinggi rendah dalam melakukan gerakan tari.

Rangsangan bunyi: Bunyi an yang dimaksudkan untuk menggugah perasaan

  peserta didik untuk menggerakkan tubuh

  Penonton: teman sekelas, kelas lain, orang tua murid, undangan

Teknik menempel: Teknik menciptakan karya seni rupa dengan cara

  menempelkan berbagai bahan pada bidang datar. Termasuk teknik ini adalah mosaik dan aplikasi.

  

Sumber bunyi yang dihasilkan alam: bunyi tetesan air, kicauan burung, dsb

Teknik cetak: Teknik berkarya seni rupa dengan cara menciptakan gambaran

  (citra) tidak dengan goresan langsung tetapi dengan media perantara/klise. Dalam bahasa Inggeris, teknik cetak disebut printmaking. Pada teknik cetak tunggal (monoprint), hasil cetakan hanya satu karena klisenya berubah sesudah digunakan.

  

Sumber bunyi yang dihasilkan oleh benda bukan alat khusus musik:

sendok yang dipukulkan pada botol, tiupan pada kertas yang terjilid, dsb.

Eksplorasi gerak: adalah kegiatan menggali lebih dalam berbagai gerak

sehingga ditemukan berbagai macam gerak baru.

Sumber bunyi yang dihasilkan alat musik konvensional: melalui pukulan,

tekanan, gesekan, atau tiupan.

Simbol: makna yang dikandung. Misalnya merah adalah simbol keberanian.

  Motif katak adalah simbol pemanggil hujan. menggunakan motif (tumbuhan, hewan, manusia)yang bentuknya diubah tetapi masih dikenal ciri khasnya.

  

Gambar Imajinatif: Gambar yang bersifat hayalan. Gambar imajinatif

  mengenai diri sendiri misalnya menggambarkan diri memiliki sayap sehingga dapat terbang di angkasa.

  

Simbol Nada: Tanda atau lambang yang telah disepakati misalnya

  penggunaan notasi balok atau angka dalam menyuarakan suatu bunyi nada (1 dibaca sebagai nada do).

  

Simbol: Makna yang dikandung pada tarian yang ditunjukkan oleh kostum,

  

Simbol: Makna yang dikandung pada tarian yang ditunjukkan oleh kostum

(busana), properti (peralatan), tata rias atau gerakan.

Gambar Ilustrasi: Gambar yang menceriterakan tentang suatu benda, hal,

atau peristiwa.

Keartistikan: Keindahan karya seni rupa yang tercermin pada berbagai

faktor antara lain keserasian warna, proporsi bentuk, dan kerapian.

Alat musik ritmis: Alat musik yang tidak memiliki nada, misalnya ringbel,

  tamburin, gendang. Alat musik ritmis juga merupakan penggolongan alat musik berdasarkan fungsinya.

  

Tari Nusantara: Tari Nusantara adalah tari yang hidup dan berkembang di

seluruh wilayah Nusantara. Tari Nusantara identik dengan tari tradisional.

Relief: Lukisan timbul yang diciptakan dengan cara memahat atau

membentuk, menempel, memijit, dsb.

Pola motif hias: Motif geometris, tumbuhan, hewan, atau manusia yang

dijadikan sebagai pola hiasan. Bahan plastis: bahan lunak yang mudah dibentuk.

Alat musik melodis: Alat musik yang memiliki nada misalnya seruling,

  pianika, rekorder. Alat musik ritmis juga merupakan penggolongan alat musik berdasarkan fungsinya.