Aplikasi Analisis Jalur Dalam Menganalisis Angka Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2006-2014”

25

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan, khususnya pembangunan manusia dapat dinilai
secara parsial dengan melihat permasalahan yang paling mendasar di masyarakat
dapat

teratasi.

Permasalahan-permasalahan

tersebut

diantaranya

adalah

kemiskinan, penganguran, buta huruf, ketahanan panan dan penegakan demokrasi

namun persoalannya adalah capaian pembangunan manusia secara parsial sangat
bervariasi

dimana

beberapa

aspek

pembangunan

tertentu

berhasil

dan

pembangunan lainnya gagal. Persoalan mengenai capaian pembangunan manusia
telah menjadi perhatian para penyelengara pemerintahan.
Laporan penyajian pembangunan sumber daya manusia (SDM) atau

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) seringkali memunculkan polemik dan prokontra. Indeks pembangunan manusia merupakan tolak ukur keberhasilan
pembangunan

sehingga

dibutuhkan

perkembangan

teknologi

dan

ilmu

pengetahuan untuk mendapatkan peningkatan angka indeks pembangunan
manusia yang memiliki dampak pada keberhasilan pembangunan. Ilmu
pengetahuan baik dalam bidang ekonomi, sosial, dan matematika dan lain-lain.
Statistika merupakan salah satu cabang ilmu di bidang matematika yang dapat
menganalisis suatu keadaan untuk membuat kesimpulan sehingga dapat

menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam dunia penelitian atau riset, statistika
telah memberikan banyak manfaat. Misalnya saja untuk mengetahui hubungan
ataupun pengaruh dari suatu variabel dalam variabel lainnya.
Analisis yang digunakan dalam metode statistika untuk mengetahui
hubungan antar variabel adalah analisis jalur. Analisis jalur, salah satu teknis
analisis kuantitatif, merupakan pengembangan dari regresi berganda. Teknik ini
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan regresi linier. Dengan model analisis
jalur dapat menemukan pengaruh tidak langsung dalam hubungan antar variabel
melalui variabel perantara. Dengan menggunakan analisis ini peneliti akan

Universitas Sumatera Utara

26

memperoleh hasil analisis lebih akurat, tajam, dan detail (Sarwono, 2006).
Misalnya

memperhatikan

variabel


sektoral

yang

mempengaruhi

Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). Diantaranya adalah harapan hidup, rata-rata lama
bersekolah, pengeluaran riil per kapita yang mengungkapkan perkembangan
fenomena tertentu, misalnya perkembangan atau peningkatan kualitas hidup yang
setiap tahunnya di masing-masing kabupaten atau kota. Namun dari keseluruhan
variabel sektoral tersebut diambil beberapa variabel yang dominan terhadap
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam rangka untuk mengukur pengaruh
variabel sektoral terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten
Tapanuli Tengah, maka perlu dilakukan analisis hubungan antar variable.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengajukan judul “APLIKASI
ANALISIS


JALUR

DALAM

MENGANALISIS

ANGKA

INDEKS

PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2006-2014”.

1.2 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menganalisis
Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun 2006-2014 dengan menggunakan analisis jalur.

1.3 Batasan Masalah
Indeks Pembangunan Manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, angka

harapan hidup (

), angka melek huruf (

), rata-rata lama bersekolah (

).

Dalam mengangkat judul “Aplikasi analisis jalur dalam menganalisis angka
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 20062014” hal ini menurut penulis dianggap 3 faktor yang mempengaruhi angka
Indeks Pembangunan Manusia.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara

27

1. Memberikan informasi pengaruh langsung dan tidak langsung melalui

faktor-faktor yang mempengaruhi angka Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) di Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2006-2014.
2. Mengetahui faktor yang sangat signifikan mempengaruhi angka Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun
2006-2014.

1.5 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi tentang Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
sebagai pengukur perkembangan pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar dan capaian kualitas hidup di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun
2006-2014.

1.6

Tinjauan Pustaka

David Garson, 2003, Aplikasi Amoz, dari buku ini dikutip pengertian analisis
jalur adalah model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan
matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang
dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar

lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab.
Regresi dikenakan pada masing-masing variabel dalam suatu model sebagai
variable tergantung (pemberi respon) sedang yang lain sebagai penyebab.
Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan
matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan juga dilakukan
perhitungan uji keselarasan statistik.
Robert D. Ruthorford, 1993, Teknik untuk menganalisis hubungan sebab
akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi
variabel tergantung, tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.
1.7 Metode Penelitian
Adapun metode dari penelitian ini adalah:
1. Studi Kepustakaan (Study Literature)

Universitas Sumatera Utara

28

Metode penelitian kepustakaan (Study Literature) yaitu metode pengumpulan
data dan informasi dengan menghimpun informasi yang relevan dengan topik
atau masalah yang akan diteliti. Informasi dapat diperoleh dari buku-buku

ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, ensiklopedia, pelajaran
yang didapat diperkuliahan ataupun sumber-sumber tertulis baik tercetak
maupun elektronik lain.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data
sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) Sumatera Utara Jalan
Asrama No. 179 Medan. Data yang digunakan adalah data yang berkaitan
dengan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tapanuli
Tengah tahun 2006-2014.
3. Pengolahan Data
Data penelitian dianalisis adalah menggunakan analisis jalur. Analisis jalur
adalah suatu teknik untuk menganalisa hubungan sebab – akibat yang terjadi
pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel
tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. Pada
model persamaan satu jalur ini, hubungan pertamanya sama dengan regresi
berganda, yaitu variabel bebas yang terdiri dari lebih dari satu variabel bebas
dan variabel tergantungnya satu atau lebih dari satu variabel. Diagram jalur
tersebut terdiri atas persamaan struktural yaitu

,


,

disebut sebagai

variabel eksogen dan Y sebagai variabel endogen.
Adapun rumus persamaan strukturalnya dapat dituliskan sebagai berikut:

+

+

(1.1)

+

+

(1.2)


di mana:
variabel eksogen
variabel endogen
error

Universitas Sumatera Utara

29

Untuk menghitung besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung variabel
bebas terhadap variabel terikat adalah:
1.

Besarnya pengaruh langsung (Direct Effect) variabel bebas terhadap
variabel terikat Xu.
,

2.

(1.3)

Besarnya pengaruh tidak langsung (Indirect Effect) variabel bebas Xi
terhadap variabel terikat Xu melalui hubungan korelasi dari variabel Xj.

,

3.

(1.4)

Besarnya pengaruh total (Total Effect) variabel Xi terhadap variabel terikat
Xu.

Pengaruh Total = DE + IE

(1.5)

Menguji kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang telah
dihitung secara bersama-sama variabel eksogen terhadap variabel endogen,
dapat dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut:

Langkah Pertama Perumusan hipotesa :
H0 :

, artinya tidak terdapat pengaruh variabel

eksogen (Xi) terhadap variabel endogen (Xu).
H1 :

, artinya terdapat pengaruh variabel

eksogen (Xi) terhadap variabel endogen (Xu).

Langkah kedua Menentukan taraf nyata

dan nilai Ftabel dengan derajat

kebebasan v1 = k dan v2 = n-k-1

Universitas Sumatera Utara

30

Langkah ketiga Menentukan nilai statistik F dengan rumus:

(1.6)

di mana:

k

= banyaknya variabel eksogen dalam sub-struktur yang sedang diuji
= mengikuti tabel distribusi F, dengan derajat bebas (degrees of

F

freedom)

dan

(1.6)
di mana:

k

= banyaknya variabel eksogen dalam sub-struktur yang sedang diuji

F

= mengikuti tabel distribusi F, dengan derajat bebas (degrees of

freedom)

Langkah

dan

keempat

Membuat

keputusan

terhadap

hipotesis

dengan

membandingkan nilai Fhitung dengan Ttabel dan Chi-squarehitung dengan Chisquaretabel
Di mana:
H0 diterima jika Fhitung
H0 ditolak jika Fhitung

H0 diterima jika Thitung
H0 ditolak jika Thitung

Ftabel
Ftabel

Ttabel
Ttabel

Universitas Sumatera Utara

31

Langkah kelima Membuat keputusan berdasarkan keputusan yang diambil.

4. Membuat kesimpulan

Universitas Sumatera Utara