Laporan Analisis Penimbangan Menggunakan pdf

LAPORAN
FISIKA FARMASI
RIZQI CHAIRUNNISA
Fisika Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang
analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik
dan anorganik yang berhubungan dengan sifat
fisikanya

PROGRAM STUDI DIII-FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PALANGKARAYA

1/22/2016

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN MASSA BAHAN DENGAN MENGGUNAKAN
NERACA ANALITIK & OHAUS
Diajukan untuk memenuhi laporan praktikum
Fisika Farmasi yang telah dilaksanakan


Dosen Pengampu :
Mohammad Rizky Fadhil Pratama, S.Farm.,M.Si., Apt

Disusun Oleh :
Rizqi Chairunnisa
14.71.015863

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
2016

Page | 1
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

I.

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui dan memahami

cara pengoperasian alat ukur massa berupa neraca, baik neraca analitik maupun neraca
ohaus. Selain itu, praktikan dapat lebih teliti dalam penggunaan neraca ohaus yang
tingkat ketelitiannya di bawah neraca analitik, hal ini dilakukan dengan cara
membandingkan penimbangan pada neraca ohaus dan penimbangan pada neraca analitik.

II.

DASAR TEORI
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis
atau alat ukur yang ditetapkan sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur,
mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka-angka dan memiliki satuan
tertentu. Sedangkan satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran
(Rully Bramasti dan Eko Sujatmiko, 2012).
Dalam ilmu terapan seperti kimia dan fisika, pengukuran merupakan aktivitas
yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur
adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut (Melia, 2014).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses berlangsungnya ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan
dapat dikenali berdasarkan namanya (Taiyeb, 2006).
Sifat-sifat zat biasanya dinyatakan dengan menggunakan tiga dimensi dasar yaitu

panjang, bobot, dan waktu. Masing-masing sifat ini menentukan satuan tertentu dan
standar pembanding. Dalam sistem metrik, satuannya adalah centimeter (cm), gram (g),
dan detik (s), karena itu sering disebut sistem cgs. Suatu standar pembanding adalah
satuan dasar yang menghubungkan setiap besaran terukur dengan beberapa konstanta
alami atau buatan secara keseluruhan (Sinko, 2006).
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa
biasanya disinonimkan dengan berat. Namun, menurut pemahaman ilmiah modern, berat
suatu objek diakibatkan adanya interaksi antara massa dengan medan gravitasi
(JThorneBOT, 2015).
Satuan standar massa adalah kilogram (kg). Kilogram adalah massa balok
platinum-iridium yang disimpan di Bureau of Weights and Measures. Satuan praktis
massa dalam sistem cgs adalah gram (g), yaitu 1/1000 dari 1 kilogram (Sinko, 2006).

Page | 2
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

Untuk menimbang obat dengan presisi dan akurat, farmasis harus memahami
kesalahan yang selalu terjadi dalam mengoperasikan neraca. Neraca kelas A yang
digunakan untuk meracik resep, hanya dapat digunakan jika dijaga dalam kondisi kerja

yang baik dan dicek secara berkala untuk kesamaan panjang lengan, akurasi beam rider ,
dan kepekaan (Sinko, 2006).
Neraca analitik merupakan suatu alat yang sering digunakan dalam laboratorium
yang berfungsi menimbang bahan yang akan digunakan. Bahan yang ditimbang biasanya
berbentuk padatan, namun tidak menutup kemungkinan untuk menimbang suatu bahan
yang berbentuk cairan. Neraca analitik yang digunakan dalam laboratorium merupakan
instrumen yang akurat yang mempunyai kemampuan mendeteksi bobot pada kisaran 100
gram sampai dengan kurang lebih 0,0001 gram (Day R.A. dan Underwood A.L., 2002).
Neraca analitik terdiri dari beberapa komponen, antara lain waterpass, piringan
neraca, dan tombol pengaturan. Waterpass berfungsi sebagai penanda posisi neraca pada
saat akan digunakan. Neraca harus dalam posisi yang seimbang pada saat
penggunaannya agar data yang dihasilkan akurat. Sedangkan piringan neraca merupakan
suatu wadah yang berfungsi sebagai tempat bahan yang akan ditentukan massanya.
Biasanya digunakan kaca arloji sebagai wadah bahan sebelum diletakkan pada piringan
neraca terebut (Bahtiar, 2011).
Sedangkan neraca ohaus adalah neraca yang diperkenalkan oleh Gustav Ohaus
yang merupakan seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat. Ilmuwan kelahiran
30 Agustus 1888 ini mempublikasikan Ohaus Harvard Trip Balance pada tahun 1912
yang kemudian dikenal dengan neraca ohaus tersebut. Neraca ini berguna untuk
mengukur massa benda atau logam. Kapasitas beban yang ditimbang dengan

menggunakan neraca ini adalah 311 gram dengan batas ketelitian 0,1 gram. Prinsip kerja
neraca ini adalah dengan membandingkan antara massa bahan yang ditimbang dengan
anak timbangan yang terukur. Neraca ohaus memiliki spesifikasi lagi seperti neraca
ohaus dua lengan dan neraca ohaus tiga lengan. Pada neraca ohaus dua lengan terdapat
dua lengan yang memiliki piringan neraca, pada lengan satu untuk meletakkan bahan
yang akan ditimbang dan lengan lainnya untuk wadah anak timbangan. Sedangkan
neraca ohaus tiga lengan adalah neraca yang hanya memiliki satu cawan sebagai tempat
bahan dan 3 lengan sebagai penunjuk skala (Putra, 2014).

Page | 3
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

III.

METODE
Pada praktikum ini dilakukan penimbangan suatu bahan pada neraca ohaus
dengan massa yang telah ditentukan yang dilanjutkan pada neraca analitik untuk
membandingkan massa sebenarnya secara lebih tepat dan teliti.

IV.


ALAT DAN BAHAN
4.1 Alat
4.1.1 Alumunium foil, berfungsi sebagai penutup atau alas dari suatu bahan.
4.1.2 Sendok tanduk, berfungsi untuk mengambil bahan-bahan berupa padatan.
4.1.3 Neraca ohaus, berfungsi sebagai neraca atau timbangan yang menunjukkan
massa bahan secara manual.
4.1.4 Neraca analitik, berfungsi sebagai neraca atau timbangan yang menunjukkan
skala massa suatu bahan secara akurat (Agoestia, 2012).

4.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah amilum manihot (pati
singkong) yang berfungsi sebagai bahan yang akan ditimbang dengan neraca ohaus
dan neraca analitik sedangkan dalam dunia farmasi amilum berfungsi sebagai bahan
penyusun dalam serbuk awur dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan
tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur (Gunawan dan Sri Mulyani, 2004)

Page | 4
Laporan Praktikum Fisika Farmasi


V.

CARA KERJA
5.1 Penimbangan Alumunium Foil dengan Neraca Analitik

Hubungkan neraca digital
dengan aliran listrik

Pastikan piringan neraca dalam
keadaan bersih dan
menunjukkan angka 0 (nol)

Letakkan alumunium foil
pada piringan neraca

Baca skala yang tertera pada
display digital dalam skala
satuan gram

Catat hasil penimbangan

alumunium foil tersebut

Page | 5
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

5.2 Penimbangan Amilum dengan Neraca Ohaus

Setarakan neraca yang
akan digunakan

Pastikan piringan neraca
dalam keadaan bersih

Letakkan anak timbangan
5 gram pada piringan
neraca sebelah kiri

Letakkan alumunium foil pada
piringan neraca sebelah kanan


Tambahkan amilum pada
alumunium foil dan angkat tuas
pada neraca hingga bobot
amilum setara dengan anak
timbangan 5 gram tersebut

Page | 6
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

5.3 Penimbangan Amilum dengan Neraca Analitik

Hubungkan neraca digital
dengan aliran listrik

Pastikan piringan neraca dalam
keadaan bersih dan
menunjukkan angka 0 (nol)

Letakkan alumunium foil dan
amilum yang telah ditimbang

sebelumnya pada piringan neraca

Baca skala yang tertera pada
display digital dalam skala
satuan gram

Catat hasil
penimbangan tersebut

Page | 7
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

VI.

HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil Pengamatan
Data penimbangan yang diperoleh pada praktikum ini yaitu
No

Penimbangan


Massa

1

Alumunium Foil dengan Neraca Analitik

1,0923 g

2

Amilum dengan Neraca Ohaus

5g

3

Amilum dengan Neraca Analitik

5,1420 g

6.2 Pembahasan
Definisi massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dengan kata lain massa adalah
ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa suatu benda
dimanapun dinilai sama, oleh karena itu, massa tidak dipengaruhi oleh gravitasi
bumi. Berbeda dengan berat yang merupakan gaya yang disebabkan karena adanya
interaksi antara massa suatu benda dengan gaya gravitasi sehingga berat suatu benda
tidak akan sama atau dapat berubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di
tempat benda tersebut berada. Selain itu, massa merupakan besaran skalar yang tidak
terpengaruh oleh arah lain halnya dengan berat yang merupakan besaran vektor.
Sebagai seorang farmasis, pengukuran massa suatu bahan secara tepat
sangatlah krusial dalam peracikan obat, hal ini disebabkan karena adanya dosis yang
ingin dicapai namun tidak berlebihan. Dalam hal ini, pengukuran massa yang teliti
menjadi tuntutan yang harus dipenuhi untuk mencapai keberhasilan terapi dari suatu
obat sekaligus menghindari adanya efek yang tidak diinginkan karena kelebihan
dosis dari obat tersebut.
Pengukuran massa suatu bahan dapat dilakukan dengan menggunakan neraca,
baik secara manual maupun digital. Dalam dunia farmasi neraca ohaus yang
merupakan neraca manual sudah tidak asing lagi, neraca ini berfungsi sebagai
penunjuk massa dengan membandingkan bahan yang ditimbang dengan anak
timbangan yang diletakkan pada piringan neraca sesuai keperluan. Pada neraca
ohaus tingkat ketelitiannya masih kurang akurat apabila dibandingkan neraca
analitik yang merupakan neraca digital karena pada neraca digital tingkat kepekaan
neraca lebih tinggi dengan display yang menunjukkan skala massa dari bahan yang
ditimbang. Namun, baik pada neraca ohaus dan neraca digital dalam penggunaan
Page | 8
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

tetap

diperhatikan

dari

segi

kebersihannya,

hal

ini

dimaksudkan

untuk

meminimalisir kurangnya massa bahan yang ditimbang sehingga tidak sesuai dengan
yang seharusnya. Selain itu, sebelum digunakan neraca harus dikalibrasi, yaitu telah
diverifikasi secara akurasi bahwa neraca tersebut telah sesuai dengan rancangannya
dan dalam kondisi yang baik, apabila suatu neraca telah dikalibrasi maka alat ukur
ini ditempatkan pada suatu bidang datar yang posisinya tidak bergeser atau berubah
untuk menjaga kesesuaian hasil.
Pada praktikum ini, praktikan menimbang suatu bahan pada neraca ohaus yang
kemudian ditimbang kembali pada neraca analitik untuk membandingkan ketelitian
dalam penimbangan secara manual dan digital. Bahan yang digunakan adalah
amilum manihot atau pati singkong.
Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan
tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud
penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam
bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras,
kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi (Gunawan dan Sri Mulyani, 2004).
Sebagai amilum normal, penggunaannya terbatas dalam industri farmasi. Hal
ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang
baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi
tablet bagi bahan obat yang mempunyai daya alir baik atau sebagai musilago, bahan
pengikat dalam pembuatan tablet cara granulasi basah (Anwar, 2004).
Mula-mula alumunium foil yang berfungsi sebagai alas saat penimbangan
ditimbang terlebih dahulu dengan menggunakan neraca analitik. Penimbangan ini
dilakukan dengan menghubungkan neraca pada aliran listrik lalu memastikan
piringan neraca dalam keadaan bersih dan skala menunjukkan angka nol (0).
Kemudian alumunium foil tersebut diletakkan pada piringan neraca dan display
skala menunjukkan massa alumunium foil yaitu 1,0923 gram. Selanjutnya
alumunium dipindahkan pada piringan neraca ohaus lengan kanan yang kemudian
pada piringan neraca lengan kiri ditambahkan anak timbangan 5 gram. Kemudian
amilum manihot ditambahkan pada alumunium foil hingga massanya setara dengan
anak timbangan pada lengan kiri, hal ini dipastikan dengan cara memutar tuas neraca
sehingga kedua lengan terangkat dan dapat dilihat apakah telah setara atau belum.
Apabila telah setara, alumunium foil yang berisi amilum manihot tersebut ditimbang
kembali pada neraca analitik dengan prosedur yang sama. Hal ini dimaksudkan
Page | 9
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

untuk dapat membandingkan ketelitian praktikan saat menimbang menggunakan
neraca ohaus. Saat ditimbang pada neraca analitik, massa alumunium foil beserta
amilum manihot tersebut adalah 5,1420 gram, dari skala ini sangat terlihat bahwa
praktikan tidak tepat menimbang 5 gram saat menggunakan neraca ohaus dan neraca
ini pun tidak mencapai ketelitian dari neraca analitik namun skala tersebut tidak
terlalu jauh dengan pembulatan desimal yang masih dalam batas massa 5 gram.
Seperti yang telah disebutkan, seorang farmasis dituntut untuk teliti saat
meracik suatu obat dan berkaitan dengan penimbangan dari suatu bahan yang
berpengaruh pada dosis yang diinginkan meskipun menggunakan neraca manual
seperti neraca ohaus tersebut.

Page | 10
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

VII.

KESIMPULAN
Massa adalah ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa
suatu benda dimanapun dinilai sama, oleh karena itu, massa tidak dipengaruhi oleh
gravitasi bumi. Massa termasuk suatu besaran yang merupakan sesuatu yang dapat
diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka-angka dan memiliki
satuan tertentu. Sedangkan satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu
besaran. Pengukuran massa suatu bahan dapat dilakukan dengan menggunakan neraca,
baik secara manual maupun digital.
Pada neraca ohaus tingkat ketelitiannya masih kurang akurat apabila
dibandingkan neraca analitik yang merupakan neraca digital karena pada neraca digital
tingkat kepekaan neraca lebih tinggi dengan display yang menunjukkan skala massa dari
bahan yang ditimbang. Pada praktikum ini, bahan ditimbang pada neraca ohaus yang
kemudian ditimbang kembali pada neraca analitik untuk membandingkan ketelitian
dalam penimbangan secara manual dan digital. Bahan yang digunakan adalah amilum
manihot atau pati singkong.
Mula-mula alumunium foil yang berfungsi sebagai alas saat penimbangan
ditimbang terlebih dahulu dengan menggunakan neraca analitik dan diketahui massa
alumunium foil yaitu 1,0923 gram. Selanjutnya alumunium dipindahkan pada piringan
neraca ohaus kemudian amilum manihot ditambahkan pada alumunium foil hingga
massanya setara dengan anak timbangan 5 gram. Namun, saat alumunium foil yang
berisi amilum manihot tersebut ditimbang kembali pada neraca analitik massa
alumunium foil beserta amilum manihot tersebut adalah 5,1420 gram, dari skala ini
sangat terlihat bahwa praktikan tidak tepat menimbang 5 gram saat menggunakan neraca
ohaus dan neraca ini pun tidak mencapai ketelitian dari neraca analitik namun skala
tersebut tidak terlalu jauh dengan pembulatan desimal yang masih dalam batas massa 5
gram. Oleh karena itu, seorang farmasis dituntut untuk teliti saat meracik suatu obat dan
berkaitan dengan penimbangan dari suatu bahan yang berpengaruh pada dosis yang
diinginkan meskipun menggunakan neraca manual seperti neraca ohaus tersebut.

Page | 11
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

VIII.

DAFTAR PUSTAKA
Agoestia, N. (2012, Januari 29). Alat-Alat Laboratorium. Dipetik Januari 19, 2016, dari
Blogspot: http://agoestiianeny.blogspot.co.id/
Anwar, E. (2004). Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien dalam
Formula Sediaan tablet dan Niosom. Majalah Ilmu Kefarmasian, 34-36.
Bahtiar, H. (2011). High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan Neraca
Analitik. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Day R.A. dan Underwood A.L. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 6. Jakarta:
Erlangga.
Gunawan dan Sri Mulyani. (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta:
Penebar Swadaya.
JThorneBOT. (2015, Maret 10). Massa . Dipetik Januari 19, 2016, dari Wikipedia:
http://id.m.wikipedia.org/
Melia. (2014). Laporan Praktikum Kimia Dasar. Pengenalan Neraca Di Laboratorium,
3.
Putra, F. A. (2014, November 19). Alat Ukur Neraca. Dipetik Januari 19, 2016, dari
Wordpress: https://fauzanajiputra.wordpress.com/
Rully Bramasti dan Eko Sujatmiko. (2012). Fisika SMA/MA. Surakarta: Aksarra Sinergi
Media.
Sinko, P. J. (2006). Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika Edisi 5. Jakarta: EGC.
Taiyeb. (2006). Pengenalan Alat Laboratorium. Makassar: Biologi FMIPA Universitas
Negeri Makassar.

Page | 12
Laporan Praktikum Fisika Farmasi

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6