Inovasi dan Teknologi Pertanian. doc

Tugas Kelompok
Pengantar Ilmu Pertanian

Dosen Pengasuh
Ir. T. Rosmawaty, M.Si

INOVASI DAN TEKNOLOGI PERTANIAN

KELOMPOK 1
NAMA

NPM

ABDUL HAKIM

(164110193)

ADE DWI PERDANA

(164110137)


FEGA ABDILLAH

(164110196)

ROSNAINI

(164110152)

SELVIONA RIVELIA

(164110142)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2016

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta

taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Inovasi dan Teknologi Pertanian ini
dengan baik. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ir. T. Rosmawaty, M.Si selaku Dosen mata kuliah
Pengantar Ilmu Pertanian UIR yang telah memberikan tugas ini kepada kami, dan orang tua kami yang
selalu memberikan support kepada kami serta rekan-rekan anggota kelompok yang telah berkerja sama
dengan baik.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai bagaimana inovasi dan teknologi dalam bidang pertanian. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang lebih baik tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Pekanbaru, September 2016

Penulis

i


Daftar Isi
Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

1

1.3 Tujuan Penulisan


1

1.4 Manfaat Penulisan

1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi Pertanian

2

2.2 Perkembangan Teknologi Pertanian

2

2.3 Peran Teknologi Dalam Pembangunan Pertanian

3

2.4 Jenis Teknologi Pertanian


4

2.5 Dampak Teknologi Pertanian

6

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

7

3.2 Kritik dan Saran

7

Daftar Pustaka

iii


ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi merupakan sebuah keniscayaan. Cepat atau lambat akan terjadi karena pada dasarnya
globalisasi merupakan suatu momentum kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dibangun
sejak lama. Sehingga globalisasi bukan merupakan suatu ancaman bagi bangsa. Dengan demikian dapatlah
dipahami bahwa era globalisasi bukanlah satu hal yang perlu diantisipasi dengan strategi bertahan melainkan
dipersiapkan dan kita bisa mengambil peranan penting didalamnya yakni sebagai pihak yang mempengaruhi
bukan dipengaruhi, mempelopori bukan mengekor para pelopor, menciptakan bukan menggunakan ciptaan
orang lain, untuk itu kita membutuhkan inovasi. Era globalisasi dengan adanya ilmu pengetahuan dan
teknologi di harapkan untuk semakin meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Karena secara mendasar, teknologi merupakan hasil dari perkembangan ilmu
pengetahuan yang membantu memudahkan pekerjaan manusia dalam berbagai bidang, salah satunya
pertanian.

1.2 Rumusan Masalah
1.
2.

3.
4.
5.

Pengertian teknologi pertanian ?
Bagaimana perkembangan teknologi pertanian ?
Bagaimana peran teknologi dalam pembangunan pertanian ?
Apa saja jenis teknologi pertanian ?
Bagaimana dampak teknologi pertanian ?

1.3 Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui apa itu teknologi pertanian.
Mengetahui bagaimana perkembangan teknologi pertaninan.
Mengetahui dampak penggunaan teknologi pertanian.

Mengetahui berbagai jenis teknologi pertanian
Membangkitkan kesadaran masyarakat tani akan pentingnya ilmu dan teknologi pertanian.

1.4 Manfaat Penulisan
Makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui bagaimana pengaruh teknologi dalam
bidang pertanian.

1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi Pertanian
Teknologi Pertanian adalah alat, cara atau metode yang digunakan dalam mengolah/memproses input
pertanian sehingga menghasilkan otuput/hasil pertanian sehingga berdayaguna dan berhasilguna baik berupa
produk bahan mentah, setengah jadi maupun siap pakai.
Teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan potensi sumberdaya tanaman pangan,
sumberdaya peternakan, sumberdaya kehutanan, dan sumberdaya perikanan. Teknologi yang dihasilkan dari
penelitian dan pengkajian (litkaji) akan menjadi sia-sia jika tidak diaplikasikan di lapangan, terutama dalam
upaya pemberdayaan masyarakat tani.

Kondisi di lapangan menunjukkan masih rendahnya/terbatasnya informasi teknologi yang diterima
oleh petani/pengguna baik dari Balai Penelitian, Balai Pengkajian maupun Perguruan Tinggi. Keberhasilan
diseminasi teknologi pertanian sangat tergantung pada kesesuaian antara informasi teknologi pertanian yang
didiseminasikan dengan yang dibutuhkan serta memperhatikan kebutuhan pengguna. Hasil
penelitian/pengkajian akan kurang bermanfaat apabila tidak diikuti dengan usaha penyebarluasan informasi
baik melalui media cetak, elektronik, pertemuan, dan sebagainya.

2.2 Perkembangan Teknologi Pertanian
Indonesia merupakan negara agraris dengan sumber daya alam yang tinggi, sehingga potensi
pertanian di Indonesia sangat mendukung. Indonesia juga terbentang pada garis khatulistiwa yang memiliki
iklim tropis, kelimpahan sinar matahari yang cukup, tingkat kelembaban udara yang ideal, Indonesia pun
menjadi lirikan bagi negara-negara asing terutama pada sektor pertanian.
Pertanian merupakan sebuah sektor yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.
Karena inilah yang menjadi dasar penyedia pangan dalam menjalankan kehidupan. Selain itu di Indonesia,
sektor pertanian menjadi tumpuan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena Indonesia merupakan
negara agraris. Akibatnya banyak warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai petani.
Dalam sektor pertanian ini, peran teknologi sangat diperlukan untuk keberhasilan produktivitas usaha
tani yang dihasilkan. Apalagi seiring bertambahnya jumlah penduduk, ototmatis kebutuhan akan sandang,
pangan, dan papan akan semakin meningkat. Terlebih kebutuhan akan pangan. Sebab tanpa pangan,
masyarakat tidak akan dapat hidup. Serta bagus tidaknya ketahanan pangan suatu negara itu dapat menjadi

indikator keberhasilan suatu negara. Hal ini membuat dunia pertanian harus bekerja lebih keras untuk
memenuhi kebutuhan pangan dunia tersebut.
Tahap demi tahap dilakukan supaya produksi yang dihasilkan dapat memuaskan. Pemakaian inputinput modern di pertanian Indonesia dimulai periode revolusi hijau sangat intensif, seperti penggunaan
mekanisasi alat pertanian (traktor, penggiling dan perontok padi), pembangunan sistem irigasi, penggunaan
pupuk nonorganik, insektisida, dan bibit unggul, yang pertumbuhannya rata-rata lebih dari 10% per tahun
antara 1961 dan 2002.

2
Lebih spesifik, laju pertumbuhan dalam pemakaian traktor untuk semua ukuran, baik yang dua
maupun empat roda (diukur dalam tenaga kuda yang tersedia), mengalami suatu peningkatan dari sekitar
7,5% per tahun sebelum era revolusi hijau ke sekitar 14,3% per tahun selama pelaksanaan strategi tersebut.

Namun demikian, pemakaian input ini per hektarnya di Indonesia tetap kecil dibandingkan di negara-negara
Asia lainnya tersebut. Relatif rendahnya jumlah traktor per Ha di Indonesia memang memunculkan
pertanyaan seputar penyebab utamanya. Sayangnya, sulit sekali menemukan studi-studi kasus yang meneliti
persoalan ini. Namun demikian, kemungkinan bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini :
Pertama, biaya pemakaian dan pemeliharaannya yang mahal seperti biaya penggantian onderdil dan
bahan bakar. Alasan ini bisa dianggap sangat memungkinkan karena menurut data dari Sensus Pertanian,
sebagian besar petani di Indonesia adalah dari kategori gurem yakni petani miskin tanpa atau dengan lahan
sendiri yang sangat kecil. Mungkin banyak petani akan menganggap pupuk dan pestisida jauh lebih penting

daripada traktor. Dengan kata lain, mereka lebih bersedia mengeluarkan uang untuk membeli pupuk dan
pestisida daripada membeli atau menyewa sebuah traktor. Bertani tanpa pupuk dan pestisida dianggap tidak
mungkin oleh petani Indonesia, tetapi pemakaian traktor bisa diganti dengan cara lain, seperti pemakaian
tenaga binatang. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa akses petani ke kredit bank sangat sulit, khususnya
bagi petani-petani dari komoditas–komoditas dengan tingkat komersial atau nilai pasar yang rendah seperti
padi, yang oleh perbankan dianggap sebagai usaha pertanian yang sama sekali tidak menguntungkan jika
dibandingkan dengan misalnya pengusaha/petani kelapa sawit.
Kedua adalah lahan yang kecil. Data dari Sensus Pertanian menunjukkan bahwa distribusi lahan
pertanian di Indonesia sangat timpang dengan mayoritas petani berlahan sempit dari kelompok petani yang
punya lahan sendiri. Tentu dengan lahan sempit, traktorisasi menjadi tidak efisien; jauh lebih murah
menggunakan binatang hidup (kerbau) yang menghasilkan output yang tetap sama dengan yang dihasilkan
dengan memakai traktor.
Ketiga adalah budaya dan pendidikan. Pemakaian binatang hidup merupakan cara tradisional dalam
mengerjakan lahan pertanian yang sudah berlangsung lama secara turun temurun. Budaya ini yang sudah
melekat pada masyarakat pertanian dan ditambah lagi dengan tingkat pendidikan petani yang rendah
memperkuat keengganan banyak petani untuk mensubstitusi binatang hidup dengan traktor.

2.3 Peran Teknologi Dalam Pembangunan Pertanian
Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi.
Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian.
Teknologi sering diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan keterampilan di bidang industri.
Teknologi pertanian dapat juga diartikan sebagai cara-cara untuk melakukan pekerjaan usaha tani.
Didalamnya termasuk cara-cara bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut
hasil serta memelihara ternak dan perikanan. Termasuk pula didalamnya benih, pupuk, pestisida, obatobatan serta makanan ternak dan perikanan yang dipergunakan, perkakas, alat dan sumber tenaga.
Termasuk juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga petani dan tanahnya dapat
digunakan sebaik mungkin. Teknologi baru yang diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan
untuk menaikkan produktivitas, apakah untuk produktivitas tanah, modal atau tenaga kerja. Seperti halnya
traktor lebih produktif daripada cangkul, pupuk buatan lebih produktif daripada pupuk hijau dan pupuk
kandang, menanam padi dengan baris lebih produktif daripada menanamnya tidak teratur. Demikianlah
masih banyak lagi cara-cara bertani baru dimana petani setiap waktu dapat meningkatkan produktivitas
pertanian.
3
Dalam menganalisa peranan teknologi baru dalam pembangunan pertanian, digunakan dua istilah
lain yang sebenarnya berbeda namun dapat dianggap sama yaitu perubahan teknik (technical change) dan
inovasi (inovation). Istilah perubahan teknik jelas menunjukkan unsur perubahan suatu cara baik dalam

produksi maupun dalam distribusi barang-barang dan jasa-jasa yang menjurus ke arah perbaikan dan
peningkatan produktivitas. Misalnya ada petani yang berhasil mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada
rekan-rekannya karena ia menggunakan sistem pengairan yang lebih teratur. Sedangkan inovasi berarti pula
suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, artinya selalu
bersifat baru. Sebagai contoh, penerapan bibit karet yang unggul dalam penanaman karet.

2.4 Jenis Teknologi Pertanian
A. Benih
Teknologi pertanian jenis benih contohnya benih unggul.
B. Pupuk
Teknologi pertanian jenis pupuk contohnya NPK, Urea yang dimana pupuk tersebut
merupakan hasil olahan buatan manusia menggunakan pabrik berteknologi.
C. Pestisida
Teknologi pertanian jenis pestisida contohnya insektisida, herbisida dan sebagainya. Dimana
di dalam pestisida tersebut mengandung bahan kimia yang di olah melalui pabrik berteknologi.
D. Alat
Teknologi identik dengan yang namanya alat, karena alat itu sendiri merupakan inovasi
dalam teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia. Alat pertanian dibedakan pula berdasarkan
kategori fungsinya, yaitu :
1. Alat Pengolah Tanah
Pengolahan tanah adalah suatu hal mutlak yang harus di lakukan oleh petani sebulum
melakukan proses penanaman benih/ bibit.

Traktor

4

2. Alat Tanam
Mesin pertanian di sini berfungsi sebagai alat bantu petani untuk mengatasi masalah
keterbatasan tenaga kerja.

Penanam Jagung

Penanam Kentang

Penanam Padi
3. Alat Pemupukan dan Pengendalian Hama
Tidak hanya pada tanam dan pengolahan saja yang memiliki alat pertanian modern, tetapi
pada proses pemupukan pun pabrik sudah menyiapkan alat untuk para petani agar mudah dalam
proses perawatan tanaman.

Penebar Pupuk

Penyemprotan Pupuk/ Pestisida

4

4. Alat Irigasi

Irigasi atau pengairan pada tanaman adalah alat yang mampu mempermudah petani dalam
proses pengairan tanaman yang di kelola.

Irigasi Semprot

Irigasi Curah/ Sprinkler

Irigasi Tetes
5. Alat Pemanenan dan Pasca Panen
Alat yang satu ini tentu sangat membantu pekerjaan petani karena misalnya lahannya cukup
luas, dengan bantuan alat ini pekerjaan akan terasa ringan dan cepat.

Alat Pemanen Kacang Tanah

Alat Pemanen Wortel

Alat Pemananen Kentang

Alat Pengupas Kopi Kering
5

2.5 Dampak Teknologi Pertanian
1.

Dampak Positif

Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang lama tanpa adanya
teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 bulan dalam mengolah lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun
dengan adanya teknologi petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka. Contohnya saja
dengan mengunakan mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang ada hanyalah mereka menggunakan
bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menarik garu atau yang lebih sederhana lagi hanya
menggunakan cangkul. Itulah yang membuat mereka lama dalam mengolah lahan mereka. Selain dari segi
waktu yang pastinya lebih hemat penggunaan teknologi juga hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam
produk dan lebih melimpah. Dulu petani biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan cara pengawinan
tanaman (jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak hasil dan lebih menarik bentuk fisik
dari jagung tersebut. Dan masih banyak lagi tentunya keuntungan-keuntugan dari penggunaan tekologi.
2.

Dampak Negatif

Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat baik untuk tubuh. Penggunaan
pestisida merupakan bukti kemajuaan teknologi, tapi tahukah anda bahwa pestisida yang menempel di buah
lalu dimakan pastinya akan sangat berbahaya bila dikonsumsi secara rutin. Selain itu penggunaan pestisida
juga akan mebuat hama yang belum terbunuh menjadi lebih kuat. Dampak lain dari penggunaan teknologi
ialah biaya yang relatif tinggi. Dengan biaya tinggi tentu nilai jual dari hasil panen akan tinggi dan hal ini
tidak baik untuk para penduduk yang masih kurang mampu. Apalagi bila hasil panen yang mahal adalah
bahan kebutuhan pokok dari penduduk seperti padi dan cabe. Penduduk kurang mampu akan kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan pokok. Mengenai dampak negatif dari peran teknologi masih banyak lagi.

6

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semua hal dalam perkembangan teknologi pertanian mempunyai dampak baik positif maupun
negatif. Kita sebagai generasi pertanian harus memiliki inovasi yang baru terbarukan untuk menciptakan
suatu teknologi tepat guna agar memudahkan petani, mensejahterakan petani. Biaya yang tinggi merupakan
faktor utama yang membuat pertanian Indonesia lambat dalam mendukung perkembangan teknologi di
Indonesia, seperti harga traktor yang sangat tinggi dan teknologi lain sebagainya.

3.2 Kritik dan Saran
Agar lingkungan tetap terjaga khususnya lingkungan pertanian hendaklah selalu memperhatikan
keseimbangan ekosistem yang ada didalamnya. Supaya tidak terjadi kerusakan yang fatal akibat penggunaan
teknologi dalam bidang pertanian, hendaklah manusia mempersiapkan solusi-solusi yang bisa mengurangi
dampak kerusakan pada lingkungan akibat penggunaannya. Karena tidak bisa dipungkiri lagi, setiap
penggunaan teknologi pengembang pertanian pastinya akan ada dampak baik maupun buruk yang akan
dirasakan. Serta kurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida supaya keseimbangan ekosisem tertap
terjaga, gunakanlah pupuk kimia dan pestisida sekedarnya jangan jadikan pupuk kimia dan pestisida sebagai
bahan utama dalam menyuburkan tanaman.

7

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_pertanian
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/KKNI/deskriptor/TeknologiPertanian.docx
http://agroteknologi.web.id/teknologi-pertanian-terbaru-yang-indonesia-punya/
http://erakini.com/teknologi-pertanian/
https://www.academia.edu/19829852/REVOLUSI_TEKNOLOGI_PERTANIAN_DI_INDONESIA
http://blog.umy.ac.id/sudi/balai-penelitian/perkembangan-teknologi-pertanian/
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/8461
http://catatananaknpertanian.blogspot.co.id/2015/03/makalah-perkembangan-teknologi-pertanian.html
https://danuadji.com/alat-pertanian/

iii