permintaan dan penawaran uang (3)

Permintaan dan Penawaran Uang
1. Teori permintaan dan penawaran uang
Permintaan uang adalah kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai. Sedangkan
penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan
transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Permintaan dan
penawaran uang saling berinteraksi di pasar. Jika jumlah permintaan uang lebih
besar dari penawaran maka cenderung mengakibatkan gejala deflasi, begitu juga
sebaliknya.
a. Teori Uang Statis
-

Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP

Uang bersifat seperti barang,

nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan
uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
-

Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari Teori ini
menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk

mempermudah pertukaran.

-

Teori Nominalisme Uang diterima berdasarkan nilai tukarnya ,yaitu daya
belinya.

-

Teori Negara asal mula uang karena Negara, apabila Negara menetapkan apa
yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai
karena pengumuman Negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

b. Teori Kuantitas
-

Teori Kuantitas dari David Ricardo Teori ini menyatakan bahwa kuat atau
lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila

jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun

menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
-

Teori Kuantitas dari Irving Fisher Teori yang telah dikemukakan David
Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur
kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi
nilai uang.

c. Teori Keynes
Permintaan uang menurut keynes adalah jumlah uang yang diminta masyarakat untuk
keperluan transaksi, berjaga-jaga dan untuk spekulasi dalam sebuah perekonomian.
Menurut JohnMaynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang
tunai oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu :
-

Motif Transaksi

Merupakan motif memegang uang untuk melakukan transaksi dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya,hal ini dilakukan setiap hari oleh setiap individu. Bila seseorang digaji dalam harian,
maka ia akan memegang uang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang menerima gaji

bulanan. •Menurut Keynes, Orang rata-rata akan memegang uangnya sebesar
menerima gaji Rp.300.000 perbulan, maka ia akan

Y/2. apabila ia

rata-rata memegang uangnya sebesar

Rp.150.000.
Mdt = f(Y)
Dimana :
Mdt = motif transaksi
Y = Pendapatan
Jadi seberapa besar atau kecilnya orang memegang uang tergantung dari pendapatannya.
2. Motif berjaga-jaga
Merupakan motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian masa yang akan
datang,motif ini juga tergantung dengan seberapa banyak uang yang dihasilkan oleh setiap

individu jika semakin besar maka uang yang digunakan untuk berjaga-juga juga relatif lebih
besar.jadi motif ini juga dipengaruhi oleh pendapatan.
M1 = Mdt+Mdp

M1 = f(Y)
Dimana :
 Mdt = Motif transaksi
 Mdp= Motif jaga-jaga
 Y= Pendapatan
3. Motif spekulasi
Merupakan motif yang menyatakan bahwa uang merupakan salah satu alternatif bentuk
asset selain bentu asset lainnya,misal , kita memegang uang untuk berjaga-jaga dan
mengantisipasi jika kalau nanti nya ada surat berharga yang kita rasakan sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan ataupun pendapatan dari kepimilikan surat
berharga tersebut.
m2 = g (i)
Dimana :
m2 = permintaan uang untuk spekulasi
i = suku bunga

FUNGSI UANG
• Alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran.
• Satuan hitung (unit of account) digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa
yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya

pinjaman, juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga).

• Alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa
sekarang ke masa mendatang.
• Standar pembayaran di masa mendatang (standar of demand payment)