Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Pengujian Nuklir Korea Utara

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jika berbicara mengenai hukum internasional, maka kita dapat mengambil
pengertian bahwasanya hukum internasional adalah keseluruhan hukum yang
untuk sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang
terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk menaati, dan karenanya,
benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama
lain. 1Hukum internasional ini haruslah meliputi kaidah hukum yang berkaitan
dengan berfungsinya lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi internasional,
hubungan-hubungan mereka satu sama lain dan hubungan mereka dengan negaranegara dan individu-individu serta badan non-negara sejauh hak-hak dan
kewajiban individu dan badan non-negara tersebut penting bagi masyarakat
internasional. 2Selain itu, hukum internasional dapat diartikan juga sebagai
keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi

batas

negara


(hubungan

internasional)

yang

bukan

bersifat

perdata. 3Dalam usaha menjelaskan pengertian hukum internasional, perlu juga
kiranya dikemukakan perbedaannya dengan pengertian Hukum Dunia (World
Law, Welstaatsrecht). Kedua pengertian ini menunjukkan pada konsep mengenai
tertib hukum masyarakat dunia yang berlainan pangkal tolaknya. Pengertian
hukum

internasional didasarkan

atas pikiran


adanya suatu

masyarakat

internasional yang terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka
(independent) dalam arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah
kekuasaan yang lain. Dengan kata lain, hukum internasional merupakan suatu
tertib hukum koordinasi antara anggota-anggota masyarakat internasional yang
1
J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional 1, terjemahan Bambang Iriana
Djajaatmadja,(Jakarta : Sinar Grafika, 2008), hlm. 3
2
Ibid.
3
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Bandung : Penerbit P.T.
Alumni, 2003), hlm. 1

1
Universitas Sumatera Utara


sederajat. 4Sedangkan hukum dunia (welstaatsrecht) banyak dipengaruhi oleh
analogi hukum tata negara (constitusional law), yang mana hukum dunia
merupakan semacam negara dunia yang meliputi semua negara di dunia ini
(semacam negara federasi). Negara dunia secara hirarki berdiri diatas negaranegara nasional. Tertib hukum dunia menurut konsep ini merupakan suatu tertib
hukum subordinasi. 5
Pada dasarnya tujuan hukum internasional lebih mengarah kepada upaya
untuk menciptakan ketertiban daripada sekedar menciptakan sistem hubunganhubungan

internasional

yang

adil,

akan

tetapi

dalam


perkembangan-

perkembangan selanjutnya telah terbukti adanya suatu upaya untuk menjamin,
secara objektif, adanya keadilan diantara negara-negara. Lagi pula, selain
mengingat bahwa negara-negara memperoleh perlakuan adil, hukum bangsabangsa modern bertujuan untuk menjamin keadilan bagi umat manusia. 6
Adanya hukum internasional tidak terlepas dari adanya masyarakat
internasional yang diatur oleh tertib hukum itu. Masyarakat internasional kini
sedang mengalami berbagai perubahan yang besar dan pokok, yang perlu kita
perhatikan untuk dapat benar-benar memahami hakikat masyarakat internasional
dewasa ini. Perubahan pertama adalah perubahan peta bumi politik yang terjadi
terutama setelah Perang Dunia II 7sedangkan perkembangan kedua yaitu kemajuan
teknologi. 8
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang

diperlukan

bagi

kelangsungan,


dan

kenyamanan

hidup

manusia. 9Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin “tidak terbendung”
menyebabkan negara-negara di dunia berusaha untuk menciptakan teknologi4

Ibid.,hlm. 9
Ibid., hlm.10
6
J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional 1, terjemahan Bambang Iriana
Djajaatmadja, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), hlm. 6
7
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Bandung : Penerbit P.T.
Alumni, 2003), hlm. 20
8
Ibid.,hlm. 22

9
“Teknologi”,
sebagaimana
dimuat
dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi,terakhir diakses pada tanggal 11 April 2016 pukul 14.50
WIB
5

2
Universitas Sumatera Utara

teknologi yang mutakhir serta tidak dapat ditiru oleh negara lain. Salah satu
teknologi yang dianggap memiliki efek positif dan negatif adalah teknologi nuklir.
Teknologi nuklir dipercaya sebagai teknologi yang memecahkan teka-teki tentang
krisis energi. Ilmu pengetahuan yang berkembang terkait nuklir dipercaya dapat
membangkitkan tenaga yang berlimpah, murah, dan bersih yang dapat
membebaskan ketergantungan terhadap beberapa jenis sumber energi seperti
bahan bakar fosil, batu bara, gas dan minyak yang menjadi sumber yang terbatas
dan suatu saat nanti pasti akan habis. Pada 16 September 1954, Lewis Strauss,

Ketua Energi Atom Amerika Serikat,di hadapan sebuah pertemuan para penulis
ilmu pengetahuan alam di New York, mendeklarasikan bahwa generasi yang akan
datang dapat menikmati listrik yang dapat dikatakan “terlalu murah untuk diukur”
sebagai keuntungan penelitian bom atom. 10
Energi nuklir merupakan salah satu energi dasar yang diperlukan manusia
diantara beberapa energi lain seperti, energi panas, energi mekanik, energi
potensial, energi kimia, dan energi listrik.Energi merupakan kebutuhan mutlak
dalam kehidupan masyarakat modern, terutama bagi negara-negara industri yang
menjadi pemasok kebutuhan masyarakat dunia. Tidak bisa dikesampingkan,
energi menjadi indikator kemajuan ekonomi dan kemakmuran warganya. 11
Walaupun diatas telah disebutkan beberapa keuntungan daripada apa yang
kita sebut dengan nuklir tetap saja ada hal negatif dari penyalahgunaan nuklir.
Penyalahgunaan nuklir yang jelas terlihat adalah menjadikan nuklir sebagai, yang
mana sangat mengerikan, senjata pemusnah massal. Hal ini pernah dialami oleh
Jepang saat Perang Dunia II dimana saat itu dua kota Jepang, Hiroshima dan
Nagasaki, mendapat “hadiah” perang berupa dua bom atom yang memporakporandakan dua kota tersebut. Sejak penyerangan dua kota di Jepang oleh bom
atom ini, maka negara-negara dunia mulai membahas mengenai nuklir secara
mendalam karena dianggap akan sangat merugikan apabila tragedi ini kembali
10


Marek Walisiewicz, alih bahasa : Dwi Satya Palupi, Essential Science : Energi
Alternatif – Panduan ke masa depan teknologi energi, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2003), hlm. 22
11
Agus Mustofa, Indonesia Butuh Nuklir, (Padma Press, Padang Makhsyar, 2006), hlm.
10

3
Universitas Sumatera Utara

terjadi dimasa sekarang, terlebih bagi negara yang tidak memiliki teknologi
nuklir. Karena itu, maka dibentuklah sebuah lembaga yang menjadi ”penengah”
dalam masalah-masalah nuklir tersebut yang bernama IAEA (International
Atomic Energy Agency) atau Badan Tenaga Atom Internasional.
Selain IAEA terdapat instrumen hukum internasional yang menjadi dasar
bagi negara-negara dunia agar tidak menggunakan nuklir selain untuk keperluan
yang positif. Instrumen hukum internasional berupa konvensi mengenai
ketenaganukliran dibuat untuk ditaati oleh negara anggotanya dan apabila ditemui
ada negara anggota yang melakukan pelanggaran terhadap isi konvensi maka akan
dikenai sanksi berupa Resolusi Dewan Keamanan PBB yang ditetapkan dan
dilaksanakan oleh Dewan Keamanan PBB sebagai badan pengawas dalam

memelihara perdamaian dan stabilitas keamanan global.
Pada tanggal 12 Februari 2013 yang lalu, Korea Utara berhasil melakukan
ujicoba nuklir ketiganya dimana sebelumnya pada tanggal 5 Juli 2006 dan 12
Desember 2012 Korea Utara juga sudah melakukan ujicoba nuklirnya.
Sebelumnya pada tahun 1998 Korea Utara juga telah melakukan ujicoba rudal
nuklir yang berakhir dengan pemaksaan penutupan Reaktor Nuklir mereka di
Yongbyeon. Ujicoba nuklir Korea Utara tersebut mendapat kecaman dan sangat
disayangkan oleh berbagai pihak karena dianggap sebagai tindakan provokasi dan
dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya insiden seperti yang terjadi di Jepang
dahulu.
Selain Korea Utara masih terdapat beberapa negara yang disinyalir
memiliki nuklir dan digunakan untuk keperluan militer. Tetapi hanya Korea Utara
yang berani melakukan bahwa negaranya memiliki senjata nuklir aktif dan secara
terbuka menyatakan keinginannya untuk diakui sebagai negara nuklir. Oleh
karena itu, untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan akibat
penyalahgunaan tenaga nuklir untuk keperluan militer, masyarakat dunia melalui
IAEA menetapkan berbagai peraturan internasional, baik berupa konvensi ataupun
perjanjian Internasional, yang harus dipatuhi oleh negara-negara didunia, terutama
yang sedang mengembangkan teknologi nuklirnya. Hal ini dilakukan dmi
4

Universitas Sumatera Utara

menghindari kemungkinan-kemungkinan terganggunya perdamaian dan stabilitas
keamananglobal yang mungkin saja dapat memicu perang nuklir sebagai akibat
yang timbul atas penyalahgunaan teknologi nuklir.
Berdasarkan uraian diatas, maka alangkah pentingnya untuk mengkaji
kembali mengenai ujicoba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara yang dianggap
sebagai ancaman dan provokasi bagi negara dunia sekaligus untuk meninjau
kembali bagaimana pandangan hukum internasional terhadap apa yang dilakukan
oleh Korea Utara dalam ujicoba nuklir tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar
kedepannya tidak terjadi lagi konflik yang dikarenakan oleh ujicoba nuklir yang
akan berakhir dengan perang nuklir, yang mana dimasa lalu, memberikan efek
trauma bagi negara-negara dunia, baik bagi negara korban maupun negara netral.

5
Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang diatas, maka permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

a. Apa itu teknologi nuklir, bagaimana sejarah perkembangannya dan
badan internasional apa yang mengatur teknologi nuklir?
b. Bagaimana dampak penggunaan teknologi nuklir dan alasan apa yang
mendorong suatu negara memanfaatkan teknologi nuklir?
c. Bagaimana pandangan masyarakat dunia dan Dewan Keamanan PBB
terhadap ujicoba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui dan memahami makna teknologi nuklir serta
perkembangannya dan badan internasional yang ditunjuk untuk
mengawasi penggunaan teknologi nuklir tersebut sesuai dengan
kebutuhan yang positif.
b. Untuk mengetahui dan memahami dampak positif maupun negatif
dari penggunaan teknologi nuklir sejak pertama kali diciptakan
hingga masa sekarang ini serta alasan-alasan apa yang mendorong
sebuah negara memanfaatkan teknologi nuklir.
c. Untuk mengetahui dan memahami pandangan dunia internasional
dan Dewan Keamanan PBB terhadap ujicoba nuklir Korea Utara.

6
Universitas Sumatera Utara

2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
positif, baik dari segi teoritis maupun dari segi praktiknya. Dari segi
teoritis, pembahasan mengenai masalah-masalah yang telah dirumuskan
dalam penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pemikiran serta
pandangan

mengenai

pengaturan

terhadap

pemanfaatan

dan

penyalahgunaan tenaga nuklir serta potensi konflik internasional yang
mungkin timbul. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai patokan dalam pengembangan dan penelitian mengenai hal serupa
pada penelitian selanjutnya.
Dari segi praktik, pembahasan mengenai masalah-masalah dalam
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi
Pemerintah Republik Indonesia untuk mengetahui norma-norma hukum
internasional yang terkait dengan

tenaga nuklir

sehingga dapat

memberikan keputusan yang baik dalam hal ketenaganukliran dimasa yang
akandatang.

D. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini memperoleh bahan tulisannya dari berbagai sumber yang
dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan berupa buku-buku, laporanlaporan dan informasi dari internet. Untuk itu akan diberikan penegasan dan
pengertian dari judul penelitian, yang diambil dari sumber-sumber buku yang
memberikan pengertian terhadap judul penelitian ini, yang ditinjau dari sudut
etimologi dan pengertian-pengertian lainnya dari sudut ilmu huku maupun dari
pendapat para sarjana sehingga mempunyai arti yang lebih tegas.
Pengertian

judul

“TINJAUAN

HUKUM

INTERNASIONAL

TERHADAP PENGUJIAN NUKLIR KOREA UTARA” dapat diartikan
secara etimologis.

7
Universitas Sumatera Utara

Hukum adalah seperangkat kaidah atau ukuran yang tersusun dalam suatu
sistem yang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia
sebagai warga dalam kehidupan bermasyarakatnya. Hukum tersebut bersumber,
baik dari masyarakat sendiri maupun dari sumber lain yang diakui berlakunya
oleh otoritas tertinggi dalam masyarakat tersebut, serta benar-benar diberlakukan
oleh warga masyarakat (sebagai suatu keseluruhan) dalam kehidupannya. Jika
kaidah tersebut dilanggar akan memberikan kenangan bagi otoritas tertinggi untuk
menjatuhkan sanksi yang sifatnya eksternal. 12Internasional adalah menyangkut
bangsa atau negeri seluruh dunia. 13 Hukum Internasional adalah suatu tertib
hukum koordinasi antara anggota-anggota masyarakat internasional yang
sederajat. 14
Ujicoba artinya pengujian sesuatu sebelum dipakai atau dilaksanakan
(bahan tes, kendaraan, dsb). 15 Nuklir berarti bagian dari atau yang berhubungan
dengan nukleus atom (inti atom). 16 Nuklir yang dimaksud dalam hal ini adalah
senjata nuklir, artinya alat-alat yang dapat menghasilkan energi nuklir secara tidak
terkendali dan memiliki karakteristik yang sesuai untuk digunakan untuk tujuantujuan perang. 17Secara umum dapat digambarkan bahwa ujicoba nuklir adalah
pengujian terhadap alat penghasil energi nuklir yang memiliki karakteristik dan
dapat digunakan untuk keperluan militer dan perang.
Korea Utara, atau secara resmi disebut Republik Demokratik Rakyat
Korea (Hangul: 조선민주주의인민공화국, Hanja: 朝鮮民主主義人民共和國),
adalah sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara Semenanjung
Korea. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Pyongyang. Zona Demiliterisasi
12

Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, (Jakarta : Penerbit Prenadamedia Group, 2015),

hlm. 46
13

“Internasional” sebagaimana dimuat dalam http://kbbi.web.id/internasional, terakhir
diakses pada tanggal 14 Mei 2016 pukul 11.28 WIB
14
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Bandung : Penerbit P.T.
Alumni, 2003), hlm. 9
15
“Uji” sebagaimana dimuat dalam http://kamus.cektkp.com/uji-coba/, terakhir diakses
pada tanggal 14 Mei 2016 pukul 11.44 WIB
16
“Nuklir” sebagaimana dimuat dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Nuklir, terakhir
diakses pada tanggal 14 Mei 2016 pukul 11.49 WIB
17
The Tlateloco Treaty, Article 3

8
Universitas Sumatera Utara

Korea menjadi batas antara Korea Utara dan Korea Selatan. Sungai Amnok dan
Sungai Tumen membentuk perbatasan antara Korea Utara dan Republik Rakyat
Tiongkok. Sebagian dari Sungai Tumen di timur laut merupakan perbatasan
dengan Rusia. Penduduk setempat menyebut negara ini Pukchosŏn (북조선,
"Chosŏn Utara"). 18

E. Metode Penelitian
Metode penulisan yang akan dipakai dalam memperoleh data atau bahan
dalam penelitian ini meliputi :
1. Jenis Penelitian
Sebagaimana lazimnya penulisan dalam penyusunan dan penulisan
karya tulis ilmiah yang harus didasarkan fakta-fakta dan data-data objektif,
demikian halnya dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian ini sebagai karya
tulis ilmiah juga menggunakan pengumpulan data secara ilmiah (metodologi)
guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunannya sesuai dengan
yang telah direncanakan semula, yaitu menjawab permasalahan yang telah
diuraikan sebelumnya.
Metode penulisan yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan
penelitian hukum normatif (yuridis normatif) yang dilakukan dan ditujukan pada
norma-norma hukum yang berlaku. Dalam penelitian ini, metode yuridis normatif
yang digunakan adalah norma-norma hukum internasional yang tertuang dalam
bentuk perjanjian dan Resolusi Dewan Keamanan PBB.

18

“Korea Utara” sebagaimana dimuat dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Utara,
terakhir diakses pada tanggal 14 Mei 2016 pukul 12.00 WIB

9
Universitas Sumatera Utara

2. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Adapun data sekunder yang dimaksud adalah sebagi berikut :
a. Bahan hukum primer, yaitu semua dokumen peraturan yang
mengikat dan ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang yang
relevan dengan masalah penelitian, yakni berupa undang-undang,
perjanjian internasional dan sebagainya.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu semua dokumen yang merupakan
tulisan-tulisan atau karya-karya para ahli hukim dan buku-buku
teks, jurnal, makalah, surat kabar, majalah, informasi internet dan
lain-lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.
c. Bahan hukum tersier, yaitu semua dokuen yang berisi konsepkonsep dan keterangan-keterangan yang mendukung bahan hukum
primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, kamus
bahasa, ensiklopedia dan lain-lain.

3. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan

data

dilakukan

dengan

cara

penelitian

kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
meneliti bahan pustaka pustaka atau yang disebut dengan data sekunder. Adapun
data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berasal dari bukubuku koleksi pribadi maupun pinjaman dari perpustakaan, makalah, jurnal serta
artikel, baik yang diambil dari media cetak maupun elektronik, termasuk
peraturan perundang-undangan.
Tahap-tahap pengumpulan data melalui studi pustaka adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan inventarisasi hukum positif dan bahan-bahan hukum
lainnya yang relevan dengan objek penelitian.

10
Universitas Sumatera Utara

b. Melakukan penelusuran kepustakaan melalui artikel-artikel media
cetak maupun elektronik dan peraturan perundang-perundangan.
c. Mengelompokkan data-data yang relevan dengan permasalahan.
d. Menganalisa data-data yang relevan tersebut untuk menyelesaikan
masalah

yang

menjadi

objek

penelitian.

11
Universitas Sumatera Utara

4. Analisis Data
Data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisa
secara perspektif dengan metode induktif dan deduktif. Metode deduktif
dilakukan dengan membaca, menafsirkan dan membandingkan. Sedangkan
metode induktif dilakukan dengan menerjemahkan berbagai sumber yang
berhubungan dengan topik penelitian ini sehingga diperoleh kesimpulan yang
sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

F. Keaslian Penulisan
Penelitian ini adalah asli karena gagasan pemikiran, ide dan data yang ada
dalam penelitian ini bukan merupakan hasil karya tulis atau hasil penggandaan
dari karya tulis orang lain. Dengan penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan
keasliannya dan belum pernah ada judul yang sama, demikian juga dengan
pembahasan

yang diuraikan

berdasarkan

pemeriksaan

oleh

Pmeriksaan

Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara / Pusat
Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
tertanggal 14 Maret 2016. Untuk mendukung pembahasan dalam penelitian ini
dipakai pendapat-pendapat para sarjana yang diambil atau dikutip berdasarkan
daftar referensi dari buku para sarjana yang ada hubungannya dengan
permasalahan

dan

pembahasan

yang

disajikan.

12
Universitas Sumatera Utara

G. Sistematika Penulisan
Secara sistematis penelitian ini dibagi dalam beberapa bab dan tiap-tiap
bab dibagi atas sub-bab yang terperinci sebagai berikut :

BAB I

:

PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka, metode penulisan,
keaslian penulisan dan sistematika penulisan
BAB II

:

TINJAUAN UMUM MENGENAI NUKLIR DAN

DAMPAKNYA
Pada bab ini menguraikan nuklir secara umum, sejarah penemuan nuklir serta
perkembangan teknologi nuklir diseluruh dunia
BAB III

:

INSTRUMEN

HUKUM

INTERNASIONAL

BERKAITAN DENGAN PENGGUNAAN NUKLIR DAN DAMPAKNYA
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang dilakukannya ujicoba nuklir dari
suatu negara dan instrumen hukum yang dibuat untuk mengendalikan ujicoba
nuklir yang tidak ada tempatnya serta dampak yang dapat ditimbulkan apabila
ujicoba nuklir dilakukan tanpa mengikuti aturan yang berlaku.
BAB IV

:

UJI COBA NUKLIR KOREA UTARA DI MASA

REZIM KIM JONG UN DAN KAITANNYA DENGAN HUKUM
INTERNASIONAL
Bab ini menguraikan kronologi ujicoba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara
dan sebab mengapa Korea Utara melakukan ujicoba nuklir. Selain itu pada bab ini
juga dijelaskan mengapa ujicoba nuklir yang dilakukan Korea Utara dianggap
sebagai suatu ancaman serta sanksi dari Dewan Keamanan PBB terhadap ujicoba
nuklir tersebut.

13
Universitas Sumatera Utara

BAB V

:

PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang menguraikan kesimpulan dari keseluruhan
pembahasan pada tulisan ini sekaligus berisi saran mengenai pembahasan yang
ada

pada

penelitian

ini.

14
Universitas Sumatera Utara