penilaian aset berbasis akrual

PE NIL AIA N
ASE T
BE RBAS IS
AKRUAL
DISAMPAIKAN OLEH :
Nysa Heranamawanty, SE, Ak
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DIY

SIKLUS PENGELOLAAN BARANG
DAERAH
DAERAH
(PERMENDAGRI
(PERMENDAGRI NO.17
NO.17 THN.2007)
THN.2007)
PENGADAAN

PENERIMAAN,
PENYIMPANAN &
PENYALURAN


PENGGUNAAN
PENATAUSAHAAN
PEMANFAATAN

ERENCANAAN KEBUTUHAN
DAN PENGANGGARAN

PENUNTUTAN GANTI
RUGI

PENGELOLAAN

PENGAMANAN &
PEMELIHARAAN

PENILAIAN
PENGHAPUSAN

PEMBIAYAAN


PEMBINAAN, PEMINDAHTANGANAN
PENGAWASAN,
PENGENDALIAN

LATAR BELAKANG
1.

2.

3.

4.

Permendagri Nomor 17 Tahun 2007
• Pasal 50 :
“Penilaian barang milik daerah dilakukan dalam rangka penyusunan
neraca Pemerintah Daerah, pemanfaatan dan pemindahtanganan
barang milik daerah.”
• Pasal 51 :

“Penetapan nilai barang milik daerah dalam rangka penyusunan
neraca Pemerintah Daerah dilakukan dengan berpedoman pada
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).”
PP Nomor 71 Tahun 2010 (Lampiran I SAP Berbasis Akrual
Pernyataan No.07, Paragraf 52)
“Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut
dikurangi akumulasi penyusutan.”
Audit BPK atas LKPD Prov. DIY Tahun 2011
Dalam Paragraf Penjelasan, disebutkan :
“Aset Tetap belum dilakukan penyusutan sebagaimana diatur dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan.”
Audit BPK atas LKPD Pemda DIY Tahun 2012
Dalam Catatan Laporan atas Laporan Keuangan, disebutkan :
“Depresiasi/penyusutan atas Aset Tetap, sampai dengan 31 Desember
2012 belum diberlakukan.”

BASIS AKUNTANSI

BASIS KAS : basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat

kas diterima atau dibayar.
 BASIS AKRUAL : basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima
atau dibayar.
Entitas diperkenankan menggunakan BASIS AKRUAL
sepenuhnya, namun tetap menyajikan Laporan Realisasi
Anggaran berdasarkan BASIS KAS.


Tahapan
Tahapan implementasi
implementasi
S
Sa
ap
p berbasis
berbasis akrual
akrual

(PP
(PP No.71/2010)
No.71/2010)
Di
Di pemda
pemda diy
diy

Tahun 2012

Tahun 2013
dan Tahun
2014

Tahun 2015

Penyusunan Peraturan Gubernur DIY Nomor
74 Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah DIY
Tahun 2013 : Tahap Uji Coba di beberapa

SKPD belum termasuk penyusutan Aset
Tetap
Tahun 2014 :
• Penyusunan Pergub Penyusutan
• Tahap Uji Coba di semua SKPD termasuk
penyusutan Aset Tetap
Implementasi penuh di semua SKPD

DEFINISI ASET TETAP

Aset Tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari dua
belas bulan untuk digunakan, atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh
masyarakat
umum.
Kriteria
:

1. Berwujud;
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan;
3. Biaya perolehan dapat diukur secara
andal;
4. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
operasi normal entitas; dan
5. Diperoleh
atau
dibangun
dengan
maksud untuk digunakan.

Peran ASET TETAP

Bagian utama aset pemerintah, dan
signifikan dalam penyajian Neraca
 Pencatatan hasil terutama dari Belanja
Modal



ASET TETAP
BERBASIS AKRUAL
Neraca
Berbasis
Akrual
Aset Tetap
Berbasis
Akrual

Penilaian Awal
Aset Tetap

PENYUSUTAN ASET TETAP

Penilaian awal
aset tetap

ASET TETAP
D inilai dengan

BIAYA
PEROLEHAN

Diperoleh
Tanpa Nilai

Dinilai dengan
NILAI WAJAR
saat aset
tersebut
diperoleh

Cara-cara perolehan
aset tetap

Perolehan Aset Tetap antara lain dengan :
1. PEMBELIAN
a. Pembayaran Sekaligus
b. Pembayaran Termin
c. Lumpsum (gabungan)

2. PERTUKARAN ASET
3.DONASI/SUMBANGAN
4.SWAKELOLA

Biaya perolehan
Komponen
Komponen Biaya
Biaya Perolehan
Perolehan

Terdiri
Terdiri dari
dari harga
harga belinya
belinya atau
atau konstruksinya
konstruksinya dan
dan setiap
setiap
biaya

biaya yang
yang dapat
dapat diatribusikan
diatribusikan langsung
langsung sehingga
sehingga aset
aset
tersebut
tersebut dalam
dalam kondisi
kondisi siap
siap untuk
untuk penggunaan
penggunaan yang
yang
dimaksudkan.
dimaksudkan.
Biaya
Biaya yang
yang dapat
dapat diatribusikan
diatribusikan secara
secara langsung
langsung selain
selain
harga
harga pembelian/konstruksi
pembelian/konstruksi ::
1.
1. Tanah,
Tanah, a.l
a.l meliputi
meliputi ::
•• Biaya
Biaya Pembebasan
Pembebasan Tanah
Tanah
•• Biaya
Biaya Pengurusan
Pengurusan Sertifikat
Sertifikat Hak
Hak atas
atas Tanah
Tanah
•• Biaya
Biaya pematangan,
pematangan, pengukuran,
pengukuran, penimbunan
penimbunan tanah
tanah
•• Honor
Honor Panitia
Panitia Pengadaan
Pengadaan
•• Belanja
Belanja Barang
Barang /Jasa
/Jasa &
& Belanja
Belanja perjalanan
perjalanan dinas
dinas
2.
2. Peralatan
Peralatan dan
dan Mesin,
Mesin, a.l
a.l meliputi
meliputi ::
•• Biaya
Biaya Pengangkutan
Pengangkutan
•• Biaya
Biaya Instalasi
Instalasi
•• Honor
Honor Panitia
Panitia Pengadaan
Pengadaan
•• Belanja
Belanja Perjalanan
Perjalanan Dinas
Dinas

3.
3. Gedung
Gedung dan
dan Bangunan,
Bangunan, a.l
a.l meliputi
meliputi ::
•• Biaya
Biaya Pengurusan
Pengurusan IMB
IMB
• Biaya
Biaya Notaris
Notaris
•• Biaya
Biaya Pajak
Pajak
•• Bila
Bila dibangun
dibangun dengan
dengan cara
cara swakelola
swakelola ::
-- Biaya
Biaya Tenaga
Tenaga Kerja,
Kerja, Biaya
Biaya Bahan
Bahan Baku,
Baku, Biaya
Biaya
Perlengkapan,
Perlengkapan, Biaya
Biaya Tenaga
Tenaga Listrik,
Listrik, Biaya
Biaya Sewa
Sewa
Peralatan.
Peralatan.
•• Bila
Bila dibangun
dibangun melalui
melalui kontrak
kontrak konstruksi
konstruksi ::
- Nilai kontrak, Biaya Perencanaan dan Pengawasan,
Biaya
Biaya Perizinan,
Perizinan, Jasa
Jasa Konsultan.
Konsultan.
4.
4. Jalan,
Jalan, Irigasi
Irigasi dan
dan Jaringan,
Jaringan, a.l
a.l meliputi
meliputi ::
•• Bila
Bila dibangun
dibangun melalui
melalui kontrak
kontrak konstruksi
konstruksi ::
-- Biaya
Biaya Perencanaan
Perencanaan dan
dan Pengawasan,
Pengawasan, Biaya
Biaya Perizinan,
Perizinan,
Jasa
Jasa Konsultan,
Konsultan, Biaya
Biaya Pengosongan,
Pengosongan, Biaya
Biaya Pajak,
Pajak, Nilai
Nilai
Kontrak
Kontrak Konstruksi,
Konstruksi, Biaya
Biaya Pembongkaran.
Pembongkaran.
•• Bila
Bila dibangun
dibangun dengan
dengan cara
cara swakelola
swakelola ::
-- Biaya
Biaya Tenaga
Tenaga Kerja,
Kerja, Biaya
Biaya Bahan
Bahan Baku,
Baku, Biaya
Biaya Perizinan,
Perizinan,
Biaya
Biaya Pengosongan,
Pengosongan, Biaya
Biaya Sewa
Sewa Peralatan,
Peralatan, Biaya
Biaya Pajak,
Pajak,
Biaya
Biaya Pembongkaran.
Pembongkaran.

5.
5. Aset
Aset Tetap
Tetap Lainnya
Lainnya khususnya
khususnya Aset
Aset Renovasi,
Renovasi, a.l
a.l
meliputi
meliputi ::
•• Bila
Bila diadakandengan
diadakandengan cara
cara swakelola
swakelola ::
-- Biaya
Biaya Tenaga
Tenaga Kerja,
Kerja, Biaya
Biaya Bahan
Bahan Baku,
Baku, Biaya
Biaya Perizinan,
Perizinan,
Biaya
Biaya Pajak,
Pajak, Biaya
Biaya Sewa
Sewa Peralatan,
Peralatan, Jasa
Jasa Konsultan
Konsultan
•• Bila
Bila dibangun
dibangun melalui
melalui kontrak
kontrak konstruksi
konstruksi ::
- Nilai kontrak, Biaya Perencanaan dan Pengawasan,
Biaya
Biaya Perizinan,
Perizinan, Biaya
Biaya Pajak.
Pajak.
6.
6. Konstruksi
Konstruksi Dalam
Dalam Pengerjaan,
Pengerjaan, a.l
a.l meliputi
meliputi ::
•• Cara
Cara swakelola
swakelola ::
-- seluruh
seluruh biaya
biaya langsung
langsung dan
dan tidak
tidak langsung
langsung yang
yang
dikeluarkan,
dikeluarkan, meliputi
meliputi biaya
biaya bahan
bahan baku,
baku, upah
upah tenaga
tenaga
kerja,
sewa
peralatan,
biaya
perizinan,
biaya
kerja,
sewa
peralatan,
biaya
perizinan,
biaya
pengosongan
pengosongan dan
dan pembongkaran.
pembongkaran.
•• Kontrak
Kontrak Konstruksi
Konstruksi ::
Komponen
Komponen nilai
nilai perolehan
perolehan meliputi
meliputi ::
a.
termin
a.
termin tingkat
tingkat penyelesaian
penyelesaian pekerjaan
pekerjaan yang
yang telah
telah
dibayarkan
dibayarkan kpd
kpd kontraktor
kontraktor
b.
b. kewajiban
kewajiban yang
yang masih
masih harus
harus dibayar
dibayar kpd
kpd kontraktor
kontraktor
c.
c. pembayaran
pembayaran klaim
klaim kepada
kepada kontraktor
kontraktor

Ilustras
iPerolehan Aset Tetap dengan cara Swakelola
SKPD A membangun tempat parkir secara swakelola. Biaya 
tukang  adalah  sebesar  Rp10  juta,  biaya  bahan  bangunan 
Rp25  juta,  dan  biaya­biaya  penunjang  seperti  listrik  dan 
sewa peralatan Rp5 juta.
Harga Perolehan tempat parkir :
= Rp10 juta + Rp25juta + Rp5 juta
= Rp40 juta

PEROLEHAN SECARA GABUNGAN
Biaya perolehan dari masing-masing aset
tetap yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan
tersebut
berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing aset
yang bersangkutan.

Ilustras
i Perolehan Aset Tetap secara gabungan
SKPD  B  membeli  secara  gabungan  sebidang  tanah  seluas  500m²  beserta 
gedung dua tingkat yang berada di atas tanah tersebut dengan biaya perolehan 
sebesar  Rp2.500.000.000,00.  Nilai  wajar  (harga  pasar)  tanah  di  daerah 
tersebut adalah Rp1.800.000,00/m². sementara itu gedung setipe itu memiliki 
harga wajar sebesar Rp1.500.000.000,00.
Maka harga perolehan dari masing­masing aset yaitu :
 500m² x Rp1.800.000
Tanah =
x Rp2.500.000.000
 (500m² x Rp1.800.000) + Rp1.500.000.000
=  Rp 937.500.000,00
Gedung =

Rp1.500.000.000
 (500m² x Rp1.800.000) + Rp1.500.000.000

= Rp1.562.500.000,00

 x Rp2.500.000.000

Nilai wajar
ASET
ASET TETAP
TETAP YANG
YANG TIDAK
TIDAK
DIKETAHUI
DIKETAHUI NILAINYA
NILAINYA ::
•• Dokumen
Dokumen kurang/tidak
kurang/tidak
lengkap
lengkap
•• Aset
Aset Hasil
Hasil Donasi
Donasi

Menggunakan
NILAI WAJAR
PERGUB
PERGUB DIY
DIY NOMOR
NOMOR 52
52
TAHUN
TAHUN 2011
2011
Tentang
Tentang
Verifikasi,
Verifikasi, Klasifikasi,
Klasifikasi,
dan
dan Penilaian
Penilaian BMD
BMD

PERTUKARAN ASET
 Apabila aset tetap ditukar dengan aset tetap yang
tidak serupa atau aset lainnya, maka aset tetap
yang baru diperoleh tersebut dinilai berdasarkan
nilai wajarnya, yang terdiri atas nilai aset tetap
yang lama ditambah jumlah uang yang harus
diserahkan untuk mendapatkan aset tetap baru
tersebut .
 Apabila suatu aset tetap ditukar dengan aset yang
serupa, yang memiliki manfaat yang serupa dan
memiliki nilai wajar yang serupa, atau kepemilikan
aset yang serupa, maka tidak ada keuntungan dan
kerugian yang diakui dalam transaksi ini.
Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai
tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.

PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN












Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah
perolehan dapat dibedakan menjadi dua:
Belanja
untuk
pemeliharaan

untuk
mempertahankan kondisi aset tetap tersebut sesuai
dengan kondisi awal
Belanja untuk peningkatan  memberi manfaat
ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk
peningkatan kapasitas, masa manfaat, mutu produksi,
atau peningkatan standar kinerja  harus dikapitalisasi
Kapitalisasi terhadap pengeluaran setelah perolehan
dilakukan dengan memperhatikan kebijakan nilai
satuan
minimum
kapitalisasi
(capitalization
thresholds) yang ditetapkan oleh pemerintah.

PENYUSUTAN
ASET TETAP

PENYUSUTA
N

penyesuaian nilai
sehubungan
dengan penurunan
kapasitas
dan
manfaat dari suatu
aset

bukan
alokasi biaya

TUJUAN PENYUSUTAN
1. Menyajikan nilai Aset Tetap secara wajar sesuai
dengan manfaat ekonomi aset dalam LKPD;
2. Mengetahui
potensi
BMD
dengan
memperkirakan sisa Masa Manfaat suatu BMD
yang masih dapat diharapkan dapat diperoleh
dalam beberapa tahun ke depan;
3. Memberikan bentuk pendekatan yang lebih
sistematis dan logis dalam menganggarkan
belanja pemeliharaan atau belanja modal
untuk mengganti atau menambah Aset Tetap
yang sudah dimiliki

OBJEK PENYUSUTAN
Penyusutan dilakukan terhadap Aset Tetap
berupa :
1. Peralatan dan Mesin
2. Gedung dan Bangunan
3. Jalan, Irigasi dan Jaringan
4. Aset Tetap lainnya berupa
Alat Olah Raga, Alat Musik/Band, dan Aset
Renovasi.
Aset Tetap yang direklas sebagai Aset Lainnya –
Aset Kemitraan dgn Pihak Ketiga disusutkan
sebagaimana layaknya Aset Tetap

OBJEK PENYUSUTAN
Dikecualikan
Dikecualikan dari
dari Penyusutan
Penyusutan ::
1.
1. Tanah
Tanah
2.
Tetap
Lainnya
::
Buku
2. Aset
Aset
Tetap
Lainnya
Buku
Perpustakaan,
Perpustakaan, Pahatan,
Pahatan, Lukisan,
Lukisan, Tanda
Tanda
Penghargaan,
Maket
dan
Foto
Penghargaan,
Maket
dan
Foto
Dokumen,
Dokumen, Benda-Benda
Benda-Benda Bersejarah,
Bersejarah,
Barang
Barang Kerajinan,
Kerajinan, serta
serta Hewan
Hewan dan
dan
Ternak
Ternak serta
serta Tanaman
Tanaman
3.
3. Konstruksi
Konstruksi Dalam
Dalam Pengerjaan
Pengerjaan
••
Aset
Aset Tetap
Tetap yang
yang dinyatakan
dinyatakan hilang
hilang
berdasarkan
berdasarkan dokumen
dokumen yang
yang sah
sah dan
dan telah
telah
diusulkan
diusulkan kepada
kepada Pengelola
Pengelola Barang
Barang untuk
untuk
dilakukan
dilakukan penghapusan.
penghapusan.
>>>
>>> TIDAK
TIDAK DISUSUTKAN
DISUSUTKAN
•• Aset
Aset Tetap
Tetap dalam
dalam kondisi
kondisi rusak
rusak berat
berat
dan/atau
dan/atau usang
usang yang
yang telah
telah diusulkan
diusulkan
kepada
kepada Pengelola
Pengelola Barang
Barang untuk
untuk dilakukan
dilakukan
penghapusan.
penghapusan.
>>>
>>> TIDAK
TIDAK DISUSUTKAN
DISUSUTKAN

OBJEK PENYUSUTAN

 Aset
Aset Tetap
Tetap yang
yang dinyatakan
dinyatakan hilang
hilang dan
dan telah
telah diusulkan
diusulkan
penghapusannya,
penghapusannya, di
di kemudian
kemudian hari
hari ditemukan
ditemukan ::
>>>>
Tetap
tersebut
DISUSUTKAN
KEMBALI
>>>> Aset
Aset
Tetap
tersebut
DISUSUTKAN
KEMBALI
sebagaimana
sebagaimana layaknya
layaknya Aset
Aset Tetap.
Tetap.

 Aset
Aset Tetap
Tetap dalam
dalam kondisi
kondisi rusak
rusak berat
berat dan/atau
dan/atau usang
usang yang
yang
telah
telah diusulkan
diusulkan penghapusannya,
penghapusannya, di
di kemudian
kemudian hari
hari usulan
usulan
penghapusan
penghapusan dibatalkan
dibatalkan ::
>>>>
>>>> Aset
Aset Tetap
Tetap tersebut
tersebut DISUSUTKAN
DISUSUTKAN KEMBALI
KEMBALI
sebagaimana
sebagaimana layaknya
layaknya Aset
Aset Tetap.
Tetap.

NILAI PENYUSUTAN

Aset
Aset Tetap
Tetap yang
yang
diperoleh
sebelum
diperoleh sebelum
31
31 Desember
Desember 2013
2013

Nilai
Nilai yang
yang dapat
dapat
Disusutkan
Disusutkan

Nilai
Nilai Buku
Buku per
per
Tanggal
31
Tanggal 31
Desember
Desember 2013
2013

Diketahui
Diketahui Nilai
Nilai
Perolehannya
Perolehannya ::
Nilai
Nilai Perolehan
Perolehan
Aset
Aset Tetap
Tetap yang
yang
diperoleh
diperoleh setelah
setelah
31
31 Desember
Desember 2013
2013

Tidak
Tidak Diketahui
Diketahui
Nilai
Nilai Perolehannya
Perolehannya ::
Nilai
Nilai Estimasi
Estimasi

NILAI PENYUSUTAN
Penentuan
Penentuan nilai
nilai yang
yang dapat
dapat disusutkan
disusutkan dilakukan
dilakukan untuk
untuk
setiap
setiap unit
unit Aset
Aset Tetap
Tetap tanpa
tanpa ada
ada nilai
nilai sisa.
sisa.

 Dalam
Dalam hal
hal terjadi
terjadi perubahan
perubahan nilai
nilai AT
AT sebagai
sebagai akibat
akibat
penambahan
penambahan atau
atau pengurangan
pengurangan kualitas
kualitas dan/atau
dan/atau nilai
nilai
AT
AT
>>>>
>>>>

diperhitungkan
diperhitungkan

dalam
dalam

nilai
nilai

yang
yang

dapat
dapat

disusutkan
disusutkan

 Dalam
Dalam hal
hal perubahan
perubahan nilai
nilai AT
AT sebagai
sebagai akibat
akibat koreksi
koreksi
nilai
nilai

AT
AT

yang
yang

disebabkan
disebabkan

oleh
oleh

kesalahan
kesalahan

dalam
dalam

pencantuman
pencantuman nilai
nilai yang
yang diketahui
diketahui di
di kemudian
kemudian hari
hari
>>>>
>>>> dilakukan
dilakukan penyesuaian
penyesuaian atas
atas ::
a.
a. nilai
nilai yang
yang dapat
dapat disusutkan
disusutkan

MASA MANFAAT

MASA
MANFAAT

periode suatu AT yang
diharapkan
digunakan
untuk
aktivitas
pemerintahan
dan/atau
pelayanan publik atau
jumlah produksi atau unit
serupa yang diharapkan
diperoleh dari aset untuk
aktivitas
pemerintahan
dan/atau
pelayanan
publik.

1. Dilakukan untuk setiap sub kelompok Aset
Tetap
2. Perbaikan AT yang menambah Masa Manfaat
>>> nilai perbaikan sama dengan/melebihi
batasan minimum nilai Kapitalisasi AT
>>> Perbaikan AT , meliputi :
a. Rehabilitasi
b. Renovasi
c. Restorasi

METODE PENYUSUTAN
Metode
Metode Garis
Garis Lurus
Lurus ((straight line method);
);
Metode
Metode Saldo
Saldo Menurun
Menurun Ganda
Ganda (double declining
method);
);
3.
3. Metode
Metode Unit
Unit Produksi
Produksi ((unit of production method).
1.
1.
2.
2.

METODE
METODE PENYUSUTAN
PENYUSUTAN GARIS
GARIS LURUS
LURUS
->>
->> dilakukan
dilakukan dengan
dengan menglokasikan
menglokasikan penurunan
penurunan nilai
nilai
secara
secara merata
merata selama
selama masa
masa manfaatmya
manfaatmya
->>
Formula
->>
Formula ::
Nilai
Nilai yang
yang dapat
dapat disusutkan
disusutkan
Penyusutan
Penyusutan per
per periode
periode =
=
Masa
Masa Manfaat
Manfaat

METODE PENYUSUTAN
METODE
METODE PENYUSUTAN
PENYUSUTAN SALDO
SALDO MENURUN
MENURUN GANDA
GANDA
->>
dilakukan
->>
dilakukan dengan
dengan menglokasikan
menglokasikan penurunan
penurunan nilai
nilai selama
selama
masa
masa manfaatmya,
manfaatmya, namun
namun persentase
persentase besarnya
besarnya penyusutan
penyusutan
adalah
adalah dua
dua kali
kali persentase
persentase penyusutan
penyusutan dengan
dengan metode
metode garis
garis
lurus
lurus
->>
Formula
->>
Formula ::
Penyusutan
Penyusutan per
per periode
periode =
= (Nilai
(Nilai yang
yang dapat
dapat disusutkan
disusutkan ––
Akumulasi
Akumulasi penyusutan
penyusutan periode
periode sebelumnya)
sebelumnya) x
x Tarif
Tarif Penyusutan
Penyusutan
1
1
Tarif
Tarif Penyusutan
Penyusutan =
= X
X 100%
100% X
X 2
2
Masa
Masa Manfaat
Manfaat

METODE PENYUSUTAN
METODE
METODE PENYUSUTAN
PENYUSUTAN UNIT
UNIT PRODUKSI
PRODUKSI
->>
dihitung
->>
dihitung berdasarkan
berdasarkan perkiraan
perkiraan output
output (kapasitas
(kapasitas produksi
produksi
yang
yang dihasilkan)
dihasilkan) AT
AT yang
yang bersangkutan.
bersangkutan.
->>
Formula
->>
Formula ::
Penyusutan
Penyusutan per
per periode
periode =
= Produksi
Produksi Periode
Periode Berjalan
Berjalan x
x Tarif
Tarif
Penyusutan
Penyusutan
Nilai
Nilai yang
yang dapat
dapat disusutkan
disusutkan
Tarif
Tarif Penyusutan
Penyusutan =
=
Perkiraan
Perkiraan Total
Total Output
Output

Ilustras
i

PENYUSUTAN Aset Tetap

Harga  sebuah  printer  adalah  Rp4.000.000,00.  Masa  Manfaat  adalah  selama  5 
tahun dengan kemampuan mencetak 100.000 lembar kertas.
Maka penyusutannya adalah :
1. Metode Garis Lurus
Penyusutan  =
Rp4.000.000 : 5 tahun
= Rp800.000 per tahun
2. Metode Saldo Menurun
Tarif Penyusutan =
(1 : 5 tahun) x 100% x 2
=
40%
Besaran penyusutan :
Tahun
ke-

Nilai Buku

Tarif
Penyusuta
n

Penyusutan per
tahun

Akumulasi
Penyusutan

0

4.000.000

40%

0

0

1

4.000.000

40%

1.600.000

1.600.000

2

2.400.000

40%

960.000

2.560.000

3

1.440.000

40%

576.000

3..136.000

4

864.000

40%

345.600

3.481.600

5

518.400

PEMBULATA

518.400

4.000.000

Ilustras
i

3.  Metode Unit Produksi
Tambahan informasi kemampuan mencetak printer :
Tahun I =
40.000 lembar
Tahun II=
30.000 lembar
Tahun III
=
15.000 lembar
Tahun IV
=  10.000 lembar
Tahun V =
  5.000 lembar
Tarif Penyusutan =
Rp4.000.000 : 100.000 lembar
=
40
Besaran penyusutan :
Tahun
ke-

Produksi
per tahun

Tarif
Penyusuta
n

Penyusutan per
tahun

Akumulasi
Penyusutan

1

40.000

40

1.600.000

1.600.000

2

30.000

40

1.200.000

2.800.000

3

15.000

40

600.000

3.400.000

4

10.000

40

400.000

3.800.000

5

5.000

40

200.000

4.000.000

Total

100.000

PENILAIAN KEMBALI




Pada umumnya tidak diperkenankan karena
SAP menganut penilaian aset berdasarkan
biaya perolehan atau harga pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin
dilakukan berdasarkan ketentuan Pemerintah
yang berlaku secara nasional




Dalam hal terjadi perubahan harga secara
signifikan, pemerintah dapat melakukan
penilaian kembali atas aset tetap yang
dimiliki agar nilai aset tetap pemerintah yang
ada saat ini mencerminkan nilai wajar
sekarang. SAP mengatur bahwa pemerintah
dapat
melakukan
revaluasi
sepanjang
revaluasi tersebut dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah yang berlaku secara

Matur Nuwun
Terima Kasih
Thank You
Gracias