Keanekaragaman Serangga Pada Mina Padi Di Desa Purwosari, Pematang Bandar, Simalungun, Sumatera Utara.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Padi merupakan sumber utama makanan pokok di Indonesia. Produksi
padi selama tiga tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang fluktuatif.
Produksi padi tahun 2013 naik sebesar 3,32 persen (11.735 ton) dibanding
produksi tahun 2012 (BPS Sumut, 2014) namun di tahun 2014 produksi padi
turun sebesar 2,58 persen (96.210 ton) dibanding tahun 2013 (BPS Sumut, 2015).
Mayoritas Penduduk Kecamatan Pematang Bandar memiliki mata pencaharian
dari pertanian khususnya pertanian padi sawah Luas panen padi sawah di
Kecamatan Pematang Bandar ada 6.550 Ha dengan produksi 36.360,94 ton
(BPS Kabupaten Simalungun, 2011).
Padi memiliki beberapa fase yaitu fase persemaian, fase vegetatif, fase
generatif dan fase pemasakan. Pada setiap fase pertumbuhan padi biasanya
diidentifikasi organisme pengganggu tanaman. Diantaranya adalah hama dan
penyakit yang menyerang tanaman padi. Hama pada fase persemaian diantarnya
adalah wereng coklat, wereng hijau, hama putih palsu, keong mas dan tikus
sawah. Hama pada fase vegetatif diantaranya adalah penggerek batang, wereng
hijau, hama ganjur dan keong mas. Pada fase generatif biasanya wereng coklat,
wereng hijau, penggerek batang, walang sangit, hama ganjur, ulat grayak, hama
putih palsu, tikus sawah dan keong mas. Dan pada fase pemasakan, hama yang
sering dijumpai adalah walang sangit, tikus sawah dan burung (BKPPP, 2015).

Didalam setiap fase tanaman padi memiliki tingkat ekosistem yang
berbeda. Populasi akan dipengaruhi oleh ketersediaan makanan dan lingkungan
yang dapat menimbulkan munculnya berbagai famili serangga. Keanekaragaman

Universitas Sumatera Utara

famili suatu ekosistem serangga dapat diambil untuk menandai jumlah famili
serangga dalam suatu daerah tertentu atau sebagian jumlah famili diantara jumlah
total individu yang ada dari seluruh famili yang ada. Hubungan ini dapat
dinyatakan secara numerik sebagai indeks keanekaragaman (Michael, 1995).
Keanekaragamaan serangga meliputi jenis-jenis serangga yang dapat berperan
sebagai hama, predator maupun musuh alami.
Saat ini ada beberapa sistem penanaman padi yang sering dilakukan yaitu
penanaman padi dengan sistem legowo, penamana padi secara tumpang sari dan
penanaman padi bersamaan dengan ikan. Penanaman padi bersamaan dengan ikan
sering disebut dengan sistem mina padi. Sistem mina padi dapat menghasilkan
dua manfaat besar bagi kesehatan manusia. Karna menghasilkan protein nabati
dan hewani dalam satu musim tanam. Selain itu juga dapat meningkatkan
pendapatan manusia (BBPTP, 2015).
Komponen protein Indonesia berasal dari nabati dan hewani. Protein

nabati di dapat dari tumbuhan maupun tanaman, sedangkan protein hewani
didapat dari hewan baik yang hidup di darat dan di air. Contoh protein nabati
didapat dari tanaman padi dan protein hewani didapat dari ikan. Dengan kemajuan
ilmu pengetahuan di jaman sekarang maka dapat di kembangkan ikan didalam
sawah yang sedang bertanam. Ilmu ini disebut dengan teknologi mina padi.
Salah satu teknik pemecahan masalah pada produksi padi dengan analisis
keanekaragamaan serangga. Sehingga penulis melakukan penelitian ini untuk
melihat keanekaragamaan serangga pada sistem mina padi di Desa Purwosari
Pematang Bandar Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Peneltian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman
serangga pada mina padi di Desa Purwosari, Kecamatan Pematang Bandar,
Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Hipotesa Penelitian
Adanya keanekaragaman serangga yang terdapat pada lahan pertanaman
sistem mina padi di Desa Purwosari, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten
Simalungun, Sumatera Utara.

Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan
sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara