Perubahan Karakter Agronomi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Aksesi Simanindo Samosi Akibat Pemberian Berbagai Dosis Iradiasi Sinar Gamma

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bawang merah merupakan salah satu tanaman rempah yang cukup
diminati di Indonesia. Hampir pada setiap makanan khas di Indonesia terdapat
bawang merah didalamnya. Oleh sebab itu, bawang merah merupakan salah satu
komoditi yang penting bagi masyarakat. Bawang merah secara nasional memiliki
areal seluas 98937 ha dengan produktivitas sebesar 10,22 Ton/Ha (BPS, 2013).
Produksi bawang merah Sumatera Utara pada tahun 2013 adalah
8305 ton, angka ini mengalami penurunan sebanyak 5851 ton (41,33%)
dibandingkan pada tahun 2012. Produksi tersebut ditopang oleh beberapa
kabupaten/kota yang menjadi pusat penghasil bawang merah di Sumatera Utara
antara lain kabupaten Dairi, Simalungun, Samosir dan beberapa daerah lainnya.
Diantara kabupaten/kota penghasil bawang merah di kawasan Sumatera
Utara tercatat bahwa kabupaten Samosir menduduki posisi terbawah dalam aspek
produksi, produktivitas maupun luas areal pertanamannya. Hal ini terlihat dari
data BRS (2014) yang menunjukkan bahwa pada tahun 2013 produksi bawang
merah daerah tersebut sebesar 1114 ton, dengan total luas arel pertanaman 167 ha
dan produktivitas 6,67 ton/ha. Kondisi tersebut cukup berbanding terbalik,
mengingat bawang merah asal Samosir dulunya pernah menjadi primadona.
Penggunaan bahan tanaman berupa umbi secara turun-temurun menjadi
pilihan petani lokal Samosir dalam membudidayakan bawang merah, karena

dianggap lebih efisien dan praktis dibandingkan budidaya dengan menggunakan
biji. Namun hal tersebut menjadi salah satu sumber permasalahan karena
menyebabkan rendahnya keragaman genetik. Selain itu, petani bawang merah di

Universitas Sumatera Utara

daerah Samosir umumnya tidak menghendaki pembungaan pada bawang merah
yang ditanam karena dapat menurunkan produksi umbi. Disisi lain bawang merah
asal Samosir sulit untuk dapat menghasilkan bunga secara alami.
Untuk merakit varietas unggul, ketersediaan sumber genetik

yang

mempunyai keragaman tinggi sangat dibutuhkan. Semakin tinggi keragaman
genetik plasma nutfah, semakin tinggi pula peluang untuk memperoleh varietas
unggul baru yang mempunyai sifat yang diinginkan (Indriani dkk, 2008).
Mutasi dapat terjadi secara alami namun peluangnya sangat kecil. Untuk
mempercepat ketersediaan variasi genetik yang tinggi dapat dilakukan dengan
mutasi buatan. Semakin besar variasi, semakin besar peluang untuk memilih
tanaman yang dikehendaki. Melalui teknik penyinaran (iradiasi) dapat

menghasilkan mutan atau tanaman yang mengalami mutasi dengan sifat–sifat
yang diharapkan setelah melalui serangkaian pengujian, seleksi dan sertifikasi
(Amien dan Carsono, 2008).
Pemanfaatan radiasi telah banyak digunakan dalam penelitian dan
pengembangan
dihasilkan

varietas

dari

tanaman

teknologi

baru.

iradiasi
yang


Beberapa

dilaporkan

varietas

mempunyai

padi

yang

keunggulan

produktivitas,

umur

lebih genjah dan ketahanan terhadap


kekeringan sesaat.

Selain jenis padi, uji coba dan pelepasan varietas unggul

juga telah dilakukan pada jenis kapas, sorgum, kedelai dan kacang
hijau. Iradiasi juga pada beberapa jenis benih telah diterapkan untuk
meningkatkan perkecambahan benih. Iradiasi dosis 10 Gy pada benih
pepaya mampu meningkatkan perkecambahan dari 30% (kontrol) menjadi
50% (Sudrajat dan Zanzibar, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Hal inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pemberian beberapa perlakuan dosis iradiasi sinar gamma terhadap perubahan
karakter agronomi bawang merah aksesi Simanindo Samosir.
Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi perubahan karakter agronomi yang terjadi pada bawang
merah (Allium ascalonicum L.) aksesi Simanindo Samosir akibat pemberian
berbagai dosis iradiasi sinar gamma.
Kegunaan Penelitian

Penelitian berguna untuk mendapatkan data yang digunakan dalam
menyusun skripsi dan merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai
sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Hipotesis Penelitian
Ada perubahan karakter agronomi yang nyata pada bawang merah
(Allium ascalonicum L.) aksesi Simanindo Samosir akibat pemberian berbagai
dosis iradiasi sinar gamma.

Universitas Sumatera Utara