D PKN 0808880 Abstract

ABSTRAK

INTERNALISASI NILAI TOLERANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
TELLING STORY PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENCEGAH
PERKELAHIAN TAWURAN.(Masalah Tawuran Pelajar Sekolah Menengah di
Sukabumi). Oleh Juliati (0808880). Promotor Prof. Ace Suryadi, PhD, MSc, Ko
Promotor DR. H. Sunatra, SH, MS., Anggota, DR. Elly Malihah, Msi.
Kenakalan remaja seperti tawuran telah membuat resah masyarakat. Perkelahian
tersebut merupakan reaksi diri dari pelajar yang diakibatkan konflik identitas dari
warga negara, sehingga mengakibatkan permusuhan, kemudian diturunkan kepada
generasi berikutnya, karena telah ada sejarah dari almamaternya. ketika mereka
bertemu di jalan ada kecurigaan satu di antara lainnya untuk balas menyerang.
Penelitian ini bertujuan menganalisis tentang internalisasi nilai toleransi melalui model
telling story pada pembelajaran PKn untuk mengatasi perkelahian tawuran antar pelajar
sekolah menengah atas di Sukabumi dengan penerapan dirinya melalui internalisasi
nilai toleransi disaat terjadi pertikaian permusuhan kemudian, telah mengundang
simpati solidaritas yang salah penerapannya bagi generasi berikutnya. Pendekatan yang
digunakan adalah kualitatif, dengan Graouded teory dari United Nations Development
Programme Bureu For Development Policy Democratic Governance Group, melalui
seperangkat data yang diperoleh seperti wawancara, observasi (Polres, sekolah, dan
kelompok MGMP). Melalui studi dokumentasi kepustakaan dan referensi, diharapkan

dapat meminimalisasi kriminalitas tawuran antar pelajar, kemudian dapat
mempertahankan penerapan internalisasi nilai toleransi pada pembelajaran PKn
meskipun terdapat perbedaan pendapat dan karakter karena adanya pengaruh dari
lingkungan luar sebagai
hakikat dari pemicunya pertikaian berujung kepada
perkelahian tawuran.
Hasil temuan yang menunjukan bahwa: 1. Faktor penyebab tawuran antar pelajar
adalah kecurigaan yang terus menerus dengan sekolah lain ketika pulang sekolah secara
berkelompok akan ada penyerangan, karena ada riwayat almamater sehingga terjebak
untuk melakukan perkelahian tawuran dan ada solidaritas terhadap temannya. yang
telah teraniyaya. Alternatifnya internalisasi nilai toleransi harus terus menerus
ditanamkan kepada para pelajar, khususnya yang terlibat aksi tawuran 2. Pembelajaran
model telling story pada PKn ada pengaruhnya, terutama dalam mencarikan solusi dari
pemikiran pendapat orang yang berpengetahuan dan berpengalaman yaitu guru PKn.
Hasil penerapannya diharapkan bisa mengurangi jumlah angka kriminalitas perkelahian
tawuran antar pelajar;
Rekomendasi penelitian adalah menanggulangi perkelahian tawuran, harus
dimulai dari orang tua dengan cara menunjukkan sikap contoh keteladanan dan
bersedia untuk memberikan perhatian yang optimal serta tulus kepada anaknya,
sehingga proses dari pencarian identitas sebagai warganegara akan sesuai dengan PKn

dan diharapkan tujuan proses pembelajarannya dapat mencapai tingkat kecerdasan yang
multi demensional karena materi PKn bersifat kongkrit dan pembelajarannya tidak
bersifat formal (knowledge based). Maka prosesnya diharapkan dapat mengarah kepada

Juliati, 2014
Internalisasi nilai toleransi melalui model pengajaran telling story pendidikan kewarganegaraan
Untuk mencegah perkelahian tawuran (StudiKasusTawuran Pelajar Sekolah Menengah di Kota
Sukabumi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

nilai keterampilan kewarganegaraan (civics skills), termasuk dapat memecahkan
permasalahan diri sendiri (civics disposition).
Kata kunci: Internalisasi nilai toleransi, model telling Story, tawuran pelajar

Juliati, 2014
Internalisasi nilai toleransi melalui model pengajaran telling story pendidikan kewarganegaraan
Untuk mencegah perkelahian tawuran (StudiKasusTawuran Pelajar Sekolah Menengah di Kota
Sukabumi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


ABSTRACT
INTERNALIZATION OF TOLERANCE VALUE THROUGH TELLING
STORY LEARNING MODEL OF CIVIC EDUCATION TO OVERCOME
STUDENT FIGHTING (The Problem of Secondary School Student Fighting in
Sukabumi)
By Juliati (0808880). Promoter : Prof. Ace Suryadi, PhD, MSc. Co Promoter: Dr.H.
Sunatra, SH, MS, Member: Dr. Elly Malihah, Msi.
Juvenile delinquency such as student fighting have make the community felt anxious.
That delinquency is student’s self expression which is caused by identity conflict. As
for solution to overcome this student fighting case is telling story learning model on
Civic Education lesson, through self application by internalisation of its tolerance
value at the time the conflict happened that resulted in students fighting.
The aim of this study is to analyse the internalization of tolerance value through
telling story model on Civic Education learning to overcome fighting problem among
students of senior high school in Sukabumi.
The approach which is used to reveal the problem is qualitative, with Grounded
Theory from United Nations Development Programme Bureu For Development Policy
Democratic Governance Group, through the set of data which is obtained through
interview, observation toward several places such as: police station, school and
MGMP, with bibliography documentation study and reference, with intention to

minimize the fighting criminal among students; maintain the application of tolerance
value internalization on Civic Education Learning even though there is opinion and
character differences, because there is influence from environment as conflict trigger
that resulted in students fighting.
The result of finding show that (1) the factor which cause fighting among
students is continually suspicion from one school to another school to revenge because
there is history from its almamater which is impacted on next generation, so student
fighting for them is solidarity toward their friend. Alternatively, internalization of
tolerance value should instilled to students continually, particularly students who
engage in fighting action; (2) Telling story model on Civic Education is influential,
particularly in searching solution from thinking and opinion of knowledgeable and
experienced people that is from Civic Education teacher. It is hoped that its application
result can reduce criminality rate of juvenile delinquency such as student fighting.
The recommendation of this study are: Overcoming the student fighting should
started from parents, by showing attitude to become model and willing to give optimal
and sincere attention to their children, so the process of searching self identity as part of
citizen can make students to have something to hold on with in accord with Civic
Education and it is hoped that the aim of its learning can achieve multi dimension
intelligence level. Because of Civic Education material is concrete and its learning is
knowledge based, so it is hoped that the process can direct to citizenship skill value,

civic skills included capable to solve their own problems (civic disposition).

Juliati, 2014
Internalisasi nilai toleransi melalui model pengajaran telling story pendidikan kewarganegaraan
Untuk mencegah perkelahian tawuran (StudiKasusTawuran Pelajar Sekolah Menengah di Kota
Sukabumi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keywords: Internalization of tolerance value, telling story model, student fighting.

Juliati, 2014
Internalisasi nilai toleransi melalui model pengajaran telling story pendidikan kewarganegaraan
Untuk mencegah perkelahian tawuran (StudiKasusTawuran Pelajar Sekolah Menengah di Kota
Sukabumi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu