LAPORAN PRAKTEK KERJA KAYU Kunjungan Ind

LAPORAN PRAKTEK KERJA KAYU
Kunjungan Industri ke PT Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry

Nama :
Tania Mutiarani (5423125089)

Dewani Kelirinsani (5423125106)

Nanda Savila (5423127498)

Deni Permana Budi (5423125099)

Fauzan Rivai (5423127486)

Erwin Prasetyo (5423125095)

Agatya Undari (5423125091)

Arifiani Hikmi (5423127478)

Elfa Kemalasari (5423127484)


Rahmadi Pratama (5423125087)

Imam Prayoga (5423127492)

Bryan Simbisa (5423125107)

Aditia Muhamad (5423103192)

M. Nur Fajri (5423103202)

Ilman Fajar (5423103215)

Ratna Indra S. (5423125090)

Murni Ayuntini (5423127497)

Dwi Atika (5423127483)

Ega Gustomi (5423125093)


Firman Setyadi (5423127487)

Yogi Mafri (5423125096)

Rianto (5415102713)

Allyta Rizkiah (5423125100)

Ade Gunawan (5415100251)

Sigit Taufik Iskandar (5423127507)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………
BAB II Pembahasan………………………………………………………………………………………………..
BAB III Penutup……………………………………………………………………………………………………..
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………………………

BAB I

Pendahuluan
1. Profile Perusahaan
PT Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry merupakan merupakan
industry pengolahan kayu lanjutan dengan produk utama adalah produk moulding
yang berlokasi di Jalan Tole Iskandar Kav. 35 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan
Sukmajaya, Kotamadya Depok, Jawa Barat.
PT. Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry didirikan pada tanggal 12
Maret 1982 berdasarkan akte pendirian perusahaan no. 41 tanggal 12 Maret 1982
yang dibuat oleh notaris Misahardi Wilamarta, SH. Namun terbit Akta perubahan
perusahaan Nomor : 2 tanggal 31 Januari 2008 oleh Notaris Antonia Sulistijati
Santoso, SH.

2. Bahan Baku Industri

PT. Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry menggunakan kayu gergajian
jenis merbau sebagai bahan baku utama. Pemenuhan bahan baku kayu gergajian
dipasok dari beberapa industri pengolahan kayu (primer) yang berada di Papua,
antara lain PT. Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry Unit-I, PT. Victory
Cemerlang Indonesia Wood Industry Unit-III, dan PT Aneka wood Profil indah.
Berikut ini merupakan Tabel Pemenuhan Bahan Baku Kayu Gergajian PT.
Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry periode Januari s/d November 2010
No

Bulan/Tahun

Jenis Bahan

Jenis Kayu

Volume (m3)

Asal Kayu

1

2

Januari 2010

Baku
Kayu

Februari

gergajian
Kayu

2010

gergajian

Merbau
Merbau

1416,9203


PT. Victory Cemerlang Indonesia

2592,8592

Wood Industry Unit-I
- PT. Victory Cemerlang
Indonesia Wood Industry Unit-

3
4

Maret 2010
April 2010

Kayu

Merbau

1480,4926


III
PT. Anekawood Profilindah
PT. Victory Cemerlang Indonesia

5

Mei 2010

gergajian
Kayu

Merbau

3620,7958

Wood Industry Unit-I
PT. Victory Cemerlang Indonesia

6


Juni 2010

gergajian
Kayu

Merbau

4525,7181

-

-

gergajian

Indonesia Wood Industry Unit-

7


Wood Industry Unit-I
PT. Victory Cemerlang

III
PT Anekawood Profilindah
PT Sumber Jati, Sukabumi

Juli 2010

Kayu

Sonokeling

14,1797

8

Agustus 2010

gergajian

Kayu

Merbau

19,6000

PT. Victory Cemerlang Indonesia

9

September

gergajian
Kayu

Merbau

1949,9570

Wood Industry Unit-I

PT. Victory Cemerlang Indonesia

10

2010
Oktober 2010

gergajian
Kayu

Merbau

1496,6151

Wood Industry Unit-I
PT. Victory Cemerlang Indonesia

Sonokeling
Merbau

7,0057
1603,3092

Wood Industry Unit-I
PT Jatikembar Majalengka
PT. Victory Cemerlang Indonesia

gergajian
11

November

Kayu

2010
gergajian
Total Penerimaan Kayu Gergajian Merbau
Total Penerimaan Kayu Gergajian Sonokeling
Total Penerimaan Kayu Gergajian

Wood Industry Unit-I
18.706,2673
21,8154
18.727,4527

BAB II
Pembahasan
Proses Produksi PT. Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry (Bapak Rajang)
1. Bahan Baku Kayu Gergajian
 Material pokok yang digunakan untuk jenis kayu gergajian.
 Bahan kayu gergajian :
PT. Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry menggunakan kayu gergajian
jenis merbau dan sonokeling sebagai bahan baku utama. Pemenuhan bahan
baku kayu gergajian dipasok dari beberapa industry pengolahan kayu

Kayu merbau dipilih karena kayu merbau merupakan alternatif pengganti
kayu jati, kayu ini cukup keras dan stabil dan tahan terhadap serangga, tekstur
kayu ini berwarna coklat kemerahan, dan terkadang terdapat warna kuning.
Kayu sonokeling pohon ini di dapat di daerah Jawa timur dan Jawa tengah,
namun pohon ini sudah mulai berkurang, dan jarang digunakan lagi. serat
yang berwara ungu bercorak hitam dengan belang coklat kemerahan
merupakan salah satu ciri-ciri kayu sonokeling.

 Persyaratan penggergajian :
1. Alat ukur : Alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan menguji kayu
gergajian yang harus dikalibrasi oleh instansi yang berwenang.

2. Dimensi : Besarnya dimensi tebal, lebar, dan panjang kayu gergajian harus
mempunyai ukuran yang masih dalam toleransi. Toleransi tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:

Ukuran baku
Tebal
Lebar
Panjang

Toleransi
Kayu daun lebar selain jati dan kayu daun jarum
≤ 5 mm
≤ 5 mm
≤ 50 mm

Kayu jati
≤ 5 mm
≤ 5 mm
≤ 30 mm

2. Sortir
 Pemilihan bahan baku kayu yang sesuai dengan standar
Kegiatan sortir ini bertujuan untuk dapat menghindari kesalahan dalam
pemilihan bahan baku kayu yang ingin diproduksi sehingga mutu dalam
pengolahan produksi kayu dapat berjalan dengan baik dan sesuai permintaan
konsumen ketika dipasarkan.

3. Make Oven
 Proses pengeringan kayu dilakukan selama 2 minggu
 Dimana pada tahap awal proses ini kayu yang telah di simpan dengan keadaan
masih basah dengan kadar air rata-rata 14% akan segera di oven dengan
mesin oven yang cukup besar, perlakuan terhadap kayu yang di oven harus
secara berlanjut/continue, pada tahap oven ini kayu akan di oven selama 2
minggu dengan suhu 60O -120Oc. Kayu yang kering ini akan lebih tahan kuat
dan mendapat kualitas kayu terbaik. Mesin oven kayu ini dioperasikan secara
langsung dari pusat pabrik.
 Pada tahap ini juga volume kayu yang di oven atau dimasukkan ke mesin oven
akan dibatasi dari 60 kubik kayu sampai dengan 240 kubik kayu.
 Kegiatan KD ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi kayu yang sesuai agar
dapat mempermudah proses dalam produksi kayu.

4. Gudang BB
 Tempat penyimpanan bahan baku yang telah dikeringkan dan sudah siap
untuk proses cross cuting
 Tempat tersebut tentu disesuaikan dengan kondisi kayu yang ingin diproduksi
apakah sesuai dengan suhu pada kayu atau tidak
 Gudang BB bertujuan sebagai wadah agar dapat memperbaiki mutu kayu dan
dapat menjaga kondisi kayu agar tidak cacat dan mengalami kondisi yang
tidak diinginkan.

5. Cross Cut
 Proses pemotongan kayu menggunakan mesin cross cut.
 Kayu hasil pembelahan pada proses sebelumnya dialihkan ke mesin cross cut
untuk dipotong ujung-ujungnya sehingga diperoleh ukuran panjang sesuai
permintaan pasar.pada tahapan ini sortimen diseleksi untuk memisahkan
antara sortimen yang baik dan yang cacat.
 Produk kayu olahan hasil dari tahapan cross cut kemudian diseleksi
berdasarkan ukurannya,yang selanjutnya disusun berdasarkan ukuran
panjang dan kemudian dipasang stick untuk mengatur sirkulasi udara.

6. Moulding
 Moulding adalah pembentukan kayu yang sudah di oven dan di potong melalui
proses cross cut secara khusus melalui mesin pembentuk (moulder) yang
berkadar air ≤ 20 %, kayu bentukan dapat ditentukan sesuai pesanan.
 Proses produksi dengan membentuk kayu menggunakan sebuah rangka kaku
atau model yang disebut sebuah mould.
 Mengerjakan kembali contoh uji yang sudah diserut dengan menggunakan
mesen pembentuk. Pada salah satu sisi contoh uji tersebut dibentuk alur
berbentuk M6 (moulding model 6). Pembuatan profil ini menggunakan pisau
M6, dengan kecepatan putar pisau sebesar 9000 rpm. Dilakukan pengamatan
terhadap cacat-cacat permesinan yang terjadi pada bidang permukaan hasil
pembentukan.

7. Double End (T&G)
 Proses pembentukan ujung kayu pada proses produksi kayu guna
menyambungkan kayu satu sama lain.

8. Shanding
 Proses finishing yang dilakukan dengan melalui tahap sistem penghalusan
pada objek kayu

 Pada pengujian pengampelasan dipakai contoh uji berukuran 30cm x 5cm x
2cm dengan menggunakan mesin amplas (sander). Kecepatan dorong kayu
(feed rate) diatur kurang lebih 360 menit dengan arah pengumpanan searah
dengan arah pengumpanan pada saat penyerutan. Proses ini menggunakan
kertas amplas grit 80 dan 120 dengan tebal pengampelasan sebesar 0,5 mm.
Selanjutnya dilakukan pengamatan cacat-cacat yang timbul.

9. Quality Control
 Pengecekan barang apakah ada yang cacat (tidak sesuai standar) atau
memenuhi kualitas yang diinginkan.

10. Packing
 Proses pengemasan pada hasil produksi kayu yang sudah memenuhi
standar dan kualitas yang sudah terjamin.

11. Eksport
 Pengiriman produk kayu yang sudah siap untuk dipasarkan.

 Daftar Negara tujuan PT Victory Cemerlang Indonesia Wood Industry

Bab III
Penutup
1. Kesimpulan
Kesimpulan dari kunjungan kerja praktek kayu di PT. Victory Cemerlang
Indonesia Wood Industry ini adalah kayu yang diolah oleh pabrik lebih
sempurna pada tahap tahapnya di banding dengan usaha dagang rumahan
(home industry) yang menghasilkan produk kayu yang sama. Karena mesin
yang digunakan pada pabrik lebih modern, teliti serta prestisi. Pekerja dan

mesin yang bekerja pada pabrik ini sudah mempunyai sertifikat sesuai standar.
Pabrik ini menghasilkan produk kayu dengan kualitas yang baik dan tahan
lama. Karena kualitas yang baik pada kayu mempengaruhi harga jual produk
kayu tersebut.
Produk kayu yang dihasilkan oleh PT. Victory Cemerlang Indonesia Wood
Industry sangat berkualitas. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
permintaan eksport produk kayu pabrik ini ke beberapa Negara, sepeti China
dan Turki.
2. Saran
Untuk pengembangan melalui saran dari kelompok kami YAITU
 agar pabrik lebih mampu lagi untuk menjaga dan mengembangkan
kualitas dari produk hasil produksi.
 Perlindungan kesehatan, keselamatan, serta kesejahteraan kerja Pegawai
lebih diperhatikan dan gterus ditingkatkan.
 Mesin harus terus digunakan sesuai penggunaannya, dirawat secara
berkala, serta dijaga dari kerusakan.
 Kayu yang digunakan harus diteliti terlebih dahulu agar didapat hasil

3.

produksi dengan kualitas baik dan sesuai standar.
 Pengaturan jadwal pengirimin yang lebih cepat
Penutup
Demikian laporan hasil survey kunjungan praktek kerja kayu ini dibuat data
dan gambar yang dilampirkan diperoleh dari PT. Victory Cemerlang Indonesia
Wood Industry.

Lampiran
Dokumentasi
Kelompok 1

Anggota Kelompok 1 :
Tania Mutiarani (5423125089)
Deni Permana Budi (5423125099)
Agatya Undari (5423125091)
Rahmadi Pratama (5423125087)
Aditia Muhamad (5423103192)
Ratna Indra S. (5423125090)
Ega Gustomi (5423125093)
Rianto (5415102713)

Kelompok
2
Sigit Taufik
Iskandar (5423127507)

Anggota Kelompok 2:
Dewani Kelirinsani (5423125106)
Fauzan Rivai (5423127486)
Arifiani Hikmi (5423127478)
Imam Prayoga (5423127492)
M. Nur Fajri (5423103202)
Murni Ayuntini (5423127497)
Firman Setyadi (5423127487)
Allyta Rizkiah (5423125100)

Kelompok 3

Anggota Kelompok 3:
Nanda Savila (5423127498)
Erwin Prasetyo (5423125095)
Elfa Kemalasari (5423127484)
Bryan Simbisa (5423125107)
Ilman Fajar (5423103215)
Dwi Atika (5423127483)
Yogi Mafri (5423125096)
Ade Gunawan (5415100251)