Khutbah Idul Adha 2017 (Perguruan Tinggi Kepolisian)

‫‪1‬‬

‫‪Khutbah Idul Adha 1437H/2017M‬‬
‫‪Di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta‬‬
‫‪Oleh‬‬

‫‪Dr. Mohammad Syairozi Dimythi, M.Ed1‬‬
‫السام عليكم ورحمة اه وبركاته‬
‫اه أكر اه أكر اه أكر‪ ،‬اه أكر اه أكر اه أكر‪ ،‬اه أكر اه أكر اه أكر‪ ،‬اه أكر كبرا وا مد‬
‫ه كثرا وسبحان اه بكرة وأصيا‪ ،‬ا إله إا اه وا نعبد إا إيا ‪ ،‬لصن له الدين ولو كر الكافرون‪،‬‬
‫ا إله إا اه وحد ‪ ،‬صدق وعد ونصر عبد وأعز ج د وهزم اأحزاب وحد ‪ ،‬ا إله إا اه واه أكر‪،‬‬
‫اه أكر وه ا مد‪.‬‬
‫ا مد ه الذي أكرم ا بشهر ذي ا جة‪ ،‬وندب ل ا فيه الصيام والقيام وميع العبادات والتضحية‪ ،‬وأشهد‬
‫أن ا إله إا اه وحد ا شريك له أكرم ا جاج والعمار بأجزل الثواب وأكرم الضيافة‪ ،‬وأشهد أن سيدنا‬
‫وعظيم ا وشفيع ا مدا عبد ورسوله خر من حج واعتمر وقام بالتضحية‪ ،‬فوزع وتصدق وزيادة‪ ،‬اللهم‬
‫فصل وسلم على ني الرمة وكاشف الغمة‪ ،‬وعلى آله وصحبه رافعي الراية من البداية إ ال هاية‪.‬‬
‫أما بعد‪ :‬فيا أيها اإخوة اأحبة أوصيكم ونفسي بتقوى اه وطاعته فقد فاز امتقون‪.‬‬
‫فقد قال اه تعا ي كم ت زيله وهو أصدق القائلن‪ ،‬أعوذ باه من الشيطان الرجيم‪ ،‬بسم اه الرمن‬
‫الرحيم‪:‬‬
‫وأذن ي ال اس با ج يأتوك رجاا وعلى كل ضامر يأتن من كل فج عميق‪ ،‬ليشهدوا م افع هم‪.‬‬
‫وقال تعا ‪ :‬والبدن جعل اها لكم من شعائر اه ُا ج ‪.َ63‬‬

‫وقال صلى اه عليه وسلم‪ :‬ا ج امرور ليس له جزاء إا ا ة‪.‬‬

‫معاشر امسلمن رمكم اه‪.‬‬
‫‪Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudari, jamaah shalat Idul Adha Perguruan Tinggi‬‬
‫‪Ilmu Kepolisian 1437 H, yang dimuliakan oleh Allah s.w.t.‬‬
‫‪Di pagi yang cerah ini, secerah hati setiap hamba yang menerima ampunan dan pahala‬‬
‫‪berlipat ganda, tak ada untaian kata yang terindah, tak ada ungkapan hati yang lebih‬‬
‫‪tulus dan tak ada tutur yang pantas terhatur, kecuali puji dan syukur kepada Allah s.w.t.,‬‬
‫‪atas segala ni'mat dan karuniaNya, atas segala taufik dan didayahNya dan atas segala‬‬

‫‪Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.‬‬

‫‪1‬‬

2

kasih serta sayangNya yang telah diberikan kepada kita semua, yang telah patuh dan
tunduk kepada semua perintah dan petunjukNya.
Salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w. beserta para keluarga
dan sahabat beliau, dengan harapan kita semua akan mendapat syafaatnya di hari

kemudian nanti. Amin.

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia
Hari ini adalah hari raya, dengan takbir kita syiarkan hari raya kita, dengan takbir kita
ukir kemerdekaan kita, dengan takbir kita mulai shalat kita, dengan takbir kita
kumandangkan adzan dan iqomah kita, dengan takbir kita mulai peperangan kita, dan
dengan takbir dibisikkan di telinga kita ketika kita lahir, kita mulai kehidupan kita.
Maka syiar agama kita adalah Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil
hamd.

Jama'ah Rohimakulullah
Takbir bukanlah hanya sekedar selogan yang diucapkan. Takbir bukanlah sekedar yel
yel yang dikumandangkan. Namun takbir artinya bahwa dunia dengan segala isinya di
hadapan kita sangat kecil di bandingkan dengan kebesaran Allah s.w.t.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah s.w.t.
Ibadah Qurban adalah cermin dari haji yang mabrur

Pada hari ini, saudara-saudara kita di Makkah Al-Mukarramah sedang menjalankan
ibadah haji. Mereka meninggalkan dan menanggalkan semua atribut keduniaan mereka,

bersatu dalam keseragaman rupa dan tujuan, untuk mendapatkan ampunan dari Allah
swt. dengan menggapai haji yang mabrur, yang diterima oleh Allah swt. yang pahalanya
tak lain, kecuali sorga yang Rasulullah s.a.w. janjikan:

‫س لمه مجمزاء إام ا حممة‬
‫ا حج اممحب رحور لمحي م‬
"Haji yang babrur, tidak ada balasan baginya kecuali sorga" .

Kata “mabrur” dalam hadits ini, memiliki keterkaitan dengan kata al-birru yang berarti
“kebajikan” atau “perbuatan baik” yang dikerjakan atas dasar taqwa kepada Allah s.w.t.
Kata al-birru ini sering sekali digunakan di dalam Al-Qur’an, yang salah satunya adalah
di dalam firman Allah s.w.t.:

3

‫لمنۡ تممالوا الحر محٰتی تنۡفقوۡا ِا ُبوۡ من ۡۡ مومما تنۡفقوۡا منۡ مشیۡ ٍء فمان اهم به‬
۲۹ ‫معلیۡم‬
yang artinya:“Kamu tidak akan mendapat kebaikan sebelum kamu mendermakan
sebagian harta yang kamu cintai, dan apa yang engkau nafkahkan dari sesuatu itu,
maka sesungguhnya Allah s.w.t. maha mengetahuinya”. (QS. Ali Imran: 92).


Kata-kata al-birru dalam ayat di atas mengandung makna mendermakan atau
menginfaqkan harta yang dicintai, kepada orang-orang yang membutuhkannya.
Mengapa kita harus menyisihkan sebagian harta yang kita cintai itu? Karena di sinilah
prinsip ajaran Islam mengajarkan, bahwa harta yang kita miliki itu adalah “ujian”, ujian
apakah kita akan dikuasai dan diperbudak oleh harta, sehingga tidak mau mendermakan
sebagian kecil dari harta tersebut, atau sebaliknya, kita sang pemilik justru yang
mengendalikan harta itu, dan dengan mudah dapat mendermakan sebagian
daripadanya, dan mensyukuri rizki itu, sehingga dapat mendatangkan manfaat yang
maksimal, baik bagi diri kita, masyarakat kita, maupun agama kita.
Sesungguhnya melaksanakan ibadah shalat Idul Adha dan menyembelih hewan qurban,
tidak lain adalah merupakan ungkapan rasa syukur dan terimakasih kita kepada Allah
s.w.t. atas berbagai rizki dan nikmat yang telah diberikan kepada hambaNya yang
beriman, yang diperintahkan oleh Allah s.w.t. dalam Surah al-Kautsar (108),

۳ ‫ک ه مو حاامبحتم ر‬
‫ ان مشانئم م‬۹ ۡ ‫ک مو حاْمحر‬
‫ص ِل لمربِ م‬
‫انا ام حعطمیۡنٰ م‬
‫ فم م‬۱ ۡ ‫ک الح مک حوثممر‬

yang artinya:
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang
yang membenci kamu dialah (orang) yang terputus (keturunannya)”.

Ma'asyirol Muslimin Rohimakumullah
Ibadah kurban adalah Pelajaran Berharga dari Nabi Ibrahim a.s.

Hari raya kurban atau biasa kita sebut Idul Adha yang kita peringati tiap tahun tak bisa
terlepas dari kisah Nabi Ibrahim a.s. sebagaimana terekam dalam Surah ash-Shaffat
ayat 102-111.

4

‫ال يما أمبمِ افح مع حل مما ت حؤممر‬
ِ ‫ال يما ب مَ إ ِّ أ ممرى ي الح مممام أ‬
‫ك فمانحظ حر مما مذا تم مرى قم م‬
‫فملمما بملم مغ مم معه الس حع مي قم م‬
‫مّ أم حذ مَ م‬
‫َ مونم ماديحما أم حن يما إبح مراهيم‬٢٠١ُ ‫مسلم مما موتمله ل حل مجبن‬

‫َ فملمما أ ح‬٢٠١ُ ‫ين‬
‫مستمجدّ إ حن مشاءم الله م من الصابر م‬
‫َ موفم مديحما‬٢٠١ُ ‫َ إن مه مذا مه مو الحبماء الحمبن‬٢٠١ُ ‫ن‬
‫ِ الرحؤيما إنا مك مذل م‬
‫ك محَزي الحم ححس م‬
‫صدقح م‬
‫َ قم حد م‬٢٠١ُ
ٍ
‫ن‬
‫َ مك مذل م‬٢٠١ُ ‫يم‬
‫ك محَزي الحم ححس م‬
‫َ موتم مرحكما معلمحيه ي اآخر م‬٢٠١ُ ‫بذبح ٍح معظيم‬
‫َ مسام معلمى إبح مراه م‬٢٠١ُ ‫ين‬
.َ٢٢٢ُ ‫ن‬
‫َ إنه م حن عبمادنما الحم حؤم م‬٢٢٠ُ
Maka tatkala anak itu sampai (pada usia) sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim,

Ibrahim berkata: “Hai anakku! sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu?” ia menjawab: “Hai ayahku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku

termasuk orang-orang yang sabar”. 103. tatkala keduanya telah berserah diri dan
Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. dan Ka mi panggillah dia: “Hai Ibrahim! 105. Sesungguhnya kamu telah
membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. 106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang
nyata. 107. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. 108. Kami
abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang

Kemudian, 109. (yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. 110. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 111. Sesungguhnya ia
Termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.

Begitulah kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang dikisahkan di dalam AlQur'an yang mulia, yang penuh dengan ujian dan cobaan, yang menjadi sumber utama
ibadah haji, ibadah kurban dan Idul Adha yang kita rayakan ini.
Dari kisah di atas, setidaknya ada tiga pesan yang bisa kita tarik secara umum, yaitu:
Pertama, tentang totalitas kepatuhan kepada Allah subhânau wata’âla.

Nabi Ibrahim yang mendapat julukan “khalilullah” (kekasih Allah) mendapat ujian
berat pada saat rasa bahagianya meluap-luap dengan kehadiran sang buah hati di dalam
rumah tangganya. Lewat perintah menyembelih Ismail, Allah s.w.t. seolah hendak

mengingatkan Nabi Ibrahim bahwa anak hanyalah titipan. Anak betapapun besarnya

5

cinta kita kepadanya, tak boleh melengahkan kita dari cinta dan taat kita kepada Allah
s.w.t.
Nabi Ibrahim lulus dari ujian ini. Ia membuktikan bahwa dirinya sanggup mengalahkan
egonya untuk tujuan membuktikan ketaatannya kepada Allah s.w.t. Dengan penuh
ketulusan, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah s.w.t. yang disampaikan di dalam
mimpinya itu.
Sementara Nabi Ismail, meski usianya masih belia, beliau mampu membuktikan diri
sebagai anak yang berbakti dan patuh kepada perintah tuhannya, Allah s.w.t. Maka atas
dasar kesalehan dan kesabaran yang ia miliki, ia pun memenuhi panggilan Allah s.w.t.
dengan menyerahkan dirinya kepada ayahnya untuk disembelih dengan penuh
keikhlasan. Itulah sebuah teladan yang sangat agung dalam berserah diri secara totalitas
kepada Allah s.w.t. tanpa sedikit keraguan di hati keduanya.
Penyerahan diri kepada Allah s.w.t. secara totalitas ini telah juga dicontohkan oleh para
pendahulu kita di kala mereka merebut kemerdekaan negara kita dengan harta, jiwa dan
raga, mereka berjuang dan mengorbankan semuanya demi kemerdekaan negeri ini, agar
menjadi negeri yang aman dan makmur, yang diridhoi oleh Allah s.w.t.


‫بمحل مدة طميِبمة مومرب مغف حور‬
Negeri yang rimbun, dalam ridho (Allah) Tuhan yang maha pengampun.

Jamaah shalat Idul Adha yang berbahagia!
Kedua yang bisa kita ambil adalah tentang hakikat pengorbanan. Sedekah daging

hewan kurban hanyalah simbol dari makna korban yang artinya sangat luas, meliputi
pengorbanan dalam wujud harta benda, tenaga, pikiran, waktu, bahkan nyawa
sekalipun.
Pengorbanan merupakan manifestasi dari kesadaran kita sebagai makhluk sosial yang
mempunyai rasa dan karsa. Bayangkan, apa yang akan terjadi, bila masing-masing
manusia hanya memenuhi ego dan kebutuhan diri sendiri saja, tanpa peduli dengan
kebutuhan orang lain, alangkah kacaunya kehidupan ini. Orang mesti mengorbankan
sedikit waktunya, misalnya, untuk mengantri dalam sebuah loket penjualan tiket, orang
harus bersedia menghentikan sejenak kendaraannya saat lampu merah lalu lintas
menyala, dan lebih dari itu, setiap orang harus mengurangi kebebasannya demi menaati
hukum dan aturan yang dibuat untuk kemaslahatan bersama. Sebab, keserakahan hanya
layak dimiliki oleh para binatang. Di sinilah perlunya kita “menyembelih” ego


6

kebinatangan kita, untuk menggapai kedekatan (qurb) kepada Allah, karena esensi
kurban adalah solidaritas sesama dan ketulusan murni untuk mengharap keridhaan
Allah s.w.t. semata dan itulah bukti dari ketakwaan kita kepada Allah s.w.t. seperti yang
difirmankan di dalam Al-Qur'an:

‫ال الل مه وم مها موا د مماؤمها مولمك حن يمماله الت حق موى محك حم‬
‫لم حن يمم م‬
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan)
Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. (Al-Hajj: 37)

Penyerahan diri secara totalitas kepada Allah s.w.t. dengan jiwa dan raga, seperti yang
dicontohkan oleh aparat kepolisian kita seharusnya menjadi teladan di dalam kehidupan
kita, terutama dalam menegakkan keadilan dan menegakkan hukum di bumi pertiwi ini.
Mereka yang gugur dalam tugas, itu adalah bentuk dari penyerahan diri secara totalitas
kepada Allah s.w.t. sehingga tegaklah keamanan dalam kehidupan ini. Oleh karena itu,
balasan bagi mereka adalah kehidupan yang abadi yang penuh dengan kenikmatan dan
kesenangan di alam barzakh dan di akhirat nanti. Allah s.w.t. berfirman:


‫ن با آتامهم اه م حن‬
‫َ فمرح م‬931ُ ‫موما محُ مس مب الذيح من قتل حوا ي مسبحيل اه أمحم مواتا بم حل أم ححيماء عح مد مرِّ حم ي حرمزق حون‬
.َ971ُ ‫ضله مويم حستمحبشرحو من بالذيح من ملح يمحل محق حوا ّم م حن مخ حلفه حم أما مخ حوف معلمحيه حم موما ه حم محيمزن حون‬
‫فم ح‬
Janganlah kalian menyangka mereka yang gugur di jalan Allah s.w.t. itu mati, akan
tetapi mereka itu hidup di sisi Allah s.w.t. dan diberi rizki (169) Mereka bergembira
dengan apa yang Allah s.w.t. berikan dari karunia-Nya, dan mereka memberi kabar
gembira kepada mereka yang belum menyusul mereka agar mereka tidak takut (mati)
dan tidak bersedih (meninggalkan dunia ini).

Ikhwati fillah!
Ketiga, kebahagiaan adalah hasil perjuangan dan pengorbanan di jalan Allah.

Hikmah yang dapat kita ambil dari ibadah kurban ini adalah bahwa kebahagiaan adalah
hasil perjuangan dan pengorbanan di jalan Allah s.w.t. Pengorbanan Nabi Ibrahim a.s.
sebenarnya bukan hanya pada peristiwa beliau bersama putranya Nabi Ismail a.s. saja.
Pengorbanan tersebut sudah dilakukan Nabi Ibrahim sejak beliau masih belia, ketika
beliau mempertahankan akidah di hadapan Raja Namrud, sehingga beliau disiksa
dengan dilempar ke dalam kobaran api yang maha dahsyat.

7

Meski beliau dalam kobaran api yang sangat dahsyat selama empat puluh hari empat
puluh malam, tapi Nabi Ibrahim a.s. merasakan itulah kebahagiaan sejati. Tak ada
kebahagiaan sepanjang hidupnya yang melebihi kebahagiaan saat-saat berada dalam
kobaran api. Al-Qur'an melukiskan betapa firman Allah s.w.t. kepada api kala itu,
dirasakan oleh Nabi Ibrahim dalam kedamaian, yaitu:

‫يما نمار ك حوّ بم حردا مو مسامما معلمى إبح مراهحيم‬
Wahai api, jadilah kamu dalam keadaan sejuk dan sejahtera bagi Ibrahim.

Itulah api perjuangan, itulah api pengorbanan, dan itulah kebahagiaan.
Maka, siapapun yang menginginkan kebahagiaan hendaknya sadar untuk terus berjuang
dan mau berkorban di jalan yang benar. Takkan ada kebahagiaan tanpa perjuangan dan
pengorbanan. Karena sejatinya kebahagiaan bahkan terletak di dalam perjuangan dan
pengorbanan itu.
Jadi kesimpulannya bahwa:
1. Syiar agama kita adalah takbir dan syiar hari raya Idul Adha kita adalah takbir.
Mari kita isi waktu-waktu kita samapai akhir hari tasyrik, yaitu hari ke-13
bulan zulhijjah ini dengan takbir , tahmid dan takbir dan amal ibadah yang
penuh dengan ketakwaan kepada Allah s.w.t.
2. Ibadah kurban dan shalat Idul Adha ini adalah ungkapan rasa syukur kita
kepada Allah s.w.t. atas berbagai nikmat yang diberikan kepada kita.
3. Hikmah dari ibadah peristiwa kurban yang diberikan teladan oleh Nabi
Ibrahim a.s. adalah sebagai bentuk dari penyerahan diri secara totalitas kepada
Allah s.w.t.
4. Pengorbanan yang harus kita teladani itu adalah pengorbanan dalam arti yang
luas, berkorban harta, jiwa dan raga demi agama, bangsa dan tanah air kita.
5. Kebahagiaan berada di dalam pengorbanan, bahkan pengorbanan itu sendiri
itulah kebagiaan.
‫أعوذ باه من الشيطان الرجيم‬

۳ ‫ک ه مو حاامبحتم ر‬
‫ ان مشانئم م‬۹ ۡ ‫ک مو حاْمحر‬
‫ص ِل لمربِ م‬
‫انا ام حعطمیۡنٰ م‬
‫ فم م‬۱ ۡ ‫ک الح مک حوثممر‬
yang artinya:

8

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang
yang membenci kamu dialah (orang) yang terputus (keturunannya)”.

‫بارك اه ي القرآن العظيم ونفع ا وإياكم با فيه من اآيات والذكر ا كيم وتقبل مَ وم كم تاوته إنه‬
.‫هو السميع العليم أقول قو هذا وأستغفر اه ولكم وامؤم ن وامؤم ات إنه هو الغفور الرحيم‬
Khutbah kedua

‫ اه أكر كبرا وا مد ه كثرا وسبحان‬، ‫ اه أكر‬،‫ اه أكر اه أكر اه أكر‬،‫اه أكر اه أكر اه أكر‬
.‫ له املك وله ا مد وهو على كل شيء قدير‬، ‫ ا إله إا اه وحد ا شريك له‬،‫اه بكرة وأصيا‬
‫ وأشهد أن مدا عبد‬، ‫ وأشهد أن ا إله إا اه وحد ا شريك له‬،‫ا مد ه مدا طيبا مباركا فيه‬
‫ اللهم فصل وسلم على سيدنا مد وعلى آله‬.‫ الرمة امهدا وال عمة امسداة والسراج ام ر‬، ‫ورسوله‬
:‫ أما بعد‬.‫وصحبه أمعن‬
Para hadirin jama'ah Idul Adha yang mulia.

Akhirnya, marilah kita mengangkat belah kedua tangan kita, kita memohon kepada
Allah s.w.t. semoga Allah mengabulkan semua permohonan kita:
Ya Allah ya tuhan kami, berikanlah kekuatan kepada kami agar kami mampu
menjalankan semua perintah-perintah-Mu, dan menjauhkan larangan-larangan-Mu.
Perlihatkanlah kepada kami yang benar itu benar, agar kami dapat mengikutinya, dan
perlihatkanlah kepada kami yang salah itu salah, sehingga kami dapat menjauhinya.
Ya Allah yang maha penyayang dan maha pengampun, ampunilah dosa-dosa kami dan
dosa ibu bapak kami, serta saudara-saudara kami. Bagi mereka yang sudah wafat,
berikanlah kedamaian di dalam kubur mereka, sedangkan bagi mereka yang masih ada,
berikanlah panjang umur dan kesehatan kepada mereka dalam ta'at kepada-Mu.
Ya Allah yang maha adil dan maha bijaksana, tegakkanlah keadilan di negeri kami,
berikanlah kekuatan kepada kami dan para pemimpin kami untuk menjalankan dan
menegakkan hukum dengan seadil-adilnya sehingga kami dapat hidup dalam
kedamaian dan ketenteraman.

‫‪9‬‬

‫‪Ya Allah yang maha memberi petunjuk, berilah kesabaran kepada para pemimpin kami,‬‬
‫‪agar mereka dapat meneruskan kepemimpinan mereka dengan penuh tanggung jawab‬‬
‫‪dalam menyejahterakan bangsa kami.‬‬
‫‪Ya Allah ya tuhan kami terimalah permohonan dan do'a kami.‬‬

‫اللهم اغفر للمسلمن وامسلمات‪ ،‬وامؤم ن وامؤم ات‪ ،‬اأحياء م هم واأموات‪.‬‬
‫اللهم دبرنا فإنا ا ْسن التدبر‪ ،‬والطف ب ا يا موانا فيما جرت به امقادير‪ ،‬إنك على ما تشاء قدير‪،‬‬
‫وباإجابة جدير‪ ،‬إنك يا موانا نعم امو ونعم ال صر‪.‬‬
‫رب ا آت ا ي الدنيا حس ة وي اآخرة حس ة وق ا عذاب ال ار‪.‬‬
‫وصلى اه على سيدنا مد وعلى آله وصحبه أمعن‪ ،‬وا مد ه رب العامن‪.‬‬
‫والسام عليكم ورحمة اه وبركاته‬
‫‪Jakarta, 10 Zulhijjah 1437H-1 September 2017‬‬
‫‪Dr. M. Syairozi Dimyathi, M.Ed.‬‬