Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1. Teori Keagenan
Teori keagenan merupakan kontrak dimana satu orang atau lebih (Prinsipal)
memerintah orang lain (Agent) untuk melaksanakan suatu jasa atas nama prinsipal
serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik
bagi prinsipal. Mengacu pada teori keagenan (Mardiasmo, 2004) menjelaskan
bahwa akuntabilitas publik sebagai kewajiban pihak pemegang amanah (agent)
untuk

memberikan

pertanggungjawaban,

menyajikan,

melaporkan

dan


mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak untuk meminta
pertanggungjawaban tersebut.
Berkaitan dengan masalah keagenan, praktek pelaporan keuangan dalam
organisasi sektor publik merupakan suatu konsep yang didasari oleh teori
keagenan.Dalam pelaporan keuangan, pemerintah yang bertindak sebagai agen
mempunyai kewajiban menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna informasi keuangan pemerintah dan yang bertindak sebagai prinsipal
dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi,
sosial, maupun politik.Dalam suatu pemerintahan demokrasi, hubungan antara
pemerintah

dan

para

pengguna

informasi


keuangan

pemerintah

dapat

digambarkan sebagai suatu hubungan keagenan (agency relationship).Dalam hal
ini pemerintah berfungsi sebagai agen yang diberi kewenangan untuk

9
Universitas Sumatera Utara

melaksanakan kewajiban tertentu yang ditentukan oleh para pengguna informasi
keuangan pemerintah sebagai prinsipal, baik secara langsung atau tidak langsung
melalui wakil-wakilnya. Dalam hubungan keagenan, pemerintah sebagai agen
harus melaksanakan apa yang menjadi kepentingan para pengguna informasi
keuangan pemerintah sebagai prinsipalnya (Faristina, 2011).
2.1.2. Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan
dan penyampaian informasi keuangan.Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga

yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau
pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelaporan), peraturan yang berlaku
termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum).Laporan keuangan
merupakan salah satu medium dalam penyampaian informasi.
Laporan keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah
dilakukan. Laporan keuangan yang disusun harus memenuhi prinsip-prinsip yang
dinyatakan dalam Peraturan pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.Laporan keuangan dihasilkan dari dari masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kemudian dijadikan dasar dalam
membuat laporan keuangan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Laporan
keuangan digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja,
transfer. Dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi
keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan
membantu menentukan ketaatanya terhadap peraturan perundang-undangan.
Pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang

10
Universitas Sumatera Utara

telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara

sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan :
(a) Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yag dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara periodik.
(b) Menejemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu
entitas pelaporan dalam periode pelaporan, sehingga memudahkan fungsi
perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
(c) Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui
secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada
peraturan perundang-undangan.
(d) Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan
pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang
dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut

menanggung beban pengeluaran tersebut.

11
Universitas Sumatera Utara

Adapun laporan keuangan pokok yang harus disusun oleh pemerintah
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan meliputi : (1) Laporan Realisasi
Anggaran, (2) Neraca, (3) Laporan Arus Kas, dan (4) Catatan atas Laporan
Keuangan.
2.1.3. Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah
Informasi yang bermanfaat bagi para pemakai adalah informasi yang
mempunyai nilai.Agar informasi tersebut dapat mendukung dalam pengambilan
keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai, maka informasi akuntansi harus
mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang disyaratkan.Karakteristik
kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah antara lain
(Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010) :
1). Relevan

Informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan
pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa
kini dan memprediksi masa depan, serta mengoreksi hasil evaluasi mereka di
masa lalu. Informasi yang relevan memiliki unsur-unsur berikut :
a) Manfaat umpan balik (feedback value). Informasi memungkinkan
pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi ekspektasi mereka di masa
lalu.

12
Universitas Sumatera Utara

b) Manfaat prediktif (predictive value). Informasi dapat membantu pengguna
untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu
dan kejadian masa kini.
c) Tepat waktu (timeliness). Informasi yang disajikan secara tepat waktu
dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.
d) Lengkap yaitu, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan. Infromasi yang melatarbelakangi
setipa butir informasi utama yang temuat dalam laporan keuangan
diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi

tersebut dapat dicegah.
2). Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan
dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi karakteristik berikut :
a) Penyajian jujur. Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau secara wajar
dapat diharapkan untuk disajikan.
b) Dapat diverifikasi ( verifiability). Informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujiaan dilakukan lebih
dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasil tetap menunjukkan simpulan
yang tidak jauh berbeda.
c) Netralitas, yaitu informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak
berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
13
Universitas Sumatera Utara

3). Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika
dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan

keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan
menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi
yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode
terjadinya perubahan.
4). Dapat dipahami
Informasi yang sajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
batas pemahaman para pengguna.Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud.
2.1.4. Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus
penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan
dari organisasi tersebut.”Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen


14
Universitas Sumatera Utara

organisasi yang sangat penting oleh karena itu harus dipastikan bahwa
pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu
memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi.Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya
manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup
memadai.
Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, pemerintah harus memiliki
sumber daya manusia yang kompeten, yang didukung dengan latar belakang
pendidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai
pengalaman di bidang keuangan. Hal tersebut diperlukan untuk menerapkan
sistem akuntansi yang ada. Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten tersebut
akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Kegagalan sumber daya
manusia Pemerintah Daerah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi
akan berdampak pada kekeliruan laporan

keuangan


yang dibuat dan

ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah (Warisno,
2008).
2.1.5. Teknologi Informasi
Komputer merupakan salah satu dari komponen teknologi informasi dan alat
yang bias digunakan untuk melengkapi kinerja yang dimiliki oleh sumber daya
manusia. Komputer juga bisa mengerjakan sesuatu yang mungkin manusia tidak
dapat melakukanya. Pengolahan data menjadi suatu informasi dengan bantuan
Komputer akan lebih meningkatkan nilai dari nilai informasi yang dihasilkan.

15
Universitas Sumatera Utara

Informasi yang memiliki nilai tinggi adalah informasi yang disajikan dalam waktu
yang cepat dan tepat.Untuk pemerosesan data manual biasanya berlaku bahwa
semakin cepat waktu yang diinginkan untuk pemerosesan, maka biaya yang
dibutuhkan akan semakin besar. Dengan bantuan komputer pengolahan data bisa
diatur sedemikian rupa sehingga informasi dapat disajikan tepat waktu dan dengan

biaya yang masih di bawah manfaat itu sendiri. Dengan kata lain, kita bisa
mengatur pengolahan data sehingga manfaat ekonomis sebuat informasi dapat
diperoleh secara maksimal.
Teknologi informasi meliputi komputer (mainframe, mini, micro), perangkat
lunak (software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan
jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Wilkinson et al., 2000).
Pemanfaatan teknologi informasi mencakup adanya (a) pengolahan data,
pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik dan
(b) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat
diakses secara mudah dan murah oleh masysrakat ( Winidyaningrum, 2010).
Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup adanya (a) pengolahan
data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik
dan (b) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat
diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah Negeri ini
(Hamzah, 2009).
2.1.6. Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh
sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi yang dirancang untuk

16
Universitas Sumatera Utara

membantu organisasi mencapai suatu tujuan tertentu. Pengendalian intern
merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber
daya suatu organisasi, serta berperan penting dalam pencegahan dan pendeteksian
penggelapan (fraud). Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang
digunakan dalam mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan informasi
keuangan yang andal, serta menjamin ditaatinya hukum dan peraturan yang
berlaku. Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian intern berkaitan dengan
informasi dalam laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap
pencapaian tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum
dan regulasi.
Dilihat dari tujuan tersebut, maka sistem pengendalian intern dapat dibagi
menjadi dua, yaitu :
1) Pengendalian intern akuntansi
Dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga
kekayaan organisasi dan memeriksa keakuratan data akuntansi.Sebagai contoh,
adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
2) Pengendalian administratif
Dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen.Contohnya adalah adanya pemeriksaan laporan untuk
mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja,
sehingga menjamin tercapainya tujuan organisasi dan mencegah atau mendeteksi

17
Universitas Sumatera Utara

terjadinya kesalahan. Adapun prosedur pengendalian tersebut meliputi hal-hal
sebagai berikut.
a. Personel yang kompeten
b. Pelimpahan tanggung jawab
c. Pemisahaan tanggung jawab untuk kegiatan terkait
d. Pemisahan fungsi akuntansi. Penyimpangan aset dan operasional
Sub komponen dari aktivitas pengendalian yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan adalah (a) perancangan yang memadai dan penggunaan
dokumen-dokumen dan catatan-catatan bernomor, (b) pemisahan tugas, (c)
otorisasi yang memadai atas transaksitransaksi, (d) pemeriksaan independen atas
kinerja, dan (e) penilaian yang tepat atas jumlah yang dicatat.
Peraturan Pemerintah 60 Tahun 2008 mendefinisikan pengendalian intern
adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan. SPI merupakan kegiatan pengendalian
terutama atas pengelolaan sistem informasi yang bertujuan untuk memastikan
akurasi dan kelengkapan informasi.

18
Universitas Sumatera Utara

2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, sudah dilakukan oleh para
peneliti terdahulu, diantaranya :
1. Nurillah (2014)
Nurillah (2014) meneliti pengaruh Sumber Daya Manusia (SDM), penerapan
sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan tekhnologi informasi dan sistem
pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan.Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pejabat struktual dan aparat yang melaksanakan fungsi
akuntansi/tata usaha keuangan di masing-masing Dinas di SKPD dan memiliki
masa

kerja

minimal

satu

tahun

dalam

periode

penyusunan

laporan

keuangan.Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengambil data dan informasi
yang relevan untuk dipertimbangkan dalam mengambil keputusan. Penelitian ini
menemukan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan merupakan sumber
informasi yang bermanfaat dalam menentukan kualitas laporan keuanganDari
hasil penelitian di peroleh kesimpulan bahwa secara simultan komitmen, sumber
daya manusia, perangkat pendukung, dan regulasi berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006. Sementara secara parsial, regulasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006.

19
Universitas Sumatera Utara

2. Indriansari (2008)
Indriasari (2008) meneliti tentang Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi
terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada
Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir). Variabel independen yang
digunakan adalah kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi
informasi, dan pengendalian intern akuntansi, sedangkan variabel yang
dipengaruhi adalah nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan
pemerintah daerah.ketidak signifikanan ini disebabkan kondisi kapasitas sumber
daya manusia di subbagian akuntansi/tata usaha keuangan yang belum
mendukung. Variabel

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif

signifikan terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan
pemerintah daerah. temuan ini mendukung literature-literatur yang berkaitan
dengan manfaat dari suatu teknologi informasi dalam suatu organisasi, termasuk
pemerintah daerah yang harus mengelolah APBD dimana volume transaksinya
dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan dan semakin kompleks. Dan
variabel pengendalian intern akuntansi memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.temuan ini
mendukung literature yang menjelaskan tentang tujuan dari pengendalian intern
akuntansi yaitu memberikan keyakinan yang memadai mengenai percapaian

20
Universitas Sumatera Utara

tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan
pemerintah daerah.
3. Winidyaningrum (2010)
Winidyaningrum (2010) melakukan penelitian tentang Pengaruh Sumber
Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Keterandalan dan
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel
Intervening

Pengendalian

Intern

Akuntansi

(Studi

Empiris

di

Pemda

SUBOSUKAWONOSRATEN). Variabel independen yang digunakan adalah
sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi, dengan pengendalian
intern akuntansi sebagai variabel intervening. Sedangkan variabel yang
dipengaruhi

adalah

keterandalan

dan

ketepatwaktuan

pelaporan

keuangan.Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive / judgement
sampling.Berdasarkan

data

pengelolaan

SKPD

di

Pemerintah

Daerah

SUBOSUKAWONOSRATEN yang terdiri dari 1 kota dan 6 kabupaten. Analisi in
menggunakan criteria Critical Rasio (CR)
Dari hasil penelitian dapat diketahuai bahwa ternyata sumber daya manusia
menunjukkan nilai CR adalah 11,645 dan S.E sebesar 0,637. Ini juga terlihat dari
nilai estimate sebesar 2,678. Pemanfaatan teknologi informasi menunjukkan nilai
CR adalah 11,407 dan S.E sebesar 0,171, nilai estimate sebesar 1,446.Dengan
demikian hasil uji statistik membuktikan bahwa sumber daya manusia dan
pemanfaatan teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

21
Universitas Sumatera Utara

4. Warisno (2009)
Warisno

(2009)

melakukan

penelitian

tentang

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jambi.Variabel independen yang digunakan adalah kualitas
sumber daya manusia, komunikasi, sarana pendukung, dan komitmen organisasi,
dengan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai variabel
dependen.
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kualitas sumber daya
manusia, komunikasi, sarana pendukung, dan komitmen organisasi secara
simultan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja SKPD.Secara
parsial, hanya kualitas sumber daya manusia dan komunikasi yang berpengaruh
positif secara signifikan terhadap kinerja SKPD, sedangkan sarana pendukung dan
komitmen organisasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
SKPD.
5. Afrianty (2011)
Dita Afrianty (2011) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah (studi pada
satuan kerja perangkat daerah kabupaten batang).Variabel dependen nilai
informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, variabel indenpenden yaitu
kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengendalian intern, pengawasan keuangan daerah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan
variabel sistem pengendalian intern terhadap keterandalan dengan nilai T statistik

22
Universitas Sumatera Utara

2,520.Sedangkan untuk variabel sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi
informasi, pengawasan keuangan daerah tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap keterandalan.Selanjutnya hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikan dari variabel kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan
teknologi informasi terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah
daerah, sedangkan variabel pengawasan keuangan daerah tidak memiliki
pengaruh yang signifikan.
6. Ariesta (2013)
Ariesta (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh kualitas sumber daya
manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi
terhadap nilai infromasi pelaporan keuangan pemerintah daerah (studi pada satuan
kerja perangkat daerah di Kabupaten Pasaman Barat). Variabel dependen nilai
informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.dan variabel independen yaitu
kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengendalian intern.
Hasil

pengujian

kualitas

sumber daya

manusia dilakukan

dengan

membandingkan nilai t hitung dan t tabel.Nilai koefisien β dari variabel kualitas
sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi bernilai positif yaitu
0,080 dan 0,180.Berarti KSDM dan PTI berpengaruh positif signifikan terhadap
nilai infromasi pelaporan keuangan PEMDA.Sedangkan untuk pengendalian inten
akuntansi, nilai koefisien β dari variabel pengendalian intern akuntansi bernilai
positif yaitu 0,399.Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini membuktikan bahwa

23
Universitas Sumatera Utara

variabel pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Nama Peneliti dan
Tahun Penelitian
Indriasari (2008)

Warisno (2009)

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Variabel Penelitian
Variabel independen :
sumber daya
manusia,
pemanfaatan
teknologi informasi,
pengendalian intern
akuntansi
variabel dependen :
Nilai informasi
pelaporan keuangan
pemerintah daerah

Variabel independen :
kualitas sumber daya
manusia, komunikasi,
sarana pendukung, dan
komitmen organisasi,
Variabel dependen :
kinerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah
(SKPD)

Hasil Penelitian
Kapasitas sumber
daya manusia tidak
mempengaruhi
keandalan pelaporan
keuangan
pemerintah daerah,
tetapi berpengaruh
signifikan terhadap
ketepatan wkatu.
Sedangkan
pemanfaatan
teknologi informasi
mempengaruhi nilai
informasi pelaporan
keuangan
pemerintah daerah
secara signifikan.dan
pengendalian intern
akuntansi berpengaruh
positif signifikan
terhadap keterandalan
pelaporan keuangan
pemerintah daerah.
bahwa kualitas sumber
daya manusia,
komunikasi, sarana
pendukung, dan
komitmen organisasi
secara simultan
berpengaruh positif
secara signifikan
terhadap kinerja SKPD.
Secara parsial, hanya
kualitas sumber daya
manusia dan
komunikasi yang

24
Universitas Sumatera Utara

Winidyaningrum
(2010)

Afrianty (2011)

berpengaruh positif
secara signifikan
terhadap kinerja SKPD,
sedangkan sarana
pendukung dan
komitmen organisasi
tidak memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap kinerja SKPD.
Sumber daya
Variabel independen :
sumber daya
manusia
manusia,
berpengaruh positif
pemanfaatan
signifikan terhadap
teknologi informasi,
keterandalan
pengendalian intern
pelaporan keuangan
akuntansi.
pemerintah daerah,
tetapi tidak
Variabel dependen :
Keandalan dan
signifikan terhadap
ketepatwaktuan
ketepatwaktuan.
pelaporan keuangan
Pemanfaatan TI
pemerintah daerah
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keterandalan
pelaporan dan
ketepatwaktuan.
menemukan bukti
Variabel independen:
kualitas sumber daya
empiris bahwa
manusia, pemanfaatan
pengendalian intern
teknologi informasi,
akuntansi berpengaruh
sistem pengendalian
terhadap keterandalan
intern, pengawasan
pelaporan keuangan
keuangan daerah
pemerintah daerah,
namun kapasitas sumber
Variabel dependen :
keandalan dan
daya manusia dan
ketepatwaktuan pelaporan pemanfaatan teknologi
keuangan pemerintah
informasi tidak
daerah.
berpengaruh.
Pemanfaatan teknologi
informasi dan kapasitas
sumber daya manusia
berpengaruh terhadap
ketepatwaktuan.

25
Universitas Sumatera Utara

Ariesta (2013)

Variabel inedependen :
kualitas sumber daya
manusia, pemanfaatan
teknologi informasi,
sistem pengendalian
intern
Variabel dependen
:keterandalan dan
ketepatwaktuan
pelaporan keuangan
pemerintah daerah.

Kualitas sumber daya
manusia dan
pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh
positif signifikan
terhadap keterandalan
dan ketepatwaktuan
pelaporan keuangan
pemerintah daerah,
sedangkan sistem
pengendalian intern
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keterandalan pelaporan
keuangan pemerintah
daerah.

Nurillah (2014)

Variabel Independen:
Sumber Daya Manusia
(SDM), penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah,
pemanfaatan teknologi
informasi dan sistem
pengendalian intern
Variabel Dependen:
Kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah

Berdasarkan hasil
penelitian ini Sumber
Daya Manusia (SDM),
penerapan sistem
akuntansi keuangan
daerah, pemanfaatan
tekhnologi informasi dan
sistem pengendalian intern
pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD)
di Kota Depok
berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan
keuangan

Hongjiang Xu,
Jeretta H.N., G.
Daryl Nord,
Binshan Lin
(2003)

Varaibel independen :
sumber
daya manusia,
sistem, organisasi,
faktor eksternal
Variabel dependen :
Kualitas informasi
akuntansi

Sumber daya
manusia, sistem,
organisasi, dan
faktor eksternal
merupakan faktor
kritis yang
menentukan kualitas
informasi akuntansi.

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang mencerminkan
hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari penelitian yang sedang
diteliti.kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem

26
Universitas Sumatera Utara

pengendalian intern merupakan sumber informasi yang bermanfaat untuk
menentukan nilai informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

Kualitas Sumber
Daya Manusia (�1 )

Pemanfaatan
Teknologi
Informasi (�2 )

Nilai Informasi
pelaporan keuangan
pemerintah daerah
(Y)

Sistem
pengendalian intern
(�3 )
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Informasi pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan dalam proses pembuatan
laporan keuangan pemerintah daerah agar dihasilkan informasi yang memiliki
nilai. Karena kualitas sumber daya manusia merupakan kemampuan untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dengan bekal pendidikan,
pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai.kualitas sumber daya manusia
yang melaksanakan sistem akuntansi.yaitu bagaimana mencatat transaksi dan
menyajikan laporan keuangan, namun yang lebih penting adalah bagaimana
menentukan kebijakan akuntansi (accounting policy), perlakuan akuntansi untuk
suatu transaksi (accounting treatment), pilihan akuntansi (accounting choice), dan
mendesain atau menganalisis sistem akuntansi yang ada. Kebijakan untuk
27
Universitas Sumatera Utara

melakukan aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan oleh orang (pegawai) yang
tidak memiliki pengetahuan di bidang akuntansi.Sehingga untuk dapat
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, maka kualitas sumber daya
manusia yang melaksanakan sistem akuntansi sangatlah penting.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan cara yang digunakan untuk
melengkapi kinerja sumber daya manusia dalam proses pembuatan laporan
keuangan. Teknologi informasi meliputi komputer, perangkat lunak, database,
jaringan internet, electronic commerce. Tanpa adanya teknologi informasi proses
kerja sumber daya manusia akan semakin lambat dan akan berpengaruh terhadap
nilai informasi karna keterlambatan pengolahan data, pengolahan informasi.
Sistem pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mangarahkan,
mengawasi, dan mengukur. Pengendalian intern tersebut terdiri atas kebijkan dan
prosedur yang digunakan dalam mencapai sasaran. Komponen pengendalian akan
menjaga sistem informasi dari kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak
disengaja. Dengan adanya pengendalian dapat menunjang informasi menghasilkan
informasi yang bernilai. Pengendalian intern menurut Permendagri No. 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan proses yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian
tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan,
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta dipatuhinya
peraturan perundang-undangan. Ada tiga fungsi yang terlihat dari definisi tersebut
yaitu: (a) keterandalan pelaporan keuangan, (b) Efisiensi dan Efektivitas operasi,

28
Universitas Sumatera Utara

dan (c) kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2007:51). Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Kualitas Sumber Daya
Manusia (KSDM), Pemanfaatan Teknologi Informasi (PTI), dan Sistem
Pengendalian Intern (SPI) berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan
keuangan pemerintah daerah secara Simultan maupun Parsial di Provinsi
Sumatera Utara.

29
Universitas Sumatera Utara