PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Insider Ownership,
Firm Size, dan Struktur Modal terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri keuangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2015 maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan Insider Ownership, Firm Size, dan Struktur Modal Terhadap
Kinerja Perusahaan pada Industri Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2012-2015
a. Perkembangan insider ownership pada industri keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2105 cenderung mengalami
penurunan kecuali pada perusahaan PT Asuransi Ramayana Tbk yang pada
tahun 2012-2014 stabil dan mengalami peningkatan pada tahun 2015, serta PT
Mandala Multifinance Tbk yang stabil pada tahun 2012-2015. Insider
ownership atau kepemilikan saham atas manajemen tertinggi dimiliki oleh PT
Bank Dinar Indonesia Tbk yang pada tahun 2012-2013 mengalami
peningkatan, lalu menurun pada tahun 2014 dan stabil di tahun 2015. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan menambah kepemilikan saham atas manajer
pada tahun 2013, lalu mengurangi kepemilikan saham atas manajer atau

dikarenakan manajer menjual sahamnya dan memberikan persentase saham
kepada pihak lain selain manajer pada tahun 2014, dan pada tahun 2015
perushaan tidak menambah ataupun mengurangi presentase kepemilikan saham
atas manajer. Sedangkan, insider ownership terendah dimiliki oleh PT Victoria
Insurance Tbk yang pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan, kemudian
stabil pada tahun 2014, dan menurun kembali pada tahun 2015. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan cenderung lebih mempercayakan kepemilikan
saham perusahaan kepada pihak lain selain manajer.

164

b. Perkembangan firm size pada industri keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2012-2105 cenderung mengalami peningkatan kecuali
pada perusahaan PT Bank Ina Perdana Tbk, PT Kresna Graha Investama Tbk,
dan PT Mandala Multifinance yang mengalami fluktuatif, pada tahun 20122013 mengalami peningkatan firm size, lalu mengalami penurunan di tahun
2014, dan kemudian meningkat kembali pada tahun 2015. Firm size atau
ukuran perusahaan terbesar dimiliki oleh PT Asuransi Ramayana Tbk yang
selalu mengalami peningkatan pada tahun 2012 hingga 2015. Hal ini
menunjukkan


bahwa

perusahaan

mengalami

peningkatan

total

asset

perusahaan, artinya perusahaan melakukan ekpansi atau investasi guna
menambah keuntungan pada tahun 2012 hingga 2015. Sedangkan, firm size
terkecil diduduki oleh PT Bank Ina Perdana Tbk yang mengalami fluktuatif
dimana pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan, lalu mengalami
penurunan di tahun 2014, dan kemudian mengalami peningkatan pada tahun
2015. Hal ini menunjukan bahwa total asset perusahaan berada dalam kondisi
yang fluktuatif atau tidak stabil, kemungkinan perusahaan sedang melakukan
ekspansi guna menambah keuntungan, tetapi perusahaan juga membutuhkan

dana untuk melakukan ekspansi sehingga perusahaan menjual beberapa asset
tidak lancar yang dianggap kurang efisien.
c. Perkembangan Struktur Modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio
(DER) pada industri keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2012-2105 cenderung mengalami penurunan kecuali pada perusahaan
PT Asuransi Ramayan Tbk yang selalu mengalami peningkatan selama tahun
2012 hingga 2015. Tingkat debt to equity ratio (DER) tertinggi dimiliki oleh
PT Bank Victoria Insurance Tbk yang pada tahun 2012-2013 mengalami
peningkatan dan kemudian cenderung mengalami penurunan pada tahun 2014
hingga 2015. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pada tahun 2012-2013
mampu meningkatkan dana dari pihak ketiga sehingga dapat meningkatkan
keuntungan, tetapi pada tahun 2014 hingga 2015 perusahaan tidak mampu

165

untuk memperoleh dana pihak ketiga sehingga perusahaan mengalami
penurunan keuntungan. Sedangkan, tingkat debt to equity ratio (DER) terendah
dimiliki oleh PT Minna Padi Investama Tbk yang mengalami fluktuatif dimana
pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan, lalu mengalami peningkatan di
tahun 2014, dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2015. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan cenderung belum mampu untuk memperoleh
dana pihak ketiga yang artinya belum mampu untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan.
2. Perkembangan Kinerja Perusahaan pada Industri Keuangan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2015
Perkembangan Kinerja Perusahaan yang diproksikan dengan Return on Equity
(ROE) pada industri keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2012-2015 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012-2013 ROE mengalami
penurunan kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2014 dan menurun
kembali pada tahun 2015. Tingkat return on equity (ROE) tertinggi dimiliki oleh
PT Asuransi Ramayan Tbk yang pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan,
tetapi mengalami penurunan pada tahun 2014 hingga 2015. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan cenderung mengalami penurunan laba atas penggelolaan modal
perusahaan pada tahun 2012-2015. Sedangkan, tingkat return on equity (ROE)
terendah dimiliki oleh PT Bank Dinar Indonesia Tbk yang mengalami fluktuasi
dimana pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan, lalu mengalami penurunan
pada tahun 2014, dan meningkat kembali pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan
bahwa perolehan laba atas pengelolaan modal perusahaan berada dalam kondisi
tidak stabil.
3. Pengaruh Insider Ownership, Firm Size, dan Struktur Modal Terhadap

Kinerja Perusahaan Secara Bersama pada Industri Keuangan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2015
Berdasarkan uji korelasi, menunjukkan bahwa insider owernship, firm size, dan
struktur modal memiliki hubungan yang rendah terhadap kinerja perusahaan.

166

Berdasarkan uji hipotesis diperoleh bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
terdapat pengaruh antara insider ownership (X1), firm size (X2), dan Struktru
Modal (X3) terhadap kinerja perusahaan (Y) secara bersama dan signifikan.
4. Pengaruh Insider Ownership, Firm Size, dan Struktur Modal Terhadap
Kinerja Perusahaan Secara Parsial pada Industri Keuangan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2015
Pengujian data secara parsial untuk insider ownership (X1), firm size (X2), dan
Struktru Modal (X3) terhadap kinerja perusahaan (Y) adala sebagai berikut :
a. Insider ownership tidak berpengaruh signifikan dan memiliki keeratan
hubungan yang sangat rendah terhadap kinerja perusahaan pada industri
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015.
Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial (uji t) di peroleh hasil bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara insider

ownership (X1) terhadap kinerja perusahaan (Y).
b. Firm Size berpengaruh dan memiliki keeratan hubungan yang cukup kuat
terhadap kinerja perusahaan pada industri keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. Berdasarkan pengujian hipotesis
secara parsial (uji t) di peroleh hasil bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
terdapat pengaruh antara firm size (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y).
c. Struktur modal tidak berpengaruh signifikan dan memiliki keeratan hubungan
yang rendah terhadap kinerja perusahaan pada industri keuangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. Berdasarkan pengujian
hipotesis secara parsial (uji t) di peroleh hasil bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara struktur modal (X3) terhadap
kinerja perusahaan (Y).
5.2 Saran
Penelitian ini masih memiliki keterbatan dari jumlah sampel yang relative
sedikit menungkinkan hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisir. Melihat pada
hasil dan keterbatasan penelitian ini, penulis bermaksud untuk mengajukan beberapa

167

saran yang berkaitan dengan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Saransaran yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan
Perusahaan dengan ukuran besar mencerminkan bahwa perusahaan memiliki
kinerja yang baik dan lebih mudah bagi perusahaan untuk memperoleh hutang
dalam jumlah besar sebagai sumber pendanaan, tetapi hendaknya tetap menjaga
kestabilan hutang dan lebih berhati-hati dalam penggunaan hutang sebagai
pendanaan karena dengan besarnya hutang yang dimiliki oleh perusahaan maka
besar juga risiko kebangkrutan yang dimiliki perusahaan. Selain itu, perusahaan
yang menggunakan jasa agen atau manajer harus cermat dalam menjaga
kestabilan antara kepentingan manajer dengan kepentingan pemegang saham.
Dengan penggunaan manajer sebagai pemegang saham pada perusahaan,
memungkinkan manajer tersebut akan termotivasi dan meningkatkan kinerjanya
sehingga kinerja perusahaan pun baik, tetapi jika persentase kepemilikan saham
atas manajer lebih besar dari pada pemilik perusahaan, maka akan menyebabkan
manajer bertindak untuk lebih menguntungkan dirinya sendiri dibanding dengan
pemilik perusahaan. Sehingga diperlukan pengawasan agar manajer bekerja
sesuai dengan yang diharapkan pemilik perusahaan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel independen atau
mengganti vairabel independen dalam penelitian ini dengan Agency Cost,
Institutional Ownership, Free Cash Flow, Collateralizable Assets Ratio, dan

kebijakan dividen. Hal ini berdasarkan hasil beberapa jurnal yang menunjukkan
adanya hubungan dengan kinerja perusahaan. Disamping itu disarankan agar
menggunakan periode waktu pengamatan yang lebih panjang sehingga dapat
memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat dan bervariasi. Kemudian
sebaiknya peneliti selanjutnya dapat mengambil unit analisis lain seperti sektor
manufaktur atau sektor lain yang memiliki cakupan luas.

168

3. Bagi Investor dan Calon Investor
Bagi investor dan calon investor yang ingin menginvestasikan sahamnya pada
suatu perusahaan sebaiknya diharapkan melakukan investasi sebagian dana saja
dalam saham guna menghindari kerugian dan sebaiknya investor membeli sahamsaham perusahaan yang memiliki kinerja serta prospek yang baik di masa depan.
Peneliti menyarankan pada calon investor untuk membeli saham pada perusahaan
yang memiliki ukuran besar karena hasil penelitian menunjukan bahwa firm size
atau ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, artinya
semakin besar ukuran perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut.
Investor juga perlu mengantisipasi faktor-faktor lain selain insider ownership,
firm size, dan struktur modal, seperti kebijakan dividen maupun faktor makro
ekonomi, karena diduga mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Penulis menyarankan berdasarkan hasil penelitian agar investor melakukan
investasi jangka panjang pada PT Bank Dinar Indonesia Tbk karena memiliki
rata-rata kinerja perusahaan yang baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya,
kinerja yang baik menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan dan
meningkatkan keuntungan.

169

Dokumen yang terkait

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 2

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 2

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 5

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 4

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 4

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 61

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 12

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 1

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 2

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, FIRM SIZE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015

0 0 2