Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Merokok pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rokok
2.1.1. Pengertian Rokok
Rokok merupakan silinder kertas yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara untuk
dihisap asapnya lewat mulut pada ujung lainnya.9
Rokok adalah hasil olahan dari tembakau terbungkus yang dihasilkan dari
tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya
yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.Terdapat
kurang lebih 600 ramuan dalam rokok yang apabila dibakar, membentuk lebih dari
4000 bahan kimiawi.1
2.1.2. Bahan Baku Rokok
Komponen utama rokok adalah tembakau yang diperoleh dari tanaman
Nicotiana tabacum yang ditanam dan diproduksi. Tembakau dipergunakan sebagai
bahan untuk sigaret, cerutu, tembakau untuk pipa serta pemakaian oral. Pada
umumnya, bahan baku rokok hanya digunakan tembakau yang dikenal sebagai rokok
putih.10 Di Indonesia, tembakau dan cengkeh dicampur untuk dibuat rokok kretek.
Tembakau juga ditambahkan kemenyan dan kelembak sebagai bahan baku untuk
dibuat rokok kelembak atau rokok siong. Selain kretek, tembakau juga dapat

digunakan sebagai rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau kunyah.1

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1 Rokok
2.1.3. Jenis Rokok
1. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi dibagi tiga jenis1, iaitu:
a. Rokok putih
Rokok putih diperbuat hanya dari daun tembakau.
b. Rokok kretek
Rokok kretek diperbuat dari daun tembakau dan cengkeh.
c. Rokok klembak
Rokok klembak diperbuat dari daun tembakau, cengkeh, dan
kemenyan.
2. Rokok berdasarkan penggunaan filter1:
a. Rokok Filter
Rokok yang bagian pangkalnya terdapat gabus.
b. Rokok Non-Filter
Rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.


Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Bahan-bahan Kimia yang Terkandung dalam Rokok
Rokok mengandung lebih 4.000 jenis bahan kimia dengan berbagai jenis daya
kerja terhadap tubuh.1 Beberapa bahan kimia yang terdapat dalam rokok antara lain
adalah sebagai berikut:
a) Nikotin
Nikotin yang terdapat dalam Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies
lainnya yang bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, dan akan menyebabkan tekanan
darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Nikotin ini dapat meningkatkan
kadar gula darah, kadar asam lemak bebas, kolesterol LDL, dan meningkatkan agresi
sel pembekuan darah. Benowitz N L (1994) menyatakan kadar nikotin sejumlah 5
mg per hari dari rokok dapat menimbulkan ketagihan terhadap rokok.1
b) Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) bersifat toksis yang bertentangan dengan oksigen dalam
transpor haemoglobin dan menyebabkan kadar oksigen dalam darah berkurang. Pada
saat merokok, gas CO yang dihasilkan sebatang rokok mencapai 2-6% sedangkan CO
yang dihisap oleh perokok paling rendah 400 ppm (parts per million) sudah dapat
meningkatkan kadar karboksi haemoglobin dalam darah sejumlah 2-16%.1
c) Tar

Tar terbentuk dari gabungan zat-zat kimia, termasuk gas dan zat yang menyebabkan
kanker.11 Tar bersifat karsinogenik dan kandungan tar dapat merusak sel paru karena
menempel pada jalan nafas dan paru-paru sehingga menimbulkan iritasi pada saluran
napas yang memicu kanker paru. Tar merupakan zat yang bewarna coklat yang dapat
menoda gigi perokok.12

Universitas Sumatera Utara

d) Ammonia
Ammonia merupakan gas yang tidak bewarna yang terdiri dari nitrogen dan
hidrogen.Zat ini berbau tajam dan kekerasan racunnya dapat mengakibatkan
seseorang pingsan atau koma jika masuk ke dalam peredaran darah.
e) Hidrogen Sianida (HCN)
Zat ini merupakan zat yang paling ringan dan mudah terbakar.HCN dapat
menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan.
f) Fenol
Fenol merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat
organik seperti kayu dan arang. Fenol beracun dan membahayakan karena fenol
terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
g) Hidrogen Sulfida

Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat yang berisi pigmen).
2.2. Perilaku Merokok
2.2.1. Perilaku
Perilaku

merupakan suatu

kegiatan atau aktivitas organisme

yang

bersangkutan.Perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan
tanggapan (respon).Respondent respons ialah respons yang ditimbulkan oleh
rangsangan-rangsangan tertentu.Operant respon merupakan respon yang timbul dan
berkembang diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu.13

Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Perilaku Merokok
Perilaku merokok merupakan hal yang biasa dijumpai.Perokok berasal dari

berbagai kelompok umur dan kelas sosial yang berbeda.Hal ini mungkin disebabkan
karena rokok dapat diperoleh dengan mudah dimanapun dan kapanpun. Conrad dan
Miller menyatakan bahwa seseorang akan menjadi perokok melalui dorongan
psikologis dan dorongan fisiologis.1
Merokok diartikan sebagai menghisap rokok, sedangkan rokok adalah
gulungan tembakau yang dibungkus daun nipah atau kertas.14 Merokok merupakan
perilaku yang kompleks karena merokok merupakan hasil interaksi dari aspek
kognitif, lingkungan sosial, kondisi psikologis, conditioning, dan keadaan fisiologis.
Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk
diri sendiri maupun orang disekelilingnya. Perilaku merokok tidak hanya
menyebabkan berbagai macam penyakit tetapi juga dapat memperberat sejumlah
penyakit lainnya.15

White dan Watt menyatakan bahwa seorang perokok yang

menghisap 1-9 batang rokok per hari akan mengalami pemendekan usia sekitar 5.5
tahun.2
2.2.3. Tahap Perilaku Merokok
Terdapat 4 tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok15,yaitu :
a) Tahap prepatory

Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan
cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan yang menimbulkan minat untuk
merokok
b) Tahap Initiation
Tahap perintisan yaitu tahap apakah seseorang akan meneruskan atau tidak terhadap
perilaku merokok.

Universitas Sumatera Utara

c) Tahap becoming a smoker
Seseorang telah menghisap rokok sebanyak empat batang per hari dimana
mempunyai kecenderungan untuk merokok.
d) Tahap maintenance of smoking
Tahap dimana merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri
(self-regulating).Ini merupakan tahap dimana merokok dilakukan untuk memperoleh
efek fisiologis yang menyenangkan.
2.2.4. Kategori Perokok
1. Perokok Pasif
Asap rokok dihirup oleh seseorang yang tidak merokok dalam satu ruangan
tertutup dengan orang yang sedang merokok dinamakan passive smoking.16

Passivesmoke dikenali sebagai secondhand smoke (SHS) atau environmental
tobacco smoke (ETS)17 dan dibagi menjadi:
a. Mainstream smoke : asap yang dihembus oleh perokok.
b. Sidestream smoke : asap dari rokok yang membakar. Asap ini
mengandung lebih konsentrasi karsinogens dan lebih toksik dari
mainstream smoke.17
2. Perokok Aktif
Perokok aktif merupakan orang yang merokok secara rutin walaupun hanya
satu batang rokok dalam sehari.16
2.2.5. Tipe-tipe Perokok
Tipe-tipe perokok dibagi menjadi tiga1, yaitu :
a. Perokok ringan, merokok 1-10 batang sehari.
b. Perokok sedang, merokok 11-20 batang sehari.
c. Perokok berat, merokok lebih dari 24 batang sehari.

Universitas Sumatera Utara

Tipe perokok menurut klasifikasi berat, sedang dan ringan18 :
a. Perokok sangat berat adalah bila mengonsumsi rokok lebih dari 31
batang per hari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun

pagi.
b. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang
waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit.
c. Perokok sedang menghabiskan rokok 11-21 batang dengan selang
waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.
d. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang
waktu 60 menit dari bangun pagi.
Tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory menurut
Silvan& Tomkins18 :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif
a. Pleasure relaxation
Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan
kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah
minum kopi atau makan.
b. Stimulation to pick them up
Perilaku

merokok

hanya


dilakukan

sekedarnya

untuk

menyenangkan perasaan.
c. Pleasure of handling the cigarette
Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif
Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan
negatif, misalnya bila ia marah, cemas, dan gelisah, rokok dianggap
sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak
enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

Universitas Sumatera Utara

3. Perilaku merokok yang adiktif
Perokok yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang

digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk
mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah
menjadi kebiasaannya rutin.18
2.2.6. Tempat Merokok
Tipe perilaku merokok dapat digolongkan berdasarkan tempat dimana
seseorang menghisap rokok menjadi dua golongan.18
1. Merokok di tempat-tempat umum / ruang publik
a. Kelompok homogen (sama-sama perokok)
Secara

bergerombol

menikmati

kebiasaan

mereka


merokok.

Umumnya mereka masih menghargai orang lain karena mereka
menempatkan diri di smoking area.
b. Kelompok heterogen
Merokok di tengah-tengah orang lain yang tidak merokok, anak kecil,
orang jompo, orang sakit, dll).
2. Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi
a. Kantor dan di kamar tidur pribadi
Perokok memilih tempat-tempat seperti digolongkan sebagai individu
yang kurang menjaga kebersihan diri dan selalu rasa gelisah yang
mencekam.
b. Toilet
Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka
berfantasi.

Universitas Sumatera Utara

2.2.7. Masalah kesehatan akibat merokok
1. Penyakit Kardiovaskular
Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular menduduki urutan
pertama menurut SKRT tahun 1993 sehinga tahun 1998. Salah satu dari
urutan pemicu penyakit kardiovaskular adalah akibat merokok karena
komponen nikotin yang terdapat dalam tembakau sebesar 1,5 mg/batang
rokok.1Sebanyak 30% dari kematian setiap tahun akibat Penyakit Jantung
Koroner (PJK) disebabkan oleh perilaku merokok di Amerika Serikat.
Merokok juga meningkatkan risiko stroke iskemik19, karena terjadi
pengumpulan tumpukan lemak yang menyempitkan dan menutup pembuluh
darah.11 Nikotin memiliki efek langsung pada jantung sendiri karena nikotin
dan karbon monoksida meningkatkan faktor pembekuan serta faktor
penyumbatan darah.20

2. Penyakit Neoplasma
Tar merupakan karsinogenik yang potensial karena mengandung Nnitrosamine yang akan mendorong peningkatan penyakit kanker paru-paru.
Ternyata tar di Indonesia mengandung polinuklir hidrokarbon aromatik yang
dominan dengan sifat karsinogenik kurang berpotensial.1 Angka kematian
mencapai 480.000 dari penggunaan tembakau dan paparan asap rokok atau
lebih dikenali sebagai secondhand smoke sehingga menjadi penyebab utama
kematian yang dapat dicegah di negara Amerika Serikat.21Sebuah studi oleh
American Cancer Society menemukan bahwa penggunaan rokok kandungan
tar yang rendah mungkin menjadi penyebab adenokarsinoma.12

3. Penyakit Saluran Pernapasan
Merokok merupakan penyebab utama terjadinya penyakit paru-paru yang
bersifat kronis dan obstruktif seperti bronchitis dan empisema. Gejala yang

Universitas Sumatera Utara

timbul berupa batuk kronis, berdahak, dan gangguan pernapasan yang sering
dijumpai pada perokok.1 Penderita episema sering mengalami bronkitis
secara berulang dan cenderung menderita kegagalan paru-paru dan jantung.11
2.2.8. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok
Perilaku merokok merupakan perilaku yang amat bahaya bagi kehatan namun
masih banyak orang yang melakukannya. Bahkan anak-anak berusia muda mulai
merokok untuk kemauan sendiri.1 Perilaku merokok merupakan fungsi dari
lingkungan dan individu, selain dari faktor-faktor dari dalam diri. Survei Yayasan
Jantung Indonesia mengatakan bahwa merokok tahap awal dilakukan dengan temanteman berjumlah 70% dan 2% di antaranya hanya merokok untuk mencoba.
Prevalensi orang tua merokok berjumlah 73% bagi ayahnya yang merokok sedangkan
ibu yang merokok 8%. Terdapat tiga faktor penyebab perilaku merokok pada remaja
yaitu untuk kepuasan psikologis, sikap permisif orang tua terhadap perilaku merokok
remaja, dan pengaruh teman sebaya.15
Terdapat banyak faktor-faktor yang menyebabkan seseorang merokok22,
antara lainnya:
1. Pengaruh Orang Tua
Remaja perokok adalah anak-anak yang berasal dari rumah tangga yang tidak
bahagia atau keluarga yang permisif, dimana orang tuanya tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya cenderung lebih mudah terlibat dengan rokok
dibandingkan dengan keluarga yang konservatif dimana keluarga menjaga
dan memperhatikan anak-anaknya. Perilaku merokok lebih banyak didapati
pada remaja yang tinggal dengan satu orang tua (Single Parent).22

2. Pengaruh Teman Sebaya
Berbagai kajian telah menunjukkan bahwa mahasiswa yang masih tergolong
remaja mempunyai teman-temannya yang merokok lebih mungkin merokok

Universitas Sumatera Utara

berbanding sebaliknya. Terdapat dua kemungkinan yang terjadi dari fakta
tersebut, yang pertama remaja tersebut terpengaruh oleh teman-temannya
atau sebaliknya. Rokok membuat mereka merasa lebih diterima oleh banyak
orang.

3. Faktor kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Secara kepribadian, kondisi
mental yang sedang menurun seperti stres, gelisah, takut, kecewa, dan putus
asa sering mendorong orang untuk menghisap asap rokok. Mereka merasa
lebih tenang dan lebih mudah melewati masa-masa sulit setelah merokok.

4. Pengaruh Iklan
Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat menarik para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk
melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan. Banyak
iklan rokok di media massa dan elektronik mendorong rasa ingin tahu
penonton termasuk mahasiswa tentang produk rokok.22
2.2.9. Dampak Perilaku Merokok
Perilaku merokok mempunyai dua dampak, yaitu dampak positif dan dampak
negatif.
a. Dampak Positif
Merokok menimbulkan dampak positif yang sangat sedikit bagi
kesehatan. Perokok mengatakan bahwa merokok dapat menghasilkan
mood positif dengan merokok dan dapat membantu individu untuk
menghadapi keadaan-keadaan yang sulit.23

Universitas Sumatera Utara

b. Dampak Negatif
Perilaku merokok dapat dihubungkan dengan kanker paru. Merokok
juga dikaitkan dengan penyakit jantung koroner (PJK) dan kanker lain
seperti

tenggorokan,

perut,

dan

usus.

Rokok

tidak

hanya

menyebabkan kematian secara langsung tetapi dapat mendorong
munculnya penyakit yang akan menyebabkan kematian.23 Berbagai
penyakit yang dapat dipicu karena merokok, antara lain penyakit
kardiovaskular, neoplasma (kanker), peningkatan tekanan darah,
penyakit saluran pernafasan (bronkitis dan empisema), penurunan
fertilitas (kesuburan) dan nafsu seksual, gangguan pembuluh darah,
ambliopia (penglihatan kabur), memperpendek umur serta polusi
udara dalam ruangan sehingga terjadi iritasi mata, hidung, dan
tenggorokan.1
2.3. Mahasiswa
2.3.1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi.14
Mahasiswa didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.Mahasiswa dinilai memiliki tingkat
intelektualitas yang tinggi, kerencanaan dalam bertindak dan kecerdasan dalam
berpikir. Mahasiswa umumnya masih tergolong usia remaja, yaitu 18-21 tahun.24
Istilah remaja atau adolescenceumumnya berasal dari kata Latin adolescere
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Remaja adalah masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, dan sosial-emosional dan biasanya mulai antara usia 10-13 tahun
dan berakhir antara usia 18-22 tahun.25 Menurut World Health Organization (WHO),
remaja (adolescence) dikategorikan sebagai mereka yang berusia 10-19 tahun

Universitas Sumatera Utara

sementara United Nations menyatakan bahwa anak muda (youth) mencakupi usia 1524 tahun.26,27
Remaja dikategorikan berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, yaitu
masa remaja (early adolescence), masa remaja madya (middle adolesence) dan masa
remaja akhir (late adolescence).25
a. Remaja awal
Masa remaja awal menunjuk kira-kira 12-15 tahun. Pada tahap ini,
tahap nalar dan kesadaran diri berkembang, bersamaan dengan
melimpahnya energi fisik. Kepekaan yang berlebihan ini ditambah
dengan berkurangnya pengendalian terhadap ego, menyebabkan
remaja sulit mengerti oleh orang dewasa.25
b. Remaja madya
Pada tahap ini, remaja berusia 15-18 tahun dan sangat membutuhkan
teman-teman dan kecenderungan narsistik yaitu mencintai dirinya
sendiri dengan cara lebih menyukai teman-teman yang mempunyai
sifat yang sama dengan dirinya.
c. Remaja akhir
Tahap dimana remaja berusia 18-24 tahun dan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan baik dari segi fisik maupun
psikososial. Remaja lebih minat pada karir, pacaran, dan eksplorasi
identitas seringkali lebih nyata pada tahp remaja akhir. Pertumbuhan
kognitif pada tahap ini, antaranya pemikiran abstrak, bertindak secara
luas dan memandang masalah secara komprehensif.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1 Karakteristik perkembangan remaja25
Masa Perkembangan
Remaja Awal/Akhir

Karakteristik/Deskripsi
Masa perkembangan transisi antara remaja dan
dewasa dan bermula usia 10-13 tahun dan
berakhir 18-24 tahun.

Pemuda

Masa transisi antara remaja dan dewasa yang
merupakan

ketidakpastian

ekonomi

dan

pribadi.Masa ini berlangsung antara 2-8 tahun
atau lebih lama lagi.
Dewasa Muda

Waktu pembentukan kemandirian ekonomi dan
pribadi.

2.3.2 Mahasiswa dan Perilaku Merokok
Konsumsi rokok di kalangan mahasiswa yang di Indonesia cenderung
meningkat setiap tahun.Walaupun ternyata jelas rokok membawa dampak buruk dan
membahayakan kesehatan , namun kebiasaan merokok cenderung meningkat pada
kalangan mahasiswa.28 Perilaku merokok pada mahasiswa biasanya mulai pada
setelah usia 10 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 13-14 tahun.25
Keluarga adalah aspek dukungan sosial yang penting bagi remaja, bahkan
tingkah laku sehat yang positif dapat dilakukan apabila remaja mengembangkan
perasaan otonomi dalam keluarga.Teman sebaya merupakan aspek yang terpenting
dalam kehidupan mahasiswa karena mahasiswa menghabiskan lebih banyak waktu
dengan teman sebaya banding dengan orang tua dan keluarga.Remaja yang memiliki
kemampuan terbatas seringkali melakukan tingkah laku yang beresiko karena
desakan teman sebaya seperti merokok. Pengaruh iklan juga memiliki kekuatan yang
besar karena remaja mudah terpengaruh dengan iklan rokok.25

Universitas Sumatera Utara