BAB I atur

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sorgum (Sorghum bicolor L Moench) merupakan salah satu tanaman
bahan pangan penting di dunia. Kebanyakan produksinya digunakan sebagai
bahan makanan, minuman, makanan ternak, dan kepentingan industri. Tanaman
sorgum merupakan sumber karbohidrat yang mudah dibudidayakan. Dalam setiap
100 gram sorgum, terkandung 73,0 g karbohidrat dan 332 kal.kalori, serta nutrisi
lainnya, seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1 dan air
(Rukmana dan Oesman, 2001).
Selain memiliki potensi sebagai sumber karbohidrat, tanaman sorgum,
mempunyai keistimewaan lebih yaitu tahan terhadap kekeringan dan genangan
bila dibandingkan dengan tanaman palawija lainnya serta dapat tumbuh hampir di
setiap jenis tanah, tanaman sorgum mudah dibudidayakan dengan daya hasil
yang cukup tinggi. Tanaman ini membutuhkan sedikit air, resiko kegagalannya
kecil. Daya adaptasi tanaman sorgum luas baik ditanam secara monokultur 2
ataupun dalam pola tanam ganda. Tanaman ini dapat diratun sehingga bisa
menghemat waktu, tenaga dan pupuk. Mengingat potensi serta keistimewaannya
itu, sorgum sebenarnya layak dikembangkan terutama untuk menunjang upayaupaya pelestarian swasembada beras.
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman harus mempunyai kandungan hara
yang cukup untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman sampai berproduksi,

artinya tanah yang digunakan harus subur. Ketersediaan hara dalam tanah sangat

1

2

dipengaruhi oleh adanya bahan organik. Hakim dkk. (1986) menyatakan bahwa
bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah.
Hara N, P dan K merupakan hara esensial bagi tanaman dan sekaligus
menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Peningkatan dosis
pemupukan N di dalam tanah secara langsung dapat meningkatkan kadar protein
(N) dan produksi tanaman jagung, tetapi pemenuhan unsur N saja tanpa P dan K
akan menyebabkan tanaman mudah rebah, peka terhadap serangan hama penyakit
dan menurunnya kualitas produksi (Rauf dkk., 2000). Pemupukan P yang
dilakukan terus -menerus tanpa menghiraukan kadar P tanah yang sudah jenuh
telah pula mengakibatkan menurunnya tanggap tanaman terhadap pemupukan P
(Goenadi, 2006) dan tanaman yang dipupuk P dan K saja tanpa disertai N, hanya
mampu menaikkan produksi yang lebih rendah (Winarso, 2005).
Pupuk merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan
produksi tanaman. Saat ini penggunaan pupuk mulai bergeser dari kimia menjadi

organik khususnya pada tanaman hortikultura. Pergeseran ini salah satu
penyebabnya adalah dengan penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang
dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan
(Kloepper, 1993). Menurut Sutejo (2002), pupuk organik mempunyai fungsi yang
penting dibandingkan dengan pupuk anorganik yaitu dapat menggemburkan
lapisan permukaan tanah (topsoil), meningkatkan populasi jasad renik,
mempertinggi daya serap dan daya simpan air, yang secara keseluruhan dapat
meningkatkan kesuburan tanah.

2

3

Hasil penelitian PT. Kresna Duta Agroindo (2002) menunjukkan bahwa
abu janjang kelapa sawit merupakan limbah pertanian yang berasal dari
pembakaran janjang kosong dengan incinerator di pabrik pengolahan minyak
kelapa sawit. Abu janjang ini mengandung kalium yang tinggi (33 - 40% K2O)
bersifat higrokopis dan alkalis sehingga dapat meningkatkan pH tanah. Disamping
itu abu janjang kelapa sawit juga mengandung P, Ca, Mg dan unsur-unsur makro
lainnya.

1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sabagai berikut :
1.

Mengetahui jenis limbah abu pertanian yang potensial untuk perbaikan media
tumbuh pada budidaya sorgum .

2.

Mendapatkan varietas sorgum terbaik.

3.

Mendapatkan interaksi

antara jenis abu perttanian dengan varietas jarak

pertumbuhan dan hasil sorgum
1.3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah sabagai berikut :

1.

Terdapat jenis abu limbah pertanian terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil
sorgum

2.

Terdapat varietas sorgum terbaik pada pertumbuhan dan hasil sorgum

3.

Terdapat interaksi jenis abu pertanian dan varietas sorgum terbaik

1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manfaat abu
pertanian pada pertumbuhan sorgum.

3