S JEP 1200064 Chapter3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan
menjawab masalah yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen. Menurut Arikunto (2006, hlm 3) metode eksperimen adalah
penelitian yang sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudia
diteliti bagaimana akibatnya. Dengan kata lain, eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan
faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk
melihat sebab akibat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media Adobe Flash
untuk meningkatkan keterampilan menulis huruf hiragana, untuk itu metode penelitian
yang digunakan adalah metode eksperimen. Tujuan metode ini adalah untuk menguji
efektivitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengejaran
dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat diterapkan jika memang baik, atau tidak
dapat digunakan jika memang tidak baik dalam pengajaran sebenarnya. (Sutedi, 2011,
hlm 64).
Eksperimen dilakukan untuk mengetahui data kuantitatif dari dua kelas yang
berbeda, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan
menggunakan media Adobe Flash untuk meningkatkan keterampilan menulis hiragana
sesuai dengan cara penulisan yang benar. Sedangkan pada kelas kontrol mengajarkan
huruf hiragana tanpa perlakukan menggunakan media Adobe Flash.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan yaitu True Experiment dengan konsep
Rendomized Control Group Pretest Posttest. Pada tahap awal sebelum proses
pembelajaran diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kemampuan
penulisan huruf hiragana siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan
yang signifikan. Setelah didapatkan data hasil pretest, dengan demikian penulis dapat
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melaksanakan proses pembelajaran atau perlakuan selama lima kali berturut-turut. Di
akhir pertemuan, posttest dilaksanakan untuk mengetahui apakah antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol ada perbedaan.
Tabel 3.1
Desain Pretest dan Posttest
Kelompok
Pretest
Treatment
Posttest
Eksperimen
Tx1
X1
Tx2
Kontrol
Ty1
Y1
Ty2
Keterangan :
Tx1
: Penguasaan penulisan huruf hiragana siswa kelas eksperimen
sebelum diberikan treatment.
Ty1
: Penguasaan penulisan huruf hiragana siswa kelas kontrol
sebelum diberikan treatment.
X1
: Perlakuan atau treatment, yaitu melakukan penerapan
pembelajaran dengan menggunakan media Adobe Flash.
Y1
: Perlakuan atau treatment, yaitu melakukan penerapan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar.
Tx2
: Penguasaan penulisan huruf hiragana siswa kelas eksperimen
setelah diberikan treatment.
Ty2
: Penguasan penulisan huruf hiragana siswa kelas kontrol setelah diberikan
treatment.
C. Sampling dalam penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lembang. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, pengambilan data
dilakukan tujuh kali selama bulan April sampai bulan Mei 2016
2.
Populasi dan Sampel
Menurut Sutedi (2011, hlm.179). Manusia yang disajikan sebagai sumber data
disebut dengan populasi penelitian, kemudian sebagian dari populasi tersebut yang
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dianggap bisa mewakili seluruh karakter dari populasi yang ada dapat dipilih untuk
dijadikan subjek penelitian. Maka dalam hal ini peneliti menentukan populasi
penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Lembang kelas X tahun ajaran
2015/2016.
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk
dijadikan sumber data. Sampel dapat didefinisikan sebagai himpunan unit penelitian
yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan oleh suatu penelitian (Wirastha,
2006, hlm.44). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1
Lembang dengan mengambil dua kelas, dipilih secara random dan yang terpilih adalah
siswa kelas X-MIA 1 sejumlah 40 siswa sebagai kelas eksperimendan X-MIA 4
sejumlah 40 sebagai kelas kontrol yang mengikuti seluruh tahapan penelitian dari prates
sampai pascates. Penentuan sampel pada penelitian ini, peneliti mengambil cara
random kelas, dengan anggapan bahwa setiap individu atau kelompok dalam populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian serta diharapkan
unsur subjektivitas dapat dihindari.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau
menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011: 155).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes
Menurut Sutedi (2011: 157) tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program tertentu. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan post-test. Pre-test berguna untuk
mengukur kemampuan awal siswa sebelum perlakuan (treatment) menggunakan
media Adobe Flash untuk pembelajaran huruf hiragana. Sedangkan post-test berguna
untuk mengukur kemampuan akhir setelah perlakukan menggunakan media Adobe
Flash untuk pembelajaran huruf hiragana.
2. Angket
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpulan data penelitian yang diberikan
kepada sampel. Menurut Faisal dalam Sutedi (2011: 164) teknik angket ini dilakukan
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan
disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden.
Dilihat dari sifat keleluasaan responden dalam memberikan jawabanya, menurut
Walgito (1999: 35-37) angket dibedakan menjadi:
a. Angket tertutup
Angket tertutup adalah angket yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh
peneliti, sehingga responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan
jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya.
b. Angket terbuka
Angket terbuka adalah angket yang tidak menyediakan jawaban atas pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan, sehingga responden diberikan keleluasaan untuk
menjawabnya.
c. Angket tertutup-terbuka (kombinasi)
Angket tertutup-terbuka, merupakan kombinasi dari angket tertutup dan angket
terbuka.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutupterbuka. Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat siswa tentang
penggunaan media Adobe Flash sebagai salah satu media alternatif untuk
pembelajaran penulisan huruf hiragana.
Berikut merupakan kisi-kisi angket digunakan dalam penelitian ini
Tabel 3.2
Kisi-kisi angket
NO INDIKATOR
1
NO SOAL
Pendapat siswa tentang bahasa 1
JUMLAH
1
Jepang
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Kendala
siswa
dalam 2
1
menghafal huruf hiragana
3
Kemampuan
siswa
dalam 3,4
2
membaca dan menulis huruf
hiragana
4
Pendapat
siswa
pembelajaran
tentang 5,6,7,8,9,10
5
dengan
menggunakan Adobe Flash
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009, hlm.38). variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Variabel (X) yaitu hasil belajar kelas eksperimen dalam menguasai penulisan
huruf hiragana dengan menggunakan media Adobe Flash.
b.
Variabel (Y) yaitu hasil belajar kelas kontrol dalam menguasai penulisan huruf
hiragana tanpa menggunakan media Adobe Flash.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 2009, hlm. 158).
Penulis melakukan observasi pada awal penelitian untuk melihat kondisi lapangan.
2. Penyampelan
Penyampelan dilakukan dengan cara random sampling kepada siswa kelas X
di SMA Negeri 1 Lembang. Dalam hal ini penulis tidak mempertimbangkan halYayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hal yang ada. Sampel yang dipilih benar-benar tidak berdasarkan penelitian
subjektif dari penulis ataupun pihak lain.
3.
Tes
Tes yang dilakukan yaitu pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pretest dilaksanakan sebelum diberikan treatment untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan penulisan huruf hiragana siswa. Sedangkan posttest
dilaksanakan setelah dilakukan treatment untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas media Adobe Flash.
4. Angket
Angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen untuk mengetahui
bagaimana tanggapan siswa terhadap media Adobe Flash.
G. Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum digunakan dalam penelitian, seluruh instrumen harus dianalisis
mengenai tingkat kesulitannya terlebih dahulu. Kriteria tentang alat ukur yang baik dan
dapat diterima merupakan target yang harus terlebih dahulu ditentukan sebelum uji
coba. Dari hasil analisis instrumen berupa penimbangan instrumen (expert judgement).
Expert Judgement dilakukan untuk memperoleh butir soal yang valid guna mengukur
permasalahan ditinjau dari aspek materi dan tingkat kesulitan instrumen. Dalam
penelitian ini yang melakukan expert judgement adalah Dra. Renariah, M.Hum.
H. Validitas
Menurut Danasasmita dan Sutedi (1996: 8) bahwa valid berarti shahih.
Instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Untuk mengetahui apakah suatu tes telah mempunyai suatu keshahihan isi, alat tes
tersebut dapat dikonsultasina atau dievaluasikan kepada orang yang ahli dalam bidang
yang bersangkutan.
I. Reliabilitas
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reabilitas bertepatan dengan tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengukuran
aspek yang memadai bila instrumen tersebut digunakan untuk mengukur aspek yang
diukur beberapa kali hasilnya sama, atau relatif sama. (Sukmadinata. 2005: 229-230)
J.
Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan carapre-test dan post-
test, serta pembagian angket di kelas eksperimen utnuk mengetahui respon pembelajar.
Dari hasil tersebut, akan diketahui perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
serta akan diketahui metode mana yang lebih cepat diterima oleh pembelajar tingkat
pemula dalam mempelajari huruf hiragana. Selain itu didukung pula oleh hasil angket.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Pre-test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan
treatment
3. Tahap pelaksanaan
Pertemuan dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak lima kali
pertemuan
sebagai proses pembelajaran, 1 kali pertemuan untuk pre-test dan 1 kali pertemuan
untuk post-test dan penyebaran angket. Hal tersebut dilaksanakan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
a. Kelas Eksperimen
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama, sebelum memulai kegiatan pembelajaran diadakan
pre-test
untuk
mengetahui
kemampuan
siswa
sebelum
diberikan
pembelajaran dengan perlakuan.
2) Pertemuan kedua
a. Materi yang akan disampaikan dimulai dari huruf あ、い、う、え、
、き、く、け、こ.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
、
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
3) Pertemuan ketiga
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf さ、
し、す、せ、そ、た、ち、つ、て、と.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
4) Pertemuan keempat
a. Materi yang disampaikan adalam pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、
、ひ、ふ、へ、ほ.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
、
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
5) Pertemuan kelima
a. Materi yang disampaikan adalam pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、や、ゆ、
、
.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
6) Pertemuan keenam
a. Materi yang disampaikan adalam pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、わ、
、
.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
、
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
7) Pertemuan ketujuh
a. Pada pertemuan ketujuh diadakan post-test. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah
disajikan.
b. Setelah tes selesai diadakan penyebaran angket untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran yang diberikan perlakuan.
b. Kelas Kontrol
1) Pertemuan pertama
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertemuan pertama, sebelum memulai kegiatan pembelajaran diadakan
pre-test
untuk
mengetahui
kemampuan
siswa
sebelum
diberikan
pembelajaran dengan perlakuan.
2) Pertemuan kedua
a. Pembelajaran dimulai dari huruf あ、い、う、え、
、
、き、く、
け、こ .
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
l. Guru memberikan evaluasi.
3) Pertemuan ketiga
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf さ、
し、す、せ、そ、た、ち、つ、て、と.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
l. Guru memberikan evaluasi.
4) Pertemuan keempat
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、
、
、ひ、ふ、へ、ほ.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
l. Guru memberikan evaluasi.
5) Pertemuan kelima
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、や、ゆ、
、
.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
l. Guru memberikan evaluasi.
6) Pertemuan keenam
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、わ、
、
、
.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
l. Guru memberikan evaluasi.
7) Pertemuan ketujuh
Pada pertemuan ketujuh diadakan post-test. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran.
K. Teknik pengolahan data
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
memproses data yang diperoleh, setelah data terkumpul. Data yang dikumpulkan berasal
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari hasil prates dan pascates menulis puisi, hasil observer dan lembar angket. Setelah
pelaksanaan tes dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah mengoreksi pekerjaan siswa,
menilai pekerjaan siswa dan menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa dari hasil tes.
Skor yang diperoleh adalah skor mentah, dan masih harus diolah lebih lanjut
untuk dijadikan nilai jadi. Skor-skor itu sendiri belum banyak memberikan arti sebelum
diolah dengan teknik tertentu. Analisis data skor biasanya dilakukan dengan
mempergunakan teknik statistik. Untuk mengetahui keadaan data yang telah diperoleh
sehingga dapat menggambarkan masalah dalam penelitian ini, maka pengolahan data
dilakukan setelah data terkumpul. Data dalam penelitian ini meliputi, data observer, hasil
angket dan hasil menulis puisi prates dan pascates. Pengolahan data menggunakan
bantuan rumus sebagai berikut:
a. Mencari mean kedua variabel dengan rumus sebagai berikut:
Mx =
∑�
�
=
=
My =
∑
�
=
=
b. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
∑
Sdx :√
�
∑
Sdy :√
�
=√ =√
=√ =√
=
=
c. Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus:
SEMx =
SEMy =
d.
��
=
��
=
√� −
√� −
√
√
=
=
=
=
Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
SEMxy = √���
=√
= √+
+
+ ���
=√
= ...
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, penulis melakukan uji hipotesis yaitu hipotesis kerja (Hk)
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Hk diterima apabila thitung> ttabel
Hk ditolak apabila thitung< ttabel
Dalam penelitian ini taraf signifikan yang digunakan adalah taraf signifikansi 5 %
dengan db = (N1 = N2) – 2 = ....
f.
Mengolah data angket
%=
�
�
Keterangan :
%
F
: frekuensi jawaban dari tiap responden
N
: jumlah responden
%
: presentase frekuensi dari tiap jawaban responden
Tabel 3.3
Penafsiran penilaian Data angket
Besar persentase
Interpretasi
0%
Tak seorang pun
1%-25%
Sebagian kecil
26% - 49%
Hampir setengahnya
50%
Setengahnya
76% - 99%
Pada umumnya
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan
menjawab masalah yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen. Menurut Arikunto (2006, hlm 3) metode eksperimen adalah
penelitian yang sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudia
diteliti bagaimana akibatnya. Dengan kata lain, eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan
faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk
melihat sebab akibat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media Adobe Flash
untuk meningkatkan keterampilan menulis huruf hiragana, untuk itu metode penelitian
yang digunakan adalah metode eksperimen. Tujuan metode ini adalah untuk menguji
efektivitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengejaran
dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat diterapkan jika memang baik, atau tidak
dapat digunakan jika memang tidak baik dalam pengajaran sebenarnya. (Sutedi, 2011,
hlm 64).
Eksperimen dilakukan untuk mengetahui data kuantitatif dari dua kelas yang
berbeda, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan
menggunakan media Adobe Flash untuk meningkatkan keterampilan menulis hiragana
sesuai dengan cara penulisan yang benar. Sedangkan pada kelas kontrol mengajarkan
huruf hiragana tanpa perlakukan menggunakan media Adobe Flash.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan yaitu True Experiment dengan konsep
Rendomized Control Group Pretest Posttest. Pada tahap awal sebelum proses
pembelajaran diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kemampuan
penulisan huruf hiragana siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan
yang signifikan. Setelah didapatkan data hasil pretest, dengan demikian penulis dapat
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melaksanakan proses pembelajaran atau perlakuan selama lima kali berturut-turut. Di
akhir pertemuan, posttest dilaksanakan untuk mengetahui apakah antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol ada perbedaan.
Tabel 3.1
Desain Pretest dan Posttest
Kelompok
Pretest
Treatment
Posttest
Eksperimen
Tx1
X1
Tx2
Kontrol
Ty1
Y1
Ty2
Keterangan :
Tx1
: Penguasaan penulisan huruf hiragana siswa kelas eksperimen
sebelum diberikan treatment.
Ty1
: Penguasaan penulisan huruf hiragana siswa kelas kontrol
sebelum diberikan treatment.
X1
: Perlakuan atau treatment, yaitu melakukan penerapan
pembelajaran dengan menggunakan media Adobe Flash.
Y1
: Perlakuan atau treatment, yaitu melakukan penerapan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar.
Tx2
: Penguasaan penulisan huruf hiragana siswa kelas eksperimen
setelah diberikan treatment.
Ty2
: Penguasan penulisan huruf hiragana siswa kelas kontrol setelah diberikan
treatment.
C. Sampling dalam penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lembang. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, pengambilan data
dilakukan tujuh kali selama bulan April sampai bulan Mei 2016
2.
Populasi dan Sampel
Menurut Sutedi (2011, hlm.179). Manusia yang disajikan sebagai sumber data
disebut dengan populasi penelitian, kemudian sebagian dari populasi tersebut yang
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dianggap bisa mewakili seluruh karakter dari populasi yang ada dapat dipilih untuk
dijadikan subjek penelitian. Maka dalam hal ini peneliti menentukan populasi
penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Lembang kelas X tahun ajaran
2015/2016.
Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk
dijadikan sumber data. Sampel dapat didefinisikan sebagai himpunan unit penelitian
yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan oleh suatu penelitian (Wirastha,
2006, hlm.44). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1
Lembang dengan mengambil dua kelas, dipilih secara random dan yang terpilih adalah
siswa kelas X-MIA 1 sejumlah 40 siswa sebagai kelas eksperimendan X-MIA 4
sejumlah 40 sebagai kelas kontrol yang mengikuti seluruh tahapan penelitian dari prates
sampai pascates. Penentuan sampel pada penelitian ini, peneliti mengambil cara
random kelas, dengan anggapan bahwa setiap individu atau kelompok dalam populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian serta diharapkan
unsur subjektivitas dapat dihindari.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau
menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011: 155).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes
Menurut Sutedi (2011: 157) tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program tertentu. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan post-test. Pre-test berguna untuk
mengukur kemampuan awal siswa sebelum perlakuan (treatment) menggunakan
media Adobe Flash untuk pembelajaran huruf hiragana. Sedangkan post-test berguna
untuk mengukur kemampuan akhir setelah perlakukan menggunakan media Adobe
Flash untuk pembelajaran huruf hiragana.
2. Angket
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpulan data penelitian yang diberikan
kepada sampel. Menurut Faisal dalam Sutedi (2011: 164) teknik angket ini dilakukan
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan
disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden.
Dilihat dari sifat keleluasaan responden dalam memberikan jawabanya, menurut
Walgito (1999: 35-37) angket dibedakan menjadi:
a. Angket tertutup
Angket tertutup adalah angket yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh
peneliti, sehingga responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan
jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya.
b. Angket terbuka
Angket terbuka adalah angket yang tidak menyediakan jawaban atas pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan, sehingga responden diberikan keleluasaan untuk
menjawabnya.
c. Angket tertutup-terbuka (kombinasi)
Angket tertutup-terbuka, merupakan kombinasi dari angket tertutup dan angket
terbuka.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutupterbuka. Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat siswa tentang
penggunaan media Adobe Flash sebagai salah satu media alternatif untuk
pembelajaran penulisan huruf hiragana.
Berikut merupakan kisi-kisi angket digunakan dalam penelitian ini
Tabel 3.2
Kisi-kisi angket
NO INDIKATOR
1
NO SOAL
Pendapat siswa tentang bahasa 1
JUMLAH
1
Jepang
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Kendala
siswa
dalam 2
1
menghafal huruf hiragana
3
Kemampuan
siswa
dalam 3,4
2
membaca dan menulis huruf
hiragana
4
Pendapat
siswa
pembelajaran
tentang 5,6,7,8,9,10
5
dengan
menggunakan Adobe Flash
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009, hlm.38). variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.
Variabel (X) yaitu hasil belajar kelas eksperimen dalam menguasai penulisan
huruf hiragana dengan menggunakan media Adobe Flash.
b.
Variabel (Y) yaitu hasil belajar kelas kontrol dalam menguasai penulisan huruf
hiragana tanpa menggunakan media Adobe Flash.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 2009, hlm. 158).
Penulis melakukan observasi pada awal penelitian untuk melihat kondisi lapangan.
2. Penyampelan
Penyampelan dilakukan dengan cara random sampling kepada siswa kelas X
di SMA Negeri 1 Lembang. Dalam hal ini penulis tidak mempertimbangkan halYayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hal yang ada. Sampel yang dipilih benar-benar tidak berdasarkan penelitian
subjektif dari penulis ataupun pihak lain.
3.
Tes
Tes yang dilakukan yaitu pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pretest dilaksanakan sebelum diberikan treatment untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan penulisan huruf hiragana siswa. Sedangkan posttest
dilaksanakan setelah dilakukan treatment untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas media Adobe Flash.
4. Angket
Angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen untuk mengetahui
bagaimana tanggapan siswa terhadap media Adobe Flash.
G. Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum digunakan dalam penelitian, seluruh instrumen harus dianalisis
mengenai tingkat kesulitannya terlebih dahulu. Kriteria tentang alat ukur yang baik dan
dapat diterima merupakan target yang harus terlebih dahulu ditentukan sebelum uji
coba. Dari hasil analisis instrumen berupa penimbangan instrumen (expert judgement).
Expert Judgement dilakukan untuk memperoleh butir soal yang valid guna mengukur
permasalahan ditinjau dari aspek materi dan tingkat kesulitan instrumen. Dalam
penelitian ini yang melakukan expert judgement adalah Dra. Renariah, M.Hum.
H. Validitas
Menurut Danasasmita dan Sutedi (1996: 8) bahwa valid berarti shahih.
Instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Untuk mengetahui apakah suatu tes telah mempunyai suatu keshahihan isi, alat tes
tersebut dapat dikonsultasina atau dievaluasikan kepada orang yang ahli dalam bidang
yang bersangkutan.
I. Reliabilitas
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reabilitas bertepatan dengan tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengukuran
aspek yang memadai bila instrumen tersebut digunakan untuk mengukur aspek yang
diukur beberapa kali hasilnya sama, atau relatif sama. (Sukmadinata. 2005: 229-230)
J.
Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan carapre-test dan post-
test, serta pembagian angket di kelas eksperimen utnuk mengetahui respon pembelajar.
Dari hasil tersebut, akan diketahui perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
serta akan diketahui metode mana yang lebih cepat diterima oleh pembelajar tingkat
pemula dalam mempelajari huruf hiragana. Selain itu didukung pula oleh hasil angket.
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Pre-test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan
treatment
3. Tahap pelaksanaan
Pertemuan dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak lima kali
pertemuan
sebagai proses pembelajaran, 1 kali pertemuan untuk pre-test dan 1 kali pertemuan
untuk post-test dan penyebaran angket. Hal tersebut dilaksanakan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
a. Kelas Eksperimen
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama, sebelum memulai kegiatan pembelajaran diadakan
pre-test
untuk
mengetahui
kemampuan
siswa
sebelum
diberikan
pembelajaran dengan perlakuan.
2) Pertemuan kedua
a. Materi yang akan disampaikan dimulai dari huruf あ、い、う、え、
、き、く、け、こ.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
、
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
3) Pertemuan ketiga
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf さ、
し、す、せ、そ、た、ち、つ、て、と.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
4) Pertemuan keempat
a. Materi yang disampaikan adalam pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、
、ひ、ふ、へ、ほ.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
、
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
5) Pertemuan kelima
a. Materi yang disampaikan adalam pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、や、ゆ、
、
.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
6) Pertemuan keenam
a. Materi yang disampaikan adalam pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、わ、
、
.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
、
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan huruf hiragana yang
sudah dibuat menjadi animasi sesuai dengan urutan penulisannya
menggunakan adobe flash kepada siswa.
c. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
d. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
e. Setiap 2 kelompok akan disuruh maju ke depan untuk melakukan tes
menulis huruf hiragana di papan tulis dan satu orang satu coretan. Satu
kelompok memberikan intruksi dan satu kelompok lagi menulis. Setelah
selesai lalu bergantian memberikan intruksi dan menjawab.
f. Kelompok pemberi intruksi memberikan penilaian apakah huruf
hiragana yang ditulis seseuai dengan yang diintruksikan dan urutan
penulisannya apakah sudah benar, apabila benar kelompok penjawab
mendapat poin dan apabila salah kelompok pemberi intruksi mendapat
poin. Satu huruf satu poin.
g. Kelompok yang paling banyak mendapatkan poin mendapatkan reward.
h. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
i. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
j. Guru memberikan evaluasi.
7) Pertemuan ketujuh
a. Pada pertemuan ketujuh diadakan post-test. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah
disajikan.
b. Setelah tes selesai diadakan penyebaran angket untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran yang diberikan perlakuan.
b. Kelas Kontrol
1) Pertemuan pertama
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertemuan pertama, sebelum memulai kegiatan pembelajaran diadakan
pre-test
untuk
mengetahui
kemampuan
siswa
sebelum
diberikan
pembelajaran dengan perlakuan.
2) Pertemuan kedua
a. Pembelajaran dimulai dari huruf あ、い、う、え、
、
、き、く、
け、こ .
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
l. Guru memberikan evaluasi.
3) Pertemuan ketiga
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf さ、
し、す、せ、そ、た、ち、つ、て、と.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
l. Guru memberikan evaluasi.
4) Pertemuan keempat
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、
、
、ひ、ふ、へ、ほ.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
l. Guru memberikan evaluasi.
5) Pertemuan kelima
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、や、ゆ、
、
.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
l. Guru memberikan evaluasi.
6) Pertemuan keenam
a. Materi yang disampaikan adalah pembelajaran cara penulisan huruf
、
、
、
、わ、
、
、
.
b. Pembelajaran dimulai dengan guru memperlihatkan gambar huruf
hiragana beserta angka urutan penulisannya.
c. Guru mencontohkan penulisan huruf hiragana tersebut di papan tulis.
d. Siswa bersama-sama menuliskan huruf hiragana diudara dan diulangulang hingga siswa benar-benar menguasainya.
e. Siswa dikelompokkan. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang.
f. Setiap kelompok dibagikan selembar kertas yang berisikan kotak-kotak
kosong. Kotaknya bermacam-macam, dari yang satu kotak sampai empat
kotak.
g. Guru memberikan intruksi kepada semua kelompok untuk menuliskan
huruf hiragana yang guru ucapkan di dalam kotak tersebut. Jumlah
kotaknya sama dengan jumlah coretan huruf hiragananya.
h. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban dari masing-masing kelompok.
i. Kelompok yang paling banyak menuliskan huruf hiragana sesuai urutan
penulisannya dengan benar mendapatkan reward.
j. Guru membubarkan kelompoknya dan siswa kembali ke tempat duduk
masing-masing.
k. Guru mengulang secara klasikal tentang penulisan huruf hiragana.
l. Guru memberikan evaluasi.
7) Pertemuan ketujuh
Pada pertemuan ketujuh diadakan post-test. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran.
K. Teknik pengolahan data
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
memproses data yang diperoleh, setelah data terkumpul. Data yang dikumpulkan berasal
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari hasil prates dan pascates menulis puisi, hasil observer dan lembar angket. Setelah
pelaksanaan tes dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah mengoreksi pekerjaan siswa,
menilai pekerjaan siswa dan menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa dari hasil tes.
Skor yang diperoleh adalah skor mentah, dan masih harus diolah lebih lanjut
untuk dijadikan nilai jadi. Skor-skor itu sendiri belum banyak memberikan arti sebelum
diolah dengan teknik tertentu. Analisis data skor biasanya dilakukan dengan
mempergunakan teknik statistik. Untuk mengetahui keadaan data yang telah diperoleh
sehingga dapat menggambarkan masalah dalam penelitian ini, maka pengolahan data
dilakukan setelah data terkumpul. Data dalam penelitian ini meliputi, data observer, hasil
angket dan hasil menulis puisi prates dan pascates. Pengolahan data menggunakan
bantuan rumus sebagai berikut:
a. Mencari mean kedua variabel dengan rumus sebagai berikut:
Mx =
∑�
�
=
=
My =
∑
�
=
=
b. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
∑
Sdx :√
�
∑
Sdy :√
�
=√ =√
=√ =√
=
=
c. Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus:
SEMx =
SEMy =
d.
��
=
��
=
√� −
√� −
√
√
=
=
=
=
Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
SEMxy = √���
=√
= √+
+
+ ���
=√
= ...
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, penulis melakukan uji hipotesis yaitu hipotesis kerja (Hk)
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Hk diterima apabila thitung> ttabel
Hk ditolak apabila thitung< ttabel
Dalam penelitian ini taraf signifikan yang digunakan adalah taraf signifikansi 5 %
dengan db = (N1 = N2) – 2 = ....
f.
Mengolah data angket
%=
�
�
Keterangan :
%
F
: frekuensi jawaban dari tiap responden
N
: jumlah responden
%
: presentase frekuensi dari tiap jawaban responden
Tabel 3.3
Penafsiran penilaian Data angket
Besar persentase
Interpretasi
0%
Tak seorang pun
1%-25%
Sebagian kecil
26% - 49%
Hampir setengahnya
50%
Setengahnya
76% - 99%
Pada umumnya
Yayan Mulyana, 2016
PENGGUNAAN MEDIA ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN HURUF HIRAGANA BAGI
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu