Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Di Kecamatan Tapak tuan Kabupaten Aceh Selatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sektor pertanian yang
besar. dimana sektor pertanian tersebut terus berkembang pesat, hingga dapat
dilakukan ekspor ke negara lain dan menghasilkan devisa bagi negara. Selain sektor
pertanian yang besar, hasil pertanian yang cukup dikenal ialah rempah-rempah,
dimana dalam sejarah Indonesia. Belanda datang ke Indonesia dan menjajah guna
mandapatkan rempah-rempah. Salah satu rempah yang terkenal adalah buah pala.
Tanaman Pala (Myristica fragrans houtt) adalah tanaman asli Indonesia yang
berasal dari pulau Banda. Tanaman ini merupakan tanaman keras yang dapat
berumur panjang hingga lebih dari 100 tahun. Tanaman Pala tumbuh dengan baik
di daerah tropis, pala termasuk famili Myristicaceae yang terdiri atas 15 genus
(marga) dan 250 species (jenis). Dari 15 marga tersebut 5 marga di antaranya berada
di daerah tropis Amerika, 6 marga di tropis Afrika dan 4 marga di tropis Asia.
Tanaman Pala merupakan tumbuhan berbatang sedang dengan tinggi mencapai 20
m, memiliki daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang
tahun. Pohon Pala dapat tumbuh di daerah tropis pada ketinggian di bawah 700 m
dari permukaan laut, beriklim lembab dan panas, curah hujan 2.000-3.500 mm
tanpa mengalami periode musim kering secara nyata. Daerah penghasil utama pala

di Indonesia adalah Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, Nanggroe
Aceh Darusalam, Jawa Barat dan Papua (Larasati, dkk. 2008).

Universitas Sumatera Utara

2

Aceh merupakan salah satu sentra produksi pala di Indonesia dimana
produksi pala di Aceh terus meningkat dan Aceh Selatan merupakan salah satu
kabupaten di Aceh yang produksi pala-nya terus meningkat dari tahun ke-tahun hal
ini dapat disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Produksi Komoditi Pala di Indonesia Tahun 2010-2015
No.

Daerah

1
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Provinsi Aceh
Provinsi Bali
Provinsi Bangka-Belitung
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Provinsi DKI Jakarta
Provinsi Gorontalo
Provinsi Jambi

Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Barat
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Timur
Provinsi Kalimantan Utara
Provinsi Kepulauan Riau
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Maluku Utara
Provinsi Nusatenggara Barat
Provinsi Nusatenggara Timur
Provinsi Papua
Provinsi Papua Barat
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah

Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera Barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatera Utara

TOTAL

2010
2692
2
4
3
556
43
7
1
28
2027
4436

82
71
1
1373
390
80
102
3024
842
17

2011
2380

15781

19961

2
6

5
775
94
19
3
1
48
2663
7179
84
84
5
1373
515
86
133
3307
1172
27


Tahun
2012
2013
5790
6451
14
1
1
9
17
5
5
836
1232
81
174
18
7
3
4

54
65
4642
4321
6788
6783
162
106
162
1373
3014
495
518
173
209
196
369
3410
3455
1225

1332
27
32
25232

28327

2014
8232
14
1
17
6
1018
154
7
10
49
4456
6026

156
4658
16
523
227
519
5203
1388
43

2015
8410
21
4406
7549
4658
201
576
1450
-

32723

27271

Sumber : Kementrian Pertanian Republik Indonesia
Keterangan : Maluku Utara dan Aceh merupakan sentra produksi pala di Indonesia

Universitas Sumatera Utara

3

Tabel 2. Luas Lahan dan Produksi Pala di Aceh Selatan Tahun 2006-2015
LUAS AREAL (Ha)
NO

TBM

TM

TR

JUMLAH
(Ha)

TAHUN

PRODUKSI
(Ton)

RATA-RATA
PRODUKTIVITAS
(Kg/Ha)

JUMLAH
PETANI
(KK)

1

2006

4914

4379

1886

11179

3714

848

14113

2

2007

5909

4747

1231

11887

4096

863

12979

3

2008

6357

4759

1284

12400

3909

821

14294

4

2009

7601

4651

1159

13411

3909

821

15806

5

2010

7670

4997

1209

13876

4168

834

16549

6

2011

7404

5597

1182

14183

4650

830

16547

7

2012

7259

6518

1114

14891

5192

797

17566

8

2013

7010

7356

864

15230

5906

803

17865

9

2014

7013

7773

1024

15810

6510

838

18732

10

2015

6910

7851

1060

15821

6614

842

20401

Sumber: BPS Aceh Selatan (Statistik 2015)
Keterangan : Terjadi peningkatan luas lahan dan peningkatan produksi pala dari tahun
ketahun

Tabel 1, menunjukkan produksi pala di Aceh menduduki Peringkat Ke-2 dari
produksi pala nasional. Peringkat pertama di tempati oleh Maluku Utara dengan jumlah
produksi di tahun 2015 sebesar 7.549 ton. Aceh sendiri memiliki sentra produksi pala
yang terdapat di Aceh Selatan. Aceh selatan memiliki potensi besar pada komoditi pala
yang dapat dilihat pada Tabel 2. dimana terjadi peningkatan luas lahan serta diiringi
dengan peningkatan produksi pala di Aceh Selatan. Tahun 2013 Aceh Selatan memiliki
luas lahan 15.230 Ha dan menghasilkan 5.906 Ton, kemudian dilanjutkan pada tahun
berikutnya 2014 dimana Aceh Selatan meningkatkan luas lahan dan terbukti
produksinya meningkat menjadi 6.510 Ton, sedangkan pada tahun 2015 produksi pala
di Aceh Selatan kembali meningkat menjadi 6614 Ton. Apabila hal ini dapat
dipertahankan Aceh Selatan akan dapat bersaing dengan Maluku Utara sebagai sentra
penghasil pala utama di Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada Tabel.3 yang menunjukkan
potensi luas areal pala di Aceh Selatan.

Universitas Sumatera Utara

4

Tabel 3. Potensi Areal Pala di Aceh Selatan pada tahun 2015
No.

Kecamatan

Potensi Areal Pala (Ha)

1
Labuan Haji Barat
282
2
Labuan Haji
403
3
Labuan Haji Timur
408
4
Meukek
2450
5
Sawang
1152
6
Samadua
658
7
Tapaktuan
295
8
Pasie Raja
414
9
Kluet Utara
207
10
Kluet Tengah
66,65
11
Kluet Selatan
50
12
Kluet Timur
171
13
Bakongan
14
Bakongan Timur
468
15
Kota Bahagia
154
16
Trumon
20
17
Trumon Tengah
106,5
18
Trumon Timur
265
Jumlah
7570,15
Sumber : Dinas Pertanian Aceh Selatan
Keterangan : Potensi areal pala terbesar terdapat di Kecamatan Meukek serta diikuti
oleh Kecamatan Sawang dan Samadua

Dari data Tabel.3 dapat dilihat potensi luasan areal Aceh Selatan pada 2015
masih besar yaitu 7.570,15 Ha yang bisa dikembangkan di Aceh Selatan untuk
tanaman pala. Aceh Selatan sendiri sampai saat ini menggunakan 15.821 Ha lahan
yang telah dibuka untuk komoditi pala, yang berarti 32,37% lahan memiliki potensi
untuk ditanami tanaman pala.
Aceh memiliki luas areal lahan pala yang besar terutama di Kabupaten Aceh
Selatan dan produksi pala di Aceh terus meningkat dari tahun ketahun. Potensi
Indonesia untuk memproduksi pala serta permintaan dunia terhadap pala didunia
cukup besar. Sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Faktor-

Universitas Sumatera Utara

5

faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani pala di kecamatan tapak
tuan kabupaten Aceh Selatan.

1.2 Identifikasi Masalah
1. Faktor-faktor produksi apa saja yang mempengaruhi produksi petani pala di
Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan.
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pendapatan petani pala di Kecamatan
Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan.

1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi buah pala di
Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan
petani pala di Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan.

1.4 Kegunaan Penelitian
1. Menambah wawasan bagi petani pala dalam mengambil keputusan dalam
bertani buah pala.
2. Sebagai masukan di kalangan akademisi dan peneliti dalam melanjutkan
penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara