S ADP 1200006 Chapter3
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan
baik dan sistematis. Oleh karena itu dalam penelitian diperlukan desain
penelitian. Pengetian desain penelitian menurut Jonathan Sarwono (2006,
hlm.79) menyatakan bahwa “desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan
bagi peneliti yang menuntun serat menemukan arah berlangsungnya proses
penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan”.
Dari pengertian diatas maka dikatakan bahwa desain penelitian
merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk menuntun
dalam proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2006,
hlm.22)
langkah-lamgkah
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar
4a. merumuskan hipotesis
5. Memilih pendekatan
6. (a) menentukan variabel dan (b) sumber data
7. Menentukan dan mnyusun instrument
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11. Menulis laporan
Berdasarkan
langkah-langkah
yang
telah
dikemukakan
sebelumnya, desain dalam penelitian ini yang dibuat oleh peneliti sebagai
berikut:
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Masalah
}
Populasi
Kepustak
aan
Perumus
an
masalah
Validitas
Hipotesis
Metode
Pengump
ulan data
Data
Penemuan
Penemua
n yang
relevan
Sampel
Kesimpu
lan dan
rekomen
dasi
Analisis Data
B. Partisipan
Pada penelitian ini yang menjadi partisipan adalah guru di SMK Swasta
Se-Kota Cimahi. Peneliti memilih guru di SMK Swasta Se-Kota Cimahi
untuk menjadi partisipan dalam penelitiannya. SMK Swasta Se-Kota Cimahi
terdiri dari 20 Sekolah.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersiapkan
kegiatan, maupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
42
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengukur konstruk atau variabel (Nazir. 1988, hlm.152). Penggabean (1991,
hlm.10) mengemukakan alasan diperlukannya definisi operasional adalah:
1.
2.
3.
4.
Tuntutan adanya perbedaan setiap situasi
Perlu kriteria untuk pencatatan
Sebuah konsep atau objek dapat mempunyau lebih dari satu pengetian
Mungkin diperlukan pengetian yang khas atau unik.
Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa definisi
operasional adalah suatu definisi diberikan oleh penlitian dan sekaligus
memberikan penjelasan tentang cara mengukur masing-masing variabel
penelitian.
1. Kepemimpinan Transformasional
Menurut Engkoswara dan Aan (2011:193)
Pemimpin transformasional yang memiliki wawasan jauh ke depan dan
berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat
ini tapi di masa datang. Oleh karena itu, pemimpin transfromasional
adalah pemimpin yang dapat dikatakan sebagai pemimpin yang visioner.
Dalam
penelitian
ini
yang
dimaksud
dengan
kepemimpinan
transformasional adalah pemimpin yang bisa memiliki moral yang tinggi,
mampu memotivasi bawahan dan memberikan perhatian kepada bawahan.
Ruang lingkup kepemimpinan transformasional dalam penelitian ini
meliputi: (1) karismatik (2) motivasi inspirasi, (3) kepekaan individu.
2. Disiplin Kerja Guru
Menurut Malayu Hasibuan (2011, hlm.193)
Disiplin kerja merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang dalam
menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dapat
disimpulkan disiplin kerja merupakan suatu dorongan, kesediaan, dan
keiklasan dari dalam hati untuk mentaati peraturan-peraturan yang ada di
dalam suatu pekerjaan.
Dalam penelitian ini yang dimaksud disiplin kerja guru yaitu keadaan
tertib dan teratur dalam bekerja pada guru meliputi mematuhi semua pertauran
43
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah, menggunakan waktu secara efektif, tanggung jawab dalam pekerjaan
dan tugas, dan tingkat absensi.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan objek penelitian yang memenuhi kriteria
tertentu. Menurut sugiyono (2005, hlm. 57) yang mengemukakan bahwa,
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
memliki kuanitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
populasi
keseluruhan
objek/elemen yang menjadi sasaran penelitian untuk di pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru Di SMK Swasta Se-Kota
Cimahi, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
Guru Tetap Yayasan (GTY) dan PNS yang ada di SMK Swasta Se-Kota
Cimahi.
Alasan pengambilan populasi kepada guru adalah agar mengetahui
sejauh mana gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap
disiplin kerja guru di SMK Swasta Se-Kota Cimahi. Berikut adalah data
jumlah guru tetap yayasan (GTY) dan PNS di SMK Swasta Se-Kota
Cimahi:
44
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Data SMK Swasta Se-Kota Cimahi
No
Nama Sekolah
Jumlah
Guru
1.
SMK Kesehatan Bakti Kencana
33
2.
SMK Paundan 1
28
3.
SMK Pasundan 2
26
4.
SMK Pasundan 3
22
5.
SMK PGRI 1
28
6.
SMK PGRI 2
35
7
SMK PGRI 3
23
8.
SMK Taruna Mandiri
24
9.
SMK Pasundan Putra
23
10. SMK TI Garuda Nusantara
37
11. SMK Tut Wuri Handayani
23
12. SMK Sangkuriang 1
38
13. SMK Sangkuriang 2
10
14. SMK Wiraswasta
26
15. SMK TI Pembangunan
23
16. SMK Darussurur
20
17. SMK Mochammad Toha
31
18. SMK Karya Bakti Pusdikpal
17
19. SMK Pusdikhubad
20
20. SMK Surya Global
20
Jumlah
507
45
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi. Menurut Sugiyono (2012,
hlm.118). “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Dan menurut Akdon (2008, hlm. 98)
“sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti. Oleh karenanya jumlah sampel
bergantung pada bebrpaa jumlah populasi.
Penetapan
sampel
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakan teknik probability sampling untuk menghitung jumlah
sampel yang dibuthkan. Menurut Sugiyono (2012, hlm.91) “teknik
probability
sampling
adalah
teknik
pengambilan
sampel
yang
memberikan peluang yang sama kepada setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Sedangkan cara pengambilan
sampelnya dengan cara Simple Ramdom Sampling digunakan apabila
anggota populasinya homogeny. Menurut Riduwan (2006, hlm. 12)
teknik Simple Ramdom Sampling ialah:
Simple Ramdom Sampling ialah cara pengambilan sampel dari
anggotapopulasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan
stratea (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini
dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis)
Rumus yangakan digunakan dalam menentukan besarnya sampel
yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah rumus Taro
Yamane yang diungkapkan Akdon dan Sahlan (2005, hlm.107), yaitu:
n
=
N
(N.d²) + 1
=
507
(507 x (0,1) ²) + 1
46
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
=
507
(507 x 0,01) + 1
=
507
= 83
6,07
Maka n = 83 sampel
Tabel 3.2
Data Jumlah Sampel
No
Nama Sekolah
Populasi
Jumlah
Guru
Sampel
1.
SMK Kesehatan Bakti Kencana
33
33/507x83
5
2.
SMK Surya Global
28
28/507x83
4
3.
SMK Pasundan 2
26
26/507x83
4
4.
SMK Pasundan 3
22
22/507x83
3
5.
SMK PGRI 1
28
28/507x83
4
6.
SMK PGRI 2
35
35/507x83
5
7
SMK PGRI 3
23
23/507x83
3
8.
SMK Taruna Mandiri
24
24/507x83
3
9.
SMK Pasundan Putra
23
23/507x83
3
10. SMK TI Garuda Nusantara
37
37/507x83
6
11. SMK Tut Wuri Handayani
23
23/507x83
3
12. SMK Sangkuriang 1
38
38/507x83
6
13. SMK Sangkuriang 2
10
10/507x83
1
14. SMK Wiraswasta
26
26/507x83
4
15. SMK TI Pembangunan
23
23/507x83
3
16. SMK Darussurur
20
20/507x83
3
17. SMK Mochammad Toha
31
31/507x83
5
18. SMK Karya Bakti Pusdikpal
17
17/507x83
2
47
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19. SMK Pusdikhubad
20
20/507x83
3
20. SMK Surya Global
20
20/507x83
3
Jumlah
507
83
Sampel
E. Instrumen Penelitian
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2006,
hlm.134),
“Instrumen
penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik tidak langsung artinya komunikasi yang dilakukan
antara penelitian denga responden melalui penyebaran instrumen yang telah
disusun, yaitu melalui angket.
Angket adalah “daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia memberikan responden sesuai dengan permintaan pengguna”.
Riduwan (2006, hlm.71). Dalam penggunaan angket skripsi, kebanyakan
menggunakan angket tertutup, dengan ini responden diberikan sejumlah
pertanyaan yang dapat mencerminkan hal yang diinginkan dan diungkapkan
dari kedua variabel penelitian dilengkapi dengan aternatif jawaban yang
sesuai dengan pilihan dengan cara memebrikan tanda ceklis (√) pada kolom
jawaban yang telah tersedia.
Alasan mengapa menggunakan angket tertutup dalam penelitian ini adalah:
a) Mudah terkumpul dengan waktu yang singkat
b) Data yang diperolehnya mudah diolah karean seragam
c) Tidak memerlukan kehadiran peneliti secara langsung
d) Lebih efektif dan efisien jika ditinjau dari segi waktu, biaya, dan tenaga.
Jumlah instrument yang digunakan tergantung pada jumlah variabel
yang diteliti. Dalam penelitian ini, isntrumen yang digunakan sebanyak dua
instrument yaitu untuk instrument X (Kepemimpinan Transformasional) dan
variabel Y (Disiplin kerja Guru).
48
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu X (Kepemimpinan
Transformasional) dan variabel Y (Disiplin Kerja Guru). Adapun yang
menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Guru di SMK Swasta SeKota Cimahi.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format
instrument penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu
format instrument variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua
varaiabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert.
Sugiyono (2012, hlm.134) menjelaskan bahwa Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang
akan dikukur dibarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Tabel 3.3
Skala Likert
Alternatif Jawaban
Bobot Nilai
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-ragu (RG)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
3. Penyusunan Instrumen Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menyusun alat
pengumpulan data (instrumen penelitian) adalah sebagai berikut:
49
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menetapkan variabel-variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu
variabel (X) kepemimpinan Transformasional sebagai variabel bebas
dan variabel (Y) Disipln Kerja Guru sebagai variabel tekait.
b. Menetapkan indikator dari setiap variabel penelitian untuk ditanyakan
kepada responden.
c. Membuat kisi-kisi penelitian berdasarkan variabel penelitan.
d. Menyusun pernyataan disertai alternatif jawaban yang akan dipilih
oleh responden berdasarkan indikator variabel.
e. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban dengan
menggunakan skor penilaian yang berisar antara satu sampai dengan
lima. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Isntrumen Penelitian
Variabel X (Kepemimpinan Transformasional)
Variabel
Dimensi
Karismatik
Indikator
No Item
1. Menyajikan visi dan misi yang
1,2
jelas
2. Menjadi figur yang baik
3,4,5
3. Menghargai yang dilakukan
6,7
bawahan untuk kemajuan
sekolah
4. Memiliki moral yang tinggi
8,9
5. Mampu untuk bekerja sama
10,11
melibatkan orang lain dalam
mewujudkan visi
Motivasi
inspirasi
1. Mampu
memotivasi
dan
12,13
menyemangati diri sendiri dan
50
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang lain
2. Mampu
Kepemimpinan
mendemonstrasikan
14,15
komitmen terhadap organisasi
Transformasional
3. Mampu menyediakan tantangan
16,17
untuk guru
Kepekaan
individual
1. Memberikan perhatian secara
18-23
personal kepada bawahan
2. Memberikan perhatian khusus
24,26
kepada bawahan
26.27
3. Mengadakan kunjungan kelas
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Y (Disiplin Kerja Guru)
Variabel
Dimensi
Indikator
Kemampuan
1. Guru dapat mencapai sasaran
mengelola
kerja yang sudah ditentukan
waktu
2. Guru dapat menggunakan waktu
No Item
1,2
3,4
luang dengan baik
3. Guru saat jam bekerja hanya
5,6
melakukan yang berkaitan dengan
pekerjaan
Komitmen
1. Guru paham tugas dan
7-9
kewajibannya
2. Guru taat ketentuan peraturan
Disiplin
10-12
perundang-undangan
51
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kerja
3. Guru taat mekanisme kerja
13-15
4. Guru memberikan keterangan
16,17
atau alasan tentang ketidak
hadiran
18,19
5. Konsekuensi guru dalam tingkat
absensi
Kapasitas Diri
1. Guru komitmen terhadap
20-23
pekerjaan dan sekolah
24,25
2. Semangat kerja
52
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara dalam mengisi instrument yang diberikan penulis kepada
responden dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tanda
checklist, dimana responden memberikan tanda (√) pada alternatif
jawaban yang telah disedikan penulis berdasarkan pendapatnya.
Instrument yang telah disusun kemudian tidak langsung disebar,
melainkan di uji terlebih dahulu validitas dan reliabilitas dari angket
tersebut. Hal ini dilakukan agar memenuhi syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable. Hal ini di
kemukakan oleh Sugiyono (2012, hlm.137) bahwa, “jadi instrument yang
valid san reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliable.”
Uji validitas dan reliabiltas angket ini dilakukan kepada 20 guru di
SMK Kiansantang Bandung dan SMK Marga Insan Kamil Kabupaten
Bandung. Setelah dilakukan penyebaran angket untuk menguji coba
tingkat validitas dan reliabelitasnya, peneliti mengumpulkan angket
tersebut kemudian dianalisis.
4. Uji Validitas
Validitas merupakan sutatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keakuratan instrument, layak atau tidaknya instrumen tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.instrumen
yang valid menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid. Jualiansyah Noor (2012, hlm.132)
mengatakan bahwa, “validitas/kesasihan adalah suatu indek yang
menunjukka alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang
diukur”.
53
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap itemnya. Untuk
mengukur validasi instrument peneliti meggunakan rumus yang
ditetapkan oleh Pearson yang dikemal dengan korelasi Product Moment,
sebagai berikut:
Keterangan:
rxy
: Korelasi Product moment pearson (koefisien korelasi)
n
: Jumlah responden
Σx
: Jumlah skor item
Σy
: Jumlah skor total (seluruh item)
ΣX²
: Jumlah skor dikuadratkan
ΣY²
: Jumlah skor dikuadratkan
ΣXY
: Jumlah perkalian X dan Y
Setelah diketahui nilai korelasi (rhitung), agar mengetahui harga
tersebut signifikan atau tidak maka perlu di uji signifikansinya dengan
rumus t. Rumus uji signifikansi korelai product moment yaitu sebagai
berikut:
Keterangan:
thitung
: Signifikansi
item (nilai t)
n
: Jumlah responden
r
: Nilai koefisien korelasi
untuk mencari ttabel, apabila diketahui signifikan untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk= n-2), derajat kebebasan yang diperoleh dalam
54
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini adalah 18 (dk=20-2) dikarenakan pada uji validitas
berjumlah 20 guru, dengan menggunakan uji dua pihak ( two tail test) dan
kemudian melihatnya pada tabel distribusi t, maka diperoleh
ttabel
=
1,734.
Setelah memperoleh
thitung,
kemudian untuk membuat kaidah
keputusannya yaitu dengan membandingkan
thitung
ttabel,
dengan
yaitu
sebagai berikut
a. Jika thitung positif, dan thitung > ttabel maka butir soal valid
b. Jika thitung negatif, dan thitung < ttabel maka butir soal tidak valid
Bedasarkan hadil perhitungan, validitas dari kedua variabel
penelitian sebagai berikut:
1) Validitas Variabel X
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas untuk
variabel X tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah dinyatakan valid. Sehingga item pernyataan variabel X tidak
ada yang diperbaiki.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X
Gaya Kepemimpinan Tramsformasional Kepala Sekolah
No Item
rhitung
thitung
ttabel
Keputusan
1
0,803
5,733
1,734
Valid
2
0,911
9,370
1,734
Valid
3
0,691
4,056
1,734
Valid
4
0,582
3,040
1,734
Valid
5
0,699
4,156
1,734
Valid
Pertanyaan
55
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
0,454
2,163
1,734
Valid
7
0,740
4,680
1,734
Valid
8
0,801
5,687
1,734
Valid
9
0,856
7,050
1,734
Valid
10
0,822
6,144
1,734
Valid
11
0,687
4,016
1,734
Valid
12
0,853
6,947
1,734
Valid
13
0,763
5,007
1,734
Valid
14
0,567
2,926
1,734
Valid
15
0,818
6,043
1,734
Valid
16
0,651
3,639
1,734
Valid
17
0,483
2,340
1,734
Valid
18
0,392
1,810
1,734
Valid
19
0,658
3,713
1,734
Valid
20
0,664
3,768
1,734
Valid
21
0,829
6,297
1,734
Valid
22
0,511
2,528
1,734
Valid
23
0,651
3,639
1,734
Valid
24
0,229
0,998
1,734
Tidak Valid
25
0,385
1,774
1,734
Valid
26
0,472
2,266
1,734
Valid
27
0,626
3,407
1,734
Valid
2) Validitas variabel Y
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas untuk
variabel Y tentang Disiplin Kerja Guru dinyatakan valid. Sehingga
item pernyataan variabel Y tidak ada yang diperbaiki ataupun
dihilangkan.
56
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y
Disiplin Kerja Guru
No Item
rhitung
thitung
ttabel
Keputusan
1
0,722
4,437
1,734
Valid
2
0,836
6,465
1,734
Valid
3
0,514
2,544
1,734
Valid
4
0,870
7,500
1,734
Valid
5
0,886
8,116
1,734
Valid
6
0,830
6,315
1,734
Valid
7
0,586
3,070
1,734
Valid
8
0,766
5,071
1,734
Valid
9
0,801
5,690
1,734
Valid
10
0,638
3,518
1,734
Valid
11
0,657
3,703
1,734
Valid
12
0,888
8,225
1,734
Valid
13
0,897
8,629
1,734
Valid
14
0,713
4,317
1,734
Valid
15
0,831
6,353
1,734
Valid
16
0,0,640
3,545
1,734
Valid
17
0,846
6,746
1,734
Valid
18
0,881
7,918
1,734
Valid
19
0,784
5,375
1,734
Valid
20
0,417
1,947
1,734
Valid
21
0,811
5,901
1,734
Valid
22
0,875
7,686
1,734
Valid
Pertanyaan
57
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
0,842
6,631
1,734
Valid
24
0,372
1,703
1,734
Valid
25
0,694
4,097
1,734
Valid
5. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2012, hl. 137) bahwa “Instrumen yang reliable
adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Oleh karena itu diperlukan
uji reliabilitas. Menurut Juliansyah Noor (2012, hlm.165) untuk menguji
reliabilitas digunakan rumus Alfa Croncbach sebagai berikut:
Pengujian instrument ini dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%
dan α derajat kebebasan (df) n – 2 atau (20-2= 18). Untuk menentukan
reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada uji coba hipotesa dengan
kriteria sebagai berikut:
Jika r 11 > rtabel maka Reliabel dan
Jika r 11 < rtabel maka Tidak Reliabel
Uji normalitas dalam penelitian ini, penelti menggunakan bantuan
program dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Buka file SPSS
b. Masukan seluruh skor dari tiap responden beserta jumlahnya yang akan di
analisis (Variabel X)
c. Aktifkan Variabel View kemudian definisikan tiap kolomnya, tuliskan
“Total X” pada data yang menyatakan jumlah data
58
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Setelah mengisi Variabel View, klik View
e. Simpan data tersebut
f. Pilih analyze > scale > Reliability Analyze
g. Masukkan semua variabel pada kotak kiri ke kotak kanan, kecuali variabel
“Total X”
h. Pilih alpha
i. Klik OK (lakukan pada variabel Y)
j. Berdasarkan perhitungan uji coba reliabilitas dengan menggunakan rumus
Alpha dalam SPSS ver.21, sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas
No
1
Variabel
Variabel X
Distribusi
Kesimpulan
Rhitung
rtabel
0.898
0.443
Reliabel
0.965
0.443
Reliabel
Gaya
Kepemimpinan
Transfromasional
Kepala Sekolah
2
Variabel Y
Disiplin Kerja
Guru
F. Prosedur Penelitian
Sesuai
dengan
desain
penelitian
yang
sudah
dipaparkan
sebelumnya, maka desain penelitian yang dioperasikan secara nyata
diterapkan pada prosedur penelitian sebagai berikut:
Langkah pertama dalan penelitian ini yaitu menemukan masalah.
Peneliti melakukan pencarian data dan informasi melalui media informasi dan
59
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
survey untuk menemukan fenomena masalah yang terjadi untuk dijadikan
sebagai sumber masalah menemukan fenomena masalah yang terjadi untuk
dijadikan sebagai sumber masalah dalam penelitian. Masalah dalam penelitian
ini terkait disiplin kerja guru yang terjadi di SMK Swasta Se-Kota Cimahi.
Fenomena masalahnya diperoleh berdasrkan hasil wawancara kepada
pengawas SMK, Kepala Sekolah, dan Guru. Dimana fenomena masalah yang
diperoleh yaitu masih ada saja guru yang datang terlambat, masih adanya guru
yang terlambat dalam menyelesaikan tugas, masih adanya guru yang tidak
masuk jam mengajat karena ada urusan/aktivitas lain yang berkaitan dengan
organisasi dan malas masuk kelas pada saat jam mengajarnya, masih ada guru
yang merealisasikan RPP tidak sesuai dengan RPP yang sudah dibuat, masih
ada guru yang tidak mematuhi peraturan lainnya. Disiplin kerja merupakan
hal yang harus ditegakkan demi kelancaran kegiatan di sekolah dan
mewujudkan visi misi sekolah.
Langkah kedua yaitu merumuskan masalah, dimana untuk
menjawan masalah dengan baik maka masalah tersebut dirumuskan secara
spesifik dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Konsep dan
teori serta penemuan penelitian sebelumnya yang relevan digunakan sebagai
bahan untuk menjawab rumusan masaah yang sifatnya sementara. Teori yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah yang berkaitan dengan disiplin
kerja dan gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah.
Langkah ketiga yaitu menentukan hipotesis penelitian atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono
(2012, hlm.183) “Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan definisi tersebut, maka Hipotesis
yang dibuat pad penelitian ini adalah terdapatnya pengaruh yang positif dan
60
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
signifikan dari Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru Di SMK Swasta Se-Kota Cimahi.
Untuk menguji hipotesis tersebut, pada penelitian ini metode
penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Selanjutnya yaitu mengumpulkan data dengan menggunakan
instrument dan angket/kuisioner sebagai alat pengambilan sampel terlebih
dahulu kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas. Uji validitas
digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas
digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya.
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan di SMK Kiansantang Bandung
dan SMK Marga Insan Kamil Kabupaten Bandung. Angket ini terdiri dari
variabel X (Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah) dan
variabel Y (Disiplin Kerja Guru) dimana kedua jenis angket tersebut diisi oleh
guru.
Setelah data terkumpul, maka selanjutnya peneliti menganalisis
untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan
dengan
teknik
statistik
tertentu.
Peneliti
akan
menganilisis
data
angket/kuisioner mengenai “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru Di SMK Swasta Se-Kota
Cimahi”
Setelah diperoleh hasil penelitian, selanjutnya yaitu memberikan
kesimpulan berupa memberikan jawaban terhadap rumusan masalah dan
memberikan rekomendasi
untuk
memberi
alternatif
solusi
terhadap
permasalahan yang ditemukan.
61
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari
seluruh responden terkumpul. Menurut Sugiyiono (2012, hlm.169) kegiatan
yang dilakukan dalam analisis data yaitu sebagai berikut:
Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabuasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
unuk menguji hipotesis yang telah dilakukan.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses analisis data
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Seleksi Data
Menyeleksi data yang telah terkumpul dilakukan agar memperoleh
data yang lengkap dari responden kemudian diolah lebih lanjut. Seleksi
data dilakukan untuk memeiksa data yang telah terkumpul dari responden,
apakah jumlah angket yang sudah terkumpul sesuia dengan jumlah angket
yang disebar, apakh telah terisis seluruh pernyataan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan jawaban dan jawaban responden sudah sesuai dengan
kualifikasi yang telah ditetapkan sehingga angket dapat diolah seluruhnya.
2. Klasifikasi Data
Menurut Riduwan (2006, hlm.60) “klasifikasi data merupakan
usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilah data berdasarkan
pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti”.
Setelah data diseleksi, maka langkah selanjutnya yaitu dengan
mengumpulkan
hasil
angket
secara
keseluruhan
dari
responden
berdasarkan variabel penelitian, yaitu variabel X (Gaya Kepemimpinan
62
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Transfromasional Kepala Sekolah) dan variavel Y (Disiplin Kerja Guru).
Selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian skor terhadap setiap alternatif
jawaban sesuai dengan kriteria skor yang sudah ditentukan sebelumnya.
Pengklasifikasian data ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kecendrungan skor rata-rata responden terhadap dua variabel yang diteliti.
3. Menghitung Kecendrungan Umumskor Rata-Rata Variabel X Dan
Variabel Y dengan Menggunakan Teknik Weight Means Score (WMS)
Perhitungan dengan teknik ini digunakan untuk menghitung nilai
kecendrungan jawaban responden terhadap variabel yang diteliti yaitu
variabel X (Gaya Kepemimpinan Transfromasional Kepala Sekolah) dan
variavel Y (Disiplin Kerja Guru). Melalui perhitungan ini dapat
menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria tolak ukur yang
telah ditentukan. Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini adalah
untuk mencari kecendrungan rata-rata setiap variabel yatu Weight Means
Score (WMS) sebagai berikut:
x
Keterangan :
x
= Nilai rata-rata score responden
X
= Jumlah skor darijawaban responden
n
= Jumlah responden
adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS ini adalah
sebagai berikut:
a. Memberi bobot pada setiap alternatif jawaban yang dipilih responden
b. Menghitung frekuensi (f) yaitu jumlah responden untuk setiap item pada
setiap kategori skor alternatif jawaban
c. Menghitung jumlah nilai dari setiap jawaban yang dipilih responden
pada setiap item, yaitu dengan cara menghitung frekuensi (f) yang
63
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memilih alternative jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan bobot
nilai alternatif jawaban itu sendiri
d. Menghitung rata-rata untuk setiap butir pernyataan dalam kedua bagian
angket dengan menggunakan rumus yang ada diatas
e. Menentukan kriteria pengelompokkan untuk skor rata-rata (X) etiap
kemungkinan jawaban (WMS)
f. Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masingmasing untuk dapat menentukan keudukan setiap variabel
Tabel 3.9
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang
Kriteria
Nilai
Penafisran
Variabel X
Variabel Y
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
4,01 – 5,00
Sangat Setuju (SS)
3,01 – 4,00
Setuju (S)
Tinggi
Tinggi
2,01 – 3,00
Ragu-ragu (RG)
Cukup
Cukup
1,01 – 2,00
Tidak Setuju (TS)
Rendah
Rendah
0,01 – 1,00
Sangat Tidak
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Setuju (STS)
Sumber: Akdon dan Sahlan (2005, hlm.107)
4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku
Menurut Riduwan (2006, hlm. 152) mengatahan mengenai
kegunaan angka baku atau skor baku, yaitu
Kegunaan angka baku antara lain untuk mengamati perubahan nilai
kenaikan, nilai penurunan variabel atau suatu gejala yang ada dari
meannya dan untuk menaikan (mengubah) data oridinal menjadi
interval dengan jalan mengubah skor mentah menjadi skor baku
Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap
variabel penelitian, dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:
64
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Riduwan (2006, hlm.155)
Keterangan:
Ti
= Skor baku
X
= Skor Mentah
x
= Rata-rata
s
= Standar deviasi (simpang baku)
adapun langkah-lankah mengubah skor mentah menjadi skor baku,
yaitu sebagai berikut:
a. Menyajikan distribusi skor mentah dari variabel penelitian
b. Menentukan skor mentah tertinggi dan terendah
c. Menentukan rentangan (R), yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah
dengan rumus:
R = St – Sr
d. Menentukan banyaknya kelas interval (BK): (Rumus Sturgess)
BK = 1 + 3,3 log
e. Menentukan panjang kelas (i)
f. Menentukan rata-rata atau mean x , dengan rumus
g. Menentukan simpangan baku atau standar deviasi (s)
5. Uji Normalitas
65
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini untuk
menguji normalitas menggunakan uji Kolmogrov Smirnov.
Uji normalitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
perhitungan dalam SPSS for Windows 21. Uji normalitas data dengan
menggunakan program bantuan program dapat menggunakan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Buka program SPSS
b. Entry data yang akan dianalisis (variabel X dan variabel Y) pada data
view
c. Klik variabel view, pada variabel view, kolom name pada baris pertama
diisi dengan variabel X pada baris kedua ketik variabel Y kemudian
kolom decimal = 0
d. Pada kolom tabel, untuk kolom baris pertama ketik gaya Gaya
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah sedangkan untuk
kolom tabel baris kedua diisi Disiplin Kerja
e. Aktifkan data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel
X dan variabel Y
f. Klik Analyze, pilih Non Parametik Test, sorot ke Legacy Dialogs, klik
1-simple K-, sorot variabel X pada kolom variabel list
g. Klik options, kemudian pilih descriptive pada statistic dan Exclude csses
test by test, pilih continue
h. Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (lakukan kembali untuk
menguji normalitas variabel Y)
Rumus yang digunakan dalam teknik pengujian normalitas data
menggunakan chi kuadrat adalah sebagai berikut:
66
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mencari nilai chi kuadrat dengan menggunakan rumus tersebut
setelah sebelumnya telah melalui proses sebagai berikut (Riduwan, 2006
hlm. 188-191):
a. Mencari skor terbesar dan terkecil
b. Menentukan nilai Rentangan (R) dengan rumus:
R = skor terbesar – skor terkecil
c. Menentukan banyak kelas (BK) interval:
BK = 1 + (3,3) log n (Rumus Sturgess)
d. Menentukan panjang kelas interval
e. Menentukan tabel distribusi frekuensi
f. Mencari nilai rata-rata (mean)
g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dnegan cara:
(1)
Menentukan kelas batas, yaitu angka skor kiri kelas interval
pertama dikurangi 0,5 da kemudian angka skor0skor kanan kelas
interval di tambah 0,5.
(2)
Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
67
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3)
Mencari luas 0-z dari tabel kurve normal dari 0-z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
(4)
Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan
angka-angka 0-z, yaitu angka-angka baris pertama dikurangi
angka baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan
seterusmya, kesuali untuk angka yang berbeda pada baris palig
tengah ditambahkan dengan angka pada garis berikutnya.
(5)
Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah responden (n).
i.
Mencari chi kuadrat hitung X² hitung
j.
Membandingkan
hitung dan
tabel
k. Dengan α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk) = k-1. Sehingga akan
diperoleh kesimpulan jika
normal dan jika
hitung
hitung
tabel
tabel artinya
artinya distribusi data tidak
distribusi data normal.
6. Uji Hipotesis Penelitian
a. Analsis Koefisiensi Korelasi
Analasis korelasi digunakan untuk mengetahui tentang keterkaitan
antar
variabel
menunjukkan
dalam
kuat
penelitian.
lemahnya
Sedangkan
hunungan
koefisien
antar
korelasi
variabel
serta
mempelihatkan arah korelasi antara variabel yang diteliti, apakah positif
atau negarif. Adapun untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X
dan Y dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment Riduwan
(2006, hlm. 227) sebagai berikut:
68
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, untuk uji koefisien korelasi peneliti
menggunakan program SPSS Statistics. Adapun langkah-langkah
untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan SPSS sebagai
berikut:
a) Buka program SPSS
b) Pada halaman data view, masukan nilai-nilai yang akan dianalisis
(variabel X dan Y)
c) Pilih variable view, pada kolom Nama ketikkan symbol dari
variabel (X dan Y), pada kolom label ketikkan nama variabel (X
dan Y)
d) Klik menu Analyze, kemudian pilih (Correlate) dan pilih Bivariate
e) Pilih semua variabel lalu pindahkan ke kotak variabel
f) Checklist (√) pilihan pada kotak pearson
g) Klik option dan tandai pilihan paada kotak Mean and standart
deviation.
h) Klik continue sehingga kembali ke kotak dialog awal
i) Klik OK, kemudian output akan tampil
j) Lihat Outputnya untuk kemudian dikonsultasikan dengan melihat
tabel interpretasi koefisien korelasi.
69
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199
Sangat Rendah
0,200 – 0, 399
Rendah
0,400 – 0,599
Cukup
0,600 – 0, 799
Kuat
0, 800 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Riduwan (2006, hlm. 228)
b. Uji Koefisiensi Determinasi
Derajat determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase
kontribusi/pengaruh variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan program SPSS For Windows 21 untuk menguji
koefisien determinasi. Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui
besarnya kontribusi variabel X terhadap Y, dengan rumus sebagai
berikut:
Sumber: Riduwan (2006, hlm 228)
Keterangan:
70
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KP = koefisien penentu (diterminasi
r²
= koefisien korelasi
Langkah-langkah
untuk
menguji
koefisien
determinasi
menggunakan program SPSS yaitu sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
b) Pada halaman data view, masukan nilai-nilai yang akan dianalisis
(variabel X dan Y)
c) Pilih variable view, pada kolom Name ketikkan symbol dari
variabel (X dan Y), pada kolom Label ketikkan nama variabel (X
dan Y)
d) Klik menu Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih Linier
e) Pilih variabel X lalu pindahkan ke kotak Independen, dan variabel
Y pindahkan ke kotak dependen
f) Klik Statistics lalu Checklist (√) estimate, model fit, R square,
descriptive, kemudian klik continue
g) Klik plot, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X
lalu next
h) Masukan ZPRED ke kotak Y dan DEOENDENT ke kotak Y
i) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik continue
j) Klik save pada predicted value, pilih understandardized dan pada
prediction intervals, klik mean dan individual lalu continue
k) Klik OK
c. Uji Tingkat Signifikansi
Tujuan dari uji tingkat signifikan yaitu untuk mengetahui apakah
hubungan variabel dependen dan variabel independen signifikan atau
berlaku untuk semua populasi. Hasil korelasi Pearson Product Moment
di uji dengan signifikansi, yaitu dengan rumus sebagai berikut:
71
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
thitung
= nilai t
r
= nilai koefiseien korelasi
n
= jumlah sampel
Kriteria untuk menerima atau menlak hipotesis adalah menerima
Ho jika thitung < ttabel dan menolak jika t hitung > ttabel. Dalam uji tingkat
signifikansi, tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% maka taraf
signifikansi 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2
Hipotesis dalam penelitian ini secara statistic dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Ho ; r = 0 artinya tidak ada kontribusi atau pengaruh antara
variabel X terhadap variabel Y
Ha ; r ≠ artinya da kontribusi atau pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y
Sesuai dengan kriteria pengujinya yaitu hipotesis alternatif diterima
jika thitung lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel X dan variabel Y dan sebaliknya.
d. Analisis Regresi
Kegunaan dari analisis regresi yaitu untuk mengetahui hubungan
fungsional antara variabel penelitian. Berikut rumus yang digunakan
untuk menghitung analisis regresi menurut Riduwan (2006, hlm.244)
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ
: subjek variabel tersebut
a
: nilai kosntanta harga Y jika X = 0
72
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b
: nilai arag sebagai penentu prediksi
X
: Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk
diprediksikan
Adapun langkah-langkah untuk melakukan analisis regresi
dengan data linier dengan menggunakan program SPSS 22 sebagai
berikut:
a) Buka program SPSS
b) Pada halaman data view, dan definisikan dengan mengisi kolom
sebagai berikut:
Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris
kedua diisi dengan Y
Kolom Width, diisi 8, kolom decimal = 0
Kolom Type diisi dengan Numeric
Kolomlabel
beris
pertama
untuk
X
ketiikan
Gaya
Kepemimpinan Transformasioanl dan untuk variabel Y
ketikkan Disiplin Kerja Guru. Kolom value diisi None,
kolom missing diisi None.
Kolom coloumn diisi 8
Kolom align pilih center
Kolom measure pilih scale
c) Aktifkan data view, kemudian masukan kedua variabel
d) Klik menu Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih Linier
e) Pilih variabel X lalu pindahkan ke kotak Independen, dan variabel
Y pindahkan ke kotak dependen
f) Klik Statistics lalu Checklist (√) estimate, model fit, R square,
descriptive, kemudian klik continue
g) Klik plot, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X
lalu next
73
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h) Masukan ZPRED ke kotak Y dan DEOENDENT ke kotak Y
i) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik continue
j) Klik save pada predicted value, pilih understandardized dan pada
prediction intervals, klik mean dan individual lalu continue
k) Klik option, pastikkan taksiran probability 0,05 lali klik continue
l) Klik OK
74
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan
baik dan sistematis. Oleh karena itu dalam penelitian diperlukan desain
penelitian. Pengetian desain penelitian menurut Jonathan Sarwono (2006,
hlm.79) menyatakan bahwa “desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan
bagi peneliti yang menuntun serat menemukan arah berlangsungnya proses
penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan”.
Dari pengertian diatas maka dikatakan bahwa desain penelitian
merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk menuntun
dalam proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2006,
hlm.22)
langkah-lamgkah
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar
4a. merumuskan hipotesis
5. Memilih pendekatan
6. (a) menentukan variabel dan (b) sumber data
7. Menentukan dan mnyusun instrument
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11. Menulis laporan
Berdasarkan
langkah-langkah
yang
telah
dikemukakan
sebelumnya, desain dalam penelitian ini yang dibuat oleh peneliti sebagai
berikut:
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Masalah
}
Populasi
Kepustak
aan
Perumus
an
masalah
Validitas
Hipotesis
Metode
Pengump
ulan data
Data
Penemuan
Penemua
n yang
relevan
Sampel
Kesimpu
lan dan
rekomen
dasi
Analisis Data
B. Partisipan
Pada penelitian ini yang menjadi partisipan adalah guru di SMK Swasta
Se-Kota Cimahi. Peneliti memilih guru di SMK Swasta Se-Kota Cimahi
untuk menjadi partisipan dalam penelitiannya. SMK Swasta Se-Kota Cimahi
terdiri dari 20 Sekolah.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau mempersiapkan
kegiatan, maupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
42
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengukur konstruk atau variabel (Nazir. 1988, hlm.152). Penggabean (1991,
hlm.10) mengemukakan alasan diperlukannya definisi operasional adalah:
1.
2.
3.
4.
Tuntutan adanya perbedaan setiap situasi
Perlu kriteria untuk pencatatan
Sebuah konsep atau objek dapat mempunyau lebih dari satu pengetian
Mungkin diperlukan pengetian yang khas atau unik.
Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa definisi
operasional adalah suatu definisi diberikan oleh penlitian dan sekaligus
memberikan penjelasan tentang cara mengukur masing-masing variabel
penelitian.
1. Kepemimpinan Transformasional
Menurut Engkoswara dan Aan (2011:193)
Pemimpin transformasional yang memiliki wawasan jauh ke depan dan
berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat
ini tapi di masa datang. Oleh karena itu, pemimpin transfromasional
adalah pemimpin yang dapat dikatakan sebagai pemimpin yang visioner.
Dalam
penelitian
ini
yang
dimaksud
dengan
kepemimpinan
transformasional adalah pemimpin yang bisa memiliki moral yang tinggi,
mampu memotivasi bawahan dan memberikan perhatian kepada bawahan.
Ruang lingkup kepemimpinan transformasional dalam penelitian ini
meliputi: (1) karismatik (2) motivasi inspirasi, (3) kepekaan individu.
2. Disiplin Kerja Guru
Menurut Malayu Hasibuan (2011, hlm.193)
Disiplin kerja merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang dalam
menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dapat
disimpulkan disiplin kerja merupakan suatu dorongan, kesediaan, dan
keiklasan dari dalam hati untuk mentaati peraturan-peraturan yang ada di
dalam suatu pekerjaan.
Dalam penelitian ini yang dimaksud disiplin kerja guru yaitu keadaan
tertib dan teratur dalam bekerja pada guru meliputi mematuhi semua pertauran
43
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah, menggunakan waktu secara efektif, tanggung jawab dalam pekerjaan
dan tugas, dan tingkat absensi.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan objek penelitian yang memenuhi kriteria
tertentu. Menurut sugiyono (2005, hlm. 57) yang mengemukakan bahwa,
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
memliki kuanitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
populasi
keseluruhan
objek/elemen yang menjadi sasaran penelitian untuk di pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru Di SMK Swasta Se-Kota
Cimahi, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
Guru Tetap Yayasan (GTY) dan PNS yang ada di SMK Swasta Se-Kota
Cimahi.
Alasan pengambilan populasi kepada guru adalah agar mengetahui
sejauh mana gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap
disiplin kerja guru di SMK Swasta Se-Kota Cimahi. Berikut adalah data
jumlah guru tetap yayasan (GTY) dan PNS di SMK Swasta Se-Kota
Cimahi:
44
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Data SMK Swasta Se-Kota Cimahi
No
Nama Sekolah
Jumlah
Guru
1.
SMK Kesehatan Bakti Kencana
33
2.
SMK Paundan 1
28
3.
SMK Pasundan 2
26
4.
SMK Pasundan 3
22
5.
SMK PGRI 1
28
6.
SMK PGRI 2
35
7
SMK PGRI 3
23
8.
SMK Taruna Mandiri
24
9.
SMK Pasundan Putra
23
10. SMK TI Garuda Nusantara
37
11. SMK Tut Wuri Handayani
23
12. SMK Sangkuriang 1
38
13. SMK Sangkuriang 2
10
14. SMK Wiraswasta
26
15. SMK TI Pembangunan
23
16. SMK Darussurur
20
17. SMK Mochammad Toha
31
18. SMK Karya Bakti Pusdikpal
17
19. SMK Pusdikhubad
20
20. SMK Surya Global
20
Jumlah
507
45
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi. Menurut Sugiyono (2012,
hlm.118). “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Dan menurut Akdon (2008, hlm. 98)
“sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti. Oleh karenanya jumlah sampel
bergantung pada bebrpaa jumlah populasi.
Penetapan
sampel
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakan teknik probability sampling untuk menghitung jumlah
sampel yang dibuthkan. Menurut Sugiyono (2012, hlm.91) “teknik
probability
sampling
adalah
teknik
pengambilan
sampel
yang
memberikan peluang yang sama kepada setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Sedangkan cara pengambilan
sampelnya dengan cara Simple Ramdom Sampling digunakan apabila
anggota populasinya homogeny. Menurut Riduwan (2006, hlm. 12)
teknik Simple Ramdom Sampling ialah:
Simple Ramdom Sampling ialah cara pengambilan sampel dari
anggotapopulasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan
stratea (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini
dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis)
Rumus yangakan digunakan dalam menentukan besarnya sampel
yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah rumus Taro
Yamane yang diungkapkan Akdon dan Sahlan (2005, hlm.107), yaitu:
n
=
N
(N.d²) + 1
=
507
(507 x (0,1) ²) + 1
46
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
=
507
(507 x 0,01) + 1
=
507
= 83
6,07
Maka n = 83 sampel
Tabel 3.2
Data Jumlah Sampel
No
Nama Sekolah
Populasi
Jumlah
Guru
Sampel
1.
SMK Kesehatan Bakti Kencana
33
33/507x83
5
2.
SMK Surya Global
28
28/507x83
4
3.
SMK Pasundan 2
26
26/507x83
4
4.
SMK Pasundan 3
22
22/507x83
3
5.
SMK PGRI 1
28
28/507x83
4
6.
SMK PGRI 2
35
35/507x83
5
7
SMK PGRI 3
23
23/507x83
3
8.
SMK Taruna Mandiri
24
24/507x83
3
9.
SMK Pasundan Putra
23
23/507x83
3
10. SMK TI Garuda Nusantara
37
37/507x83
6
11. SMK Tut Wuri Handayani
23
23/507x83
3
12. SMK Sangkuriang 1
38
38/507x83
6
13. SMK Sangkuriang 2
10
10/507x83
1
14. SMK Wiraswasta
26
26/507x83
4
15. SMK TI Pembangunan
23
23/507x83
3
16. SMK Darussurur
20
20/507x83
3
17. SMK Mochammad Toha
31
31/507x83
5
18. SMK Karya Bakti Pusdikpal
17
17/507x83
2
47
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19. SMK Pusdikhubad
20
20/507x83
3
20. SMK Surya Global
20
20/507x83
3
Jumlah
507
83
Sampel
E. Instrumen Penelitian
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2006,
hlm.134),
“Instrumen
penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik tidak langsung artinya komunikasi yang dilakukan
antara penelitian denga responden melalui penyebaran instrumen yang telah
disusun, yaitu melalui angket.
Angket adalah “daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia memberikan responden sesuai dengan permintaan pengguna”.
Riduwan (2006, hlm.71). Dalam penggunaan angket skripsi, kebanyakan
menggunakan angket tertutup, dengan ini responden diberikan sejumlah
pertanyaan yang dapat mencerminkan hal yang diinginkan dan diungkapkan
dari kedua variabel penelitian dilengkapi dengan aternatif jawaban yang
sesuai dengan pilihan dengan cara memebrikan tanda ceklis (√) pada kolom
jawaban yang telah tersedia.
Alasan mengapa menggunakan angket tertutup dalam penelitian ini adalah:
a) Mudah terkumpul dengan waktu yang singkat
b) Data yang diperolehnya mudah diolah karean seragam
c) Tidak memerlukan kehadiran peneliti secara langsung
d) Lebih efektif dan efisien jika ditinjau dari segi waktu, biaya, dan tenaga.
Jumlah instrument yang digunakan tergantung pada jumlah variabel
yang diteliti. Dalam penelitian ini, isntrumen yang digunakan sebanyak dua
instrument yaitu untuk instrument X (Kepemimpinan Transformasional) dan
variabel Y (Disiplin kerja Guru).
48
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu X (Kepemimpinan
Transformasional) dan variabel Y (Disiplin Kerja Guru). Adapun yang
menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Guru di SMK Swasta SeKota Cimahi.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format
instrument penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu
format instrument variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran kedua
varaiabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert.
Sugiyono (2012, hlm.134) menjelaskan bahwa Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang
akan dikukur dibarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Tabel 3.3
Skala Likert
Alternatif Jawaban
Bobot Nilai
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-ragu (RG)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
3. Penyusunan Instrumen Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menyusun alat
pengumpulan data (instrumen penelitian) adalah sebagai berikut:
49
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menetapkan variabel-variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu
variabel (X) kepemimpinan Transformasional sebagai variabel bebas
dan variabel (Y) Disipln Kerja Guru sebagai variabel tekait.
b. Menetapkan indikator dari setiap variabel penelitian untuk ditanyakan
kepada responden.
c. Membuat kisi-kisi penelitian berdasarkan variabel penelitan.
d. Menyusun pernyataan disertai alternatif jawaban yang akan dipilih
oleh responden berdasarkan indikator variabel.
e. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban dengan
menggunakan skor penilaian yang berisar antara satu sampai dengan
lima. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Isntrumen Penelitian
Variabel X (Kepemimpinan Transformasional)
Variabel
Dimensi
Karismatik
Indikator
No Item
1. Menyajikan visi dan misi yang
1,2
jelas
2. Menjadi figur yang baik
3,4,5
3. Menghargai yang dilakukan
6,7
bawahan untuk kemajuan
sekolah
4. Memiliki moral yang tinggi
8,9
5. Mampu untuk bekerja sama
10,11
melibatkan orang lain dalam
mewujudkan visi
Motivasi
inspirasi
1. Mampu
memotivasi
dan
12,13
menyemangati diri sendiri dan
50
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang lain
2. Mampu
Kepemimpinan
mendemonstrasikan
14,15
komitmen terhadap organisasi
Transformasional
3. Mampu menyediakan tantangan
16,17
untuk guru
Kepekaan
individual
1. Memberikan perhatian secara
18-23
personal kepada bawahan
2. Memberikan perhatian khusus
24,26
kepada bawahan
26.27
3. Mengadakan kunjungan kelas
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Y (Disiplin Kerja Guru)
Variabel
Dimensi
Indikator
Kemampuan
1. Guru dapat mencapai sasaran
mengelola
kerja yang sudah ditentukan
waktu
2. Guru dapat menggunakan waktu
No Item
1,2
3,4
luang dengan baik
3. Guru saat jam bekerja hanya
5,6
melakukan yang berkaitan dengan
pekerjaan
Komitmen
1. Guru paham tugas dan
7-9
kewajibannya
2. Guru taat ketentuan peraturan
Disiplin
10-12
perundang-undangan
51
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kerja
3. Guru taat mekanisme kerja
13-15
4. Guru memberikan keterangan
16,17
atau alasan tentang ketidak
hadiran
18,19
5. Konsekuensi guru dalam tingkat
absensi
Kapasitas Diri
1. Guru komitmen terhadap
20-23
pekerjaan dan sekolah
24,25
2. Semangat kerja
52
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara dalam mengisi instrument yang diberikan penulis kepada
responden dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tanda
checklist, dimana responden memberikan tanda (√) pada alternatif
jawaban yang telah disedikan penulis berdasarkan pendapatnya.
Instrument yang telah disusun kemudian tidak langsung disebar,
melainkan di uji terlebih dahulu validitas dan reliabilitas dari angket
tersebut. Hal ini dilakukan agar memenuhi syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable. Hal ini di
kemukakan oleh Sugiyono (2012, hlm.137) bahwa, “jadi instrument yang
valid san reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliable.”
Uji validitas dan reliabiltas angket ini dilakukan kepada 20 guru di
SMK Kiansantang Bandung dan SMK Marga Insan Kamil Kabupaten
Bandung. Setelah dilakukan penyebaran angket untuk menguji coba
tingkat validitas dan reliabelitasnya, peneliti mengumpulkan angket
tersebut kemudian dianalisis.
4. Uji Validitas
Validitas merupakan sutatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keakuratan instrument, layak atau tidaknya instrumen tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.instrumen
yang valid menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid. Jualiansyah Noor (2012, hlm.132)
mengatakan bahwa, “validitas/kesasihan adalah suatu indek yang
menunjukka alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang
diukur”.
53
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap itemnya. Untuk
mengukur validasi instrument peneliti meggunakan rumus yang
ditetapkan oleh Pearson yang dikemal dengan korelasi Product Moment,
sebagai berikut:
Keterangan:
rxy
: Korelasi Product moment pearson (koefisien korelasi)
n
: Jumlah responden
Σx
: Jumlah skor item
Σy
: Jumlah skor total (seluruh item)
ΣX²
: Jumlah skor dikuadratkan
ΣY²
: Jumlah skor dikuadratkan
ΣXY
: Jumlah perkalian X dan Y
Setelah diketahui nilai korelasi (rhitung), agar mengetahui harga
tersebut signifikan atau tidak maka perlu di uji signifikansinya dengan
rumus t. Rumus uji signifikansi korelai product moment yaitu sebagai
berikut:
Keterangan:
thitung
: Signifikansi
item (nilai t)
n
: Jumlah responden
r
: Nilai koefisien korelasi
untuk mencari ttabel, apabila diketahui signifikan untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk= n-2), derajat kebebasan yang diperoleh dalam
54
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini adalah 18 (dk=20-2) dikarenakan pada uji validitas
berjumlah 20 guru, dengan menggunakan uji dua pihak ( two tail test) dan
kemudian melihatnya pada tabel distribusi t, maka diperoleh
ttabel
=
1,734.
Setelah memperoleh
thitung,
kemudian untuk membuat kaidah
keputusannya yaitu dengan membandingkan
thitung
ttabel,
dengan
yaitu
sebagai berikut
a. Jika thitung positif, dan thitung > ttabel maka butir soal valid
b. Jika thitung negatif, dan thitung < ttabel maka butir soal tidak valid
Bedasarkan hadil perhitungan, validitas dari kedua variabel
penelitian sebagai berikut:
1) Validitas Variabel X
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas untuk
variabel X tentang Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah dinyatakan valid. Sehingga item pernyataan variabel X tidak
ada yang diperbaiki.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X
Gaya Kepemimpinan Tramsformasional Kepala Sekolah
No Item
rhitung
thitung
ttabel
Keputusan
1
0,803
5,733
1,734
Valid
2
0,911
9,370
1,734
Valid
3
0,691
4,056
1,734
Valid
4
0,582
3,040
1,734
Valid
5
0,699
4,156
1,734
Valid
Pertanyaan
55
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
0,454
2,163
1,734
Valid
7
0,740
4,680
1,734
Valid
8
0,801
5,687
1,734
Valid
9
0,856
7,050
1,734
Valid
10
0,822
6,144
1,734
Valid
11
0,687
4,016
1,734
Valid
12
0,853
6,947
1,734
Valid
13
0,763
5,007
1,734
Valid
14
0,567
2,926
1,734
Valid
15
0,818
6,043
1,734
Valid
16
0,651
3,639
1,734
Valid
17
0,483
2,340
1,734
Valid
18
0,392
1,810
1,734
Valid
19
0,658
3,713
1,734
Valid
20
0,664
3,768
1,734
Valid
21
0,829
6,297
1,734
Valid
22
0,511
2,528
1,734
Valid
23
0,651
3,639
1,734
Valid
24
0,229
0,998
1,734
Tidak Valid
25
0,385
1,774
1,734
Valid
26
0,472
2,266
1,734
Valid
27
0,626
3,407
1,734
Valid
2) Validitas variabel Y
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas untuk
variabel Y tentang Disiplin Kerja Guru dinyatakan valid. Sehingga
item pernyataan variabel Y tidak ada yang diperbaiki ataupun
dihilangkan.
56
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y
Disiplin Kerja Guru
No Item
rhitung
thitung
ttabel
Keputusan
1
0,722
4,437
1,734
Valid
2
0,836
6,465
1,734
Valid
3
0,514
2,544
1,734
Valid
4
0,870
7,500
1,734
Valid
5
0,886
8,116
1,734
Valid
6
0,830
6,315
1,734
Valid
7
0,586
3,070
1,734
Valid
8
0,766
5,071
1,734
Valid
9
0,801
5,690
1,734
Valid
10
0,638
3,518
1,734
Valid
11
0,657
3,703
1,734
Valid
12
0,888
8,225
1,734
Valid
13
0,897
8,629
1,734
Valid
14
0,713
4,317
1,734
Valid
15
0,831
6,353
1,734
Valid
16
0,0,640
3,545
1,734
Valid
17
0,846
6,746
1,734
Valid
18
0,881
7,918
1,734
Valid
19
0,784
5,375
1,734
Valid
20
0,417
1,947
1,734
Valid
21
0,811
5,901
1,734
Valid
22
0,875
7,686
1,734
Valid
Pertanyaan
57
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
0,842
6,631
1,734
Valid
24
0,372
1,703
1,734
Valid
25
0,694
4,097
1,734
Valid
5. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2012, hl. 137) bahwa “Instrumen yang reliable
adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Oleh karena itu diperlukan
uji reliabilitas. Menurut Juliansyah Noor (2012, hlm.165) untuk menguji
reliabilitas digunakan rumus Alfa Croncbach sebagai berikut:
Pengujian instrument ini dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%
dan α derajat kebebasan (df) n – 2 atau (20-2= 18). Untuk menentukan
reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada uji coba hipotesa dengan
kriteria sebagai berikut:
Jika r 11 > rtabel maka Reliabel dan
Jika r 11 < rtabel maka Tidak Reliabel
Uji normalitas dalam penelitian ini, penelti menggunakan bantuan
program dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Buka file SPSS
b. Masukan seluruh skor dari tiap responden beserta jumlahnya yang akan di
analisis (Variabel X)
c. Aktifkan Variabel View kemudian definisikan tiap kolomnya, tuliskan
“Total X” pada data yang menyatakan jumlah data
58
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Setelah mengisi Variabel View, klik View
e. Simpan data tersebut
f. Pilih analyze > scale > Reliability Analyze
g. Masukkan semua variabel pada kotak kiri ke kotak kanan, kecuali variabel
“Total X”
h. Pilih alpha
i. Klik OK (lakukan pada variabel Y)
j. Berdasarkan perhitungan uji coba reliabilitas dengan menggunakan rumus
Alpha dalam SPSS ver.21, sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas
No
1
Variabel
Variabel X
Distribusi
Kesimpulan
Rhitung
rtabel
0.898
0.443
Reliabel
0.965
0.443
Reliabel
Gaya
Kepemimpinan
Transfromasional
Kepala Sekolah
2
Variabel Y
Disiplin Kerja
Guru
F. Prosedur Penelitian
Sesuai
dengan
desain
penelitian
yang
sudah
dipaparkan
sebelumnya, maka desain penelitian yang dioperasikan secara nyata
diterapkan pada prosedur penelitian sebagai berikut:
Langkah pertama dalan penelitian ini yaitu menemukan masalah.
Peneliti melakukan pencarian data dan informasi melalui media informasi dan
59
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
survey untuk menemukan fenomena masalah yang terjadi untuk dijadikan
sebagai sumber masalah menemukan fenomena masalah yang terjadi untuk
dijadikan sebagai sumber masalah dalam penelitian. Masalah dalam penelitian
ini terkait disiplin kerja guru yang terjadi di SMK Swasta Se-Kota Cimahi.
Fenomena masalahnya diperoleh berdasrkan hasil wawancara kepada
pengawas SMK, Kepala Sekolah, dan Guru. Dimana fenomena masalah yang
diperoleh yaitu masih ada saja guru yang datang terlambat, masih adanya guru
yang terlambat dalam menyelesaikan tugas, masih adanya guru yang tidak
masuk jam mengajat karena ada urusan/aktivitas lain yang berkaitan dengan
organisasi dan malas masuk kelas pada saat jam mengajarnya, masih ada guru
yang merealisasikan RPP tidak sesuai dengan RPP yang sudah dibuat, masih
ada guru yang tidak mematuhi peraturan lainnya. Disiplin kerja merupakan
hal yang harus ditegakkan demi kelancaran kegiatan di sekolah dan
mewujudkan visi misi sekolah.
Langkah kedua yaitu merumuskan masalah, dimana untuk
menjawan masalah dengan baik maka masalah tersebut dirumuskan secara
spesifik dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Konsep dan
teori serta penemuan penelitian sebelumnya yang relevan digunakan sebagai
bahan untuk menjawab rumusan masaah yang sifatnya sementara. Teori yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah yang berkaitan dengan disiplin
kerja dan gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah.
Langkah ketiga yaitu menentukan hipotesis penelitian atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono
(2012, hlm.183) “Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan definisi tersebut, maka Hipotesis
yang dibuat pad penelitian ini adalah terdapatnya pengaruh yang positif dan
60
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
signifikan dari Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru Di SMK Swasta Se-Kota Cimahi.
Untuk menguji hipotesis tersebut, pada penelitian ini metode
penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Selanjutnya yaitu mengumpulkan data dengan menggunakan
instrument dan angket/kuisioner sebagai alat pengambilan sampel terlebih
dahulu kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas. Uji validitas
digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas
digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya.
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan di SMK Kiansantang Bandung
dan SMK Marga Insan Kamil Kabupaten Bandung. Angket ini terdiri dari
variabel X (Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah) dan
variabel Y (Disiplin Kerja Guru) dimana kedua jenis angket tersebut diisi oleh
guru.
Setelah data terkumpul, maka selanjutnya peneliti menganalisis
untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan
dengan
teknik
statistik
tertentu.
Peneliti
akan
menganilisis
data
angket/kuisioner mengenai “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru Di SMK Swasta Se-Kota
Cimahi”
Setelah diperoleh hasil penelitian, selanjutnya yaitu memberikan
kesimpulan berupa memberikan jawaban terhadap rumusan masalah dan
memberikan rekomendasi
untuk
memberi
alternatif
solusi
terhadap
permasalahan yang ditemukan.
61
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari
seluruh responden terkumpul. Menurut Sugiyiono (2012, hlm.169) kegiatan
yang dilakukan dalam analisis data yaitu sebagai berikut:
Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabuasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
unuk menguji hipotesis yang telah dilakukan.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses analisis data
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Seleksi Data
Menyeleksi data yang telah terkumpul dilakukan agar memperoleh
data yang lengkap dari responden kemudian diolah lebih lanjut. Seleksi
data dilakukan untuk memeiksa data yang telah terkumpul dari responden,
apakah jumlah angket yang sudah terkumpul sesuia dengan jumlah angket
yang disebar, apakh telah terisis seluruh pernyataan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan jawaban dan jawaban responden sudah sesuai dengan
kualifikasi yang telah ditetapkan sehingga angket dapat diolah seluruhnya.
2. Klasifikasi Data
Menurut Riduwan (2006, hlm.60) “klasifikasi data merupakan
usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilah data berdasarkan
pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti”.
Setelah data diseleksi, maka langkah selanjutnya yaitu dengan
mengumpulkan
hasil
angket
secara
keseluruhan
dari
responden
berdasarkan variabel penelitian, yaitu variabel X (Gaya Kepemimpinan
62
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Transfromasional Kepala Sekolah) dan variavel Y (Disiplin Kerja Guru).
Selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian skor terhadap setiap alternatif
jawaban sesuai dengan kriteria skor yang sudah ditentukan sebelumnya.
Pengklasifikasian data ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kecendrungan skor rata-rata responden terhadap dua variabel yang diteliti.
3. Menghitung Kecendrungan Umumskor Rata-Rata Variabel X Dan
Variabel Y dengan Menggunakan Teknik Weight Means Score (WMS)
Perhitungan dengan teknik ini digunakan untuk menghitung nilai
kecendrungan jawaban responden terhadap variabel yang diteliti yaitu
variabel X (Gaya Kepemimpinan Transfromasional Kepala Sekolah) dan
variavel Y (Disiplin Kerja Guru). Melalui perhitungan ini dapat
menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria tolak ukur yang
telah ditentukan. Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini adalah
untuk mencari kecendrungan rata-rata setiap variabel yatu Weight Means
Score (WMS) sebagai berikut:
x
Keterangan :
x
= Nilai rata-rata score responden
X
= Jumlah skor darijawaban responden
n
= Jumlah responden
adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS ini adalah
sebagai berikut:
a. Memberi bobot pada setiap alternatif jawaban yang dipilih responden
b. Menghitung frekuensi (f) yaitu jumlah responden untuk setiap item pada
setiap kategori skor alternatif jawaban
c. Menghitung jumlah nilai dari setiap jawaban yang dipilih responden
pada setiap item, yaitu dengan cara menghitung frekuensi (f) yang
63
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memilih alternative jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan bobot
nilai alternatif jawaban itu sendiri
d. Menghitung rata-rata untuk setiap butir pernyataan dalam kedua bagian
angket dengan menggunakan rumus yang ada diatas
e. Menentukan kriteria pengelompokkan untuk skor rata-rata (X) etiap
kemungkinan jawaban (WMS)
f. Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masingmasing untuk dapat menentukan keudukan setiap variabel
Tabel 3.9
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang
Kriteria
Nilai
Penafisran
Variabel X
Variabel Y
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
4,01 – 5,00
Sangat Setuju (SS)
3,01 – 4,00
Setuju (S)
Tinggi
Tinggi
2,01 – 3,00
Ragu-ragu (RG)
Cukup
Cukup
1,01 – 2,00
Tidak Setuju (TS)
Rendah
Rendah
0,01 – 1,00
Sangat Tidak
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Setuju (STS)
Sumber: Akdon dan Sahlan (2005, hlm.107)
4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku
Menurut Riduwan (2006, hlm. 152) mengatahan mengenai
kegunaan angka baku atau skor baku, yaitu
Kegunaan angka baku antara lain untuk mengamati perubahan nilai
kenaikan, nilai penurunan variabel atau suatu gejala yang ada dari
meannya dan untuk menaikan (mengubah) data oridinal menjadi
interval dengan jalan mengubah skor mentah menjadi skor baku
Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap
variabel penelitian, dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:
64
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Riduwan (2006, hlm.155)
Keterangan:
Ti
= Skor baku
X
= Skor Mentah
x
= Rata-rata
s
= Standar deviasi (simpang baku)
adapun langkah-lankah mengubah skor mentah menjadi skor baku,
yaitu sebagai berikut:
a. Menyajikan distribusi skor mentah dari variabel penelitian
b. Menentukan skor mentah tertinggi dan terendah
c. Menentukan rentangan (R), yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah
dengan rumus:
R = St – Sr
d. Menentukan banyaknya kelas interval (BK): (Rumus Sturgess)
BK = 1 + 3,3 log
e. Menentukan panjang kelas (i)
f. Menentukan rata-rata atau mean x , dengan rumus
g. Menentukan simpangan baku atau standar deviasi (s)
5. Uji Normalitas
65
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini untuk
menguji normalitas menggunakan uji Kolmogrov Smirnov.
Uji normalitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
perhitungan dalam SPSS for Windows 21. Uji normalitas data dengan
menggunakan program bantuan program dapat menggunakan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Buka program SPSS
b. Entry data yang akan dianalisis (variabel X dan variabel Y) pada data
view
c. Klik variabel view, pada variabel view, kolom name pada baris pertama
diisi dengan variabel X pada baris kedua ketik variabel Y kemudian
kolom decimal = 0
d. Pada kolom tabel, untuk kolom baris pertama ketik gaya Gaya
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah sedangkan untuk
kolom tabel baris kedua diisi Disiplin Kerja
e. Aktifkan data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel
X dan variabel Y
f. Klik Analyze, pilih Non Parametik Test, sorot ke Legacy Dialogs, klik
1-simple K-, sorot variabel X pada kolom variabel list
g. Klik options, kemudian pilih descriptive pada statistic dan Exclude csses
test by test, pilih continue
h. Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (lakukan kembali untuk
menguji normalitas variabel Y)
Rumus yang digunakan dalam teknik pengujian normalitas data
menggunakan chi kuadrat adalah sebagai berikut:
66
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mencari nilai chi kuadrat dengan menggunakan rumus tersebut
setelah sebelumnya telah melalui proses sebagai berikut (Riduwan, 2006
hlm. 188-191):
a. Mencari skor terbesar dan terkecil
b. Menentukan nilai Rentangan (R) dengan rumus:
R = skor terbesar – skor terkecil
c. Menentukan banyak kelas (BK) interval:
BK = 1 + (3,3) log n (Rumus Sturgess)
d. Menentukan panjang kelas interval
e. Menentukan tabel distribusi frekuensi
f. Mencari nilai rata-rata (mean)
g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dnegan cara:
(1)
Menentukan kelas batas, yaitu angka skor kiri kelas interval
pertama dikurangi 0,5 da kemudian angka skor0skor kanan kelas
interval di tambah 0,5.
(2)
Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
67
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3)
Mencari luas 0-z dari tabel kurve normal dari 0-z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
(4)
Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan
angka-angka 0-z, yaitu angka-angka baris pertama dikurangi
angka baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan
seterusmya, kesuali untuk angka yang berbeda pada baris palig
tengah ditambahkan dengan angka pada garis berikutnya.
(5)
Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah responden (n).
i.
Mencari chi kuadrat hitung X² hitung
j.
Membandingkan
hitung dan
tabel
k. Dengan α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk) = k-1. Sehingga akan
diperoleh kesimpulan jika
normal dan jika
hitung
hitung
tabel
tabel artinya
artinya distribusi data tidak
distribusi data normal.
6. Uji Hipotesis Penelitian
a. Analsis Koefisiensi Korelasi
Analasis korelasi digunakan untuk mengetahui tentang keterkaitan
antar
variabel
menunjukkan
dalam
kuat
penelitian.
lemahnya
Sedangkan
hunungan
koefisien
antar
korelasi
variabel
serta
mempelihatkan arah korelasi antara variabel yang diteliti, apakah positif
atau negarif. Adapun untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X
dan Y dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment Riduwan
(2006, hlm. 227) sebagai berikut:
68
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, untuk uji koefisien korelasi peneliti
menggunakan program SPSS Statistics. Adapun langkah-langkah
untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan SPSS sebagai
berikut:
a) Buka program SPSS
b) Pada halaman data view, masukan nilai-nilai yang akan dianalisis
(variabel X dan Y)
c) Pilih variable view, pada kolom Nama ketikkan symbol dari
variabel (X dan Y), pada kolom label ketikkan nama variabel (X
dan Y)
d) Klik menu Analyze, kemudian pilih (Correlate) dan pilih Bivariate
e) Pilih semua variabel lalu pindahkan ke kotak variabel
f) Checklist (√) pilihan pada kotak pearson
g) Klik option dan tandai pilihan paada kotak Mean and standart
deviation.
h) Klik continue sehingga kembali ke kotak dialog awal
i) Klik OK, kemudian output akan tampil
j) Lihat Outputnya untuk kemudian dikonsultasikan dengan melihat
tabel interpretasi koefisien korelasi.
69
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199
Sangat Rendah
0,200 – 0, 399
Rendah
0,400 – 0,599
Cukup
0,600 – 0, 799
Kuat
0, 800 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Riduwan (2006, hlm. 228)
b. Uji Koefisiensi Determinasi
Derajat determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase
kontribusi/pengaruh variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan program SPSS For Windows 21 untuk menguji
koefisien determinasi. Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui
besarnya kontribusi variabel X terhadap Y, dengan rumus sebagai
berikut:
Sumber: Riduwan (2006, hlm 228)
Keterangan:
70
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KP = koefisien penentu (diterminasi
r²
= koefisien korelasi
Langkah-langkah
untuk
menguji
koefisien
determinasi
menggunakan program SPSS yaitu sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
b) Pada halaman data view, masukan nilai-nilai yang akan dianalisis
(variabel X dan Y)
c) Pilih variable view, pada kolom Name ketikkan symbol dari
variabel (X dan Y), pada kolom Label ketikkan nama variabel (X
dan Y)
d) Klik menu Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih Linier
e) Pilih variabel X lalu pindahkan ke kotak Independen, dan variabel
Y pindahkan ke kotak dependen
f) Klik Statistics lalu Checklist (√) estimate, model fit, R square,
descriptive, kemudian klik continue
g) Klik plot, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X
lalu next
h) Masukan ZPRED ke kotak Y dan DEOENDENT ke kotak Y
i) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik continue
j) Klik save pada predicted value, pilih understandardized dan pada
prediction intervals, klik mean dan individual lalu continue
k) Klik OK
c. Uji Tingkat Signifikansi
Tujuan dari uji tingkat signifikan yaitu untuk mengetahui apakah
hubungan variabel dependen dan variabel independen signifikan atau
berlaku untuk semua populasi. Hasil korelasi Pearson Product Moment
di uji dengan signifikansi, yaitu dengan rumus sebagai berikut:
71
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
thitung
= nilai t
r
= nilai koefiseien korelasi
n
= jumlah sampel
Kriteria untuk menerima atau menlak hipotesis adalah menerima
Ho jika thitung < ttabel dan menolak jika t hitung > ttabel. Dalam uji tingkat
signifikansi, tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% maka taraf
signifikansi 95% dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2
Hipotesis dalam penelitian ini secara statistic dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Ho ; r = 0 artinya tidak ada kontribusi atau pengaruh antara
variabel X terhadap variabel Y
Ha ; r ≠ artinya da kontribusi atau pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y
Sesuai dengan kriteria pengujinya yaitu hipotesis alternatif diterima
jika thitung lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel X dan variabel Y dan sebaliknya.
d. Analisis Regresi
Kegunaan dari analisis regresi yaitu untuk mengetahui hubungan
fungsional antara variabel penelitian. Berikut rumus yang digunakan
untuk menghitung analisis regresi menurut Riduwan (2006, hlm.244)
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ
: subjek variabel tersebut
a
: nilai kosntanta harga Y jika X = 0
72
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b
: nilai arag sebagai penentu prediksi
X
: Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk
diprediksikan
Adapun langkah-langkah untuk melakukan analisis regresi
dengan data linier dengan menggunakan program SPSS 22 sebagai
berikut:
a) Buka program SPSS
b) Pada halaman data view, dan definisikan dengan mengisi kolom
sebagai berikut:
Kolom Name pada baris pertama diisi dengan X dan baris
kedua diisi dengan Y
Kolom Width, diisi 8, kolom decimal = 0
Kolom Type diisi dengan Numeric
Kolomlabel
beris
pertama
untuk
X
ketiikan
Gaya
Kepemimpinan Transformasioanl dan untuk variabel Y
ketikkan Disiplin Kerja Guru. Kolom value diisi None,
kolom missing diisi None.
Kolom coloumn diisi 8
Kolom align pilih center
Kolom measure pilih scale
c) Aktifkan data view, kemudian masukan kedua variabel
d) Klik menu Analyze, kemudian pilih Regression dan pilih Linier
e) Pilih variabel X lalu pindahkan ke kotak Independen, dan variabel
Y pindahkan ke kotak dependen
f) Klik Statistics lalu Checklist (√) estimate, model fit, R square,
descriptive, kemudian klik continue
g) Klik plot, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X
lalu next
73
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h) Masukan ZPRED ke kotak Y dan DEOENDENT ke kotak Y
i) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik continue
j) Klik save pada predicted value, pilih understandardized dan pada
prediction intervals, klik mean dan individual lalu continue
k) Klik option, pastikkan taksiran probability 0,05 lali klik continue
l) Klik OK
74
Yani Mulyani, 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN
KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KOTA CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu