Hak Lintas Damai Di Perairan Nusantara Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional 1982 - Ubaya Repository

HAI(tlllilS DAl'lAlDl PERtlRAll
llUSAllTARl
BERDISARI$il
r(0ltuEltsl
Hut$ilrAUTiltrERl{ASt0ltAt
t982

ABSTRAK SKRIPSI

OLEH
ITTIDRAPOERWODIATTITO

FAIUI.TAS
IIUI(UT
UI{IYERSITAS
SURABIYT
SURABAYA
t990

HAK LINTAS DAI,IAI DI PERAIRAN NUSANTARA
BERDASARKANKONVEIISI IIUKW LAUT INTERNASIONAL 1982


ABSTRAKSI SKRIPSI

OLEII :
INDM POERWODIANTO
NRP

:2840310

N I R M : 84.7.004.12061.03986

FAKULTAS HUKW UNIVERSITASSURABAYA
SUR

ABAYA

r990

-[T;il",;gu
j

MILIKFEtp,,.-,".
-

M e n g e E a hi u

embimbing

Daniel Dj

Tarliman,

JonaEha-n Soedar j ono--

Pembimbing

A^7
Soegeng, S.H.

Negara Indcnesia aCalah negara kepulauan karena
Lerdiri


dari

b e r b a g a i m a c a mp u l a u b a i k b e s a r a t a u k e c i l

yang membenLang
dari- barat sampai ke timur.
ingac posisi

Hal ini

meng-

straEegis yang dimiliki-nya terleEak di

garis khatulistiwa,

dan disamping icu posisi

b e r a d a d i a n t a r a d u a s a m u d e r ay a i t u


Indonesia

S a m u d e r ap a s i f i k

dan

Hindia serEa berada diantara dua benua yakni Benua Asia
dan AusEralia. Sehingga merupakanpintu gerbang pelayaran
Internasional
lalu

lintas

dan sekaligus menjadi kawasan ramai sebagai
pelayaran kapal-kapal asing yang secara

langsung akan melintasi

perairan Negara Republik Indo-


n e si a .
K a l a u m e l i h a t K o n v e n s i H u k u mL a u t I n t e r n a s i o n a l
1 9 8 2 m e r u p a k a nh a s i l

Konperensi Perserikatan Bangsa Bangsa

tenlang hukum 1aut, dimana didalamnya Lerdiri

atas l7 bab

dan 320 pasal. Hal ini. sangat penting keberadaannya bagi
negara kepulauan seperti Negara Indonesia. Karena dengan
perjuangan yang sangat panjang secara yuridis

formal

konsepsi hukum lauE tentang negara kepulauan telah mend a p a t p e n g a k u a nd a r i I n E e r n a s i o n a l .
Adapun pengimplementasian hukum laut


yang me-

nyangkut negara kepulauan yaitu masalah 1a1u lintas
layaran Internasional.
yant strategis

Hal ini

r n e n g i n g a Ep o s i s i

pe-

Indonesia

bagi kehadiran pelayaran kapal-kapa1 asing

2
y a n g l e r 4 r a td i p e r a i r a n I n d o n e s i a . K o n v e n s i H u k u mL a u t
mengenal adanya tiga jenis
dalam yurisdiksi


hak lintas

Nasional antara lain hak lincas damai

(innocent passage); hak lintas
hak lintas

alur

perairan yang berada

transit

(transit

laut kepulauan (archipelagic

passage);


sea lanes

passage).
S e m e n j a kN e g a r a I n d o n e s i a m e n y a t a k a n d i r i
negara kepulauan, lintas
melalui

sebagai

bagi kapal-kapal asing yang

perairan Indonesia telah diatur

didalamnya menurut

k e t e n t u a n U n d a n g - u n d a n gN o . 4 / P r p t a h u n 1 9 6 0 s e r t a p e r aturan pelaksanaannyayakni Peraturan Pemerintah No. 8
t a h u n 1 9 6 2 . N a m u np a d a k e n y a t a a n n y a k e d u a p e r a n g k a u k e t e n t u a n H u k u mN a s i o n a l i t u h a n y a m e n g a k u i a d a n y a h a k
lintas

damai di perairan Nusantara, sedangkanperairan


lintas

transit

dan lincas alur

laut kepulauan sampai

sekarang belurn ada keEentuan yang mengaEur.
Untuk itu menarik sekali apabila saya mernbahas
dalam penulisan skripsi

ini

dengan judul

"Hak Lintas Damai

Di Perairan Nusantala Berdasarkan Konvensi llukun Laut

Internasional

1982". ,

Adapun tujuan peneliEian adalah unluk mengetahui
lebih jelas

k e t e n E u a n - k et e n t u a n h u k u m n a s i o n a l y a n g m e n g -

atur hak lintas

bagi kapal-kapa1 asing yang melalui di

perairan Indonesia, terutama dalam ha1 lalu

lintas

pe-

layaran Internasional


bagi kapal-kapal asing melalui alur

laut kepulauan.
S e d a n g k a nr n e t o d e y a n g d i p e r g u n a k a n d a l a m s k r i p s i
ini

m e r . u p a k a np e n e l i t i a n

karena itu

yang bersifat. kualitatif,

oleh

data yang dipergunakan teruEama data kepustaka-

an yang berupa literaEur
internasional

y a n g m e m b a h a sm a s a l a h h u k u m l a u c

khususnya yang berkaitan erat dengan wilayah

l a u t d a n b a h a n - b a h a nd a r i p e r k u l i a h a n y a n g m e m b e r i k a n
m a s u k a n u n t u k m e n y u s u nd a n m e l e n g k a p i p e n u l i s a n i n i .

Se-

telah data-daEa tersebuL dikumpulkan, maka untuk pengo l a h a n d a t a d i l a k u k a n d e n g a n m e n g g u n a k a nm e t o d e Y u r i d i s
Normatif,

yakni data yang diperoleh dikelompokkan secara

sisternatis kemudian dihubungkan dengan permasalahan dah
teori

yang dikemukakan. Selanjucnya dara yang telah di-

himpun diuraikan dan dijelaskan

untuk rnengetahui dimana

letak penyelesaian antara peraturan yang beri-aku dengan
masalah Lersebut.
Disamping itu

jadwal waktu penelitian

yang diguna-

kan guna mencari data dibagi beberapa fase :
- F a s e p e n g u m p u l a nd a t a :

5 Juni - 2l Agusrus 1990.

- Fase pengolahan data

: 1 0 S e p t e m b e r- 1 7 O k c o b e r 1 9 9 0 .

-

: 1 7 O k t o b e r - 1 7 N o p e m b e r1 9 9 0 .

Fase analisa

data

Dalam hal ini

pokok hasil

penelitian

yaicu dengan

t e l a h d i L e t a p k a n n y a K o n v e n s i H u k u r nL a u E I n E e r n a s i o n a l

1982 oleh Perserikacan
baru yang lebih

luas

Konvensi tersebut,

Bangsa Bangsa mempunyai ketentuan

EenEang negara kepulauan.

maka Indonesia

meninjau kembali ketentuan

sepatutnya

peraturan

guna mempersiapkan ke arah renovasi
Eentuan hukum yang sesuai
hingga dapat mengikuti

sebab terbentuknya

perundang-undangan
dalam pembentukan ke-

Internasional.

merupakan hasil

produk hukum melalui

karya

arti

penting

dari

dan laLar
hasil

terbesar

proses yang panjang

d a n m e m a k a nw a k t u y a n g 1 a m a , k a r e n a d i h a d i r i
macamkepentingan

agar dapat

dengan perkembangan zaman se-

medernisasi

Konvensi tersebut

Dalam

berbagai

belakang yang berbeda. Adapun

yang dicapai

dalam hal

adanya kemauan bersama untuk berhasil

ini

berkat

membuat unifikasi

hukum rneskipun permasalahan yang dihadapi

sangaE rumit.

Bagi negara berkembang produk hukum inEernasional
ini
akuif

betul-b'etul
aspirasinya

dapat dirasakan

banyak terEuang di

cerrninkan kepentingannya
Jadi

dalam hal

Negara Indonesia

manfaatnya sebab secara

di

ini

dalamnya yang men-

dalam perkembangan hukum laut.

merupakan suatu tantangan

sebagai negara kepulauan

Sehingga dapaL Uimbul suatu pertanyaan
i.mplementasi hukun laut
hadap yurisdiksi
hak lintas

Internasional

Hukum Nasional

bagi

(negara panEai).

bagaimanakah
dalam praktek

ter-

?, !erutama yang mengatur

damai bagi kapal-kapa1

asing

yang melalui

,)

Negara Kepulauan Indonesia.

Karena sampai saat

hukum yang menga!ur masalah hak lintas
yurisdiksi
lalui

hukum Nasional

perairan

di

Obyek penelitiannya
skripsi

ini

yang me-

dalam menunjang penyusunan
Negara Kepulauan Indonesia

oleh kapal-kapal

Sehingga hak lincas

asing

belum Lerbentuk.

adalah perairan

yang dilalui

produk

yang berada dibawah

bagi kapal-kapa1

Indonesia

ini

asing dalam keadaan damai.

bagi kapal-kapa1

asing

Nusantara merupakan kewenangan Nasional

perairan

di

Negara Kepulauan

Indonesia.
Sesuai dengan penelirian
penelitiannya
nelitian

dilakukan

difokuskan

di

perpustakaan

kedaulaEan negara pantai
Perairan

Kepulauan Indonesia
ini

maka lokasi
yaitu

pe-

dan dokumen-dokumen

dengan ketentuan

hukum bagi

tentang rnasalah hak lintas

di

Indones ia.

Pada akhirnya

dalam hal

ini

dengan cara kualitatif

hukum yang berhubungan erat

wilayah

skripsi

dapat ditarik

kesimpulan

merupakan suatu negara berkernbang,

sarana perhubungan laut

yang khusus antara

bahwa Negara

lain

: perairan

mendapaL perhaLian

kepulauan tunduk ke-

pada kedaulaEan dan yurisdiksi

negara kepulauan adapun

rnengenai status

hukum perairan

kepulauan tidak

laut

aLaupun perairan

nesia

teritorial
telah

sama dengan

pedalaman. Walaupun Indo-

mengeluarkan Undang-undang No. 17 tahun I985

o

tentang

ratifikasi

sampai kini

Konvensi Hukum Laut 1982, akan tetapi

pengaturan tentang

kepulauan di

perairan

dalam praktek

Indonesia

selama ini

Undang-undang No. 4/Prp
merintah
laut

nasional

unEuk itu

berjalan

perlu

perlu

kepada ketentuan
Pe-

lintas

alur

m e n g u t a m a k a na k o m o d a s i

kepenLingan Nasional

dan Inter-

penegakan dan pengawasannya agar bisa

adanya penyesuaian tenlang

Eentuan Hukum Interna.sional

teknologi

laut

sebab

fahun 1960 dan Peraturan

perundang-undangan Nasional

ketenluan

per-

yang ada EerhadaF ke-

( K o n v e n s i H u k u r nL a u t I n t e r -

1982) didukung oleh perangkat

perlengkapat;

alur

belum terbentuk

No. 8 tahun 1962. Penerapan ketentuan

yang seimbang antara

naslonal

melalui

masih didasarkan

kepulauan pada prakteknya

aturan

lintas

hukurn yang baik,

pengawasan yang memadai dengan menggunakan

modern.

Surabaya,

N o p e m b e r1 9 9 0

M a h a s i s w a y a n g b e r s a n g k ut a n

Indra

P o e r w o di a n t o