Pemanfaatan Tepung Ampas Kelapa Difermentasi Aspergillus niger dan Ragi Tape Terhadap Kualitas Daging Kelinci Rex Jantan Lepas Sapih
DAFTAR PUSTAKA
Aberle, E. D., J. C. Forrest, D. E. Gerrard, E. W. Mills, H. B. Hendrick, M. D.
Judge dan R. A. Merkel. 1981. Principles of Meat Science. 1st Ed.
Kendall/Hunt Publishing Company, Iowa.
___________. 2001. Principles of Meat Science. 4th Ed. Kendall/Hunt Publishing
Company, Iowa.
Ahmad, R. Zainuddin. 2006. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces cerevisiae
Untuk Ternak. Balai Penelitian Veteriner. Bogor 16114.
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gedia Pustaka Utama,
Jakarta .
AOAC. 1995. Official Method of Analysis. 12th ed Association of Official
Analytical Chemist. Washington, DC.
ARBA. 1996. Standard of Perfection. Standard Bred Rabbits and Cavies. 1996
thry 2000. The American Rabbit Breeders Association. Bloomington, Ill.
USA.
Astawan, M. 2004. Mengapa Kita Perlu Makan Daging. Departemen Teknologi
Pangan dan Gizi, IPB. (diunduh pada tanggal 1 september 2014). Tersedia
pada :http://www.gizi.net.
Balasubbramaniam, K. 1976. Polyasaccharides of the Kernel of Maturity and
mture coconuts. J. of Food Sci. 41:1370-1371..
Blakely, J. and D.H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. UGM Press. Yogyakarta.
Bonzon, J.A. and J.r. Velasco. 1882. Coconut Production and Utilization. Metro
Manila, Philippines. 351 pp.
Bouton, P. E., P. V. Harris., W. R. Shorthose dan R. I. Baxter. 1978. J. Food Sci.
38. 932 – 939.
Browning, M. A., D. L. Huffman, W. R. Egbert and S. B. Junst. 1990. Physical
and Compositional Characteristic of Beef Carcases Selected For
Learnness. J. Food Science., 51:51-56.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.
Terjemahan. Hasil Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Cheeke, P.R., N.M. Patton, S.D. Lukefahrand J.I. Mcnitt. 1987. Rabbit
Production. 6th Ed. Interstate Pr. Publsihers. Danville, Ill. USA.
Davis, T. A., Aziz, H. & Darwis, S. N. 1986. Coconuts and Clovers in Indonesia.
In : Cocoa and Coconuts : Progress and Outlook. E. Pusparajah & Chew
Universitas Sumatera Utara
Poh Soon (eds), Proc. Int. Conf. Inc. Soc Planters. Kuala Lumpur, 1984.,
PP 891-898.
De Blass, J. C., A. Tores, M. J. Fraga, E. Perez & J. F.Calves. 1977. Influence of
weight and age on the body composition of young doe rabbits. J. Anim
Sci. 45 (1) : 48-53.
Derrick. 2005. Protein in Calf Feed. http://www.winslowfeeds.co.nz/pdfs.pdf
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara. 2014.
Dwiyanto, et al. 1996. Pengembangan ternak berwawasan agribisnis di pedesaan
dengan memanfaatkan limbah pertanian dan pemilihan bibit yang tepat.
Jurnal Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Ensminger, M. E., J. E. Oldfield dan W. W. Heinemann. 1990. Feed and
Nutrition.The Encsminger Publishing Company Clows. California.
Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Pusat Antar Universitas. IPB. Bogor.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengelolaan Pangan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Farrel, D.J. dan Y.C. Rahardjo. 1984. Potensi Ternak Kelinci Sebagai Penghasil
Daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.
Fuller, R. 1992. History and development of probiotics. In: Probiotics The
Scientific Basis. Fuller. (Ed). Chapman & Hall. London, New York,
Tokyo, Melbourne, Madras.
Gandjar, I., 2003. Tape from cassava and cereals. The First International
Symposium and Workshop on Sight into the World of Indigenous
http://google.search.image/bagian-bagian+buah+kelapa
http://google.search.image/bagian-bagian+buah+kelapa /lifestyle.liputan6.com
Hardjo, SS., N. S. Indrasti, B. Tajuddin. 1989. Biokonveksi : Pemanfaatan
Limbah Industri Pertanian. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB
Hidayati, N., M. C Padaya., S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Nutrisi. ANDI.
Yogyakarta.
__________________. 2011. Kualitas Pupuk Cair Hasil Pengolahan Feses Sapi
Potong Menggunakan Saccharomyces Cereviceae (Liquid Fertilizer
Quality Produced By Beef Cattle Feces Fermentation Using
Saccharomyces Cereviceae). Jurnal Ilmu Ternak. Vol.11, No.2, 104-107.
Universitas Sumatera Utara
Muchtadi, D., N. S. Palupi dan M. Astawan. 2003. Metabolisme Zat Gizi Sumber
Fungsi dan Kebutuhan dari Tubuh Manusia. Jilid II. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Ikram-ul-haq, M. M. Javed, T. S. Khan and Z.Siddiq. 2005. CottonSaccharifying
Activity of Cellulases Produced by Co-culture ofAspergillusnigerand
Trichoderma viride. Res.J. Agric & Biol. Sci. 1(3):241-245
Kandeepan, G., A. S. R. Anjaneyulu, V. K. Rao, U. K. Pal, P. Mondal and c. K.
Das. 2009. Feeding regimens affecting meat quality characteristics. Meso.
11 (4):240-249.
Kartadisastra, H.R. 1994. Kelinci Unggul. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Laboratorium Pengujian Mutu Pangan Loka Penellitian Kambing Potong. 2016.
Lawrie. 1979. Meat Science. 3rd edition. Pergamon Pres. Toronto: Oxford New
York.
______. 1998. Meat Science. Pergamon Pres. Toronto: Oxford New York.
Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging. Penerjemah Aminuddin P. UI-Press, Jakarta.
Laskin, D.L and A.L Hubert. 1973. Handbook of Food Technology. The Avi
Publishing Inc., Westport.
Lebas, F., P. Coudet, R. Rouvier and H. de Rochembeau. 1986. The Rabbit,
Husbandry, Health and Production. FAO. Animal Production and Health
Series No. 21. Rome. Italy.
Lehninger, W.W. 1991. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta.
Ly, J. 2011. Kemungkinan Penggunaan Saccharomyces cerevisae dalam
Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Biji Asam Sebagai Pakan.
https://www.academia.edu/3832716/KEMUNGKINAN_PENGGUNAAN
_Saccharomyces_cerevisiae_DALAM_OPTIMALISASI_PEMANFAAT
AN_POTENSI_BIJI_ASAM_SEBAGAI_PAKAN (06 Maret 2016).
Masanto, R dan A. Agus. 2010. Beternak Kelinci Potong. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Miskiyah, I. Mulyawati dan W. Haliza. 2006. Pemanfaatan ampas kelapa limbah
pengolahan minyak kelapa murni menjadi pakan. Prosiding. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan Verteriner.
Muchtadi, D., N. S. Palupi dan M. Astawan. 2003. Metabolisme Zat Gizi Sumber
Fungsi dan Kebutuhan dari Tubuh Manusia. Jilid II. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
NRC. 1977. Nutrient Requirement of Rabbits. National Academy of Sciences,
Washington, D.C.
Priyatna, N. 2011. Beternak dan Bisnis Kelinci Daging. PT. AgroMedia Pustaka.
Jakarta.
Purwadaria, H. K. 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Edisi Kedua, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi DATI-I Sumatera Utara Medan.
Raharjo, C. Y. 1994. Potential and prospect of an integrated Rex rabbit farming in
supporting an export oriented agribusiness. Indonesian Agricultural
Research and Development Journal. 16 : 69-79.
Raharjo, Y. C. 2010. Prospek, Peluang, dan Tantangan Agribisnis Ternak Kelinci.
Prosiding. Disajikan pada Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang
Pengembangan Usaha Kelinci. Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Reny.
D. T. 2009. Keempukan Daging dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Lampung.
Ressang, A,A. 1982. Ilmu Kesehatan Daging. Edisi I. Universitas Indonesia Press
: Jakarta.
Rindengan, B., Kembuan dan A. Lay. 1997. Pemanfaatan Ampas Kelapa untuk
Bahan Makanan Rendah Kalori. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 3(2):
56:63.
Sanford, J. C. 1980. The Domestic Rabbit. 3rd Ed. Granada, London. Pp : 1-5 ;
27-33.
Sarwono. 2007. Kelinci Potong dan Kelinci Hias. AgroMedia Pustaka. Tangerang.
Smith, G. L., G. R. Culp and Z. L. Carperter. 1978. Post Mortem Aging of
carcases, Journal Food Science. 430 : 823.
Soeharsono. 2010. Probiotik Basis Ilmiah, Aplikasi dan Aspek Praktis. Widya
Padjajaran. Bandung.
Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
________. 1992. Ilmu Dan Teknologi Daging. Cetakan I. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
_______. 2005. Ilmu Dan Teknologi Daging. Cetakan III Gadjah MadaUniversity
Press, Yogyakarta.
State 4-H Rabbit Programming Committee. 1992. Nutrition Value of Rabbit Meat.
Children, Youth, Families and Communities, Michigan State University
Extention, Michigan.
Universitas Sumatera Utara
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 2007. Prosedur untuk Uji Analisis
Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. UNESA Press. Surabaya.
Suryanagara, P. 2006. Uji Kadar Air, Aktivitas Air dan Ketahanan Benturan
Ransum Komplit Domba Berbentuk Pelet Menggunakan Daun Kelapa
Sawit Sebagai Substitusi Hijauan. Skripsi. IPB. Bogor.
Susyawati, E., A. M. Hasan dan Y. Retnowati. 2014. Uji Kandungan Protein Pada
Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) yang Difermentasi dengan
Aspergillus niger. FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.
Thieme. J. G.1968.Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya.Penerbit
Kanisius.
Tjokroadikoesoemo, P. S. 1986. HFS dan Industri Ubi Kayu Lainnya. PT.
Gramedia. Jakarta.
Umiyasih, U. dan Y.N. Aggraeny. 2008. Pengaruh Fermentasi Saccharomyces
cerevisiae Terhadap Kandungan Nutrisi dan Kecernaan Ampas Pati Aren
(Arenga pinnata MERR.)
Wardani, P. K. 2014. Pemberian Beberapa Dosis Enzim pada Pakan Komersil
terhadap Kandungan Serat Kasar, Bahan Organik dan BETN. Universitas
Airlangga. Surabaya.
Wikanastri, H., C.S. Utama dan A. Suyanto. 2012. Aplikasi Proses Fermentasi
Kulit Singkong Menggunakan Starter Asal Limbah Kubis dan Sawi Pada
Pembuatan Pakan Ternak
Berpotensi Probiotik.
Universitas
Muhammadiyah Semarang dan Universitas Diponegoro. Semarang.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
___________. 1997. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
___________. 1995. Enzim Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
___________. 2004. Enzim Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yulvianti, M., W. Ernayati, Tarsono dan M. Alfian R. 2015. Pemanfaatan Ampas
Kelapa Sebagai Bahan Baku Tepung Kelapa Tinggi Serat dengan Metode
Freeze Drying. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten.
Universitas Sumatera Utara
Aberle, E. D., J. C. Forrest, D. E. Gerrard, E. W. Mills, H. B. Hendrick, M. D.
Judge dan R. A. Merkel. 1981. Principles of Meat Science. 1st Ed.
Kendall/Hunt Publishing Company, Iowa.
___________. 2001. Principles of Meat Science. 4th Ed. Kendall/Hunt Publishing
Company, Iowa.
Ahmad, R. Zainuddin. 2006. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces cerevisiae
Untuk Ternak. Balai Penelitian Veteriner. Bogor 16114.
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gedia Pustaka Utama,
Jakarta .
AOAC. 1995. Official Method of Analysis. 12th ed Association of Official
Analytical Chemist. Washington, DC.
ARBA. 1996. Standard of Perfection. Standard Bred Rabbits and Cavies. 1996
thry 2000. The American Rabbit Breeders Association. Bloomington, Ill.
USA.
Astawan, M. 2004. Mengapa Kita Perlu Makan Daging. Departemen Teknologi
Pangan dan Gizi, IPB. (diunduh pada tanggal 1 september 2014). Tersedia
pada :http://www.gizi.net.
Balasubbramaniam, K. 1976. Polyasaccharides of the Kernel of Maturity and
mture coconuts. J. of Food Sci. 41:1370-1371..
Blakely, J. and D.H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. UGM Press. Yogyakarta.
Bonzon, J.A. and J.r. Velasco. 1882. Coconut Production and Utilization. Metro
Manila, Philippines. 351 pp.
Bouton, P. E., P. V. Harris., W. R. Shorthose dan R. I. Baxter. 1978. J. Food Sci.
38. 932 – 939.
Browning, M. A., D. L. Huffman, W. R. Egbert and S. B. Junst. 1990. Physical
and Compositional Characteristic of Beef Carcases Selected For
Learnness. J. Food Science., 51:51-56.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.
Terjemahan. Hasil Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Cheeke, P.R., N.M. Patton, S.D. Lukefahrand J.I. Mcnitt. 1987. Rabbit
Production. 6th Ed. Interstate Pr. Publsihers. Danville, Ill. USA.
Davis, T. A., Aziz, H. & Darwis, S. N. 1986. Coconuts and Clovers in Indonesia.
In : Cocoa and Coconuts : Progress and Outlook. E. Pusparajah & Chew
Universitas Sumatera Utara
Poh Soon (eds), Proc. Int. Conf. Inc. Soc Planters. Kuala Lumpur, 1984.,
PP 891-898.
De Blass, J. C., A. Tores, M. J. Fraga, E. Perez & J. F.Calves. 1977. Influence of
weight and age on the body composition of young doe rabbits. J. Anim
Sci. 45 (1) : 48-53.
Derrick. 2005. Protein in Calf Feed. http://www.winslowfeeds.co.nz/pdfs.pdf
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara. 2014.
Dwiyanto, et al. 1996. Pengembangan ternak berwawasan agribisnis di pedesaan
dengan memanfaatkan limbah pertanian dan pemilihan bibit yang tepat.
Jurnal Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Ensminger, M. E., J. E. Oldfield dan W. W. Heinemann. 1990. Feed and
Nutrition.The Encsminger Publishing Company Clows. California.
Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Pusat Antar Universitas. IPB. Bogor.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengelolaan Pangan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Farrel, D.J. dan Y.C. Rahardjo. 1984. Potensi Ternak Kelinci Sebagai Penghasil
Daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.
Fuller, R. 1992. History and development of probiotics. In: Probiotics The
Scientific Basis. Fuller. (Ed). Chapman & Hall. London, New York,
Tokyo, Melbourne, Madras.
Gandjar, I., 2003. Tape from cassava and cereals. The First International
Symposium and Workshop on Sight into the World of Indigenous
http://google.search.image/bagian-bagian+buah+kelapa
http://google.search.image/bagian-bagian+buah+kelapa /lifestyle.liputan6.com
Hardjo, SS., N. S. Indrasti, B. Tajuddin. 1989. Biokonveksi : Pemanfaatan
Limbah Industri Pertanian. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB
Hidayati, N., M. C Padaya., S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Nutrisi. ANDI.
Yogyakarta.
__________________. 2011. Kualitas Pupuk Cair Hasil Pengolahan Feses Sapi
Potong Menggunakan Saccharomyces Cereviceae (Liquid Fertilizer
Quality Produced By Beef Cattle Feces Fermentation Using
Saccharomyces Cereviceae). Jurnal Ilmu Ternak. Vol.11, No.2, 104-107.
Universitas Sumatera Utara
Muchtadi, D., N. S. Palupi dan M. Astawan. 2003. Metabolisme Zat Gizi Sumber
Fungsi dan Kebutuhan dari Tubuh Manusia. Jilid II. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Ikram-ul-haq, M. M. Javed, T. S. Khan and Z.Siddiq. 2005. CottonSaccharifying
Activity of Cellulases Produced by Co-culture ofAspergillusnigerand
Trichoderma viride. Res.J. Agric & Biol. Sci. 1(3):241-245
Kandeepan, G., A. S. R. Anjaneyulu, V. K. Rao, U. K. Pal, P. Mondal and c. K.
Das. 2009. Feeding regimens affecting meat quality characteristics. Meso.
11 (4):240-249.
Kartadisastra, H.R. 1994. Kelinci Unggul. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Laboratorium Pengujian Mutu Pangan Loka Penellitian Kambing Potong. 2016.
Lawrie. 1979. Meat Science. 3rd edition. Pergamon Pres. Toronto: Oxford New
York.
______. 1998. Meat Science. Pergamon Pres. Toronto: Oxford New York.
Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging. Penerjemah Aminuddin P. UI-Press, Jakarta.
Laskin, D.L and A.L Hubert. 1973. Handbook of Food Technology. The Avi
Publishing Inc., Westport.
Lebas, F., P. Coudet, R. Rouvier and H. de Rochembeau. 1986. The Rabbit,
Husbandry, Health and Production. FAO. Animal Production and Health
Series No. 21. Rome. Italy.
Lehninger, W.W. 1991. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta.
Ly, J. 2011. Kemungkinan Penggunaan Saccharomyces cerevisae dalam
Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Biji Asam Sebagai Pakan.
https://www.academia.edu/3832716/KEMUNGKINAN_PENGGUNAAN
_Saccharomyces_cerevisiae_DALAM_OPTIMALISASI_PEMANFAAT
AN_POTENSI_BIJI_ASAM_SEBAGAI_PAKAN (06 Maret 2016).
Masanto, R dan A. Agus. 2010. Beternak Kelinci Potong. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Miskiyah, I. Mulyawati dan W. Haliza. 2006. Pemanfaatan ampas kelapa limbah
pengolahan minyak kelapa murni menjadi pakan. Prosiding. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan Verteriner.
Muchtadi, D., N. S. Palupi dan M. Astawan. 2003. Metabolisme Zat Gizi Sumber
Fungsi dan Kebutuhan dari Tubuh Manusia. Jilid II. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
NRC. 1977. Nutrient Requirement of Rabbits. National Academy of Sciences,
Washington, D.C.
Priyatna, N. 2011. Beternak dan Bisnis Kelinci Daging. PT. AgroMedia Pustaka.
Jakarta.
Purwadaria, H. K. 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Edisi Kedua, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi DATI-I Sumatera Utara Medan.
Raharjo, C. Y. 1994. Potential and prospect of an integrated Rex rabbit farming in
supporting an export oriented agribusiness. Indonesian Agricultural
Research and Development Journal. 16 : 69-79.
Raharjo, Y. C. 2010. Prospek, Peluang, dan Tantangan Agribisnis Ternak Kelinci.
Prosiding. Disajikan pada Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang
Pengembangan Usaha Kelinci. Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Reny.
D. T. 2009. Keempukan Daging dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Lampung.
Ressang, A,A. 1982. Ilmu Kesehatan Daging. Edisi I. Universitas Indonesia Press
: Jakarta.
Rindengan, B., Kembuan dan A. Lay. 1997. Pemanfaatan Ampas Kelapa untuk
Bahan Makanan Rendah Kalori. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 3(2):
56:63.
Sanford, J. C. 1980. The Domestic Rabbit. 3rd Ed. Granada, London. Pp : 1-5 ;
27-33.
Sarwono. 2007. Kelinci Potong dan Kelinci Hias. AgroMedia Pustaka. Tangerang.
Smith, G. L., G. R. Culp and Z. L. Carperter. 1978. Post Mortem Aging of
carcases, Journal Food Science. 430 : 823.
Soeharsono. 2010. Probiotik Basis Ilmiah, Aplikasi dan Aspek Praktis. Widya
Padjajaran. Bandung.
Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
________. 1992. Ilmu Dan Teknologi Daging. Cetakan I. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
_______. 2005. Ilmu Dan Teknologi Daging. Cetakan III Gadjah MadaUniversity
Press, Yogyakarta.
State 4-H Rabbit Programming Committee. 1992. Nutrition Value of Rabbit Meat.
Children, Youth, Families and Communities, Michigan State University
Extention, Michigan.
Universitas Sumatera Utara
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 2007. Prosedur untuk Uji Analisis
Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. UNESA Press. Surabaya.
Suryanagara, P. 2006. Uji Kadar Air, Aktivitas Air dan Ketahanan Benturan
Ransum Komplit Domba Berbentuk Pelet Menggunakan Daun Kelapa
Sawit Sebagai Substitusi Hijauan. Skripsi. IPB. Bogor.
Susyawati, E., A. M. Hasan dan Y. Retnowati. 2014. Uji Kandungan Protein Pada
Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) yang Difermentasi dengan
Aspergillus niger. FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.
Thieme. J. G.1968.Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya.Penerbit
Kanisius.
Tjokroadikoesoemo, P. S. 1986. HFS dan Industri Ubi Kayu Lainnya. PT.
Gramedia. Jakarta.
Umiyasih, U. dan Y.N. Aggraeny. 2008. Pengaruh Fermentasi Saccharomyces
cerevisiae Terhadap Kandungan Nutrisi dan Kecernaan Ampas Pati Aren
(Arenga pinnata MERR.)
Wardani, P. K. 2014. Pemberian Beberapa Dosis Enzim pada Pakan Komersil
terhadap Kandungan Serat Kasar, Bahan Organik dan BETN. Universitas
Airlangga. Surabaya.
Wikanastri, H., C.S. Utama dan A. Suyanto. 2012. Aplikasi Proses Fermentasi
Kulit Singkong Menggunakan Starter Asal Limbah Kubis dan Sawi Pada
Pembuatan Pakan Ternak
Berpotensi Probiotik.
Universitas
Muhammadiyah Semarang dan Universitas Diponegoro. Semarang.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
___________. 1997. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
___________. 1995. Enzim Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
___________. 2004. Enzim Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yulvianti, M., W. Ernayati, Tarsono dan M. Alfian R. 2015. Pemanfaatan Ampas
Kelapa Sebagai Bahan Baku Tepung Kelapa Tinggi Serat dengan Metode
Freeze Drying. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten.
Universitas Sumatera Utara