Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Air

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan AirAsia
Berdasarkan Rasio Profitabilitas Periode
2011-2015
Laporan
Diajukan untuk memenuhi syarat kegiatan
Company, Campus and Country Connection

Disusun Oleh :

Silvi Khoerunnisa
02111140007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SUTAATMADJA (STIESA)
SUBANG

1

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang tiada
terkira kepada kita semua sebagai umat-Nya. Shalawat serta salam tak lupa selalu terucap

pada jungjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena keteladanan dan akhlaknya serta
setiap gerak langkahnya kita dapat menjadi umat terbaik di sisi Allah SWT.
Pembuatan laporan Company, Campus and Country Connection ini tentu tidak
luput dari hambatan, namun dengan demikian atas kuasa Allah SWT melalui orang-orang
di sekitar kami maka laporan Company, Campus and

Country Connection ini dapat

terselesaikan, Pada kesempatan ini, dosen-dosen yang telah memberikan pengarahan
kepada kami, serta kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang
membantu.
Penulis laporan ini tentu banyak kekurangan, maka dari itu banyak harapan dari
penulis kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan hasil laporan ini.
Dalam penulis laporan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini, khususnys
kepada :
1. Bapak Daeng M. Nazier, MA, Ph.D selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Sutaatmadja (STIESA) Subang.
2. Bapak Deden Ramdan, Lc., M.E,Sy selaku pembimbing yang telah memberi
pengarahan kepada penulis serta meluangkan waktu, tenaga, pikiran perhatian, dan

masukan-masukan yang berarti serta kesabaran di dalam memahami penulis sebagai
penulis laporan.
3. Secara Khusus penyusun menyampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik secara moril maupun materil,
serta pengertian yang besat kepada penyusun, baik selama mengikuti perkuliahan
maupun menyelesaikan laporan ini.

2

4. Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan laporan ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya atas segala bantuan
yang telah di berikan kepada penulis agar penulis tetap pada lindungan-Nya. Akhir kata
penulis berdoa dan mengucapkan syukur atas kehadirat Allah AWT.

Subang, Mei 2017

Penulis

3


DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Kata Pengantari .........................................................................................

i

Daftar Isi .....................................................................................................

iii

Daftar Gambar ...........................................................................................

v

Daftar Lampiran ........................................................................................

vi


BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

1.1

Latar Belakang .................................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah .........................................................................

2

1.3

Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ....................................................


2

1.4

Manfaat Penlitian .............................................................................

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................

4

2.1

Manajemen Keuangan .....................................................................

4

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan ...................................................


4

2.1.2 Tujuan Manajemen Keuangan ........................................................

5

2.1.3 Fungsi Manajemen Keuangan .........................................................

7

2.2

Kinerja Keuangan.............................................................................

9

2.3

Laporan Keuangan ...........................................................................


10

2.3.1

Pengertian Laporan Keuangan .............................................

10

2.3.2

Tujuan Laporan Keuangan ...................................................

11

2.4

Analisis Rasio Keuangan .................................................................

13


2.4.1

Macam-macam Analisis Rasio Keuangan .......................................

13

2.5

Rasio Profitabilitas ...........................................................................

14

2.6

Kerangka pikiran ..............................................................................

16

4


2.7

Definisi Konseptual .........................................................................

16

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

18

3.1

Desain Penelitian .............................................................................

18

3.2

Jenis dan Sumber .............................................................................


18

3.3

Alat Analisis Data ............................................................................

18

BAB IV PEMBAHASAN ..........................................................................

21

4.1

Pengantar Pembahasan.....................................................................

21

4.1.1


Rasio Profitabilitas Return On Asset (ROA) ...................................

21

4.1.2

Rasio Profitabilitas Return On Equity (ROE) ..................................

23

4.1.3

Rasio Profitabilitas Gross Profit Margin (GPM) .............................

24

4.1.4

Rasio Profitabilitas Net Profit Margin (NPM) .................................

26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

28

5.1

Kesimpulan .....................................................................................

28

5.2

Saran ...............................................................................................

29

5.2.1

Bagi Perusahaan AirAsia .................................................................

29

5.2.2

Bagi Pengembangan Ilmu ................................................................

30

DAFTAR PUSTAKA

5

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6 Kerangka Pikiran .................................................................... 16

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1.1 Grafik Pencapaian Profitabilitas ROA .................................... 21
Grafik 4.1.2 Grafik Pencapaian Profitabilitas ROE .................................... 23
Grafik 4.1.3 Grafik Pencapaian Profitabilitas GPM.................................... 24
Grafik 4.1.4 Grafik Pencapaian Profitabilitas NPM.................................... 26

6

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini bisnis penerbangan telah bertumbuh pesat seiring dengan terus
meningkatnya jumlah penumpang disetiap tahunnya.Banyaknya maskapai baru yang
menawarkan jasa transportasi udara bersaing mengambil hati konsumen baik
melalui pelayanan, harga, maupun kualitas.
AirAsia yang merupakan maskapai penerbangan yang memberikan tarif rendah
yang berpusat di Bandara Internasional Kuala Lumpur.AirAsia sendiri adalah maskapai
swasta terbesar di Malaysia dan maskapai bertarif rendah terbesar di Asia Tenggara.Dengan
slogan "Now Everyone Can Fly" , saat ini penerbangan AirAsia menjangkau sekitar 100
tujuan di seluruh lebih dari 15 negara, meskipun banyak sejumlah penerbangan ini dilayani
oleh berbagai maskapai dan anak perusahaan yang menggunakan nama merek perusahaan.
Pesawat dengan jenis Airbus A320 melayani lebih dari 30 rute, dengan sejumlah tujuan di
negara Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura dan Australia.
AirAsia salah satu perusahaan yang telah melakukan penetration price yang cukup
baik dan dapat menarik perhatian konsumen.Strategi harga penetrasi yang dilakukan oleh
AirAsia dengan menentukan harga awal yang rendah atau murah dengan tujuan untuk
penetrasi pasar dengan cepat dan dapat membangun citra perusahaan.AirAsia telah
melakukan leader pricing dimanastrategi harga yang ditetapkan lebih rendahdaripada harga
pasar/harga normal untuk meningkatkan omset penjualan sehingga dapat meningkatkan
reputasi perusahaan dimata konsumen menjadi lebih baik.
Tujuan utama dari perusahaan adalah mempertahankan keuntungan (Profit) dari
setiap penjualan agar perusahaan dapat berkelanjutan dan membuat inovasi baru. Untuk itu
manajer perusahaan AirAsia harus melihat kinerja keungan perusahaanya dari tahun ke
tahun agar dapat melihat baik buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan yang

7

mencerminkan suatu prestasi kerja dalam suatau periode tertentu.Analisis keuangan juga
dapat di jadikan dasar untuk penilaian kinerja keuangan dan prestasi manajemen.
Salah satu cara untuk menilai efisiensi kinerja keuangan dari suatu usaha dalam
manajemen keuangan adalah dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas. Analisis
profitabilitas diperlukan untuk menilai besar kecilnya produktifitas usaha sebuah
perusahaan. Penilaian profitabilitas ini menggunakan beberapa kriteria antara lain : Return
On Assets, Return on Equity, Gross Profit Margin, danNet Profit Margin.Profitabilitas

merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Tingkat profitabilitas
perusahaan yang tinggi akan meningkatkan daya saing perusahaan. Perusahaan yang
memiliki profitabilitas yang tinggi akan melakukan ekspansi usaha sehingga membuka
kesempatan investasi yang baru.
Mengingat pentingnya masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penlitian ilmiah penelitian ilmiah yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
AirAsia Berdasarkan Rasio Profitabilitas selama tahun 2011-2015”.

1.2 Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang penelitian sebagaimana telah dipaparkan dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :“Bagaimana Kinerja Keuangan
Perusahaan AirAsia Berdasarkan Rasio Profitabilitas Periode 2011-2015 ? ”
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Untuk

mengetahui

kinerja

keuangan

perusahaan

AirAsia

berdasarkan

rasio

Profitabilitas.

8

1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori serta memperdalam pengetahuan terutama yang berkaitan
dengan laporan analisis keuangan yang pernah di dapatkan semasa perkuliahan di
STIE Sutaatmadja.
2. Bagi Pembaca
Laporan ini dapat di jadikan penambahan wawasan dan dapat di jadikan bahan
referensi, atau acuan penelitian bagi penulis selanjutnya, khususnya mahasiswa
STIE Sutaatmadja.
3. Bagi AirAsia
Laporan ini dapat di jadikan sebagai masukan yang dapat dikembangkan berkenaan
dengan permasalahan yang dibahas untuk dapat membantu meningkatkan kinerja Kantor
perusahaan AirAsia dalam menjalankan kegiatan perusahaan terutama dibagian keuangan.

9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Keuangan
2.1.1. Pengertian Manajemen Keuangan
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan
operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan. Kebutuhan dana tersebut
berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva tetap. Untuk memenuhi kebutuhan
dana tersebut, perusahaan harus mampu mencari sumber dana dengan komposisi yang
menghasilkan beban biaya yang paling murah. Kedua hal tersebut harus bisa diupayakan
oleh manajer keuangan.
Secara Umum, Pengertian Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan yang terdiri
dari perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencaharian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Sedangkan secara
sederhana, Pengertian Manajemen Keuangan adalah suatu proses dalam aktivitas keuangan
perusahaan, dimulai dari cara memperoleh dana dan mempergunakannya. Yang mana
penggunaannya harus tepat sasaran, efisien, dan efektif agar tujuan keuangan perusahaan
dapat tercapai sesuai rencana.
Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian manajemen
keuangan, maka berikut beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang definisi
manajemen keuangan, yaitu :
Menurut Bambang Ryanto,pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan upaya memperoleh dana yang
dibutuhkan dengan adanya biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang menguntungkan
serta upaya untuk mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara efisien dan efektif.
Menurut Liehman, pengertian manajemen keuangan menurut liehman adalah upaya
penyediaan uang dan mempergunakan dana tersebut untuk mendapatkan aset (aktiva).

10

Menurut James Van Horne pendapat James Van Horne, bahwa pengertian
manajemen keuangan adalah semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung
dengan perolehan pendanaan serta pengelolaan aset (aktivia) dengan tujuan yang
menyeluruh.
Menurut Suad Husnan: Pengertian manajemen keuangan menurut Suad Husnan
adalah manajemen terhadap semua fungsi keuangan.
Menurut pengertian umum serta pendapat para ahli mengenai manajemen keuangan
dapat di simpulkan bahwa Manajemen keuangan merupakan suatu aktivitas yang di
kerjakan untuk mengatur keungan agar dapat memperoleh dana yang di butuhkan yang
harus tepat sasaran secara efesien, efektif, dan sesuai dengan tujuan utama yaitu
mendapatkan asset (aktiva) dengan biaya yang rendah atau minim.

2.1.2. Tujuan Manajemen Keuangan
Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer
keungan perusahaan perlu menentukan tujuan yang harus di capai.Keputusan yang benar
adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut :
1. Maksimalisasi keuntungan
Tujuannya

untuk

maksimalisasi

keuntungan.Manajer

keuangan

perusahaan

mencoba untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan dalam
jangka pendek dan jangka panjang.Seorang Manajer keungan perusahaan tidak bisa
menjamin keuntungan dalam jangka panjang karena ketidakpastian bisnis.Namun,
perusahaan dapat memperoleh keuntungan maksimal bahkan dalam jangka
panjang.Jika Manajer keungan perusahaan mengambil keputusan keuangan yang
tepat dan menggunakan keungan perusahaan dengan baik.
2. Menjaga arus kas
Menjaga arus kas yang tepat merupakan tujuan jangka pendek manajemen keungan.
Perusahaan harus memiliki arus kas yang tepat untuk membayar biaya sehari-hari

11

seperti pembelian bahan baku. pembayaran upah dan gaji, sewa, tagihan listrik dll.
arus kas yang baik tentunta akan meningkatkan keberhasilan perusahaan.
3. Mempersiapkan struktur modal
Untuk mempersiapkan struktur modal perusahaan harus memutuskan rasio antara
pembiayaan yang dimiliki dan keuangan yang di pinjam supaya seimbang.
Keseimbangan unu di perlukan untuk likuiditas, ekonomi, fleksibelitas dan stabilitas
perusahaan.
4. Pemanfaatan keungan yang tepat
Manajer keungan perusahaan harus membuat pemanfaatan keungan secara optimal
dan perusahaan harus tidak berinvestasi keungan perusahaan dalam proyek-proyek
yang tidak menguntungkan.
5. Maksimali kekayaan
Maksimali kekayaan berarti untuk mrendapatkan kekayaan yang maksimal bagi
pemegang saham.untuk itu manajer keuangan perusahaan mencoba memberikan
dividen maksimal kepada pemegang saham. Manajer keuangan juga mencoba untuk
meningkatkan nilai pasarsaham karena nilai pasar saham secara langsung
berhubungan dengan kinerja perusahaan.
6. Meningkatkan efesiensi
manajemen keuangan juga mencoba meningkatkan efisiensi semua departemen
perusahaan. Distribusi keuangan yang tepat untuk semua departemen akan
meningkatkan efesiensi seluruh perusahaan.
7. Kelangsungan hidup perusahaan
Kelangsungan hidup perusahaan adalah tujuan yang paling penting dari manajemen
keuangan.Perusahaan harus bertahan hidup di dunia bisnis yang kompetitif
ini.manajer keungan harus sangat berhati-hati saat membuat keputusan keuangan.
Satu keputusan yang salah dapat membuat perusahaan merugi dan bangkrut.
8. Mengurangi risiko operasional

12

Manajemen keuangan juga mencoba untuk mengurangi risiko operasional.ada
banyak risiko dan ketidakpastian dalam bisnis. manajer keuangan perusahaan harus
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan menghindari proyek
beresiko tinggi.
9. Mengurangi biaya modal
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk mengurangi biaya modal yang artinya
perusahaan mencoba untuk bisa meminjam uang pada tingkat bunga yang
rendah.manajer keuangan perusahaan harus merencanakan struktur modal
sedemikian rupa sehingga biaya modal itu diminimalkan.

2.1.3 Fungsi Manajemen Keuangan
Ada beberapa pandangan mengenai fungsi manajemen keuangan, berikut penjelasakn
mengenai fungsi manajemen keungan secara umum :
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta
mengenai kegiatan-kegiatan yang lainnya dalam periode tertentu.
2.

Penganggaran Keuangan, membuat detail pengeluaran dan pemasukan

3. Pengelolaan Keuangan, penggunaan dana perusahaan secara maksimal dengan
berbagai cara.
4. Pencaharian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang digunakan
untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, yakni dengan mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, yakni dengan melakukan evaluasi dan perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan yang berlaku di perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, dengan melakukan audit internal mengenai keuangan
perusahaan yang ada untuk tidak adanya penyimpangan.

13

8. Pelaporan Keuangan, adalah dengan menyediakan informasi tentang kondsi
keuangan perusahaan dan tentunya sebagai bahan evaluasi.

Fungsi manajemen keuangan menurut Sutrisno ( 2007 : 5 ) terdiri dari tiga
keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu :
1. Keputusan Investasi.
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan
komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat
keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari
investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu, invetasi
akan mengandung risiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari
investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai
perusahaan.
2. Keputusan Pendanaan.
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada
keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan
menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan
guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
3. Keputusan Deviden.
Deviden merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada
para pemegang saham.Oleh karena itu deviden ini merupakan bagian dari
penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham. Keputusan deviden merupakan
keputusan manajemenkeuangan untuk menentukan : (1) besarnya presentase laba
yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk cash dividend, (2) stabilitas
deviden yang dibagikan, (3) deviden saham (stock dividend), (4) pemecah saham

14

(stock split), serta (5) penarikan kembali sahamyang beredar, yang semuanya
ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.

2.2 Kinerja Keuangan
Menurut Indra Bastian ( 2006 : 317 ), dalam bukunya „Akuntansi Sektor Publik Di
Indonesia‟ menjelaskan bahwa : “ Kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan misi
dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategi ( strategic planning )
suatu organisasi”.
Jadi kinerja adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui kesehatan suatu
perusahaan. Dan alat utamanya untuk mengetahui sehatnya suatu perusahaan adalah
laporankeuangan.
Pengertian kinerja keuangan menurut beberapa sumber :
Menurut Jumingan, (2006) Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana
maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas, dan profitabilitas.
Menurut Fahmi, (2012:2) Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian
keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai
aktivitas yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.
Menurut Mahsun (2006:145) kinerja keuangan menjelaskan bahwa: “ kinerja
merupakan suatu manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan akuntibilitas. Dapat disimpulkan bahwa kinerja diukur dengan cara : (a)
menentukan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi, (b) merumuskan indikator dan ukuran

15

kinerja, (c) mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi, (d)
evaluasi kerja.”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa kinerja
keuanganmerupakan prestasi yang dihasilkan atau yang dicapai oleh suatu perusahaan
dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan
perusahaan pada bidang tersebut.

2.3 Laporan Keuangan
2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan
Untuk membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas dari laporan keuangan.
Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan
yang bersangkutan. Pengertian laporan keuangan secara umum adalah catatan informasi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Berikut ini pembahasan singkat mengenai laporan keuangan menurut beberapa
sumber.
Menurut Sutrisno (2007 : 9) :Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi yang meliputi dua laporan utama, yakni (1) Neraca dan (2) Laporan Laba-Rugi.
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu laporan keuangan
merupakan informasi yang penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan yang bersangkutan, dan merupakan suatu produk akhir dari proses
kegiatankegiatan akuntansi dalam suatu usaha serta dapat dijadikan sebagai bahan penguji
dalam pengerjaan menganalisis pembukuan dan menilai posisi keuangan suatu perusahaan
pada periode tertentu, karena berisi semua informasi tentang keadaan keuangan serta hasilhasil yang telah dicapai perusahaan Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen
menurut Baridwan ( 2004 : 18) biasanya terdiri dari :

16

a. Neraca yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaanpada
tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah hartayang
dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yangdisebut pasiva.
b. Laporan

laba

rugi

biayabiayaselama

yaitu

periode

laporan
akuntansi.

yang

menunjukkan

Laporan

rugi

hasil

laba

usaha

dan

kadang-kadang

disebutlaporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan
laporanyang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan dan juga tali
penghubungdua neraca yang berurutan.
c.

Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebabperubahan
modal dari jumlah awal periode menjadi jumlah modal pada akhirperiode.

d. Laporan perubahan posisi keuangan ( Statement of changes in financialposition ),

menunjukkan arus dana dan perubahan-perubahan dalam posisikeuangan selama
tahun buku yang bersangkutan.

Pada dasarnya laporan keuangan yang utama terdiri dari neraca dan laporan rugi
laba.Sedangkan laporan keuangan lainnya seperti laporan perubahan modal, laporan arus
kas, laporan sebab-sebab perubahan laba kotor serta daftar-daftar lainnya hanya merupakan
laporan pelengkap yang sifatnya memberikan penjelasan lebih lanjut. Dua jenis laporan
keuangan yang sering dipakai adalah Neraca ( Balance Shit ) dan Laporan Rugi laba (
Income Statement ).

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan
Seperti diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat sudah pasti memiliki
tujuan tertentu.Dalam praktiknya terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai, terutama
bagi pemilik usaha dan manajemen perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi

17

keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Menurut Sutrisno (2007:9) laporan keuangan disusun dengan maksud untuk
menyediakan

informasi

keuangan

suatu

perusahaan

kepada

pihak-pihak

yang

berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan. Pihak-pihak
yang berkepentingan tersebut antara lain manajemen, pemilik, kreditor, investor dan
pemerintah.
Kasmir (2008:11) memiliki beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan
keuangan yaitu :
1.

Memberikan

informasi

tentang

jenis

dan

jumlah

aktiva

(harta)

yang

dimilikiperusahaan pada saat ini;
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yangdimiliki
perusahaan pada saat ini;
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
padasuatu periode tertentu;
4. Memberikan

informasi

tentang

jumlah

biaya

dan

jenis

biaya

yang

perubahan-perubahan

yang

terjadi

pada

dikeluarkanperusahaan dalam suatu periode tertentu;
5. Memberikan

informasi

tentang

aktiva,pasiva, dan modal perusahaan;
6. Memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dalam suatu periode;
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;
8. Informasi keuangan lainya.
Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat diketahui
kondisi keuangan secara menyeluruh.

18

2.4. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah caraanalisa dengan menggunakan perhitungan-perhitungan
perbandingan atas data kuantitatif yang ditujukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada
dasarnya perhitungan rasio-rasio keungan adalah untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.
Menurut Sutrisno (2007:214) dalam bukunya „ Manajemen Keuangan‟ yang
dimaksud Analisis Rasio Keuangan adalah menghubungkan elemen-elemen yang ada di
laporan keuangan agar bias di interprestasikan lebih lanjut.Dengan demikian analisis rasio
keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan perusahaan baik
pada saat sekarang maupun di masa mendatang sehingga sebagai alat untuk menilai posisi
keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Menurut Zaki Baridwan (1997 :17) Analisis rasio keuangan adalah analisis yang
menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang
memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu
perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan
meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk
memperoleh tambahan dana.
Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus
diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan
untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode
dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode
tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis
dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri.

2.4.1 Macam-macam Analisis Rasio Keuangan
Ada beberapa macam-macam rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Leverage
(Solvabilitas), Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas. Dalam setiap rasio keuangan memiliki

19

fungsi-fungsi tersendiri untuk aplikasinya, seperti contoh yang saya sebutkan di bawah
berikut ini:


Rasio Likuiditas, adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Intinya adalah seberapa cepat
(Likuid) perusahaan memenuhi kinerja keuangannya, umumnya kewajiban jangka



pendek, (kewajiban kurang dari satu periode/tahun)
Rasio Leverage, adalah rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumberdaya yang dimiliki, sumber daya yang dimaksud seperti



piutang dan modal maupun aktiva.
Rasio Aktivitas, adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Pihak luar disini bisa berupa



investor maupun bank
Rasio Profitabilitas, adalah rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun
laba dan modal sendiri.

2.5 Rasio Profitabilitas
Setiap kegiatan bisnis yang dijalankan baik secara perorangan maupun berkelompok
bertujuan untuk mensejahterakan pemilik atau menambah nilai perusahaan dengan laba
yang maksimal.Harapan untuk mendapatkan laba perusahaan secara berkelanjutan
bukanlah suatu pekerjaan yang gampang tetapi memerlukan perhitungan yang cermat dan
teliti dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perusahaan baik
faktor intern maupun faktor ekstern. Untuk memberikan pengertian jelas tentang apa yang
dimaksud dengan rasio profitabilitas, maka dapat dilihat dan penjelasanya dari beberapa
penulis.
Menurut Atmajaya (2004:415) bahwa : Rasio profitabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

20

Menurut Martono dan Harjito (2005:60) Rasio profitabilitas adalah rasio yang
menunjukkan efektifitas menciptakan laba. Laba pada dasarnya menunjukkan seberapa baik
perusahaan dalam membuat keputusan investasi dan pembiayaan.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan adanya kesamaan pendapat
mengenai pengertian rasio profitabilitas, yaitu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan memperoleh laba. Rasio profitabilitas dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Return on Assets (ROA)
Menurut Harahap (2010:305) “Return On Assets (ROA) menggambarkan perputaran
aktiva diukur dari penjualan. Semakin besar rasio ini maka semakin baik dan hal ini
berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba”.
2. Return on Equity (ROE)
Menurut Martono dan Harjito ( 2005 : 60 ) Return on Equity (ROE) atau sering
disebut Rentabilitas Modal Sendiri dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak
keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.
3. Gross Profit Margin
“ Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi harga
pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara laba kotor dengan
penjualan bersih”. ( Martono dan Harjito, 2005 : 59 ). “
4. Net Profit Margin (NPM)
“ Net profit Margin (NPM) atau Margin Laba Bersih merupakan keuntungan
penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini
menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak ( EAT ) dengan penjualan.” (
Martono dan Harjito, 2005 : 59 ).

21

2.6. Kerangka Pikiran
Berikut ini adalah gambaran mengenai tinjauan penyusunan mengenai analisis
kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas, yang terdapat dalam bagan kerangka
konsep penelitian dibawah ini :

Gambar 2.6 : Kerangka Pikiran

2.7. Definisi Konsepsional
Konsep adalah suatu unsur-unsur pokok dari suatu penelitian, dimana penentuannya
sangat penting agar persoalan tidak menjadi kabur, juga menghindari terjadinya salah
pengertian dari pada arti konsep yang digunakan adalah analisis kinerja keuangan
berdasarkan rasio profitabilitas pada Airasia. Lebih lanjut penulis akan mencoba
merumuskan definisi konsepsional menurut variabel-variabel yang diteliti, yaitu :

22

1. Menurut Sutrisno (2007:3) manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan
dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha
unutk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
2. Laporan keuangan, menurut Baridwan (2004 : 17) merupakan ringkasan dari suatu
proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
3. Kinerja keuangan perusahaan, menurut Sawir (2003:1) adalah suatu proses atau
perangkat proses untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dengan cara
pengambilan keputusan secara rasional dengan menggunakan alat-alat analisis
tertentu.
4. Rasio Profitabilitas, menurut Sutrisno (2007 : 222) adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan
yang dapat diperoleh.
Jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan
AirAsia adalah :
a. Return on Assets (ROA), menurut Harahap (2010:305) Return On Assets (ROA)
menggambarkan perputaran aktiva diukur dari penjualan.
b.

Return on Equity (ROE), menurut Sutrisno (2007:223) adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki.

c. Gross Profit Margin (GPM), menurut Hartono dan Marjito (2005:59) merupakan
perbandingan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan
bersih.
d. Net Profit Margin (NPM), menurut Hartono dan Marjito (2005:59) adalah
keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.

23

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain penelitian
Dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan AirAsia di sini penulisakan
menggunakan metode kuantitatif, di karenakan data yang sudah ada dari pihak perusahaan
yang kemudian di olah menggunakan alat Rasio Profitabilitas untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.

3.2 Jenis dan Sumber
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
adalah sumber data penelitian yang di peroleh melalui media perantara atau secara tidak
langsung berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang di publikasikan
maupun yang tidak di publikasikan secara umum. Dengan kata lain peneliti membutuhkan
pengumpulan data dengan cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip, atau
membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitian.
Sumber data yang digunakan di dapat dari laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dari media website AirAsia.

3.3 Alat Analisis Data
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan rasio keuangan untuk
membuktikan kebenaran yang didasarkan atas fakta dari data penelitian yang ada, dimana
analisis yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan adalah dengan
menggunakan rasio profitabilitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Perusahaan
maskapai AirAsia untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh
oleh perusahaan yang dikutip dari Sutrisno ( 2007: 222-223), yaitu sebagai berikut :

24

1. Return On Assets

Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari semua investasi yang telah
ditanamkan di Perusahaan AirAsia sebelum dikurangi bunga dan pajak. Semakin tinggi
rasio ini menunjukkan semakin efisien modal atau dana yang ditanam.

2. Return On Equity

Rasio ini menunjukkan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik atau
investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian para pemilik.Semakin
tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan para investor karena semakin efisien modal
yang ditanamkannya dalam perusahaan yang bersangkutan.

3. Gross Profit Margin

Rasio ini menunjukkan beberapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh
setiap penjualan AirAsia, semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap
menguntungkan bagi AirAsia.

4. Net Profit Margin

Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan AirAsia dalam
menghasilkan

laba

bersih

pada

tingkat

penjualan

tertentu.Rasio

ini

bisa

25

diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya di
perusahaan AirAsia pada periode tertentu.

26

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengantar Pembahasan
Perusahaan yang berjenis Profit Oriented tentu saja akan memperhatikan bagaimana
keuntungan atau laba yang di hasilkan dari kinerja manajemen keuanganya. Dalam rasio
keuangan ada empat rasio profitabilitas antara lain Return On Asset (ROA), Return on
Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), danNet Profit Margin (NPM). Dari beberapa

rasio tersebut tentu saja ada perbedaancara perhitungannya atau cara melihat keuntungan
yang di hasilkan oleh perusahaan tersebut. AirAsia merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa penerbangan, adapun beberapa profitabilitas yang akan di sajikan pada
pembahasan berikut ini :

4.1.1 Return On Asset (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan AirAsia dalam
menghasilkan

laba

bersih

berdasarkan

tingkat

asset/aktiva

pada

periode

tertentu.Perhitungan ROA ini dipengaruhi oleh profit margindan perputaran aktiva.Berikut
grafik dari Return On Asset (ROA)yang di hasilkan perusahaan AirAsia pada tahun 20112015 :

27

5
4

2.5
2

0.4

2011

2012

2013

2014

2015

Grafik 4.1.1Grafik pencapaian profitabilitas ROA

Pada tahun 2011 ke tahun 2012 rasio ROA perusahaan AirAsia mengalami kenaikan
sebesar 4% sampai dengan 5% hanya mengalami 1% di karenakan peningkatan jumlah
penumpang dan harga jual rata-rata tiket yang naik 2%.
Dari tahun 2012 ke tahun 2014 rasio ROA Air Asia mengalami Penurunan sebesar
5% sampai dengan 0.4% ,Karena perusahaan pada tahun 2014 mengalami laba operasi
bersih yang lebih besar dari pada dari pada penurunan total aktiva. Penurunan aktiva ini
karena pada tahun 2014 mengalami penurunan kas, piutang usaha, piutang lain-lain, biaya
di bayar di muka dan biaya aktiva tetap karena penyusutan aktiva tetap. Sedangkan
penurunan laba operasi karena perusahaan mengalami penurunan penjualan dan beban
pokok penjualan.
Pada tahun 2014 ke tahun 2015 ROA perusahaan meningkat yang tadinya sebesar
0.4% menjadi sebesar 2.5% di karenakan mampu menghasilkan laba lebih besar tetapi nilai
aktiva lebih kecil dari tahun 2014. Peningkatan laba operasi bersih karena perusahaan
berhasil meningkatkan penjualan dengan jumlah beban pokok yang terkendali, selain itu

28

beban usaha pada tahun 2015 lebih kecil dari tahun 2014.karena perusahaan mampu
menghasilkan laba lebih tinggi dari aktiva yang lebih kecil dari tahun sebelumnya.

4.1.2 Return on Equity (ROE)
Rasio ini digunakan untuk memperhatikan sejauh mana perusahaan AirAsia
mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat pembelian bagi pemilik modal
yang menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan.Berikut grafik dari Return on Equity
(ROE) yang di hasilkan perusahaan AirAsia pada tahun 2011-2015 :

16.3
13.8
12.2

7.2

1.8

2011

2012

2013

2014

2015

Grafik 4.1.2Grafik pencapaian profitabilitas ROE

Pada tahun 2011 ke tahun 2012 perusahaan mengalami peningkatan ROE yang
cukup tinggi sebesar 13,8% sampai dengan 16.35% , meskipun di lihat dari rasio yang
meningkat tetapi sebenarnya perusahaan telah menaikan penggunaan modal sendiri tetapi
sebaliknya laba bersih yang di hasiklan menurun. Kenaikan ekuitas atau modal sendiri ini
karena ada penambahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan

29

selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan.Kinerja perusahaan meningkat pada
tahun 2011 ke tahun 2012 jika di lihat dari ROE.
Dari tahun 2012 ke tahun 2014 perusahaan mengalami penurunan ROE yang sangat
tinggi sebesar 16.3%sampai dengan 1.8%. Dilihat dari nilai ekuitasnya dari ketiga tahun ini
terlalu signifikan perbedaanya tetapi jika di lihat dari laba bersih yang di hasilkan sangat
tinggi penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2014.Penurunan ini karena perusahaan
mengalami penurunan laba usaha (rugi) bersih bagi anak perusahaan yang mengakibatkan
laba bersih yang di hasilkan mengalami penurunan.
Namun pada tahun 2014 Ke tahun 2015dari yang tadinya sebesar 1.8%menjadi
12.2% perusahaan mengalami kenaikan lagi seperti tiga tahun sebelumnya di di karenakan
perusahaan AirAsia memperbaiki penjualan, biaya operasi total aktiva dan total hutang
pada perusahaan yang di akibatkan penurunan pada tahun sebelumnya.ROE ini
menunjukan peningkatan pada tahun 2014 ke tahun 2015.

4.1.3 Gross Profit Margin (GPM)
Rasio ini digunakan untuk menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap
rupiah penjualan pada perusahaan AirAsia.Gross Profit Margin (GPM)dapat memberikan
informasi tentang kecenderungan gross profit margin ratio yang diperoleh perusahaan.
Berikut grafik dari Gross Profit Margin (GPM) yang di hasilkan perusahaan AirAsia pada
tahun 2011-2015 :

30

32.3
25.9
20.8
16.9
15.3

2011

2012

2013

2014

2015

Grafik 4.1.3Grafik pencapaian profitabilitas GPM

Pencapaian profitabiliras Gross Profit Margin (GPM)pada tahun 2011 ke tahun
2014 cenderung menurun dari 25.9% sampai dengan 15.3% artinya beban penjualan
perusahaan tinggi sehingga menyebabkan Laba Kotornya rendah, namun pada tahun 2014
ke tahun 2015perusahaan mengalami peningkatan dari 15.3% sampai meningkat menjadi
32.2% Perusahaan berhasil meningkatkan penjualannya dan berhasil menekanbiaya
produknya melalui pembelian ulang produk. Kesemuannya sebenarnya merupakan bagian
dampak positif atas keberhasilan perusahaan dalam kinerja nonkeuangan.Kinerja
perusahaan meningkat pada tahun 2014 ke tahun 2015 jika di lihat dari GPM.

31

4.1.4 Net Profit Margin (NPM)
Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan AirAsia dalam
menghasilkan keuntungan bersih.Semakin besar Net Profit Margin (NPM), maka kinerja
perusahaan AirAsia akan semakin produktif. Berikut grafik dariNet Profit Margin
(NPM)yang di hasilkan perusahaan AirAsia pada tahun 2011-2015 :

16

12.3

8.6
7.1

1.5

2011

2012

2013

2014

2015

Grafik 4.1.4Grafik pencapaian profitabilitas NPM

Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 NPM perusahaan AirAsia mengalami kenaikan
cukup tinggi sebesar 12.3% sampai dengan 16% dikarenakan peningkatan profit
dibandingkan peningkatan penjualan tidak terlalu berbeda jauh.
Sedangkan pada tahun 2012 sampai tahun 2014 mengalami penurunan sangat
signifikan yaitu sebesar 16% sampai dengan 1.5% , penurunan ini di sebabkan peningkatan
profit jauh lebih kecil di bandingkan dengan peningkatan penjualan sehingga net profit
margin untuk periode ini jauh lebih kecil. Perbedaan rasio ini mengindikasikan bahwa
penggunaan biaya, beban dan pengeluaran pajak untuk periode 2012-2014 kurang efisien
bila dibandingkan periode 2011-2012.

32

Namun dari tahun 2014 ke tahun 2015 NPM perusahaan mengalami kenaikan
kembali dari yang tadinya 1.5% menjadi 8.6% di karenakan perusahaan menaikan profit
seperti tiga tahun sebelumnya.Setiap kenaikan NPM akan diikuti juga dengan kenaikan
harga saham, begitupula sebaliknya penurunan NPM juga akan berdampak pada turunnya
harga saham. Menurunnya NPM akanmenunjukkan ketidak mampuan perusahaan dalam
menghasilkan margin laba, sehingga menyebabkan para investor tidak tertarik untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

33

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja keuangan pada perusahaan AirAsia
menggunakan rasio profitabilitas yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :

1. Return On Asset (ROA) Pencapaian laba bersih tingkat asset pada perusahaan
AirAsia mengalami kenaikan di tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 4% sampai
dengan 5% dan dari tahun 2014 ke tahun 2015 yang tadinya sebesar 0.4% menjadi
2.5% penyebab kenaikan ROA di sebabkan peningkatan laba operasi bersih karena
meningkatkan penjualan dengan beban pokok yang terkendali, selain itu perusahaan
mampu menghasilkan laba lebih tinggi dari aktiva yang lebih kecil dari tahun
sebelumnya.
2. Return On Equity (ROE) Pencapaian kinerja keungan pada perusahaan AirAsia
dalam mengelola modal sendiri secara efektif, pada tahun 2011 ke tahun 2012
mengalami peningkatan sebesar 13.8% sampai dengan 16.35% dan pada tahun 2014
ke tahun 2015 yang tadinya sebesar 1.8% menjadi 12.2% peningkatan ROE ini di
sebabkan

oleh

perusahaan

menaikan

penggunaan

modal

sendiri

serta

mengedepankan penjualan, biaya operasi total aktiva, dan mengurangi total hutang
perusahaan.
3. Gross Profit Margin (GPM) Pencapaianlaba kotor pada perusahaan AirAsia
cenderung meningkatpada tahun 2014 ke tahun 2015 dari 15.3% menjadi 32.2% di
karenakan perusahaan berhasil meningkatkan penjualannya dan berhasil menekan
biaya produknya melalui pembelian ulang produk.
4. Net Profit Margin (NPM) Pencapaian kinerja keuangan pada perusahaan AirAsia
dalam menghasilkan keuntungan bersih pada tahun 2011 sampai tahun 2012

34

mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 12.3% sampai dengan 16% dan pada
tahun 2014 ke tahun 2015 NPM perusahaanpun mengalami kenaikan yang tadinya
sebesar 1.5% hingga 8.6% semuanya di karenakan peningkatan profit di bandingkan
peningkatan penjualan tidak terlalu beda jauh.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Perusahaan AirAsia
Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan
diatas, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-saran sebagai bahan masukan dan
pertimbangan yang bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan
kebijaksanaan dalam pengembangan kinerja keuangan Perusahaan AirAsia, yaitu sebagai
berikut :
1. Pada tahun 2012 ke tahun 2014 ROA pada perusahaan AirAsia mengalami
penurunan yang tadinya sebesar 5% menjadi 0.4% di karenakan pada tahun 2014
perusahaan mengalami laba operasi bersih yang lebih besar dari pada penurunan
total aktiva, Perusahaan AirAsia perlu memaksimalkan pengelolaan aktiva yang di
miliki dan mengurangi aktiva yang tidak produktivitas untuk meningkatkan
penjualan.
2. Pada tahun 2012 ke tahun 2014 perusahaan ROE mengalami penurunan yang cukup
tinggi yang tadinya sebesar 16.3% menjadi 1.8% , penurunan ini di karenakan
perusahaan mengalami penurunan laba usaha (rugi) bersih bagi anak perusahaan
yang mengakibatkan laba bersih yang di hasilkan mengalami penurunan.Perusahaan
AirAsia perlu meningkatkan aktiva lancar yang di miliki dan mengurangi hutang
lancer agar modal kerja menjadi lebih tinggi.
3. Pada tahun 2011 ke tahun 2014 sebesar 25.9% sampai dengan 15.3% artinya beban
penjualan perusahaan tinggi sehingga menyebabkan laba kotor rendahPerusahaan
AirAsia perlu menerapkan strategi bisnis baru agar perusahaan menghasilkan laba

35

kotor yang semakin besar, karena jika GPM semakin rendah semakin kurang baik
operasi perusahaan.
4. Pada tahun 2012 sampai tahun 2014 NPM perusahaan AirAsia mengalami
penurunan sangat signifikan yaitu sebesar 16% sampai dengan 1,5% penurunan ini
di sebabkan peningkatan profit jauh lebih kecil di bandingkan dengan peningkatan
penjualan sehingga net profit margin untuk periode ini jauh lebih kecil.Perusahaan
AirAsia dapat menaikkan nilai NPM dengan cara , perusahaan sebaiknya lebih
efisien dan efektif dalam menekan biaya operasional maupun produksinya,
contohnya perusahaan dapat meningkatkan penjualannya dengan cara menurunkan
harga produk penjualan, dan menambah volume produk penjualan, Hal tersebut
dapat meningkatkan penjualan perusahaan AirAsia sekaligus ketertarikan dan
kepercayaan investor untuk menanamkan dananya pada perusahaan.

5.2.2 Bagi Pengembangan Ilmu
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis berharap akan ada penelitian selanjutnya
yang menggunakan metode peneltian yang sama namun dengan objek yang berbeda,
sehingga dapat menguatkan teori tentang analisis rasio keuangan sebagai alat untuk menilai
kinerja keuangan suatu perusahaan, dan penulis juga berharap penelitian ini dapat dijadikan
kajian untuk penelitian selanjutnya dan dapat menambah informasi dan pengetahuan
khusunya dibidang keilmuan manajemen keuangan.

36

DAFTAR PUSTAKA
Airasia.com
Baridwan, Zaki. 2004. Accounting Intermediate. Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama.
Penerbit
BPFE Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Darsono dan Ashari. 2004. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. ANDI
Yogyakarta. Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Safri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama.
Rajawali Pers. Jakarta.
2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1, 6. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. Liberty. Yogyakarta.
Higgins, Robert C. 2007. Analysis for Financial Management, Eight Edition. McGraw –
Hill
International Edition. Americas. New York.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ke
empat, Cetakan Pertama. BPFE – Yogyakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Edisi pertama. Rajawali Pers. Jakarta.
Keown, J. Arthur. et al. 2005. Financial Management, Tenth Edition. Prentice Hall. United
State of America ( USA ).
Lawrence J. Gitman. 2006. Principles of Managerial Finance, 11th Edition. Pearson
Education Inc. United States.
Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama. Penerbit
BPFE. Yogyakarta.
Martono dan D. Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama,
Cetakan Kelima. Ekonisia. Yogyakarta.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Ketiga. LIBERTY. Yogyakarta.

37

Muschlich, Mohammad. 2003. Manajemen Keuangan Modern, Analisis, Perencanaan dan
Kebijaksanaan, Cetakan Ketiga. Bumi Aksara dan Pusat Antar Universitas Studi

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Sartono, R. Agus. 2008. Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. BPFE – UGM,
Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Syamsudin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam :
Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan, Edisi Baru, Cetakan

Kesembilan. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sutrisno. 2005. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. EKPNISIA, Fakultas
Ekonomi UII. Yogyakarta.
Tohar, M. 2006. Permodalan dan Pengkreditan Koperasi, Cetakan Keenam. Kanisius.
Yogyakarta.
Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham. 2001. Manajemen Keuangan. terjemahan Dodo
Suharto. Jilid Pertama, Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama. Erlangga. Jakarta.
Wild, J. John.et al. 2007. Financial Statement Analysis, Ninth Edition. Mc Graw Hill
International. Singapore.

38

39

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63