Peranan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai dalam Menberdayakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Serdang Bedagai

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum diibaratkan dengan Perpustakaan Rakyat atau Universitas Rakyat
maksudnya bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum
dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai
sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan.
Oleh karena itu posisi perpustakaan umum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat
strategis. Perpustakaan umum memberikan layanan kepada semua orang termasuk anak-anak,
remaja, dewasa, pelajar, mahasiswa, pengawai, ibu rumah tangga, para usia lanjut, laki-laki
ataupun perempuan.
Menurut Sutarno NS (2006 : 43), “Perpustakaan Umum adalah Lembaga pendidikan yang
dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis
kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya”.
Menurut Sulistyo-Basuki “Perpustakaan Umum adalah perpustakaaan yang didanai dari
sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan
kepada masyarakat dalm bentuk layanan”.
Manifesto perpustakaan umum Unesco mengatakan kelompok yang dikategorikan sebagai
peprustakaan umum adalah sebagai berikut ;

1. Perpustakaan wilayah
Tugasnya adalah :
• Mengumpulkan dan menyusun bahan pustaka
• Memberikan pelayanan dan pendayagunaan bahan pustaka.
• Menggunakan jasa referensi, artinya memberikan jawaban atas segala pertanayaan yang
masuk keperpustakaan wilayah
• Memelihara bahan pustaka
• Membantu pelaksanaan bimbingan teknis perpustakaan
2. Perpustakaan umum kotamadya
Perpustakaan umum ini dikelola oleh kotamadya.
3. Perpustakaan umum kecamatan
Perpustakaan umum ini dikelola oleh kecamatan.
4. Perpustakaan umum desa.
Perpustakaan umum ini dikelola oleh swadaya masyarakat desa.
5. Perpustakaan umum cacat netra
6. Perpustakaan umum untuk masyarakat sesuai dengan usia.
7. Perpustakaan Keliling.

Universitas Sumatera Utara


Jadi, Perpustakaan umum adalah perpustakaan satu-satunya jenis perpustakaan yang masih
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yang termasuk dalam kategori perpustakaan umum
adalah : perpustakaan umum kabupaten/kota, perpustakaan umum tingkat kecamatan,
desa/kelurahan, perpustakaan cabang, taman bacaan masyarakat dan perpustakaan keliling.
Perpustakaan umum memberiham layanan denagn cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat
kegiatan masyarakat dengan jadwal dan kerjasama dengan masyarakat dan swasta, penyediaan
dana perpustakaan umum juga berasal dari masyarakat, anatar lain swadana, sumbangan donatur,
serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang harus dikembalikan kepada
masyarakat dalam bentuk layanan umum.

2.1.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum
Tugas Perpustakaan Umum :
Tugas adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan atau ketentuan untuk dikerjakan
serta kewajiban yang telah ditetapakan untuk dilakukan.
Menurut Amrin (2011:1) Tugas perpustakaan umum adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan, menyiapkan, mengolah, dan memelihara koleksi bahan pustaka siap
pakai, serta sarana informasi lainnya yang sesuai dengan keperluan organisasi dan
masyarakat umum sekitarnya.
2. Mendayagunakan koleksi, berupa penyediaan sistem pelayanan, penyiapan tenaga
manusia, penyediaan sarana dan prasarana,serta menginformasikan/mempromosikan

koleksi dan jasa kepada masyarakat umum.
3. Melaksanakan layanan kepada masyarakat umum pemakai
4. Bekerja sama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi, sarana
prasarana perpustakaan secara bersama-sama untuk kepentingan masyarakat umum
sekitarnya.
5. Menjalin hubungan baik dengan pihak pimpinan Pembina, mitra kerja dan unit-unit
kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas layanan.
6. Memasyarakatkan perpustakaan.
7. Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan koleksi
8. Melaksanakan pendidikan masyarakat umum pemakai.
9. Melaksanakan pengelolaan (manajemen) dan tata usaha termasuk pengembangan staf
dan pegawai serta peningkatan sarana prasarana perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

Tugas –tugas utama tersebut dilakukan oleh pemimpin beserta seluruh kompenen
pelaksana lainnya yaitu pustakawan, tenaga teknis perpustakaan dan staf bagian
administrasi, Semua yang terlibat di dalam penyelenggaraan perpustakaan tersebut, baik
secara bersama-sama maupun masing – masing melaksankan tugas-tugas tersebut
sehingga tugas – tugas itu harus dikelompokkan ke dalam bidang kegiatan besar.

Selanjutnya menjadi dasar pembentukan struktur organisasi, kemudian tugas –tugas
tersebut dimasukkan dan akan terlihat pada program kerja.

Fungsi Perpustakaan Umum :
Untuk melaksanakan tugas –tugasnya maka perpustakaan umum harus menjalankan
fungsi – fungsinnya.
Secara umum fungsi perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan tugas pokok perpustakaan untuk menyimpan bahan
perpustakaan yang diterimanya, tugas ini menyebabakan perpustakaan selalu disebut
dengan istilah “document storage” sebab semua jenis perpustakaan melakukan fungsi
ini.Akan tetapi fungsi penyimpanan lebih nyata pda perpustakaaan nasional dari pada
jenis perpustakaan lainnya karena perpustakaan nasional menyimpan semua terbitan
terutama yang tercetak yang diterbitkan di negaranya sendiri.Untuk mengatasi
kekuranagn dana pembelian bahan perpustakaan maka pemerintah mengeluarkan
peraturan disebut undang- undang deposit, yaitu undang-undang yang mewajibkan
setiap penerbit dan pencetak mengirimkan contoh terbitannya dan cetakannyapada
perpustakaan nasional dan perpustakaan lain yang ditunjuk. Di dalamnya termasuk
pirirngan hitam, kaset, video, film, microfilm dan sejenisnya.


2. Pendidikan
Mayoritas masyarakat mengetahui perpustakaan adalah tempat belajar seumur
hidup, terlebih-lebih bagi mereka yang sudah bekerja atau telah meninggalkan bangku
sekolah ataupun putus sekolah. Masyarakat awam selalu mengaitkan keberadaan suatu
perpustakaan dengan dunia pendidikan, peran perpustakaan sangat sangat nyata
sehingga muncul pernyataan bahwa perpustakaan adalah jantung perguruan tinggi, dan
jenjang perpustakaan lainnya. Perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku sedangkan

Universitas Sumatera Utara

buku selalu dihubungkan dengan kegiatan belajar dan kegiatan belajar merupakan
bagian dari dunia pendidikan.
Fungsi perpustakaan selalu berkaitan dengan kedua kegiatan karena pada sekolah
terdapat perpustakaan sekolah yang bertugas membantu siswa, meningkatkan daya
belajar dan proses belajar atau mendukung kegiatan pembelajaran, sedangkan diluar
sekolah masih ada perpustakaan umum yang merupakan sarana pendidikan yang
berkesinambungan seumur hidup.

3. Penelitian
Kegiatan penelitian berkaitan erat dengan perpustakaan dan mutlak memerlukan

jasa perpustakaan, Perpustakaan bertugas menyediakan bahan perpustakaan untuk
keperluan penelitian, kegiatan penelitian dilakukan oleh para pengguna perpustakaan
mulai dari murid sekolah dasar hingga ke peneliti. Pustakawan harus mampu
menyediakan bahan perpustakaan yang komprehensip, mulai dari artikel majalah
hingga disertasi, mulai dari dari buku hingga naskah arsip, mulai dari index, abstrak,
hingga ke bibliografi yang tersimpan di berbagai situs.

4. Informasi
Perpustakaan adalah institusi pengelola informasi yang menyediakan informasi
bagi pemakai, informasi merupakan pengolahan data perpustakaan yang disediakan
dengan permintaan pemakai. Informasi diolah lebih lanjut dari data bahan
perpustakaan. Penyedian informasi tergantung pada jenis perpustakaan,

pada

perpustakaan umum, informasi yang sudah disediakan sering kali informasi lingkungan
sekitar perpustakaan. Dalam kaitannya dengan informasi perpustakaan juga bertugas
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemakainya baik mengenai topik tertentu
maupun informasi ringkas, pertanyaan ini dijawab oleh bagian referensi atau rujukan
yang selalu tertdapat pada setiap perpustakaan. Koleksi bagian referensi ini biasanya

buku rujukan artinya buku yang digunakan untuk memberikan informasi secara cepat,
tepat dan murah.

Universitas Sumatera Utara

5. Kultural
Perpustakaan bertugas menyimpan budaya bangsa khususnya yang berupa media
yang merekam informasi, naskah, manuskrip dan/atau dokumen lainnya,perpustakaan
merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat,
Dengan demikian perpustakaan juga berperan dalam meningkatkan nilai dan apresiasi
budaya dari masyarakat sekitar peerpustakaan melalui penyediaan bahan bacaan.
Penyimpanan budaya bangsa berupa bahan perpustakaan tidak saja dilakukan
perpustakaan nasional, melainkan juga oleh perpustakaan lain. Fungsi kultural
dilakukan perpustakaan dengan berbagai cara misalnya pameran yang biasanya
dikaitkan dengan peristiwa lokal atau nasional untuk memberitahukan pengunjung
tentang makna suatu peristiwa.

6. Fungsi Rekreasi
Pengguna perpustakaan dapat menikmati rekreasi dengan cara membaca. Oleh
karena itu melalui bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan juga terkandung

aspek rekreasi terutama bacaan umum, karya fiksi dan bacaan ringan. Bacaan ringan
merupakan bacaan yang digunakan untuk hiburan serta menambah budaya dan
rohaniah pembaca, fungsi rekreasi yang dimiliki oleh perpustakaan adalah melalui
bahan perpustakaan dan fasilitasnya.

Menurut Sutarno NS (2006 : 37) Fungsi perpustakaan umum adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan sistem yang mudah,
cepat dan tepat serta sederhana.
2. Sebagai pusat informasi dan sumber belajar.
3. Sebagi tempat rekreasi, penelitian, pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki.
4. Sebagai fasiliator, dengan kata lain keinginan masyarakat dan kemauan pemerintah
dipadukan agar efektif.
5. Memgembangkan dan menunjang pendidikan non formal di luar sekolah dan
Universitas.
6. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama
koleksi saran prasarana.
7. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka.

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Peranan dan Tujuan Perpustakaan Umum
Peranan Perpustakaan :
Peranan Perpustakaan Umum

adalah bagian dari tugas pokok yang harus

dijalankan di dalam perpustakaan. Maka peranan yang harus dijalankan yaitu ikut
menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan, setiap
perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan
peranannya dengan baik.
Adapun peranan yang harus dijalankan perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Sebagai media atau jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu
pengetahuan.
2. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antar sesama pemakai.
3. Sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan
membaca dan budaya membaca melalui penyediaan berbagai bahan bacaan.
4. Aktif sebagai fasiliator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari ilmu
pengetahuan dan pengalamannya
5. Sebagai agen perubahan, pembangunan, dan kebudayaan umat manusia

6. Sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung
perpustakaan
7. Sebagai pembimbing dan memeberikan konsultasi kepada pemakai
8. Menghimpun dan melestarikan bahan pustaka
9. Sebagai ukuran atas kemajuan masyarakat dilihar dari intensitas kunjungan dan
pemakaian pustaka.
Sedangkan menurut A. Ridwan Siregar (2011 : 40), Peranan utama perpustakaan umum
adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sebagai pusat dukungan pendidikan bagi siswa seumur hidup.
Sebagai pusat belajar bagi orang dewasa.
Sebagai pusat belajar dan penemuan bagi anak-anak pra-sekolah.

Sebagai pusat penelitian bagi ilmuwan dan peneliti.
Sebagai suatu pusat untuk informasi untuk masyarakat.
Sebagai suatu pusat informasi untuk masyarakat bisnis.
Sebagai suatu tempat yang menyenangkan untuk membaca, berpikir atau bekerja.
Sebagai pusat membaca yang bersifat rekreasi.

Tujuan Perpustakaan Umum :
Tujuan perpustakaan umum adalah untuk menyediakan fasilitas dan sumber informasi
dan menjadi pusat pembelajaran, secar tidak langsung menciptakan masyarakat yang
terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sutarno NS (2006 : 35) Tujuan Perpustakaan Umum adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengikuti peristiwa dan perkembangan dunia terakhir, melalui berbagai sumber
bacaan mutakhir.
2. Secara tidak langsung memberikan pengajaran dan pendidikan. Cara belajar itu disebut
otodidak, belajar sendiri, terutama bagi mereka yang sedang tidak duduk bangku
sekolah/kuliah.
3. Mencari rujukan dalam menyelesaikan tugas, menulis, meneliti dan lain-lain.
Sedangkan Manifesto perpustakaan umum UNESCO menyatakan bahwa
perpustakaan umum memiliki 4 tujuan utama yaitu :
1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk membaca bahan pustaka yang
dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.
2. Menyediakan sumber infoemasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat.
3. Membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
4. Bertindak sebagi agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama
kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.
Jadi, secara umum tujuan perpustakaan umum adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca serta mendayagunakan
budaya tulisan dalam sektor kehidupan.
2. Mengembangkan minat baca untuk mencari dan mengolah serta memanfaatkan
informasi.
3. Mendidik pemakai agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan bacaan secara tepat
dan berhasil guna.
4. Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri.
5. Memupuk Minat dan bakat.
6. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan tujuan diselenggarakan perpustakaan bukan
sekedar menyimpan dan mengumpulkan bahan pustaka akan tetapi perpustakaan
diharapkan mampu mengembangkan daya pikir dan hasil membaca yang diperoleh dari
bahan pustaka yang ada di perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

2.2 Pengertian TBM
TBM Merupakan salah satu embrio atau cikal bakal jenis perpustakaan umum yang
berkembang di Indonesia. Perpustakaan ini telah berkembang sejak lama dan sampai
sekarang masih tetap eksis meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Perpustakaan yang
berbasis pada masyarakat ini secara fisik belum dikatakan perpustakaan meskipun fungsinya
tidak berbeda yakni sebagai sumber Ilmu yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang.
Ditengah-tengah masyarakat telah tumbuh kesadaran tentang pentingnya perpustakaaan
sebagai salah satu pusat informasi dan tempat untuk belajar dan memperoleh bahan bacaan
sehingga taman bacaan masyarakat makin berkembang.
Menurut Sutarno NS (2006:45) “Taman Bacaan Masyarakat adalah melayani
kepentingan penduduk yang tinggal di sekitarnya, yang terdiri atas lapisan masyarakat tanpa
membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat
pendidikan, umur dan lain sebagainya”.
Menurut Amrin (2011:04)”Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah lembaga atau unit
layanan berbagai kebutuhan bahan bacaan yang dibutuhkan dan berguna bagi setiap orang
per orang atau sekelompok masyarakat di desa atau wilayah TBM berada dalam rangka
meningkatkan minat baca dan mewujudkan masyarakat berbudaya baca”.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui dengan berkembangnya TBM secara merata dan
baik di seluruh masyarakat, maka tidak disanksikan lagi bahwa kegemaran dan kebiasaan
membaca yang masih dirasakan masih relatif terbatas dan akan menjadi kenyataan, hal ini
membuktikan bahwa minat membaca masyarakat telah tumbuh dan menghendaki fasilitas
membaca yang memadai. Oleh karena itu TBM adalah lembaga atau unit layanan yang
menyediakan bahan bacaan untuk sekelompok masyarakat di satu wilayah dalam rangka
meningkatkan minat baca masyarakat.

2.3 Tujuan dan Mafaat TBM
Tujuan TBM :
Keberadaan TBM sebagai sumber pembelajaran yang sangat penting, karena TBM tidak
hanya sebagai tempat membaca, namun juga tempat untuk mencari informasi. Dalam
pengelompokan perpustakaan, TBM tergolong dalam perpustakaan umum.

Menurut pedoman Pegolahan Taman Bacaan Masyarakat (2006: 1), Tujuan TBM adalah
sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat sehingga tercipta masyarakat
yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat
3. Mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dam pemberantasan buta aksara
sehingga tidak menjadi buta aksara kembali.
4. Mewujudkan suatu sistem pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat umum.
5. Mengembangkan masyarakat baca lewat layanan masyarakat perpustakaan dengan
penekanan pada penciptaan lingkungan yang mendukung pada lapisan masyarakat.
Sedangkan menurut Heilman (2005) Tujuan TBM adalah sebagai berikut :
1. Menambah dan memperkaya diri dengan berbagi informasi tentang topik-topik yang
menarik.
2. Mendukung masyarakat agar memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.
3. Membenahi atau meningkatkan pemahaman masyarakat tentang lingkungan sekitarnya.
4. Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan tujuan memahami orang-orang
sekitarnya dan temapt-tempat lain.
5. Mewujudkan pemahaman yang lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan.
Menurut Sulistyo-Basuki, Untuk mencapai tujuan TBM dikelompokkan dalam 4 objek
yaitu sebagai berikut :
1. Pendidikan
TBM bertugas memelihara dan menyediakan sarana untuk penegmbanagn
perorangan/kelompok pada semua tingkat kemampuan pendidikan.
2. Informasi
TBM menyediakan kemudahan bagi pemakai berupa akses yang cepat terhadap informasi
yang tepat mengenai seluruh jumlah pengetahuan manusia.
3. Kebudayaan
TBM merupakan pusat kehidupan kebudayaan dan secara aktif mempromosikan
partisipasi dan apresiasi semua bentuk seni.
4. Rekreasi
TBM memainkan peranan penting dalam mendorong penggunaan secara aktif dan waktu
senggang dengan penyediaan bahan pustaka.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, sesuai dengan fungsi TBM sebagai pusat informasi,
pendidikan , budaya dan rekreasi maka koleksi yang ada pada TBM harus benar-benar
diseleksi sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna.

Universitas Sumatera Utara

Manfaat TBM :
Untuk meningkatkan kualitas TBM dalam rangka merealisasikan masyarakat budaya
baca, TBM juga mempelajari manfaat sebagai medium pengembangan budaya baca
masyarakat demi tercapainya masyarakat berbudaya baca yang berpengalaman, kritis,
beradap, maju, dan mandiri yang dapat dicapai oleh masyarakat itu sendiri.
Menurut Sutarno NS (2006), Manfaat taman bacaan masyarakat adalah :
1.
2.
3.
4.

Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca
Memperkaya pengalaman belajar bagi warga
Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri
Mempercepat proses penguasaan teknik serta membantu pengembangan kecakapan
membaca
5. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Melatih tanggungjawab melalui ketaatan aturan-aturan yang ditetapkan
7. Membantu kelancaran penyelesaian tugas.
Sedangkan menurut Tika (2012), manfaat TBM adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengembangan diri
Dengan adanya TBM seseorang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga daya
nalarnya berkembang dan berpandanagn luas yang akan bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.
2. Memenuhi tuntutan intelektual
Dengan koleksi TBM yang memadai pengetahuan dan perbendaharaan kaka-kata
masyarakat akan meningkat.
3. Memenuhi kepentingan hidup
Melalui TBM masyarakat akan memperoleh pengetahuan praktisyang berguan dalam
sehari-hari.
4. Meningkatkan minat seseorang terhadap suatu bidang
Melalui koleksi TBM sesorang akn menyukai atau senang dengan suatu bidang tertentu,
misalnya buku tentang tanaman palawija. Sehingga akan mempelajarinya lebih baik lagi.
5. Mengetahui hal-hal yang actual
Melalui TBM masyarakat dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan
tanpa harus pergi ke lokasi, misalnya : kebakaran, banjir dan lain – lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui tujuan dan manfaat TBM pada dasarnya untuk
meningkatkan informasi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sumum sekitarnya.
Dengan TBM juga dapat memperoleh kepuasan dan kenikmatan emosional. Oleh karena itu
untuk memenuhi tujuan dan mafaat TBM tentu memerlukan jumlah koleksi bahan pustaka
yang memadai sehingga kebutuhan dan kenyataan dapat terpenuhi dan di salurkan dengan
tepat.

Universitas Sumatera Utara

2.3.1 Peranan TBM
Keberadaan TBM sangatlah penting, Oleh karena itu pemerintah daerah semestinya
menyambut baik dengan memberikan perhatian dan bantuan, serta melakukan pembinaan dan
pengembangan. Lembaga – lembaga itu merupakan aset bersama yang sangat berharga.
Karena secara langsung atau tidak langsung TBM ikut berperan serta dalam membangun
masyarakat mengenal dan memanfaatkan informasi, untuk mencerdaskan kehidupan
masyarakat sebagaimana tertuang dalam program pemerintah di bidang pendidikan, Namun
lebih perlu diakui bahwa TBM tersebut keberadaanya tidak melembaga kuat dan sangat
tergantung kepada komunitas masyarakat yang peduli mengelola dan membiayainya. Oleh
karena itu keadaanya selalu pasang dan surut. Sebagai insan perpustakaan yang sudah sadar
tentang pentingnya wadah TBM, maka kita harus ikut bertanggung jawab

untuk

kelangsungan TBM. Peranan TBM adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di
dalam taman bacaan masyarakat.
Menurut Sutarno NS (2006 : 44), Peranan yang dapat dijalankan TBM adalah sebagai
berikut :
1. Secara umum TBM merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, observasi dan
pelestarian budaya bangsa serta tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat.
2. Mempunyai peranan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber
informasi dan ilmu pengetahuan yang terkadang di dalam koleksi yang dimiliki.
3. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai,
dan antara penyelenggara TBM dengan masyarakat yang dilayani.
4. Sebagai lembaga untuk membangun minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan
membaca, dan budaya membaca, melalui penyedia berbagai bahan bacaan yang sesuai
dengan pemanfaatan dan kebutuahn masyarakat.
5. Sebagai fasiliator, mediator, motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamanya.
6. Sebagai agen perubahan, pengembangan dan agen kebudayaan manusia.
7. Sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan penunjang TBM.
Mereka dapat belajar mandiri, melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan
mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.
8. Petugas TBM dapat berperan sebagi pembimbing dan memberikan konsultasi kepada
pemakai atau melakukan pendidikan pemakai dan pembinaann serta menanamkan
pemahaman tentang pentingnya TBM bagi orang banyak.
9. Menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua
karya manusia yang tidak ternilai harganya.

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan Menurut Muhammad,Hamid (2010:81) peranan taman bacaan masyarakat
adalah.
1. TBM berperan sebagai tempat informasi
Agar dapat dikunjungi masyarakat sekitar TBM harus menjadi tempat layanan yang
dibutuhkan oleh mastarakat sekitar melalui media bacaan yang tersedia, bahan bacaan
harus berisi berbagi jenis media seperti buku, audio dan bahn pbacaan praktis lainnya yang
dapat memberi informasi. Dengan demikian TBM perlu memprioritaskan bahan bacaan
yang menjanjikan informasi umum ynag snaagt dibutuhkan masyarakat sekitar TBM.
2. TBM berperan sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan.
TBM harus menyediakan pengetahuan yaitu bahan bacaan baik koran, majalah, tabloid,
kamus, ensiklopedia, buku tentang berbagai nusantara dan lain-lain. Selain itu TBM harus
memiliki bahan bacaan ilmu pengetahuan praktis, serta buku pelajaran untuk membantu
anak-anak sekolah.
3. TBM berperan sebagai tempat hiburan edukatif
TBM harus dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga orang belajar marasa senang
dan nyaman. Oleh karen itu TBM perlu menyediakan bahan bacaan yang humoris atau
bahan bacaan yang bersifat cerita, novel, komik, dan lain-lain.
4. TBM berperan sebagai pembinaan watak dan moral
TBM dapat menjadi tempat pembinaan watak dan moral, apabila berisi bahan bacaan yang
terkait dengan ilmu dan pengetahuan tentang psikologis, agama, sejarah, pengalaman hidup
seseorang.
5. Berperan sebagai tempat berperan keterampilan.
Untuk memfasilitasi masyarakat yang akan belajar keterampilan, TBM pelu menyediakan
bahan bacaan berbagai keterampilan yang bersifat praktis baik pertukangan, pertanian,
peternakan, elektronika, dan lain-lain.
Dari uraian di atas dapat diketahui peranan taman bacaan masyarakat merupakan
sumber informasi yang sangat penting bagi pengetahuan dan sebagai sarana untuk
membangun komunitas antara sesama pengguna TBM. TBM dapat berperan juga sebagai
pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pengguna dan pembinaan serta menanamkan
pentingnya TBM bagi orang banyak.

Universitas Sumatera Utara

2.4 Pengelolaan TBM
Pendidikan keaksaraan sangat berhubungan dengan TBM agar masyarakat buta aksara
yang sudah melek aksara tidak buta kembali. Dengan adanya TBM diharapkan dapat
membantu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan warga sesuai dengan minat dan
kebutuhan masyarakat setempat, sedangkan program TBM belum dapat dikatakan berhasil
apabila kemampuan, keterampilan dan kinerja pengelola belum memadai untuk mengelola
TBM sehingga bagi para pengelola TBM agar dapat mengikuti pelatihan yang berhubungan
dengan penyelenggaraan TBM sebelum melaksanakan tugasnya.
Menurut Buku Pedoman Pengelolaan TBM (2006 : 23), Pengelola TBM harus memiliki :
1. Pengelola TBM yang diselenggarakan oleh masyarakat harus memilki sikap peduli tanpa
pamrih (relawan) untuk membantu melayani bahan bacaan dan pembimbing masyarakat
membaca.
2. Pengelola diutamakan berlatar pendidikan bidang komunikasi atau pendidikan yang
memahami berbagai bahan bacaan serta responsif gender dan berkomitmen untuk
mengembangkan minat baca masyarakat.
3. Pengelola TBM diutamakan memiliki usaha ekonomi di tempat TBM, misalnya warung
kopi, wartel, counter HP, dan lain-lain.
Sedangkan menurut Sutarno NS (2008 : 64) Tugas-tugas pengelola TBM adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan rencana dan anggaran, terutama memperoleh persetujuan untuk
dilaksanakan.
2. Melaksanakan kerja sama dan menjalin hubungan baik dengan sesama TBM yang lain.
3. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan penggunaan anggaran, perlengkapan dan
sarana prasarana kerja.
4. Melakukan evaluasi terhadap program dan pelaksanaan kegiatan dan menyiapkan konsep
perbaikan dan peningkatan.
5. Seluruh pengelola TBM harus memahami dengan benar semua tugas, kewajiban, bidang
kegiatan, fungsional pustakawa, kebijakn pembinaan dari Perpusnas RI.
Dari uraian diatas dapat diketahui Kompetensi pengelola terdiri dari kemampuan dalam
merencanakan

program

TBM,

Mengorganisasikan

sumber

pengelola

TBM,

dan

mengembangkan kegiatan dalam mengelola TBM serta serangkaian aktivitas yang harus
dilakukan oleh seorang pengelola TBM yang harus menyediakan koleksi, layanan dan
peraturan TBM. Pengelola TBM harus memiliki sikap peduli dan tanpa pamrih untuk
melayani bahan bacaan dan membimbing masyarakat dengan latar belakang pendidikan di
bidang komunikasi agar dapat mengembangkan minat baca masyarakat serta memiliki usaha
ekonomi di tempat dimana TBM didirikan sehingga memberi kenyamanan pada pengguna
TBM.

Universitas Sumatera Utara

2.5 Tugas – Tugas Pengelola Taman Bacaan Masyarakat
Untuk mewujudkan peran Taman Bacaan Masyarakat tersebut maka pengelola
mempunyai tugas untuk tercapainya masyarakat yang akan belajar ketrampilan dan
menumbuh kembangkan minat baca terhadap masyarakat.
Menurut Pedoman Pengolahan Taman Bacaan Masyarakat (2006: 24), Tugas-tugas
pengelola TBM adalah :
1. Melakukan sosialisasi promosi bahan bacaan yang ada di TBM bagi masyarakat sekitar
dan keberadaan TBM itu sendiri.
2. Melakukan kajian sederhana untuk mendapatkan data profil masyarakat yang akan
dilayani sehingga jenis bahan bacaan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan bahan
bacaan masyarakat. Untuk itu pengelola TBM perlu memiliki katalog dari seluruh penerbit
untuk memudahkan penelusuran dan pemesanan bahan bacaan yang diperlukan.
3. Memberi layanan membaca, meminjam, melakukan berbagai aktifitas
untuk
meningkatkan kemampuan membaca, merangsang minat baca dan lain-lain.
4. Mengumpulkan bahan bacaan (buku, leaflet, booklet, dan lain-lain) dari para donator
bahan bacaan baik masyarakat perorangan maupun lembaga dan juga dari lembaga
pemerintah maupun swasta, baik dari pusat maupun daerah. Sehingga bahan bacaan selalu
kaya dan bervariasi, tidak membosankan tetapi selalu berbasis kebutuhan masyarakat
setempat.
5. Memberi layanan (jam buka TBM) secaran optimal setiap hari sejak pagi sampai malam
agar masyarakat yang tidak sempat berkunjung ke TBM pagi hari akibat kesibukan dapat
berkunjung malam hari.
6. Menata bahan bacaan di ruang display bahan bacaan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas pengelola TBM adalah
mempromosikan bahan bacaan yang ada di TBM bagi masyarakat sekitar dan keberadaan
TBM itu sendiri. Selain mempromosikan bahan bacaan, pengelola juga dapat mengumpulkan
bhan bacaan yang bervariasi dari para donator agar pengguna TBM tidak merasa bosan tetapi
bahan bacaan tersebut berbasis kebutuhan masyarakat.

2.6 Peraturan dan Tata Tertib TBM
Agar Taman Bacaan Masyarakat dapat berjalan dengan baik maka diperlukan peraturan
atau tata tertib taman bacaan masyarakat. Tata tertib ini dibuat oleh pengelola TBM untuk
ditaati, baik oleh pengguna maupun pengelola TBM.

Menurut Philipps (2006), Peraturan dan tata tertib TBM adalah :
1. Keanggotaan

Universitas Sumatera Utara

Warga masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi TBM dianjurkan menjadi anggota
TBM.
2. Hari dan Jam buka TBM
Hari dan jam buka hendaknya disesuaikan dan mempertimbangkan aktivitas kerja
anggota dan masyarakatnya. Idealnya jam buka TBM Dilakukan sore hari bahkan malam
hari karena pagi hari anggota dan masyarakat pada umumnya mencari nafkah, Apabila
kelompok warga masyarakat yang dilayani bekerja pada sore atau malam hari, maka jam
layanan TBM dilakukan pada pagi hari.
3. Lama dan Waktu peminjaman
Lama waktu peminjaman harus ditetapkan, misalnya 3 hari, 7 hari atau 2 minggu untuk
sekali meminjam dengan mempertimbangkan jumlah bahan bacaan yang ada di TBM.
4. Jumlah Peminjaman
Sebutkan bahan pustaka/bacaan yang bisa dipinjam dalam jangka waktu sekali
peminjaman.
5. Sanksi Pelanggaran
Sanksi pelanggaran harus disebutkan, misalnya skorsing tidak boleh meminjam buku
beberapa hari, denda uang, atau mengganti dengan buku yang sama yang terpinjam
hilang oleh pengguna. Sanksi deberikan bukan tujuan menghukum tapi merupakan
bagian dari proses pendidikan dan penegakan disiplin.
2.7 Koleksi TBM
Koleksi Merupakan Area kunci dari tanggung jawab pengelola, koleksi adalah bahan
pustaka atau sejenisnya yang dikumpulkan, dikelola dan diolah dengan kriteria tertentu.
Pengolahan koleksi yang baik akan menentukan sukses tidaknya sebuah TBM, karena tanpa
dikelola dengan baik maka koleksi akan tetap menjadi kumpulan atau tumpukan buku yang
tidak bermakna.
Menurut Sutarno NS (2008), Karakteristik dari sebuah koleksi Taman Bacaan
Masyarakat adalah:
- Beragamnya jenis sumber atau bahan pustaka tergantung pada kebutuhan masyarakat
sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
- Ukuran dan jumlah koleksi, bagaimana cara mengaksesnya dan dan keterbaruan koleksi.

Jadi, Koleksi TBM yang memadai, baik mengenai jumlah, jenis dan mutunya, yang
tersusun rapi dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses dan temu kembali informasi,
yang merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan. Oleh karena itu TBM perlu
memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai visi, misi, perencanaan, strategis,

Universitas Sumatera Utara

kebijakan, dan tujuan. Koleksi pustaka yang baik adalah dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan pembaca dan daya tarik, bagi pemakai sehingga banyak dan lengkap koleksi
bahan pustaka yang dibaca dan dipinjam akan semakin ramai pengunjung TBM dan makin
tinggi intensitas sirkulasi buku. Akhirnya makin besar pula proses transfer informasi Taman
Bacaan Masyarakat yang berfungsi sebagai media atau alat serta jembatan perantara anatara
sumber informasi dengan masyarakat pemakai.
Menurut Buku Pedoman TBM (2006 : 04), Jumlah koleksi TBM minimal 300 judul,
terdiri atas buku, majalah, surat kabar, leaflet, dan bahan audio visual. Dalam rangka
pengembangan dan pembinaan minat baca masyarakat maka diharapakan koleksi terbesar
dari 1 unit TBM adalah, 40% bahan bacaan hiburan, 30% ilmu pengetahuan praktis,
sedangkan sisanya 30% adalah ilmu-ilmu lainnya seperti agama, politik, kesenian, hukum,
pendidikan,(disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat).
Menurut Amrin (2011;17) Koleksi TBM harusnya disesuaikan dengan kebutuhan warga
setempat, misalnya masyarakat yang ada di daerah pertanian sawah, kebutuhan sarana
bacaannya dalah berbeda dengan masyarakat yang ada di daerah perkebunan kelapa sawit,
Atau masyarakat yang ada dipegunungan dengan masyarakat di pantai atau masyarakat yang
tinggal diperkotaan akan sangat berbeda dengan kebutuhan sarana bacaanya.
Dari uraian di atas dapat diketahui Pengolahan koleksi yang baik akan menentukan
sukses tidaknya sebuah TBM. Jumlah buku suatu hal yang menjadi sangat prinsip, akan
tetapi lebih penting bagaimana koleksi dapat dimanfaatkan dengan baik atau tidak. Koleksi
TBM harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan demikian maka
informasi ilmu pengetahuan yang dibaca, digali, ditemukan di TBM dapat dikaji, diteliti,
dikembangkan, disalurkan, dan disebarluaskan secara terus-menerus tanpa ada habisnya.

2.8 Layanan TBM
Taman Bacaan Masyarakat dikatakan baik apabila dapat memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada pengunjung. Kepuasan pemakai dapat dilihat dari seberapa jauh Taman
Bacaan Masyarakat menyediakan berbagai jenis koleksi yang dibutuhkan oleh para
pemakainya. Keberhasilan Taman Bacaan Masyarakat

dalam melayani masyarakat

penggunanya antara lain terlihat dari berapa banyak orang yang memanfaatkan TBM, setiap
hari dan seberapa jauh TBM menyediakan berbagai jenis koleksi bacaan yang yang
dibutuhkan pengguna.
Menurut Sutarno NS (2006 : 189) LayananTBM yang dibutuhkan masyarakakat adalah:
1.Suasana Taman Bacaan Masyarakat
Ruangan TBM hendaknya dapat menyenangkan pengunjung, sehingga harus diatur agar
tetap bersih, sejuk, tentram, dan aman serta peralatan /perlengkapan lainnya.

Universitas Sumatera Utara

2.Tenaga pelayanan
Tenaga pelayanan Taman Bacaan Masyarakat harus memiliki pengetahuan dasar tentang
pengolahan TBM, memiliki kemauan dan kemampuan untuk melayani dengan ramah,
sopan, teliti, dan senang membaca, pandai bergaul sehingga orang merasa dekat dan
diperhatikan.
3.Sistem layanan TBM
TBM menggunakan sistem layanan terbuka sehingga pengunjung dapat masuk ke ruang
baca untuk memilih bahan bacaan sendiri di rak, atau dapat juga minta bantuan dari
petugas.
4.Jenis Kegiatan Pelayanan
TBM memiliki jenis pelayanan yaitu :
a. Layanan membaca, yaitu memanfaatkan bacaan seperti buku, majalah, surat kabar dan
lain-lain untuk membaca di ruang baca.
b.Layanan sirkulasi
Peraturan sirkulasi peminjaman, yaitu peminjaman buku untuk dibawa ke rumah atau di
luar ruangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Pengguna yang boleh meminjam buku
hanyalah anggota yang telah terdaftar.
Dari uraian diatas, maka layanan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) harus senyaman
mungkin, dan tenaga pelayanannya berpenampilan menyenangkan sehingga masyarakat
penggua Taman Bacaan Masyarakat (TBM) tidak segan untuk bertanya atau meminta
bantuan serta merasa dekat dan diperhatikan.

2.9 Pengembangan TBM
Suatu TBM berada dalam lingkup masyarakat kecil yang sudah mampu mengenalkan
masyarakat terhadap bahan bacaan dan mampu mengembangkan TBM sebagai suatu
perpustakaan. Dengan demikian tinggal bagaimana TBM menarik simpati masyarakat secara
luas untuk menggunakan fasilitas yang disediakan.

Menurut Sutarno NS (2006 : 62) Beberapa hal yang dilakukan dalam pengembangan
TBM adalah:
1. Pendanaan dan Pengadaan
Pendanaan adalah masalah yang sering dialami bagi sebagian pengelola TBM dalam
mengembangkan TBM, dana diperlukan dalam rangka pertumbuhan dan pengembangan
Taman Bacaan Masyarakat secara Global agar TBM senantiasa tidak ditinggalkan oleh
masyarakat penggunanya. Pendanaan dapat dilakukan dan dikeluarkan dalam sebuah
dokumen perencanaan bagi TBM untuk memgelola TBM secara sistematis dan sesuai
dengan prosedur yang sudah ada.

Universitas Sumatera Utara

Kegiatan Pendanaan sangat erat hubungannya dengan pengadaan, kegiatan pengadaan
meliputi pengadaan koleksi, fasilitas, ruang, alat mauapun yang lainnya. Namun
kenyataannya
pada TBM , pendanaan menjadi fakor penghambat utama dalam
penyelenggaraan TBM, hanya tergantung pada bantuan sosial dari pemerintah yang
jumlahnya sangat terbatas, bantuan dari penyelenggara, karena TBM dalam melayani
pengunjung gratis tanpa dipungut biaya karena yang dilayani merupakan masyarakat
kurang mampu.
2. Fasilitas
Fasilitas TBM menjadi sisi lain yang diperhatikan dalam pengembangan TBM
Kabupaten Serdang Bedagai, seringkali masalah TBM adalah masalah ketiadaan atau
ketidakberdayaan fasilitas, yang penting dalam pengembangan fasilitas TBM
- Nyaman
- Terbuka
- Kemudahan bagi pengguna
TBM berharap mempunyai tempat yang nyaman dan terbuka untuk semua lapisan
masyarakat, koleksi, dan sarana yang pendukung yang dapat memudahkan bagi
pengunjung untuk mencari dan memanfaatkan koleksi yang ada.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau pengelola TBM tidak harus orang yang ahli di bidang
perpustakaan (Pustakawan), masyarakat pada umumnya dapat mengelola TBM, syarat
utama mereka harus mengikuti perkembangan informasi atau ilmu pengetahuan yang ada.
Untuk mencapai Sumber daya manusia yang optimal dalam menjalankan fungsi dan
tugas TBM, memerlukan wawasan serta gambaran penegmbangan TBM, Inovasi dan ideide kreatifnya akan membawa TBM menjadi, TBM yang berdayaguna dan nyaman
digunakan oleh masyarakat.
2.9.1 Program Pengembangan TBM
Upaya yang dilakukan dalam pengembangan TBM yaitu melalui program yang
disusun dalam pelaksanaannya yaitu sebagai berikut :
Menurut Phillips (2006), Program pengembangan TBM adalah sebagai berikut:
1. Memilih bacaan mulai dari yang sederhana dan tidak terlalu tebal, banyak gambar
serta sesuai dengan kebutuhan kerja warga.
2. Menarik minat baca masyarakat dengan member contoh membaca terlebih dahulu
kemudian meminta kepada warga belajar lain untuk meneruskan bacaan yang telah
kita baca tersebut.
3. Apabila ada warga yang mengalami kesulitan mengenal kata, kita bantu dengan
menyuruhnya untuk memperkirakan dengan kalimat sendiri lanjuatan dari kalimat
yang terpotong tersebut atau memintanya untuk meneruskan bacaan tersebut.
4. Untuk membuat suasana belajar semakin menyenangkan dengan kegiatan membaca
ini diselingi dengan kegiatan lain berupa kegiatan penyuluhan tentang cara
memelihara rumput laut yang benar, atau informasi aktual lainnya yang
bermanfaat untuk diketahui masyarakat gemar membaca

Universitas Sumatera Utara

5. Tempat untuk melakukan kegiatan gemar membaca tidak selalu berada di dalam
ruangan, namun kadang-kadang dilakukan di tempat-tempat rekreasi seperti di tepi
pantai.
Dari uraian di atas dapat diketahui agar masyarakat yang berpotensi dan diharapkan
mengunjungi TBM dapat berkembang dan bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu,
serta masyarakat akan tertarik apabila masyarakt mengerti dan memahami apa yang ada
di TBM dan memperoleh sesuatu yang berguna untuk kehidupan sehari-hari.

2.9.2 Prinsip – Prinsip TBM
Menurut Tika (2012), Beberapa prinsip yang diterapkan dalam mengembangkan
TBM yang harus diperhatikan oleh pengelola/pustakawannya yaitu :
1. Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks
Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks, terdiri dari sejumlah kegiatan
seperti menangkap atau memahami kata-kata atau kalimat yang ditulis pengarang,
menginterpretasikan konsep-konsep, dan mengevaluasi konsep-konsep pengarang
serta menyimpulkan. Oleh sebab itu untuk dapat membaca secara efisien dalam arti
cepat dan persepsi yang akurat diperlukan ketrampilan tertentu, maka untuk dapat
membaca yang efisien dan memiliki kondisi fisik yang baik sehingga konsentrasi
tercurahkan sepenuhnya kepada teks atau tulisan yang sedang dibaca.
2. Kemampuan membaca setiap orang berbeda-beda
Kemampuan membaca seseorang tergantung pada beberapa faktor sehingga
pustakawan harus mengetahui kecerdasan setiap pengguna, baik di tempat di
perpustakaan ataupun diluar perpustakaan serta dimasyarakat sehingga pembinaan
dan pengembangan minat baca dapat dikembangkan dengan penyesuaian sifat-sifat
yang dimiliki oleh setiap pengguna.
3. Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi
Pustakawan harus mengetahui apakah pengguna mampu membaca teks buku
pengarang, dan sejauh mana hasil yang diperoleh dari pengguna serta dapat menilai
tingkat kemampuan membaca sehingga menjadi dasar pengembangan minat baca.
4. Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan
Pustakawan hendaknya menyediakan buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Dalam melatih kemampuan membaca misalnya menyediakan bacan-bacan
baru yang up to date, banyak mengandung informasi-informasi baru, fakta-fakta
baru sehingga pengguna merasa puas dan akan tertarik untuk selalu berlatih membaca
secara terus-menerus.
5. Kemahiran membaca perlu adanya latihan yang lanjut.
Agar mempunyai kemahiran membaca, keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan
dalam membaca perlu dilatihkan sedini mungkin secara lanjut sejak seseorang perlu
masuk sekolah.

Universitas Sumatera Utara

6. Evaluasi yang lanjut dan komprehensif merupakan batu loncatan dalam pembinaaan
minat baca.
Dalam mengetahui kemampuan membaca pengguna adalah tindak lanjutnya, setelah
pustakawan mengetahui seberapa jauh kemampuan membaca pengguna sebagai hasil
kegiatan evaluasi sehingga pustakawan dapat membuat perencanaan pengembangan
kemampuan lanjutan maka pengembangan kemampuan membaca dapat dilakukan
secara berkelanjutan.
7. Membaca yang baik merupakan syarat mutlak keberhasilan belajar.
Kebanyakan belajar itu melalui membaca, untuk memperoleh keberhasilan belajar
seseorang harus mampu belajar secara efisien walaupun buku yang dibaca sangat
banyak namun dalam membacanya kurang baik maka akan sulit mencapai
keberhasilan belajar. Oleh karena itu membaca yang baik merupakan syarat mutlak
keberhasilan belajar.
2.9.3 Hal-Hal yang Berperan dalam Pengembangan TBM
Menurut Sutarno NS, hal-hal yang berperan dalam pengembangan TBM adalah
sebagai berikut :
1. Masyarakat
Untuk mensiasati supaya masyarakat kita gemar membaca dan membaca adalah suatu
kebutuhan sehari-hari, maka tidak ada jalan lain peranan masyarakat sekitarnya
sangat dibutuhkan dengan cara membiasakan masyarakat usia dini sampai usia
lanjutan untuk memperkenalkan apa yang dinamakan buku dan membiasakan untuk
membaca dan bercerita terhadap buku yang dibacanya. Hal ini dilakukan secara
berulang-ulang dengan harapan akan terbentuk kepribadian yang kuat dalam diri anak
sampai yang dewasa, sehingga TBM menjadi suatu kebutuhan bukan sekadar untuk
berkunjung.
2. Pemerintah
Peranan pemerintah dibantu oleh kalangan dunia pendidikan, media massa, gerakan
masyarakat cinta buku untuk bersama-sama merangkul pihak-pihak swasta yang
mempunyai kepentingan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mensponsori
pendirian TBM di lingkungan masyarakat denagn bantuan berupa sarana dan
prasarana dan koleksi TBM yang pengelolanya disrahkan kepada Ibu-ibu PKK dan
Karang Taruna. Supaya TBM semakin meluas maka perlu diadakan lomba yang bisa
di ekspos oleh media massa lokal maupun nasional dengan iming-iming berupa
hadiah yang menarik.
3. Lembaga Pendidikan
Peranan kepala sekolah sngat penting sebagai ujung tombak terhadap pendirian
perpustakaan dan fungsi guru dan pustakawan sebagai pengembangan TBM harus
selalu mendapat perhatian serius dari pihak pemerintah daerah, karena banyak
sekolah dasar sampai menengah belum memiliki perpustakaan dan kalupun ada
sifatnya stagnasi dan tidak berkembang karena kesulitan dana. Pemerintah daerah
yang sebenarnya harus memfasilitasi TBM dengan cara menggandeng pihak-pihak
swasta sebagai sponsor atau sebagai mitra.

Universitas Sumatera Utara

Dari Uraian di atas dapat disimpulkan jika semua sekolah/perguruan tinggi maupun
dalam lingkungan kampong/desa tersedia perpustakaan maka tentu banyak buku yanag
diperlukan untuk mengisi koleksinya. Dengan demikian berapa banyak penulis buku,
penerbit, dan toko buku yang memproduksi dan mengedarkan buku serta mengsi
perpustakaan di seluruh negeri, serta lapangan kerja terbuka luas dan berpotensi besar
dan inilah yang diharapakan oleh pengarang maupun penerbit supaya dunia buku tidak
lesu dan gulung tikar.

2.10 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan TBM
Menurut Phillips (2006), Faktor-faktor yang mempegaruhi pemnafaatan TBM adalah
sebagai berikut :
1. Minat Masyarakat
Faktor ini menentukan pemanfaatan TBM Kabupaten Serdang Bedagai dengan
adanya minat masyarakat terutama dalam membaca buku yang tersedia di TBM maka
dengan dengan sendirinya TBM tersebut akan membantu kebutuhan masyarakat
informasi. Masyarakat memanfaatkan fasilitas yang ada pada TBM maka terciptalah
TBM yang dapat menumbuhkan minat baca masyarakat dengan menjadikan TBM
bersifat aktif dan kondusif, TBM mengadakan kelompok baca, bedah buku, story telling,
dan berbagai macam perlombaan untuk merangsang masyarakat agar rajin berkunjung
TBM dan meminjam buku. Penyelengara dan pengola TBM dapat memotivasi minat
baca masyarakat antara lain mengadakan lomba-lomba, membentuk kelompok membaca
masyarakat, memberikan layanan APE bagi anak-anak, menyediakan buku cerita bagi
anak-anak didik PAUD, mengadakan sosialisasi, mendorong warga belajar program
kesetaraan untuk dating ke TBM melalui tugas-tugas yang diberikan.
2. Tenaga Pengelola
Tenaga pengelola TBM menentukan berhasil tidaknya suatu TBM, Oleh karena itu
untuk membuat TBM bermanfaat sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuannya, maka
pengola dan penyelengara harus menyadari kepentingan dan TBM bagi masyarakat,
memahami keperluan masyarakat dan kemudian menguasai liku-liku kegiatan dan
teknik pekerjaan TBM. TBM menjadi diserahkan kepada salah satu tutor yang diberi
tanggung jawab mengola TBM disamping itu tugas utamanya adalah untuk mengajar
pengguna.
Pengola TBM diajarkan untuk mampu meguasai ilmu mengelola TBM,
menyebarluaskan misi dan pencapaian tugas serta membina dan meningkatkan minat
baca masyarakat, dengan hal tersebut maka TBM akan baik sesuai dengan harapan.
3. Koleksi
Kedaaan koleksi TBM erat hubungannya dengan maksud didirikannya suatu TBM maka
dalam pengadaan bahan koleksi harus mempertimbangkan apa tujuan didirikannya
TBM. TBM memiliki koleksi yang masih sangat terbatas, mereka paling banyak
mempunyai buku-buku paket untuk pprgram ksetaraan, jumlah buku-buku yang menarik
masyarakat misalnya, buku tentang tanaman palawija, buku-buku hiburan (fiksi),
peternakan dan sebagainya sangatlah kurang.

Universitas Sumatera Utara

4. Gedung dan Fasilitas TBM
Gedung TBM memiliki jumlah ruangan dan tata ruangannya, letak yang strategis
sehingga mudah diakses oleh masyarakat. Keadaan bangunan mampu menahan berat
perabotan dan isinya, cukup banyak celah yang memungkinkan memberi penerangan
secara alamiah dan tanpa banyak tiang serta penyekat. Selain itu fasilitas TBM memiliki
buku-buku dan bahan pustaka selain itu fasilitasnya juag meliputi rak buku, rak surat
kabat, meja sirkulasi, meja baca, lemari, papan display, papan pengmuman dan
perlengkkapan lainnya yang digunaka secara tidak langsung.

Beberapa TBM sedang dalam perbaikan, sehingga melalui perbaikan tersebut,
TBM dapat memotivasi masyarakat untuk berkujung dan membaca koleksi TBMserta
meningkatkan kuantitas maupun kualitas TBM. Oleh karena itu masyarakat
membutuhkan dorongan dan ajakan untuk berkunjung ke TBM.

Universitas Sumatera Utara