Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi merupakan tempat untuk
menghimpun, mengolah serta menyebarkan informasi yang relevan yang mampu
menunjang pelaksanaan penelitian seseorang. Salah satu bahan pustaka berupa
sumber informasi di perpustakaan adalah karya ilmiah. Karya ilmiah yang tersedia
salah satu berbentuk jurnal.
Jurnal berisi hal-hal yang bersifat ilmiah dan informasinya merupakan hasil dari
penelitian para peneliti dan terbit secara berkala. Jurnal menyediakan informasi
mutakhir yang terkadang tidak didapat dari sumber bacaan seperti buku. Sifatnya
lebih aktual karena sering mempertautkan masalah di lapangan dengan tinjauan
teoritis. Jurnal juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penulisan karya
ilmiah baru. Dalam perkembanganya jurnal memiliki dua format yang dapat diakses
oleh pemustaka yaitu: format tercetak dan format elektronik/digital.
Format tercetak maksudnya jurnal yang fisiknya dibentuk seperti dokumen dan
terjilid. Jurnal tercetak informasinya dapat langsung dinikmati ketika jurnal tersebut
sudah diterbitkan dalam format buku oleh penerbitnya. E-Journal dipahami sebagai
publikasi ilmiah dalam format elektronik dan mempunyai ISSN (International
Standard Serial Number) yang format dokumennya biasanya HTML dan PDF.

Salah satu upaya perpustakaan USU dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa
adalah dengan mengakses jurnal ilmiah yang dibutuhkan sesuai kebutuhan informasi
yang diperlukan. Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran berdiri pada
Agustus tahun 2008. Jumlah kunjungan mahasiswa ke Perpustakaan USU cabang
Kedokteran pada tahun 2012 sebanyak 10.083 orang dari mahasiswa SI Program
Studi Kedokteran Umum. Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran memiliki
jurnal tercetak pada tahun 2012 berjumlah 115 judul dengan 386 eksemplar bidang
kedokteran dan kesehatan, termasuk medical medicine, annual of laboratory
medicine, medical science, psychopharmacology and neuroscience, cios, cancer
researh, diabetes and metabolism journal, urology, health environment, ilmu
kesehatan kulit dan kelamin, indonesian journal of urology, obstetrics, ophtamologi,
pyshiatry, radiologi, internal medicine, dan lain-lain. Selain jurnal tercetak,

Universitas Sumatera Utara

Perpustakaan USU melanggan sekitar 7 database jurnal elektronik dengan jumlah
sekitar 27.359 judul artikel. Sesuai data terbaru yang penulis dapatkan dari Divisi
Layanan Digital Perpustakaan USU, berikut ini merupakan nama-nama database
jurnal yang dilanggan oleh Perpustakaan USU, antara lain :
No

1
2
3
4
5
6
7

Database
ProQuest
EBSCO
Westlaw

Jumlah Judul
Artikel
17.989
5.374
962

TEEAL

Institute of Physics (IOP)
Science
Emerald
SpringerLink

200
110
200
2.524

Jumlah

27.359

Berdasarkan pengamatan awal, pengguna pada Perpustakaan USU cabang
Fakultas Kedokteran umumnya menggunakan database jurnal elektronik seperti
PubMed, e- Medicine, New England Journal of medicine (NEJM) dan MedlinePlus.
Hal ini dikarenakan penggunaan jurnal elektronik lebih mudah dan cepat dibanding
jurnal tercetak. Jurnal tercetak sering terjadi keterlambatan perolehan informasi,
penggunaan dan pelayanan yang terbatas, pemesanan membutuhkan waktu yang

lama, tahun terbit yang belum jelas untuk diterbitkan, harga lebih mahal dan jika
dilanggan banyak jurnal yang tidak diterbitkan. Selain itu, Perpustakaan USU cabang
Fakultas Kedokteran mempunyai jurnal tercetak yang diterbitkan sendiri oleh
Fakultas Kedokteran yaitu Majalah Kedokteran Nusantara. Jurnal tercetak tersebut
tidak diterbitkan kembali, karena Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran
telah banyak melanggan jurnal-jurnal tercetak dari penerbit lain.
Berdasarkan data di atas, penulis berkeinginan meneliti lebih mendalam
mengenai tingkat pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik untuk
kebutuhan informasi mahasiswa. Oleh karena itu, penulis menetapkan judul
penelitian mengenai “Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal
Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan USU cabang
Kedokteran.”

Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah perbandingan pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal
elektronik untuk kebutuhan informasi mahasiswa?

2. Bagaimanakah kendala dalam pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal
elektronik di Perpustakaan USU cabang Kedokteran?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan
pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik untuk kebutuhan informasi
mahasiswa di Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1.

Bagi Perpustakaan USU cabangKedokteran, sebagai bahan masukan dalam
pengembangan perpustakaan khususnya dalam mengetahui tingkat pemanfaatan
jurnal tercetak dengan jurnal elektronik untuk kebutuhan informasi mahasiswa
di Perpustakaan USU cabang Kedokteran.

2.

Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi

penelitian selanjutnya dengan topik yang berhubungan.

3.

Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu
perpustakaan dan informasi, serta pemahaman tentang perbandingan dan
kendala dalam pemanfaatan jurnal tercetak dengan jurnal elektronik untuk
kebutuhan informasi mahasiswa.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penulis memberi batasan ruang lingkup penelitian yang terfokus pada
perbandingan jurnal tercetak dan jurnal elektronik di Perpustakaan USU cabang
Kedokteran, meliputi tujuan pemanfaatan, kendala dan kebutuhan informasi
mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koleksi Terbitan Berseri

Koleksi terbitan berseri merupakan salah satu koleksi yang ada di perpustakaan.
Menurut Lasa (1994) bahwa “terbitan berseri biasanya direncanakan untuk terbit
terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok
orang yang pada umumnya disebut redaksi (p. 13).”
Menurut Siregar (1998) terbitan berseri terbagi kedalam 12 jenis terbitan, antara
lain :
1. Umum, adalah majalah yang memuat tulisan-tulisan berbagai bidang tertentu,
seperti warna sari, Inti Sari, dan lain-lain.
2. Khusus adalah majalah yang memuat tulisan-yulisan tentang bidang tertentu,
seperti kesehatan, kedokteran, manajemen, pendidikan, komputer, dan lainlain. Jenis terbitan berkala :
1. Majalah (magazine)
2. Serial (serials) termasuk periodical, annual laporan tahunan, year book
(buku tahunan), proceeding.
3. Bulletin, diterbitkan oleh badan pemerintah, perkumpulan, badan lain,
biasanya diberi nomor urutan.
4. Pamplet (pamphlet), terdiri dari beberapa halaman tanpa jilid.
5. Abstrak (abstract)
6. Annual.
7. Brosur (brochure)
8. Kumulatif (commulative), merupakan bibliografi untuk satu tahun atau

periode tertentu.
9. Harian (daily), surat kabar.
10. Jurnal (journal), penerbitan khusus oleh satu badan perkumpulan,
memuat hal yang baru dan laporan untuk hal-hal khusus.
11. Berita (news/bulletin)
12. laporan (reports), diterbitkan oleh badan tertentu, instansi (p. 15).
Dari jenis terbitan berseri yang diuraikan di atas, penulis hanya membahas
mengenai jurnal tercetak dengan jurnal elektronik.

2.2. Jurnal
Jurnal merupakan salah satu koleksi perpustakaan yang dibutuhkan oleh
pengguna untuk menemukan informasi tentang penemuan ilmiah terkini (current).
Dalam hal pengelompokkan koleksi perpustakaan, pada dasarnya jurnal termasuk ke
dalam kategori koleksi serial.
Adapun pengertian jurnal menurut HighBeamTMResearch, Inc (2012) adalah:

Universitas Sumatera Utara

“Journal is the collection and periodic publication or transmission of news and
the result of research through media (p. 1)”

Artinya bahwa jurnal merupakan suatu koleksi dan terbitan berkala atau
transmisi mengenai berita dan hasil-hasil penelitian mengenai media.
Sedangkan Lasa (1994) mengemukan bahwa “jurnal ialah terbitan dalam bidang
tertentu oleh instansi, badan, organisasi profesi maupun lembaga keilmuan. Terbit
secara berkala dan teratur berisi informasi ilmiah, hasil penelitian, prosiding seminar,
maupun pertemuan ilmiah yang lain (p. 16)”.
Dari pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa jurnal merupakan suatu terbitan
berkala yang berbentuk majalah yang isinya bersifat informasi ilmiah mengenai
penemuan suatu karya mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan.

2.2.1 Jenis-jenis Jurnal
Pada umumnya jurnal terbagi ke dalam dua jenis yaitu jurnal tercetak dan jurnal
elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, jenis jurnal
makin beraneka ragam, sebagaimana Chen (2001) mengkategorikan jenis jurnal
sebagai berikut :
(1) Print Only (P), These were titles that are only available in print format, (2)
Electronic Priced Separately (E), These were journals with electronic version
that were available with surcharge or were priced separately, (3) Combination
Price (C), these were the electronic version of print journals that were offered
“free online” with print subscription, (4), Aggregated Pricing (A), titles that

were available for purchase as a collection through publisher (p. 365).
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa jurnal terbagi atas 4 (empat) jenis, antara
lain:
1. Jurnal yang hanya terbit dalam bentuk tercetak.
2. Jurnal yang hanya terbit dalam bentuk elektronik.
3. Jurnal versi elektronik dari jurnal yang terbitan tercetak.
4. Jurnal elektronik yang terbit hanya dalam bentuk online.

2.2.2 Jurnal Tercetak
Sebagai sumber informasi mutakhir jurnal tercetak dan jurnal elektronik
merupakan salah satu unsur dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan terkini
kepada pengguna perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

Dalam Buku Pegangan Gaya Penulisan, Rifai (1995) mengemukakan bahwa
Jurnal tercetak adalah terbitan berkala yang berbentuk pamplet berisi bahan yang
sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang
kata jurnal berarti terbitan berkala yang berbentuk pamplet yang berisi bahan ilmiah
yang sangat diminati orang saat diterbitkan (p. 57- 95).

Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa jurnal tercetak merupakan terbitan
berkala yang isinya bersifat informasi ilmiah mengenai penemuan suatu karya
mutakhir dalam kajian ilmu pengetahuan yang banyak diminati pengguna yang
membutuhkan informasi.
2.2.3 Jurnal Elektronik
Pada umumnya telah diketahui bahwa jurnal elektronik merupakan jurnal yang
berbentuk digital/tidak tercetak atau dikenal dengan jurnal online, sebagaimana para
pakar berikut mendefinisikan tentang jurnal elektronik, antara lain :
Tresnawan (2005), mengemukakan bahwa “Jurnal elektronik adalah terbitan
serial seperti bentuk tercetak tetapi bentuk elektronik, biasanya terdiri dari tiga
format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam bentuk pdf) (p. 1)”.
Adapun menurut LIPI (2005), “Jurnal elektonik (e-journal) adalah sarana
berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non ilmiah. Sarana ini
disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah
(p. 1)”.
Dari pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa jurnal elektronik merupakan
jurnal yang tersedia melalui media elektronik atau web yang telah diformat secara
khusus untuk dapat diakses oleh pengguna yang membutuhkan informasi ilmiah.

2.2.3.1 Jurnal Elektronik Berbasis Web
Jurnal elektronik yang hanya tersedia pada basis web memberikan pelayanannya
pada internet atau word wide web, sehingga dalam pemanfaatannya membutruhkan
seperangkat teknologi komputer yang terkoneksi ke internet.
Menurut Bradley dikutip oleh Muntashir (2005), “pada dasarnya jurnal online
adalah suatu jurnal yang dikonversi kedalam bentuk digital dan ditempatkan pada
database yang hanya dapat diakses melalui internet (p. 9)”.

Universitas Sumatera Utara

Sesuai dengan pendapat di atas, bahwa jurnal berbasis web atau yang dikenal
dengan jurnal online merupakan jurnal dalam waktu mengaksesnya membutuhkan
seperangkat teknologi komputer yang terkoneksi ke internet.

2.3 Pemanfaatan Jurnal Elektronik
Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna
dalam menggunakan jurnal dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi
dalam jurnal bersifat ilmiah serta mutakhir dan melingkupi barbagai cabang ilmu
pengetahuan.
Definisi di atas merupakan pengembangan dari pengertian pemanfaatan menurut
kamus besar bahasa Indonesia (2003) yang menyatakan bahwa “Pemanfaatan
mengandung arti yaitu proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk
kepentingan sendiri (p. 711)”.

2.4 Perbandingan Jurnal Elektronik dengan Jurnal Tercetak
Jurnal elektronik merupakan bagian dari koleksi terbitan berseri dimana
memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak. Hal ini
menyebabkan pengguna lebih memilih menggunakan jurnal elektronik dibandingkan
jurnal tercetak, selain hemat waktu juga menghemat biaya dan tenaga, sesuai dengan
pendapat Tresnawan (2005) yang menyatakan bahwa:
Dibandingkan dengan jurnal tercetak jurnal elektronik memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya dari segi kemuktahiran. Jurnal elektronik sering kali
sudah terbit sebelum jurnal cetak diterbitkan sehingga dalam kecepatan
penerimaan informasi jauh lebih menguntungkan (p. 2).
Selanjutnya mengenai perbandingan jurnal elektronik dengan jurnal tercetak
menurut Tresnawan (2005) dapat dipaparkan pada tabel berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1. Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kriteria

Kemuktahiran
Kecepatan
Penyimpanan
Pemanfaatan
Kesempatan akses
Penelusuran
Waktu penelusuran
Keamanan
Manipulasi
Dokumen
10 Langganan dengan
harga yang sama
11 Harga total
Langganan

Elektronik

Tercetak

Mutakhir
Cepat
Sangat mengirit tempat
24 Jam
Bisa bersamaan
Otomatis tersedia
Cepat
Lebih aman
Sangat mudah

Mutakhir
Lambat
Makan Tempat
Terbatas Jam buka
Antri
Harus dibuat
Lama
Kurang aman
Tidak bisa

Judul biasa lebih
Banyak
Jauh lebih murah

Judul lebih sedikit
Lebih mahal

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jurnal elektronik lebih banyak
memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jurnal tercetak baik dari aspek
kemuktahiran, penyimpanan, serta pemanfaatannya. Dengan adanya kelebihan yang
dimiliki jurnal elektronik dapat lebih memudahkan pengguna dalam mencari
informasi khususnya dalam hal penelusuran jurnal online/elektronik, namun
disamping itu jurnal elektronik memiliki kelemahan dimana untuk mengakses jurnal
harus melalui komputer yang tentunya membutuhkan energi listrik, jadi apabila
terjadi pemadaman listrik jurnal online tidak dapat diakses.
Perpustakaan dalam hal ini tentunya perlu meyediakan koleksi selain koleksi
tercetak yang sudah ada demi memenuhi tuntutan perkembangan IPTEK yang
sedang terjadi yaitu salah satunya dengan menyediakan koleksi elektronik.
Tresnawan (2004) menyatakan bahwa “Salah satu sumber informasi di internet
untuk pengembangan layanan perpustakaan adalah jurnal elektronik (e-journal) (p.
1)”. Dengan adanya koleksi elektronik diharapkan perpustakaan dapat menyediakan
informasi sesuai dengan kriteria informasi yang di butuhkan oleh sivitas akademika
yaitu cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga, dan terkini.

Universitas Sumatera Utara

2.5 Strategi Pemanfaatan/Penelusuran Jurnal Elektronik
Ketika pengguna informasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat,
pengguna informasi harus melakukan strategi penelusuran informasi, yang salah
satunya yaitu menelusur dengan memasukkan keyword ke dalam search engine yang
telah tersedia. Dikaitkan dengan kegiatan perpustakaan perlunya strategi penelusuran
informasi Pendit (2008) yang menyatakan bahwa:
Dibidang perpustakaan dan informasi, keberakasaraan informasi ini segera
dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkana secara benar
sejumlah informasi yang tersedia di internet. Hal yang perlu di perhatikan dalam
memanfaatkan teknologi internet ini pengguna (user) diharapkan memiliki
pengetahuan atau keterampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui
strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien (p.
119).
Mengingat hal tersebut di atas maka pengetahuan tentang strategi penelusuran
jurnal elektronik perlu dimiliki oleh siapa saja yang memanfaatkan internet sebagai
sumber dalam mencari informasi (jurnal elektronik) agar pemakaian fasilitas on-line
yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Secara singkat mengapa strategi
penelusuran jurnal elektronik di internet ini diperlukan karena:
1. Informasi yang tersedia sangat banyak dan luas dan beraneka ragam.
2. Untuk memperoleh informasi yang relevan.
3. Untuk menghamat waktu pencarian.
4. Untuk mempermudah pencarian.

2.6 Konsep Kebutuhan Informasi
Pada dasarnya setiap manusia butuh akan informasi, dimana dengan adanya
informasi menjadikan manusia itu sendiri kaya akan pengetahuan baik itu yang
bersifat ilmiah maupun sosial.
Menurut Krikelas yang dikutip oleh Ishak (1983), pengertian kebutuhan
informasi sebagai berikut, “…when the current state of possessed knowledge is less
than needed, yang berarti bahwa kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan
yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong untuk
mencari informasi (p. 5).”

Universitas Sumatera Utara

Pada umumnya pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang cepat dan
beragam, artinya pengguna perpustakaan tidak hanya membutuhkan informasi sesuai
bidang yang sedang didalami tetapi juga sering kali membutuhkan informasi lain
untuk memperkaya ilmunya, untuk itu dibutuhkan adanya pelayanan perpustakaan
yang senantasa dapat memuaskan pengguna perpustakaan. Mendukung pernyataan di
atas, Chaudry (1993) mengemukakan:
Bila pengelola informasi bisa memahami kebutuhan informasi pemakai, maka
akan membantu dalam pengembangan layanan perpustakaan, diantaranya: a)
peningkatan apa saja yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan layanan yang
sudah ada, b) usaha apa saja yang harus dilakukan agar layanan dan sumber
informasi perpustakaan diketahui secara lebih baik oleh pemakai, dan c)
program kerja apa saja yang dapat dijalankan untuk mempertemukan layanan
yang ada dengan kebiasaan pencarian informasi pemakai (p. 8).
Bagi pihak perpustakaan sebagai penyedia informasi, dengan memahami
kebutuhan informasi pemakai dapat menjadikan tujuan perpustakaan akan lebih
mudah tercapai.
Sehubunga dengan kebutuhan informasi pengguna. Chowdhury (1999),
menyatakan bahwa kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar.
Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada
padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu.
Selanjutnya Chowdhury (1999) menyatakan bahwa sifat-sifat kebutuhan informasi
antara lain:
a) mempunyai konsep yang relatif,
b) berubah pada periode tertentu,
c) berbeda antara satu orang dengan orang lain,
d) dipengaruhi oleh lingkungan,
e) sulit diukur secara kuantitas,
f) sulit diekspresikan,
g) seringkali berubah setelah seseorang menerima informasi lain (p. 92).
Sedangkan menurut Hartono (2000) “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian (events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan”(p. 692).

Universitas Sumatera Utara

Sesuai dengan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa definisi kebutuhan
informasi adalah sesuatu yang datang dari diri sesorang atas tuntutan untuk
mengetahui sesuatu dalam rangka mengatasi segala kekurangan pengetahuannya.

2.6.1 Jenis Kebutuhan Informasi

Jenis kebutuhan informasi bagi pengguna informasi sangat beraneka ragam.
Berikut ini beberapa pengertian tentang jenis kebutuhan informasi menurut beberapa
para ahli.
Taylor (1996 ), Taylor membagi empat lapisan atau tingkatan yang dipikirkan
manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud secara pasti :
1. Kebutuhan yang mendalam (visceral need)
yaitu ketika informasi itu benar-benar belum dikenali sebagai kebutuhan,
sebab belum dapat dikatkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang
dalam hidupnya atau hal ini sering juga disebut sebagai kebutuhan.
2. Kebutuhan yang disengaja (concius need)
ketika seseorang mulai mencari apa sesungguhnya informasi yang ia
butuhkan sehingga ia mnecari informasi tersebut.
3. Kebutuhan yang dibentuk (formalized need)
yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali
kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat
menyatakan kebutuhannnya kepada orang lain.
4. Kebutuhan yang dirumuskan (compromised need)
yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena
mengantisipasi, atau bereaksi dengan kondisi tertentu (p.178).
Sedangkan Yusuf (1995) mengemukakan bahwa “Informasi dikelompokkan
menjadi dua jenis yaitu:
1. Informasi Lisan, informasi ini disamping jumlahnya sangat banyak, sulit
diukur dan dibuktikan dan juga kurang bermanfaat bagi pengembangan
pengetahuan manusia pada umumnya.
2. Informasi Terekam, informasi ini paling bermanfaat dan banyak digunakan
oleh berbagai kalangan, baik secara perorangan maupun dalam
bermasyarakat, berorganisasi, dan bergaul sesame anggota masyarakat pada
umumnya, terutama bergaul yang bertujuan mengembangkan diri kearah
yang lebih baik (p. 10)”.
Pendapat lain dikemukakan oleh Diao yang dikutip Mustangimah (1998),
bahwa:
Kebutuhan informasi ada 3 macam, yaitu kebutuhan informasi objektif,
kebutuhan informasi subjektif, dan kebutuhan informasi yang terpenuhi.
Kebutuhan informasi objektif yaitu kebutuhan informasi yang seharusnya ada
apabila seorang ingin mencapai tujuannya dengan sukses. Kebutuhan informasi

Universitas Sumatera Utara

subjektif yaitu kebutuhan informasi yang disadari oleh seorang sebagai
persyaratan untuk mencapai tujuan (p. 5).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa jenis kebutuhan informasi
yang mutakhir, spesifik, objektif dan pengembang bagi pengetahuan manusia
sehingga dapat menyelesaikan masalah.

2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi
Manusia membutuhkan informasi karena adanya faktor-faktor tertentu yang
mendorongnya untuk mencari informasi, sesuai dengan pendapat Nicholas yang
dikutip oleh Ishak (2006), Ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi
pemakai, yaitu:
a) Jenis pekerjaan,
b) Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi,
ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis,
motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan,
c) Waktu,
d) Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi) atau
eksternal (di luar organisasi), dan
e) Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi (p. 93).
Sedangkan Menurut Sulistyo-Basuki (2004) kebutuhan informasi ditentukan
oleh:
1. Kisaran informasi yang tersedia;
2. Penggunaan informasi yang akan digunakan;
3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik masingmasing pemakai;
4. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan
5. Konsekuensi penggunaan informasi (p. 396).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa setiap orang
membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang
kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena
ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pemanfaatan Jurnal Elektronik Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pada Perpustakaan Universitas Negri Medan

7 80 55

Pemanfaatan Jurnal Online Proquest Medical Library Oleh Mahasiswa Kedokteran USU Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 27 51

Analisis Pemanfaatan Jurnal Elektronik Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pada Perpustakaan Universitas Negri Medan

4 168 55

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 9 57

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

1 1 6

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 1

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 9

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 3

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 7

Analisis Penggunaan Sumber Daya Informasi Tercetak dan Elektronik di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

1 1 4