Pengaruh Pengalaman dan Sikap Profesional Auditor terhadap Pengumpulan Bukti Audit.

(1)

ix

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Pengaruh Pengalaman dan Sikap Profesional Auditor terhadap Pengumpulan Bukti Audit

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji baik secara bersama-sama maupun secara parsial pengaruh dari pengalaman dan sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif explanatory dengan mengunakan pendekatan survey. Responden yang menjadi sampel adalah auditor yang bekarja pada 9 Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Objek dalam penelitian ini adalah pengalaman auditor dan sikap profesional auditor sebagai variabel independen serta bukti audit sebagai variabel dependen. Pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur. Hasil yang diperoleh bahwa pengalaman dan sikap profesional secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit dan secara individual, pengalaman auditor memberi pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit. Sedangkan sikap profesional auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa auditor yang bekerja pada 9 Kantor Akuntan Publik yang diteliti, pengalaman dan sikap profesional auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit.


(2)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The impact of Auditor’s Experience and Professional Behavior Toward in Collecting Audit Evidence

The objective of this research is to find and analyze simultaneously and

partially the impact of auditor’s experience and professional behavior toward in

collecting audit evidence.

This research is an explanatory descriptive one based on a survey method. Where population taken from auditor who worked in 9 Public Accountan Firm in Bandung. Data were collected through questionnaires. The object of this research

is auditor’s experience and auditor’s professional behavior as independent

variable also competence audit evidence as dependen variable. The research hypothesis were tested using path analysis. The result of the test showed that

auditor’s experience and professional behavior simultaneously have significant

impact toward in collecting audit evidence. In partially, auditor’s experience have

significant impact toward in collecting audit evidence. Whereas the auditor’s

professional behavior do not have significant impact partially toward in collecting audit evidence.

The research concludes that auditor who work in 9 Public Accountant

Firm in Bandung, auditor’s experience and professional behavior have significant

impact toward in collecting audit evidence.


(3)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….. i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……… iii

KATA PENGANTAR………. iv

ABSTRAK……… vii

ABSTRACT……….. viii

DAFTAR ISI……………... ix

DAFTAR TABEL…………….. xiv

DAFTAR GAMBAR……….. …….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN……………... xviii

BAB I PENDAHULUAN……………... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian……… 1

1.2 Identifikasi Masalah………..……... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………..………...7

1.4 Kegunaan Penelitian……… 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 9

2.1 Kajian Pustaka... ... 9


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Pengertian Auditing………... 10

2.1.1.2 Jenis-jenis Audit………... 12

2.1.1.3 Proses Audit……….. 14

2.1.1.4 Jenis-jenis Auditor………. 17

2.1.2 Akuntan Publik……… 19

2.1.2.1 Profesi Akuntan Publik………. 19

2.1.2.2 Hirarki Organisasi Kantor Akuntan Publik………. 20

2.1.2.3 Jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik……… 23

2.1.3 Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)………. 29

2.1.4 Pengalaman Auditor………. 33

2.1.5 Sikap………. 41

2.1.6 Profesionalisme………. 43

2.1.6.1 Pengertian Profesionalisme……… 43

2.1.6.2 Sikap Profesional Auditor... 46

2.1.7 Bukti Audit………... 49

2.1.7.1 Pengertian Bukti Audit……….. 49

2.1.7.2 Pengumpulan dan Keputusan Bukti Audit………... 50

2.1.7.3 Jenis-jenis bukti audit……… 53


(5)

xiii

Universitas Kristen Maranatha 2.1.9 Hubungan Pengalaman dan Sikap Profesional

Auditor dengan Pengumpulan Bukti Audit

yang Kompeten... 59

2.2 Kerangka Pemikiran……….………66

2.3 Pengembangan Hipotesis………... ……... 67

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... ... 68

3.1 Objek Penelitian... 68

3.2 Metode Penelitian... ... 69

3.2.1 Jenis Penelitian... 69

3.2.2 Penentuan Populasi... ... 70

3.2.2.1 Penentuan Sampel... ... 71

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data... ... 71

3.2.4 Rancangan pengujian Hipotesis……….... ……... 72

3.2.5 Operasionalisasi Variabel………. ……... 73

3.2.6 Teknik Pengembangan Instrumen... 76

3.2.7 Pengujian Instrumen... ... 76

3.2.7.1 Uji Validitas... ... 77

3.2.7.2Uji Reliabilitas... 78

3.2.8 Transformasi data... 78


(6)

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 87

4.1 Analisis Hasil Pengolahan Data……….. 87

4.1.1 Gambaran Umum Responden……… 88

4.1.2 Pengujian Data……….. 89

4.1.2.1 Demografi Responden………... 78

4.1.2.2 Pengujian Validitas……… 97

4.1.2.3 Pengujian Reliabilitas……… 101

4.1.3 Deskriptif Data Penelitian………. 101

4.1.3.1 Analisis Deskriptif Tanggapan Responden atas Variabel Pengalaman Auditor (X1)……….. 102

4.1.3.2 Analisis Deskriptif Tanggapan Responden atas Variabel Sikap Profesional (X2)……….……... 106

4.1.3.3 Analisis Deskriptif Tanggapan Responden atas Variabel Bukti Audit Yang Kompeten (Y)……… 110

4.1.4 Pengujian Hipotesis………. 116

4.1.4.1 Besar Pengaruh Pengalaman Auditor dan Sikap Profesional Auditor terhadap Pengumpulan Bukti Audit yang Kompeten……… 123


(7)

xv

Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 128

5.1 Kesimpulan……….. 128

5.2 Saran……… 129

5.2.1 Saran untuk pihak KAP dan auditor-auditornya………...……... 129

5.2.2 Saran untuk peneliti selanjutnya... 130

DAFTAR PUSTAKA... ... 131


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkat dan Tanggung Jawab Staf……….….. 22

Tabel 3.1 Data Responden KAP di Bandung………. 74

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel X... 75

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Y... 83

Tabel 3.4 Tingkat keeratan Hubungan Korelasi... 72

Tabel 4.1 Daftar Kuesioner Yang Kembali………... 87

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia……….. 89

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 90

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan………91

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja……… 92

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Menempuh Pendidikan Berkelanjutan... 93

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jabatan/Level Auditor……….. 94

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Menduduki Jabatan……… 95


(9)

xvii

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Pengalaman Melakukan Tugas Audit……….. 96 Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Variabel Pengalaman Auditor……….. 98 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Variabel Sikap Profesional……… 99 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Variabel Bukti Audit Yang Kompeten……….. 99 Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas……… 101 Tabel 4.14 Skor Jawaban Responden

Atas Variabel Pengalaman Auditor…………..………. 103 Tabel 4.15 Distribusi Skor Tanggapan Responden

Atas Variabel Pengalaman Auditor………... 104 Tabel 4.16 Skor Jawaban Responden

Atas Variabel Sikap Profesional Auditor……….. 107 Tabel 4.17 Distribusi Skor Tanggapan Responden

Atas Variabel Sikap Profesional……… 108 Tabel 4.18 Skor Jawaban Responden

Atas Variabel Bukti Audit Yang Kompeten……….. 111 Tabel 4.19 Distribusi Skor Tanggapan Responden

Atas Variabel Bukti Audit Yang Kompeten……….. 112 Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Variabel PBV……….. 120 Tabel 4.21 Pengujian Hipotesis Parsial……….. 121


(10)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe Auditing, Auditor, dan Pekerjaan Mereka……… 17 Gambar 2.2 Hubungan Antara Standar Auditing,

Jenis Bukti, dan Keempat Keputusan Bukti Audit… ……... 66 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran……… 57

Gambar 3.1 Model Diagram Jalur Pengujian Hipotesis Penelitian... 71 Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Usia……….. 90 Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin………. 91 Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Pendidikan……….. 92 Gambar 4.4 Diagram Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Lama Bekerja……… 93 Gambar 4.5 Diagram Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Status Menempuh Pendidikan Berkelanjutan... 94 Gambar 4.6 Diagram Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Jabatan/Level Auditor……… 95 Gambar 4.7 Diagram Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Lama Menduduki Jabatan………... 96 Gambar 4.8 Diagram Distribusi Frekuensi Responden


(11)

xix

Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.9 Diagram Konseptual Analisis Jalur……….. 116

Gambar 4.10 Bagan Koefisien Jalur

Variabel X1 dan Variabel X2 terhadap Variabel Y... 119 Gambar 4.11 Kurva Uji-t untuk Uji Hipotesis X1 terhadap Y……… 104 Gambar 4.12 Kurva Uji-t untuk Uji Hipotesis X2 terhadap Y……… 122


(12)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: KUESIONER PENELITIAN……… 134

Lampiran 2: DATA ORDINAL HASIL PENELITIAN……… 142

Lampiran 3: DATA INTERVAL………... 143

Lampiran 4: HASIL PERHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS……….. 144

Lampiran 5: HASIL PERHITUNGAN OUTPUT SPSS……….. 146

Lampiran 6: CRITICAL VALUES t (Two-Tailed)………... 152

Lampiran 7: CRITICAL VALUES F(0,05)……….. 157


(13)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tumbuh berkembangnya profesi auditor di dalam suatu negara akan seiring dengan tumbuhnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Perusahaan tumbuh sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya saja akan tetapi mulai memerlukan modal kreditur maka timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hokum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat. Untuk itu jasa auditor mulai diperlukan dan berkembang. Dari profesi auditor inilah calon kreditor dan investor begitu membutuhkan jasa audit yang tiada lain adalah kantor akuntan publik, ini dikarenakan kantor akuntan publik terdiri dari para auditor independen yang artinya bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam mempertanggungjawabkan keuangan yang bersangkutan.

Fenomena yang dapat diambil adalah melihat kasus Enron, membawa beberapa KAP beserta partnernya yang terlibat telah dikenakan sanksi oleh United State Securities Exchange Commision (US.SEC), kejadian di Amerika memicu Direktorat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Departemen Keuangan Republik Indonesia melakuukan peer review dan berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 45 akuntan publik dengan 30 kantor akuntan publik (KAP) dari 879 akuntan publik dari 426 KAP yang terdaftar. Hasil pemeriksaan masih menunjukkan


(14)

Universitas Kristen Maranatha Profesional Akuntan Publik (SPAP). Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut terdapat 40 persen akuntan publik dan 26 persen KAP yang diperiksa tahun 2003 dan telah dikenakan sanksi peringatan, 11 persen sanksi pembekuan dan 2 persen sanksi pencabutan izin praktik (IAI,2003:30)

Keadaan yang terjadi di Indonesia mengalami adanya perilaku auditor disfungsi karena melakukan kesalahan dalam proses audit dan melakukan audit tidak sesuai dengan standar profesional akuntan publik yang berlaku. Hal itu menyebabkan pembekuan izin untuk beberapa akuntan publik papan atas, Pembekuan tersebut atas putusan majelis penghormatan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Nama-nama akuntan publik yang dibekukan tersebut yaitu:

1. Andi B. Surya, pemimpin Kantor Akuntan Publik (KAP) Andi Iskandar dan rekan.

2. Roy Alanus Salaki (KAP Salaki & Salaki)

3. Johan Yoranouw (KAP Johan, Malonda, dan rekan) 4. Arief Hendrawinata (KAP Hendrawinata dan rekan) (sumber: Bisnis Indonesia. Senin, 18 November 2002)

Auditor adalah seorang yang dianggap ahli oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan keuangan sebuah perusahaan. Sebagai seorang ahli, auditor harus memiliki kemampuan yang memadai tentang teknik-teknik pemeriksaaan. Perubahan lingkungan yang dinamis di abad ke-21 ini menuntut profesi auditor untuk segera dapat mengantisipasikan diri dan organisasinya, dengan terus menerus melaksanakan pendidikan profesi berkelanjutan,


(15)

Bab 1 Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha penyempurnaan pola pendidikan akuntansi, peningkatan kerja sama akademisi dan praktisi, dan selalu mencoba melakukan harmonisasi praktisi profesi auditor sesuai dengan tujuan ekonomi masyarakatnya.

Pendidikan formal auditor independen dan pengalaman profesionalnya saling melengkapi satu sama lain. Setiap auditor independen yang menjadi penanggung jawab suatu perikatan harus menilai dengan baik kedua persyaratan profesional ini dalam menentukan luasnya supervisi dan review terhadap hasil kerja para asistennya. Perlu disadari bahwa yang dimaksudkan dengan pelatihan seorang profesional mencakup pula kesadarannya untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesinya, ia harus mempelajari, memahami, dan menerapkan ketentuan-ketentuan baru dalam prinsip akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.

Dalam Pernyataan Standar Auditing No. 4 (PSA No. 4; 2001) Standar

Umum pertama menyatakan “audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih

yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor”. Standar umum pertama menegaskan bahwa betapa pun tingginya kemampuan seseorang dalam bidang-bidang lain, termasuk dalam bidang bisnis dan keuangan, ia tidak dapat memenuhi persyaratan yang dimaksudkan dalam standar auditing ini, jika ia tidak memiliki pendidikan serta pengalaman memadai dalam bidang auditing.

Kepercayaan memakai jasa akuntan mendorong akuntan publik untuk dapat mempertahankan kualitas pekerjaannya. Ukuran dalam keberhasilan pelaksanaan tugas akuntan publik adalah seberapa besar atau sejauhmana para


(16)

Universitas Kristen Maranatha berapa banyak jumlah kecurangan yang berhasil ditemukan oleh akuntan publik.

Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, seorang auditor dituntut untuk mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas pemeriksaan tersebut. Bukti-bukti yang dikumpulkan harus cukup memadai untuk meyakinkan auditor dalam memberikan pendapatnya. Di samping itu juga dia harus mempertimbangkan tingkat kesesuaian bukti-bukti tersebut, menentukan kriterianya sesuai dengan standar yang berlaku umum.

Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan dalam bidang auditing, pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan formalnya, yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktik audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. Pelatihan ini harus secara memadai mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Asisten junior, yang baru masuk ke dalam karir auditing harus memperoleh pengalaman profesionalnya dengan mendapatkan supervisi memadai dan review terhadap hasil pekerjaan tersebut harus meliputi keanekaragaman praktik yang luas. Auditor independen yang memikul tanggung jawab akhir atas suatu perikatan, harus menggunakan pertimbangan matang dalam setiap tahap pelaksanaan supervisi dan dalam review terhadap hasil pekerjaan dan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat asistennya (SPAP;2001).


(17)

Bab 1 Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Dalam Pernyataan Standar Auditing No.7 (PSA No.7; 2001) Standar

Pekerjaan Lapangan ketiga menyatakan “bukti audit kompeten yang cukup harus

diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan

auditan”. Keputusan utama yang dihadapi auditor adalah penentuan jumlah bukti

yang memadai yang harus dikumpulkan untuk memastikan bahwa laporan keuangan auditor telah disajikan dengan wajar. Hal ini yang perlu dipertimbangkan mengingat dibutuhkannya biaya yang dikeluarkan sangat besar untuk mengaudit secara rinci dari laporan keuangan sehingga auditor diharapkan untuk yakin sepenuhnya, bahwa pendapat yang diberikan telah benar. Dia harus berpendirian bahwa pendapatnya benar, tanpa keragu-raguan sedikitpun. Dengan menggabungkan seluruh bukti audit secara keseluruhan, auditor dapat memutuskan untuk mengeluarkan laporan audit jika sudah tidak ada keraguan lagi di pihaknya. Jadi dengan demikian, auditor harus membuat keputusan mengenai barang bukti suatu audit dan harus dipertimbangkan baik kemampuan diberikan kesimpulan maupun biayanya.

Pengumpulan dan penilaian bukti audit secara objektif menuntut auditor mempertimbangkan kompetensi dan kecukupan bukti tersebut. Oleh karena bukti dikumpulkan dan dinilai selama proses audit, skeptisme profesional harus digunakan selama proses tersebut. Faktor pengalaman juga sangat menentukan kualitas pekerjaan dan sekaligus kualitas opini yang akan diberikan oleh auditor, dan dengan asumsi tidak ada faktor meyimpang yang menyebabkan kualitas pekerjaan auditor terganggu, diharapkan kasus seperti pembekuan izin terhadap


(18)

Universitas Kristen Maranatha auditor yang profesional dengan latar belakang pengalaman dan patuh terhadap profesi.

Harrel & Wright (1990) menyatakan bahwa kinerja para auditor dapat diukur oleh beberapa kriteria sikap pendukung guna menunjang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya yang terdiri atas : (Technical an Analytical Skills),

(Communication Skills), dan (Professional Characteristic). Dengan kinerja auditor meningkat, maka kualitas bukti audit yang dikumpulkan diharapkan akan semakin baik.

Dengan demikian, semakin auditor tersebut berpengalaman dan memiliki sikap profesional maka bukti audit yang dikumpulkan akan semakin kompeten. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi Universitas Kristen Maranatha Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi dengan judul “Pengaruh Pengalaman dan Sikap

Profesional Auditor Terhadap Pengumpulan Bukti Audit”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh secara simultan baik pengalaman maupun sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti?

2. Bagaimana pengaruh secara parsial pengalaman auditor terhadap pengumpulan bukti audit?


(19)

Bab 1 Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagaimana pengaruh secara parsial sikap profesional auditor terhadap

pengumpulan bukti audit?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan guna mencapai tujuan yaitu mengetahui:

1. Pengaruh secara simultan pengalaman dan sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit.

2. Pengaruh secara parsial pengalaman auditor terhadap pengumpulan bukti audit.

3. Pengaruh secara parsial sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Kantor Akuntan Publik, dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian dengan mengetahui ada tidaknya pengaruh pengalaman dan sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit yang kompeten, sehingga dapat menjadi masukan untuk menentukan rencana selanjutnya.

2. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan sebagai sarana pembanding ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama kuliah


(20)

Universitas Kristen Maranatha publik.

3. Bagi pihak lain, khususnya bagi perguruan tinggi, memberi tambahan pengetahuan untuk memperluas pandangan mengenai profesionalisme akuntan publik dan kualitas bahan bukti audit, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian selanjutnya


(21)

128 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi masalah, hasil penelitian, pengujian hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian hipotesis secara simultan atau bersama-sama terdapat pengaruh pengalaman dan sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit dengan kategori rendah. Berarti pengalaman dan sikap profesional auditor memiliki pengaruh namun tidak terlalu banyak terhadap pengumpulan bukti audit. Bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan sikap profesional auditor, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pengumpulan bukti audit dengan kategori sangat rendah. Berarti pengalaman auditor memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap pengumpulan bukti audit yang kompeten, baik secara langsung maupun tidak langsung yang melalui sikap profesional auditor. 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial tidak terdapat

pengaruh sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit dengan kategori sangat rendah. Berarti sikap profesional auditoizr auditor


(22)

Universitas Kristen Maranatha

yang kompeten, baik secara langsung maupun tidak langsung yang melalui sikap profesional auditor.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk pihak KAP dan auditor-auditornya

Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa secara simultan pengalaman auditor dan sikap profesional auditor terdapat pengaruh langsung secara signifikan terhadap pengumpulan bukti audit yang kompeten , secara parsial terhadap pengalaman auditor terdapat pengaruh langsung secara signifikan terhadap pengumpulan bukti audit, namun secara parsial terhadap sikap profesional auditor tidak terdapat pengaruh langsung secara signifikan terhadap bukti audit. Di dalam variabel pengalaman auditor, seorang auditor diharapkan memperbanyak pengalaman dalam audit untuk menambah pengetahuan mereka terhadap pelaksanaan audit terutama pengetahuan tentang bukti audit. Pendidikan profesional berkelanjutan (PPL) merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam tentang audit, oleh karena itu pihak KAP hendaknya mendukung para stafnya untuk mengikuti PPL ini. Selain itu diharapkan auditor memiliki sikap kritis untuk mempertanyakan dan mengevaluasi bukti audit agar diperoleh bukti-bukti yang meyakinkan yang nantinya dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, sehingga laporan auditor akan dikeluarkan lebih cepat dan akurat.


(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran 130

Universitas Kristen Maranatha 5.2.2 Saran untuk peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti topik ini secara lebih mendalam, maka peneliti menyarankan beberapa hal berikut:

1. Memperluas populasi penelitian agar hasil penelitian dapat lebih representatif.

2. Mencari dan menggunakan indikator lain untuk mengukur variabel-variabel yang telah ditetapkan.

3. Memperluas serta mengevaluasi secara lebih tepat pernyataan-pernyataan dalam kuesioner, agar pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili secara tepat variabel-variabel yang hendak diukur.

4. Melakukan pre-test agar yang menjadi responden penelitian lebih tepat sasaran.


(24)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Amrih, Pitoyo. 2002. Menanggapai Profesionalisme, [online]

,(http://www.pitoyo.com/ pitoyoamrih/index.php?option =com_

content&view=article&id=46 :menanggapi-profesionalisme&catid=36.htm. Diakses tanggal 22 April 2011).

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley. 2008. Auditing and

Assurance Service. 12th Edition. USA: Pearson Education. Alih bahasa:

Herman Wibowo. 2008. Auditng dan Jasa assurance: Pendekatan

Terintegrasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Azwar, Saifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Bagus, Lorens, 1991. Metafisika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Boyton, W.C & Walter G. Kell. 2001. Modern Auditing. 7th Edition. New York:

John Willey & Son Inc. Alih bahasa: Gina Gania. 2002. Modern Auditing.

Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman & Alan J. Winters. 1999. Auditing. 5th Edition.

USA: Harcourt Inc. Terjemahan Oleh: Sugiyarto, S.E., M.Sc & Ichan Setiyo

Budi, S.E.. 2002. Auditing. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Hughes, Richard L. 2009. Leadership: Enchancing The Lessons of Experience.

Boston: The McGraw-Hill Companies.

Suraida, Ida. 2003: Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman, Risiko Audit

terhadap Skeptisme Profesional Auditor dan ketepatan Pemberian Opini akuntan Publik, Disertasi tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesionalisme Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi 2004. Yogyakarta: BPFE.

Kaplan, Robert M. 1993. Psychological Testing, Principles, Application and

issues, 3th Edition, University of California, Brooks/Cole Publishing Comp, San Diego.

Ludigdo, Unti dan Mas’ud Machfoedz. 1999. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa terhadap Etika Bisnis, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 2, No. 1.


(25)

132

Universitas Kristen Maranatha

McMillan, Jeffrey J & Richard. W., “Auditor”s Belief revision and Evidence Search: the Effect of Hyphotesis Frame, Confirmation Bias, and

Proffesional Scepticism”, The Accounting Review Vol. 66 No. 3, July 1993

pp 443-465 .

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, Kanaka Puradireja. 1998. Auditing. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Nazir Moh. 1999. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Jakarta: Ghala Indonesia.

Nirwana SK, Sitepu. 1994. Analisis Jalur. Fakultas MIPA UNPAD. Bandung.

Tubs, Richard M. 1992. “The Effect of Experience On The Auditors Organization

and Amount of Knowledge”, The Accounting Review, Vol.67 No.2

Shelton, Waller. 1998. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence

in Auditor Judgement. The Accounting Review. Vol.74 No.2.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Susilo, Y. Sri, Mampukah IAI Menjadi Salah Satu “Pillars of Integrity?”, [online]

,(http://www.transparansi.or.id/artikel/artikel_pk/artikel_02.html) staf

pengajar dan peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)

Syukur , Nico. 2001. Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta: Kanisius.

Tuanakotta, Theodarus M. 1997. Auditing. Petunjuk Pemeriksaam Akuntan

Publik, Jakarta Lembaga Penerbit FE-UI.

Umar, Husein . 1998. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT.


(1)

Bab 1 Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha dengan prakteknya di lapangan terutama kegiatan pada kantor akuntan publik.

3. Bagi pihak lain, khususnya bagi perguruan tinggi, memberi tambahan pengetahuan untuk memperluas pandangan mengenai profesionalisme akuntan publik dan kualitas bahan bukti audit, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian selanjutnya


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi masalah, hasil penelitian, pengujian hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian hipotesis secara simultan atau bersama-sama terdapat pengaruh pengalaman dan sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit dengan kategori rendah. Berarti pengalaman dan sikap profesional auditor memiliki pengaruh namun tidak terlalu banyak terhadap pengumpulan bukti audit. Bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan sikap profesional auditor, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pengumpulan bukti audit dengan kategori sangat rendah. Berarti pengalaman auditor memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap pengumpulan bukti audit yang kompeten, baik secara langsung maupun tidak langsung yang melalui sikap profesional auditor. 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial tidak terdapat

pengaruh sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit dengan kategori sangat rendah. Berarti sikap profesional auditoizr auditor


(3)

Bab V Kesimpulan dan Saran 129

Universitas Kristen Maranatha memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap pengumpulan bukti audit yang kompeten, baik secara langsung maupun tidak langsung yang melalui sikap profesional auditor.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk pihak KAP dan auditor-auditornya

Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa secara simultan pengalaman auditor dan sikap profesional auditor terdapat pengaruh langsung secara signifikan terhadap pengumpulan bukti audit yang kompeten , secara parsial terhadap pengalaman auditor terdapat pengaruh langsung secara signifikan terhadap pengumpulan bukti audit, namun secara parsial terhadap sikap profesional auditor tidak terdapat pengaruh langsung secara signifikan terhadap bukti audit. Di dalam variabel pengalaman auditor, seorang auditor diharapkan memperbanyak pengalaman dalam audit untuk menambah pengetahuan mereka terhadap pelaksanaan audit terutama pengetahuan tentang bukti audit. Pendidikan profesional berkelanjutan (PPL) merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam tentang audit, oleh karena itu pihak KAP hendaknya mendukung para stafnya untuk mengikuti PPL ini. Selain itu diharapkan auditor memiliki sikap kritis untuk mempertanyakan dan mengevaluasi bukti audit agar diperoleh bukti-bukti yang meyakinkan yang nantinya dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, sehingga laporan auditor akan dikeluarkan lebih cepat dan akurat.


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran 130

5.2.2 Saran untuk peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti topik ini secara lebih mendalam, maka peneliti menyarankan beberapa hal berikut:

1. Memperluas populasi penelitian agar hasil penelitian dapat lebih representatif.

2. Mencari dan menggunakan indikator lain untuk mengukur variabel-variabel yang telah ditetapkan.

3. Memperluas serta mengevaluasi secara lebih tepat pernyataan-pernyataan dalam kuesioner, agar pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili secara tepat variabel-variabel yang hendak diukur.

4. Melakukan pre-test agar yang menjadi responden penelitian lebih tepat sasaran.


(5)

131

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Amrih, Pitoyo. 2002. Menanggapai Profesionalisme, [online] ,(http://www.pitoyo.com/ pitoyoamrih/index.php?option =com_ content&view=article&id=46 :menanggapi-profesionalisme&catid=36.htm. Diakses tanggal 22 April 2011).

Arens, Alvin. A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance Service. 12th Edition. USA: Pearson Education. Alih bahasa: Herman Wibowo. 2008. Auditng dan Jasa assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Azwar, Saifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Bagus, Lorens, 1991. Metafisika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Boyton, W.C & Walter G. Kell. 2001. Modern Auditing. 7th Edition. New York: John Willey & Son Inc. Alih bahasa: Gina Gania. 2002. Modern Auditing. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman & Alan J. Winters. 1999. Auditing. 5th Edition. USA: Harcourt Inc. Terjemahan Oleh: Sugiyarto, S.E., M.Sc & Ichan Setiyo Budi, S.E.. 2002. Auditing. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Hughes, Richard L. 2009. Leadership: Enchancing The Lessons of Experience. Boston: The McGraw-Hill Companies.

Suraida, Ida. 2003: Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman, Risiko Audit terhadap Skeptisme Profesional Auditor dan ketepatan Pemberian Opini

akuntan Publik, Disertasi tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana

Universitas Padjajaran, Bandung.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesionalisme Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi 2004. Yogyakarta: BPFE.

Kaplan, Robert M. 1993. Psychological Testing, Principles, Application and

issues, 3th Edition, University of California, Brooks/Cole Publishing Comp,

San Diego.

Ludigdo, Unti dan Mas’ud Machfoedz. 1999. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa


(6)

132

McMillan, Jeffrey J & Richard. W., “Auditor”s Belief revision and Evidence

Search: the Effect of Hyphotesis Frame, Confirmation Bias, and Proffesional Scepticism”, The Accounting Review Vol. 66 No. 3, July 1993 pp 443-465 .

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, Kanaka Puradireja. 1998. Auditing. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. Nazir Moh. 1999. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Jakarta: Ghala Indonesia. Nirwana SK, Sitepu. 1994. Analisis Jalur. Fakultas MIPA UNPAD. Bandung. Tubs, Richard M. 1992. “The Effect of Experience On The Auditors Organization

and Amount of Knowledge”, The Accounting Review, Vol.67 No.2

Shelton, Waller. 1998. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence in Auditor Judgement. The Accounting Review. Vol.74 No.2.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Susilo, Y. Sri, Mampukah IAI Menjadi Salah Satu “Pillars of Integrity?”, [online] ,(http://www.transparansi.or.id/artikel/artikel_pk/artikel_02.html) staf pengajar dan peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)

Syukur , Nico. 2001. Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta: Kanisius.

Tuanakotta, Theodarus M. 1997. Auditing. Petunjuk Pemeriksaam Akuntan

Publik, Jakarta Lembaga Penerbit FE-UI.

Umar, Husein . 1998. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja Grafindo Perkasa.