Pengetahuan, Sikap dan Praktik Penggunaan Sediaan Pelembab Badan pada Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2013).Kulit cantik dengan hand body lotion. Diaksesrabu, 20
September 2016. http://creamsari.blogspot.co.id/2013/04/kulit-cantikdengan-hand-body-lotion.html.
Amirin, T.M. (2011). Populasi dan sampel. Diakses 7 April 2016.http://pustaka.
unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/03/penentuan_ukuran_sampel_mema
kai_rumus_slovin.pdf.
Anita,

S.B. (2008). Aplikasi Karaginan dalam Pembuatan Skin
Lotion.Skripsi.Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 1, 3,18-26, 44,
64.

Ansari, S. A. (2009). Skin pH and Skin Flora.In Handbook of Cosmetics Science
and Technology. Edisi Ketiga. New York: Informa Healtcare USA.
Halaman 222 – 223.
Balsam, M.S. (1972).Cosmetics Science and Technology. Edisi Kedua. London.
John Willey and Son, Inc. Halaman 211.
Baumann, L. (2002). Cosmetic Dermatology: Principles and Practice. New York:
The McGraw-Hill Companies. Halaman 1-8, 93-97.
Depkes RI. (2010). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Depkes RI. Halaman

113.
Deviana, N. (2009). Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Mahasiswa Mengenai
Kosmetik Mengandung Merkuri (Hg) di Akademi Kebidanan Hafsyah
Medan.Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
Ditjen POM RI.(1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Penerbit
Departemen Kesehatan RI. Halaman 330-357.
Lachman, L., Liberman, A.H, dan Kanig, J. L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi
Industri II. Penerjemah: siti suryatmi, Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia. Halaman 1118.
Mitsui, T. (1997).New Cosmetic Science. Edisi Kesatu. Amsterdam : Elsevier
Sciense B.V. Halaman 134.
Notoatmodjo.(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta. Halaman 142.
Notoatmodjo.(2005). Promosi Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Halaman
139-146.

46
Universitas Sumatera Utara

Notoatmodjo.(2010). Metodologi Penelitian kesehtan. Edisi Revisi, Jakarta : PT

Rineka Cipta. Halaman 26, 37-38, 125.
Purwanto.(1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. EGC,
Jakarta. Halaman 52-55.
Rostamailis.(2005). Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan dan Berbusana
yang Serasi.Jakarta : Rineka Cipta. Halaman 8-9.
Sarwono, S. (1997).Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Halaman 1-2.
Situmorang, S,H.,Dalimunthe, D.M.J.,Iskandar M.L., dan Syahyunan. (2008).
Analisis data penelitian.Medan : USU Press. Halaman 32-40.
Tasbul. (2014). Pengawasan Produksi dan Peredaran Kosmetika. http://tasbul.bl
ogdetik.com.Diakses pada tanggal 11 November 2014.
Tranggono, R.I. danLatifah, F.(2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Ilmu
Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman7,
75-78.
Wirakusumah, E.S. (1994). Cantik dan Bugar dengan Ramuan Nabati. Edisi
Keempat. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Halaman 6–10.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Penerbit Jakarta:
Universitas Indonesia. Halaman 62-63, 111.

47

Universitas Sumatera Utara