2. PENGUMPULAN dan EVALUASI Bukti

1

AUDIT INVESTIGATIF - PKKN
PENGUMPULAN DAN EVALUASI
BUKTI
Disampaikan oleh :

HASOLOAN MANALU

Koordinator Pengawasan Bidang Investigasi I
Pada Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah

Definisi Audit Investigatif


Audit investigatif dapat didefinisikan sebagai
kegiatan pengumpulan fakta-fakta dan buktibukti yang dapat diterima dalam sistem hukum
yang berlaku di Indonesia dengan tujuan untuk
mengungkapkan terjadinya kecurangan (fraud).




Perbedaan yang paling mendasar antara audit
investigatif dengan jenis audit lainnya terletak
pada tujuan audit, yaitu untuk mengungkapkan
kecurangan (fraud), bukan memberikan opini
atau pendapat tentang kecurangan yang diduga
terjadi

Apa Definisi Bukti ?
• Segala informasi yang digunakan oleh auditor dalam
rangka menentukan informasi yang diaudit sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan (Arens & Loebbeccke)
• Sesuatu yang dapat membuktikan (Lawrence B.
Sawyer)
• “Anything that relates to the proving or disproving of a
fact or consequence” (Fraud Examiners Manual 2012)

Harus dapat diuji
Fakta-fakta berkaitan dengan kecurangan
yang diungkapkan dalam laporan hasil audit

investigatif harus dapat diuji dengan buktibukti
yang
diperoleh
selama
audit
investigatif berlangsung



Agar hasil audit investigatif dapat
ditindaklanjuti dalam proses hukum,
maka bukti-bukti tersebut harus sesuai
dengan aturan hukum yang berlaku



Mengapa batasan bukti harus ketat
Antara lain adalah sebagai akibat dari:
1. Seriusnya dampak yang akan dihadapi
oleh pihak-pihak yang terlibat dan

bertanggungjawab
dalam
kejadian
kecurangan tersebut.
2. Di samping itu auditor dapat pula
menghadapi tuntutan hukum dari pihak
yang merasa dirugikan akibat kesalahan
auditor yang mengambil simpulan dari
fakta-fakta yang tidak lengkap

6

PENGUMPULAN BUKTI

Pengumpulan Bukti
7



Tujuan fase pengumpulan bukti ini adalah

meyakinkan
bahwa
bukti-bukti
yang
diperoleh selama fase identifikasi masalah
dapat diandalkan atau tidak (misleading).



Jika dianggap misleading, maka suatu
evaluasi harus dibuat untuk menentukan
apakah rencana audit harus diselesaikan
sebagaimana telah ditetapkan sebelumnya
atau
mempertimbangkan
kembali
kepentingan meneruskan audit.

Tiga ketentuan yang mengatur masalah bukti


1. UU No. 8 tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana (KUHAP),
2. UU No. 20 tahun 2001 tentang
Perubahan atas UU No. 31 tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
3.UU No. 25 tahun 2003 tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang

Pasal 42 UU Nomor 10 tahun 1998.



Informasi
yang
menyangkut
perbankan harus diperoleh dan
diperlakukan sesuai dengan caracara yang ditetapkan dalam undangundang dan atau ditetapkan oleh
otoritas perbankan.


PROSEDUR >< STANDAR
PROSEDUR AUDIT

BUKTI

STANDAR

10

PEMERIKSAAN
FISIK

CUKUP

KONFIRMASI
INSPEKSI
DOKUMEN
OBSERVASI
TANYA JAWAB


Teknik
Audit

LHAI
&

KOMPETEN

LHAPKKN
RELEVAN

ANALITIS

10

Physical examination





Pemeriksaan/inspeksi atau penghitungan
terhadap fisik aset/aktiva berwujud dari
auditan.
Tujuan untuk menguji kebenaran jumlah,
kepemilikan dan kualitas.
Dapat dikembangkan penyidik :
• Keterangan saksi
• Surat
• Keterangan Ahli

Pendapat Ahli Lain
1.
2.

AUDITOR TIDAK KOMPETEN UNTUK HAL DILUAR KEAHLIANNYA.
CEK FISIK YANG DILAKUKAN AUDITOR ADALAH BERSIFAT OBSERVASI.

GUNAKAN

TOLAK


• auditor harus memastikan bahwa persepsi ahli
teknik harus sama dengan auditor mengenai apa
yang akan dihitung.
• Auditor tidak boleh memberikan pendapat atas
penghitungan yang dilakukan oleh ahli teknik.
• Auditor tidak boleh meyakini sebagian dan
menggunakannya serta menolak sebagian yang lain
dan tidak menggunakannya
12

Confirmation




Bukti Audit berupa jawaban tertulis dari
pihak ketiga yang independen dlm
rangka memverifikasi keakuratan data
yang diperoleh.

Contoh : Untuk membuktikan adanya
Konfirmasi
tertulis
= Bukti surat yg
aktiva• atau
kewajiban.
didukung bukti lain yg sah (psl 187 huruf d
KUHAP)
• Perlu dicatat bahwa dari sisi hukum acara
pidana,
wawancara
yang
mendukung
konfirmasi tersebut harus dituangkan dalam
bentuk berita acara pemeriksaan oleh
penyidik. Artinya pengembangan bukti

Documentation



bukti audit yang didapat dari hasil
pengujian yang dilakukan oleh auditor
terhadap dokumen dan catatan yang
mendukung
informasi
• Dalam praktek
di audit.
sidang pengadilan,
setiap dokumen tersebut harus asli.
• Dari sisi hukum pidana, agar fotocopy
tersebut dapat diterima sebagai alat
bukti
yang
mendukung
dakwaan,
fotocopy tersebut harus di-legalisasi oleh
pejabat yang berwenang (bisa dari
auditan atau di luar auditan).

Observation
Penggunaan indera untuk menilai aktivitas
tertentu.
 Masih memerlukan bukti lain.
• Dalam pengungkapan dugaan
tindak pidana korupsi atau
tindak pidana pencucian uang,
hasil observasi yang dituangkan
dalam kertas kerja audit dapat
digunakan oleh hakim sebagai
bukti petunjuk.


Inquires of the clients


Bukti audit berupa informasi lisan
atau tulisan yang bersumber dari
auditan
sebagai
jawaban
atas
pertanyaan yang diajukan auditor.

• Tanya jawab yang dapat menjadi
alat bukti keterangan saksi hanya
dapat dilakukan penyidik dalam
bentuk berita acara permintaan
keterangan
dalam
tahap
penyidikan.
• Auditor
(di
Indonesia)
tidak
mempunyai
kewenangan
untuk

Reperformance


jenis bukti audit yang diperoleh
dengan cara melakukan pengecekan
kembali terhadap suatu sample
perhitungan
dan
pemindahan
informasi yang dilakukan auditan
dalam
periode
yang diaudit.
• Dalam
pengungkapan
dugaan tindak
pidana korupsi atau tindak pidana
pencucian uang, apa yang dilakukan
auditor dapat dijadikan alat bukti
petunjuk bagi hakim.

Analytical procedures


bukti audit yang diperoleh melalui
perbandingan
antara
satu
data/informasi
dengan
data/informasi lain.
• Dari hasil perbandingan tersebut auditor
dapat menyimpulkan apakah suatu
transaksi mengandung kejanggalan atau
tidak.

• Hasil dari prosedur analisis biasanya
menghasilkan suatu indikasi. Auditor
perlu membuktikan kebenaran material
atas indikasi tersebut.

Kriteria
Pengumpulan Bukti
KOMPETEN

RELEVAN
Bukti dianggap relevan jika bukti tersebut
merupakan salah satu ba-gian dari
rangkaian bukti-bukti (chain of evidence)
yang menggambarkan suatu proses
kejadian atau jika bukti tersebut secara
tidak langsung me-nunjukkan kenyataan
dilakukan atau tidak dilakukannya suatu
perbuatan.

KOMPETEN

• Bukti diproduksi oleh pihak
yang kompeten
• Bukti diperoleh dengan cara
yang sah

CUKUP

Bukti
audit
yang
cukup
berkaitan
dengan jumlah bukti
yang dapat dijadikan
dasar untuk menarik
suatu simpulan audit.

Jenis-Jenis Bukti Audit berdasarkan
tingkatannya


Bukti Utama (Primary evidence)
 Bukti asli yang menunjang secara langsung suatu transaksi/
kejadian
 Mempunyai kepastian yang paling kuat atas fakta



Bukti sekunder (secondary evidence)
 Lebih rendah tingkatannya dari bukti utama dan tidak
disamakan keandalannya
 Dapat menjadi bukti bila bukti utama tidak ditemukan atau
dapat dibuktikan bahwa bukti ini merupakan cerminan dari
bukti utama



Bukti Langsung (Direct evidence)
 Membuktikan fakta tanpa kesimpulan ataupun anggapan
 Dikuatkan oleh pihak-pihak yang menyaksikan sendiri
 Misalnya bukti transfer/cek yang berhubungan langsung
dengan tindak pidana

Jenis-Jenis Bukti Audit (lanjutan…)


Bukti tidak Langsung
(Circumstantial evidence)







Tidak langsung mengungkapkan suatu pelanggaran
Biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman,
pengamatan yang bertalian dengan kasus
Misalnya panitia penerimaan barang tidak melakukan
pengecekan terlebih dahulu dapat membuktikan bahwa
ada kemungkinan barang yang diadakan tidak sesuai
dengan spek

Bukti Statistik (statistical evidence)



Membantu analisis auditor dalam menguatkan suatu
simpulan atau pendapat
Misalnya pengeluaran pada akhir tahun lebih besar

JENIS BUKTI AUDIT berdasarkan bentuk
Bukti
Fisik

Diperoleh melalui pengamatan orang, property dan kejadian :
observasi pengamat, foto bagan, peta
Object : aset perusahaan
Substances: bahan materi , zat kimia
Traces (Jejak) : Cat, Noda, sidik jari
Impresions : Kesanseperti tanda luka, bekas ban mobil

Bukti
Dokumen

Berasal dari eksternal maupun internal
Eksternal : Surat/memorandum yang diterima klien, faktur
pemasok, lembar pengemasan
Internal : Catatan Akuntansi, salinan korespondensi, Laporan
penerimaan email dll  Internal Control ?

Bukti
Kesaksian

Berupa surat atau pernyataan sebagai jawaban atas perntanyaan.
jika memungkinkan didukung bukti dokumentasi atau fisik
(Dari pihak ke 3 yg didapat karena diminta oleh auditor dan
didokumentasikan (konfirmasi, bukti lisan, spesialis).

Bukti
Analisa

Diperoleh dgn melakukan analisis atas data auditan, dgn metode yg
diakui (rasio, perhitungan)

Sumber Bukti











Saksi
Departemen/Instansi/Unit Kerja auditan
Instansi Pemerintah terkait
Perusahaan / Badan-badan Swasta
Informasi elektronik
Bukti forensik
Alat komunikasi elektronik
Tersangka
Kepolisian dan badan intelijen
Sumber informasi lain (publik)

Pengujian Dokumen/bukti






Salah satu cara pengumpulan bukti untuk
mengungkapkan
usaha-usaha
penyembunyian
kecurangan
(concealment) dengan cara merubah atau
mencatat bukti tidak sesuai dengan
seharusnya.
Kesulitan yang pada tahap ini adalah jika
seluruh transaksi yang berkaitan dengan
tindakan fraud telah diskenariokan untuk
dirubah sejak sumber dokumen hingga
pelaporannya.
Fraud
auditor
harus
mewaspadai
terjadinya,
penghilangan
dokumen,

28

EVALUASI BUKTI

Evaluasi Bukti



Mencakup; relevansi, dapat diterima dan kompetensi bukti.
Suatu tahap dimana kegiatan pengujian bukti dinyatakan
cukup atau perlu perluasan sebagai respon terhadap adanya
informasi tambahan sebelum membuat simpulan atau
penyusunan laporan.

Pada dasarnya dilakukan apabila seluruh bukti yg
terkait telah diperoleh.
 Ditujukan untuk menilai apakah suatu kasus terbukti
atau tidak terbukti kebenarannya.
 Evaluasi dapat dilakukan secara berkala untuk menilai
kesesuaian hipotesis terhadap fakta kenyataan yg ada.
 Dapat
menunjukkan
perlu
atau
tidaknya
pengembangan suatu bukti.


Hal yang perlu diantisipasi dalam
melakukan
evaluasi
bukti,
yaitu
mengenai urutan proses kejadian
(Sequence)
dan
kerangka
waktu
kejadian (Time Frame)

(Flowchart Modus Operandi) atau dalam
bentuk naratif yang menggambarkan
kronologi fakta kejadian

Penyajian Bukti



Simpulan Fakta dan Proses Kejadian



Tuduhan Penyimpangan/fraud



Flow Chart /Modus Operandi



Berita Acara Hasil Klarifikasi



Pernyataan dan Pengakuan



Pernyataan Ahli



Daftar Bukti yang Diperoleh
(idealnya sejalan dengan butir 1)

Terima Kasih