motivasi belajar perhatian orang tua dan

MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN
ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Astrid Harera dan Imam Setiyono
Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang
ABSTRAK
The study aims to ind out whether the learning motivation and the parental attention give the partial
or simultaneous effect to the learning outcomes on X grade students in SMA Muhammadiyah 4
Surabaya. The type of the research is associative with quantitative approach, since the purpose
of the study is to ind out the impact of those two variables. The result of the study showed that
the learning motivation variable (X1) is 0,8684 and parental attention variable (X2) is 0,6736,
it can be concluded that partially the learning motivation and the parental attention signiicantly
inluenced students’ learning outcomes. While the F test result is 0,905437, it can be concluded that
simultaneously the students’ motivation and the parental attention inluence their learning outcomes
signiicantly.
Key words: learning motivation, parental attention, learning

Pendidikan merupakan salah satu proses
yang terus berkembang. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah menuntut
masyarakat untuk lebih mengetahui dan
menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan

dan teknologi. Hal tersebut dapat ditempuh
melalui pendidikan formal maupun nonformal.
Dalam hal ini pendidikan tidak hanya dapat
dilakukan di lingkungan sekolah yang sekaligus
merupakan lembaga pendidikan formal, tetapi
pendidikan juga dapat dilakukan di lingkungan
keluarga.

kesulitan dalam memahami materi, mengerjakan
tugas dan aktif dalam menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan mata pelajaran.
Sebaliknya, siswa yang tidak senang terhadap
mata pelajaran ekonomi, biasanya enggan, malas,
dan pasif di dalam kelas dan tidak bersemangat
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
Akibatnya, siswa tersebut akan selalu mendapat
kesulitan dalam memahami materi karena siswa
tidak akan mempunyai motivasi.
Salah satu faktor ekstern adalah keluarga.
Dalam keluarga, orang tua juga salah satu penentu

keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar
yang baik. Perhatian orang tua terhadap siswa
dapat membantu untuk memotivasi siswa dalam
pencapaian hasil belajar tersebut. Selain itu
perhatian orang tua itu sendiri dapat memberikan
masukan maupun pemecahan atas masalah yang
dihadapi siswa. Oleh karena itu motivasi belajar
dan perhatian orang tua menjadi pengaruh
yang cukup dominan terhadap pencapaian hasil
belajar siswa.

Faktor-faktor yang memengaruhi hasil
belajar meliputi faktor intern dan faktor ekstern
(Slameto, 2010). Faktor intern terdiri atas tiga
macam yaitu, faktor jasmaniah, psikologi, dan
kelelahan. Sedangkan faktor ekstern yaitu,
faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Salah satu faktor intern yang mempengaruhi
hasil belajar siswa adalah psikologi, yang mana
motivasi siswa termasuk di dalamnya. Apabila

siswa senang terhadap suatu mata pelajaran maka
motivasi siswa tersebut juga akan meningkat
dan mereka akan mengikuti kegiatan belajar
dengan baik, sering bertanya apabila mengalami

Perhatian orang tua membantu dan
mendorong anak-anak untuk dapat lebih berhasil
dalam pendidikannya. Peran orang tua dalam
191

pendidikan anak adalah memberikan bantuan,
dukungan, motivasi, dan informasi tentang cara
belajar yang baik dan tepat. Peranan orang tua
juga sangat penting misalnya pada saat guru
memberikan pekerjaan rumah, diperlukan
bimbingan orang tua dalam memecahkan
masalah yang dihadapi anak dalam mengerjakan
soal yang diberikan guru, dan pada saat itulah
diharapkan orang tua bisa membantu kesulitan
tersebut. Peranan orang tua sangat diharapkan

dalam pendidikan anaknya.

saja (tetap). Namun sebaliknya, mereka lebih
aktif menerima materi pelajaran Matematika,
IPA, maupun Bahasa Inggris. Disamping itu
siswa menganggap bahwa mata pelajaran
Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris lebih
penting dan susah daripada mata pelajaran
Ekonomi. Pada akhirnya nilai mata pelajaran
Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris lebih
baik daripada nilai mata pelajaran Ekonomi.
Sedangkan KKM pada mata pelajaran Ekonomi
yaitu 75.

SMA Muhammadiyah 4 Surabaya karena
merupakan salah satu sekolah yang maju.
Dengan kualitas sekolah yang sudah maju
tersebut, diharapkan motivasi belajar siswa
khususnya dalam pelajaran Ekonomi juga sudah
bagus pula. Tetapi pada kenyataannya motivasi

siswa dalam belajar Ekonomi masih rendah
dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Hal ini terbukti pada saat UTS mata pelajaran
Ekonomi semester ganjil banyak siswa yang
nilainya masih rendah.

Berdasarkan data yang diperoleh dari
dokumentasi nilai guru Ekonomi, nilai UTS
siswa kelas X1 mata pelajaran Ekonomi pada
semester I tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak
15 siswa (55,55%) mendapat nilai sesuai dengan
KKM sedangkan 12 siswa (44,45%) mendapat
nilai kurang dari KKM, pada kelas X2 nilai UTS
siswa 15 siswa (57,69%) mendapat nilai sesuai
dengan KKM sedangkan 11 siswa (42,31%)
mendapat nilai kurang dari KKM sehingga guru
Ekonomi harus mengadakan remidi karena nilai
tersebut belum memenuhi target.

Jika faktor psikologi dan keluarga berada

pada kutub yang saling bertentangan maka akan
menimbulkan masalah bagi anak. Dalam hal
proses belajar anak akan dapat terganggu, hasil
belajarnya pun cenderung di bawah standar.
Perhatian yang baik terhadap faktor-faktor yang
memengaruhi hasil belajar tersebut merupakan
kewajiban bagi setiap insan yang berkecimpung
di dunia pendidikan.
Berdasarkan studi pendaahuluan, pada
umumnya motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Ekonomi masih kurang. Hal ini
terlihat dari partisipasi siswa yang cenderung
pasif selama proses pembelajaran Ekonomi
berlangsung. Contohnya ketika guru sedang
menerangkan pelajaran, ada beberapa siswa
enggan bertanya. Alasannya materi pelajaran
Ekonomi mudah, yang diajarkan nantinya bisa
dipahami karena ada di buku dan internet. Kalau
tidak begitu siswa yang bertanya hanya itu-itu
192


Berdasarkan data yang diperoleh dari
dokumentasi nilai yang dimiliki oleh guru
Ekonomi, nilai rata-rata UAS siswa kelas X mata
pelajaran Ekonomi pada semester I tahun pelajaran
2011/2012 sebesar 76. Nilai tersebut sebenarnya
sudah memenuhi target, tetapi jika dibandingkan
dengan nilai rata-rata UAS pada mata pelajaran
lain, seperti: Matematika, IPA, dan Bahasa
Inggris, nilai tersebut masih rendah. Karena
nilai rata-rata UAS siswa pada mata pelajaran
Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris sebesar 82,
85 dan 83. Meskipun motivasi belajar kurang,
ternyata hasil belajar yang diperoleh siswa sudah
bagus. Karena pada saat ulangan harian guru
memberi ijin kepada siswa untuk memanfaatkan
handphone dan laptop yang mereka bawa.
Mereka diperbolehkan membuka internet
(browsing) melalui handphone atau laptop yang
mereka bawa untuk mencari jawaban. Dengan


catatan tidak boleh menyalin tetapi harus
menganalisis dan menjawab dengan bahasa
mereka sendiri serta tidak menyimpang jauh
dari materi maupun pertanyaan. Akan tetapi
hal ini hanya berlaku pada saat ulangan harian,
mengerjakan tugas, dan UTS. Pada saat UAS
siswa tidak diberikan ijin untuk melakukan hal
tersebut. Oleh karena itu, guru Ekonomi di SMA
Muhammadiyah 4 Surabaya senantiasa berusaha
meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap
mata pelajaran Ekonomi. Harapannya, nilai ratarata mata pelajaran Ekonomi dapat setara dengan
nilai rata-rata mata pelajaran Matematika, IPA,
maupun Bahasa Inggris.
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah
dirumuskan sebagai berikut: (1) apakah motivasi
belajar siswa kelas X mempunyai pengaruh
terhadap hasil belajar siswa, (2) apakah perhatian
orang tua mempunyai pengaruh terhadap hasil
belajar siswa, (3) apakah motivasi belajar dan

perhatian orang tua mempunyai pengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA
Muhammadiyah 4 Surabaya. Studi ini bertujuan
untuk mengetahui: pengaruh motivasi belajar
terhadap hasil belajar, pengaruh perhatian orang
tua terhadap hasil belajar, pengaruh motivasi
belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil
belajar siswa kelas X di SMA Muhammadiyah
4 Surabaya.
Motivasi Belajar
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan tertentu. Bahkan motif
dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif”,
maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif.

Motivasi adalah perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya

perasaan dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa
dapat tercapai.
Motivasi dipandang sebagai dorongan
mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar
(Dimyati & Mudjiono, 2006). Motivasi akan
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi
yang ada pada diri manusia, sehingga akan
berhubungan dengan persoalan gejala kejiwaan,
perasaan, dan juga emosi, untuk kemudian

melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena
adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan.
Dengan demikian, motivasi dapat dikatakan
sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi tertentu. Sehingga seseorang mau dan
ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha untuk menghilangkan
perasaan tidak suka tersebut. Dengan kata lain,
motivasi adalah tenaga yang membangkitkan
dan menggerakkan kelakuan seseorang.
Motivasi memengaruhi sikap apa yang
seharusnya dilakukan oleh siswa dalam
kegiatan belajarnya. Semakin kuat motivasi
yang dimiliki seorang siswa maka semakin
tinggi siswa tersebut untuk mencapai tujuan
atau cita-citanya. Adapun fungsi motivasi dalam
belajar ada 3, yaitu: mendorong manusia untuk
berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi; menentukan arah perbuatan
yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai;
dan menyeleksi perbuatan yaitu menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
193

Motivasi merupakan penggerak kemajuan
siswa dalam proses belajar. Sehingga
pentingnya motivasi bagi siswa antara lain:
menginformasikan tentang kekuatan usaha
belajar yang dibandingkan dengan teman
sebaya,
mengarahkan
kegiatan
belajar,
membesarkan semangat belajar, menyadarkan
tentang adanya perjalanan belajar dan bekerja
yang berkesinambungan, dan menyadarkan
kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil
akhir (Dimyati & Mudjiono, 2006).
Perhatian Orang Tua
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis
yang tertuju kepada suatu objek atau perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yuang
menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.
Perhatian adalah pemusatan tenaga atau
kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek. Selain itu
perhatian merupakan pendayagunaan kesadaran
untuk menyertai suatu aktivitas. Perhatian yaitu
keaktifan jiwa yang diarahkan pada suatu objek,
baik di dalam maupun di luar dirinya”.
Berdasarkan pendapat para ahli psikologi
di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian
merupakan pemusatan energi tertuju pada suatu
objek, dan juga sebagai kesadaran yang menyertai
suatu aktivitas yang sedang dilakukan.
Di dalam kehidupan sehari-hari atau di
dalam tatanan keluarga yang dimaksud orang
tua adalah ayah dan ibu. Ayah dan ibu adalah
penyebab kelahiran seorang anak dan yang
merawat anak hingga dewasa.
Perhatian itu bermacam-macam. Ada
yang hanya tertuju pada satu objek saja, dan
ada pula yang tertuju pada bermacam-macam
objek secara bersama. Demikian juga dalam
hal orang tua memperhatikan anaknya, tidak
hanya memperhatikan satu hal saja di dalam
pendidikannya, misalkan hanya memperhatikan
kelengkapan
fasilitas-fasilitas
belajarnya
saja, atau hanya memperhatikan kebutuhan
materi saja, melainkan orang tua seharusnya
194

memberikan perhatian kepada anaknya. Dan itu
dapat dilakukan misalnya, dengan memberikan
bimbingan belajar di rumah, menanyakan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dalam
belajar, kemudian membantu kesulitan-kesulitan
anak dalam belajar, dan juga bagaimana orang
tua bisa menciptakan lingkungan belajar yang
tenang, nyaman di rumah, memberikan kasih
sayang, dan melakukan pengawasan terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak.
Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler
maupun tujuan instruksional menggunakan
klasiikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom.
Secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah,
yakni: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan
hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yakni: pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya
termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif
berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi,
penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah
psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada
enam aspek ranah psikomotoris, yakni: gerakan
releks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan
ekspresif dan interpretatif.
Berdasarkan beberapa deinisi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar turut serta
dalam membentuk pribadi individu yang selalu
ingin mencapai hasil yang lebih baik, sehingga
akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan
perilaku kerja yang lebih baik. Hasil belajar akan
tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan
tidak akan hilang selamanya.
Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Lebih lanjut, hasil belajar merupakan berakhirnya
penggal dan puncak proses belajar (Dimyati
& Mudjiono, 2006). Sehingga seorang siswa
dapat mengetahui hasil belajarnya setelah siswa
tersebut melakukan kegiatan belajar.
Hasil
belajar
adalah
kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Dengan
demikian, setelah siswa menerima pengalaman
belajar maka akan terjadi perubahan pada diri
siswa. Siswa mempunyai kemampuan yang tidak
dimiliki sebelum ia belajar. Lebih lanjut, hasil
belajar tampak sebagai terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati
dan diukur dalam perubahan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan, seperti dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti (Hamalik, 2007).
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah
(2008) yang berjudul Pengaruh Perhatian
Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa terhadap
Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Akuntansi
pada Siswa Kelas X SMAN 1 Pecangaan
Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2007/2008,
hasilnya menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif dan signiikan antara perhatian orang
tua dan motivasi belajar secara bersama-sama
terhadap prestasi belajar Akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh Anawiyah
(2008) yang berjudul Pengaruh Persepsi Siswa
tentang Keterampilan Guru Mengelola Kelas
dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Siswa (Studi pada Kelas XI SMK Kepanjen
Malang), hasilnya menunjukkan bahwa persepsi
siswa tentang keterampilan guru mengelola
kelas dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
siswa menunjukkan hasil analisis sig F (0,000) <
(0,05) sehingga Ho yang menyatakan tidak ada
pengaruh yang signiikan antara persepsi siswa

tentang keterampilan guru mengelola kelas dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
pada mata diklat Akuntansi di SMK Kepanjen
Malang ditolak.
Penelitian yang dilakukan oleh Millati
(2011) yang berjudul Pengaruh Perhatian Orang
Tua, Motivasi Belajar, dan Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Kelas
VIII SMP Negeri 2 Pegandon Kabupaten Kendal
Tahun Ajaran 2009/2010, hasilnya menunjukkan
bahwa ada pengaruh signiikan perhatian orang
tua, motivasi, dan disiplin belajar terhadap
prestasi belajar.
METODE PENELITIAN
Jenis Studi ini adalah penelitian asosiatif.
Karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dua variabel yaitu motivasi belajar dan perhatian
orang tua terhadap hasil belajar. Sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif.
Rancangan Penelitian
Studi ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Ekonomi kelas X SMA Muhammadiyah 4
Surabaya secara parsial dan simultan.
Populasi dan Sampel
Yang menjadi populasi adalah siswa kelas X
di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya pada tahun
ajaran 2011-2012 yang terdiri dari dua kelas
yaitu kelas X1 dan X2. Jumlah anggota populasi
sebanyak 53 siswa. Menurut tabel Kerjcie bila
populasi 53 orang siswa dengan menggunakan
taraf kesalahan 5% maka jumlah sampelnya
adalah 48 orang siswa. Teknik pengambilan
sampel menggunakan proportional stratiied
random sampling. Karena jumlah siswa di
setiap kelas X SMA Muhammadiyah 4 Surabaya
berbeda-beda (heterogen) jumlahnya di kelas X1
sebanyak 27 orang siswa sedangkan di kelas X2
sebanyak 26 orang siswa.
195

Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut: (1)
dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data
berupa sejarah singkat SMA Muhammadiyah
4 Surabaya, struktur organisasi, dan data hasil
belajar siswa mata pelajaran Ekonomi yang
didapat dari nilai ulangan tengah semester; (2)
wawancara digunakan untuk memperoleh data
awal tentang permasalahan yang berkaitan
dengan motivasi belajar, perhatian orang
tua, dan hasil belajar siswa kelas X SMA
Muhammadiyah 4 Surabaya. Dalam penelitian
ini digunakan wawancara terbuka yang tidak
terstruktur dengan Wakasek Kurikulum, salah
satu guru Ekonomi, dan beberapa siswa kelas
X SMA Muhammadiyah 4 Surabaya; (3)
kuesioner tentang motivasi dan perhatian orang
tua. Kuesioner yang digunakan peneliti adalah
kuesioner tertutup dimana alternatif jawaban dan
pertanyaan telah disediakan sehingga responden
tinggal memilih sesuai kondisi yang dialami
masing-masing siswa.
HASIL
Analisis regresi linier berganda, perhitungan
pada analisis regresi berganda ini menggunakan
Eviews 4.1. Hasil dari analisis regresi berganda
ini adalah sebagai berikut:
Y = 60.60135118 + 0.07060809908*X1 0.2840331777*X2
Hasil persamaan analisis regresi linear
berganda di atas mempunyai arti: (1) konstanta
sebesar 60,60135118 menyatakan jika tidak
ada variabel motivasi belajar (X1) dan variabel
perhatian orang tua (X2), maka hasil belajar yang
akan diperoleh adalah sebesar 60,60135118;
(2) koeisien regresi motivasi belajar (X1)
sebesar 0,07060809908 artinya apabila variabel
motivasi belajar mengalami peningkatan sebesar
1 satuan variabel perhatian orang tua (X2),
maka akan menyebabkan peningkatan hasil
belajar sebesar 0,07060809908. Tanda positif
196

pada koeisien regresi melambangkan hubungan
yang searah X1 akan menyebabkan peningkatan
pada variabel Y; (3) koeisien regresi perhatian
orang tua (X2) sebesar 0,2840331777 artinya
apabila variabel perhatian orang tua mengalami
peningkatan sebesar 1 satuan sementara
variabel motivasi belajar (X1) tetap, maka akan
menyebabkan peningkatan hasil belajar sebesar
0,2840331777. Tanda positif pada koeisien
regresi melambangkan hubungan yang searah
X2 akan menyebabkan peningkatan variabel Y.
PEMBAHASAN
Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar
Berdasarkan hasil analisis data statistik
dengan menggunakan uji t, diketahui bahwa
motivasi belajar mempunyai tstatistik sebesar
0,8684. Atau nilai probability signiicancy dari
tstatistik pada hasil regresi lebih besar dari 0,05.
Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
motivasi belajar secara parsial mempunyai
pengaruh yang signiikan terhadap hasil belajar
pada α = 5%.
Dengan demikian, Studi ini sejalan dengan
penelitian Hidayah (2008), Saputri (2008),
Anawiyah (2008), Millati (2011) dan yang
menyebutkan bahwa ada pengaruh signiikan
antara motivasi siswa terhadap hasil belajar
siswa. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Agustiningsih (2010) yang
menyebutkan bahwa motivasi secara sendiri
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap
Hasil Belajar
Perhatian orang tua mempunyai tstatistik
sebesar 0,6736.Atau nilai probability signiicancy
dari tstatistik pada hasil regresi lebih besar dari 0,05.
Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
perhatian orang tua secara parsial mempunyai
pengaruh yang signiikan terhadap hasil belajar
pada α=5%.

Dengan demikian, hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Millati (2011) ada pengaruh
signiikan antara perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar siswa. Namun hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian Budiyanto (2009)
yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang
signiikan antara perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar siswa.
Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian
Orang Tua terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan perhitungan data dapat
diketahui besarnya Fstatistik adalah 0,905437.
Atau nilai probability signiicancy dari Fstatistik
pada hasil regresi lebih besar dari 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas yaitu motivasi dan perhatian
orang tua secara simultan mempunyai pengaruh
yang signiikan terhadap variabel terikat, yaitu
hasil belajar (Y) pada α=5%.
Dengan demikian, Studi ini sejalan dengan
penelitian Hidayah (2008), Millati (2011), dan
Saputri (2009) yang menyebutkan bahwa ada
pengaruh signiikan antara motivasi siswa
dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar
siswa. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Agustiningsih (2010) yang
menyatakan tidak terdapat pengaruh yang
signiikan antara pemberian motivasi belajar
dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar
siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
(1) motivasi belajar siswa kelas X di SMA
Muhammadiyah 4 Surabaya berpengaruh
secara signiikan terhadap hasil belajar siswa
kelas X pada mata pelajaran Ekonomi di SMA
Muhammadiyah 4 Surabaya; (2) perhatian

orang tua kelas X di SMA Muhammadiyah
4 Surabaya berpengaruh secara signiikan
terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata
pelajaran Ekonomi di SMA Muhammadiyah 4
Surabaya; (3) berdasarkan hasil penghitungan
pada analisis data statistik dapat diketahui bahwa
motivasi belajar dan perhatian orang tua kelas
X di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya secara
bersama–sama berpengaruh secara signiikan
terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata
pelajaran Ekonomi di di SMA Muhammadiyah
4 Surabaya.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis
data, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut: (1) guru Ekonomi diharapkan senantiasa
menumbuhkan motivasi belajar siswa terhadap
mata pelajaran Ekonomi sehingga siswa lebih
termotivasi untuk belajar mata pelajaran
Ekonomi; (2) siswa diharapkan mempunyai
motivasi belajar yang cukup tinggi terhadap
mata pelajaran Ekonomi sehingga siswa dapat
lebih meningkatkan hasil belajarnya; (3) orang
tua diharapkan menjadi panutan bagi seorang
anak dan dapat memberikan perhatian kepada
anaknya selama di rumah. Dengan adanya
perhatian orang tua maka anak dalam hal
kehidupan pelajaran tentunya akan mendorong
seorang anak untuk mencapai hasil belajar
yang terbaik; (4) untuk penelitian yang akan
datang disarankan untuk menambah variabel
independen lainnya selain variabel motivasi
belajar dan perhatian orang tua.
DAFTAR RUJUKAN
Ajija, Shochrul R. dkk. 2011. Cara Cerdas
Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat.
Anawiyah. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa
tentang Keterampilan Guru Mengelola Kelas
dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Siswa (Studi pada Kelas XI SMK Kepanjen
Malang. Jurnal Pendidikan, (online), Vol.
25
No.1
(http://karya-ilmiah.um.ac.id/
197

index.php/ekonomi-pembangunan/article/
view/5505, diakses tanggal 18 Oktober
2011).
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hidayah, Lestari. 2008. Pengaruh Perhatian
Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa
terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang
Studi Akuntansi pada Siswa Kelas X SMAN 1
Pecangaan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran
2007/2008. Jurnal Pendidikan, (online), Vol.
18 No. 3 (http://www.pustakaskripsi.com/
pengaruh-perhatian-orang-tua-dan-motivasibelajar-terhadap-prestasi-belajar-siswa-16.
html, diakses tanggal 18 Oktober 2011).
Millati, Dhatin Nurul. 2011. Pengaruh Perhatian
Orang Tua, Motivasi Belajar dan Disiplin
Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS
Ekonomi Kelas VIII SMP Negeri 2 Pegandon
Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010.
Jurnal Pendidikan, (online), Vol. 20 No. 1
(http://webcache.googleusercontent.com/
search?q=cache:pARZdN_7CiAJ:lib.unnes.
ac.id/1437/+perhatian+orang+tua+terhadap
+hasil+belajar&cd=20&hl=id&ct=clnk&gl=
id&client=irefox&source=, diakses tanggal
18 Oktober 2011).
Saputri, Usahaning Dwi. 2009. Pengaruh
Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
IX SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten
Karanganyar Tahun Ajaran 2008/2009.
Jurnal Pendidikan, (online), Vol. 21 No. 3
(http://etd.eprints.ums.ac.id/4398, diakses
tanggal 18 Oktober 2011).
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

198