Reformasi dan Inovasi Administrasi Publi (1)

MAKALAH
“Reformasi dan Inovasi Administrasi Publik”

TUGAS

OLEH :
FONIAMAN ZEBUA
NIM. 500095558

Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Negara Indonesia sangat adalah sebuah Negara yang sangat erat dengan perkembangan
atau disebut Negara baru berkembang, namun skala reformasi yang dijalankan oleh
Pemerintah Indonesia dinilai cukup mengatasi berbagai gejolak Reformasi dan Inovasi yang
lamban, bahkan dipandang terlalu lamban dan terlalu tidak pesat dari yang pernah
dijalankan oleh banyak negara-negara di dunia walaupun Indonesia juga dipandang telah

melakukan perubahan radikal dalam tata hubungan antara pusat dan daerah melalui program
desentralisasi pemerintahan yang belum pernah ditempuh oleh negara mana pun di dunia.
Tetapi mengapa reformasi pemerintahan negara yang demikian luas jangkauannya dan
begitu radikal perubahannya belum berhasil menciptakan good governance yang mampu
membawa Indonesia keluar dari multi krisis yang sudah melanda bangsa ini sejak 1998?
Mengapa kita belum seberhasil? Apakah kebijan yang diambil pemerintah tidak cukup
untuk mengatasinya?
Harus kita fahami bersama, bahwa pembangunan bagi sebuah Negara merupakan hal yang
sangat esensial dalam rangka mencapai tujuan utama dari keberadaan sebuah Negara yakni
bagaimana mewujudkan kebahagiaan bagi masyarakatnya. Dalam konteks Indonesia, tujuan
dari dibentuknya pemerintahan negara Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan
UUD 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakanlah sejumlah
program pembangunan dari semenjak awal berdirinya Republik Indonesia sampai dengan
saat ini baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Kita
harus sadari bahwa tahun 1998 krisis besar-besaran bagi bangsa Indonesia namun berbagai
Reformasi pada saat tersebut dicetuskan hingga masa order baru walau kita telah memalui
dengan namun tugas dan tanggung jawab kita sebagai bangsa belum berakhir walau sudah
dimulainya berbagai kebijakan untuk melakukan perubahan dalam berbagai bidang,

Keberhasilan dari pembangunan tersebut salah satunya akan sangat ditentukan oleh
kemampuan Pemerintah dalam membuat dan mengimplementasikan kebijakan yang benar
dan sesuai dengan kondisi lokal serta dalam mengembangkan perangkat kelembagaan yang
akan menjadi infrastruktur utama dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.
Dalam Jurnal Ilmu Administrasi yang berjudul “ Budaya Inovasi dan Reformasi “ halaman
1 mengatakan bahwa dewasa ini, dalam birokrasi pemerintahan Indonesia cukup banyak
permasalahan yang menjadi isu public yang beberapa dari permasalahan itu tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN ) tahun 2004- 2009 antara
lain : tigginya penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan; rendahnya kinerja
sumberdaya aparatur; belum memadainya sistem kelembagaan (organisasi) dan
Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
2

ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan; serta banyaknya peraturan perundangundangan yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan dan tuntutan
pembangunan.
Isu- isu publik tersebut pada dasarnya bukanlah isu- isu yang baru dalam birokrasi
berdasarkan telaah atas berbagai dokumen rencana pembangunan nasional yakni sejak
Rencana Pembangunan Lima Tahun ( Repelita ) I tahun 1969/1970- 1973/1974 sampai
dengan RPJM tahun 2004- 2009. Berdasar telaah tersebut didapati bahwa sebagian besar

isu dalam birokrasi yang sekarang berkembang adalah isu- isu klasik yang sudah muncul
lama, bahkan sebelum repelita I digulirkan.
Hal ini yang membuat sangat menarik dimana isu- isu publik tersebut dari waktu ke waktu
belum mampu di pecahkan dan masih bertahan. Sementara sejak tahun 1966 hingga masa
RPJMN 2004/2009 sekarang ini, pemerintah telah melaksanakan berbagai program dan
kegiatan yang ditujukan untuk reformasi birokrasi. Belanja public yang terserap untuk
kepentingan reformasi birokrasi ini juga tidak sedikit. Hal ini patut dipertanyakan.
Budaya inovasi yang sejatinya merupakan salah satu aspek budaya birokrasi yang sangat
penting bagi keberhasilan reformasi birokrasi belum menjadi nilai utama dari budaya
birokrasi pemerintah di Indonesia saat ini. Pada dasarnya birokrasi pemerintah di Indonesia
memiliki potensi untuk melakukan berbagai inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan. Pemahaman atas kemampuan inovasi tersebut akan membantu birokrasi
pemerintah untuk melakukan inovasi. Namun demikian, tidak serta merta kemampuan
inovasi ini mampu menghasilkan inovasi dengan sendirinya.
Inovasi penting dalam setiap lapisan pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Pentingnya inovasi pada pemerintahan lokal di Indonesia mulai menjadi perhatian
sejak terjadinya pergeseran sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi. Dengan
desentralisasi, daerah dituntut untuk mandiri yakni penciptaan daerah yang kompetitif bagi
keberlangsungan daerah tersebut. Inovasi di pemerintah daerah merupakan keharusan dalam
upaya mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan daerahnya.

I.2

ANALISIS MASALAH

Rumusan masalah
Sebagaimana tergambar dalam uraian diatas terdapat persoalan yaitu
1. Belum adanya sinergitas antara pejabat publik sebagai sub-sistem dalam administrasi
publik dengan tugas pelayanan publik yang menjadi tanggung jawab birokrasi yang
disebabkan tidak dilaksanakannya prinsip – prinsip birokrasi secara maksimal.

Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
3

2. Terhambatnya perkembangan pelaksanaan otonomi daerah yang diakibatkan oleh unsur
etno-sentris terutama dikalangan birokrat sebagai sub-sistem administrasi publik di
Indonesia

1.3


TUJUAN
Mengetahui dampak Reformasi dan Inovasi dalam kaitannya dengan Administrasi
kebijakan yang diambil oleh Pemerintah ( Indonesia ) dalam pembangunan di era
globalisasi pada saat ini.

Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
4

BAB II
PEMBAHASAN DAN
PEMECAHAN PERMASALAHAN
2.1 PENGARUH REFORMASI DAN INOVASI ADMINISTRASI KEBIJAKAN
PEMERINTAH INDONESIA
2.1.1 Makna Reformasi dan Inovasi Administrasi
Reformasi yang terjadi di Indonesia yang bergulir sejak tahun 1999 telah memberikan
dampak yang cukup menyentuh diseluruh sendi kehidupan bangsa Indonesia, terutama
dibidang birokrasi. Selain pembaharuan terkandung dampak persoalan yang tidak
sederhana untuk diselesaikan, membutuhkan proses yang panjang. Sebagaimana halnya
dalam ilmu-ilmu sosial, konsep reformasi administrasi diartikan berbeda antara pakar

yang satu dengan yang lain.
Namun demikian, definisi reformasi administrasi yang dikemukakan oleh Caiden
seringkali digunakan sebagai konsep dasar dalam memaknai reformasi administrasi.
Caiden (1969) mendefinisikan reformasi administrasi sebagai: the artificial inducement
of administrative transformation against resistance. Berdasarkan definisi ini, reformasi
administrasi mempunyai tiga unsur yang melekat, yaitu (1) reformasi administrasi
merupakan usaha yang dibuat oleh manusia, tidak bersifat otomatis ataupun alamiah, (2)
reformasi administrasi merupakan suatu proses, (3) adanya resistensi yang beriringan
dengan proses reformasi administrasi. Dalam hal ini, reformasi administrasi muncul
sebagai implikasi tidak berfungsinya perubahan administrasi yang terjadi secara alamiah.
Sebagai sebuah kegiatan yang berawal dari penciptaan manusia, reformasi administrasi
tidak bisa dipisahkan dari sebuah inovasi. Selama perubahan administrasi tidak berjalan
sebagaimana mestinya, maka diperlukan inovasi untuk menyelamatkan kegiatan
administrasi. Dalam perkembangan awal, inovasi merupakan bagian dari sebuah
reformasi administrasi, namun seiring perkembangan teori dan pengalaman praktis,
inovasi merupakan reformasi itu sendiri. Caiden (1969) menguraikan inovasi sebagai
bagian dari reformasi administrasi (administrative reform). Hanya saja, konsep inovasi
kemudian masih belum cukup populer dalam ranah administrasi publik dan reformasi
administrasi. Inovasi populer dalam bidang tersebut baru pada beberapa dekade terakhir.
Kurang populernya konsep inovasi pada era administrasi publik tradisional dapat

dipahami karena karakter reformasi yang lebih didasarkan pada prinsip-prinsip birokrasi
Weber. Dalam konsepsi weber, birokrasi memerlukan aturan yang jelas, hirarki,
spesialisasi dan lingkungan yang relatif stabil. Dalam konteks ini, inovasi dipandang
tidak banyak diperlukan bagi aparatur birokrasi pemerintah. Kewajiban administrator
Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
5

pemerintah adalah menjalankan aturan yang telah ditetapkan (rule driven). Jika kemudian
inovasi dilaksankan, hanya dalam intensitas yang kecil dan dilakukan terbatas pada level
pimpinan puncak. Inovasi, dalam hal ini sebagaimana reformasi administrasi dilakukan
melalui mekanisme top down (Caiden, 1969).
Reformasi administrasi tidak bisa dipisahkan dari sebuah inovasi. Selama perubahan
administrasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka diperlukan inovasi untuk
menyelamatkan kegiatan administrasi. Dalam perkembangan awal, inovasi merupakan
bagian dari sebuah reformasi administrasi, namun seiring perkembangan teori dan
pengalaman praktis, inovasi merupakan reformasi itu sendiri. Caiden (1969) menguraikan
inovasi sebagai bagian dari reformasi administrasi (administrative reform).
2.I.2


MASALAH KEBIJAKAN YANG DIAMBIL PEMERINTAH

Memberlakukan penyelenggaraan pemerintahan sebagai rutinitas, business as usual.
Berbagai upaya pemerintah untuk mendorong inovasi melalui berbagai penghargaan, juga
tidak banyak menunjukan hasil sebagaimana yang diharapkan. Inovasi dengan demikian
belum menjadi unsur penting dari budaya birokrasi pemerintah. Hal demikian ini juga
mengindikasikan bahwa Kebijakan pemerintah sekarang belum mampu menyerap dan
mengembangkan nilai-nilai manajemen yang lebih maju. Menurut Farago dan Skymer
( 1995 ) masalah itu muncul karena :
1.
Learning Culture. Budaya Pembelajaran di kalangan Instansi pemerintahan
tampak semakin meredup. Sedangkan di satu sisi karakteristik budaya pembelajaran
berkaitan sangat kuat terhadap inovasi sebuah organisasi.
2.
Processes. Proses manajemen kunci berorientasi pada internal per se,
terkungkung dalam wilayah internal yang membutakan wawasan dan pengetahuan
penghuni- penghuni di dalamnya. Hal ini seringkali menimbulkan prasangka bahwa
sebagian besar institusi pemerintah sekitarnya bukanlah mitra tetapi pesaing yang harus
dikalahkan.
3.

Tool dan Techniques. Metode yang berkembang hanya dianggap sebagai
tontonan. Bukan dikaji agar mampu menciptakan kreativitas dan pemecahan masalah
bagi individu dan kelompok
4.
Skill dan Motivation. Kurang memadainya motivasi sumberdaya manusia
aparatur mengakibatkan rendahnya keinginan untuk belajar sedangkan terbatasnya
keahlian mereka berakibat pada ketidak mampuan mereka dalam beradaptasi dengan
perubahan- perubahan yang terus bergerak tanpa belas kasih.
tekanan inilah yang kemudian mendorong gerakan reformasi administrasi (birokrasi) di
berbagai bidang baik itu terkait dengan model pelayanan publik, sistem pemerintahan,
maupun dari sisi kebijakan suatu negara. Di Indonesia reformasi administrasi sendiri
Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
6

diikuti degan debirokratisasi dan deregulasi seperti langkah konkrit yang dilakukan oleh
pemerintah.
permasalahan publik baik itu dalam skala kecil maupun besar yang terjadi di daerah. Hal
ini dinyalir karena ketidak mampuan sumber daya aparat pemerintahan dalam
memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat sehingga sering terjadi

benturan kepentingan antara masyarakat dan pemerintah. Birokrasi pun tak dapat
mengelak
2.1.3

KEBIJAKAN PUBLIK DAN REFORMASI ADMINISTRASI : STUDI
KASUS
dari penilaian masyarakat terhadap pemerintah daerah yang tidak kompeten dalam
menjalankan tugasnya untuk melayani ma syarakat. Dengan demikian diperlukan
reformasi administrasi dengan dukungan dari berbagai aspek politik, sosial, maupun
ekonomi. Konsep Reformasi Administrasi Reformasi administrasi publik sebagai salah
satu bidang kajian administrasi yang selalu menarik untuk dikritisi. Reformasi
administrasi terjadi melalui t ahapan yang kompleks dan meliba tkan banyak kepen
tingan, regulasi, dan aktivitas operasional antar beberapa institusi. Reformasi akan
merubah tatanan yang telah ada sebelumnya dengan pembaruan untuk menuju
keberhasialan. Seringkali administrasi (birokrasi) memang dianggap sebagai suatu sistem
yang sarat dengan KKN. Ketidaksempurnaan administrasi ini tidak akan dipandang
sebagai situasi yang suram, jika seandainya kondisi kesemrawutan administrasi ini tidak
merebak ke seluruh pelosok negeri, baik pada arah regional maupun arah nasional.
Kondisinya dipersuram lagi dengan adanya keinginan dari birokrasi pemerintah untuk
mempertahankan status quo dan menerapkan pola otokratik dan otoriter. Peran

pemerintah yang amat dominan dalam pembangunan sosial dan ekonomi, membuat
semuanya menjadi lebih parah. Istilah reformasi administrasi (adminis trasi reform)
mengandung banyak makna, memiliki fungsi yang beragam dan dimaknai berbeda oleh
setiap orang. Tetapi di dalamnya mengandung harapan yang begitu besar terhadap
peningkatan birokrasi yang leih baik. Bahkan dapat diidentikan dengan konsep perubahan
administrasi ( administrativechange) Meskipun banyak juga membawa pertentangan antar
kalangan setelah terjadi reformasi tersebut. Saat ini reformasi administrasi merupakan
perubahan terencanayang dilakukan terhadap aparatur pemerintahah baik lokal maupun
nasional.

Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
7

2.1.3 DEFINISI REFORMASI DAN INOVASI ADMINISTRASI
beberapa implikasi :
1.
Reformasi administrasi merupakan kegiatan yang dibuat oleh manusia
(manmade), tidak bersifat eksidental,otomatis maupun alamiah;
2.
Reformasi administrasi merupakan suatu proses
3.
Resistensi beriringan dengan dengan proses reformasi administrasi. Reformasi
administrasi telah diperkenalkan di berbagai negara berkembang.Reformasi
administrasi merupakan suatu pola yang menunjukkan peningkatan efektivitas
pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sementara itu, Wallis mengatakan bahwa pembaharuan administrasi
meliputi tiga aspek, yaitu bahwa suatu perubahan harus merupakan perbaikan dari
keadaan sebelumnya, perbaikan diperoleh dengan upaya yangdisengaja dan bukan
terjadi secara kebetulan, perbaikan yang terjadi bersifat jangka panjang dan tidak
sementara. Dengan demikian reformasi memerlukan usaha yang keras dalam
mencapai hasil hasilnya melalui perbaikan yang nyata dalam kehidupan
pemerintahan.

2.1.4

CARA MENYELESAIKAN MASALAH

Dalam upaya memenuhi tuntutan modernisasi dan tugas birokrat sebagai agen
pembaruan perlu terus dilakukan kegiatan – kegiatan yang mengarah pada usaha –
usaha modernisasi, peningkatan ketrampilan aparat harus dilakukan secara
simultan.
Dengan demikian apabila dikatakan bahwa kebijakan yang diambil oleh aparatur
pemerintah harus mampu berperan selaku modernisator bagi rakyat dan
bangsanya, dan dituntut dari mereka ialah cara bekerja, cara berpikir dan cara
bertindak sehingga hasil karyanya mempermudah berlangsungnya proses
transformasi di kalangan masyarakat.
Langkah –langkah yang harus diambil “
1. Bangun Sistem Usulan dan Pemantauan Hasil Pembangunan antara
Masyarakat dan Struktur Pemerintahan
Karena tujuan reformasi birokrasi adalah perbikan kinerja, sedangkan kinerja
dituntut oleh “pemilik” maka yang harus pertama kita perbaiki adalah hubungan
antara masyarakat sebagai “pemilik” dan struktur pemerintahanyang harus
Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
8

dihasilkan pada tahap pertama ini adalah satu mekanisme hubungan yang efektif
antara masyarakat termasuk kelompok masyarakat sipil, DPRD dan pemerintah
dalam mengelola administras dalam berbagai aspirasi masyarakat ke dalam
bentuk “mandat” dan memonitor pencapaian dari mandat tersebut. Mandat harus
dirumuskan dalam bentuk hasil atau kinerja.Untuk itu ada beberapa hal yang
harus dilakukan:
(1)
Memperbaiki tata tertib DPRD agar lebih transparan;
(2)
Memperbaiki hubungan DPRD dengan “konstituennya” sehingga
lingkup konstituen menjadi kewilayahan bukan pada “kelompok
yang memilih saya”.
(3)
Penguatan kompetensi DPRD dalam menjalankan peran
perencanaan dan monitoring kinerja yang partisipatif
(4)
Penguatan kelompok masyarakat sipil dan kelompok kepentingan
lainnya agar dapat mandiri dan juga menjalankan peran fasiltiasi
perencanaan dan monitoring kinerja secara partisipatif;
(5)
Membangun transparansi yang proaktif di pemerintahan;
(6)
Memperbaiki hubungan antara unit-unit pelayanan publik danpara
pelanggannya terutama agar aspirasi dan keluhan pelanggan
diperiksa setiap waktu dan dijadikan masukan untuk perbaikan
pengelolaan unit pelayanan publik secara terus menerus.

Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
9

BAB III
PENUTUP
3.1

KESIMPULAN
Keberadaan sejumlah persoalan dalam birokrasi pemerintah yang dari tahun ke
tahun menjadi isu publik merupakan indikasi dari lemahnya kinerja reformasi birokrasi.
Keberadaan sejumlah persoalan dalam birokrasi pemerintah yang dari tahun ke tahun
menjadi isu publik merupakan indikasi dari lemahnya kinerja reformasi birokrasi.
Salah satu aspek budaya birokrasi yang sangat penting bagi keberhasilan reformasi
birokrasi adalah budaya inovasi. Pada birokrasi pemerintah di Indonesia, inovasi ini
belum menjadi nilai utama dari budaya birokrasi. Namun, Hal pertama yang harus
mereka lakukan adalah mengetahui kemampuan inovasi birokrasi pemerintah, melalui
pengenalan sejumlah dimensi kemampuan inovasi yang meliputi:
1. Visi dan strategi.
2. Perekatan dasar kompetensi
3. Penguatan informasi dan kecerdasan organisasi
4. Orientasi pasar dan pelanggan
5. Manajemen gagasan dan kreativitas
6. Sistem dan struktur organisasi
7. Manajemen teknologi
Pemahaman akan kemampuan inovasi tersebut akan membantu birokrasi
pemerintah untuk melakukan inovasi. Namun demikian, kemampuan inovasi ini tidak
akan dengan sendirinya menghasilkan inovasi. Inovasi birokrasi pemerintah baru akan
terjadi jika kemampuan inovasi tersebut diletakan dalam tiga domain yang merupakan
drivers dan enablers kemampuan inovasi pemerintah daerah: sustainable development, egovernmenet, dan new product development.

Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
10

Reformasi dan Inovasi Administrasi Public
Foniaman87@gmail.com
11