Aplikasi Asuhan Keperawatan Pada Keluarga PasienDengan Penyakit Hipertensi Di Jalan Set Kelurahan Sitirejo 3 Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kesehatan yang baik atau kesejahteraan merupakan suatu kondisi dimana tidak hanya
terbebas dari penyakit. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi
kesejahteraan fisik, mental dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau
kelamahan. UU No.23 (1992) sehatadalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa
(rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Sakit menurut parkin’s adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang
menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam beraktifitas sehari-hari baik
aktifitas jasmani, rohani maupunsosial (Mubaraq, 2005). Hipertensi adalah suatu penekanan
darah sistolik dan diastolik yangtidak normal, batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti.
Nilai yang dapat diterima berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun pada
umumnya sistolik yang berkisar antara 140-190 mmHg dan diastolik antara 90-95 mmHg
dianggap merupakan garis batas dari hipertensi (Riyadi, 2011). Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan darah arterial abnormal yang langsung dan terus menerus. Pada
umumnya hipertensi diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : Sistolik dikelompokan menjadi 3 yaitu
: Hipertensi ringan : 140 - 159 mmHg, hipertensi sedang : 160 - 179 mmHg, hipertensi berat :
>180 mmHg.
Diastolik di kelompokan menjadi 3 yaitu : Hipertensi ringan 90 - 99, hipertensi sedang :

100-109 mmHg, hipertensi berat >110 mmHg (Brashers, 2008). Hipertensi adalah keadaan
tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik danatau sama atau melebihi 90
mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang makan obat antihipertensi (A.Aziz Rani,
dkk, 2006). Menurut WHO dan The International Society Hypertension (ISH) saat ini
1

Universitas Sumatera Utara

terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia dan 3juta diantaranya meninggal dunia
setiap tahunnya. Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) 2001 menunjukkan bahwa 8,3
persen penduduk menderita hipertensi meningkat menjadi 27,5 persen pada tahun 2004. Di
Indonesia penyakit hipertensi disebut the silent killer. Penderita hipertensi semakin
meningkat umur semakin tinggi resiko hipertensi pada umur 25 - 44 tahun prevalensi sebesar
29 persen, pada umur 45 - 46 tahun sebesar 51 persen pada umur lebih dari 65 tahun sebesar
65 persen. Wanita lebih banyak mengalami hipertensi dari pada pria. Hasil SKRT 2004
menunjukkan penyakit kardioveskuler merupakan penyebab kematian di Indonesia dan
sekitar 20 - 35 persen dari kematian tersebut disebabkan oleh hipertensi (Depkes RI, 2009).
Hasilobservasi di Puskesmas Gondangrejo Karanganyar penulis pada tanggal 22-24 April
2013 diperoleh data 72.579 penduduk yang menderita penyakit hipertensi sebesar 89 persen.
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga, anggota
keluarga yang lainnya yangberkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian
darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainnya
salingtergantung dan berinteraksi. Apabila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainnya dan
anggota keluarga yang ada disekitarnya (Cahyatin, 2009).
Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan
meliputi, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan
kebutuhan kelurga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak
akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongaan yang tepat sesuai dengan
keadaan, dengan pertimbangan siapa diantara keluargayang mempunyai kemampuan
2

Universitas Sumatera Utara

memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Mengenal keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan. Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar,
tetapi keluarga memiliki keterbatasan telah diketahui oleh keluarga sendiri. Memodifikasi

lingkungan

keluarga

untuk

menjamin

kesejahteraan

keluarga.

Memanfaatkan

fasilitaspelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga (Suprajitno, 2004). Dari hasil analisa
diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Aplikasi Asuhan Keperawatan pada
Keluarga Pasien dengan Hipertensi di Jln. Selamat Kelurahan Sitirejo 3 Medan Amplas”.

1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan yang tepat untuk memberikan intevensi tentang penyakit

hipertensi pada keluarga pasien di Jln. Selamat kelurahan sitirejo 3 Medan Amplas.

1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberikan asuhan
keperawatan pada keluarga pasien dengan penyakit hipertensi
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan dengan hipertensi pada
keluarga pasien.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan dengan hipertensi pada
keluarga pasien.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan dengan hipertensi pada
keluarga paien.
d. Penulis mampu melakukan implementasi dengan hipertensi pada keluarga pasien.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi dengan hipertensi pada keluarga pasien.
3

Universitas Sumatera Utara