TUGAS ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
TUGAS ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
1. Perbedaan senyawa organik dan anorganik
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Senyawa organik
Senyawa Anorganik
Kebanyakan berasal dari
makhluk hidup dan
beberapa dari hasil sintesis
Senyawa organik lebih
mudah terbakar, dan
memberikan hasil akhir CO2,
H2O, dan hasil sampingan
lainnya.
Strukturnya lebih rumit
Semua senyawa organik
mengandung unsur karbon
Berasal dari sumber daya
alam mineral ( bukan
makhluk hidup)
Tidak mudah terbakar
Hanya dapat larut dalam
pelarut organik
CH4, C2H5OH, C2H6 dsb.
Umumnya bersifat nonelektrolit
Reaksi berlangsung lambat
Titik didih dan titik lebur
rendah
Struktur sederhana
Tidak semua senyawa
anorganik yang memiliki
unsur karbon
Dapat larut dalam pelarut
air atau organik
NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb.
Umumnya bersifat
elektrolit (konduktor listrik
dalam larutannya)
Reaksi berlangsung cepat
Titik didih dan titik lebur
tinggi
Contoh Karbon Organik dan Anorganik
Karbon Organik
Karbon Anorganik
Karbohidrat
Protein
Oksida
Karbondioksida
Air
Garam mineral
Asam dan basa
Lemak
Asam Format
Asam Alkanoat
2. Gambar pertama adalah perpindahan partikel (molekul, ion, dan atom)
dari area konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah yang di sebut
difusi.
Gambar kedua adalah perpindahan partikel melewati membran dengan
bantuan protein pembawa yang spesifik yang disebut difusi terfasilitasi.
Gambar ketiga adalah tranport aktif yaitu perpindahan partikel dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan membutuhkan energi.
Membran plasma terdiri dari fosfolipid bilayer, yang merupakan dua
lapisan fosfolipid back-toback. Fosfolipid adalah lipid dengan gugus fosfat
yang menyertainya. Fosfolipid memiliki satu kepala dan dua ekor. Kepala
adalah polar dan hidrofilik, atau suka air. Ekor yang nonpolar dan
hidrofobik, atau membenci air. Di membran juga terdapat protein yang
berfungsi untuk menyeleksi partikel yang dibelohkan masuk kedalam sel,
sehingga sel terlindungi dari benda-benda asing yang merugikan.
3. Mutasi terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf
urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mutasi gen dapat disebabkan oleh tiga faktor:
Biologi. contoh: virus. virus yang hidup di dalam sel hidup dapat
mengubah susunan materi genetik inang dengan menyisipkan
materi genetik virus.
Fisik. contoh: sinar gamma, sinar X, dan sinar UV sebagai mutagen.
susunan gen makhluk hidup dapat berubah jika terpapar pancaran
sinar gamma, sinar X, dan sinar UV. mutasi yang terjadi adalah
perubahan susunan materi genetik dalam skala kromosom
Kimiawi. contoh: senyawa kimia asam nitrit sebagai mutagen:
reaksi asam nitrit dengan adenin menjadi zat hipoxanthine. Zat ini
akan menempati tempat adenin asli dan berpasangan dengan
sitosin, bukan lagi dengan timin. mutasi yang terjadi adalah
perubahan
susunan
materi
genetik
dalam
skala
gen
4. RE halus berfungsi untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat,
penyimpanan Ca2+, detoksifikasi obat dan racun. RE kasar berfungsi
membantu sintesi protein sekresi dan berbagai protein lain dari ribosom
terikat; menambahkan karbohidrat ke glikoprotein; menghasilkan
membran baru.
Aparatus golgi berfungsi untuk modifiksi protein, karbohidrat pada protein
dan fosfolipid; sintesis banyak polisakarida; pemilahan produk-produk
golgi yang kemudian dilepaskan dalam vesikel.
Kedua organel sel tersebut saling terhubung di sebut juga sistem
endomembran yang berfungsi meregulasi lalu-lintas protein dan
melaksanakan fungsi-fungsi metabolisme dalam sel.
5. Reaksi fosforilasi ini adalah reaksi kesetimbangan, yakni ia dapat digeser
dengan mengubah gaya gerak proton. Dengan ketiadaan gaya gerak
proton, reaksi ATP sintase akan berjalan dari sisi kanan ke kiri,
menghidrolisis ATP dan memompa proton keluar dari matriks melewati
membran. Namun, ketika gaya gerak protonnya tinggi, reaks dipaksa
untuk berjalan secara terbalik, yaitu dari sisi kanan ke kiri, mengijinkan
proton mengalir dan mengubah ADP menjadi ATP.
6. Gula harus difosforilasi karena hasil dari fosforilasi (glukosa 6-fosfat) itu
sendiri adalah bahan yang diperlukan untuk melanjutkan tahapan glikosis
selanjutnya. Proses fosforilasi dikatalis oleh enzim Heksokinase yang tidak
terdapat pada sel usus dan sel hati.
7. Peran oksigen dalam respirasi selular substansial. Sebagai reseptor
elektron terakhir, ia bertanggung jawab untuk menghilangkan elektron
dari sistem. Jika oksigen tidak tersedia, elektron tidak dapat diteruskan
antara koenzim, energi dalam elektron tidak bisa dilepaskan, pompa
proton tidak dapat ditentukan, dan ATP tidak dapat diproduksi.
8. Meningkatnya suhu tubuh saat terkena infeksi virus atau bakteri karena
sel-sel di dalam tubuh (metabolisme tubuh) bekerja dengan cepat untuk
mengoptimalkan proses pengeluaran benda asing yang masuk.
9. Jenis lekamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya BMR karena jenis
kelamin pria lebih aktif dalam beraktifitas sehari-hari dibandingkan
dengan wanita.
1. Perbedaan senyawa organik dan anorganik
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Senyawa organik
Senyawa Anorganik
Kebanyakan berasal dari
makhluk hidup dan
beberapa dari hasil sintesis
Senyawa organik lebih
mudah terbakar, dan
memberikan hasil akhir CO2,
H2O, dan hasil sampingan
lainnya.
Strukturnya lebih rumit
Semua senyawa organik
mengandung unsur karbon
Berasal dari sumber daya
alam mineral ( bukan
makhluk hidup)
Tidak mudah terbakar
Hanya dapat larut dalam
pelarut organik
CH4, C2H5OH, C2H6 dsb.
Umumnya bersifat nonelektrolit
Reaksi berlangsung lambat
Titik didih dan titik lebur
rendah
Struktur sederhana
Tidak semua senyawa
anorganik yang memiliki
unsur karbon
Dapat larut dalam pelarut
air atau organik
NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb.
Umumnya bersifat
elektrolit (konduktor listrik
dalam larutannya)
Reaksi berlangsung cepat
Titik didih dan titik lebur
tinggi
Contoh Karbon Organik dan Anorganik
Karbon Organik
Karbon Anorganik
Karbohidrat
Protein
Oksida
Karbondioksida
Air
Garam mineral
Asam dan basa
Lemak
Asam Format
Asam Alkanoat
2. Gambar pertama adalah perpindahan partikel (molekul, ion, dan atom)
dari area konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah yang di sebut
difusi.
Gambar kedua adalah perpindahan partikel melewati membran dengan
bantuan protein pembawa yang spesifik yang disebut difusi terfasilitasi.
Gambar ketiga adalah tranport aktif yaitu perpindahan partikel dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan membutuhkan energi.
Membran plasma terdiri dari fosfolipid bilayer, yang merupakan dua
lapisan fosfolipid back-toback. Fosfolipid adalah lipid dengan gugus fosfat
yang menyertainya. Fosfolipid memiliki satu kepala dan dua ekor. Kepala
adalah polar dan hidrofilik, atau suka air. Ekor yang nonpolar dan
hidrofobik, atau membenci air. Di membran juga terdapat protein yang
berfungsi untuk menyeleksi partikel yang dibelohkan masuk kedalam sel,
sehingga sel terlindungi dari benda-benda asing yang merugikan.
3. Mutasi terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf
urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mutasi gen dapat disebabkan oleh tiga faktor:
Biologi. contoh: virus. virus yang hidup di dalam sel hidup dapat
mengubah susunan materi genetik inang dengan menyisipkan
materi genetik virus.
Fisik. contoh: sinar gamma, sinar X, dan sinar UV sebagai mutagen.
susunan gen makhluk hidup dapat berubah jika terpapar pancaran
sinar gamma, sinar X, dan sinar UV. mutasi yang terjadi adalah
perubahan susunan materi genetik dalam skala kromosom
Kimiawi. contoh: senyawa kimia asam nitrit sebagai mutagen:
reaksi asam nitrit dengan adenin menjadi zat hipoxanthine. Zat ini
akan menempati tempat adenin asli dan berpasangan dengan
sitosin, bukan lagi dengan timin. mutasi yang terjadi adalah
perubahan
susunan
materi
genetik
dalam
skala
gen
4. RE halus berfungsi untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat,
penyimpanan Ca2+, detoksifikasi obat dan racun. RE kasar berfungsi
membantu sintesi protein sekresi dan berbagai protein lain dari ribosom
terikat; menambahkan karbohidrat ke glikoprotein; menghasilkan
membran baru.
Aparatus golgi berfungsi untuk modifiksi protein, karbohidrat pada protein
dan fosfolipid; sintesis banyak polisakarida; pemilahan produk-produk
golgi yang kemudian dilepaskan dalam vesikel.
Kedua organel sel tersebut saling terhubung di sebut juga sistem
endomembran yang berfungsi meregulasi lalu-lintas protein dan
melaksanakan fungsi-fungsi metabolisme dalam sel.
5. Reaksi fosforilasi ini adalah reaksi kesetimbangan, yakni ia dapat digeser
dengan mengubah gaya gerak proton. Dengan ketiadaan gaya gerak
proton, reaksi ATP sintase akan berjalan dari sisi kanan ke kiri,
menghidrolisis ATP dan memompa proton keluar dari matriks melewati
membran. Namun, ketika gaya gerak protonnya tinggi, reaks dipaksa
untuk berjalan secara terbalik, yaitu dari sisi kanan ke kiri, mengijinkan
proton mengalir dan mengubah ADP menjadi ATP.
6. Gula harus difosforilasi karena hasil dari fosforilasi (glukosa 6-fosfat) itu
sendiri adalah bahan yang diperlukan untuk melanjutkan tahapan glikosis
selanjutnya. Proses fosforilasi dikatalis oleh enzim Heksokinase yang tidak
terdapat pada sel usus dan sel hati.
7. Peran oksigen dalam respirasi selular substansial. Sebagai reseptor
elektron terakhir, ia bertanggung jawab untuk menghilangkan elektron
dari sistem. Jika oksigen tidak tersedia, elektron tidak dapat diteruskan
antara koenzim, energi dalam elektron tidak bisa dilepaskan, pompa
proton tidak dapat ditentukan, dan ATP tidak dapat diproduksi.
8. Meningkatnya suhu tubuh saat terkena infeksi virus atau bakteri karena
sel-sel di dalam tubuh (metabolisme tubuh) bekerja dengan cepat untuk
mengoptimalkan proses pengeluaran benda asing yang masuk.
9. Jenis lekamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya BMR karena jenis
kelamin pria lebih aktif dalam beraktifitas sehari-hari dibandingkan
dengan wanita.