Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Prinsip Theory of Constraint (TOC) dan Metode Nawaz Enscore Ham (NEH) di PT. Industri Karet Nusantara

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan 1
PT. Industri Karet Nusantara merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Negara yang bergerak dibidang pengolahan karet. Perusahaan ini terletak di Jl.
Medan - Tanjung Morawa Km 9,5 Medan. PT Industri Karet Nusantara didirikan
pada tahun 1965 dan dikelola oleh Yayasan Dana Tanaman Keras (DATAK)
Sumatera Utara dengan nama Pabrik Ban Sepeda TAVIP yang memproduksi
ban luar dan ban dalam sepeda. PT Industri Karet Nusantara mengalami
pengalihan pengelolaan mulai dari pertengahan tahun 1968, hingga awal tahun
1971 yang dialihkan dari DATAK kepada PT Perkebunan II (Persero) Tanjung
Morawa sesuai SK Mentan No.175/Kpts/OP/8/68 dengan Industri Karet TAFIKA
yang memproduksi ban sepeda dan karet gelang.
Pada awal 1978 sesuai dengan SK. Mentan No.12/Kpts/UM/1978
pengelolaannya dialihkan kembali kepada PT Perkebunan

III (Persero)


hingga 13 Februari 1996, dan sejak saat itu PT Industri Karet Nusantara tidak
memproduksi ban sepeda, akan tetapi menambah jenis produk yaitu sarung
tangan karet, dock fender, dan conveyer belt.
Pada Januari 2003 hingga Desember 2004, Pabrik Karet Nusantara
PTPN-III unit usahanya yaitu sarung tangan karet dan karet gelang. Sehingga
pada saat itu Pabrik Industri Karet Nusantara hanya memproduksi Rubber
1

Sumber: PT. Industri Karet Nusantara

Universitas Sumatera Utara

Article (dock fender, conveyer belt) dan benang karet.
Pada Januari 2005 hingga 20 Juni 2006, Pabrik Industri Karet
Nusantara PTPN-III berubah nama menjadi PRTRA (Pabrik Rubber Thread dan
Rubber Article). Pada tanggal 1 Juli 2006 sampai saat ini, Pabrik Rubber Thread
dan Rubber Article (PRTA) PTPN-III berubah nama menjadi PRTA PT Industri
Karet Nusantara, produk yang dihasilkan masih tetap yaitu Rubber Article yang
menghasilkan produk packing rebusan, dock fender, conveyer belt dan Rubber

Thread yang menghasilkan produk benang karet.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
Pabrik Rubber Thread and Rubber Article PT Industri Karet Nusantara

adalah suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pengolahan
lateks menjadi produk jadi. Perusahaan ini terdiri dari 2 buah unit pabrik yang
menghasilkan produk yang berbeda yaitu:
1. Rubber Article Factory (RAF)
Adapun produk yang dihasilkan oleh Rubber Article Factory (RAF) adalah
sebagai berikut:
a. Rubber mat (karet untuk alas)
b. Master batch (karet untuk campuran utama).
c. Dock fender (bantalan dermaga).
d. Packing pintu rebusan
e. Pack vibro
f. Rubber coupling


Universitas Sumatera Utara

g. Flexible Joint
2. Rubber Thread Factory
Produk yang dihasilkan Rubber Thread Factory adalah benang karet. Rubber
thread yang dihasilkan adalah memiliki berbagai jenis count dan warna.

2.3.

Organisasi dan Manajemen

2.3.1.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah sebuah kerangka desain organisasi yang

kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil dalam
oganisasi, serta hubungan diantara fungsi-fungsinya. Struktur oragnisasi
merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama dari sebuah
perusahaan. Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan dari

perusahaan. Struktur organisasi yang baik akan mampu menciptakan pembagian
beban kerja yang merata dan terciptanya kerja sama yang baik antara bagianbagian yang ada di dalam perusahaan.
Struktur organisasi PT Industri Karet Nusantara menggunakan bentuk
organisasi lini dan fungsional. Struktur organisasi fungsional yaitu adanya
pemisahan/pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta pembatasan tanggung
jawab yang tegas pada setiap bidang yaitu asisten pengolahan, asisten
laboratorium dan asisten teknik berdasarkan fungsinya masing-masing dalam
struktur organisasinya. Hal ini dibuat sesuai dengan kebutuhan serta kelancaran
dan kemajuan usaha organisasi dalam mencapai tjuan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Struktur organisasi PT Industri Karet Nusantara dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Industri Karet Nusantara
Keterangan:
Hubungan perintah
Hubungan Fungsional


2.3.2.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
PT Industri Karet Nusantara mempunyai pembagian tugas dan wewenang

untuk masing-masing jabatan sebagai berikut:
1.

Manajer
a) Memimpin rapat manajemen dan rapat kerja.
b) Meninjau kontrak dari pelanggan.
c) Menilai dan mengevaluasi laporan pekerjaan, produksi, administrasi,
teknik dan personalia.
d) Mengevaluasi laporan biaya produksi dan laporan manajemen.
e) Menandatangani seluruh surat-surat keluar.

Universitas Sumatera Utara

f) Memberi disposisi untuk seluruh surat masuk, baik internal maupun
eksternal.

g) Melaporkan kinerja system manajemen kepada direksi.
h) Merancang struktur organisasi system.
i) Menentukan tujuan dan sasaran berdasarkan kebijaksanaan.
2.

Kepala Perwira/Pengamanan
a) Menandatangani surat perintah tugas.
b) Menandatangani jadwal tuga jaga.
c) Menandatangani surat pengantar barang (SPB).
d) Menandatangani jurnal data hubungan lateks dan minyak solar.
e) Menandatangani jurnal keluar masuk barang.
f) Menandatangani lembaran asisten.
g) Menandatangani rekap hari kerja.
h) Menandatangani lembur anggota.
i) Menandatangani badan administrasi pemeriksaan dan resume.

3.

Masinis Kepala
a) Mengevaluasi dan meninjau laporan kebutuhan bahan dan produksi.

b) Memimpin rapat kerja bulanan.
c) Memantau kegiatan produksi dan perawatan mesin serta alat-alat produksi.
d) Memberikan pelatihan manajemen,mutu, produksi dan teknik kepada staf
baru.
e) Mengkoordidir kegiatan harian kepala pabrik dan asisten teknik.

Universitas Sumatera Utara

f) Mengawasi dan mengkoordinir dalam penerapan system manajemen
lingkungan.
4.

Asisten Tata Usaha
a) Memeriksa dan menandatangani memo, permintaan (BP 16) order
pembelian local dan kebutuhan penawaran barang.
b) Memeriksa dan mengevaluasi masing-masing barang yang dibutuhkan
dalam bon permintaan barang dengan permintaan anggaran.
c) Mengidentifikasi kebutuhan training untuk semua personil di bagian tata
usaha.
d) Melakukan tindakan koreksi atas ketidaksesuaian dari temuan audit mutu

internal.
e) Memelihara semua dokumen yang ada di bagian pembelian seperti
prosedur, instruksi kerja, dokumen pendukung dan catatan mutu.
f) Menginformasikan bahwa bahan lateks yang dirolak kepada supplier.
g) Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan manajer.
h) Mengkomunikasikan prosedur dan instruksi kerja kepada bawahannya
serta mengkoordinir penerapan di lapangan.
i) Bertanggung jawab terhadap penggunaan peralatan K3.

5.

Asisten Personalia dan Umum
a) Melaksanakan administrasi bidang kepersonaliaan dan kependudukan.
b) Mengurus penerimaan, penempatan dan perpindahan karyawan termasuk
penerimaan dan pemulangan kerja antar daerah.
c) Mengerjakan daftar penilaian karyawan setiap periode.

Universitas Sumatera Utara

d) Menyiapkan dan memelihara data dokumen yang berkenaan dengan surat

teguran dan surat peringatan serta keberhasilan/prestasi karyawan.
e) Mengurus pengajuan karyawan untuk mendapatkan penghargaan masa
kerja dan pemberian tanda penghargaan lainnya.
f) Menyelesaikan surat pemberian sanksi/hukuman kepada karyawan yang
melanggar disiplin perusahaan sesuai prosedur yang berlaku.
g) Menginventaris dan mengawasi pengaturan cuti karyawan secara secara
periodik melakukan sensus.
h) Mengurus dan menyelesaikan usulan pension.
6.

Asisten Teknik RTF
a) Menjamin bahwa kebijaksanaan mutu dimengerti, diketahui, dipelihara
dan diterapkan oleh seluruh personil yang ada pada bagian teknik
maintenance.
b) Menjamin bahwa kegiatan yang dilakukan pada kegiatan maintenance
sesuai dengan prosedur, instruksi kerja dan hasilnya dicatat dan
didokumentasikan.
c) Meninjau dan memeriksa prosedur preventive maintenance, emergency
maintenance, major maintenance dan kalibrasi peralatan.
d) Menjamin dan memeriksa rencana serta hasil kegiatan maintenance.

e) Bertanggung jawab terhadap penggunaan spare part dan mencatatnya ke
dalam kartu penggunaan onderdil untuk mesin produksi.
f) Menandatangani bon kebutuhan dan penerimaan barang yang digunakan
pada kegiatan maintenance dan laporan emergency maintenance.

Universitas Sumatera Utara

g) Membuat laporan bulanan dan emergency maintenance.
h) Membuat kebutuhan teknik maintenance.
7.

Asisten Proses
a) Membuat rencana produksi mingguan di compound dan ekstrusi section
sesuai dengan planning yang diterima dari kepala pabrik.
b) Mempersiapkan mesin-mesin yang akan digunakan untuk proses produksi.
c) Mengevaluasi

pelaksanaan

pekerjaan


di

bagian

proses

termasuk

pemakaian bahan baku, bahan kimia dan bahan penolong.
d) Mempertanggungjawabkan laporan harian, mingguan, bulanan dibantu
oleh supervisor dan admin shift.
e) Memelihara seluruh dokumen yang ada di bagian proses seperti catatan
mutu, spesifikasi teknik, prosedur, instruksi kerja dan sub-penting
dokumen.
f) Menandatangani check sheet dan form-form yang sesuai dengan yang
diisyaratkan dalam prosedur.
g) Menjamin kebersihan lingkungan di area kerja.
h) Mengkoordinasi pelaksanaan pertemuan/briefing tentang produk dan
lingkungan instruksi lingkungan.
i) Membuat permintaan kebutuhan peralatan.
8.

Asisten Laboratorium Fisika
a) Menjamin bahwa kebijaksanaan mutu dimengerti, diketahui, dipelihara
dan diterapkan oleh seluruh personil di bawah pengawasan asisten
laboratorium fisika.

Universitas Sumatera Utara

b) Menjamin segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh setiap
personil yang dikoordinir oleh asisten laboratorium fisika sesuai dengan
prosedur dan instruksi kerja.
c) Meninjau laporan mutu hasil akhir produksi dan seluruh laporan analisa.
d) Meninjau laporan di bagian ekstrusi penyesuaian mutu pada produk.
e) Bertanggung jawab terhadap mutu hasil akhir.
f) Melakukan tindakan koreksi ketidaksesuaian temuan audit pada mutu
internal.
g) Bertanggung jawab terhadap perlengkapan yang ada pada laboratorium
fisika.
h) Mengidentifikasi latihan yang dibutuhkan untuk seluruh personil pada
laboratorium fisika.
i) Memeriksa proposal tahunan pekerja kimia dan perlengkapan yang
dibutuhkan laboratorium fisika.
9.

Asisten Laboratorium Kimia
a) Mengkoordinir pemeriksaan produksi pabrik bersama-sama dengan asisten
proses.
b) Memelihara/mengecek hasil dari bahan kimia. Lateks sentrifugal dan
bahan pembantu analisa compound.
c) Memeriksa pada formulasi compound.
d) Memeriksa dan menguji hasil analisa untuk penyelesaian disperse, emulsi
dan solusi.
e) Mengecek ulang pengawasan air limbah.

Universitas Sumatera Utara

f) Memeriksa hasil pengecekan pada laporan harian analisa pengolahan
limbah.
g) Mengevaluasi ulang dari bahan kimia dan bahan penunjang pada
laboratorium kimia, pengolahan air dan pengolahan air limbah.
10. Kepala Supervisor Compound
a) Menjalankan kebijakan mutu dari pimpinan dan kebijakan security.
b) Melaksanakan setiap rencana produksi dari pimpinan.
c) Mengawasi produksi compound menurut rencana bersama dengan
supervisor compound.
d) Mengecek ulang seluruh rencana pada compound section dan koordinat
produksi compound.
e) Bertanggung jawab terhadap produktivitas efektif dan efisiensi kualitas
dan compound section.
f) Memeriksa setiap laporan pada bahan baku, bahan pendukung dan hasil
dari produksi compound.
g) Mengawasi latihan kerja pada setiap pekerja yang ada di compound
section.
11. Supervisor Compound
a) Mengawasi proses compounding dan penimbangan.
b) Membuat laporan harian pembuatan compound.
c) Mempersiapkan bahan baku karet, bahan kimia dan bahan-bahan penolong
untuk pembuatan formulasi compound.
d) Menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan teratur.

Universitas Sumatera Utara

e) Melaksanakan tugas-tugas yang diinstruksikan oleh asisten proses.
12. Supervisor Ekstrusion
a) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang akan digunakan di bagian
ekstrusi.
b) Mengecek seluruh peralatan yang akan digunakan untuk proses produksi
di ekstrusion section.
c) Membuat rencana ribboning sesuai dengan rencana produksi mingguan
dari processing assistance.
d) Bekerja sama dengan administrasi pabrik dalam penyajikan laporan harian,
mingguan, bulanan dan dibantu oleh admin shift.
e) Menjalankan pelaksanaan quality prosedur.
f) Mengontrol tugas-tugas operator ekstrusi section.
13. Supervisor Administrasi
a) Memeriksa laporan bulanan fisik aktivitas manajemen dalam rubber
thread factory.
b) Mengkoordinir dan mengawasi pengangkutan, penyusunan hasil produksi
jadi dalam gudang produksi dan pembuatan plat identifikasi produksi.
c) Mengkoordinir dan mengawasi pengiriman barang sesuai dengan
permintaan konsumen.
d) Mengkoordinir, mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
kerja dari production clerk, administrasi dan petugas kantin.
14. Kepala Analisa Laboratorium Kimia

Universitas Sumatera Utara

a) Menjalankan kebijakan mutu dari pimpinan dan kebijakan yang menjamin
aplikasi, penggunaan peralatan oleh seluruh bagian.
b) Memelihara kelancaran kerja pada laboratorium kimia.
c) Menjaga peralatan dan membersihkan ruangan pada laboratorium kimia.
d) Mengawasi dan membantu dalam pengkalibrasian peralatan laboratorium.
e) Mengecek dan menguji hasil analisa untuk penyesuaian disperse, emulsi
dan solusi.
f) Melaporkan hasil laporan analisa yang tidak sesuai kepada quality control
asisten.
g) Memberikan masukan mengenai penanggulangan spesifikasi hasil analisa
yang tidak sesuai kepada asisten quality control.
h) Memeriksa laporan dari test bahan baku compound yang kemudian
diserahkan kepada asisten quality control.
15. Kepala Analisa Laboratorium Fisika
a) Mengawasi dan membantu petugas analisa memeriksa kualitas dari produk
benang karet.
b) Memelihara kelancaran kerja pada laboratorium fisika.
c) Mengawasi dan membantu dalam pengkalibrasian peralatan laboratorium.
d) Membantu menganalisis cacat/kerusakan yang terjadi pada benang karet.
e) Membuat laporan mengenai hasil dari laboratorium physical kepada
asisten laboratorium fisika.
16. Operator Dispersi
a) Mengoperasikan disperse tepat waktu sesuai dengan instruksi kerja.

Universitas Sumatera Utara

b) Mengidentifikasi kode setiap compound.
c) Menyusun dan mengatur peletakan compound.
d) Membuat compound sesuai dengan instruksi kerja.
17. Operator/Petugas Pengomponan
a) Mencampurkan bahan kimia dengan lateks yang dipakai untuk pengolahan
benang karet (rubber thread).
b) Menandatangani form (formulasi) yang dipakai di bagian pengomponan
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
c) Mencuci tangki penyimpanan lateks, rolly (bak) bahan kimia, in active
tank dan active tank yang dipakai di bagian pengomponan.
d) Menjaga kebersihan lokasi penyimpanan lateks, lokasi pengomponan dan
peralatan-peralatan yang dipakai di bagian pengomponan.
18. Operator ekstrusi Wet Area
a)

Mengecek konsentrasi asam asetat selama produksi.

b)

Mengecek temperatur acid bath dan water bath.

c) Mengecek level compound pada bottom service tank pompa, bottom filter,
top filter dan cooling tank agar compound bebas dari kendala proses.
d) Mengecek speed roller acid bath dan water bath setiap 2 jam sesuai
denga planning ekstrusi section.
e) Menukar pipa

capillary bila terjadi

big

thin

thread

termasuk

kebersihannya.
f) Membersihkan roller acid bath dan water bath selama proses produksi
berjalan dan proses produksi berhenti.

Universitas Sumatera Utara

19. Operator Ekstrusi Talcum Area
a) Memeiksa benang karet yang lengket dan putus di talcum area.
b) Menghitung jumlah benang karet dari setiap ribboning yang diproses.
c) Memeriksa dan mengisi level talcum powder dan talcum bath.
d) Mencatat pemakaian talcum powder per shiftnya dan disampaikan kepada
supervisor.
e) Membersihkan sarana/peralatan proses di lingkungan di talcum area.
f) Membantu supervisor dalam mempersiapkan kebutuhan di talcum area.
20. Operator Packing Area
a) Mengisi box sesuai dengan count dan warna yang diproduksi.
b) Menghitung jumlah benang dari setiap pita karet yang dimasukkan ke
dalam box yang telah dipersiapkan.
c) Mengontrol langsung mutu dari benang karet di packing area.
d) Menimbang dan memprint benang karet dengan teliti dari setiap box
termasuk mempacking hasil produksi (pallet form).
e) Mencatat produksi benang karet ke dalam produksi form.
f) Membersihkan sarana-sarana dan mesin-mesin serta lingkungan di packing
area.

2.3.3.

Tenaga Kerja dan Jam kerja
Tenaga kerja pada PT. Industri Karet Nusantara adalah sebanyak 164

karyawan. Pengaturan jam kerja disesuaikan dengan pengaturan Depnaker dan
Perjanjian Serikat Pekerja (PSK) antara perusahaan dan wakil karyawan PTPN-

Universitas Sumatera Utara

III, dimana normal jam kerja karywan adalah 40 jam per minggu dan selebihnya
diperkirakan sebagai jam kerja lembur.
Pengaturan jam kerja normal untuk karyawan dapat dilihat pada Tabel
2.1. sebagai berikut:
Tabel 2.1. Pembagian Jam Kerja Karyawan
HARI
JAM KERJA (WIB)
ISTIRAHAT (WIB)
Senin – Jumat
08.00-16.00
12.00-13.00
Sabtu
08.00-12.00
Sumber: PT. Musim Mas

2.3.4.

Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan
Upah berfungsi sebagai jaminan kelangsungan hidup yang layak

dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang akan ditetapkan menurut suatu
persetujuan, undang – undang dan peraturan, dibayarkan atas dasar suatu
perjanjian kerja antara pemberi kerja kepada penerima kerja. Gaji adalah upah
dasar yang diberikan dari pemberi kerja kepada penerima kerja dalam ukuran
waktu tertentu misalnya ukuran 1 (satu) hari dan 1 (satu) bulan, dan kadang
disebut dengan gaji pokok yang jumlahnya tetap dan akan mengalami kenaikan
pada periode tertentu sesuai dengan jabatan dan prestasi pihak penerima kerja.
Pemberian gaji atau upah yang memadai merupakan upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja. Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PTPN-III
berpedoman pada ketentuan. Upah Minimum Sektoral Regional (UMSR) yang
ditetapkan pemerintah.
Sistem pengupahan yang diterapkan dibedakan atas golongan yaitu:
1. Gaji pokok

Universitas Sumatera Utara

a. Gol IA s/d ID

: Rp 737.795,00 – Rp 1.106.691,00

b. Gol IIA s/d IID

: Rp 1.118.403,00 – Rp 1.759.581,00

c. Gol IIIA s/d IIID

: Rp 1.831.837,00 – Rp 2.796.603,00

d. Gol IVA s/d IVD

: Rp 3.429.603,00 – Rp 5.145.424,00

2. Tunjangan khusus
a. Gol IA s/d ID

: Rp 405.985,00 – Rp 530.709,00

b. Gol IIA s/d IID

: Rp 580.219,00 – Rp 807.203,00

c. Gol IIIA s/d IIID dan Gol IVA s/d IVD memiliki ketentuan khusus.
Selain gaji pokok tersebut dan tunjangan khusus di atas, perusahaan juga
memberikan tunjangan lain, yaitu berupa:
1. Upah lembur
Diberikan apabila pekerja harus bekerja melebihi jam kerja yang telah
ditetapkan.
2. Tunjangan hari besar keagamaan (THR)
Besarnya tunjangan ditentukan berdasarkan ketentuan dari perusahaan.
3. Tunjangan santunan sosial
Berupa pemberian sewa rumah, air, listrik dan transport dengan jumlah
berdasarkan ketentuan dari perusahaan.
4. Tunjangan dinas
Diberikan kepada karyawan yang melakukan dinas demi kemajuan perusahaan
atau karena ditugaskan ke luar kota untuk jangka waktu tertentu.
5. Tunjangan anak sekolah

Universitas Sumatera Utara

Tunjangan ini diberikan kepada karyawan yang memiliki anak yang sedang
melaksanakan pendidikan. Besarnya adalah sebagai berikut:
a. SMP

: Rp 85.000/bulan

b. SMU

: Rp 115.000/bulan

c. Kuliah : Rp 170.000/bulan
6. Bonus
Diberikan akhir tahun tergantung kepada tingkat keuntungan perusahaan.
Di samping pemberian gaji pokok dan tunjangan-tunjangan tersebut,
usaha-usaha lain yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan
pekerja yaitu:
1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
Diberikan kepada seluruh pekerja berupa:
a. Jaminan pemeliharaan kesehatan
b. Jaminan kematian
c. Jaminan kecelakaan kerja
d. Jaminan hari tua
2. Cuti
Cuti diberikan perusahaan kepada pekerja berupa:
a. Cuti tahunan
b. Cuti hamil dan melahirkan
3. Dispensasi
Diberikan kepada semua pekerja untuk kepentingan tertentu, misalnya adanya
tugas khusus, menikahkan anak, kemalangan dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

2.4.

Proses Produksi

2.4.1.

Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi rubber article pada

PT Industri Karet Nusantara dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi,
dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimiawi
dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku dalam
produksi rubber article yang digunakan adalah
a. Karet alam dan karet sintetis, yaitu karet slab yang berasal dari lateks cair
yang dikeringkan.
b. SIR (Standar Indonesian Rubber) dan RSS (Rubber Smoke Sheets) tipe I
dan karet sintetis berupa SBR (Styrine Butadine Rubber).
Bahan baku lateks diperoleh dari kebun PTPN III Rambutan Tebing Tinggi.
Spesifikasi dari bahan baku yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

No
1
2
3
4
5
6

Tabel 2.2. Spesifikasi Bahan Baku
Faktor
Kadar air
Protein dan senyawa nitrogen
Lipid dan terpen
Senyawa anorganik
Karbohidrat
pH

Kadar
60-70%
1,0-1,5%
1,0-1,5%
0,1-0,5%
1,0-2,0%
6,7-7,5%

Sumber: PT Industri Karet Nusantara

Bahan baku selalu diperiksa oleh pihak perusahaan sebelum melakukan
proses produksi di chemical laboratory. Bahan baku yang tidak sesuai dengan

Universitas Sumatera Utara

spesifikasi yang ditentukan akan diganti dengan bahan baku yang sesuai
dengan spesifikasi.
2. Bahan penolong
Bahan

penolong

adalah

bahan

yang

digunakan

untuk

membantu/mempermudah proses produksi, tetapi tidak terlihat di bagian akhir
produk. Bahan penolong yang digunakan berupa larutan-larutan kimia dengan
konsentrat yang sudah diformulasi sebelumnya dan digunakan berdasarkan
permintaan dari konsumen. Bahan penolong yang digunakan adalah:
a. Activator, berfungsi untuk mengaktifkan lateks. Zat activator yang
digunakan adalah Stearic Acid dan ZnO 60%.
b. Accelerator, berfungsi untuk mempersingkat waktu vulkanisasi. Zat kimia
yang digunakan adalah ZnMBT 50% dan ZDBC 50%.
c. MBTS berfungsi sebagai bahan akselerator untuk mempercepat reaksi atau
vulkanisasi dan merupakan bahan akselerator primer.
d. TMTD berfungsi sebagai bahan akselerator tapi akselerator golongan
sekunder.
3. Bahan tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses/produk untuk
meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang
digunakan adalah:
a. Carbon Black, bahan yang memberikan warna hitam pada compound yakni
bahan filter yang bersifat penguat dan berfungsi untuk meningkatkan sifat

Universitas Sumatera Utara

fisik karet dan menurunkan biaya. Karena adanya carbon black pemakaian
karet dapat dikurangi di samping itu harga carbon black relatif murah.
b. Sulfur 60%, berfungsi mengikat ion-ion pada produk ketika memasuki
proses vulkanisasi agar compound mudah untuk dicetak.
c. Talcum, digunakan sebagai anti perekat pada rubber article, yaitu
magnesium.
d. Minarex B (+ 30%), lartan ini berfungsi sebagai pelunak bahan baku SIR
sebelum dimasukkan ke roll mix pada mesin mix mill.
e. CaCO3 atau kalsium karbonat, berfungsi untuk memberikan kekerasan pada
senyawa karet (hardness), yang mana kekerasan tersebut bervariasi sesuai
persentase larutan yang dipakai. Zat ini juga berfungsi sebagai filler.
f. Filler, berfungsi sebagai bahan pengisi dan menambah berat produk. Zat
kimia yang digunakan sebagai filler adalah TiO2 70% dan kaolin 50%.

2.4.2.

Uraian Proses Produksi
Uraian proses produksi produk packing rebusan pada PT Industri Karet

Nusantara terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1. Pembuatan compound
Compound adalah campuran bahan baku RSS dan SBR dengan bahan kimia
seperti filler, akselerator, activator dan vulkanisator dengan menggunakan
mesin mix mill. Berikut ini uraian proses dari compound:
a. Dimasukkan bahan karet RSS (Rubber Smoked Sheet) dan SBR 1502 (karet
sintetis) sesuai dengan formula ke dalam celah roll mix mill.

Universitas Sumatera Utara

b. Digiling bahan karet RSS (Rubber Smoked Sheet) dan SBR 1502 selama 40
menit dengan jarak roll mix mill 0,5-0,8 cm.
c. Dimasukkan campuran bahan-bahan kimia, seperti Minarex B, activator dan
akselerator selama 20 menit hingga dicapai keadaan mastikasi.
2. Pencampuran carbon black pada compound
a. Setelah mastikasi (pencampuran karet dan bahan kimia) tercapai dimana
compound menjadi lunak, dimasukkan bahan filler yang berupa CaCO3,
TiO2, kaolin dan carbon black ke dalam penggilingan. Pencampuran
berlangsung 20 menit dengan menggunakan mesin callendar roll.
b. Ditambahkan bahan vulkanisator berupa sulfur sampai merata pada hasil
penggilingan akhir selama 15 menit dengan kerapatan callendar roll yang
sama.
c. Setelah merata, diatur kerapatan atau menurut spesifikasi ketebalan
lembaran compound dan digiling selama 5 menit.
3. Pendinginan compound
a. Compound didinginkan selama 30 menit.
4. Perakitan dan pemotongan compound
a. Persiapan compound dan moulding
Compound dipotong dengan ukuran ketebalan yang telah ditentukan, lalu
dipasang, panjang dan lebarnya sesuai dengan ukurannya.
b. Penyusunan compound ke moulding

Universitas Sumatera Utara

Compound yang telah dipotong menurut ukurnnya kemudian dirakit ke
moulding. Kemudian dibalut dengan kain berbentuk lingkaran lalu
divulkanisasi.
5. Proses vulkanisasi
a. Pengoperasian square press
Pengoperasian square press terdiri dari:
1) Mould yang telah berisi compound diletakkan pada mesin square press.
2) Penekan square press diputar searah dengan jarum jam hingga maksimal.
3) Dibiarkan selama beberapa menit sesuai dengan waktu vulkanisasi yang
telah ditentukan.
b. Pengendalian mesin square press
Temperatur elemen listrik pada mesin square press diatur, bila terjadi
kekurangan kematangan pada produk, maka temperatur dinaikkan sebesar
100C dari temperatur semula.
c. Mesin square press setelah beroperasi
1) Penekan square press diputar berlawanan dengan arah jarum jam.
2) Tombol power berwarna merah ditekan.
3) Pintu panel ketiga dibuka dan tekan breaker ke bawah (posisi OFF) dan
kemudian pintu panel ditutup.
5. Pendinginan
Dilakukan pendinginan selama 30 menit dengan demikian packing pintu
rebusan siap untuk dikeluarkan dari square press. Selanjutnya packing pintu
rebusan dikeluarkan dari mould.

Universitas Sumatera Utara

6. Finishing
Memotong sisa waste yang terdapat pada packing pintu rebusan.
Mesin-mesin produksi yang digunakan pada pabrik rubber article di PT.
Industri Karet Nusantara dapat dilihat pada Tabel 2.3. sebagai berikut:
Tabel 2.3. Mesin-mesin Produksi
No

Nama Mesin

Fungsi Mesin

1.

Boiler Mechmar

Alat pembangkit
tenaga uap

2.

Square press

Alat untuk
vulkanisasi dan
pengepresan

Calender Roll
Machine

Alat untuk
melekatkan
compound
dengan
compound

3.

4.

5.

Autoclave

Mix Mill

Sebagai rumah
pengasapan
untuk
memberikan
kekerasan pada
compound
Alat utnuk
membuat
compound/
pencampuran
bahan kimia
dengan karet

Spesifikasi
Electro motor
- 11 kW
- 2910 rpm
- 380 Volt
- Phase 3
Electro motor
- 41 kW
- 1440 rpm
- 380 Volt
- Phase 3
Pompa minyak
-Tekanan 0 – 250 kg/cm2
Electro motor
- 16,4 kW
- 1440 rpm
- 380 Volt
- Phase 3
Roll besar (11 buah)
- panjang 1 m
- diameter 30 cm
Roll kecil
- panjang 1 m
- diameter 10 cm
Rumah
- panjang 7 cm
- diameter 2 m
Safety Valve
- Maksimal tekanan 8 kg/cm2
Electro motor
- 24,6 kW
- 1450 rpm
- 380 Volt
- Phase 3

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3. Mesin-mesin Produksi (Lanjutan)
No

6

7

8

Nama Mesin

Fungsi Mesin

Spesifikasi
Roll (2 buah)
- panjang 1,2 m
- diameter 45 cm
- kapasitas 40 kg
Electro motor
- 5,5 kW
- 1450 rpm
- 380 Volt
- Phase 3
Pisau potong
- panjang 77 cm
- lebar 10 cm
- tebal 24 cm

Bale cutting

Alat untuk
memotong karet
(SIR)

Sand blasting

Alat untuk
membersihkan
metal/ mengasah
permukaan metal

Tabung
- tinggi 1,5 m
- kapasitas 200 kg

Alat untuk
vulkanisasi dan
pengepresan

Electro motor
- 22 kW
- 1440 rpm
- 380 Volt
- Phase 3
- Tekanan 0 – 250 kg/cm2

Hand press

Sumber: PT Industri Karet Nusantara

Universitas Sumatera Utara