Asuhan Keperawatan Pada Tn. S dengan Prioritas Masalah Gangguan Kebutuhan Dasar Imobilisasi di Kec.Medan Amplas. Desa Harjosari II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai keseluruhan yang komplit, independen, dan holistik,
yang secara biologis, psikologis, sosial, dan spiritual tidak dapat dipisahkan. Teori
Handerson mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yaitu, bernafas secara
normal, makan dan minum yang cukup, eleminasi, bergerak, dan mempertahan
posisi yang dikehendaki (mobilisasi), memilih cara berpakaian, berpakaian dan
melepas pakaian, memepertahankan temperatur suhu tubuh dalam rentang normal,
menjaga tubuh tetap bersih dan rapi, menghindari bahaya dari lingkungan,
berkomunikasi dengan orang lain, beribadah menurut keyakinan, bekerja yang
menjanjikan prestasi, bermain, dan berpartisipasi dalam bentuk rekreasi, belajar,
dan menggali ilmu pengetahuan (Potter dan Perry, 2005).
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang
melakukan aktivitas, seperti berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas
seseorang tidak lepas dari keadekuatan sistem pernafasan dan sistem
muskuloketal. Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak, manusia
memerlukan energi untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidup (Tarwoto dan
Wartonah, 2010). Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu
untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (Hidayat, 2009).
Perubahan tingkat mobilisasi fisik dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan resiko terjadinya gangguan tubuh. Gangguan yang mungkin
1
terjadi antara lain, gangguan sistem: respiratori,kardiovaskuler,muskuloskeletal,
eleminasi, hingga kehilangan fungsi motorik. Sehingga gangguan mobilitas
membutuhkan penanganan yang cepat dan komprenhensif. Pengguna proses
keperawatan, aplikasi kritis anatomi dan fisiologi, dan pengalaman dengan pasien
memungkinkan perawat mengembangkan rencana keperawatan secara individual
untuk pasien yang mengalami gangguan mobilisasi dan juga beresiko. Rencana
keperawatan dibuat untuk meningkatkan status fungsional pasien, meningkatkan
perawatan mandiri, mempertahankan kondisi pisikologis, dan mengurangi bahaya
imobilisasi (Potter dan Perry, 2005).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan keperawatan pada Tn.S
dengan prioritas masalah gangguan kebutuhan dasar mobilisasi di
kecamatan medan amplas kelurahan harjosari II.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mengkaji asuhan keperawatan pada Tn.S dengan gangguan
mobilisasi
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.S dengan
gangguan mobilisasi
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada Tn.S denagan
gangguan mobilisasi
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan pada Tn.S dengan
gangguan mobilisasi
2
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Tn.S dengan gangguan
mobilisasi
C. Manfaat
Hasil asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,
praktik keperawatan, pendidikan keperawatan, dan bagi penelitian keperawatan
a. Pendidikan keperawatan
Hasil penulisan ini dapat memberikan informasi kepada dosen, mahasiswa,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia.
b. pelayan keperawatan
Bermanfaat bagi pelayan keperawatan khususnya dalam memberikan
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi hingga evaluasi keperawatan pada gangguan
mobilisasi, sehingga dapat memberikan pelayanan secara holistik kepada
pasien di komunitas.
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai keseluruhan yang komplit, independen, dan holistik,
yang secara biologis, psikologis, sosial, dan spiritual tidak dapat dipisahkan. Teori
Handerson mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yaitu, bernafas secara
normal, makan dan minum yang cukup, eleminasi, bergerak, dan mempertahan
posisi yang dikehendaki (mobilisasi), memilih cara berpakaian, berpakaian dan
melepas pakaian, memepertahankan temperatur suhu tubuh dalam rentang normal,
menjaga tubuh tetap bersih dan rapi, menghindari bahaya dari lingkungan,
berkomunikasi dengan orang lain, beribadah menurut keyakinan, bekerja yang
menjanjikan prestasi, bermain, dan berpartisipasi dalam bentuk rekreasi, belajar,
dan menggali ilmu pengetahuan (Potter dan Perry, 2005).
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang
melakukan aktivitas, seperti berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas
seseorang tidak lepas dari keadekuatan sistem pernafasan dan sistem
muskuloketal. Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak, manusia
memerlukan energi untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidup (Tarwoto dan
Wartonah, 2010). Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu
untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (Hidayat, 2009).
Perubahan tingkat mobilisasi fisik dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan resiko terjadinya gangguan tubuh. Gangguan yang mungkin
1
terjadi antara lain, gangguan sistem: respiratori,kardiovaskuler,muskuloskeletal,
eleminasi, hingga kehilangan fungsi motorik. Sehingga gangguan mobilitas
membutuhkan penanganan yang cepat dan komprenhensif. Pengguna proses
keperawatan, aplikasi kritis anatomi dan fisiologi, dan pengalaman dengan pasien
memungkinkan perawat mengembangkan rencana keperawatan secara individual
untuk pasien yang mengalami gangguan mobilisasi dan juga beresiko. Rencana
keperawatan dibuat untuk meningkatkan status fungsional pasien, meningkatkan
perawatan mandiri, mempertahankan kondisi pisikologis, dan mengurangi bahaya
imobilisasi (Potter dan Perry, 2005).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan keperawatan pada Tn.S
dengan prioritas masalah gangguan kebutuhan dasar mobilisasi di
kecamatan medan amplas kelurahan harjosari II.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mengkaji asuhan keperawatan pada Tn.S dengan gangguan
mobilisasi
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.S dengan
gangguan mobilisasi
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada Tn.S denagan
gangguan mobilisasi
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan pada Tn.S dengan
gangguan mobilisasi
2
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Tn.S dengan gangguan
mobilisasi
C. Manfaat
Hasil asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,
praktik keperawatan, pendidikan keperawatan, dan bagi penelitian keperawatan
a. Pendidikan keperawatan
Hasil penulisan ini dapat memberikan informasi kepada dosen, mahasiswa,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia.
b. pelayan keperawatan
Bermanfaat bagi pelayan keperawatan khususnya dalam memberikan
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi hingga evaluasi keperawatan pada gangguan
mobilisasi, sehingga dapat memberikan pelayanan secara holistik kepada
pasien di komunitas.
3